ETIOLO
GI
kejadian biasa pada orang tua,
tapi di duga pada peminum
GASTRITI alkohol, dan merokok.
S KRONIK
PATOFISIOLOGI
Patofisiologi gastritis berbeda-beda sesuai dengan etiologi nya, namun pada umumnya berkaitan dengan
ketidakseimbangan antara faktor agresif dan faktor pertahanan yang menjaga integritas lapisan mukosa gaster.
● Nyeri epigastrum
● Tampak pucat, Hb tidak normal
● Nausea, muntah-muntah, anorexia
● Perut terasa panas
● Cepat sembuh bila penyebab cepat
● Anorexia, epigstrum terasa tegang
dihilangkan Gastritis yang terjadi
● BAO/MAO ( Basal acid
tiba-tiba (akut) biasanya
output/maximal acid output) rendah
mempunyai gejala mual dan sakit
dapat diketahui dengan biopsi
pada perut bagian atas.
( Mansjoer Arief M, dkk, 2001 )
PENCEGAHAN
Nama : Ny. A
Usia : 64 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan FEMALE
Pendidikan : SR
Agama : Islam
Status Perkawinan : Janda
TB / BB / IMT : 152 cm / 50 Kg / 20,08 Kg (Normal)
Alamat: Jl. Merdeka No. XX Kel. Karah Surabaya
Orang yang Dekat : Ny. E
Hubungan : Anak kandung
Alamat / Telepon : Jl. Merdeka No.XX Kel. Karah Surabaya
Riwayat Pekerjaan
Interprestasi :
Salah 0 – 3 : fungsi intelektual utuh
Salah 4 – 5 : fungsi intelektual kerusakan ringan
Salah 6 – 8 : fungsi intelektual kerusakan sedang
Salah 9 – 10 : fungsi intelektual kerusakan berat
Berdasarkan hasil pengkajian didapatkan salah = 2, fungsi intelektual Ny. A utuh
b. Identifikasi Fungsi Mental Dan Aspek Kognitif
Dengan Menggunakan MMSE (Mini Mental
Status Exam)
Terdapat beberapa pertanyaan didapatkan hasil : Intreprestasi hasil :
Intreprestasi hasil :
Nilai < 3 : disfungsi keluarga sangat tinggi
Nilai 4-6 : disfungsi keluarga sedang
Nilai 7-10 : tidak ada disfungsi keluarga
Kesimpulan :
Total nilai 6, Ny. A mengalami disfungsi keluarga sedang.
Pengkajian
Keseimbangan
Terdapat beberapa pertanyaan didapatkan hasil
:
Intrepretasi Hasil :
0 – 5 : risiko jatuh rendah
6 – 10 : risiko jatuh sedang
11 – 15: risiko jatuh tinggi
Kesimpulan : Nilai 2
Ny. A memiliki risiko jatuh rendah
Analisa Data
1. Setelah dilakukan 1. Kaji skala nyeri dan lokasi nyeri 1) Menentukan derajat nyeri yang
tindakan keperawatan 2. Observasi TTV dikeluhkan klien
selama 1 x 24 jam, 3. Berikan lingkungan yang 2) Mengetahui fungsi vital dari
nyeri pada lansia Ny. A tenang dan nyaman keadaan klien
dapat berkurang, 4. Ajarkan teknik relaksasi dan 3) Memberikan kenyamanan untuk
dengan kriteria hasil : distraksi membantu menurunkan nyeri
5. Lakukan kolaborasi dalam klien
1) Klien mengeluh nyeri pemberian obat sesuai dengan 4) Relaksasi dan distraksi dapat
berkurang indikasi untuk mengurangi nyeri membantu menurunkan nyeri
2) Skala nyeri berkurang ≤ 3 klien
atau hilang skala nyeri 0 5) Agen farmakologis dapat
3) Klien nampak rileks mengurangi nyeri
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
No Hari/Tanggal Tindakan Paraf
1. Senin, 03 Oktober 2022 1) Mengkaji skala nyeri dan lokasi nyeri Ny. A R/ skala nyeri klien 3
dari 5 lokasinya di ulu hati
2) Mengobservasi
TTV T :130/90 mmHg
N : 110x/menit
S :37C
RR : 24x/menit
3) Memberikan lingkungan yang tenang dan nyaman R/ klien merasa
nyaman saat diberikan posisi nyaman
4) Ajarkan teknik relaksasi dan distraksi R/ klien mampu
mempraktikan teknik relaksasi
5) Lakukan kolaborasi dalam pemberian obat sesuai dengan indikasi
untuk mengurangi nyeri R/ klien meminum obat analgesik
EVALUASI KEPERAWATAN
No Hari/Tanggal Eavaluasi
1. Selasa, 04 Oktober 20222 S : Klien sudah tidak mengeluh sakit perut
O:
Skala nyeri 0
Klien sudah nampak rileks
Klien sudah tidak mengeluh nyeri perut
A : Nyeri akut pada Ny. A teratasi
P : Intervensi dihentikan
Dilanjutkan dengan HE
INTERVENSI MENGGUNAKAN TEKNIK
RELAKSASI NAFAS DALAM
By : Kelompok 3
DEFINISI
TUJUAN : untuk mencapai ventilasi yang lebih terkontrol dan efisien serta untuk mengurangi kerja bernafas
MANFAAT
1. Pasien mendapatkan perasaan yang tenang dan nyaman
2. Mengurangi rasa nyeri
3. Pasien tidak mengalami stress
4. Melemaskan otot untuk menurunkan ketegangan dan
kejenuhan yangbiasanya menyertai nyeri
5. Mengurangi kecemasan yang memperburuk persepsi
nyeri
6. Relaksasi nafas dalam mempunyai efek distraksi atau
penglihatan
perhatian
SOP
Teknik Relaksasi
Nafas Dalam
Teknik relaksasi secara umum Teknik relaksasi nafas dalam
- Duduk dengan tenang dalam posisi - Ciptakan lingkungan yang tenang
nyaman - Usahakan tetap rileks dan tenang
- Tutup mata - Menarik nafas dalam dari hidung dan mengisi paru-paru dengan
- Ciptakan rasa relaks pada smua otot- udara melalui hitungan 1, 2, 3 kemudian tahan 5-10 detik
- Perlahan-lahan udara dihembuskan melalui mulut sambil
otot anda merasakan ekstrimitas atas dan bawah rileks
- Kosongkan pikiran anda - Anjurkan bernafas dengan irama normal 3 kali
- Atur pernafasan dengan cara bernafas - Menarik nafas lagi melalui hidung dan menghembuskan melalui
dengan hidung dan mengeluarkannya mulut secara perlahan-lahan
dengan mulut, lalu hitunglah dengan - Membiarkan telapak tangan dan kaki rileks
- Usahakan agar tetap konsentrasi/ mata sambil terpejam
mulut, lakukan secara berulang-ulang.
- Pada saat konsentrasi pusatkan pada daerah nyeri
- Saat menarik dan melepaskan nafas - Anjurkan untuk mengulangi prosedur hingga nyeri terasa
lewat mulut rasakan perubahan dan berkurang
sensasi pada dada dan anggota tubuh - Ulangi sampai 15 kali, dengan selingi istirahat singkat setiap 5
yang lain kali
- Lakukan secara berulang-ulang - Bila nyeri menjadi hebat, seseorang dapat bernafas secara
selama 10 menit. dangkal dan cepat.
THANKS!