Anda di halaman 1dari 14

Kelainan Genetik pada Bayi yang mengalami Mutasi

Thangke Margonda Tanduk 102014044 C2

Mahasiswa Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Krida Wacana

Jl. Terusan Arjuna No. 6, Kebun Jeruk, Jakarta Barat

Tel: (021) 5694-2061, fax: (021) 563-1731

Email: thangke29@gmail.com

Abstrak
Mutasi adalah perubahan yang terjadi pada bahan genetik (DNA maupun RNA), baik pada
taraf urutan gen (disebut mutasi titik) maupun pada taraf kromosom. Mutasi pada tingkat
kromosomal biasanya disebut aberasi. Mutasi kromosom adalah perubahan yang terjadi pada
struktur dan susunan kromosom, yang disebut juga dengan mutasi aberasi. Mutasi ini dapat
ditemui pada peristiwa gagal berpisah pada saat peristiwa pindah silang (crossing over),
apabila kromosom hilang atau bertambah sehingga terjadi perubahan jumlah kromosom.
Kelainan genetik merupakan penyakit yang disebabkan oleh kelainan pada DNA suatu
individu. Kelainan dapat berkisar dari mutasi kecil pada gen tunggal untuk penambahan atau
pengurangan dari seluruh kromosom atau setengah kromosom.
Kata kunci: Mutasi, mutasi kromosom, kelainan genetik.

Abstract

Keywords: 
Pendahuluan

Buah semangka tanpa biji merupakan satu contoh munculnya perubahan atau variasi
pada makhluk hidup. Munculnya perubahan atau variasi pada makhluk hidup dapat
disebabkan oleh faktor lingkungan maupun buatan. Jika perubahan atau variasi yang muncul
tersebut tidak diwariskan kepada keturunannya, peristiwa ini dinamakan modifikasi, artinya
makhluk hidup yang mengalami perubahan akan menunjukkan sifat yang dapat diamati
(fenotipe) yang berbeda, tetapi susunan gen (genotipe) tetap sama. Gen secara umum bersifat
mantap, tetapi dalam jangka panjang atau karena adanya pengaruh dari lingkungan, dapat
menyebabkan susunan kimia dari gen tersebut berubah. Perubahan yang terjadi dalam gen
tersebut dapat diturunkan dan menghasilkan individu yang berbeda dari individu sebelumnya.
Apabila mutasi berlangsung secara terus menerus pada makhluk hidup dari generasi ke
generasi berikutnya maka bisa terjadi suatu saat nanti akan muncul spesies baru, yang
memiliki sifat berbeda dengan moyangnya. Selain terjadi pada tumbuhan (buah semangka),
mutasi juga dapat terjadi pada manusia. Mutasi dapat disebabkan oleh faktorfaktor intern dan
ekstern. Faktor intern berasal dari dalam tubuh makhluk hidup sendiri atau faktor
pembawaan.1,2
Faktor ekstern berasal dari luar tubuh, yaitu dari lingkungan. Faktor-faktor ekstern
dapat berupa makanan, obatobatan, dan senyawa tertentu yang berbahaya terhadap tubuh.
Senyawa-senyawa ini pada kadar tertentu dapat bersifat karsinogenik, yaitu dapat memacu
pertumbuhan sel-sel kanker. Mutasi merupakan perubahan organisasi materi genetik yang
berupa gen atau kromosom dari suatu individu dan diwariskan kepada generasi berikutnya.
Mutasi yang terjadi pada sel-sel gamet (sel kelamin) akan bersifat menurun, tetapi jika mutasi
tersebut terjadi pada sel-sel somatik (sel tubuh), maka perubahan itu hanya terjadi pada
individu tersebut dan tidak bersifat menurun.2
Definisi mutasi

Mutasi adalah perubahan yang terjadi pada bahan genetik (DNA maupun RNA), baik


pada taraf urutan gen (disebut mutasi titik) maupun pada taraf kromosom. Mutasi pada
tingkat kromosomal biasanya disebut aberasi.1 Gen yang berubah karena mutasi disebut
mutan. Mutan adalah sel-sel dari individu yang membawa mutasi tersebut. Dalam arti lain
mutasi adalah perubahan pada materi genetik suatu makhluk yang terjadi secara tiba-tiba,
acak, dan merupakan dasar bagi sumber variasi organisme hidup baru yang bersifat
terwariskan (heritable). Mutasi juga dapat diartikan sebagai perubahan struktural atau
komposisi genom suatu jasad yang dapat terjadi karena faktor luar (mutagen) atau karena
kesalahan replikasi. Peristiwa terjadinya mutasi ini disebut mutagenesis. Makhluk hidup yang
mengalami mutasi disebut mutan dan faktor penyebab mutasi disebut mutagen (mutagenic
agent). 1,2

Pada umumnya, mutasi sangat merugikan, karena mutannya bersifat letal dan
homozigot resesif. Namun, mutasi juga menguntungkan, melalui mutasi dapat dibuat
tumbuhan poliploid yang sifatnya unggul. Contohnya, semangka tanpa biji, jeruk tanpa biji,
buah stroberi yang besar, dan lain-lain. Terbentuknya tumbuhan poliploid ini sangat
menguntungkan bagi manusia, namun merugikan bagi tumbuhan yang mengalami mutasi,
karena tumbuhan tersebut tidak bisa berkembang biak secara generatif.2

Bahan-bahan yang menyebabkan terjadinya mutasi disebut mutagen. Mutagen dibagi menjadi
3, yaitu:2

- Mutagen bahan Kimia, contohnya adalah kolkisin dan zat digitonin. Kolkisin adalah
zat yang dapat menghalangi terbentuknya benang-benang spindel pada proses anafase
dan dapat menghambat pembelahan sel pada anafase.
- Mutagen bahan fisika, contohnya sinar ultraviolet, sinar radioaktif,dll. Sinar
ultraviolet dapat menyebabkan kanker kulit.
- Mutagen bahan biologi, diduga virus dan bakeri dapat menyebabkan terjadinya
mutasi. Bagian virus yang dapat menyebabkan terjadinya mutasi adalah DNA-nya.

Berdasarkan faktor penyebabnya mutasi dibedakan lagi menjadi 2 yaitu mutasi alami dan
mutasi buatan.3

 Mutasi Alami
Mutasi alami adalah perubahan yang terjadi secara alamiah atau dengan
sendirinya. Mutasi alami berlangsung dalam jangka waktu yang lama. Mutasi
alami terjadi karena:
- pancaran sinar kosmis,
- sinar ultraviolet,
- sinar radioaktif,
- radiasi internal dari bahan radioaktif yang masuk ke dalam tubuh,
- kesalahan pada waktu replikasi DNA.
 Mutasi Buatan
Mutasi buatan adalah mutasi yang disebabkan oleh usaha manusia. Biasanya,
tujuan dari mutasi buatan adalah untuk menguntungkan manusia. Ada 2 faktor
utama penyebab mutasi buatan:
- radiasi oleh sinar, misalnya sinar X, ultraviolet, sinar Alpha, sinar Beta, dan sinar
Gamma.
- Zat-zat kimia, misalnya metana, kafein, formaldehida, dan lain-lain.
Contoh mutasi buatan adalah pada jagung, diperoleh jenis jagung hibrida,
kemudian contoh lainya adalah pada tanaman cabai dalam keadaan berbunga diberi
penyinaran radioaktif pada putiknya dan hasilnya menyebabkan buah cabai tiga kali
lebih besar dari asalanya. Bila biji ditanam ulang, hasilnya sebesar asal buah

Mutasi Kromosom

Mutasi kromosom adalah perubahan yang terjadi pada struktur dan susunan
kromosom, yang disebut juga dengan mutasi aberasi. Mutasi ini dapat ditemui pada peristiwa
gagal berpisah pada saat peristiwa pindah silang (crossing over), apabila kromosom hilang
atau bertambah sehingga terjadi perubahan jumlah kromosom.2 

Istilah mutasi pada umumnya digunakan untuk perubahan gen, sedangkan perubahan
kromosom yang dapat diamati dikenal sebagai variasi kromosom atau aberasi. Kita akan
membahas mutasi kromosom atau mutasi besar atau yang pada prinsipnya digolongkan
rnenjadi dua, yaitu sebagai berikut.3,4

 Mutasi kromosom tejadi karena peruhahan jumlah kromosom

Mutasi kromosom yang terjadi karena perubahan jumlah kromosom (ploid) melibatkan
kehilangan atau penambahan perangkat kromosom (genom) disebut euploid, sedangkan yang
hanya terjadi pada salah satu kromosom dari genorn disebut aneuploid.3

Aneuploid 

Mutasi kromoson ini tidak melibatkan perubahan pada seluruh genom, melainkan hanya
terjadi pada salah satu kromosom dari genom.  Macam – macam aneuploid adalah:

- Monosomi (2n-1)

yaitu perubahan kromosom dimana salah satu kromosom hilang dari pasangannya. Sering
dirumuskan dengan 2n - 1 ( yang berarti salah satu kromosomnya hanya satu )

- Trisomi (2n+1)

yaitu perubahan kromosom dimana terjadi penambahan sebuah kromosom pada salah satu
pasangan homolog. Dirumuskan dengan 2n + 1.

- Tetrasomi (2n+2)
yaitu perubahan kromosom dimana terjadi penambahan 2 buah / satu pasang kromosom.
Dirumuskan dengan 2n + 2.

Euploid

Berasal dari kata (eu=benar, ploid=unit). Euploid merupakan mutasi yang menyebabkan
kehilangan 1 atau lebih set kromosom. Macam-macam euploid, yaitu:4            

- Diploid (2n)
Yaitu terjadi penambahan 1 buah kromosom yang semula hanya n menjadi 2n.
- Triploid (3n)           

yaitu terjadi penambahan 1 buah kromosom pada setiap / masing-masing set kromosom.
Yang semula 2n menjadi 3n.

- Tetraploid (4n) 

yaitu terjadi penambahan 2 buah kromosom pada setiap / masing-masing set kromosom.
Yang semula 2n menjadi 4n.

- Autopoliploid (auto = sendiri) merupakan kelipatan jumlah kromosom  yang berasal


dari genom spesies yang sama. Autopoliploid terdiri dari beberapa genom yang
identik dengan kromosom-kromosom aslinya.
- Alopoliploid (allo : berbeda) merupakan kelipatan jumlah kromosom yang berasal
dari genom spesies yang berbeda. Terbentuknya spesies alopoliploid ini berasal dari
persilangan antara dua spesies. Meski hasil persilangan itu steril, akan tetapi individu
tersebut dapat lebih kuat (vigor) dibanding induknya dan dapat mengalami
perbanyakan secara tidak kawin. 
 Mutasi kromosom yang terjadi karena perubahan struktur kromosom

Mutasi ini melibatkan perubahan banyak gen dalam kromosom. Oleh karena itu, mutasi
ini dapat memicu terjadinya kelainan pada individu. Perubahan struktur kromosom dapat
terjadi karena peristiwa berikut:4

- Delesi dan Duplikasi
Delesi dapat terjadi jika ada suatu alel yang hilang dari kromosomnya. Jika alel yang
hilang tersebut berpindah ke kromosom homolognya disebut duplikasi. Prosesnya
sebagai berik
-

Gambar 1:5

Gambar 2:6
Peristiwa delesi dan duplikasi dapat mengakibatkan perubahan gen. Oleh karena itu,
peristiwa ini dapat mengakibatkan kelainan genetis. Contoh: sindrom Turner, yaitu hilangnya
satu kromosom X sehingga hanya mempunyai 45 kromosom 22AAXO.4

- Insersi
Insersi, yaitu penambahan satu atau lebih pasangan nukleotida pada suatu gen. seperti
tampak pada gambar di bawah ini:3

Gambar 3:7
- Inversi
Inversi yaitu peristiwa terputusnya kromosom di dua tempat dan patahan tersebut
dapat bergabung kembali dengan urutan terbalik. Inversi dapat dibedakan menjadi dua
tipe, yaitu sebagai berikut.4
 Inversi parasenstris, yaitu inversi yang terjadi pada satu lengan kromosom.
Gambar 4:8
 Inversi perisentris, yaitu inversi yang terjadi pada dua lengan kromosom.

Gambar 5:9
- Translokasi
Translokasi terjadi jika bagian dari satu kromosom menempel pada kromosom yang
bukan homolognya. Dari peristiwa translokasi ini akan terbentuk kromosom baru. Jika
translokasi terjadi saat meiosis, beberapa gamet akan kekurangan gen. Peristiwa ini
kadang dapat menimbulkan bahaya terkadang juga tidak.3

gambar 6:10
Contoh: seorang penderita sindrom Down. Penderita ini mempunyai kromosom
nomor 21 hanya sepertiga kromosom aslinya. Sementara itu, bagian kromosom yang lain
menempel pada kromosom yang bukan homolognya. Selain itu, kanker dan kemandulan juga
bisa disebabkan oleh peristiwa translokasi ini.4
Kelainan Genetika
Kelainan genetik merupakan penyakit yang disebabkan oleh kelainan pada DNA
suatu individu. Kelainan dapat berkisar dari mutasi kecil pada gen tunggal untuk penambahan
atau pengurangan dari seluruh kromosom atau setengah kromosom. Banyak penyakit
memiliki aspek genetik. Beberapa termasuk kanker, yang disebabkan oleh mutasi pada gen
atau kelompok gen dalam sel seseorang.11
Mutasi ini dapat terjadi secara acak karena suatu suatu paparan lingkungan seperti
asap rokok. Berdasarkan skenario, yang kita bahas ada beberapa kelainan genetika pada
manusia yang dapat menyebabkan syndrome, diantaranya: Down syndrome, turner syndrome,
klinefelter syndrome, patau syndrome, edward syndrome.11
Down Syndrome
Gambar 7:12

Untuk Down Syndrome tidak perlu dibahas lebih lanjut  karena sebagian besar orang-orang
telah tahu mengenai penyakit ini. Tau ‘kan Down Syndrom? Keterbelakangan mental yang
sering kita lihat di sekitar. Kalau bahasa ilmiahnya, suatu kelainan genetis yang menyerang
kromosom nomor 21. Kromosom manusia mempunyai 46 buah atau 23 pasang kromosom.
Untuk orang yang terkena Down Syndrom, kromosom nomor 21 miliknya tidak terbelah
menjadi dua (diploid) seperti orang kebanyakan, melainkan kromosom tersebut akan
membelah sebanyak tiga (triploid) hingga jumlah kromosom yang dimilikinya menjadi 47
kromosom.4

Ciri-ciri yang pada anak yang mengalami down syndrome dapat bervariasi, mulai dari yang
tampak minimal, hingga muncul tanda yang khas. Tanda yang paling khas pada anak yang
mengalami down syndrome adalah adanya keterbelakangan perkembangan mental dan fisik.
Penderita syndrome down biasanya mempunyai tubuh pendek, lengan atau kaki kadang-
kadang bengkok, kepala lebar, wajah membulat, mulut selalu terbuka, ujung lidah besar,
hidung lebar dan datar, kedua lubang hidung terpisah lebar, jarak lebar antar kedua mata,
kelopak mata mempunyai lipatan epikantus, sehingga mirip dengan orang oriental, iris mata
kadang-kadang berbintik, yang disebut bintik brushfield.4

Berdasarkan tanda-tanda yang mencolok itu, biasanya dengan mudah kita dapat mengenalnya
pada pandangan pertama. Tangan dan kaki kelihatan lebar dan tumpul, telapak tangan kerap
kali memiliki garis tangan yang khas abnormal, yaitu hanya mempunyai sebuah garis
mendatar saja. Ibu jari kaki dan jari kedua dan kadang-kadang tidak rapat.
Mata, hidung, dan mulut biasanya tampak kotor serta gigi rusak. Hal ini disebabkan karena ia
tidak sadar untuk menjaga kebersihan dirinya sendiri. Down Syndrome hanya menyerang
kromosom nomor 21. Bagaimana kalau menyerang kromosom lain? Jika menyerang
kromosom lain, maka syndrome yang diderita akan berbeda lagi dari Down Syndrome.

Turner Syndrome

Gambar 8:13

Turner Syndrome adalah syndrome dengan kariotipe (22AA + X0). Jumlah kromosom 45 dan
kehilangan satu kromosom seks pada kromosom. Turner Syndrome rata-rata menyerang
wanita, ciri penderita Turner Syndrome ini apabila wanita ovumnya tak akan berkembang.
Kelainan genetik ini cenderung memiliki ciri-ciri fisik tertentu seperti bertubuh pendek,
kehilangan lipatan kulit disekitar leher, pembengkakan pada tangan dan kaki, wajah seperti
anak kecil, dan dada berukuran kecil. Beberapa penyakit lebih cenderung menyerang
penderita sindrom ini seperti penyakit kardiovaskular (jantung), penyakit ginjal, dan tiroid.
Kelainan tulang seperti skoliosis danosteoporosis, dan obesitas serta gangguan pendengaran
dan penglihatan.4

Sebagian besar penderita sindrom ini tidak memiliki keterbelakangan intelektual, tapi
dibandingkan wanita normal, penderita sindrom ini memiliki kemungkinan lebih besar untuk
menderita keterbelakangan intelektual karena memiliki kesulitan untuk menghapal,
mempelajari matematika, serta kemampuan visual dan pemahaman ruangnya lebih rendah.
Selain itu, akibat perbedaan fisik dengan wanita normal membuat penderita ini cenderung
sulit bersosialisasi.
Klinefelter Syndrome

Gambar 9:14

Syndrome ini adalah syndrome dengan kariotipe (22 AA + XXY), telah trisomik pada
gonosom kromosom nomor 23 dan 24. Ciri-ciri penderita syndrome ini adalah perkembangan
seksual yang abnormal seperti testis kecil dan aspermatogenesis (kegagalan dalam
memproduksi sperma). Testis kecil disebabkan oleh sel germinal dan dan sel selitan gagal
berkembang dengan normal. Sel selitan adalah sel yang diantara sel gonad dan dapat
menentukan hormon seks pria. Selain itu penderita syndrome ini juga mengalami defisiensi
atau kekurangan hormon androgen, badan tinggi, peningkatan level gonadotropin,
danginekomastia.11,15

Penderita akan mengalami gangguan koordinasi gerak badan, seperti kesulitan mengatur
keseimbangan badan, melompat, dan gerakan motorik tubuh melambat. Jika dilihat dari ciri-
ciri fisik, penderita memiliki otot yang kecil namun mengalami perpanjangan kaki dan
tangan.11

Patau Syndrome
Gambar 10:16

Patau Syndrome adalah Syndrome dengan kariotipe (45A + XX / XY), trisomik pada


kromosom autosom. Kelainan kromosom pada kromosom 13, nomor 14, atau 15. Nama lain
dari kelaianan janin ini adalah trisomi 13. Hal ini karena terjadi kelainan pada kromosom
ke13 dari penderita tersebut, yaitu memiliki tiga untai kromosom 13. Ciri dari kelainan ini
adalah bibirnya sumbing, gangguan berat pada perkembangan otak, jantung, ginjal, tangan
dan kaki. Jika gejalanya sangat berat maka bayi akan mati beberapa saat setelah kelahiran.15

Edward Syndrome 

Gambar 11:17

Syndrome dengan kariotipe (45A + XX / XY), trisomik pada autosom. Autosomal kelainan


pada kromosom nomor 16,17, atau 18. Ciri-ciri penderita ini adalah kepala berukuran kecil,
sempitnya kelopak mata (fisura falpebra), luasnya spasi mata.15

Kesimpulan
Peristiwa mutasi ini terjadi karena adanya perubahan materi genetik yang akan
diwariskan pada keturunannya. Individu yang mengalami mutasi disebut mutan, sedangkan
faktor yang menyebabkan terjadinya mutasi disebut mutagen. Mutasi gen dapat terjadi karena
pergantian pasangan basa nitrogen dan penyisipan basa nitrogen. Sedangkan mutasi
kromosom dapat terjadi karena perubahan jumlah kromosom yang meliputi: euploidi dan
aneuploidi, dapat terjadi pula karena perubahan pada struktur kromosom yang meliputi:
inversi, insersi, delesi, duplikasi, dan translokasi.

Daftar pustaka
1. Aryulina D, Muslim C, Manaf S, Winarni E. Biologi 3. Jakarta: Penerbit Erlangga;
2004.h.152.
2. Susilowarno G, Mulyadi SH, Murtiningsih EM, Umiyati. Biologi (diknas). Jakarta:
Grasindo; 2009.h.143.
3. Karmana O. Cerdas belajar biologi. Jakarta: Grafindo Media Pratama; 2007.h.135.
4. Wahab S. Nelson ilmu kesehatan anak. Edisi ke-15, volume 3. Jakarta: Penerbit buku
kedokteran EGC; 2000.h.2105-7.
5. http://www.google.co.id/search?
hl=id&site=imghp&tbm=isch&source=hp&biw=1366&bih=622&q=delesi&oq=deles
i&gs_l=img.3..0l6j0i24l2j0i10i24j0i24.1401.2856.0.3349.7.7.0.0.0.0.151.855.0j7.7.0.
msedr...0...1ac.1.61.img..0.7.855.HI3VI1vgni0#hl=id&tbm=isch&q=delesi&imgdii=_
diunduh pada tanggal 01 januari 2015.
6. http://www.google.co.id/search?
hl=id&site=imghp&tbm=isch&source=hp&biw=1366&bih=622&q=duplikasi&oq=d
uplikasi&gs_l=img.4..0l6j0i24l2j0i10i24j0i24.1401.2856.0.3349.7.7.0.0.0.0.151.855.
0j7.7.0.msedr...0...1ac.1.61.img..0.7.855.HI3VI1vgni0#hl=id&tbm=isch&q=duplikasi
&imgdii=_ diunduh pada tanggal 01 januari 2015.
7. http://www.google.co.id/search?
hl=id&site=imghp&tbm=isch&source=hp&biw=1366&bih=622&q=insersi&oq=inser
si&gs_l=img.3..0l6j0i24l2j0i10i24j0i24.1401.2856.0.3349.7.7.0.0.0.0.151.855.0j7.7.0
.msedr...0...1ac.1.61.img..0.7.855.HI3VI1vgni0#hl=id&tbm=isch&q=insersi&imgdii=
_ diunduh pada tanggal 01 januari 2015.
8. http://www.google.co.id/search?
hl=id&site=imghp&tbm=isch&source=hp&biw=1366&bih=622&q=inversi&oq=inve
rsi&gs_l=img.3..0l6j0i24l2j0i10i24j0i24.1401.2856.0.3349.7.7.0.0.0.0.151.855.0j7.7.
0.msedr...0...1ac.1.61.img..0.7.855.HI3VI1vgni0#hl=id&tbm=isch&q=inversi&imgdii
=_ diunduh pada tanggal 01 januari 2015.
9. http://www.google.co.id/search?
hl=id&site=imghp&tbm=isch&source=hp&biw=1366&bih=622&q=inversi&oq=inve
rsi&gs_l=img.5..0l6j0i24l2j0i10i24j0i24.1401.2856.0.3349.7.7.0.0.0.0.151.855.0j7.7.
0.msedr...0...1ac.1.61.img..0.7.855.HI3VI1vgni0#hl=id&tbm=isch&q=inversi&imgdii
=_ diunduh pada tanggal 01 januari 2015.
10. http://www.google.co.id/search?
hl=id&site=imghp&tbm=isch&source=hp&biw=1366&bih=622&q=translokasi&oq=t
ranslokasi&gs_l=img.3..0l6j0i24l2j0i10i24j0i24.1401.2856.0.3349.7.7.0.0.0.0.151.85
5.0j7.7.0.msedr...0...1ac.1.61.img..0.7.855.HI3VI1vgni0#hl=id&tbm=isch&q=translo
kasi&imgdii=_ diunduh pada tanggal 01 januari 2015.
11. Schwartz W. Pedoman klinis pediatri. Jakarta: Penerbit buku kedokteran EGC;
2005.h.502.
12. http://www.google.co.id/search?
hl=id&site=imghp&tbm=isch&source=hp&biw=1366&bih=622&q=down+syndrome
&oq=down+syndrome&gs_l=img.3..0l10.3749.9087.0.9432.18.9.2.7.8.0.128.985.1j8.
9.0.msedr...0...1ac.1.61.img..0.18.1024.RPeShsiWF6w#imgdii=_ diunduh pada
tanggal 01 januari 2015
13. http://www.google.co.id/search?
hl=id&site=imghp&tbm=isch&source=hp&biw=1366&bih=622&q=down+syndrome
&oq=down+syndrome&gs_l=img.3..0l10.3749.9087.0.9432.18.9.2.7.8.0.128.985.1j8.
9.0.msedr...0...1ac.1.61.img..0.18.1024.RPeShsiWF6w#hl=id&tbm=isch&q=turner+s
yndrome&imgdii=_ diunduh pada tanggal 01 januari 2015
14. http://www.google.co.id/search?
hl=id&site=imghp&tbm=isch&source=hp&biw=1366&bih=622&q=down+syndrome
&oq=down+syndrome&gs_l=img.3..0l10.3749.9087.0.9432.18.9.2.7.8.0.128.985.1j8.
9.0.msedr...0...1ac.1.61.img..0.18.1024.RPeShsiWF6w#hl=id&tbm=isch&q=klinefelt
er+syndrome&imgdii=_ diunduh pada tanggal 01 januari 2015.
15. Benheman, Kliegma, Arvin. Ilmu kesehatan anak nelson. Edisi ke-15. Jakarta: EGC;
2000.h.290.
16. http://www.google.co.id/search?
hl=id&site=imghp&tbm=isch&source=hp&biw=1366&bih=622&q=down+syndrome
&oq=down+syndrome&gs_l=img.3..0l10.3749.9087.0.9432.18.9.2.7.8.0.128.985.1j8.
9.0.msedr...0...1ac.1.61.img..0.18.1024.RPeShsiWF6w#hl=id&tbm=isch&q=patau+sy
ndrome&imgdii=_ diunduh pada tanggal 01 januari 2015.
17. http://www.google.co.id/search?
hl=id&site=imghp&tbm=isch&source=hp&biw=1366&bih=622&q=down+syndrome
&oq=down+syndrome&gs_l=img.3..0l10.3749.9087.0.9432.18.9.2.7.8.0.128.985.1j8.
9.0.msedr...0...1ac.1.61.img..0.18.1024.RPeShsiWF6w#hl=id&tbm=isch&q=edward+
syndrome&imgdii=_ diunduh pada tanggal 01 januari 2015.

Anda mungkin juga menyukai