DI SUSUN OLEH :
ALFIRA DESTRIANI RAMANDA
4399814901210045
An. R usia 13 tahun tidak bisa melihat, tidak bisa bicara, tidak bisa mendengar dan
mengalami kelemahan fisik. Menurut ibunya (ny.w), An. R tumbuh dan berkembang dengan
normal (sehat dan mampu berjalan) sampai usia 18 bulan, namun setelah usia 18 bulan An. R
sering terjatuh sehingga mengakibatkan An. R sering kejang dan tumbuh kembangnya
terganggu dimana An. R mengalami tidak mampu melihat, bicara, mendengar dan kelemahan
fisik. Ketika di bawa ke RSUD Karawang, dokter mengatakan bahwa An. R mengalami
epilepsi dan gg pada sistem saraf. Dokter menyarankan agar an. R di rujuk ke rs tipe A tapi
keluarga tidak mampu untuk membawanya. Saat ini An. R tirah baring, mampu bergerak
miring kanan dan kiri, sering ngeces (mengeluarkan air liur banyak). Selain itu An. R sering
kejang, dalam satu minggu kurang lebih bisa kejang sampai 4 kali. Untuk asupan nutrisi, Ny.
W mengatakan bahwa An. R mengalami penurunan nafsu makan dalam 2-3 kali, dalam sekali
makan hanya 8-10 suap. Makanan yang dikonsumsi An. R biasanya nasi, sayur dan lauk pauk
lainnya. eliminasi urine dan fekal normal, An.R sering menggunakan pempers sehingga
kondisi kulit area genetalia mengalami iritasi. BB R saat ini yaitu 30kg, TB 145 cm, S :
37.5, TD 90/60 mmHg, RR 22 x/mnt, N 83 x/mnt.
A. RESUME KASUS
1. Pengkajian Umum
a. Identitas
Nama : An. R
Umur : 13 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Alamat : Kp. Bubulak Karawang
Keluhan utama : Kejang-kejang
Riwayat kesehatan : Epilepsi
3. Analisa Data
1. Defisit Nutrisi
2. Intoleransi Aktivitas
3. Gangguan tumbuh kembang
4. Gangguan komunikasi verbal
5. Intoleransi aktivitas
4. P :
Defisit Nutrisi
Manajemen Nutrisi
Observasi
Identifikasi status nutrisi
Identifikasi alergi dan intoleransi makanan
Identifikasi makanan yang disukai
Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrien
Identifikasi perlunya penggunaan selang nasogastrik
Monitor asupan makanan
Monitor berat badan
Monitor hasil pemeriksaan laboratorium
Terapeutik
Lakukan oral hygiene sebelum makan, jika perlu
Fasilitasi menentukan pedoman diet (mis. piramida makanan)
Sajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai
Berikan makanan tinggi serat untuk mencegah konstipasi
Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein
Berikan suplemen makanan, jika perlu
Hentikan pemberian makan melalui selang nasogatrik jika asupan oral dapat
ditoleransi
Edukasi
Anjurkan posisi duduk, jika mampu
Ajarkan diet yang diprogramkan
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan (mis. pereda nyeri,
antiemetik), jika perlu
Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan jenis nutrien
yang dibutuhkan, jika perlu.
Intoleransi Aktivitas
Manajemen Energi
Observasi
ldentifikasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan kelelahan
Monitor kelelahan fisik dan emosional
Monitor pola dan jam tidur
Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama melakukan aktivitas
Terapeutik
Sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus (mis. cahaya, suara.
kunjungan)
Lakukan latihan rentang gerak pasif dan/atau aktif
Berikan aktivitas distraksi yang menenangkan
Fasilitasi duduk di sisi tempat tidur, jika tidak dapat berpindah atau berjalan
Edukasi
Anjurkan tirah baring
Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
Anjurkan menghubungi perawat jika tanda dan gejala kelelahan tidak
berkurang
Ajarkan strategi koping untuk mengurangi kelelahan
Kolaborasi
Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan asupan makanan
5. I :
Mengidentifikasi makanan yang disukai
Memonitor asupan makanan
Memonitor berat badan
Memonitor asupan makanan
Memonitor berat badan
Melakukan rentang gerak pasif dan/atau aktif
Menganjurkan melakukan aktivitas bertahap
Mengidentifikasi pencapaian tugas perkembangan anak
Memberikan sentuhan yang bersifat dan tidak ragu-ragu
Meminimalkan nyeri
Memotivasi anak untuk berinteraksi dengan anak yang lain
Menyarankan keluarga untuk rujuk ke ahli patologi bicara atau terapis
Menyarankan untuk berubah posisi setiap 2 jam jika tirah baring
Menganjurkan menggunakan pelembab (mis. Lotion, serum)
Menganjurkan minum air yang cukup
Menganjurkan meningkatkan asupan nutrisi
Menganjurkan meningkat asupan buah dan saur
Menganjurkan menghindari terpapar suhu ektrime
6. E :
Pihak keluarga mengatakan mengerti apa yang mahasiswa keperawatan
sudah jelaskan
Pihak keluarga mengatakan jadi lebih tau cara memberikan nutrisi yang
baik untuk anaknya
Pihak keluarga mengatakan jika ada rezeki akan membawa anaknya ke
terapis
Klien terlihat lemah dan pucat
Kesadaran composmentis
7. R :
Rujuk ke patologis bicara atau terapis
Monitor nutrisi dan asupan makanan klien
Monitor jam tidur klien
Monitor ganti pempers sehari 3 kali
Monitor kejang-kejang klien
Monitor kebersihan klien
Monitor BAB dan BAK klien
DOKUMENTASI