Anda di halaman 1dari 3

ANALISIS JURNAL

Pengaruh Terapi Relaksasi Otot Progresif Terhadap Insomnia Pada Lansia

Dosen pengampu

DR. Rita Benya Adriani, S.Kp.,MN

Disusun Oleh :
KELOMPOK 3

HANING RAHMA N.R. P27220019113


ILMA YOSI SYAHIDA P27220019114
KEN SWASTIKA A.S.P. P27220019115
LIA AYU PUSPITASARI P27220019116
LINA APRILIASARI P27220019117

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLTEKKES KEMENKES SURAKARTA

JURUSAN KEPERAWATAN

D-IV KEPERAWATAN

2022
ANALISIS JURNAL

A. Trend dan Isu Keperawatan Gerontik


Meningkatnya derajat kesehatan dan kesejahteraan penduduk akan
berpengaruh pada peningkatan usia harapan hidup (UHH).Usia harapan hidup
(UHH) dan jumlah Lansia yang meningkat, mencerminkan perbaikan
kesehatan, akan tetapi hal ini menjadi tantangan di masa mendatang karena
menimbulkan berbagai masalah kesehatan. Permasalahan kesehatan yang
terjadi pada lansia dapat dicegah dengan pemeliharaan tidur, namun pada lansia
sering mengalami masalah tidur karena proses perubahan penuaan.
Setiap tahun diperkirakan sekitar 20 % - 50 % lansia melaporkan adanya
gangguan tidur dan sekitar 17% mengalami gangguan tidur yang serius.
Prevalensi gangguan tidur pada lansia cukup tinggi yaitu sekitar 67% pada
tahun 2010 ( WHO, 2010). Prevalensi gangguan tidur pada lansia di Indonesia
yaitu sekitar 50% pada tahun 2010 ( Depkes RI, 2011). Prevalensi insomnia di
Indonesia pada lansia tergolong tinggi yaitu sekitar 67% dari populasi yang
berusia diatas 65 tahun. Hasil penelitian didapatkan insomnia sebagian besar
dialami oleh perempuan yaitu sebesar 78,1% dengan usia 60-74 tahun
(Sulistyarini & Santosa, 2016 ) dalam jurnal (Ambarwati, 2018).
EVIDENCE BASED PRACTICE
B. Identitas Jurnal
1. Nama jurnal : Jurnal Health Reproductive
2. Judul Jurnal : PENGARUH TERAPI RELAKSASI OTOT
PROGRESIF TERHADAP INSOMNIA PADA LANSIA
3. Penulis : Flora Sijabat, Julia Siahaan, Rinco Siregar, Lis
Herley Tinambunan, Arsite Sitanggang
4. Nomor, Volume : Nomor 2 Volume 5
5. Tahun Terbit : Desember 2020
6. Link Jurnal : http://e-journal.sari-
mutiara.ac.id/index.php/JRH/article/view/1710
C. P (Patient, Population, Problem)
Gangguan tidur atau insomnia merupakan salah satu masalah kesehatan
yang sering dihadapi oleh lansia. Kondisi ini membutuhkan perhatian yang
serius. Buruknya kualitas tidur lansia disebabkan oleh meningkatnya latensi
tidur, berkurang nya efisiensi tidur dan terbangun lebih awal karena proses
penuaan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lansia yang mengalami
insomnia di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Dinas Sosial Binjai Provinsi
Sumatera Utara dengan jumlah sampel 26 orang.
D. I (Intervention)
Intervensi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah teknik Relaksasi otot
progresif. Relaksasi otot progresif merupakan salah satu teknik untuk
mengurangi ketegangan otot dengan proses yang sistematis menegangkan otot
kemudian merilekskannya kembali, relaksasi otot progesif juga bermanfaat
untuk mengurangi tingkat kecemasan, mengurangi stress dan depresi,
menghilangkan kelelahan. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian quasi-
eksperimental dengan rancangan pre test-post test one grup only design.
E. C (Comparison)
Dalam penelitian ini terdapat kelompok pembanding
F. O (Outcome)
Insomnia lansia sebelum diberikan intervensi terapi relaksasi otot progresif
mayoritas lansia mengalami insomnia berat dengan persentase 58,1%.
Insomnia lansia setelah diberikan intervensi terapi relaksasi otot progresif
mayoritas lansia tidak mengalami insomnia persentase 51,6%. Nilai p value=
0,000 atau p< 0,05. Dari hasil uji statistik tersebut dapat disimpulkan bahwa
adanya pengaruh terapi relaksasi otot progresif terhadap insomnia pada lansia.

Referensi jurnal :

Muflikah, nidaul dkk. 2019. Upaya Meningkatkan Kualitas Tidur Melalui Terapi
Musik Jawa Pada Asuhan Keperawatan Gerontik. Jurnal Publikasi.
Diakses dari http://repository.itspku.ac.id/80/ pada 26 Januari 2022

Sijabat, Flora dkk. 2020. Pengaruh Terapi Relaksasi Otot Progresif Terhadap
Insomnia Pada Lansia. Jurnal Health Reproductive. Vol 5 (2) hal 26 –
35. Diakses dari http://e-journal.sari-
mutiara.ac.id/index.php/JRH/article/view/1710 pada 26 Januari 2022

Anda mungkin juga menyukai