Anda di halaman 1dari 16

PENGKAJIAN KEPERAWATAN

KESEHATAN JIWA

Tanggal MRS :-
Tangga Dirawat di Ruangan : -
Tanggal Pengkajian : 07- 05- 2019
Ruang Rawat :-

I. IDENTITAS KLIEN
Nama : Tn. U
Umur : 30 tahun
Alamat : Banjar Melati
Pendidikan : SMP
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
Pekerjaan : Tidak Bekerja
Jenis Kel. : Laki-laki

II. ALASAN MASUK


a. Data Primer
Klien mengatakan sering marah kalau tidak boleh menggunakan motor oleh
ibunya, karena ingin bermain game online di warnet.

b. Data Sekunder
Keluarga klien mengatakan kadang marah apabila tidak diberi uang dan tidak
boleh menggunakan motor

c. Keluhan Utama saat Pengkajian


Klien mengatakan kadang marah tapi hanya disimpan di hati

III. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG (FAKTOR PRESIPITASI)


Keluarga klien mengatakan satu tahun yang lalu klien marah marah sendiri karena
tidak punya uang untuk main game online lagi / judi online dan dulu klien sering
mencari kartu Atm bahkan uang ibunya yang di simpan di lemari ibunya untuk
bermain game online di warnet .

IV. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU (FAKTOR PREDISPOSISI)


1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu?
Keluarga klien mengatakan kalau klien dulu tidak memiliki riwayat gangguan
jiwa
2. Faktor Penyebab/Pendukung :
a. Riwayat Trauma
Usia Pelaku Korban Saksi
Aniaya fisik : klien mengakatan tidak ada aniaya fisik baik klien
sebagi pelaku, korban, saksi
Aniaya seksual : klien mengatakan tidak pernah ada aniaya
seksual baik sebagai pelaku, korban, saksi

Penolaka : klien mengatakan tidak ada penolakan baik klien


sebagai korban, pelaku, saksi

Kekerasan dalam keluarga : klien mengatakan tidak ada penolakan baik


sebagai korban, pelaku, saksi
Tindakan Kriminal : klien mengatakan tidak pernah melakukan
tindakan kriminal baik sebagai korban, pelaku,
saksi
Klien mengatakan tidak ada riwayat trauma baik sebagi korban, pelaku,
ataupun saksi
Diagnosa Keperawatan : tidaka ada masalah diagnose keperawatan

b. Pernah melakukan upaya / percobaan / bunuh diri


Klien mengatakan tidak pernah melakukan upaya percobaan bunuh diri
Diagnosa Keperawatan : -

c. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan (peristiwa kegagalan,


kematian, perpisahan )
Klien mengatakan pernah mengalami peristiwa kegagalan saat dia main
game online tapi tidak menang tapi kalah terus berharap bisa menang
sampai menjual motornya sejumlah 3 hanya untuk bermain game online
lagi dan lagi
Diagnosa Keperawatan : resiko tinggi kekerasan

d. Pernah mengalam ipenyakit fisik (termasuk gangguan tumbuh kembang)


Klien mengatakan tidak memiliki penyakit fisik seperti ( stroke, asam urat
maupun DM)
DiagnosaKeperawatan : -
e. Riwayat Penggunaan NAPZA
Klien mengatakan tidak pernah menggunakan obat – obatan terlarang tapi
klien pernah minum-minuman keras
DiagnosaKeperawatan : koping individu inefektif.

3. Upaya yang telah dilakukan terkait kondisi di atas dan hasilnya :


Tidak ada upaya yang dilakukan
Diagnosa Keperawatan : penatalaksanaan regimen terapeutik inefektif

4. Riwayat Penyakit Keluarga


Anggota keluarga yang gangguan jiwa ?
Jika ada:
Hubungan keluarga:
-
Gejala:
-
Riwayat pengobatan:
-
Diagnosa Keperawatan: -

V. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL (Sebelum dan sesudah sakit)


1. Genogram:

px

X : Meninggal
O : Peremouan
: laki-laki
---- : serumah
: keturunan

Klien serumah dengan adik dan ibu kandungnya, ayah klien sudah meninggal
5 tahun yang lalu. Klien belum menikah. Komunikasi klien baik dan terbuka.
Keputusan dalam keluarga yang mengambil adalah ibu klien.

2. Konsep Diri
a. Citra tubuh:
Klien mengatakan bagian tubhnya yang disukai adalah alisnya karena
menurutnya alisnya tebal dan membuatnya menjadi percaya diri
b. Identitas:
Klien mengatakan jenis kelamin laki-laki, umur 30 tahun, belum
menikah, agama islam, bangga menjadi li-laki
c. Peran:
Sebagai anak : klien ingin membantu ibunya berjualan sayur di pasar
Sebagai kakak paling tua : klien ingin menjadi contoh yang baik untuk
adik-adiknya
d. Ideal diri:
Klien berharap ingin cepat bekerja dank klien ingin menikah karena
merasa umurnya sudah cukup
e. Harga diri:
Klien mengatakan saat ini perasaannya merasa rendah diri karena
belum bekerja
Klien mengatakan apabila sudah bekerja klien merasa percaya diri
Diagnosa Keperawatan : Harga diri rendah
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti/terdekat
klien mengatakan kalau di rumah dekat dengan ibunya
Klien mengatakan dulu memiliki banyak teman dekat tapi sekarang
semenjak pengangguran klien tidak memiliki teman dekat
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat dan hubungan sosial
Klien mengatakan dulu pernah ikut karang taruna di desanya

c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain


Klien mengatakan kadang malu dengan orang-orang karena klien
pengangguran
Diagnosa Keperawatan : harga diri rendah
4. Spiritual
a. Nila idan keyakinan
Klien mengatakan beragama islam,klien mengaku bahwa klien tidak
bekerja ini sudah takdir dari Allah
b. Kegiatan ibadah
Klien mengatakan tidak pernah sholat dan tidak puaas selama bulan
Ramadhan ini
Diagnosa Keperawatan: Distress Spiritual

VI. PEMERIKSAAAN FISIK


1. Keadaan umum
Keadaan umum klien baik, klien mampu beraktifitas secara mandiri tanpa
bantuan keluarga
2. Kesadaran (Kuantitas)
Compos mentis, GCS 4,5,6 , klien mampu melakukan kegiatan sehari-hari

3. Tanda vital:
TD : 120/80 mm/Hg
N : 84 x/menit
S : 36,4 CO
P : 22 x/menit
4. Ukur:
BB : 67 Kg
TB : 163 Cm
5. Keluhan fisik:
Klien mengatakan tidak ada keluhan fisik
Diagnosa Keperawatan : -
VII. STATUS MENTAL
1. Penampilan (Penampilan usia, cara perpakaian, kebersihan)
Klien kadang tidak memakai baju saat di rumah, klien berpakain sesuai
usianya, klien cukup bersih dalam berpenampilan, baju yang dipakai
tidak terbalik, ekspresi wajah kdang tersenyum sendiri, kontak mata
kadang menunduk, sikap tubuh tenang, klien tidak mondar-mandir, agak
sopan
Diagnosa Keperawatan: -
2. Pembicaraan (Frekuensi, Volume, Jumlah, Karakter) :
Selama wawancara klien mampu menjawab apa yang ditanyakan,
jawaban klien sesuai yang dipertanyakan, tetapi kontak mata kurang,
volume bicara sedang, karakter biasa/ normal tidak gagap

Diagnosa Keperawatan: -
3. Aktifitas motorik/Psikomotor
a. Kelambatan :
Tidak ada keterlambatan aktivitas motorik atau psikomotorik pada
klien

b. Peningkatan :
Negativisme : menentang nasihat / permintaan orang lain. Terbukti
ibu klien mengatakan kalau klien susah dibilangi hanya bermalas-
malasan, kegiatan di rumah hanya tidur saja
Diagnosa Keperawatan: koping individu tidak efektif
4. Mood dan Afek
a. Mood
Anhedonia : klien tidak bisa menikmati aktivitas yang biasanya
menyenangkan dan tidak biasa mencapai hal-hal yang membuatnya
senang, terbukti biasanya setiap hari klien bermain game online di
warnet tapi sekarang sudah tidak bisa karena sudah tidak punya uang
karena tidak bekerja
b. Afek
Sesuai : klien diajak bicara bercanda klien juga ikut tertawa, saat klien
bercerita masalahnya klien dengan raut muka sedih
Diagnosa Keperawatan: -
5. Interaksi Selama Wawancara
Klien kooperatif selama wawancara, klien mau menjawab pertanyaan yang
kita ajukan kadang pandangan mata lurus kedepan.

Diagnosa Keperawatan: -
6. Persepsi Sensorik
Halusinasi
Pendengaran
Ilusi
Klien mengatakan sering mendengar suara – suara bisikan seorang laki-
laki menyuruhnya untuk bermain game online lagi, suara itu muncul saat
dia sendirian tapi saat dengan orang lain suara itu tidak muncul.

Diagnosa Keperawatan: gangguan sensori persepsi, halusinasi


pendengaran
7. Proses Pikir
a. Aruspikir
Koheren : klien dapat menjawab pertanyaan yang kita ajukan ,
pembicaraan lancer, dapat di pahami jawaban sesuai dengan pertanyaan.
b. Isi Pikir
Klien mengatakan ingin bekerja agar bisa membantu ibunya karena
anak paling tua.

c. Bentuk pikir :
Realistik : klien mengatakan kalau dia pengangguran belum bekerja,
terkadang klien marah pada dirinya sendiri karena belum bekerja.
Diagnosa Keperawatan: -
8. Kesadaran
Orientasi (waktu, tempat, orang)
Klien tidak mengalami gangguan orientasi baik waktu, tempat, orang
terbukti saat ditanya sekarang jam barapa mas ? klien menjawab jam
13.00, termasuk pagi atau siang? Siang mbak. Pada saat di Tanya sekarang
dimana mas? Klien menjawab di rumah

a. Meninggi
Kesadaran klien sudah mulai meninggi karena sudah rutin minum obat
yang di berikan Pukesmas
Diagnosa Keperawatan: -
9. Memori
Gangguan daya ingat jangka panjang ( > 1 bulan)
Klien tidak mengalami gangguan memori baik jangka panjang, jangka
pendek, saat ini klien terbukti mampu bercerita pernah kerja selama 6
tahun di Sumatra, klien bercerita kalau disana dia membangun tower dan
membangun rumah menjadi kuli bangunan

Diagnosa Keperawatan: -

10. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung


1. Konsentrasi
Konsentarasi klien terbukti pada saat disuruh menghitung mundur 27-
15 klien mampu melakukannya.

2. Berhitung
Klien juga mampu berhitung secara sederhana baik penjumlahan
13+8= 21, pengurangan 13- 8 = 5, perkalian 4 x 4 = 16, pembagian 12
:3=4
Diagnosa Keperawatan: tidak ada masalah diagnose keperawatan
11. Kemampuan Penilaian
Penilaain bermakna: Klien mengatakan apabila di beritahu ibunya jangan
marah-marah dan membanting pintu, klien tetap tidak menganggapnya
dan tetap membanting pintu.
Diagnosa Keperawatan: gangguan proses pikir
12. Daya Tilik Diri
tapi klien mengatakan kalau dia tidak mengalami sakit jiwa, dia merasa
baik-baik saja.
Diagnosa Keperawatan:gangguan proses pikir

VIII. KEBUTUHAN DIRUMAH


1. Kemampuan klien memenuhi kebutuhan
Klien mengatakan apabila sakit atau badabnya terasa tidak enak meminta
obat ke petugas pustu banjar melati yaitu pak Yanis, dan untuk
transportasinya klien berjanan kaki karena tidak boleh naik motor oleh
ibunya, klien tinggal di rumahnya sendiri dengan keluarganya, untuk uang
dan kebutuhan lainya klien masih bergantung dengan ibunya.

2. Kegiatan Hidup Sehari hari


a. Perawatan diri
1) Mandi
Klien mampu mandi sendiri tanpa bantuan, mandi kadang 1x
sehari kadang 2x sehari, memakai sabun lalu di bilas dengan air
dan menyikat gigi dengan pasta gigi, mencuci rambut apabila
rambutnya terasa gatal.

2) Berpakaian, berhias dan berdandan


Klien mampu menggunakan pakaian sendiri, memakai pakaian
yang dipilih sendiri di lemari kamarnya.

3) Makan
Klien mampu makan sendiri, mengambil makan sendiri di dapur
tanpa bantuan dan makan 3x sehari dengan makanan yang sudah
dimasak oleh ibunya.

4) Toileting (BAK, BAB)


Klien mampu BAK/BAB sendiri secara mandiri tanpa bantuan.
Menggunakan kamar mandi dan WC ketika BAB dan BAK.

Diagnosa Keperawatan: -

b. Nutrisi
1) Berapa frekwensi makan dan frekwensi kudapan dalam sehari.
Menu makan 1 piring habis seperti ada lauk pauk, sayur, dan
nasi.

2) Bagaimana nafsu makannya


Keluarga klien mengatakan nafsu makan baik.

3) Bagaimana berat badannya.


Berat badan normal 67 kg.

Diagnosa Keperawatan: -
c. Tidur
1) Istirahat dan tidur
Tidur siang, lama : 11. 30 s/d 15.30
Tidur malam, lama : 21.00 s/d 07.00
Aktifitas sebelum/sesudah tidur : -
Klien mengatakn aktivitas sebelum tidur tidak ada, hanya
tiduran ditempat tidur saja

2) Gangguan tidur
Klien mengatakan tidak ada gangguan pola tidur

Diagnosa Keperawatan: -

3. Kemampuan lain-lain
a. Mengantisipasi kebutuhan hidup
Klien mengatakan untuk memenuhi kebetuhan hidupnya klien bisa
bekerja apa saja serabutan yang penting halal

b. Membuat keputusan berdasarkan keinginannya.


Dalam anggota keluarganya ibu klien yang membuat keputusan, karena
ayah klien sudah meninggal dan klien berperan sebagai anak.

c. Mengatur penggunaan obat dan melakukan pemeriksaan kesehatannya


sendiri.
Klien mengatakan meminum obat secara madiri sesuai dengan jadwal

Diagnosa Keperawatan: -

4. Sistem Pendukung Ya Tidak


Keluarga
Terapis
Teman sejawat
Kelompok sosial
Petugas pukesmas
Klien mengatakan pak yanis yang memberikan obat apabila obatnya
habis dan keluarganya yang mendukung klien.

Diagnosa Keperawatan: -

IX. MEKANISME KOPING


Klien mengatakan bila ada masalah di simpan sendiri, tidak berecita dengan
keluarganaya

Diagnosa Keperawatan: koping individu tidak efektif

X. MASALAH PSIKOSOSIALDAN LINGKUNGAN


1. Masalah dengan dukungan kelompok, spesifiknya
Klien mengatakn tidak masalah social dengan lingkungan seperti
penganiayaan fisik, kesehatan anggota keluarga, gangguan dalam
kehidupan, ataupun peselisishan saudara

2. Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifiknya


Klien mengatakan tidak ada masalah dalam lingkungan sekitar seperti
hidup sebatang kara, kematian/kehilangan sahabat, dukungan social
inadekuat.

3. Masalah dengan pendidikan, spesifiknya


Klien mengatakan hanya lulusan SMP, tapi klien bersyukur bisa
membaca dan berhitung

4. Masalah dengan pekerjaan, spesifiknya


Klien mengatakan sebelum menjadi pengangguran, klien adalah seles
panci tapi klien memutuskan keluar dari pekerjaannya karena ada
masalah dengan teman satu pekerjaanya yaitu ada perselisihan
pendapat.

5. Masalah dengan perumahan, spesifiknya


Klien mengatakan merasa senang di rumahnya, karena rumahnya
bersih, banyak jendela sehingga rumanya terlihat terang

6. Masalah dengan ekonomi, spesifiknya


Klien mengatakan dia sekarang pengangguran belum bisa membantu
ibunya, ingin mencari pekerjaan tapi belum ada yang cocok.

7. Masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifiknya


Klien mengatakan biasanya kalau sakit pergi ke pustu Banjarmelati
untuk diberikan obat

8. Masalah lainnya, spesifiknya


Klien mengatakan ingin bekerja lagi seperti dulu.

Diagnosa Keperawatan: -

XI. ASPEK PENGETAHUAN


Apakah klien mempunyai masalah yang berkaitan dengan pengetahuan yang
kurang tentang suatu hal?
Bagaimana pengetahuan klien/ keluarga saat ini tentang penyakit/gangguan
jiwa, perawatan dan penatalaksanaanya faktor yang memperberat masalah
(presipitasi), obat-obatan atau lainnya. Apakah perlu diberikan tambahan
pengetahuan yang berkaitan dengan spesifik nyamasalah tsb.
Klien mengatakan tahu tentang perilaku kekerasan, klien biasanya mengotrol
marahnya hanya kadang membanting pintu dan menahannya di hati, lalu klien
tau obat apa saja yang selama ini diminum warna dan namannya tapi tidak tau
kegunaan masing-masing obat.

Diagnosa Keperawatan: kurang pengetahuan


XII. ASPEK MEDIS
1. Diagnosa: F20.1 Skizofrenia Hebrifenik.
2. Terapi Medis
- Heloperidol 5 mg 1-0-1
- Lorazepam 2 mg 0-0-1
ANALISA DATA

DIAGNOSA
NO DATA
KEPERAWATAN
1. DS: Resiko Perilaku Kekerasan
Klien mengatakan kalau dia sering marah-
marah kalau tidak boleh menggunakan motor
oleh ibunya, karena ingin bermain game online
DO: mata melotot, badan kaku merasa tidak
nyaman, bicara kadang menunduk.
-

DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN


Resiko Perilaku Kekerasan
Harga Diri Rendah
Gangguan persepsi Sensori : Halusinasi Pendengaran
Koping Individu Tidak Efektif
Gangguan Proses Pikir
dst

POHON MASALAH
GSP: Halusinasi pendengaran

Resiko Perilaku Kekerasan

Harga Diri Rendah

PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


Resiko Perilaku Kekerasan

Kediri, ……………………….
Mahasiswa yang mengkaji

____________________
NIM...............................
TINDAKAN KEPERAWATAN JIWA

Perencanaan Intervensi
Tgl Dx Kep TTD
Tujuan Kriteria Evaluasi Keperawatan
07 Resiko Tujuan : Kriteria Hasil : 1. Bina hubungan
Mei perilaku Klien dapat Setelah dilakukan 4x saling percaya
2019 kekerasan mengontrol pertemuan klien dengan
resiko mampu mengontrol menggunakan
perilaku resiko perilaku prinsip komunikasi
kekerasan kekerasan terapeutik.
terhadap mendemonstrasikan a. Sapa klien
diri sendiri cara memukul bantal dengan ramah
dan orang dengan kriteria: baik verbal/ non
lain 1. Klien dapat verbal.
menerima dan b. Perkenalkan
TUK 1 : kooperatif nama lengkap,
Klien dapat. dengan kehadiran nama panggilan
mengident perawat dan tujuan
ifikasi 2. Klien dapat perawat
akibat menyebutkan berkenalan.
perilaku penyebab c. Tanyakan nama
kekerasan perasaan marah lengkap dan
3. Klien dapat nama panggilan
mengungkapkan yang disukai
tanda-tanda klien.
marah d. Buat kontak yang
4. Klien dapat jelas.
menjelaskan e. Tunjukan sikap
akibat dari cara empati dan
yang digunakan menerima apa
klien adanya.
5. Klien dapat f. Tunjukkan sikap
mendemonstrasik jujur dan
an cara menepati janji
mengontrol setiap kali
perilaku berinteraksi
kekerasan dengan g. Berikan perhatian
cara memukul kepada klien dan
bantal perhatian
kebutuhan dasar
klien.
h. Dengarkan penuh
perhatian
ekspresi perasaan
klien.
TUK 2 : Kriteria Hasil : 1. Adakah kontak yang
Klien Setelah 3x interaksi sering dan singkat
dapat klien dapat: secara bertahap.
mengident 1. Klien dapat 2. Beri kesempatan
ifikasi mengungkapkan klien untuk
penyebab perasaanya mengungkapkan
perilaku 2. Klien dapat perasaanya
kekerasan menyebutkan 3. Bantu klien dapat
penyebab perasaan menyebutkan
Perencanaan Intervensi
Tgl Dx Kep TTD
Tujuan Kriteria Evaluasi Keperawatan
marah, jengkel/ penyebab
kesal perasaannya
4. Diskusikan apakah
dengan tindak
kekerasan yang
dilakukannya
masalah yang
dialami teratasi

TUK 3 : Kriteria Hasil : 1. Anjurkan klien


Klien 1. Klien dapat mengungkapkan
dapat mengungkapkan yang dialami soal
mengident tanda-tanda marah, jengkel/ kesal
ifikasi marah, 2. Observasi tanda
tanda jengkel/kesal perilaku kekerasan
perilaku 2. Klien dapat pada klien
kekerasan menyimpulkan 3. Simpulkan bersama
tanda-tanda klien tanda-tanda
marah, jengkel/ kesal yang
jengkel/kesal dialami klien.
yang dialami
TUK 4 : Kriteria Hasil: 1. Bicarakan akibat/
Klien Klien dapat kerugian dari cara
dapat menjelaskan akibat yang telah dilakukan
mendemons dari cara yang klien
trasikan digunakan klien. 2. Diskusikan dengan
cara klien akibat negatif
mengontrol (kerugian) cara yang
perilaku dilakukan pada:
kekerasan - Diri sendiri
dengan cara - Orang lain
memukul - Lingkungan
bantal 3. Bersama klien
simpulkan akibat
cara yang digunakan
oleh klien.
4. Tanyakan pada klien
apakah ia ingin
mempelajari cara
baru yang sehat.

TUK 5 : Kriteria Hasil: Diskusikan dengan


Klien Klien dapat klien:
dapat mendemonstrasikan 1. Apakah klien mau
mendemo cara mengontrol mempelajari cara
nstrasikan perilaku kekerasan baru
cara dengan cara mengungkapkan
mengontro memukul bantal marah yang sehat
l perilaku 2. Jelaskan cara sehat
kekerasan untuk
mengungkapkan
marah dengan cara
memukul bantal.
Perencanaan Intervensi
Tgl Dx Kep TTD
Tujuan Kriteria Evaluasi Keperawatan
3. Peragakan cara
melaksanakan
memukul bantal
4. Jelaskan manfaat
cara tersebut
5. Anjurkan klien
menirukan peragaan
yang sudah
dilakukan
6. Beri penguatan pada
klien, perbaiki cara
yang masih belum
sempurna
7. Anjurkan klien
menggunakan cara
yang sudah dilatih
saat marah/jengkel
Tindakan Keperawatan dan Evaluasi

Diagnosa
Waktu Evaluasi Keperawatan TTD
Keperawatan
Selasa, Resiko perilaku S :” Saya senang ada teman ngobrol”.
07 Mei kekerasan “Nama saya “U”, saya biasa dipanggil “U”.
2019 O:
Jam - Klien mampu membina hubungan baik
09.00 dengan perawat.
wib - Saling percaya dengan bantuan perawat
- Klien mau berjabat tangan dengan perawat
- Klien mau menyebutkan nama dan
identitas dirinya
- Klien kadang tersenyum sendiri
A : Klien mampu membina hubungan saling
percaya dengan bantuan perawat
P:
- Anjurkan klien untuk mengidentifikasi
penyebab rasa marah
- Anjarkan klien tentang dampak negatif
kemarahan
Rabu Resiko Perilaku S :”Saya marah karena tidak boleh naik motor
08, Mei kekerasan dengan ibu saya ”.
2019 “Yang saya alami adalah saya mendengar
Jam sesuatu yang orang lain tidak bisa dengar dan
10.00 itu sebenarnya tidak nyata".
wib “Jika dibisiki saya disuruh main game online
di warnet”.
“ suara bisikan nya seorang laki-laki”
O:
- Klien terkadang tersipu malu
- Klien kooperatif
- Klien kadang menghindari kontak mata
namun jika t
A : Klien dapat mengidentifikasi perilaku
kekerasan dan dampak negatifnya
P:
- Anjurkan klien untuk belajar mengenai
cara memukul bantal
- Anjurkan klien untuk mengontrol resiko
perilaku kekerasan
Kamis, Resiko Perilaku S:
09 Mei kekerasan “Tadi kita berdiskusi tentang cara mengontrol
2019 marah”.
Jam “Selama ini jika saya mendengar bisikan
16.00 tindakan saya lakukan mengikuti perintahnya
Diagnosa
Waktu Evaluasi Keperawatan TTD
Keperawatan
wib dan itu tidak bisa menghilangkan rasa marah
saya”.
“Hari ini sudah belajar memukul bantal
ketika marah”.

O:
- Klien dapat menyebutkan cara efektif
untuk mengontrol resiko perilaku
kekerasan
- Klien kadang tersenyum sendiri saat
interaksi perawat.
A: Klien dapat mendemonstrasikan teknik
cara memukul bantal.
P: - Latihan pukul kasur bantal 2x/hari dan
saat ingin marah
- Anjurkan klien untuk memasukkan
latihan cara memukul bantal dalam jadwal
kegiatan sehari-hari

Jum’at Resiko Periaku S:


10 Mei Kekerasan “Saya cukup puas dengan memukul bantal,
2019 tapi terlalu lama kalau harus pergi ke kamar
08.00 mengambil bantal”.
wib “Hari ini sudah belajar memukul bantal ketika
marah dan akan melakukannya setiap pagi
dan sore”.
O:
- Klien berjanji bersedia memukul bantal
rutin tiap pagi dan sore dan setiap ingin
marah
- Klien mau mengembalikan bantal di
tempat tidur setelah memukul bantal
- Pada saat ingin marah klien terkadang lupa
untuk melakukan teknik pukul bantal
A: Klien bersedia memasukkan latihan
memukul bantal kedalam jadwal kegiatan
sehari-hari
P: Anjurkan klien untuk tetap melakukan
cara memukul bantal setiap hari dan
ketika ingin marah

Anda mungkin juga menyukai