Hari : Selasa
Tanggal : 28 Desember 2021
Pengkaji : Alfira Destriani Ramanda
Ruang : IGD
A. IDENTITAS KLIEN
Nama : Nya. R
Jenis Kelamin : perempuan
Umur : 70 tahun
Agama : Islam
Status Perkawinan : Kawin
Pekerjaan : IRT
Pendidikan Terakhir : Tidak Sekolah
No RM : 843744
Alamat : Kosambi
2. Riwayat Kesehatan
Klien mengatakan memiliki riwayat hipertensi yang tak terkontrol sejak remaja, dan
tidak pernah memeriksakan kondisinya ke tenaga kesehatan. Klien juga tidak pernah
pantang dalam makan makanan yang mengandung banyak garam yang tinggi.
3. Data Penunjang
Hemoglobin : 11.5
Eritrosit : 4.22
Leukosit : 5.43
Trombosit : 242
Hematokrit : 34.5
Basofil :1
Eosinofil :2
Neutrofil : 75
Linposit : 14
Monosit :8
Ureum : 106.5
Creatinin : 5.26
GDS : 130
EKG :-
CT SCAN :-
Foto Thorax :-
C. PRIMARY SURVEY
1. Airway
Tidak ada sumbatan jalan napas
2. Breathing
Irama napas cepat, sesak napas (+), pola napas teratur, retraksi dinding dada (+),
cuping hidung (+), RR 28x/menit
3. Circulation
Nasi teraba kuat, akral hangat, sianosis (-), CRT <2 detik, perdarahan (-), tugor kulit
tidak elastis, nyeri dada (-), TD 150/110 mmHg
4. Disability
Kesadaran composmentis, GCS 15 (E4, V5, M6), refleks cahaya (+), kelumpuhan (-),
nyeri (-)
5. Exposure
Deformitas (-), combustio (-), edema (+), edema derajat 4
D. SECONDARY SURVEY
1. Alergi
Pasien mengatakan tidak memiliki alergi
2. Medikasi
Klien mengatakan tidak mengkonsumsi obat
3. Pertinent History
Klien mengatakan memiliki riwayat darah tinggi
4. Last Meal
Pasien mengatakan sebelumnya memakan nasi, lauk, dan sayur dalam jumlah sedikit
5. Event
Klien dari remaja sudah memiliki riwayat hipertensi dan tidak pernah memeriksakan
ketenaga kesehatan
E. DIAGNOSA MEDIS
1. CKD
Tanda-tanda vital :
1. TD : 150/110 mmHg
2. Nadi : 99x/menit
3. RR : 28x/menit
4. Suhu : 36.6 derajat celcius
5. SPO2 : 99%
F. TERAPI
1. Kidmin
2. Omeprazole 40 mg 2x1
3. Lasix 20 mg 3x1
G. SOAPIER :
1. Data Subjekitf :
Klien mengeluh sesak napas
Klien mengeluh mual
Klien mengeluh bak sedikit
2. Data Objektif :
GCS 15 (E4, V5, M6)
Klien tampak sesak
Klien tampak terpasang oksigen nasal kanul 5 lpm
Klien tampak lemah
Tampak retraksi dinding dada
Tampak cuping hidung
Tampak udema anasarka derajat 4
DX Medis : CKD
Ureum : 106.5 (15.0-50.0)
Creatinin : 5.26 (0.60-1.10)
TTV
TD : 150/110 mmHg
N : 99x/menit
S : 36.6 derajat celcius
RR : 28x/menit
SPO2 : 99%
3. Analisa/Assessment :
Hipervolemia
Pola Napas Tidak Efektif
4. Planning/Rencana Keperawatan
1) Diagnosa Keperawatan : Hipervolemia
Manajemen Hipervolemia
Observasi :
Periksa tanda dan gejala hipervolemia (mis. Ortopnea, edema, JVP/CVP
meningkat, suara napas tambahan)
Identifikasi penyebab hipervolemia
Monitor status hemodinamik (mis. Frekuensi jantung, tekanan darah)
Monitor intake dan output cairan
Monitor tanda hemokonsentrasi (mis. Kadar natrium, bun, hematokrit)
Monitor tanda peningkatan tekanan onkotik plasma (mis, kadar protein dan
albumin meningkat)
Monitor kecepatan infus secara ketat
Monitor efek samping diuretik (mis. Hipotensi ortostatik, hipovolemia,
hipokalemia, hiponatremia)
Terapeutik :
Timbang berat badan setiap hari pada waktu yang sama
Batasi asupan cairan dan garam
Tinggikan kepala tempat tidur 30-40 derajat
Edukasi :
Anjurkan melapor jika keluaran urine <0,5 ml/kg/jam dalam 6 jam
Anjurkan melapor jika berat badan bertambah lebih dari 1 kg dalam sehari
Ajarkan cara mengukur dan mencatat asupan dan keluaran urine
Ajarkan cara membatasi cairan
Kolaborasi :
Kolaborasi pemberian diuretik
Kolaborasi penggantian kehilangan kalium akibat diuretik
Kolaborasi pemberian continuous renal replacement therapy (CRRT), jika
perlu
2) Diagnosa : Pola Napas Tidak Efektif
Observasi :
Monitor pola nafas (frekuensi, kedalaman, usaha nafas)
Monitor bunyi nafas tambahan (mis. Grugling, mengi, wheezing, ronkhi
kering)
Monitor sputum (jumlah, warna, aroma)
Terapeutik :
Pertahankan kepatenan jalan nafas dengan head-lift dan chin-lift (jaw-thrust
jika curiga trauma servikal)
Posisikan semi fowler atau fowler
Lakukan penghisapan lendir kurang dari 15 detik
Keluarkan sumbatan benda padat dengan forsep McGill
Berikan oksigen, jika perlu
Edukasi :
Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari, jika tidak kontraindikasi
Ajarkan teknik batuk efektif
Kolaborasi :
Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran, mukolitik, jika perlu
5. Implementation
a. Diagnosa Keperawatan : Hipervolemia
Memeriksa tanda dan gejala hipervolemia
Mengidentifikasi penyebab hipervolemia
Memonitor kecepatan infus secara ketat
Membatatasi asupan cairan dan garam
Mengajarkan cara membatasi cairan
Kolaborasi pemberian diuretik (furosemide)
b. Diagnosa Keperawatan : Pola Napas Tidak Efektif
Meonitor pola nafas
Memposisikan semi fowler atau fowler
Memberikan oksigen (Nasal Canul 5 L )
6. Evaluation
Kesadaran Composmentis
Akral hangat
TD :130/100 mmHg
N : 90x/menit
S : 36.6 derajat celcius
RR : 26x/menit
SPO2 : 99%
Klien terpasang nasal kanul 5 lpm
7. Reassessments
Kaji keadaan umum klien
Observasi TTV
Observasi intake dan output cairan