MAKALAH MATERNITAS
“Hyperemesis grapidarum”
Disusun Oleh :
KELOMPOK 4A
1. Desmi Puspita P05120220007
2. Eggy Lestari P05120220012
3. Kuspita P05120220019
4. Nuri Yusinda P05120220028
5. Radika Putri A P05120220031
6. Septiani Dwi U P05120220036
7. Syakira Gita P P05120220038
8. Vitratal Vikaini P05120220040
9. Yela Asmi Fitriani P05120220043
10. Ziqri Muhajirin P05120220045
DOSEN PENGAJAR :
Asmawati,S.Kp.,M.Kep
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2022
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Hyperemesis grapidarum” dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Dalam
penyelesaian makalah ini ada beberapa kesulitan yang penulis temukan. Hal ini
disebabkan terbatasnya kemampuan dan pengalaman penulis, yang menyangkut
masalah Konsep Keperawatan maternitasa. Untuk itu , pada kesempatan yang
berbahagia ini perkenankan penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak yang
telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa melimpahkan anugrah-Nya kepada pihak yang
telah membantu penyelesaian makalah ini dan semoga makalah ini dapat berguna
untuk memberikan kontribusi dalam mata kuliah keperawatan maternitas. Di samping
itu penulis menyadari makalah ini jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan saran yang
bersifat konstruktif dari semua pihak sangat penulis harapkan demi kesempurnaannya.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................1
Latar Belakang ..............................................................................1
Rumusan Masalah .........................................................................2
Tujuan ...........................................................................................2
BAB II
Definisi ..........................................................................................3
Etiologi ..........................................................................................3
Patofisiologi...................................................................................4
Pathways..........................................................................................
Manifestasi klinis...........................................................................9
Pemeriksaan penujang ................................................................11
Komplikasi...................................................................................12
Diagnosis..................................................................................... 14
Diagnosis penunjang ....................................................................15
Penatalaksanaan............................................................................16
KONSEP KEPERAWATAN..........................................................17
Diagnosa Keperawatan yang muncul...................................................18
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................
4
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Tujuan Umum
Mahasiswa mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada hiperemesis
gravidarum ringan.
Tujuan Khusus
Mengkaji data pasien serta menganalisisnya
Menegakkan diagnosa keperawatan dan menentukan prioritas
masalah klien
Menyusun rencana tindakan keperawatan pada ibu hiperemesis
gravidarum ringan
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
I. Definisi
Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan pada
wanita hamil sampai mengganggu pekerjaan sehari-hari karena pada
umumnya menjadi buruk karena terjadi dehidrasi (Rustam Mochtar, 1998).
Mual dan muntah biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi dapat timbul
setiap saat bahkan malam hari. Gejala-gejala ini kurang lebih terjadi 6
minggu setelah hari pertama haid dan berlangsung selama kurang lebih 10
minggu.
Hiperemesis Gravidarum (Vomitus yang merusak dalam kehamilan)
adalah nousea dan vomitus dalam kehamilan yang berkembang sedemikian
luas sehingga menjadi efek sistemik, dehidrasi dan penurunan berat badan
(Ben-Zion, MD, Hal:232)
Hiperemesis diartikan sebagai muntah yang terjadi secara berlebihan
selama kehamilan (Hellen Farrer, 1999, hal:112)
II. Etiologi
Belum diketahui secara pasti, faktor-faktor predisposisi yang
dikemukakan:
1. Primigravida, molatudatidosa, diabetes, kehamilan ganda akibat kenaikan
HCG
2. Faktor organik : alergi, masuknya vili korialis dalam sirkulasi maternal,
perubahan metabolik
3. Faktor psikologi : keretakan rumah tangga, kehilangan pekerjaan, rasa
takut terhadap kehamilan dan persalinan, takut
memikul tanggung jawab dan sebagainya.
4. Faktor endokrin : hipertyroid, diabetes, progesteron yang menyebabkan
pengosongan lambung menurun pada awal kehamilan
6
III. Patofisiologi
Perasaan mual adalah akibat dari meningkatnya kadar estrogen yang biasa
keperluan energi. Karena oksidasi lemak yang tak sempurna, terjadilah ketosis
plasma berkurang. Natrium dan klorida darah turun. Selain itu dehidrasai
Hal ini menyebabkan jumlah zat makanan dan oksigen ke jaringan berkuang
gastrointestinal.
7
Pathways
Peningkatan tekanan
Penyesuaian Komplikasi gaster
Hiperemesis gravidarum
Gangguan nutrisi
kebutuhan tubuh Dehidrasi
Pengeluaran nutrisi
berlebihan
Aliran darah ke
Gangguan jaringan menurun
keseimbangan cairan
dan elektrolit
Metabolisme intra Perfusi
sel menurun jaringan otak
Kelemahan
tubuh
Intoleransi
aktifitas
8
gravidarum tidak ada kesepakatan. Ada yang mengatakan bila lebih dari
sepuluh kali muntah. Akan tetapi apabila keadaan umum ibu terpengaruh
Tingkatan I (ringan)
umum penderita
- Lidah mengering
- Mata cekung
Tingkatan II (sendang)
asetonuria
- Dehidrasi hebat
V. Pemeriksaan Penunjang
Elektrolit darah dan urinalisis
VI. Komplikasi
Hiperemesis gravidarum yang terjadi terus-menerus dapat menyebabkan
dehidrasi pada penderita. Dehidrasi muncul pada keadaan ini akibat
kekurangan cairan yang dikonsumsi dan kehilangan cairan karena muntah.
Keadaan ini menyebabkan cairan ekstraseluler dan plasma berkurang sehingga
volume cairan dalam pembuluh darah berkurang dan aliran darah ke jaringan
berkurang. Hal ini menyebabkan jumlah zat makanan (nutrisi) dan oksigen
10
yang akan diantarkan ke jaringan mengurang pula. Dampak dari keadaan ini
terhadap kesehatan ibu adalah menurunnya keadaan umum, munculnya tanda-
tanda dehidrasi (dalam berbagai tingkatan tergantung beratnya hiperemesis
gravidum), dan berat badan ibu berkurang. Risiko dari keadaan ini terhadap ibu
adalah kesehatan yang menurun dan bisa terjadi syok serta terganggunya
aktivitas sehari-hari ibu. Dampak dari keadaan ini terhadap kesehatan janin
adalah berkurangnya asupan nutrisi dan oksigen yang diterima janin. Risiko
dari keadaan ini adalah tumbuh kembang janin akan terpengaruh.
Selain dehidrasi, hiperemesis gravidarum dapat menyebabkan
ketidakseimbangan elektrolit. Ketidakseimbangan elektrolit muncul akibat
cairan ekstraseluler dan plasma berkurang. Natrium dan klorida darah akan
turun. Kalium juga berkurang sebagai akibat dari muntah dan bertambahnya
ekskresi lewat ginjal. Dampak dari keadaan ini terhadap kesehatan ibu adalah
bertambah buruknya keadaan umum dan akan muncul keadaan alkalosis
metabolik hipokloremik (tingkat klorida yang rendah bersama dengan
tingginya kadar HCO3 & CO2 dan meningkatnya pH darah). Risiko dari
keadaan ini terhadap kesehatan ibu adalah bisa munculnya gejala-gejala dari
hiponatremi, hipokalemi, dan hipokloremik yang akan memperberat keadaan
umum ibu. Dampak keadaan ini terhadap kesehatan janin adalah juga akan
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin.
Hiperemesis gravidum juga dapat mengakibatkan berkurangnya asupan
energi (nutrisi) ke dalam tubuh ibu. Hal ini dapat mengakibatkan cadangan
karbohidrat dan lemak dalam tubuh ibu habis terpakai untuk keperluan
pemenuhan kebutuhan energi jaringan. Perubahan metabolisme mulai terjadi
dalam tahap ini. Karena oksidasi lemak yang tidak sempurna, maka terjadilah
ketosis dengan tertimbunnya asam aseton-asetik, asam hidroksi butirik, dan
aseton dalam darah. Hal ini menyebabkan jumlah zat makanan ke jaringan
berkurang dan tertimbunnya zat metabolik yang toksik. Dampak dari keadaan
ini terhadap kesehatan ibu adalah kekurangan sumber energi, terjadinya
metabolisme baru yang memecah sumber energi dalam jaringan, berkurangnya
berat badan ibu, dan terciumnya bau aseton pada pernafasan. Risikonya bagi
11
ibu adalah kesehatan dan asupan nutrisi ibu terganggu. Dampak keadaan ini
terhadap kesehatan janin adalah berkurangnya asupan nutrisi bagi janin. Risiko
bagi janin adalah pertumbuhan dan perkembangan akan terganggu.
Frekuensi muntah yang terlalu sering dapat menyebabkan terjadinya
robekan pada selaput jaringan esofagus dan lambung. Keadaan ini dapat
menyebabkan perdarahan gastrointestinal. Pada umumnya robekan yang terjadi
berupa robekan kecil dan ringan. Perdarahan yang muncul akibat robekan ini
dapat berhenti sendiri. Keadaan ini jarang menyebabkan tindakan operatif dan
tidak diperlukan transfusi.
VII. Diagnosis
Secara klinis penegakan diagnosis hiperemesis gravidarum dilakukan
dengan menegakkan diagnosis kehamilan terlebih dahulu (amenore yang
disertai dengan tanda-tanda kehamilan). Lebih lanjut pada anamnesis
didapatkan adanya keluhan mual dan muntah hebat yang dapat mengganggu
pekerjaan sehari-hari. Pada pemeriksaan fisis diijumpai tanda-tanda vital
abnormal, yakni peningkatan frekuensi nadi (>100 kali per menit),
penurunan tekanan darah, dan dengan semakin beratnya penyakit dapat
dijumpai kondisi subfebris dan penurunan kesadaran. Pada pemeriksaan
fisis lengkap dapat dijumpai tanda-tanda dehidrasi, kulit tampak pucat dan
sianosis, penurunan berat badan, uterus yang besarnya sesuai dengan usia
kehamilan dengan konsistensi lunak, dan serviks yang livide saat dilakukan
inspeksi dengan spekulum. Pada pemeriksaan laboratorium dapat diperoleh
peningkatan relatif hemoglobin dan hematokrit, hiponatremia dan
hipokalema, benda keton dalam darah, dan proteinuria.
Ulkus peptikum pada ibu hamil biasanya adalah penyakit ulkus peptikum
kronik yang mengalami eksaserbasi. Gejalanya adalah nyeri epigastrik
yang berkurang dengan makanan atau antasid dan memberat dengan
alkohol, kopi, atau OAINS. Nyeri tekan epigastrik, hematemesis, dan
melena dapat ditemukan.
Kolestasis obstetrik
Gejala yang khas untuk kolestasis adalah pruritus pada seluruh tubuh tanpa
adanya ruam. Ikterus, warna urin gelap, dan tinja terkadang pucat juga
dapat ditemui walaupun jarang. Pada pemeriksaan laboratorium ditemukan
peningkatan kadar enzim hati atau peningkatan bilirubin.
Acute fatty liver
Pada penyakit ini ditemukan perburukan fungsi hati yang terjadi cepat
disertai dengan gejala kegagalan hati seperti hipoglikemia, ganguan
pembekuan darah, dan perubahan kesadaran sekunder akibat ensefalopati
hepatik. Penyebab kegagalan hati akut yang lain harus disingkirkan,
misalnya keracunan parasetamol dan hepatitis virus akut.
Apendiksitis akut
Pasien dengan apendiksitis akut mengalami demam dan nyeri perut kanan
bawah. Uniknya, lokasi nyeri dapat berpindah ke atas sesuai usia
kehamilan karena uterus yang semakin membesar. Nyeri dapat berupa
nyeri tekan dan nyeri lepas. Dapat ditemukan tanda Bryan (timbul nyeri
bila uterus digeser ke kanan) dan tanda Alder (pasien berbaring miring ke
kiri dan letak nyeri tidak berubah).
Diare akut
Gejal diare akut adalah mual dan muntah disertai dengan peningkatan
frekuensi buang air besar di atas 3 kali per hari dengan konsistensi cair.
IX. Penatalaksanaan
1. Pencegahan
13
tempat tidur, tetapi dianjurkan untuk makan roti kering arau biskuit
berbau lemak
2. Terapi obat-obatan
Apabila dengan cara diatas keluhan dan gejala tidak berkurang maka
diperlukan pengobatan
B6
di rumah sakit
a. Isolasi
hanya perawat dan dokter saja yang boleh masuk. Catat cairan
b. Terapi psikologik
c. Terapi mental
2-3 liter sehari. Bila perlu dapat ditambah dengan kalium dan
secara intravena. Buat dalam daftar kontrol cairan yang amsuk dan
disebutkan diatas.
d. Terminasi kehamilan
sulit diambil, oleh karena disatu pihak tidak boleh dilakukan terlalu
B. KONSEP KEPERAWATAN
C. Diagnosa Keperawatan yang muncul
Tujuan :
Intervensi
kebutuhan nutrisi
terpat tentang diet pra natal dan suplemen vitamin / zat besi setiap hari
diberikan
memakannya
17
muntah
glukosa
kehilangan cairan
tujuan :
hari
18
memerlukan tindakan
Intervensi
d. Kaji suhu dan turgor kulit, membrane mukosa, tekanan darah (TD),
metabolisme sel
Tujuan :
Intervensi
bantu ambulasi
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut :
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA