Anda di halaman 1dari 12

TUGAS PENGAUDITAN II

PROGRAM AUDIT DAN PROSEDUR AUDIT PADA SIKLUS LIABILITAS


JANGKA PANJANG DAN JANGKA PENDEK PADA PT. ASTRA
INTERNATIONAL, Tbk

DISUSUN OLEH:
Rizka Nabilla (01031381823150)

DOSEN PENGAMPUH:
Annisa Listya, S.E., M.SI

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2021
PROGRAM AUDIT DAN PROSEDUR AUDIT SIKLUS LIABILITAS JANGKA
PENDEK DAN JANNGKA PANJANG PADA PT ASTRA INTERNATIONAL TBK

Klien : PT. Astra International Tbk.


Kantor KAP : PWC (KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan
Pemeriksa : Drs. Irhoan Tanuriredja, CPA

Tujuan Audit Liabilitas Jangka Panjang


1. Untuk meminimalisasi resiko bahwa klien tidak gagal mencatat jumlah hutang jangka
panjang yang material (exetence and completeness ).
2. Pencairan (valuation) dalam neraca sudah tepat. hutang jangka panjang pada
umumnya dicatat dalam neraca berdasarkan net present value.
3. Klasifikasi hutang sebagai lancer dan non lancer sudah benar dineraca.

Prosedur Audit Liabilitas Jangka Panjang


No Prosedur Audit Dikerjakan oleh
Indeks Paraf
1 Membandingkan hutang dan biaya yang berkaitan Jumlah liabilitas jangka
dengan tahun – tahun yang lalu dan melakukan
Panjang pada tahun
investigasi perubahan yang signifikan.
lalu 2018 tercatat
sebesar Rp. 53,881
Milyar dan pada tahun
2019 liabilitas jangka
Panjang tercatat sebesar
Rp. 65,223 Milyar. Hal
ini menunjukkan
perubahan yang
signifikan terhadap
jumlah dari total
liabilias kedua tahun
tersebut. Perubahan
signifikan ini dari
investigasi pada hutang
dan biaya yang
berkaitan dengan tahun
lalu.
2 Melakukan konfirmasi hutang obligasi (bond payable) I
dan pension plan liability dengan trustee yang
bersangkutan.
3 Memeriksa perjanjian sewa guna usaha  (lease- I
agreement)mengenai sewa kontigen (contigens rentals).
4 Memeriksa perjanjian pension. I
5 Memeriksa loan agreement. I
6 Melakukan vouching dengan dasar perjanjian : Pembayaran sewa guna
pembayaran bunga, pembayaran sewa guna usaha,dan
yang dilakukan
pension plan contributions.
sepanjang tahun 2019
yaitu dari arus kas,
penerimaan pinjaman
pada utang sewa
pembiayaan sebesar
Rp.- dan pembayaran
Kembali pinjaman atas
utang sewa pembiayaan
yang mengurangi saldo
pinjaman awal tahun
sebesar Rp. 150 Milyar.
Dan pada catatan 21
tercatat pada akrual,
utang bunga sebesar Rp
692 Milyar pada 2019.
Dan Rp 684 Milyar pada
2018.
7 Menghitung ulang yang berikut dengan dasar Utang usaha pada
pengujian : amortisasi agio dan disagio .amortisasi sewa
awalnya diakui/ dihitung
guna usaha .dan lain- lain.
sebesar nilai wajar dan
selanjutnya diukur pada
biaya perolehan
diamortiasi dengan
menggunakan suku
bunga efektif, kecuali
jika efek diskontonya
tidak material.
Selanjutnya, pinjaman
diukur dengan pada
biaya perolehan
diamortisasi dengan
menggunakan metode
suku bunga efektif.

Klien: Dibuat oleh: Diperiksa oleh:


PT. Astra International Tbk. Drs. Irhoan
Tanudiredja,
CPA
Skedul: Tanggal: Tanggal: 27
Siklus Liabilitas Jangka Panjang Februari 2020

Program Audit Liabilitas Jangka Panjang

Keberadaan dan Keterjadian


Auditor membuktikan apakah saldo hutang jangka panjang mencerminkan kepentingan
transaksi yang berkaitan dengan hutang jangka panjang selam tahun yang diaudit. Untuk
mencapai tujuan tersebut, auditor melakukan berbagai pengujian substantif berikut ini :
Pengujian analitik, Pemeriksaan bukti pendukung transaksi yang berkaitan dengan
hutang jangka panjang & biaya bunga, Review terhadap otorisasi & kontrak penarikan
hutang jangka panjang, dan Konfirmasi dari kreditur & bond trustee

Kelengkapan
Untuk membuktikan bahwa hutang jangka panjang yang dicantumkan di neraca
mencakup semua kepentingan kreditur terhadap aktiva entitas pada tanggal neraca dan
mencakup semua transaksi yang berkaitan dengan hutang jangka panjang dalam tahun
yang diaudit, auditor melakukan berbagai pengujian substantif berikut ini :
Pengujian analitik, Pemeriksaan bukti transaksi yang berkaitan dengan hutang jangka
panjang & biaya bunga, Review terhadap perjanjian hutang jangka panjang & pelajari
pasal - pasal yang terdapat di dalamnya, dan Konfirmasi dari kreditur & bond trustee

Penilaian
Penyajian di dalam neraca harus dengan penjelasan sebagaimana diatur dalam prinsip
akuntansi tersebut. Dengan demikian untuk membuktikan asersi penilaian hutang jangka
panjang yang dicantumkan pada neraca, auditor melakukan pengujian substantif berikut
ini :
Prosedur audit awal, Pengujian analitik, Pemeriksaan bukti pendukung transaksi yang
berkaitan dengan hutang jangka panjang & biaya bunga, Review terhadap perjanjian
hutang jangka panjang & pelajari pasal - pasal yang terdapat di dalamnya, Konfirmasi
dari kreditur & bond trustee, dan Penghitungan kembali biaya bunga.

Kepentingan ( Stockholder's Interest )


Untuk membuktikan klaim kreditur atas aktiva entitas pada tanggal neraca, auditor
melakukan pengujian substantif berikut ini :
Pemeriksaan bukti pendukung transaksi yang berkaitan dengan hutang jangka panjang &
biaya bunga, Review terhadap perjanjian hutang jangka panjang & pelajari pasal - pasal
yang terdapat di dalamnya, dan Konfirmasi dari kreditur & bond trustee

Penyajian dan Pengungkapan


Penyajian dan pengungkapan unsur - unsur laporan keuangan harus didasarkan pada
PABU. Pengujian substantif terhadap hutang jangka panjang diarahkan untuk mencapai
salah satu tujuan membuktikan apakah unsur hutang jangka panjang telah disajikan dan
diungkapkan oleh klien di neracanya sesuai dengan PABU. Satu - satunya pengujian
substantif untuk membuktikan asersi penyajian dan pengungkapan hutang jangka
panjang di neraca adalah dengan membandingkan penyajian dan pengungkapan hutang
jangka panjang di neraca yang diaudit dengan PABU melalui berbagai prosedur berikut
ini :
Review terhadap perjanjian hutang jangka panjang & pelajari pasal - pasal yang terdapat
di dalamnya, Pemeriksaan terhadap klasifikasi hutang jangka panjang yang segera jatuh
tempo di dalam neraca, dan Pemeriksaan terhadap pengungkapan yang berangkutan
dengan hutang jangka panjang.
 Prosedur Analitis substantif atas liabilitas jangka Panjang
- pemeriksaan adanya perjanjian utang yang baru, penentuan status perjanjian utang
yang lama, dan pengonfirmasian saldo serta informasi relevan lainnya kepada pihak-
pihak luar.
- mengestimasi beban bunga melalui perkalian saldo 12 bulanan utang jangka panajang
dengan rata-rata tingkat bunga.
- memperoleh skedul analisis wesel bayar, utang obligasi, dan utang bunga. Skedul ini
meliputi informasi pihak penerima pemabayaran, tanggal jatuh tempo, tingkat bunga,
jumlah dasar, jaminan, dan beban bunga yang dibayar, dan yang masih terutang.
- setiap instrumen utang dikonfirmasikan ke kreditor dan mencakup permintaan untuk
memverifikasi jumlah yang dipinjam dan tanggal terakhir bunga dibayarkan.
Konfirmasi utang dan bunga yang masih harus dibayar memberikan bukti atas asersi
keberadaan, kelengkapan, dan penilaian.
 Pengujian Saldo
- Memverifikasi kebenaran penjumlahan dan pencocokan saldo pada liabilitas jangka
Panjang dan catatan-catatan terkait liabilitas jangka panjang yang akan digunakan
dalam pengujian lebih lanjut.
- Verifikasi saldo awal dan akhir liabilitas jangka Panjang.
Catatan terkait:
 Pada tahun 2018, jumlah liabilitas dari liabilitas jangka Panjang perusahaan
tercatat sebesar Rp 53.881 Milyar dan pada tahun 2019 liabilitas jangka Panjang
mengalami peningkatan sebesar Rp 65,233 Milyar.
 Setiap pembayaran sewa dialokasikan porsi pelunasan liabilitas dan biaya
keuangan. Jumlah liabilitas sewa, setelah dikurangi biaya keuangan. Jumlah
liabilitas sewa, setelah dikurangi biaya keuangan, disajikan sebagai liabilitas
jangka Panjang kecuali untuk bagian yang jatuh tempo 12 bulan atau kurang
disajikan sebagai liabilitas jangka pendek.
 Jumlah liabilitas jangka Panjang yang tercatat pada CALK nomor 11 mengenai
investasi pada ventura Bersama tercatat. Pada tahun 2019, Liabilitas jangka
Panjang pada da PT Bank Permata Tbk sejumlah Rp 2.269 Milyar. Pada PT. Astra
Honda Motor sebesar Rp 1.639 Milyar. Dan pada PT. Lintas Marga Sedaya
sebesar Rp 8.639 Milyar.
 Liabilitas jangka Panjang atas investasi pada entitas asosiasi tercatat pada tahun
2019 sebesar Rp 760 Milyar pada PT. Astra Daihatsu Motor dan Rp.- pada PT.
Lintas Marga Sedaya.

Tujuan Audit Liabilitas Jangka Pendek


1. Semua hutang yang signifikan telah dicacat dalam neraca ( Existence and
completeness)
2. Penilaian telah benar ( valuation).
3. Apakah estimasi manajemen telah wajar ?
4. Penyajian dan pengungkapan telah tepat
5. Apakah kontingensi yang signifikan telah secara tepat disajikan ?

Prosedur Audit Liabilitas Jangka Pendek


No Prosedur Audit Dikerjakan oleh
Indeks Paraf
1 Mendapatkan surat pengacara untuk mengindentifikasi I
kontigensi yang memerlukan penyesuaian atau
pengungkapan catatan kaki ( tootnote disclosure)

2 Memeriksa konfirmasi bank untuk pinjaman ( loans) Sesuai dengan beberapa


perjanjian pinjaman,
debitur diwajibkan
memenuhi kewajiban
tertentu seperti Batasan
pada rasio keuangan.
Pada tanggal 31
Desember, pinjaman
bank dan pinjaman lain-
lain jangka Panjang
sejumlah USD 1,0 miliar
dan Rp. 6,0 triliun
(2018: setara dengan
Rp23,3 triliun).
3 Menemukan / mencari hutang yang tidak tercatat : I
-Memeriksa faktur yang telah dibayar dan belum
dibayar untuk periode yang pendek sekitar tanggal
neraca,dan menentukan bahwa pencatatan dilakukan
pada periode yang tepat.
-Menelusuri penyesuaian klien pada akhir tahun untuk
hutang yang belum dicatat
-Memeriksa perjanjian pinjaman untuk kemungkinan
adanya imputed interest.

4 Membandingkan akrual akhir tahun dengan tahun Pada CALK catatan ke


sebelumnya dan meneliti perubahan yang signifikan
21 tercatat akrual pada
atau menghilangkan ( ommission )
akhir tahun sebelumnya
(2018) sebesar Rp.
10.874 Milyar. Dan pada
akhir tahun 2019 tercata
sebesar Rp 10.884
Miliyar hal ini tidak
terlalu memperlihatkan
perubahan yang
signifikan terhadap
saldo akrual akhir tahun
baik tahun 2019 maupun
tahun sebelumnya
(2018).
5 Menanyakan hal-hal tentang kontigensi I

6 Memperoleh surat  representasi klien (client I


representation letter )

7 Menghitung ulang yang berikut,bila aplikabel dengan -Utang pajak tercatat


basis pengujian :
pada 2018 sebesar Rp
 Biaya yang masih harus dibayar 4.426 Milyar dan pada
 Akrual pajak
 Hutang untuk product warranty tahun 2019 tercatat
 Pension cost and liability sebesarRp 2.473 Milyar.
 Pembayaran cuti dan
 Pembagian laba dan bonus -Pembayaran cuti
seperti cuti berimbalan
jangka Panjang dan
penghargaan jubilee
dihitungn dengan
menggunakan metode
projected unit credit dan
didiskontokan ke nilai
kini.
-Pembagian saham
bonus berasal dari
kapitaliasi tambahan
modal disetor sejumlah
Rp 872 Milyar.
-Liabilitas imbalan
pensiun merupakan nilai
kini liabilitas pasti pada
akhir periode pelaporan
dikurangi dengan nilai
wajar aset program.
8 Menentukan bahwa hutang bersyarat ( contingent I
liabilities) secara tepat dapat diungkapkan.

9 Memeriksa laporan tahun sebelumnya untuk Pada laporan akhir


kemungkinan pengungkapan catatan kaki yang
tahun sebelumnya
diperlukan dalam laporan tahun berjalan.
(2018) jumlah liabilitas
jngka pendek sejumlah
Rp 116.467 Milyar dan
pada tahun 2019 tercatat
sejumlah Rp 99.962
Milyar.

Klien: Dibuat oleh: Diperiksa oleh:


PT. Astra International Tbk. Drs. Irhoan
Tanudiredja,
CPA
Skedul: Tanggal: Tanggal: 27
Siklus Liabilitas Jangka Pendek Februari 2020
Program Audit Libilitas Jangka Pendek

a. Asersi Keberadaan dan keterjadian

 Melakukan konfirmasi Hutang Lancar


 Memeriksa secara fisik dan meringkas dokumen Hutang lancar dan perjanjian

b.  Asersi Kelengkapan

 Melakukan prosedur analitis


 Mendeteksi apakan ada utang yang tidak dicatat
 Meminta keterangan manajemen mengenai kelengkapan dokumen hutang

c.  Asersi Hak dan Kewajiban

 Menelaah pisah batas (pembelian, retur pembelian dan pembayaran)

d.  Asersi Penilaian

 Test perhitungan matematis buku pembantu


 Merekonsiliasi buku pembantu
 Menghitung ulang beban bunga (jika ada)

e.  Asersi Penyajian dan Pengungkapan

 Menelaah penyajian Hutang lancar apakah sesuai SAK


 Menelaah perjanjian dan perikatan pembelian

 Prosedur Analitis
- Menghitung rasio
- Membandingkan rasio dengan anggaran atau data perusahaan.
- Membandingkan saldo Hutang Lancar dengan tahun lalu atau anggaran untuk
mengetahui understatement dengan hutang yang tidak dicatat.
 Pengujian Saldo
- Rekonsiliasi antara statement of account dari suplier dengan saldo Buku Besar
- Kirim konfirmasi bila perlu kepada suplier.
- Apabila ada hutang bank, kirim konfirmasi ke bank, periksa perjanjian kredit dan
otorisasinya.
- Apabila ada hutang dari pemegang saham/ direksi, perusahaan afiliasi yang harus
dilunasi satu tahun kedepan harus dikirim konfrmasi, periksa perjanjian kredit dan
pembebanan bunga atas pinjaman tersebut.
- Apabila ada hutang leasing, periksa pencatatan sesuai SAK dan apakah bagian yang
jatuh tempo satu tahun kedepan sudah dicatat dan direklasifikasi sebagai Hutang
lancar.
- Periksa perhitungan dari pembayaran bunga, apakah sudah dicatat secara akurat.
- Apabila saldo debit dari Hutang lancar harus ditelusuri apakah hal ini merupakan
uang muka pembelian atau adanya pengembalian barang yang dibeli tetapi sudah
dilunasi sebelumny, apabila saldonya besar direklasifikasi sebagai saldo piutang.
- Apabila ada uang muka penjualan periksa bukti pendukungnya
- Untuk PPh dan PPN periksa apakah hutang tersebut sudah dilunasi pada periode
berikutnya
- Periksa notulen rapat direksi, pemegang saham dan perjanjian yang dibuat perusahaan
untuk mengetahui apakah hutang yang tercantum dalam notulen dan perjanjian sudah
dicatat per tanggal neraca.
- Kirim konfirmasi kepada penasehat hukum klien.
Catatan terkait:
 Pada 31 desember 2018 tercatat jumlah liabilitas jangka pendek sebesar Rp 116.467
miliar dan pada 31 desember 2019 tercatat jumlah liabilitas jangka pendek sebesar Rp
99,962 miliar.
 Pinjaman diklasifikasikan sebagai liabilitas jangka pendek kecuali grup memiliki
diskresi dan niat untuk memperpanjang sesuai persyaratan perjanjian dan akan jatuh
tempo dalam waktu lebih dari 12 bulan setelah periode pelaporan.
 Setiap pembayaran sewa dialokasikan antara porsi pelunasan liabilitas dan biaya
keuangan. Jumlah liabilitas sewa, setelah dikurangi biaya keuangan, disajikan sebagai
liabilitas jangka Panjang kecuali untuk bagian yang jatuh tempo dalam waktu 12
bulan atau kurang yang disajika sebagai liabilitas jangka pendek.
 Tercatat liabilitas jangka pendek pada investasi pada ventura Bersama 2019 pada PT.
Bank Permata Tbk sebesar Rp 128.842 Milyar. Pda Pt Astra Honda Motor sebesar Rp
13.791 Milyar dan pada PT. Lintas Marga Sedaya sebeesar Rp 211 Milyar
 Tercatat liabilitas jangka pendek pada investasi entitas asosiasi pada 2019 sebesar Rp
7.775 Milyar pada PT. Astra Daihatsu Motor dan pada PT. Lintas Marga Sedaya
sejumlah Rp. –
 Pajak penghasilan dihitung menggunakan tarif pajak dan uu perpajakan yang berlaku
pada tanggal pelaporan. Pajak penghasilan tangguhan diakui dengan menggunakan
balace sheet liability method. Untuk rugi pajak belum dikompensasi dan untuk semua
perbedaan temporer antara dasar pengenaan pajak atas aset dan liabilitas dengan nilai
tercatatnya di masing masing perusahaan. Semua perbedaan temporer kena pajak
diakui sebagai pajak tangguhan, kecuali perbedaan temporer kena pajak yang berasal
dari
pengakuan goodwill.
 Utang pajak pada pajak pertambahan nilai tercatat sebesar Rp 187 Milyar dan pada
entitas anak tercatat Rp 207 Milyar pada tahun 2019.

Anda mungkin juga menyukai