Anda di halaman 1dari 4

1.Penyusunan Laporan Keuangan perusahaan harus mengaju pada standar akuntansi.

Standar
akuntansi ini berisikan kebijakan-kebijakan akuntansi yg harus diikuti oleh perusahaan yg berkaitan
dengan bagaimana pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan. Dalam praktik akuntansi,
terkadang ada hal-hal yg belum ada aturannya dalam standar akuntansi. Dan dalam menjalankan
praktik akuntansi perusahaan juga melakukan berbagai estimasi akuntansi. Jelaskan poin-poin
penting terkait bagaimana perusahaan mematuhi

kebijakan akuntansi baik yg sudah diatur dalam standar maupun yg belum.

jawab :

Perusahaan mematuhi kebijakan akuntansi baik yg sudah diatur dalam standar maupun yg belum.

a. Untuk kebijakan akuntansi yang sudah diatur dalam standar artinya perusahaan sudah

memiliki suatu pedoman dan pedoman tersebut harus dipatuhi, karena kebijakan

akuntansi ini digunakan oleh perusahaan untuk menyusun laporan keuangan serta akan

diungkapkan didalam Catatan Atas Laporan Keuangan. Dengan mengikuti pedoman

tersebut akan membantu perusahaan dalam menyusun LK yang akan digunakan oleh para

pengguna laporan keuangan. Ketika suatu SAK secara spesifik berlaku untuk suatu

transaksi,peristiwa, atau kondisi lain, maka kebijakan akuntansi yang diterapkan untuk

pos tersebut menggunakan PSAK tersebut, artinya entitas tidak boleh mencari kebijakan

akuntansi diluar apa yang diatur dalam standar akuntansi. Jika standar akuntansi

memberikan beberapa pilihan kebijakan akuntansi maka entitas dapat memilih kebijakan

akuntansi salah satu kebijakkan yang diperkenankan oleh standar tersebut.

b. Untuk kebijakan akuntansi yang belum diatur dalam standar maka perusahaan atau

manajemen menggunakan pertimbangannya dalam mengembangkan dan menerapan

suatu kebijakan akuntansi sehingga menghasilkan informasi yang relevan dan handal.

Pertimbangan dilakukan sepanjang tidak bertentangan dengan acuan utama.

2. Dalam praktiknya terkadang perusahaan melakukan perubahan kebijakan akuntansi.

Perubahan ini ada yg disebabkan karena perubahan standar akuntansi sehingga mengharuskan

perusahaan mengubah kebijakan akuntansinya. Selain itu perubahan kebijakan akuntansi

dapat dilakukan secara sukarela oleh perusahaan dengan catatan perubahan kebijakan

akuntansi tersebut akan menghasilkan laporan keuangan yg lebih andal dan lebih relevan.

Jelaskan contoh perubahan kebijakan akuntansi dan bagaimana dampak perubahan

kebijakan akuntansi tsb baik yg disebabkan karena perubahan standar akuntansi

maupun karena bersifat sukarela. Berikan contoh berdasarkan laporan keuangan yg

kalian download. (Lampirkan laporan keuangan yang anda download tsb).


Jawab :

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK melakukan perubahan kebijakan akuntansi yang

disebabkan oleh perubahan standar akuntansi ,diantara lain :

1. PSAK No. 16: “Aset Tetap” tentang “Klarifikasi Metode yang Diterima untuk

Penyusutan dan Amortisasi”.

2. PSAK No. 19: “Aset Takberwujud” tentang “Klarifi kasi Metode yang Diterima

untuk Penyusutan dan Amortisasi”.

3. PSAK No. 24: “Imbalan Kerja” tentang “Program Im balan Pasti: Iuran Pekerja”.

4. ISAK 30: Pungutan, ISAK No. 30 merupakan interpretasi atas PSAK No. 57, Provisi,

Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi”.

Penerapan standar akuntansi tersebut di atas dan penerapan tersebut tidak memiliki pengaruh Yang
signifikan terhadap laporan keuangan Perusahaan

3. Lihat dan pahami contoh 21.1. berdasarkan ilustrasi tsb, jelaskan: a) perubahan kebijakan
Akuntansi apa yg terjadi (mandatori atau sukarela); b) akun-akun dan laporan keuanga Apa saja yg
terdampak dan jelaskan dampaknya tsb; c) bagaimana perusahaan harus Menjelaskan dampak dari
perubahan kebijakan tsb.

Jawab :

a. Perubahan kebijakan akuntansi yang terjadi yaitu perubahasan secara sukarela,

Perusahaan ini melakukan perubahan pada penilaiaan persediaan perusahaan yang Pada tahun 2013
menggunakan metode rata-rata dan diubah pada 2015 Menggunakan metode masuk pertama keluar
pertama (FIFO). Perubahan ini Dilakukan atas dasar keinginan perusahaan yang dimana kita ketahui
perubahan Ini bertujuan untuk laporan yang lebih relevan dan handal.

b. Dari perubahan yang terjadi berdampak terhadap saldo laba dan pada laporan

Laba rugi, mengapa demikian? Karena pada saat melakukan penilaian persediaan Menggunakan
metode rata-rata yaitu nilai persediaan sebesar Rp24.000.000, Sedangkan saat menggunakan
metode FIFO nilai persediaan sebesar Rp48.000.000. Artinya perusahaan harus melakukan koreksi
untuk menaikkan Nilai persediaan sebesar Rp8.000.000. Dampak perubahan tersebut akan
Meningkatkan saldo laba Rp6.000.000 karena diperhitungkan pajak 25%. Hal Tersebut dikarenakan
asumsinya pajak memperkenankan perubahan metode maka Dampaknya kepada utang pajak,
sedangkan jika pajak tidak memperkenankan Metode baru, maka akan berdampak kepada pajak
tangguhan. Sedangkan pada Laporan posisi keuangan terjadi perubahan atas utang pajak, saldo laba
dan Persediaa.

c. Perubahan ini mempengaruhi laporan laba rugi yang artinya perusahaan harus

Menjelaskan perubahan dan menyusun ulang laporan laba rugi dengan Menggunakan data
persediaan dan beban pokok persediaan yang baru yang Menggunakan metode fifo, serta informasi
tentang perubahan kebijakan ini harus Di ungkapkan dalam Catatan Atas Laporan Keuangan.

4. Pengukuran dalam akuntansi tidak semuanya bisa diukur secara langsung sehingga harus
Dilakukan dengan estimasi. Contoh perubahan estimasi umur ekonomis dari aset tetap. Konsekuensi
dari perubahan estimasi akuntansi ini mempengaruhi laporan laba rugi baik yg Hanya mempengaruhi
pada periode terjadinya perubahan ataupun yang berpengaruh pada Periode perubahan dan
periode mendatang. Buat ilustrasi dan berikan penjelasan tentang Perubahan estimasi akuntansi
baik yang mempengaruhi pada periode perubahan saja Maupun yg berpengaruh pada periode
perubahan dan periode mendatang.

Jawab :

Contoh ilustrasi :

Pada tahun 2007 PT Cemara membeli gudang senilai Rp410 jt. Masa manfaat gudang

Diperkirakan selama 20 tahun dengan perkiraan nilai sisa Rp 10 jt. Pada awal tahun 2009, PT Cemara
mengubah masa manfaat gudang menjadi 30 tahun dengan perkiraan nilai sisa Rp5 jt.

Diketahui :

Biaya Perolehan Rp410 jt

Nilai sisa 10 jt

Dasar Penyusutan 400 jt

Masa Manfaat (awal) 20 tahun

Penyusutan Tahunan 20 jt

(2 tahun= 2 x 20 jt = 40 jt)

Selanjutnya :

Nilai tercatat Rp370 jt

Nilai Sisa (baru) 5 jt

Dasar Penyusutan 365 jt

Sisa masa manfaat 28 tahun

Penyusutan Tahunan 13,04 jt

Jurnal tahun 2019 :

Beban Penyusutan Rp13.040.00. 0


Akumulasi penyusutan Rp13.040.000

Penjelasan:

Dari data diatas dapat kita simpulkan bahwa terjadi perubahan umur manfaat yaitu dari 20 Tahun
menjadi 30 tahun, akibatnya terjadi perubahan beban depresiasi dan akumulasi Depresiasi pada
tahun 2009 hal ini diakui secara prospektif dalam laporan laba rugi . karena Perubahan atas masa
manfaat akan mempengaruhi periode saat terjadinya perubahan dan Periode berikutnya.

5. Dalam penyusunan laporan keuangan, perusahaan kemungkinan melakukan kesalahan. Kesalahan


ini bisa saja pada saat pencatatan transaksi ataupun kesalahan dalam melakukan
pengukuran/penilaian. Kesalahan yang dilakukan perusahaan tsb dapat ditemukan sebelum laporan
keuangan dihasilkan ataupun kesalahan tersebut baru diketahui pada periode berikutnya. Berikan
ilustrasi suatu kesalahan dan bagaimana konsekuensi dan perlakuan untuk mengkoreksinya baik
untuk kesalahan yang ditemukan sebelum laporan keuangan dihasilkan maupun kesalahan yg terjadi
pada periode sebelumnya yg

baru diketahui pada periode berikutnya.

Jawab :

Contoh ilustrasi yaitu seperti Sebuah perusahaan PT Cemara melakukan kesalahan yang

terjadi di tahun 2009, entitas tersebut salah menghitung depresiasi aset tetap yang diperoleh pada
tahun 2009, depresiasi yang dilakukan 15 jt seharusnya 25 jt. Kesalahan tersebut baru diketahui
pada tahun2013.

Bagaimana perlakuan akuntansi nya?

Dalam hal ini sesuai dengan PSAK 25, koreksi kesalahan harus diberlakukan secara

retrospektif dimulai saat kesalahan tersebut ditemukan. Sesuai dengan PSAK 1 ketika terjadi
penyajian kembali (retrospektif) yang berdampak pada lebih dari periode lalu, maka laporan posisi
keuangan disajikan komparatif untuk periode sekarang, komparatif periode lalu dan awal periode
lalu. Kesalahan tersebut akan mengoreksi saldo laba dan nilai akumulasi depresiasi. Perusahaan
harus menyajikan kembali laporan keuangan komparatif yang disajikan kembali dengan mengoreksi
akumulasi depresiasi dari tahun 2009. Dampak kesalahan tersebut juga harus dikoreksi dari tahun
2009.

PSAK 25 menyebutkan jika tidak praktis untuk kembali ke periode di mana kesalahan terjadi, maka
entitas dapat melakukan penyesuaian dimulai di mana periode tersebut praktis. Pengungkapan
diperlukan untuk menjelaskan alasan tidak praktis tersebu

Anda mungkin juga menyukai