Anda di halaman 1dari 30

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

P DENGAN NYERI AKUT DAN


GANGGUAN MOBILITAS FISIK PADA KASUS TRAUMA CAPITIS DI
RUANGAN TERATAI RSUD UNDATA PALU

Di susun oleh

MEGAFINI
PO7120421078

Preceptor Institusi Preceptor Lahan

POLTEKKES KEMENKES PALU


JURUSAN KEPERAWATAN PRODI NERS PALU
TAHUN 2021
LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KASUS TRAUMA CAPITIS DI
RUANGAN TERATAI RSUD UNDATA PALU

Di susun oleh

MEGAFINI
PO7120421078

Preceptor Institusi Preceptor Lahan

POLTEKKES KEMENKES PALU


JURUSAN KEPERAWATAN PRODI NERS PALU
TAHUN 2021
A. PENGKAJIAN
Tanggal masuk : 21/01/2021
Jam masuk : 01.00 WITA
Ruang : ICVCU
No Register : 01041458
Dx.medis : Trauma Capitis
Tanggal Pengkajian : 24/01/2022

A. Identitas Pasien

1. Identitas klien
Nama : Ny. P
Umur : 73 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pendidikan : SD
Pekerjaan : IRT
Agama : Kristen
Suku : Rampi
Alamat : Desa Haugera
2. Identitas Penanggung jawab
Nama : Ny. E
Umur : 44 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT
Agama : Kristen
Suku : Rampi
Alamat : Desa Haugera
Hubungan dengan klien : Anak Kandung
B. Riwayat Penyakit

1. Keluhan utama saat masuk RS : Nyeri pada kepala


2. Riwayat keluhan utama : Pasien masuk rumah sakit pada tanggal 21 Januari 2022

melalui UGD pukul 23.57 WITA dengan keluhan nyeri


kepala akibat jatuh dan terbentur di dapur, nyeri kepala
yang di rasakan sejak 2 hari yang lalu sebelum di bawa ke
RS, nyeri yang dirasakan seperti di tususk tusuk dan
dirasakan terus menerus, lama nyeri yang dirasakan ±30
menit.

3. Keluhan utama saat pengkajian : pasien mengatakan sulit bergerak

4. Keluhan lain yang menyertai : pasien mengatakan aktivitasnya di bantu oleh keluarga,
pasien mengatakan tangan kanannya sulit digerakkan
akibat terbentur, pasien Nampak meringis, skala nyeri 7,
pasien Nampak hanya bisa berbaring.

6. Riwayat kesehatan masa lalu : Pasien mengatakan pasien tidak pernah masuk RS dengan
penyakit yang sama

7. Riwayat kesehatan keluarga : pasien mengatakan kedua orang tuanya tidak memiliki
penyakit yang sama

8. Riwayat alergi (obat dan makanan) : Pasien mengatakan tidak memiliki alergi obat dan
makanan
C. Genogram

Ket :

Garis pernikahan

Laki – laki Garis keturunan Pasien

Perempuan Meninggal Serumah


D. Pengkajian Pola Fungsional Kesehatan

No Keterangan Sebelum Sakit Saat Sakit

1 Persepsi Kesehatan Pasien mengatakan tidak Pasien mengatakan


begitu memperhatikan kesehatan sangat perlu di
masalah kesehatannya utamakan dan di perhatikan

2 Pola metabolic nutrisi

 Frekuensi makan  3x sehari (nasi, lauk,  3x sehari (makanan


sayur) dari rs)
 Sangat baik  Baik
 Nafsu makan
 1 porsi makan  1 porsi makan
 Porsi makan
dihabiskan dihabiskan
 Pantangan
 ada  Tidak ada
makan
 Pola minum
jumlah  8 gelas/hari air putih  8 gelas/hari air putih
cairan/hari
3 Pola istirahat tidur

 Siang  ±2 jam  ± 1 jam


 Malam  ±7 - 8 jam  ± 6-7 jam.

4 Pola kebersihan diri

 Mandi  3x/hari  1x/hari


 Sikat gigi  2x/hari  1x/hari
 Cuci rambut  3x/minggu  1x/minggu
 Kebersihan kuku  Memotong kuku jika  Memotong kuku
kuku panjang dibantu oleh
keluarga
5 Pola eliminasi

BAB BAB BAB

 Frekuensi  1x sehari  1x sehari


 Warna  Kuning kecoklatan  Kuning kecoklatan
 Konsistensi  Lunak  Lunak
BAK BAK BAK

 Frekuensi  6-7x/hari  7-8/hari


 Warna  Kuning  Kuning
 Jumlah urine  Tidak di hitung  Tidak di hitung

6 Pola aktivitas Pasien mengatakan dapat Pasien mengatakan selama


menjalankan aktivitas sehari- sakit tidak mampu
hari seperti berkebun, melakukan aktivitas seperti
berjalan, dan melakukan biasanya.
aktivitas tersebut secara
mandiri.

7 Pola persepsi diri Klien merasa jika dirinya Klien selalu bersemangat
(konsep diri) tidak akan sakit seperti untuk sembuh.
sekarang karena klien
menjaga kesehatannya.

8 Pola hubungan pasien Pasien mampu bersosialisasi Pasien mampu bersosialisasi


dengan baik kepada keluarga dengan baik kepada
dan warga setempat keluarga dan petugas
Kesehatan

9 Pola koping-toleransi Pasien sebelumnya menjalani Pasien bercerita dengan


stress aktivitas rutin seperti biasanya anaknya untuk
(normal) menghilangkan stres
10 Pola nilai kepercayaan Pasien melakukan ibadah Pasien tidak melakukan
setiap hari minggu ibadah setiap hari minggu
tetapi selalu berdoa untuk
kesehatannya

E. Pemeriksaan Fisik

BB sebelum sakit : 47 kg

BB saat ini : 47 kg

TB : 150 cm

Kesadaran : Compos Mentis

GCS : E4 V5 M6

Tanda-tanda vital

Tekanan darah : 120/80 mmHg

Nadi : 62x/menit

Pernapasan : 24 x/menit

Suhu : 36,5 0C

K.U : Lemah

1. Kepala dan Rambut


Inspeksi : Bentuk kepala bulat, warna rambut hitam sedikit beruban, tidak
ada ketombe, kulit kepala tampak bersih.
Palpasi : Terdapat nyeri tekan pada kepala, terdapat eodema

2. Telinga
Inspeksi : Bentuk normal simetris antara kiri dan kanan, tidak ada serumen,
telinga tampak bersih, pendengaran baik
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada tulang mastoid

3. Mata
Inspeksi : Bentuk normal simetris antara kiri dan kanan, Konjungtiva pucat,
sclera tidak ikterik, pupil isokor, reflex terhadap cahaya normal,
gerakan bola mata normal.
Palpasi : Tidak ada edema pada kantong mata, tidak ada nyeri tekan pada
palpebra

4. Hidung
Inspeksi : secret tidak ada, polip tidak ada, penciuman normal
Palpasi : tidak ada benjolan dan nyeri tekan pada sinus maxilaris dan sinus
etmoidalis

5. Mulut
Inspeksi : bibir pucat, tidak ada sianosis, tidak ada stomatitis, lidah tampak
berwarna merah jambu, tidak terdapat caries gigi.
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan

6. Leher
Inspeksi : Bentuk leher normal, tidak ada eodema, tidak ada pembesaran
vena jugularis
Palpasi : Tidak ada pembesaran tyroid, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
pembesaran kelenjar getah bening

7. Dada (Jantung dan Paru-paru)


a) Paru-paru
Inspeksi : Tidak ada jejas, nampak retraksi dinding dada
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak teraba benjolan pada dada
Perkusi : Sonor
Auskultasi : Bunyi nafas ronci
b) Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
Perkusi : pekak
Auskultasi : S1 dan S2 reguler

8. Abdomen
Inspeksi : Tidak ada bekas operasi
Auskultasi : Bising usus 12x/menit
Palpasi : Tidak teraba adanya massa atau pembengkakan dan tidak terdapat
nyeri tekan
Perkusi : Bunyi timpani

9. Genetalia
Tidak dilakukan pemeriksaan

10. Ekstremitas
a) Ekstremitas atas
Inspeksi : Nampak Terpasang infus Rl 20 TPM pada tangan kiri,
Nampak tangan kanan tidak dapat di gerakkan, terdapat
memar pada tangan kanan
Palpasi : Kekuatan otot tangan kanan 5/4, kiri 5/5, tidak ada benjolan.
5 4

b) Ekstremitas bawah
Inspeksi : tidak terdapat oedema pada kaki kiri dan kanan,Nampak
kedua kaki sulit di gerakkan
Palpasi : Kekuatan otot kaki kanan 5/4, kiri 5/4, perabaan akral hangat

4 4
11. Kulit
Inspeksi : Kulit nampak pucat, , tidak ada tanda-tanda alergi, tidak ada lesi
Palpasi : Turgor kulit normal, akral teraba hangat, CRT < 2 detik
F. Data Penunjang

Tanggal pemeriksaan : 21 Januari 2022 Nama pasien : Ny.P

Umur/JK : 72 Tahun Jenis specimen : Blood

a. Hasil laboratorium
No Jenis pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan

1 Hemoglobin 12.4 12-16

2 Leukosit 15.0 4.0-11.0

3 Eritrosit 4.15 4.1-5.1

4 Hematokrit 37.3 36-47

5 Thrombosit 185 150-450

6 MCV 89.9 81-99

7 MCH 29.9 27-31

8 MCHC 33.2 31-37

9 RDW-CV 13.4 11.5-14.5

10 MPV 6.6 6.5-9.5

11 SGOT 53 ≤ 34

12 SGPT 27 ≤ 31

13 Glukosa sewaktu 104.77 70-200

G. Penatalaksanaan Terapi Medis

- Manitol 50ml 1x24 jam

- Kutoin 100 ml/7 jam/iv

- Santagesik 1 ampul 3x1/7 jam/iv

- Omeprazole 20 ml 1x1/iv

- Tronoksamat 500 mg/7 jam/iv

- Ceftriaxone 500 ml/7 jam/iv


I. Klasifikasi Data

Data Subjektif Data Objektif

- Pasien mengatakan nyeri - Tanda-tanda vital :


pada kepala
Tekanan darah : 120/80 mmHg
- Pasien mengatkan nyeri
kepala akibat jatuh dan Nadi : 62x/menit
terbentur di dapur Suhu : 36ºC
- Pasien mengatakan nyeri Pernapasan : 24x/menit
yang dirasakan seperti di
tusuk tusuk dan terus - K.U Lemah
menerus
- Skala nyeri 7
- Pasien mengatakan sulit
- Wajah Nampak meringis
bergerak
- Terdapat nyeri tekan pada kepala
- Pasien mengatakan
aktivitasnya di bantu oleh - Terdapat memar pada tangan kanan
keluarga
- Kekuatan otot tangan kanan 5/4
- Pasien mengatakan
tangan kanannya sulit - Pasien Nampak hanya bisa berbaring
digerakkan akibat
- Kekuatan otot kaki kanan 5/4, kiri 5/4
terbentur
J. Analisa Data

Data Etiologi Masalah

DS : Agen pencedera fisik Nyeri akut

- Pasien mengatakan
nyeri pada kepala

- Pasien mengatkan nyeri


kepala akibat jatuh dan
terbentur di dapur

- Pasien mengatakan
nyeri yang dirasakan
seperti di tusuk tusuk
dan terus menerus

DO :

- TTV :
Tekanan darah : 120/80
mmHg

Nadi : 62x/menit

Suhu : 36 ºC

Pernapasan : 24x/menit

- K.U Lemah

- Skala nyeri 7

- Wajah Nampak
meringis

- Terdapat nyeri tekan


pada kepala
DS : Penurunan massa otot Gangguan mobilitas fisik

- Pasien mengatakan
sulit bergerak

- Pasien mengatakan
aktivitasnya di bantu
oleh keluarga

- Pasien mengatakan
tangan kanannya sulit
digerakkan akibat
terbentur

DO :

- K.U Lemah

- Terdapat memar pada


tangan kanan

- Kekuatan otot tangan


kanan 5/4

- Pasien Nampak hanya


bisa berbaring

- Kekuatan otot kaki


kanan 5/4, kiri 5/4

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri akut b.d agen pencedera fisik


2. Gangguan mobilitas fisik b.d penurunan kekuatan otot
C. INTERVENSI KEPERAWATAN

Rencana Keperawatan
No Diagnosa Rasional
Tujuan Intervensi

1 Nyeri akut b.d agen pencedera Setelah dilakukan tindakan


1. Identifikasi lokasi, - Lokasi, karakteristik,
fisik ditandai dengan : keperawatan 3x24 jam
durasi, frekuensi,
diharapkan tingkat nyeri karakteristik, durasi dan
kualitas, intensitas nyeri
DS : menurun kriteria hasil :
frekuensi intensitas nyeri dapat diketahui
- Pasien mengatakan nyeri 1. Keluhan nyeri menurun - Menilai nyeri dengan
2. Identifikasi skala nyeri
pada kepala 2. Meringis menurun reaksi non verbal pasien
3. Frekuensi nadi membaik seperti meringis dan
- Pasien mengatkan nyeri 3. Monitor efek samping
bersikap protektif
kepala akibat jatuh dan penggunaan analgetic
- Untuk mengetahui
terbentur di dapur apakah ada efek
4. Ajarkan Teknik
samping dari pemberian
- Pasien mengatakan nyeri nonfarmakologi untuk obat analgetik
yang dirasakan seperti di
tusuk tusuk dan terus mengurangi rasa nyeri - Agar tehnik yang
diajarkan nonfarmakologis
menerus dapat dilakukan pasien
5. Kolaborasi pemberian
secara mandiri
DO : analgetic, jika perlu
- Untuk mengurangi rasa
- TTV : nyeri
Tekanan darah : 120/80
mmHg
Nadi : 62x/menit

Suhu : 36 ºC

Pernapasan : 24x/menit

- K.U Lemah

- Skala nyeri 7

- Wajah Nampak meringis

- Terdapat nyeri tekan


pada kepala

2 Gangguan mobilitas fisik b.d Setelah dilakukan tindakan


1. Identifikasi adanya nyeri atau - Membantu menentukan
penurunan kekuatan otot keperawatan 3x24 jam
ditandai dengan : diharapkan mobilitas fisik keluhan fisik lainnya derajat kerusakan dan
meningkat dengan Kriteria
kesulitan terhadap
DS : Hasil : 2. Identifikasi toleransi
keadaan yang dialami
melakukan ambulasi
- Pasien mengatakan sulit - pergerakan ekstremitas
bergerak meningkat - Mengidentifikasi
3. Libatkan keluarga untuk
- Kekuatan otot meningkat
kekuatan/kelemahan dan
- Pasien mengatakan - Rentang gerak meningkat membantu pasien dalam
aktivitasnya di bantu (ROM) dapat memberikan
meningkatkan ambulasi
oleh keluarga informasi mengenai
4. Jelaskan tujuan dan prosedur
- Pasien mengatakan pemulihan
tangan kanannya sulit ambulasi
- Untuk membantu pasien
digerakkan akibat
5. Anjurkan melakukan ambulasi
segera pulih
terbentur
dini - Memberikan pemahanan
mengenai manfaat
DO :
Tindakan yang
- K.U Lemah didahulukan
- Terdapat memar pada - Meminimalkan atrofi
tangan kanan
otot, meningkatkan
- Kekuatan otot tangan sirkulasi, mencegah
kanan 5/4
terjadinya kontraktur
- Pasien Nampak hanya
bisa berbaring

- Kekuatan otot kaki


kanan 5/4, kiri 5/4
D. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

No Hari/Tanggal Diagnosa Keperawatan Jam Implementasi Evaluasi

1. Senin/24/01/2022 Nyeri akut b.d agen 15.00 Senin/ 24 Januari 2022


1. Mengidentifikasi lokasi,
pencedera fisik
WITA karakteristik, durasi dan Pukul : 20.30 WITA
frekuensi intensitas nyeri S : - Pasien mengatakan masih
dengan hasil : terdapat nyeri merasa nyeri pada kepala
pada kepala yang di rasakan
seperti ditusuk-tusuk dan terus O:
menerus
Tanda-tanda vital :
15.15 2. Mengidentifikasi skala nyeri
WITA Tekanan darah : 120/80
dengan hasil : skala nyeri 7 mmHg

3. Memonitor efek samping Nadi : 62x/menit


16.00 penggunaan analgetic dengan Suhu : 36ºC
WITA hasil : pasien masih merasa
Pernapasan : 24x/menit
nyeri
- K.U Lemah
16.20 4. Mengajarkan Teknik
- Pasien Nampak meringis
nonfarmakologi untuk
WITA
mengurangi rasa nyeri dengan
hasil : mengajarkan Teknik A : Masalah nyeri akut
relaksasi napas dalam
belum teratasi
5. Berkolaborasi pemberian
analgetic dengan hasil : P : Lanjutkan Intervensi :

17.30 Santagesik 1 ampul 3x1/7 1. Identifikasi lokasi,


jam/iv karakteristik, durasi
WITA
dan frekuensi
intensitas nyeri

2. Identifikasi skala
nyeri

3. Monitor efek
samping penggunaan
analgetic

4. Ajarkan Teknik
nonfarmakologi
untuk mengurangi
rasa nyeri

5. Kolaborasi
pemberian analgetic,
jika perlu
2 Senin/ 24 Januari Gangguan mobilitas fisik 15.10 Senin/ 24 Januari 2022
1. Mengidentifikasi adanya nyeri
2022 b.d penurunan kekuatan
otot WITA atau keluhan fisik lainnya Pukul : 20.30 WITA
dngan hasil : terdapat nyeri S : - Pasien mengatakan sulit
pada kepala pasien untuk bergerak
15.30
2. Mengidentifikasi toleransi
WITA
melakukan ambulasi dengan O:
hasil : Pasien merasa lemah
- K.U Lemah
16.15 pada otot - ototnya - Kekuatan otot kaki
kanan 5/4, kiri 5/4
WITA 3. Melibatkan keluarga untuk
membantu pasien dalam
meningkatkan ambulasi
A : Gangguan mobilitas fisik
dengan hasil : keluarga pasien
belum teratasi
membantu pasien untuk
P : Lanjutkan Intervensi
melakukan pergerakan
17.10 1. Identifikasi adanya
4. Menjelaskan tujuan dan
nyeri atau keluhan
WITA prosedur ambulasi dengan
fisik lainnya
hasil : keluarga pasien
mengerti denga napa yang 2. Identifikasi toleransi
dijelaskan melakukan ambulasi
19.00
5. Menganjurkan melakukan 3. Libatkan keluarga
WITA
ambulasi dini dengan hasil : untuk membantu
pasien belum mampu untuk pasien dalam
melakukan pergerakan meningkatkan
ambulasi

4. Jelaskan tujuan dan


prosedur ambulasi

5. Anjurkan melakukan
ambulasi dini

1 Selasa/ 25 Nyeri akut b.d agen 09.00 Selasa/ 24 Januari 2022


1. Mengidentifikasi lokasi,
Januari 2022 pencedera fisik
WITA karakteristik, durasi dan Pukul : 13.20 WITA
frekuensi intensitas nyeri S : - Pasien mengatakan masih
dengan hasil : terdapat nyeri merasa nyeri pada kepala
pada kepala yang di rasakan O:
seperti ditusuk-tusuk dan terus
Tanda-tanda vital :
menerus
Tekanan darah : 120/80
09.15 2. Mengidentifikasi skala nyeri mmHg
WITA
dengan hasil : skala nyeri 7
Nadi : 62x/menit
09.20
3. Memonitor efek samping Suhu : 36ºC
penggunaan analgetic dengan
WITA Pernapasan : 24x/menit
hasil : pasien masih merasa
nyeri - K.U Lemah

4. Mengajarkan Teknik - Pasien Nampak meringis

10.00 nonfarmakologi untuk A : Masalah nyeri akut


mengurangi rasa nyeri dengan belum teratasi
WITA
hasil : mengajarkan Teknik P : Lanjutkan Intervensi :
relaksasi napas dalam
1. Identifikasi lokasi,
5. Berkolaborasi pemberian karakteristik, durasi
11.20 analgetic dengan hasil : dan frekuensi
WITA Santagesik 1 ampul 3x1/7 intensitas nyeri
jam/iv
2. Identifikasi skala
nyeri

3. Monitor efek
samping penggunaan
analgetic

4. Ajarkan Teknik
nonfarmakologi
untuk mengurangi
rasa nyeri
5. Kolaborasi
pemberian analgetic,
jika perlu

2 Selasa/ 25 Gangguan mobilitas fisik 09.10 Selasa/ 25 Januari 2022


1. Mengidentifikasi adanya nyeri
Januari 2022 b.d penurunan kekuatan
otot WITA atau keluhan fisik lainnya Pukul : 13.20 WITA
dngan hasil : terdapat nyeri S : - Pasien mengatakan sulit
pada kepala pasien untuk bergerak
09.30
2. Mengidentifikasi toleransi O:
WITA
melakukan ambulasi dengan - K.U Lemah
hasil : Pasien merasa lemah
- Kekuatan otot kaki
10.20 pada otot - ototnya kanan 5/4, kiri 5/4
WITA 3. Melibatkan keluarga untuk A : Gangguan mobilitas fisik
membantu pasien dalam belum teratasi

meningkatkan ambulasi P : Lanjutkan Intervensi


dengan hasil : keluarga pasien 1. Identifikasi adanya
membantu pasien untuk nyeri atau keluhan
10.35 melakukan pergerakan fisik lainnya

WITA 2. Identifikasi toleransi


4. Menjelaskan tujuan dan
prosedur ambulasi dengan
melakukan ambulasi
hasil : keluarga pasien
mengerti denga napa yang 3. Libatkan keluarga
untuk membantu
dijelaskan
pasien dalam
11.45 5. Menganjurkan melakukan meningkatkan
ambulasi
ambulasi dini dengan hasil :
WITA
pasien belum mampu untuk 4. Jelaskan tujuan dan
prosedur ambulasi
melakukan pergerakan
5. Anjurkan melakukan
ambulasi dini

1. Rabu 26 Januari Nyeri akut b.d penurunan 21.10 Rabu/ 25 Januari 2022
1. Mengidentifikasi lokasi,
2022 kekuatan otot
WITA karakteristik, durasi dan Pukul : 07.00 WITA
frekuensi intensitas nyeri S : - Pasien mengatakan masih
merasa nyeri pada kepala
dengan hasil : terdapat nyeri
pada kepala yang di rasakan O:
seperti ditusuk-tusuk dan terus Tanda-tanda vital :
menerus
21.20 Tekanan darah : 120/80
2. Mengidentifikasi skala nyeri mmHg
WITA
dengan hasil : skala nyeri 7 Nadi : 62x/menit
22.00
3. Memonitor efek samping Suhu : 36ºC
WITA
penggunaan analgetic dengan Pernapasan : 24x/menit
hasil : pasien masih merasa
- K.U Lemah
22.20 nyeri
- Pasien Nampak meringis
WITA 4. Mengajarkan Teknik
A : Masalah nyeri akut
nonfarmakologi untuk
belum teratasi
mengurangi rasa nyeri dengan
P : Lanjutkan Intervensi :
hasil : mengajarkan Teknik
22.30 1. Identifikasi lokasi,
relaksasi napas dalam
WITA karakteristik, durasi
5. Berkolaborasi pemberian
dan frekuensi
analgetic dengan hasil :
intensitas nyeri
Santagesik 1 ampul 3x1/7
jam/iv 2. Identifikasi skala
nyeri
23.00
3. Monitor efek
WITA samping penggunaan
analgetic

4. Ajarkan Teknik
nonfarmakologi
untuk mengurangi
rasa nyeri

5. Kolaborasi
pemberian analgetic,
jika perlu

2. Rabu 26 Januari Gangguan mobilitas fisik 21.20 Rabu/ 26 Januari 2022


1. Mengidentifikasi adanya nyeri
2022 b.d penurunan kekuatan
otot WITA atau keluhan fisik lainnya Pukul : 07.15 WITA
dngan hasil : terdapat nyeri S : - Pasien mengatakan sulit
pada kepala pasien
untuk bergerak
2. Mengidentifikasi toleransi
21.35 melakukan ambulasi dengan O:

WITA hasil : Pasien merasa lemah - K.U Lemah


pada otot - ototnya
- Kekuatan otot kaki
3. Melibatkan keluarga untuk kanan 5/4, kiri 5/4
22.15
membantu pasien dalam A : Gangguan mobilitas fisik
WITA belum teratasi
meningkatkan ambulasi
dengan hasil : keluarga pasien P : Lanjutkan Intervensi
membantu pasien untuk
1. Identifikasi adanya
melakukan pergerakan nyeri atau keluhan
fisik lainnya
22.40 4. Menjelaskan tujuan dan
prosedur ambulasi dengan 2. Identifikasi toleransi
WITA melakukan ambulasi
hasil : keluarga pasien
mengerti denga napa yang 3. Libatkan keluarga
untuk membantu
dijelaskan
pasien dalam
meningkatkan
ambulasi
23.15 5. Menganjurkan melakukan
4. Jelaskan tujuan dan
WITA ambulasi dini dengan hasil : prosedur ambulasi
pasien belum mampu untuk
5. Anjurkan melakukan
melakukan pergerakan
ambulasi dini

Anda mungkin juga menyukai