Anda di halaman 1dari 35

ASUHAN KEPERAWATAN

GERONTIK DENGAN GANGGUAN


SISTEM PENCERNAAN
(GASTRITIS)
By : Kelompok 3
Nama kelompok :
1. Ervina Nur Rohma (201901059)
2. Intan Berlyana (201901060)
3. Yusria Aldini (201901053)
4. Fairus Resa Syakila (201901073)
5. Nur Afni Auliya (201901086)
(Charlene J, Reeves, 2001).

Definisi Gastritis Gastritis adalah peradangan lokal


atau menyebar pada mukosa
lambung yang berkembang bila
mekanisme protektif mukosa
(Price & Wilson, 1992). dipenuhi dengan bakteri atau
bahan iritan lain
Gastritis adalah suatu
peradangan mukosa
lambung yang dapat bersifat
akut, kronik, atau lokal
Penyebabnya adalah obat
analgetik, anti inflamasi
GASTRITIS terutama aspirin
AKUT

ETIOLO
GI
kejadian biasa pada orang tua,
tapi di duga pada peminum
GASTRITI alkohol, dan merokok.
S KRONIK
PATOFISIOLOGI
Patofisiologi gastritis berbeda-beda sesuai dengan etiologi nya, namun pada umumnya berkaitan dengan
ketidakseimbangan antara faktor agresif dan faktor pertahanan yang menjaga integritas lapisan mukosa gaster.

Nah.... Secara Histologi

Pada inflamasi akut Pada inflamasi gastritis kronis


gastritis ditemukan dicirikan dengan campuran sel-sel
adanya infiltrasi mononuklear, terutama llimfosit, sel-
neutrofilik sel plasma dan makrofag
MANIFESTASI KLINIS
Gatritis akut Gastritis kronik

● Nyeri epigastrum
● Tampak pucat, Hb tidak normal
● Nausea, muntah-muntah, anorexia
● Perut terasa panas
● Cepat sembuh bila penyebab cepat
● Anorexia, epigstrum terasa tegang
dihilangkan Gastritis yang terjadi
● BAO/MAO ( Basal acid
tiba-tiba (akut) biasanya
output/maximal acid output) rendah
mempunyai gejala mual dan sakit
dapat diketahui dengan biopsi
pada perut bagian atas.
( Mansjoer Arief M, dkk, 2001 )
PENCEGAHAN

Walaupun infeksi H. pylori tidak dapat selalu


dicegah, berikut beberapa saran untuk dapat
mengurangi resiko terkena Gastritis.
● Makan secara benar
● Hindari Alkohol
● Jangan merokok
● Lakukan olah raga secara teratur
● Kendalikan stress
● Ganti obat penghilang nyeri
● Ikuti rekomendasi dokter
01.
ASKEP
GASTRITIS
By : Kelompok 3
TRIGGERCASE
Pengkajian hari Rabu 26 Oktober 2022 pukul 10.00 WIB Pada Ny.
A usia 64 tahun dengan keadaan lemas. Hasil pengkajian TD 130/90
mmHg, Nadi 110x / menit, RR 24x/menit ,skala nyeri 4, bising usus
12x/menit dengan kelihan nyeri perut bagian kanan atas, mual sejak dini
hari pukul 05.00 pagi dan sering terbangun saat tidur. Klien sudah sering
mengeluhkan mual sejak 3 bulan yang lalu dan terasa nyeri jika telat
makan.
Menurut keluarga klien memang sering tidak nafsu makan dan
ketika nyeri perutnya kambuh klien juga sampai tidak melakukan
aktivitas kaea susah berjalan. Saat kambuh Ny. A hanya meminum obat
pereda nyeri yang diresepkan dokter pada pemeriksaan terakhir.
Pengkajian
Identitas

Nama : Ny. A
Usia : 64 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan FEMALE
Pendidikan : SR
Agama : Islam
Status Perkawinan : Janda
TB / BB / IMT : 152 cm / 50 Kg / 20,08 Kg (Normal)
Alamat: Jl. Merdeka No. XX Kel. Karah Surabaya
Orang yang Dekat : Ny. E
Hubungan : Anak kandung
Alamat / Telepon : Jl. Merdeka No.XX Kel. Karah Surabaya
Riwayat Pekerjaan

Pekerjaan saat ini : Pedagang


Alamat pekerjaan : Pasar Wonokitri Surabaya
Jarak dari rumah : ± 1km
Alat transportasi : Di antar menantu naik sepeda
motor
Pekerjaan sebelumnya : Pedagang
Jarak dari rumah : ± 3 Km
Alat transportasi : Sepeda Motor
Sumber-sumber Pendapatan : Pendapatan berasal dari
hasil berdagang dibiayai oleh
anak.
Riwayat Lingkungan Hidup

Type tempat tinggal : Rumah permanen


Jenis lantai rumah : Keramik
Kondisi lantai : Kering
Tangga rumah : Tidak ada
Penerangan : Cukup
Tempat tidur : Aman
Alat dapur : Aman
WC : Aman
Kebersihan lingkungan : Bersih
Jumlah keluarga serumah : 3 orang (anak, menantu, dan cucu)
Derajat privasi : Terjaga
Tetangga dekat : Ada
Alamat : Jl. Merdeka No. XX Kel. Karah Surabaya
Riwayat Rekreasi
Hobbi / Minat : Menyulam
Keanggotaan Organisasi : Kelompok pengajian
Liburan / Perjalanan : Berkunjung ketempat anak dan saudara
 
Sistem Pendukung
Perawat / Bidan / Dokter / Fisioterapi: Perawat
Jarak Dari Rumah : ±1 Km
Rumah Sakit : Ada Jarak ±5 Km
Klinik : Ada Jarak ±4 Km
Pelayanan Kes. Dirumah : Tidak ada
Perawatan yang Dilakukan Keluarga : Periksa ke Puskesmas
Status Kesehatan
- Riwayat kesehatan keluarga
Ny. A tinggal serumah dengan anak perempuannya Ny. E, anggota yang tinggal serumah tidak punya riwayat penyakit
menular. Ibu Ny. A memiliki riwayat penyakit DM.

- Riwayat Penyakit Dahulu


Ny. A mengatakan pernah sakit demam berdarah dan di rawat di Puskesmas selama 3 hari.

- Keluhan Utama : Ny. A mengeluh sakit perut


Provokatif : Ny. A telat makan
Quality : Nyeri perutnya seperti tertusuk dan melilit
Region : Daerah abdomen
Skala : Skala nyeri 3 dari 5, tingkat keparahan Ny. A sampai tidak
bisa jalan
Time : Sejak tadi pagi
- Riwayat Alergi :
Obat-Obatan : Tidak ada
Makanan : Tidak ada
Lingkungan : Tidak ada
Pengkajian Khusus (Pemeriksaan Fisik (B1 – B6)
1. Sistem Pernafasan (B1)
- Inspeksi
Bentuk dada simetris, pasien mengeluh sesak saat kecapekan, irama teratur,
tidak ada suara nafas tambahan, tidak ada tarikan intercostal, tidak ada jejas,
respiratory rate (RR) = 24x/menit
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan, tidak ada polip.
Perkusi : Suara terdengar sonor
Auskultasi : Tidak ada suara nafas tambahan

2. Sistem Kardiovaskuler (B2)


- Inspeksi : Tidak ada keluhan nyeri dada, konjungtiva pucat.
Palpasi : Irama jantung teratur HR = 110 x/mnt
Auskultasi : Terdengar suara jantung normal, Tekanan darah 130/90 mmHg

3. Sistem Persarafan (B3)


Inspeksi : Kesadaran composmetis, pupil isokor, tidak ada keluhan pusing
 
4. Sistem Perkemihan (B4)
Inspeksi
Produksi urine :500cc/hari, warna = kuning, bau = khas, intake oral = 1500cc/hari
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak teraba pembesaran kandung kemih

5. Sistem Pencernaan (B5)


Inspeksi :Mukosa bibir kering, tidak ada keluhan susah menelan, 3 gigi tanggal, klien mengeluh
mual dan tidak nafsu makan
Auskultasi : Bising usus 12x/menit
Palpasi :Terdapat nyeri tekan di daerah ulu hati, skala nyeri 3 dari 6, dan tidak teraba
pembesaran hepar
Perkusi : Terdengar suara tympani

6. Sistem Muskuloskeletal dan Integumen (B6)


Inspeksi :Kulit terlihat kering dan keriput, tidak terdapat kelainan pada bagian ekstremitas dan tulang
belakang, kulit sawo matang, kulit bersih
Palpasi : Turgor kulit kurang, akral hangat
Sistem Endokrin :Tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid dan kelenjar getah bening
Pengkajian Status Fungsional

Index Katz : Skor A


Ny. A memiliki kemandirian dalam hal makan, minum, berpindah, ke kamar kecil,
berpakaian, dan mandi.
.
Penilaian :
Nilai 130 : Mandiri
Nilai 60 – 125 : Ketergantungan Sebagian
Nilai 60 : Ketergantungan Total
Kesimpulan : Ny. A memiliki Tingkat ketergantungan sebagian

Index Barthel (ADL)


Perubahan Kognitif

Konsep diri : Klien merasa kehidupannya cukup terpenuhi


Emosi : Stabil
Adaptasi : Baik
Dimensia : Tidak
Tingkat Keasadaran : Composmentis
Afasia : Tidak
Orientasi : Normal
Bicara : Normal
Bahasa : Bahasa Jawa
Kemampuan Membaca : Bisa
Kemampuan Interaksi : Sesuai
Penyalahgunaan zat : Tidak
Pengkajian Status Kognitif
a. Tingkat kerusakan intelektual
Dengan menggunakan SPMSQ (short portable mental status quesioner)
terdapat beberapa pertanyaan pada daftar SPMSQ didapatkan hasil :

Interprestasi :
Salah 0 – 3 : fungsi intelektual utuh
Salah 4 – 5 : fungsi intelektual kerusakan ringan
Salah 6 – 8 : fungsi intelektual kerusakan sedang
Salah 9 – 10 : fungsi intelektual kerusakan berat
Berdasarkan hasil pengkajian didapatkan salah = 2, fungsi intelektual Ny. A utuh
b. Identifikasi Fungsi Mental Dan Aspek Kognitif
Dengan Menggunakan MMSE (Mini Mental
Status Exam)
Terdapat beberapa pertanyaan didapatkan hasil : Intreprestasi hasil :

24-30 : Tidak ada gangguan kognitif


Total nilai : 30
18-23 : Gangguan kognitif sedang
Total klien: 27 0-17 : Gangguan kognitif berat
Inteprestasi :
tidak ada gangguan kognitif pada Ny. A
Pengkajian Sosial

Terdapat beberapa pertanyaan didapatkan hasil :

Intreprestasi hasil :
Nilai < 3 : disfungsi keluarga sangat tinggi
Nilai 4-6 : disfungsi keluarga sedang
Nilai 7-10 : tidak ada disfungsi keluarga
Kesimpulan :
Total nilai 6, Ny. A mengalami disfungsi keluarga sedang.
Pengkajian
Keseimbangan
Terdapat beberapa pertanyaan didapatkan hasil
:
Intrepretasi Hasil :
0 – 5 : risiko jatuh rendah
6 – 10 : risiko jatuh sedang
11 – 15: risiko jatuh tinggi
Kesimpulan : Nilai 2
Ny. A memiliki risiko jatuh rendah
Analisa Data

DATA PROBLEM ETIOLOGI


DS : Nyeri akut Inflamasi mukosa
Klien mengeluh sakit perut
DO : lambung
- Keluhan utama:
P : Ny. A telat makan
Q : Nyeri perutnya seperti
tertusuk dan melilit
R : daerah abdomen
S : skala nyeri 3 dari 5,
tingkat keparahan Ny. A
sampai tidak bisa jalan
T : sejak tadi pagi
- - Klien tampak merintih
kesakitan
DS : Risiko Gangguan pemenuhan Intake yang tidak adekuat
Klien mengeluh tidak nafsu makan kebutuhan nutrisi kurang dari
DO : kebutuhan tubuh
- Mukosa bibir kering
- Turgor kulit jelek
- Frekuensi makan 2x/hari

DS : Keterbatasan aktivitas Kelemahan fisik


Klien mengeluh akibat
sakitnya klien tidak dapat berjalan
DO :
- Index Barthel : tingkat
ketergantungan Ny. A
sebagian
- Klien tampak lemah
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri akut pada Ny. A b.d Inflamasi mukosa lambung


2. Risiko Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
b.d intake yang tidak adekuat
3. Keterbatasan aktivitas b.d kelemahan fisik
INTERVENSI KEPERAWATAN
Dx. Tujuan Intervensi Rasional

1. Setelah dilakukan 1. Kaji skala nyeri dan lokasi nyeri 1) Menentukan derajat nyeri yang
tindakan keperawatan 2. Observasi TTV dikeluhkan klien
selama 1 x 24 jam, 3. Berikan lingkungan yang 2) Mengetahui fungsi vital dari
nyeri pada lansia Ny. A tenang dan nyaman keadaan klien
dapat berkurang, 4. Ajarkan teknik relaksasi dan 3) Memberikan kenyamanan untuk
dengan kriteria hasil : distraksi membantu menurunkan nyeri
  5. Lakukan kolaborasi dalam klien
1) Klien mengeluh nyeri pemberian obat sesuai dengan 4) Relaksasi dan distraksi dapat
berkurang indikasi untuk mengurangi nyeri membantu menurunkan nyeri
2) Skala nyeri berkurang ≤ 3 klien
atau hilang skala nyeri 0 5) Agen farmakologis dapat
3) Klien nampak rileks mengurangi nyeri
 
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
No Hari/Tanggal Tindakan Paraf
1. Senin, 03 Oktober 2022 1) Mengkaji skala nyeri dan lokasi nyeri Ny. A R/ skala nyeri klien 3  
dari 5 lokasinya di ulu hati
2) Mengobservasi
TTV T :130/90 mmHg
N : 110x/menit
S :37C
RR : 24x/menit
3) Memberikan lingkungan yang tenang dan nyaman R/ klien merasa
nyaman saat diberikan posisi nyaman
4) Ajarkan teknik relaksasi dan distraksi R/ klien mampu
mempraktikan teknik relaksasi
5) Lakukan kolaborasi dalam pemberian obat sesuai dengan indikasi
untuk mengurangi nyeri R/ klien meminum obat analgesik
EVALUASI KEPERAWATAN

No Hari/Tanggal Eavaluasi
1. Selasa, 04 Oktober 20222 S : Klien sudah tidak mengeluh sakit perut
O:
 Skala nyeri 0
 Klien sudah nampak rileks
 Klien sudah tidak mengeluh nyeri perut
A : Nyeri akut pada Ny. A teratasi
P : Intervensi dihentikan
Dilanjutkan dengan HE
INTERVENSI MENGGUNAKAN TEKNIK
RELAKSASI NAFAS DALAM

By : Kelompok 3
DEFINISI

Menurut Setyoadi & Kushariyadi


(2011), relaksasi nafas dalam
adalah pernafasan abdomen dengan
frekuensi lambat atau perlahan,
berirama, dan nyaman yang dilakukan
dengan memejamkan mata.

TUJUAN : untuk mencapai ventilasi yang lebih terkontrol dan efisien serta untuk mengurangi kerja bernafas
MANFAAT
1. Pasien mendapatkan perasaan yang tenang dan nyaman
2. Mengurangi rasa nyeri
3. Pasien tidak mengalami stress
4. Melemaskan otot untuk menurunkan ketegangan dan
kejenuhan yangbiasanya menyertai nyeri
5. Mengurangi kecemasan yang memperburuk persepsi
nyeri
6. Relaksasi nafas dalam mempunyai efek distraksi atau
penglihatan
perhatian
SOP
Teknik Relaksasi
Nafas Dalam
Teknik relaksasi secara umum Teknik relaksasi nafas dalam
- Duduk dengan tenang dalam posisi - Ciptakan lingkungan yang tenang
nyaman - Usahakan tetap rileks dan tenang
- Tutup mata - Menarik nafas dalam dari hidung dan mengisi paru-paru dengan
- Ciptakan rasa relaks pada smua otot- udara melalui hitungan 1, 2, 3 kemudian tahan 5-10 detik
- Perlahan-lahan udara dihembuskan melalui mulut sambil
otot anda merasakan ekstrimitas atas dan bawah rileks
- Kosongkan pikiran anda - Anjurkan bernafas dengan irama normal 3 kali
- Atur pernafasan dengan cara bernafas - Menarik nafas lagi melalui hidung dan menghembuskan melalui
dengan hidung dan mengeluarkannya mulut secara perlahan-lahan
dengan mulut, lalu hitunglah dengan - Membiarkan telapak tangan dan kaki rileks
- Usahakan agar tetap konsentrasi/ mata sambil terpejam
mulut, lakukan secara berulang-ulang.
- Pada saat konsentrasi pusatkan pada daerah nyeri
- Saat menarik dan melepaskan nafas - Anjurkan untuk mengulangi prosedur hingga nyeri terasa
lewat mulut rasakan perubahan dan berkurang
sensasi pada dada dan anggota tubuh - Ulangi sampai 15 kali, dengan selingi istirahat singkat setiap 5
yang lain kali
- Lakukan secara berulang-ulang - Bila nyeri menjadi hebat, seseorang dapat bernafas secara
selama 10 menit. dangkal dan cepat.
THANKS!

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by


Flaticon, infographics & images by Freepik

Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai