SIDOARJO
Disusun Oleh:
NIM. P27824415018
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
POLTEKKES KEMENKES SURABAYA
JURUSAN KEBIDANAN
PRODI D4 KEBIDANAN KAMPUS SUTOMO
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan Rahmat dan
Hidayah-Nya kepada penulis sehingga laporan Praktik Kebidanan Komunitas di Kelurahan
Porong Kecamatan Porong Kabupaten Sidoarjo ini dapat selesai dengan baik dan tepat waktu.
Dalam penyusunan laporan ini tidak lepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis sampaikan terima kasih yang sangat
dalam kepada:
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
TINJAUAN TEORI
2.
Balita Bawah Garis Merah adalah balita yang ditimbang berat badannya berada pada
garis merah atau dibawah garis merah pada Kartu Menuju Sehat (KMS). Balita Bawah Garis
Merah (BGM) dapat ditemukan di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Kondisi ini
berarti balita tersebut mengalami gangguan pertimbuhan dan perlu perhatian khusus. Bawah
Garis Merah (BGM) merupakan gambaran status gizi balita yang mengalami Kurang Energi
Protein (KEP) sedang atau berat.
Menurut Supariasa(2002), Kurang Energi Protein adalah seseorang yang kurang gizi yang
disebabkan oleh rendahnya konsumsi energi dan protein dalam makana sehari-hari dan atau
gangguan penyakit tertentu. Kurang Energi Protein pada balita adalah keadaan kurang gizi
yang disebabkan oleh rendahnya konsumsi energi protein dalam makanan sehari-hari
sehingga tidak memenuhi Angka Kecukupan Gizi (AKG) untuk usia dibawah lima tahun.
Faktor yang dapat menyebabkan BGM, yaitu penyebab langsung, penyebab tidak langsung,
akar masalah, dan pokok masalah dapat dilihat secara rinci pada bagan pada lembar
berikutnya (Supariasa, 2002).
2.1.2. Dampak dari BGM (Bawah Garis Merah)
1. Kecerdasan Berkurang
2. Anak sering lemas, sehingga menghambat aktifitas
3. Gangguan tumbuh kembang
4. Kematian
2.1.3. Konseling Gizi
Konseling gizi adalah kegiatan pemberian informasi atau nasehat gizi dan dietik
yang erat kaitannya dengan kondisi gizi dan kesehatan seseorang, konseling gizi terlebih
dahulu di awali dengan pengkajian gizi (Depkes RI, 2002). Konseling gizi merupakan
suatu proses komunikasi dua arah antara konselor dan klien untuk membantu klien
mengenali dan mengatasi masalah gizi (Depkes RI, 2010). Konseling kesehatan adalah
kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan cara menyebarkan pesan, menanamkan
keyakinan, sehingga masyarakat tidak saja sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan
bisa melakukan suatu anjuran yang ada hubungannya dengan kesehatan. Penyuluhan
kesehatan bertujuan mengubah agar masyarakat memiliki perilaku hidup sehat
(Anneahira, 2010).
Rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana
pembinaan keluarga. Menurut Dinkes (2005), secara umum rumah dapat dikatakan sehat
apabila memenuhi kriteria yaitu:
1) Memenuhi kebutuhan fisiologis, meliputi pencahayaan, penghawaan, ruang gerak
yang cukup, dan terhindar dari kebisingan yang mengganggu
2) Memenuhi kebutuhan psikologis meliputi privacy yang cukup, komunikasi yang sehat
antar keluarga dan penghuni rumah
3) Memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit antar penghuni rumah meliputi
penyediaan air bersih, pengelolaan tinja, limbah rumah tangga, bebas vektor penyakit
dan tikus, kepadatan hunian yang tidak berlebihan, dan cukup sinat matahari pagi
4) Memenuhi persyaratan pencegahan terjadinya kecelakaan baik yang timbul karena
keadaan luar maupun dalam rumah, antara lain fisik rumah yang tidak mudah roboh,
tidak mudah terbakar dan tidak cenderung membuat penghuninya jatuh tergelincir
(Notoatmodjo, 2003)
Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) adalah bangunan yang digunakan untuk
mengumpulkan air bungan sisa pemakaian dari kran / hidran umum, sarana cuci tangan,
kamar mandi, dapur, dan lain-lain, sehingga air limbah tersebut dapat tersimpan atau meresap
kedalam tanah dan tidak menyebabkan penyebaran penyakit serta tidak mengotori lingkungan
sekitarnya. SPAL tidak menyalurkan air kotor dari peturasan/jamban .
Yang dimaksud dengan sampah adalah semua zat/ benda yang sudah tidak terpakai
lagi baik berasal dari rumah-rumah maupun sisa-sisa proses industri.
BAB 3
TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN
I. Data Umum
a. Daftar nama anggota rumah tangga
b. Genogram
Keterangan:
c. Tipe keluarga :
Beri tanda check (√ ), pada pilihan tipe keluarga berikut, sesuai tipe keluarga
yang anda asuh :
√ Keluarga inti Keluarga Dyad (suami=istri tanpa anak)
Keluarga besar Single parent
Single adult Keluarga lansia
Ayah+ibu tanpa nikah Comunity family (tanpa pertalian darah)
d. Status ekonomi (berdasarkan acuan Rp.20.000/hari/keluarga)
√ Miskin (penghasilan < Rp.600.000)/bulan
Menengah (penghasilan Rp.600.000-1.500.000)/bulan
Kaya (penghasilan > Rp.1.500.000)/bulan
e. Aktivitas rekreasi keluarga (nonton TV, mendengarkan radio, wisata, dll)
Tidak pernah
√ Pernah
Jenis Bulan
Imunisasi Lahir 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Hepatitis B √
Polio √ √ √ √
BCG √
DPT √ √ √
Campak √
Adakah masalah dalam riwayat imunisasi ini:
Pemberian imunisasi sudah lengkap sesuai dengan umur balita.
t. Riwayat ASI Eksklusif
Ya
√ Tidak
u. Status Gizi sekarang, bisa ditimbang, bisa dilihat riwayat penimbangan 3
bulan berurutan, kalau ditimbang gunakan konversi TB/BB saja.
√ Kurus sekali
Kurus
Normal
Gemuk
v. Makanan pengganti/pendamping ASI, yang sekarang diberikan pilih yang
paling sering/dominan
Susu formula
Sari buah
√ Bubur tepung/SUN dan sejenisnya
Bubur nasi/nasi tim
Pisang dihaluskan dan sejenisnya
w. Perkembangan anak sekarang (Gunakan KPSP) untuk deteksi
Normal
Meragukan
√ Menyimpang
Balita 2 An.:”AY”
x. Riwayat Imunisasi:
Jenis Bulan
Imunisasi Lahir 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Hepatitis B √
Polio √ √ √ √
BCG √
DPT √ √ √
Campak √
Adakah masalah dalam riwayat imunisasi ini:
Pemberian imunisasi sudah lengkap sesuai dengan umur balita.
y. Riwayat ASI Eksklusif
Ya
√ Tidak
z. Status Gizi sekarang, bisa ditimbang, bisa dilihat riwayat penimbangan 3
bulan berurutan, kalau ditimbang gunakan konversi TB/BB saja.
Kurus sekali
√ Kurus
Normal
Gemuk
aa. Makanan pengganti/pendamping ASI, yang sekarang diberikan pilih yang
paling sering/dominan
√ Susu formula
Sari buah
Bubur tepung/SUN dan sejenisnya
Bubur nasi/nasi tim
Pisang dihaluskan dan sejenisnya
bb. Perkembangan anak sekarang (Gunakan KPSP) untuk deteksi
√ Normal
Meragukan
Menyimpang
B. ANALISIS DATA
Data Mayor: Keluarga inti, keluarga dengan anak balita yang mengalami BGM , dengan
status gizi kurus sekali,karena kelainan dari lahir,ketidakmampuan daya beli makanan dan
kurangnya pengetahuan mengenai makanan yang bervariasi dan bergizi.
Data Minor: Status ekonomi rendah, keluarga memiliki riwayat penyakit darah tinggi dan
stroke,ketika terdapat masalah selalu menerima masalah dengan positif, hubungan keluarga
harmonis, keputusan ada di suami, ibu menggunakan KB MOW sejak setelah melahirkan
anak kedua,berada di lingkungan pedesaan yang teratur, serta keadaan rumah permanen dan
bersih.
D. PERENCANAAN
Keluarga Bapak “H” dengan balita yang mengalami BGM berhubungan dengan
kelainan dari lahir serta ketidakmampuan daya beli makanan dan kurangnya pengetahuan
mengenai makanan yang bervariasi dan bergizi serta cara mengolahnya.
E. PELAKSANAAN
F. POA
No Kegiatan Hari Ke
1. Menyampaikan hasil Ke-1
pengkajian bersama
menetapkan masalah dan
merencanakan kegiatan:
Memberikan
penjelasan mengenai
pengertian BGM dan
faktor yang
menyebabkan
terjadinya BGM
Memberikan
penjelasan mengenai
dampak yang
ditimbukan dari BGM
dan cara
penanganannya
Memberikan
penjelasan mengenai
macam-macam
MODISCO yang
praktis dan mudah
dibuat, serta cara
membuatnya
Memberikan PMT
(pemberian makanan
tambahan)
Memberikan
dukungan agar ibu
dan keluarga bersedia
melakukan konsultasi
dengan dokter dan
ahli gizi di Puskesmas
untuk mengatasi
BGM.
2. Kunjungan rumah kedua Ke-2
untuk melaksanakan
kegiatan:
Memastikan ibu dan
keluarga sudah
melakukan konsultasi
gizi ke Puskesmas.
Memastikan ibu
sudah bisa membuat
MODISCO dan
memberikannya
kepada anaknya untuk
makanan tambahan
sehari-hari.
Mengulang kembali
pengetahuan ibu
mengenai penjelasan
tentang
pengertian,faktor
penyebab,dampak,
serta cara penanganan
BGM.
3. Evaluasi terhadap capaian Ke-3
kegiatan :
Ibu sudah mengetahui gizi
balita yang baik, cara
pembuatan modisco, dan
sudah konsultasi ke poli
gizi puskesmas