Anda di halaman 1dari 15

Preparasi dan Modifikasi Membran untuk Pengolahan Air

Ryan Bagus Fitradi

Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Bandung


Jalan Ganesa No. 10, Bandung, Indonesia
Corresponding Author : ryan.1213@yahoo.co.id

Abstrak
Air bersih merupakan sumber daya yang sangat penting. Pertambahan penduduk menyebabkan industrialisasi,
urbanisasi, dan polusi terjadi. Semua ini menyebabkan cadangan air bersih menurun. Membran merupakan
salah satu teknologi yang paling efisien dalam mengolah air. Membran pengolah air umumnya berbasiskan
polimer. Sifat yang diinginkan oleh membran pengolah air adalah hidrofilik, permeasi tinggi, selektif,
antibakteri, antifouling, dan mempunyai ketahanan pada tekaan tinggi. Metode pembuatan dan preparasi
membran polimer tersebut sudah banyak. Untuk mecapai sifat-sifat yang diinginkan, telah dibuat beberapa
modifikasi membran menjadi berbagai macam komposit serta cara membuatnya.Perkembangan material-
material baru pembuat membran pengolah air sangat cepat seiring dengan perkembangan material nano
seperti carbon nanotube, dan nanokomposit logam berat. Unjuk kerja dari membran campuran tersebut sangat
baik akan tetapi belum bisa dibuat dalam skala besar.
Kata kunci : membran, polimer, preparasi, modifikasi, pengolahan air, nanokomposit

1. Pendahuluan mendapatkan air bersih. Pemurnian air


adalah proses untuk menghilangkan
Air bersih adalah salah satu sumber daya
pengotor seperti ion logam, senyawa
yang paling berharga karena fungsinya
organik, padatan tersuspensi dan
dalam membangun kehidupan. Populasi
kontaminan biologis untuk mendapatkan
dunia terus meningkat dalam setiap tahun.
air bersih. Air bersih dapat dibuat dari air
Manusia cenderung berkembang biak
sungai dan air laut (www.lenntech.com).
semakin banyak sehingga populasi dunia
mencapai tiga kali lipat hanya dalam Membran adalah teknologi pemisahan
jangka waktu satu abad dan akan terus dengan efisiensi yang tinggi serta harga
meningkat sebanyak 40% sampai 50% yang cukup murah untuk kebutuhan
dalam 50 tahun mendatang. Angka ini pemurnian air. Membran berbasis polimer
diestimasi dari kecenderungan merupakan membran yang sering
pertumbuhan dalam beberapa tahun digunakan di industri karena lebih murah
terakhir. Pertumbuhan populasi juga dan mempunyai unjuk kerja tertinggi.
berdampak pada pertumbuhan ekonomi, Akan tetapi, membran polimer
teknologi, industrialisasi dan laju mempunyai ketahanan mekanik dan
urbanisasi . Selain itu, pertumbuhan termal yang rendah sehingga tidak dapat
populasi juga menyebabkan pencemaran digunakan pada proses dengan keadaan
lingkungan yang menyebabkan polusi ekstrim. Beberapa metode modifikasi
pada air. Masalah penyediaan air bersih telah dilakukan untuk menambah
merupakan masalah yang perlu ditangani kekuatan membran tersebut. Makalah ini
secara detail dan menyeluruh karena akan membahas tentang pengaplikasian
masalah tersebut akan terus bertambah membran berbasis polimer termasuk
seiring dengan pertumbuhan penduduk. material, preparasi, modifikasi, dan
Penelitian saat ini terfokus pada masalah beberapa contoh aplikasi lainnya pada
air yaitu dengan menemukan cara untuk proses pengolahan air.
Ryan Bagus Fitradi, Preparasi Membran untuk Pengolahan Air, 2015, 01-15 2

Gambar 1. Diagram blok dari unit membran (sumber : Frenkel, 2015)


2. Teknologi Membran dalam 4. Reverse Osmosis (RO), dapat
Pengolahan Air memisahkan partikel dengan
ukuran 10 MWCO.
2.1 Prinsip Membran (Wenten,dkk,2012)
Membran adalah unit pemisah yang MF dan UF sudah digunakan untuk
memisahkan umpan menjadi konsentrat memproduksi air minum sekitar 15 tahun
dan permeat.Persamaan neraca massa yang lalu. Selain itu, membran juga
untuk sistem tersebut adalah sebagai dipisahkan berdasarkan bentuk modulnya
berikut : yaitu Spiral Wound, hollow fiber, dan flat-
sheet.Selain itu, membran juga dapat
𝑄𝑓 𝑥 𝐶𝑓 = 𝑄𝑐 𝑥 𝐶𝑐 + 𝑄𝑝 𝑥 𝐶𝑝 dioperasikan pada beda tegangan listrik
seperti yang ditemukan di Elektrodialisis
Persamaan tersebut didasarkan neraca
(ED), Elektrodialisis balik (EDR), dan
massa terlarut.
Elektrodeionisasi (EDI) .
- Qf adalah laju alir volumetrik
Membran juga dapat dibagi berdasarkan
umpan
driving force :
- Qc adalah laju alir volumetrik
konsentrat 1. Pressure Driven (MF, UF, NF,
- Qp adalah laju alir volumetrik dan RO)
permeat 2. Vacuum Driven (MF dan NF)
- Cf adalah konsentrasi umpan 3. High Voltage Current (EDR dan
- Cc adalah konsentrasi konsentrat EDI)
- Cp adalah konsetrasi permeat 4. Osmotic Pressure (FO dan PRO)
Membran dapat dibagi sebanyak empat Membran dapat digolongkan berdasarkan
jenis berdasarkan tekanan operasi : jenis unit atau modulnya. Penggolongan
1. Mikrofiltrasi (MF), dapat tersebut dibagi menjadi bentuk membran
memisahkan partikel dengan yang paling umum. Contohnya spiral
ukuran sebesar 0,1 sampai 0,5 wound, hollow fiber, plate and frame dan
𝜇m. lain- lain. Bentuk modul yang paling
2. Ultrafiltrasi (UF), dapat sering digunakan dapat dilihat pada
memisahkan partikel dengan Gambar 2.
ukuran sebesar 0,05 sampai 0,005
𝜇m. 2.2 Material Penyusun Membran
3. Nanofiltrasi (NF), dapat Pengolah Air
memisahkan partikel dengan
ukuran sebesar 0,5 sampai 1 nm.
Gambar 2. Pembagian Jenis Modul pada Membran (sumber : Frenkel, 2015)

Material yang digunakan untuk membran kemurnian lebih tinggi


mempunyai sifat-sifat untuk proses menyebabkan peningkatan
pemisahan. Pemisahan melalui membran kualitas air. Salah satu masalah
mempunyai mekanisme-mekanisme terbesar dalam memproduksi air
sendiri berdasarkan diameter pori yang adalah kadar bakteri. Air
digunakan. Pada operasi dengan merupakan tempat berkembang
temperatur dan tekanan tertentu, membran biaknya bakteri khususnya di
harus dapat berfungsi secara maksimal. dalam membran yang cenderung
Untuk itu, pemilihan material dilakukan statis. Untuk itu membran
dengan meninjau fungsi dari membran tersebut harus dapat membunuh
yang akan dibuat. bakteri-bakteri yang menempel
pada permukaan membran
Material yang digunakan dalam membran
pemisah.
pengolahan air adalah material yang
5. Mempunyai sifat ketahanan
mempunyai ciri sebagai berikut :
mekanik yang kuat. Dalam
1. Hidrofilik, yaitu material yang pengolahan air dengan membran ,
dapat berinteraksi tarik-menarik dibutuhkan tekanan operasi yang
dengan air. cukup tinggi untuk melewatkan
2. Permeabilitas Air, Material partikel yang diinginkan melewati
tersebut harus mempunyai pori-pori membran. Contoh yang
kemampuan untuk melewatkan paling ekstrem adalah desalinasi
senyawa air. air laut yang mencapai tekanan
3. Selektivitas , Selain kemampuan operasi 50-70 bar (Curcio,2005).
melewati, membran yang
Material penyusun utama membran dapat
digunakan juga harus selektif,
berupa logam, polimer, keramik, dan lain-
khususnya dalam memisahkan air
lain. Untuk pemanfaatan pengolahan air,
dengan pengotor-pengotornya
membran yang sering digunakan untuk
4. Mempunyai sifat anti-bakterial,
kebutuhan air minum dan
Ryan Bagus Fitradi, Preparasi Membran untuk Pengolahan Air, 2015, 01-15 4

memisahkan air dari kotorannya adalah sifat yang beragam bergantung pada
membran polimer. senyawa penyusunnya dan susunan antar-
molekul pada polimer. Polimer yang
Polimer adalah senyawa yang terdiri dari
sering digunakan dalam pembuatan
banyak monomer. Polimer mempunyai
membran dapat dilihat di tabel 1.
Tabel 1 Jenis Polimer Umum dan Sifatnya dalam Pembuatan Membran

Struktur Polimer Karakteristik

Hidrofobik
Ikatan Hidrogen
Mudah fouling

Kurang hidrofobik
Berikatan hidrogen dengan air
Dapat merejeksi protein dan polisakarida

Sangat hidrofobik
Tidak mudah fouling

Tabel 1 memperlihatkan material terkena fouling dan tidak tahan pada


membran yang hidrofobik. Membran tekanan tinggi. Membran-membran
lainnya yang dapat dipakai dalam hidrofobik cenderung bersifat kuat dan
pembuatan membran pengolahan air tidak mudah fouling. Membran tersebut
adalah polialkohol (PA), polivinil alkohol sangat banyak. Untuk mengoptimasi
(PVA), Selulosa Asetat (CAc), dan kegunaan tersebut dibuatlah beberapa
Poliakrilonitril (PAN). (Madaeni,2015; membran modifikasi. (Madaeni,2015).
Frenkel,2015 ; Curcio,2015). Membran Membran tersebut dibuat melalui
PDMS sering digunakan untuk penampuran polimer dan material lainnya.
memisahkan senyawa organik dari larutan Material tersebut sering disebut komposit.
air (Jadav, 2015)Membran-membran
2.3 Aplikasi Membran dalam Pengolahan
tersebut mempunyai sifat hidrofilik. Akan Air
tetapi, membran-membran tersebut mudah
Gambar 3. Pengolahan Air Laut menjadi Air Minum dengan Teknologi Membran (Wenten,
dkk, 2014)

Penggunaan membran dalam pengolahan yang tumbuh pada membran. Membran


air beragam termasuk desalinasi air laut, ini cocok untuk aplikasi yang
water softening, pemurnian limbah membutuhkan efluent yang besar.
industri dan rumah tangga, produksi air Umumnya, MBR digunakan sebagai
utra-murni untuk industri pangan, farmasi pengolah awal yang dilanjutkan dengan
dan proses. Penggunaan membran pengolahan dengan nanofiltrasi, dan
mempunyai banyak keuntungan salah reverse osmosis. Biaya penyediaan MBR
yaitu dari segi fleksibilitas, biaya, tidak juga semakin menurun dari tahun ke
memerlukan banyak energi, stabil, mudah tahun yaitu sekitar 400 US$/m2 pada
untuk dikontrol, dan dapat diperbesar 1992, 100 US$/m2 pada tahun 2000.
dalam rentang operasi yang beragam. Biaya operasi MBR saat ini sudah
Walaupun begitu masih banyak sekali mencapai 0,25-1,25 US$/ m2. MBR sudah
masalah yang muncul dari proses berbasis digunakan di Kubota Jepang sebanyak
membran termasuk fouling, pengolahan 237 buah, Mitsubishi (Jepang) sebanyak
konsentrat, umur membran dan ketahanan 185 buah sebagai pengguna terbanyak.
mekanik, termal, dan kimiawi Perusahaan lain yang menggunakan MBR
(Madaeni,2015). antara lain Zenon dan Orelis. (Wenten,
dkk, 2014a).
Kegunaan membran dalam dalam
produksi air minum antara lain adalah Penggunaan membran PVA dalam
dengan penggunaan membran reverse pengolahan air laut telah dibuat dengan
osmosis. Modul membran dapat didesain jenis hollow fiber (Chaudri, 2015).
dengan 4 cara yaitu : satu tahap, dua Pengolahan produced water diperlukan
tahap, two-pass, three center. Sebelum juga dalam industri minyak dan gas
masuk ke reverse osmosis, air diolah karena kebutuhan air yang sangat vital
terlebih dahulu dengan penyaring dan (www. kochmembran.com). Produksi air
ultrafiltrasi (Wenten,dkk, 2014a). Contoh dalam industri minyak dan gas akan terus
lain adalah membran ultrafiltrasi yang bertambah seiring berjalannya waktu
digunakan dalam industri makanan , dengan teknologi membran yang baru
kimia , dan nuklir (Sen,2014). (Ji,2015).

Pengolahan air limbah juga menggunakan 3.Tahap Pembuatan dan Preparasi


teknologi berbasis membran yaitu
bioreaktor membran (MBR). Membran Pembuatan membran dapat dilakukan
tersebut dicelupkan dalam tangki limbah dengan beberapa metode tergantung dari
dan menyaringnya menggunakan mikroba jenis material dan fungsi dari membran
Ryan Bagus Fitradi, Preparasi Membran untuk Pengolahan Air, 2015, 01-15 6

tersebut. Metode yang umumnya menghilangkan pelarut dan


digunakan adalah sintering, pelonggaran, mengendapkan polimer membran
track-etching, leaching, inversi fasa. sedangkan alat pengendapan celup
(Wenten dkk, 2011). membutuhkan medium fluida untuk
pengendapan. Mekanisme kerja kedua alat
tersebut dapat dilihat pada Gambar 3.
Proses spinning identik dengan
pembuatan membran hollow fiber.
Pembuatan membran dengan metode ini
menggunakan spinneret untuk
mengekstrusi cairan polimer dalam
(a) bentuk benang-benang tipis yang nantinya
akan dialirkan pada medium pengendapan
dan dikeringkan. Skema alat spinneret
dapat dilihat pada Gambar 4.

(b)

Gambar 4. Metode Preparasi Membran


(a) Evaporasi (b) Pengendapan celup Gambar 5. Metode Spinning dalam
(Wenten,dkk,2011) Preparasi Membran (Wenten,dkk,2011)

Preparasi membran adalah proses Proses coating adalah proses pelapisan


penyiapan membran untuk digunakan. alat cetak dengan larutan membran yang
Proses preparasi yang umum digunakan kemudian dipadatkan kembali pada suatu
adalah casting, spinning, polimerisasi medium (Wenten,dkk, 2011). Polimerisasi
permukaan, coating, dan secondary permukaan adalah pembuatan membran
growth. (Wenten dkk, 2011). dengan cara melakukan polimerisasi pada
permukaan material berpori. Metode jenis
Proses casting sederhana menggunakan
ini paling banyak digunakan khususnya
pisau pencetak untuk mencetak larutan
pada indsutri pengolah air.
polimer menjadi membran yang
diinginkan. Teknik preparasi casting Preparasi membran juga dapat dilakukan
sering digunakan pada skala laboratorium. dengan mentode emulsi. Metode emulsi
Teknik casting juga dapat dibantu oleh sederhana mulai menjadi perhatian dalam
alat seperti evaporator dan alat 10 tahun terakhir. Prinsipnya adalah
pengendapan celup (Wenten dkk, 2011). dengan memaksa partikel terdispersi
Alat evaporasi digunakan untuk
Ryan Bagus Fitradi, Preparasi Membran untuk Pengolahan Air, 2015, 01-15 7

untuk masuk membran dengan pori dengan bertambahnya rasio komposisi


seragam (Yace,dkk, 2015). PES/CAP. Penambahan CAP pada
campuran juga dapat mengurangi risiko
4. Modifikasi Membran
fouling pada membran PES.
4.1 Pencampuran membran
4.2 Komposit Film Tipis (TFC)
Polimer dapat dicampurkan dengan
Membran padat umumnya mempunyai
sesama polimer, logam, garam, dan lain-
fluks yang rendah tetapi mempunyai
lain melewati metode pencampuran. selektivitas tinggi. Sebaliknya. Membran
Beberapa polimer seperti polietersulfon berpori mempunyai selektivitas yang
(PES) dan polivinilidenflorida (PVDF) rendah tetapi mempunyai permeabilitas
sudah mempunyai sifat termal dan yang tinggi. Untuk meningkatkan fluks
mekanik yang stabil sehingga cocok untuk yang melewati membran padat dengan
dipakai dalam material penyusun selektivitas tinggi, diperlukan
pengurangan ketebalan membran.
membran. Akan tetapi, Penggunaan PES
dan PVDF hanya terbatas pada membran Komposit yang dibuat terdiri dari dua
yang bersifat hidrofobik sehingga tidak lapisan yaitu lapisan tipis di atas dan
cocok untuk dilewatkan oleh air dan penyangga. Fungsi utama dari penyangga
mempunyai kemungkinan fouling yang adalah untuk memberikan ketahanan
mekanik pada membran, sedangkan
tinggi. Di lain pihak, polimer yang
fungsi utama dari lapisan tipis membran
terbuat dari bahan hidrofilik seperti adalah sebagai tempat permease dan
polivinilalkohol (PVA) ,Selulosa asetat pemisahan dengan membran. Membran
(CAc), dan poliakrilonitril (PAN) juga lapis tipis (TFC) umumnya dibuat dengan
sering digunakan dalam pembuatan dua tahap yaitu pembentukan penyangga
membran. Akan tetapi, membran yang berpori dan dilanjutkan dengan
hidrofilik tersebut mempunyai ketahanan pelapisan lapisan tipis. Pembentukan
lapisan tipis dibuat dengan metode dip-
mekanik dan termal yang lebih rendah
coating dan polimerisasi antarfasa.
dibandingkan dengan membran
hidrofobik. Penggabungan kedua sifat Polimerisasi antarfasa sangat unik dan
tersebut dapat diatur dengan menjadi fokus perhatian dari para pakar
memvariasikan komposisi pada campuran membran. Proses yang terjadi pada
polimerisasi antarfasa adalah reaksi yang
awal membran.
terjadi pada permukaan antara dua
Tujuan utama dari pencampuran polimer monomer yang berhimpitan dengan
dalam metode ini adalah untuk perbatasan dua fasa antara larutan yang
meningkatkan hidrofilitas dan saling tidak larut. Pembuatan membran
dimulai dengan mengisi pori – pori
menurunkan kemungkinan fouling. penyangga dengan cairan A. Kemudian
Rahimpour dan Madaeni (2007) membuat penyangga tersebut dicelupkan dalam
membran PES dengan mencampurkan wadah berisi reaktan yang akan bereaksi
polimer dengan konsentrasi yang berbeda dengan cairan A. Polimerisasi terjadi pada
yaitu CAP (20,30,40%) dan PVP (2,4, dan perbatasan fasa sehingga terbentuk
8%). Membran yang terbentuk bersifat polimer yang mempunyai banyak cross-
link. Bantuan sinar uv digunakan untuk
hidrofilik karena terdapat banyak gugus
mengontrol reaksi polimerisasi yang
karbonil pada CAP. Laju fluks air murni, terjadi (Madaeni,2015).
dan rejeksi protein meningkat seiring
Ryan Bagus Fitradi, Preparasi Membran untuk Pengolahan Air, 2015, 01-15 8

Membran berbasis Polianilin (PA) telah dan 10 bar. Rejeksi ion bivalen lebih
dibuat secara komersial menggunakan besar dibandingkan monovalen (MgSO4
metode polimerisasi antarfasa. Reaksi 90%, NaCl 67%) (Rahimpour et. al.
polimerisasi yang digunakan adalah reaksi ,2010).
polimerisasi antara PDA dan TMC.
Pembuatan membran lapis tipis ini juga
Poliamida (PDA) menunjukkan unjuk
bertujuan untuk meningkatkan
kerja yang lebih baik untuk
permeabilitas air. Membran jenis ini
menghilangkan pengotor dari air.
banyak digunakan juga untuk komposit
Permeabilitas dari air sebesar 7 hingga 21
nanomaterial seperti pada perak, seng,
kg/m2 untuk larutan garam NaCl (1g/L)
titanium , dan lain-lain.
dan MgSO4 (1g/L) pada tekanan operasi 5
Tabel 2 Data Hasil Penelitian dari Pembuatan Membran Komposit (Sumber : Madaeni,2015)

Umpan Sifat
CA/ - pori besar
SPSf

PVDF/PMMA Effluent dari pabrik Pori lebih besar, hidrofilitas, lower


mesin fouling

PS/PA Larutan CN- , Zn2+, sifat kimia stabil, less mechanic


Zn(CN42-) resistance, selektivitas tinggi

PES/ Larutan Susu hidrofilitas tinggi, fluks air,


CAP/ melewatkan larutan susu, menahan
PVP protein

PES/PI/PVP Larutan garam hidrofilitas tinggi,


fluks air tinggi, menahan larutan
garam

SPC/ Emulsi minyak Lower fouling


PVDF

PSf/ Larutan logam berat Penurunan besar porositas


PAN permukaan, porositas dan
permeabilitas ,rejeksi logam berat
4.3 Pembuatan Nanokomposit Cara keempat adalah dengan
mencampurkan nanopartikel ke dalam
Salah satu alternatif lain untuk campuran awal membran dan dicelupkan
meningkatkan unjuk kerja dari membran pada coagulation bath. Metode
adalah dengan menggunakan pencampuran mempunyai beberapa
nanokomposit. Membran berbasis polimer keunggulan dibandingkan dengan metode
akan dicampurkan dengan partikel- lainnya. Metode ini mudah karena kondisi
partikel anorganik seperti Carbon yang lunak, mempunyai reprodusibilitas
nanotubes, nanoclay, nano-perak, TiO2, yang tinggi, dan dapat dikomersialkan
ZnO, Al2O3, Fe3O4, SiO2 ,dan ZrO2. secara industri.
Nanokomposit tersebut adalah
nanokomposit yang banyak digunakan. CNT mempunyai sifat yang baik dalam
Penambahan komposit-komposit ini akan hal kestabilan kimia dan konduktivitas
meningkatkan sifat fisika dan kimia dari listrik. Akan tetapi, CNT tidak mudah
membran tersebut. (Al-Hobaib,2015). untuk didispersikan dalam larutan organik
Pembuatan film dengan kandungan dan polimer. Oleh karena itu, dibutuhkan
nanokomposit dapat meningkatkan sifat modifikasi permukaan dari CNT untuk
antibakterial, fotokatalisis , dan dapat ditempelkan pada permukaan
adsoptivitas (Yin, 2014). membran. Modifikasi yang paling sering
digunakan adalah modifikasi secara kimia
4.3.1 Carbon nanotubes (CNT) yaitu dengan menambahkan gugus-gugus
CNT telah menarik banyak perhatian yang dapat meningkatkan interaksi
karena sifatnya yang unik. CNT dengan matriks polimer atau sering
mempunyai sifat hidrofilitas yang baik, disebut dengan gaya adesi.
stabil secara kimia, dan mempunyai Vatanpour dkk. (2011) membuat
permukaan yang sangat luas. Sifat-sifat nanokomposit yang tersusun atas PES dan
tersebut dapat digunakan untuk MWCNT yang telah termodifikasi oleh
pembuatan material yang mempunyai sifat asam yaitu larutan 3M HNO3/H2SO4 (1/3
anti bakteri. CNT dapat menambah v/v). CNT yang termodifikasi ini
kekuatan membran karena mempunyai ditempelkan ke permukaan menggunakan
rasio aspek yang tinggi dan kekuatan yang metode inversi fasa. Pencampuran ini
tinggi (Daraei, Madaeni, Ghaemi, et. al., meningkatkan laju permeasi air dan
2013). Produksi CNT sudah dapat menurunkan risiko fouling. Vatanpour,
menghasilkan single-walled (SW), Madaeni, Moradian, dkk., (2012) juga
double-walled (DW), dan multiwalled membuat membran anti-biofouling
(MW) untuk ditambahkan pada komposit dengan mencampurkan PES dengan
polimer.(Vatanpour, Madaeni, Moradian, MWCNT yang termodifikasi oleh TiO2.
et. al., 2012). Untuk mendapatkan membran ini
Preparasi membran ini dapat dilakukan MWCNT dilarutkan ke dalam laurtan
dengan empat cara. Cara pertama adalah HNO3 dan H2SO4 dengan rasio 3:1.
dengan filtrasi larutan yang mengandung Pencampuran ini akan menghasilkan
CNT terdispersi dengan membran. Cara gugus karboksil pada permukaan
kedua adalah dengan polimerisasi in situ MWCNT. Untuk menempelkan TiO2 ke
pada permukaan komposit membran. dalam permukaan MWCNT yang telah
(Madaeni, Zinadini, & Vatanpour, 2011a). teroksidasi, polycitric acid ditempelkan
Cara ketiga adalah dengan pada CNT. Tahap terakhir adalah
mendispersikan CNT ke dalam larutan pelapisan permukaan dengan partikel
monomer dan dilanjutkan dengan proses TiO2. Berikut adalah jalur sintesis MWCO
polimerisasi antarfasa. (Madaeni,2015). yang termodifikasi leh TiO2 pada gambar
6.
Ryan Bagus Fitradi, Preparasi Membran untuk Pengolahan Air, 2015, 01-15 10

Gambar 6. Reaksi modifikasi carbon nanotube (CNT) (sumber : Vatanpour, dkk.,2015)


4.3.2 Nanopartikel Perak antibakterial dari partikel tersebut
menurun karena adanya partikel yang
Diantara nanopartikel lainnya, perak
hilang selama proses dan adanya bakteri
merupakan nanomaterial pertama yang
yang tidak mempunyai resistan terhadap
mendapat perhatian dalam pembuatan
Ag. Oleh karena itu, sifat yang paling
komposit membran. Sifat anti bakteri
dicari dari nanopartikel tersebut adalah
yang dimiliki oleh nanopartikel perak
sifat untuk mereduksi biofouling
menjadikan material tersebut dijadikan
(Matsuyama, 2012). Contoh modifikasi
sebagai bahan pembuatan membran.
membran oleh nanopartikel perak adalah
Beberapa peneliti mempercayai bahwa
membran nitroselulosa (Fernandez, 2015).
perak adalah logam yang ramah
lingkungan karena tidak menimbulkan 4.3.3 Nanopartikel TiO2
gejala alergi, tidak beracun, dan dapat
Titanium oksida merupakan salah satu
terolah dengan baik (Madaeni, 2015). material yang digunakan dalam
Keuntungan dari nanopratikel perak semikonduktor dan mulai menarik
adalah partikel tersebut tidak perlu perhatian karena sifat fotokatalisis,
ditempelkan pada membran dalam tahap hidrofilitas, dan penyerapan sinar UV.
pembuatan. Akan tetapi, akitivitas Beberapa peneliti membuat membran
dengan TiO2 untuk meningkatkan unjuk
Ryan Bagus Fitradi, Preparasi Membran untuk Pengolahan Air, 2015, 01-15 11

kerja membran seperti hidrofilitas dan TiO2 pada campuran larutan polimer
menguragi risiko fouling. TiO2 merupakan adalah untuk mereduksi fouling. Tabel 3
membran yang paling mudah dibuat untuk menunjukkan hasil membran dengan
aplikasi katalisis , fotokatalisis, dan mencampurkan TiO2 dengan polimer
elektrokatalisis (Moushoul, 2015). lainnya.

Ebert, Fritsch, Koll, dan Tjahjawiguna TiO2 mempunyai sifat pembunuh bakteri
(2004) mengamati pengaruh dari dengan bantuan sinar UV. Damodar dkk.
komposisi TiO2 terhadap unjuk kerja dari (2009) membuat komposit membran dari
membran PVDF dan PAI. Pembuatan PVDF-TiO2 dengan metode inversi fasa
membran ini dilakukan dengan metode dengan mencampurkan kosentrat TiO2
inversi fasa . Yang dan Wang (2006) sebesar (0-4%) pada larutan PVDF. Sifat
membuat PS/TiO2 organik-anorganik katalisis tersebut diuji dengan bakteri E.
membran hybrid dengan hidrofilitas yang coli (konsentrasi awal = 6,6 x 107cfu/ml)
tinggi dan permeasi yang tinggi dengan tanpa adanya paparan sinar uv. Pengaruh
metode sol-gel dilanjutkan dengan proses tersebut dapat dilihat dari gambar 4. TiO2
inversi fasa. Membran ini mempunyai juga dapat dibuat dengan metoda electro-
sifat hidrofilik, berpori, dan permeabilitas spinning dalam bentuk nanofiber (Bai,dkk
yang tinggi tanpa mengubah kapasitas ,2014).
retensi.Salah satu manfaat penggunaan

1.2

0.8
Tanpa sinar
CFU/CFU0

0% PVDF/TiO2
0.6

1% PVDF/TiO2
0.4
2% PVDF/TiO2

0.2 4% PVDF/TiO2

0
0 20 40 60 80
waktu (s)

Gambar 7. Profil konsentrasi bakteri terhadap waktu pada beberapa variasi fraksi
PVDF/TiO2 (Sumber: Damodar, dkk. , 2009)
Ryan Bagus Fitradi, Preparasi Membran untuk Pengolahan Air, 2015, 01-15 12

Tabel 3 material komposit TiO2 dan membran (Sumber : Madaeni,2015)

Polimer TiO2 (jenis) TiO2 (ukuran, nm)

PSf-PVDF-PAN Degussa P25 20

PVDF Rutil 26-30


PVB Anatase
180

PES Degussa P25


20

PES Rutile
30

PVDF Degussa P25


20

PVDF Degussa P25


20

PES Degussa P25


20
PVDF Degussa P25
20
PES Degussa P25
20
CA Anatase
62

PVDF/ Degussa P25


SPES 20
PVDF Degussa P25
25
PVDF Degussa
(80% anatase dan 20% rutile) 20
Ryan Bagus Fitradi, Preparasi Membran untuk Pengolahan Air, 2015, 01-15 13

5. Kesimpulan MWCNT Multi-walled carbon


nanotube
Masalah utama yang muncul dari proses
MWNTs Multi-walled nanotubes
berbasis membran adalah fouling
(www.watertreatmentguide.com).
NMP N-methyl-2-pyrrolidone
Kebutuhan akan pembersihan fouling om-BTEC 2,20,4,40-biphenyl tetra
sangat besar termasuk , pengolahan awal, op-BTEC 2,20,5,50-biphenyl tetra
pembersihan dan penggantian membran. PA Polyaniline
Penelitian tentang modifikasi membran PAI Poly(amide-imide)
sudah dilakukan akan tetapi banyak dari PAN Polyacrylonitrile
hasil penelitian tersebut yang masih PES Polyethersulfone
belum bisa dikomersialisasi, Untuk itu PI Polyimide
diperlukan material-material baru yang PIP Piperazine
relatif murah dan mempunyai unjuk kerja PMMA Poly(methyl methacrylate)
yang baik untuk dapat
PS Polystyrene
dikomersialisasikan. Untuk menambahkan
unjuk kerja dapat digunakan instensifikasi
PSf Polysulfone
proses dengan memodifikasi membran PVA Poly(vinyl alcohol)
tersebut khususnya dengan modifikasi PVB Poly(vinyl butyral)
modul (Wenten,dkk,2014a). Yohan PVDF Poly(vinylidenefluoride)
(2005) mensintesis membran PVP Polyvinylpyrrolidone
menggabungkan polistiren ke dalam SPSf Sulfonated polysulfone
membran HDPE untuk menolak logam SW Single-walled
berat seperti Cu, As, Cd, Co, Fe, dan Pb. TiO2 Titanium dioxide
Pembuatan membran dapat dilakukan
dengan banyak cara yaitu sintering, track-
etching, pelonggaran, inversi fasa, dan Daftar Pustaka
leaching. Preparasi membran dapat
Al-Hobaib dkk,. 2015 . Effecct of Iron
dilakukan dengan cara spinning,
Oxide Particle on the performance of
polimerisasi permukaan, coating ,dan
polyamide membran for ground water
secondary growth. Pemilihan pembuatan
purification. Journal of Material
dan preparasi bergantung pada jenis
Science in Semiconductor Processing.
material dan fungsi membran yang akan
Bai, Hongwei, dkk. 2015. Hierarchial
digunakan (Wenten,dkk, 2014b).
heteroarchitectures functionalized
Modifikasi membran dilakukan dengan
membran fir high efficient water
menambahkan dan mencampurkan
purification. Jounal of Membran
material seperti polimer, komposit, dan
Science.
nanopartikel dalam campuran polimer
Chaudri, dkk. 2015. Ultra-thin
untuk memberikan sifat membran yang
polyvinylalcohol membrans supported
diinginkan. Penambahan material nano
on hoolow fiber and their application
seperti perak, seng, titanium, carbon,
for production of pure water. Journal
dapat menambah ketahanan mekanik dan
of Desalination.
mempunyai sifat antibakteri yang
Curcio, E et. al., 2015 . Membran
memadai.
Thecnologies for Desalination and
Daftar Singkatan Brackish Water Treatment.
CAc Cellulose acetate
CNTs Carbon nanotubes
DW Double-walled
mm-BTEC 3,30,5,50-biphenyl tetra
Ryan Bagus Fitradi, Preparasi Membran untuk Pengolahan Air, 2015, 01-15 14

Damodar, R. A., You, S. J., & Cho, H. Ebert, K., Fritsch, D., Koll, J., &
H. (2009). Study the self cleaning, Tjahjawiguna, C. (2004). Influence of
antibacterial and photocatalytic inorganic fillers on the compaction
properties of TiO2 entrapped behavior of porous polymer based
PVDF membrans. Journal of membrans. Journal of Membran
Science,233, 71e78.
Hazardous Materials, 172,
Frenkel, V.S. 2015, Planning and design
1321e1328.
of membran systems for water
Daraei, P., Madaeni, S. S., Ghaemi, N.,
Ahmadi Monfared, H., & Khadivi, M. treatment.
A. (2013). Fabrication of PES Jadav, dkk. 2015. In-situ preparation od
nanofiltration membran by dimethylsiloxane membran with long
simultaneous use of multi-walled hydrophobic alkyl chain for
carbon nanotube and surface graft application in separation of dissolved
polymerization method: Comparison of volatile organics from wastewater.
MWCNT and PAA modified MWCNT.
Separation and Purification Journal of Membran Science.
Technology, 104, 32e44. Ji,Y. 2015. Membrane technologies for
Daraei, P., Madaeni, S. S., Ghaemi, N., water treatment and reuse in the gas
Khadivi, M. A., Astinchap, B., & and petrochemical industries. School
Moradian, R. (2013). Enhancing of Resources and Enviromental
antifouling capability of PES membran Engineering.
via mixing with various types of
Koch-Membran System. Produced Water.
polymer modified multi-walled carbon
nanotube. Journal of Membran Sumber :
Science, 444, 184e191. http://www.kochmembran.com/
Daraei, P., Madaeni, S. S., Ghaemi, N., Water-Wastewater/Oil-Gas/Produced-
Salehi, E., Khadivi, M. A., Moradian, Water.aspx. diunduh 1 Desember 2015
R., dkk. (2012). Novel Lenntech, Drinking Water Production.
polyethersulfone nanocomposite http://www.lenntech.com/applications/
membran prepared by PANI/Fe3O4
drinking/drinking-water.html. Diunduh
nanoparticles with enhanced
performance for Cu(II) removal from 1 Desember 2015.
water. Journal of Membran Science, Madaeni S.S, N. Ghaemi, H. Rajabi.
415e416, 250e259. 2015. Advances in polymeric
Daraei, P., Madaeni, S. S., Salehi, E., membrans for water treatment.
Ghaemi, N., Sadeghi Ghari, H., Madaeni, S. S., Zinadini, S., &
Khadivi, M. A., dkk.(2013). Novel thin Vatanpour, V. (2011a). Convective
film composite membran fabricated by flow adsorption of nickel ions in PVDF
mixed matrix nanoclay/chitosan on membran embedded with multi-walled
PVDF microfiltration support: carbon nanotubes and PAA coating.
Preparation, characterization and Separation and Purification
performance in dye removal. Journal Technology, 80, 155e162.
of Membran Science, 436, 97e108. Maruyama, T., & Matsuyama, H. (2012).
Dhawan, Gil K. Solutions to Membran Development of a hydrophilic polymer
Fouling. http://www.watertreatment membran containing silver
guide.com/membran_fouling_solutions nanoparticles with both organic
.htm antifouling and antibacterial
properties. Journal of Membran
Science, 387e388, 1e6.
Ryan Bagus Fitradi, Preparasi Membran untuk Pengolahan Air, 2015, 01-15 15

Moushoul, dkk. 2015. TiO2 Wenten, dkk, 2014a, Desain Proses


nanocomposite based polymeric Berbasis Membran, Diktat Kuliah,
membran : a review performance Institut Teknologi Bandung.
improvement for various application in Wenten, dkk, 2014b, Intensifikasi Proses
chemical engineering processes. Berbasis Membran, Diktat Kuliah,
Chemical Engineering Journal. Institut Teknologi Bandung.
Rahimpour, A., Madaeni, S. S., Yace, Mi, dkk. 2015. Preparation of
Shockravi, A., & Ghorbani, S. (2009). water-in-oil emulsion using
Preparation and characterization of hydrophobic polymer membran with
3D bicontinous skeleton structure.
hydrophile nano-porous
Journl of Membran Science.
polyethersulfone membrans using Yin, Jun, Baoling Deng, 2014. Polymer-
synthesized poly(sulfoxide-amide) as matrix nanocomposite membran for
additive in the casting solution. water treatment. Journal of Membran
Journal of Membran Science, 334, Science.
64e73. Yohan,dkk. 2005. Pengolahan Air
Rahimpour, A., Madaeni, S. S., Taheri, A. Limbah Industri : Preparasi Dan
H., & Mansourpanah, Y. (2008). Karakterisasi Kopolimer Cangkok
Coupling TiO2 nanoparticles with UV Asam Akrilat Pada Film
irradiation for modification of PES HDPE.sumber : http://e-
ultrafiltration membrans. Journal of journal.jurwidyakop3.com/index.ph
Membran Science, 378, 73e84. p/kes-ling/article/view/82.
Sen, D. 2014. Novel polysulphone
spray-dried silica composite
membran for water purification :
preparation, characterization, and
performance evaluation. Journal of
Separation of Purification
Technology.
Vatanpour, V., Madaeni, S. S.,
Moradian, R., Zinadini, S., &
Astinchap, B. (2012). Novel
antibifouling nanofiltration
polyethersulfone membran
fabricated from embeddingTiO2
coated multiwalled carbon
nanotubes. Separation and
Purification Technology, 90, 69e82.
Wenten, dkk, 2011, Proses Pembuatan
Membran, Diktat Kuliah, Institut
Teknologi Bandung.
Wenten, dkk, 2012, Teori Perpindahan
dalam Membran. Diktat Kuliah,
Institut Teknologi Bandung.

Anda mungkin juga menyukai