Bank dan
Lembaga
Keuangan
Syariah
Sistem Pasar Modal Syariah
11
Ekonomi dan Bisnis Akuntansi F041700005 Retno Puji Astuti, SE, M.Ak
Abstract Kompetensi
Pasar modal merupakan pasar untuk Setelah mengikuti perkuliahan ini
berbagai instrument keuangan jangka mahasiswa diharapkan mampu
panjang yang bisa diperjualbelikan, baik mememahami system pasar modal
dalam bentuk utang maupun modal itu syariah
sendiri.
Pembahasan
I. Pengertian
Istilah pasar biasanya digunakan istilah bursa, exchange, dan market. Istilah modal
sering digunakan istilah efek, securities, dan stock. Pasar modal menurut UU No.8 Tahun
1995 pasal 1 ayat (12) adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan
perdagangan efek, perusahaan public yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya,
serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Sedangkan yang dimaksud efek
pada pasal 1 ayat (5) adalah surat berharga, yaitu surat pengakuan utang, surat berharga
komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang, unit penyertaan kontrak investasi kolektif,
kontrak berjangka atas efek, dan setiap derivatif dari efek.
Pasar modal dikenal dengan nama bursa efek. Bursa efek adalah pihak yang
menyelenggarakan dan menyediakan system dan/atau sarana untuk mempertemukan
penawaran jual dan beli efek pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan efek
diantara mereka (pasal 1 ayat (4) UU No.8 Tahun 1995). Di Indonesia hanya ada satu
pelaksana bursa efek, yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI). Sedangkan bagi pasar modal
Syariah, listingnya dilakukan di Jakarta Islamic Index yang telah diluncurkan sejak 3 Juli
2000. Belakangan, pada tanggal 12 Mei 2011 BEI meluncurkan Indeks Saham Syariah
Indonesia (ISSI) berdasarkan Fatwa DSN MUI No. 80 Tahun 2011 tentang Penerpan Prinsip
Syariah dalam Mekanisme Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas di Pasar Reguler Bursa Efek,
indeks ini mencerminkan pergerakan saham-saham yang masuk dalam Daftar Efek Syariah
(DES) yang dikeluarkan oleh Bapepam dan LK.
Pasar modal secara umum merupakan suatu tempat bertemunya para penjual dan
pembeli untuk melakukan transaksi dalam rangka memperoleh modal. Pasar modal Syariah
adalah pasar modal yang seluruh mekanisme kegiatannya terutama mengenai emiten, jenis
efek yang diperdagangkan dan mekanisme perdagangannya telah sesuai dengan prinsip-
prinsip Syariah. Efek Syariah adalah efek sebagaimana yang dimaksud dalam peraturan
peundang-undangan di bidang pasar modal yang akad, pengelolaan perusahaan, maupun
cara penerbitannya memenuhi prinsip-prinsip Syariah.
Karakter yang diperlukan dalam membentuk struktur pasar modal Syariah adalah
sebagai berikut:
1. Semua saham harus diperjualbelikan pada bursa efek.
2. Bursa perlu mempersiapkan pasca perdagangan dimana saham dapat
diperjualbelikan melalui pialang.
3. Semua perusahaan yang mempunyai saham yang dapat diperjualbelikan pada bursa
efek dimana menyampaikan informasi tentang perhitungan (account) keuntungan
10. Perusahaan hanya dapat menerbitkan saham baru dalam periode perdagangan, dan
dengan harga HST.
Tujuan regulator pasar modal adalah mewujudkan terciptanya kegiatan pasar modal
yang teratur, wajar, dan efisien serta melindungi kepentingan pemodal dan
masyarakat.
2. Bursa Efek
Bursa Efek adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan system
dan/atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihak-pihak
lain dengan tujuan memperdagangkan efek di antara mereka. Bursa efek didirikan
dengan tujuan menyelenggaakan perdagangan efek yang teratur, wajar, dan efisien.
Bursa efek yang ada di Indonesia adalah Bursa Efek Indonesia (BEI)
1. Emiten
2. Investor
Investor adalah pemodal yang akan membeli atau menanamkan modalnya
diperusahaan yang melakukan emisi. Tujuan utama para investor dalam pasar modal
antara lain:
a. Memperoleh deviden
b. Kepemilikan perusahaan
c. Berdagang
4. Reksadana
Reksadana adalah wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat
pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer
investasi. Portofolio efek adalah kumpulan (kombinasi) sekuritas, surat berharga atau
efek, atau instrument yang dikelola.
Penawaran umum merupakan kegiatan penawaran saham atau efek lainnya yang
dilakukan oleh emiten (perusahaan yang akan go public) untuk menjual saham atau efek
kepada masyarakat berdasarkan tata cata yang diatur oleh Undang-Undang Pasar Modal
dan Peraturan Pelaksanaannya. Dalam melakukan Penawaran umum, emiten perlu
melakukan persiapan internal dan dokumen-dokumen sesuai dengan persyaratan untuk
melakukan penawaran umum, serta memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh OJK.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam proses penawaran umum adalah mencakup
tahapan sebagai berikut:
1). Periode Pasar Perdana yaitu ketika saham atau efek ditawarkan kepada pemodal
oleh penjamin emisi melalui para agen penjual yang ditunjuk.
2). Penjatahan Saham yaitu pengalokasian saham atau efek pesanan para pemodal
sesuai dengan jumlah efek yang tersedia.
3). Pencatatan efek di bursa yaitu pada saat saham atau efek tersebut mulai dicatatkan
dan diperdagangan di bursa.
Secara umum, proses penawaran umum saham tahapannya seperti tabel berikut:
Sesudah
Sebelum Emisi Emisi
Emisi
Intern Pasar Pasar
OJK Pelaporan
Perusahaan Perdana Sekunder
1. Rencana go 1. Pernyataan 1. Penawaran 1. Emiten Laporan
public pendaftaran oleh mencatatkan berkala
2. RUPS 2. Expose terbatas sindikasi efeknya di (seperti
3. Menunjuk: di OJK penjamin bursa laporan
underwriter 3. Tanggapan atas: dan agen 2. Perdaganga tahunan,
profesi
kelengkapan penjual n efek di semester
penunjang
dokumen 2. Penjatahan bursa an)
lembaga
penunjang kecukupan kepada Laporan
4. Mempersiapkan dan kejelasan pemodal kejadian
dokumen informasi oleh penting
5. Konfirmasi keterbukaan sindikasi dan
sebagai agen (aspek hukum, penjamin relevan
penjual oleh akuntansi emisi dan (seperti
penjamin emiten
Instrumen pasar modal pada prinsipnya adalah semua surat-surat berharga (efek) yang
umum diperjualbelikan melalui pasar modal. Efek adalah setiap surat pengakuan hutang,
Sedangkan pasar modal Syariah secara khusus memperjualbelikan efek Syariah. Efek
Syariah adalah efek yang akad, pengelolaan perusahaan, maupun cara penerbitannya
memenuhi prinsip-prinsip Syariah. Prinsip-prinsip Syariah di pasar modal adalah prinsip-
prinsip hukum Islam dalam kegiatan di bidang pasar modal berdasarkan fatwa DSN MUI,
baik fatwa yang ditetapkan dalam peraturan OJK, maupun fatwa yang telah diterbitkan
sebelum penerapan peraturan OJK.
Kegiatan Syariah di pasar modal meliputi sejumlah kegiatan yang terkait dengan
penawaran umum, perdagangan, pengelolaan investasi, dan emiten yang berkaitan dengan
efek Syariah yang diterbitkannya, perusahaan efek yang sebagian atau seluruh usahanya
berdasarkan prinsip Syariah, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek
Syariah.
Efek di pasar modal memenuhi prinsip Syariah di pasar modal sehingga menjadi efek
Syariah apabila:
1. Kegiatan dan jenis usaha, serta cara pengelolaan usaha dari pihak yang menerbitkan
efek tidak bertentangan dengan prinsip Syariah di pasar modal.
2. akad, cara pengelolaan, dan kekayaan reksadana tidak bertentangan dengan prinsip
Syariah di pasar modal.
3. Akad, cara pengelolaan, dan asset keuangan yang membentk portofolio efek beragun
asset yang diterbitkan kontrak investasi kolektif efek beragun asset tidak bertentangan
dengan prinsip Syariah di pasar modal.
4. Akad, cara pengelolaan, dan kekayaan dana investasi real estate berbentuk kontrak
investasi kolektif tidak bertentangan dengan prinsip Syariah di pasar modal.
5. Akad dan portofolionya yang berupa kumpulan piutang atau pembiayaan pemilikan
rumah tidak bertentangan dengan prinsip Syariah di pasar modal.
6. Akad, cara pengelolaan, dan/atau asset yang mendasari sukuk tidak bertentangan
dengan prinsip Syariah di pasar modal.
7. Akad, cara pengelolaan, dan/atau asset yang mendasari efek lain yang ditetapkan oleh
OJK tidak bertentangan dengan prinsip Syariah di pasar modal.
Kegiatan dan jenis usaha yang bertentangan dengan prinsip Syariah di pasar modal
mencakup antara lain:
1. Perjudian dan permainan yang tergolong judi;
2. Jasa keuangan ribawi;
3. Jual beli risiko yang mengandung unsur ketidakpastian dan/atau judi;
Transaksi yang bertentangan dengan prinsip Syariah di pasar modal mencakup antara
lain:
1). Perdagangan atau transaksi dengan penawaran dan/atau permintaan palsu.
2). Perdagangan atau transaksi yang tidak disertai dengan penyerahan barang/jasa
3). Perdagangan atas barang yang belum dimiliki
4). Pembelian atau penjualan atas efek yang menggunakan atau memanfaatkan informasi
orang dalam dari emiten atau perusahaan public.
5). Transaksi marjin atas efek Syariah yang mengandung unsur bunga.
6). Perdagangan atau transaksi dengan tujuan penimbunan (ihtikar).
7). Melakukan perdagangan atau transaksi yang mengandung unsur suap(risywah).
8). Transaksi lain yang mengandung unsur spekulasi (gharar), penipuan (tadlis) termasuk
menyembunyikan kecacatan (ghisysy), dan upaya untuk memengaruhi pihak lain yang
mengandung kebohongan (taghrir).
b. Obligasi Syariah
Obligasi atau bonds secara konvensional adalah merupakan bukti utang dari emiten
yang di jamin oleh penanggung yang mengandung janji pembayaran bunga dan janji
lainnya serta pelunasan pokok pinjaman yang dilakukan pada tanggal jatuh tempo.
Obligasi Syariah adalah suatu surat berharga jangka panjang berdasarkan prinsip
Syariah yang dikeluarkan emiten kepada pemegang obligasi Syariah yang mewajibkan
emiten untuk membayar pendapatan kepada pemegang obligasi Syariah berupa bagi
hasil/margin/fee, serta membayar kembali dana obligasi pada saat jatuh tempo.
c. Reksadana Syariah
Reksadana Syariah adalah reksadana yang beroperasi menurut ketentuan dan prinsip
Syariah Islam, baik dalam bentuk akad antara pemodal sebagai pemilik harta (shahib al-
mal/ rabb al-Mal) dengan Manajer Investasi sebagai wakil shahib al-mal, maupun antara
Manajer Investasi sebagai wakil shahib al-mal dengan pengguna investasi.
Antonio, Muhammad Syafii, Bank Syariah, dari Teori Praktik. Jakarta : Tazkia Cendekia,
2001
Andri, Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Edisi kedua, Jakarta, Kencana,
2017
Dewan Syariah Nasional-MUI, Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional edisi 2, Jakarta
2003
Heri, Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Deskripsi dan Ilustrasi, Jakarta,
Ekonisia, 2015