Anda di halaman 1dari 3

NAMA : TINI HELAWATI

NIM : J1A017113
UAS PENYAKIT MIKROBA PATOGEN PANGAN
JAWABAN:
1. infeksi listeriosis pada melon kuning disebabkan oleh bakteri Listeria monocytogenes.
Berikut beberapa jenis makanan yang mudah tercemar bakteri Listeria monocytogene dan
cara pencegahan infeksinya :
1. Produk susu dan keju, untuk mencegah infeksi listeria sebaiknya produk susu maupun
keju harus melalui proses pasteurisasi dengan suhu yang benar sehingga bakteri dapat
mati (bakteri listeria dapat mati pada suhu 75o C.
2. Daging mentah, daging yang dimasak, ikan mentah ataupun ikan yang dimasak, untuk
mencegah sebelum mengolah daging/ikan dicuci dengan air bersih terlebih dahulu
lalu ketika proses pengolahan menggunakan alat masak yang steril sehingga tidak ada
kontaminasi dari bakteri listeria. Selanjutnya makanan dimasak pada temperatur 75 o C
aga bakteri terbunuh, dan disimpan dengan benar.
3. Sayur dan buah segar, untuk mencegahnya ketika akan dikonsumsi harus mencuci
dengan air yang mengalir hingga bersih. Anda juga dapat menggosok produk
pertanian seperti melon dan mentimun dengan sikat bersih agar bersih dari kotoran
yang menempel lalu dikeringkan dengan kain bersih.
4. Makanan siap saji seperti sosis, ham, salami,. Untuk mencegahnya sebaiknya
makanan tersebut dipanaskan terlebih dahulu untuk membunuh bakteri listeria.
5. Dalam hal penyimpanan bahan makanan harus memisahkan daging,umggas, atau ikan
yang mentah dari sayuran, makanan matang , dan makanan siap saji
6. Untuk menghindari kontaminasi pada alat masak, dapat dicegah dengab mencuci
peralatan masak yang telah digunakan untuk daging mentah, unggas, dan produk-
produk hewani sebelum digunakan pada produk makanan lainnya. Jangan lupa untuk
cuci tangan menggunakan sabun sebelum mengolah makanan dan saat akan makan
2. untuk mencegah penyakit yang disebabkan oleh Camphylobacter jejuni yaitu dengan:
 Memasak bahan pangan asal hewan pada suhu 74o C, menyimpan daging dalam
kondisi dingin atau beku, menghilangkan bekuan es pada daging didalam kulkas atau
microwave, jangan menyimpan daging pada suhu ruang lebih dari 2 jam,
mengonsumsi susu yang telah dipasteurisasi, serta mencuci buah dan sayur secara
benar dengan air mengalir.
 Mencuci tangan setelah bersentuhan dengan hewan peliharaan atau hewan ternak,
mencuci tangan sebelum dan setelah menyiapkan bahan makanan, mencuci peralatan
masak sebelum dan setelah digunakan.
 Mencegah kontaminasi silang dari daging dengan bahan pangan lain atau dengan
peralatan masak untuk mencegah bakteri mencemari secara luas. Oleh karena itu perlu
menerapkan perilaku kebersihan sebelum, selama, dan sesudah menyiapkan makanan
3. cara menghindari resiko terjadinya keracunan histamin pada ikan tuna :
 Jika membeli ikan tuna, pastikan ikan tuna disimpan dalam kondisi dingin dan masih
segar. Pilih hanya ikan yang bermutu baik. Ikan bermutu baik biasanya memiliki
kadar histamin rendah
 Ikan yang sudah diterima atau dibeli sebaiknya langsung diolah atau disimpan pada
suhu rendah (4o C) sampai saat akan digunakan. Jika akan disimpan untuk waktu
lama, simpan di dalam freezer (suhu beku).
 Lakukan thawing (pencairan) ikan beku di dalam refrigerator
 Terapkan higiene sanitasi yang baik selama menyimpan dan menangani ikan.
Sehingga akan meminimalisir mikroba dalam mendegradasi histidin menjadi
histamin.
4. cara penanganan bahan pangan agar terhindar dari hepatitis A dan E
 Mencuci bahan makanan dengan air mengalir hingga bersih sebelum diolah. Gosok
dan bilas makanan laut bercangkang dengan air bersih. Buang bagian kotoran jika
perlu.
 Pisahkan makanan mentah dan makanan matang untuk menghindari kontaminasi
silang dan simpanlah pada suhu makanan yang aman
 Menghindari makanan mentah untuk dikonsumsi langsung seperti kerang , daging,
dan ikan mentah karena lebih rentan akan virus hepatitis. Jika ingin mengkonsumsi
dalam keadaan mentah pastikan bahan dicuci bersih dan memiliki mutu yang baik
atau masih segar
 Memberikan perlakuan dengan pemanasan, pengeringan, maupun pemberian radiasi
elektromagnetik dapat menginaktivasi virus. Dimana dengan pemanasan pada suhu
55o C selama 30 menit dilaporkan dapat membunuh berbagai virus pada susu.
Pemanasan hingga suhu 90o C selama 90 detik diperlukan untuk memasak moluska
(cumi, kerang, ubur-ubur). Jika memungkinkan buang cangkang sebelum memasak,
karena cangkang dapat menghambat penetrasi panas. Jika tidak, rebus pada suhu 100 o
C hingga cangkang terbuka, lalu rebus lagi selama 3-5 menit setelahnya. Buanglah
cangkang kerang yang tidak terbuka setelah dimasak.
 Menggunakan air matang yang sebelum nya sudah direbus akan mengurangi resiko
terinfeksi hepatitis A dan E. Serta menghindari minuman dengan es yang tidak
diketahui sumbernya.
5. penyebab bahan pangan terkontaminasi bakteri yersinia enterolitica yaitu:
 daging mentah serta daging atau bahan makanan yang kurang dimasak sempurna pada
suhu tertentu
 susu mentah dan produk susu yang tidak mengalami pasteurisasi dengan sempurna
sehingga suhu tidak cukup untuk membunuh bakteri.
 air mentah yang tidak melalui proses perebusan terlebih dahulu sehingga air dapat
saja terkontaminasi.
 Menyimpan dan tidak memisahkan makanan yang sudah matang dengan yang mentah
juga dapat menjadi penyebab kontaminasi.
 Pendinginan bahan makanan pada suhu yang tidak tepat juga dapat menumbuhkan
bakteri yersinia enterolitica

Anda mungkin juga menyukai