Anda di halaman 1dari 138

STIKes HORIZON KARAWANG

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA FISIK DAN STRES KERJA

TERHADAP KINERJA TENAGA KESEHATAN DI PUSKESMAS

LEMAHDUHUR PADA MASA PANDEMI COVID 19 TAHUN 2021

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar


Sarjana Keperawatan
SKRIPSI

Disusun Oleh:

ALFIRA DESTRIANI RAMANDA

0433131420117085

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN STRATA 1 REGULER

STIKes HORIZON KARAWANG

Jln. Pangkal Perjuangan km 1 By Pass Karawang 41316


HALAMAN PERSETUJUAN

Proposal penelitian ini diajukan oleh:


Nama : Alfira Destriani Ramanda
Nim : 0433131420117085
Program Studi : S1 Keperawatan
Judul TA/Proposal Skripsi : Hubungan beban kerja fisik dan kinerja tenaga
kesehatan di Puskesmas Lemah duhur pada masa
pandemi Covid-19 tahun 2021
Telah disetujui untuk diseminarkan dihadapan Dewan Penguji dan diterima
sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana
Keperawatan pada Program Studi Sarjana Keperawatan Stikes Horizon
Karawang Tahun 2021.
DEWAN PENGUJI
Pembimbing I : Ns. Sri Mulyati , M.Kep
NIDN : 88441480018
Pembimbing II : Lilis Siti Hodijah, MKM
NIDN : 8820310016
Penguji : Ns. Erlena, M.Kep
NIDN : 04158504
Ditetapkan : Karawang, Agustus 2021
Tanggal : 16 Agustus 2021
Mengetahui,
Ka. Prodi Sarjana Keperawatan STIKes Horizon Karawang

Hj. Lilis Suryani, M.kep


NIDN : 041404720

i
KATA PENGANTAR

Bissmillahirrohmanirrohim

Assalamu’alaikum WarahmatullahiWabarokatuh

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karen atas berkt dan
rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan proposal penelitian ini, dengan judul
“Hubungan beban kerja fisik dan kinerja tenaga kesehatan di Puskesmas Lemah
duhur pada masa pandemi Covid-19 tahun 2021”. Penulisan proposal ini dilakukan
dalama rangka memenuhi salah satu syarat untuk mengerjakan skripsi pada Program
Srudi Keperawatan Strata-1 STIKes Horizon Karawang.

Penulis menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak , dari
masa perkuliahan sampai penyusunan ini, sungguh sulit bagi penulis untuk
menyelesaikan proposal ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih
kepada :

1. Hj. Uun Nurjanah, M.Kep, selaku Ketua STIKes Horizon Karawang


2. Ns. Lilis Suryani, M.Kep selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Strata-1
STIKes Horizon Karawang.
3. Ns. Sri Mulyati, M.Kep sebagai Dosen Pembimbing kesatu yang telah
menyediakan waktu, tenaga serta pikiran untuk mengarahkan saya dalam
penyusunan proposal penelitian ini.
4. Lilis Siti Hodijah, M.K.M selaku Dosen Pembimbing kedua yang telah
menyediakan waktu, tenaga serta pikiran untuk mengarahkan saya dalam
penyusunan proposal penelitian ini.
5. Ns. Abdul Gowi M.Kep, Sp.Kep. selaku koordinator mata ajar riset keperawatan.

ii
6. Seluruh dosen STIKes Horizon Karawang khususnya Prodi S1 Keperawatan yang
telah memberikan banyak ilmu dan bimbingan selama penulis mengikuti
perkuliahan.
7. Untuk kedua orang tua saya serta keluarga yang telah memberikan banyak bantuan
dan dorongan dalam bentuk moril maupun materi serta doa dan semangat sehingga
saya dapat menyelesaikan proposal ini dengan lancar.
8. Sahabat-sahabat yang telah memberikan bantuan dan dukungan untuk
menyelesaikan proposal penelitian ini.
9. Rekan-rekan mahasiswa S1 Keperawatan khususnya tingkat akhir angkatan 2020-
2021 yang telah memberikan semangat, dorongan dan bantuan sehingga proposal
penelitian ini dapat diselesaikan.

Dengan segenap kerendahan hari dan keterbatasan yang dimiliki, penulis menyadari
bahwa proposal penelitian ini tidak luput dari berbagai kekurangan. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan
proposal penelitian ini. Akhir kata penulis berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan
membalas semua kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga proposal ini
membawa manfaat bagi semua pihak khusunya peneliti dan pengembangan ilmu
keperawatan.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh

Karawang, Agustus 2021

Peneliti

iii
ABSTRAK

Pendahuluan :
Hasil studi pendahuluan yang telah di lakukan oleh peneliti Di Puskesmas
Lemahduhur tenaga kesehatan saat ini berjumlah 28 orang dalam keseluruhan,yaitu
dokter umum 3 , dokter gigi 1 , perawat 8 , perawat gigi 1 , bidan 10 , apoteker 1,
kebersihan 1, keamaman 1, dan admin 2. Puskemas Lemahduhur masih belum
memiliki tenaga gizi, analis kesehatan, dan kesling.
Tujuan :
Untuk mengetahui hubungan beban kerja fisik dan stress kerja terhadap kinerja
tenaga kesehatan di puskesmas lemahduhur pada masa pandemi covid 19 tahun 2021.
Hasil :
Uji statistik beban kerja fisik chi-square, didapat P-Value = 0,000 artinya nilai p = <
0,05 jadi Ha diterima, maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan
antara beban kerja fisik dan kinerja kerja. Uji statistic stress kerja chi-square, didapat
P- Value 0,000 < 0,05 jadi Ha diterima, maka dapat disimpulkan bahwa ada
hubungan yang signifikan antara stress kerja dan kinerja kerja.

Kesimpulan :
Terdapat hubungan yang signifikan antara hubungan beban kerja fisik dan kinerja
kerja pada tenaga kesehatan di Puskesmas Lemahduhur pada masa Pandemi Covid-
19. Dan terdapat hubungan yang signifikan antara stress kerja dan kinerja kerja pada
tenaga kesehatan di Puskesmas Lemahduhur pada masa Pandemi Covid-19. Saran
agar meminimalisir pekerjaan yang tidak terselesaikan dan risiko terjadinya keadaan
yang berbahaya bagi tenaga kesehatan.

iv
ABSTRACT

Background :
The results of a preliminary study conducted by researchers at the Lemahduhur
Health Center currently have 28 health workers in total, namely general practitioners
3, dentist 1, nurse 8, dental nurse 1, midwife 10, pharmacist 1, hygiene 1, security 1,
and admin 2. The Lemahduhur Health Center still does not have nutritionists, health
analysts, and health workers.

Purpose :
This study aims to determine the relationship between physical workload and work
stress on the performance of health workers at the weakduhur health center during the
COVID-19 pandemic in 2021.
Result :
Chi-square physical workload statistical test, obtained P-Value = 0.000 meaning p
value = <0.05 so Ha is accepted, it can be concluded that there is a significant
relationship between physical workload and work performance. Chi-square work
stress statistical test, obtained P-Value 0.000 <0.05 so Ha is accepted, it can be
concluded that there is a significant relationship between work stress and work
performance.

Result :
There is a significant relationship between the relationship between physical
workload and work performance for health workers at the Lemahduhur Health Center
during the Covid-19 Pandemic. And there is a significant relationship between work
stress and work performance for health workers at the Lemahduhur Health Center
during the Covid-19 Pandemic. Suggestions to minimize unfinished work and the risk
of dangerous conditions for health workers.

v
DAFTAR ISI

Contents
HALAMAN PERSETUJUAN.......................................................................................i
KATA PENGANTAR...................................................................................................ii
ABSTRAK...................................................................................................................iv
DAFTAR ISI................................................................................................................vi
DAFTAR TABEL.......................................................................................................vii
DAFTAR BAGAN.....................................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................7
C. Tujuan....................................................................................................................7
D. Manfaat Penelitian................................................................................................7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................................................................9
A.Tenaga Kesehatan..................................................................................................9
B.Beban Kerja..........................................................................................................12
C. Stres Kerja...........................................................................................................21
D. Kinerja Kerja.......................................................................................................27
E. Covid 19..............................................................................................................37
F. Kerangka Teori....................................................................................................42
BAB III KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS & DEFINISI OPERASIONAL.......43
A. Kerangka Konsep................................................................................................43
B. Variabel Penelitian..............................................................................................45
C. Hipotesis..............................................................................................................45
D. Definisi Operasional...........................................................................................46
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN....................................................................51
A. Rancangan Penelitian.......................................................................................51
B. Tempat Dan Waktu Penelitian..........................................................................51

vi
C. Populasi Dan Sampel Penelitian.......................................................................52
D. Etika Penelitian...................................................................................................53
E. Alat Pengumpulan Data.......................................................................................55
F. Uji Validitas Dan Reabilitas................................................................................56
G. Prosedur Pengumpulan Data...............................................................................59
H. Pengolahan Data.................................................................................................59
I. Analisis Data.........................................................................................................61
BAB V HASIL PENELITIAN....................................................................................64
A. Hasil Univariat..................................................................................................64
B. Hasil Bivariat....................................................................................................71
BAB VI PEMBAHASAN...........................................................................................74
A. Keterbatasan Peneliti........................................................................................74
B. Analisis Univariat................................................................................................74
C. Analisi Bivariat...................................................................................................79
BAB VII PENUTUP...................................................................................................82
A. Kesimpulan.............................................................................................................82
B. Saran.................................................................................................................83

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................85
LAMPIRAN................................................................................................................89

vii
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Definisi Operasional 47


Tabel 4.1 Tabel Reabilitas bedasarkan nilai alpha 58
Tabel 5.1 Tabel Frekuensi Usia Pada Tenaga Kesehatan di 65
Puskesmas Lemahduhur Juli 2021
Tabel 5.2 Tabel Frekuensi Jenis KelaminPada Tenaga Kesehatan 66
di Puskesmas Lemahduhur Juli 2021
Tabel 5.3 Tabel Frekuensi Pendidikan Terakhir Pada Tenaga 67
Kesehatan di Puskesmas Lemahduhur Juli 2021

Tabel 5.4 Tabel Frekuensi Profesi Pada Tenaga Kesehatan di 67


Puskesmas Lemahduhur Juli 2021
Tabel 5.5 Tabel Frekuensi Status Perkawinan Pada Tenaga 68
Kesehatan di Puskesmas Lemahduhur Juli 2021
Tabel 5.6 Tabel Frekuensi Beban Kerja Fisik Pada Tenaga 69
Kesehatan di Puskesmas Lemahduhur Juli 2021
Tabel 5.7 Tabel Frekuensi Stres Kerja Pada Tenaga Kesehatan 69
di Puskesmas Lemahduhur Juli 2021
Tabel 5.8 Tabel Frekuensi Kinerja Kerja Pada Tenaga Kesehatan 70
di Puskesmas Lemahduhur Juli 2021

Tabel 5.9 Tabel Hubungan beban kerja fisik dengan kinerja 71


kerja tenaga kesehatan dimasa pandemi covid-19 di
puskesmas Lemahduhur Kabupaten Karawang Tahun
2021

Tabel 5.10 Tabel Hubungan stres kerja dengan kinerja kerja 72


tenaga kesehatan dimasa pandemi covid-19 di
puskesmas Lemahduhur Kabupaten Karawang Tahun
2021

viii
DAFTAR BAGAN

Halaman

Bagan 2.1 Kerangka Teori 42


Bagan 3.1 Kerangka Konsep Penelitian 44

ix
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

COVID-19 (Corona Virus Disease 2019) merupakan penyakit yang

diakibatkan oleh infeksi SARS-COV2 yang memiliki kemiripan 82% genome

sequence dengan SARS-COV2 (Severe Acute Respiratory Syndrome-Corona

Virus). Tenaga Medis merupakan salah satu kelompok paling rentan terpapar

SARS-COV2 karena probabilitas kontak langsung dengan orang terinfeksi lebih

tinggi (Mahrania,et al.,2020). Jumlah kasus COVID-19 di situasi global per

tanggal 24 Agustus 2020 yaitu 23.518.343 kasus dengan 810.492 kematian (CFR

3,4%) di 215 Negara Terjangkit dan 176 Negara Transmisi Lokal (Kemenkes RI,

2020). Menurut Pusparisa (2020), perbandingan tenaga kesehatan yang terinfeksi

COVID-19 di situasi Global pada bulan Juni 2020 sekitar 7%, Vietnam 9 April

2020 sekitar 1,4%, Thailand 11 Mei 2020 3,4%, Filipina 1 Juni 2020 14,8%,

Malaysia 19 Juni 2020 1,3% dan Indonesia 12 Juli 2020 1,2%.

Pada tanggal 02 Maret 2020 Indonesia mengkonfirmasi kasus COVID-19

pertama kali dengan 2 kasus pertama. Pada tanggal 10 April 2020 terdapat 3.512

kasus positif, sembuh 282 orang dan yang meninggal sebanyak 306 orang dengan

tingkat kematian 9,1% (Kementrian kesehatan Indonesia; 2020 dalam Ilpaj Salma

Matla, Nurwati Nunung 2020). Sampai tanggal 26 Februari 2021 jumlah Kasus

1
Konfirmasi sebanyak 1.322.866, kasus negatif 1,128.672 kasus dan kasus

meninggal sebanyak 35.786 orang (Kemenkes Kesehatan Republik Indonesia,

2021). Di provinsi jawa barat per tanggal 15 maret 2020 sampai dengan 1 maret

2021 kasus COVID 19 terdapat 210.000 kasus, sembuh 171.000, meninggal dunia

2.304. Di kabupaten karawang kasus konfirmasi COVID-19 terjadi penambahan

jumlah pasien positif pada tanggal 31 maret 2020 terdapat penambahan 18 orang

yang di nyatakan positif dari sebelumnya 13 orang sehingga menjadi total 31

orang yang telah dinyatakan positif. Sementara, orang dalam pemantauan (ODP)

sebanyak 1132 orang, dan pasien dalam pengawasan sebanyak 20 orang (PDP),

meninggal 1 orang. Pada tanggal 13 januari 2021 jumlah akumulasi COVID 19

bertambah menjadi 7.225 orang, dari 7.225 kasus positif COVID 19 sebanyak 255

orang diantaranya telah meninggal dunia. Kemudian warga yang masih menjalani

perawatan dirumah sakit sebanyak 1.036 orang, dan sebanyak 5.934 orang yang

dinyatakan telah sembuh. Sedangkan di kecamatan tempuran pada tanggal 03

maret 2021 terdapat 2 orang yang masih dalam perawatan, sembuh 65 orang,

meninggal 4 orang, sehingga terdapat total 71 kasus orang yang yang dinyatakan

positif COVID 19.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014 tentang tenaga

kesehatan pasal 1 ayat (1), menjelaskan bahwa : “Tenaga Kesehatan adalah setiap

orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan

dan/atau keterampilan melalui pendidikan di bidang

kesehatanyanguntukjenistertentumemerlukankewenanganuntukmelakukan upaya

kesehatan”. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014

2
tentang tenaga kesehatan pasal 11 ayat (1), Tenaga kesehatan dikelompokkan

kedalam : Tenaga Medis, Tenaga Psikologi Klinis, Tenaga Keperawatan, Tenaga

Kebidanan, Tenaga Kefarmasian, Tenaga Kesehatan Masyarakat, Tenaga

Kesehatan Lingkungan, Tenaga Gizi, Tenaga Keterapian Fisik, Tenaga Keteknisian

Medis, Tenaga Teknik Biomedika, Tenaga Kesehatan Tradisional, dan Tenaga

Kesehatan Lain. Jenis Tenaga Kesehatan yang termasuk dalam kelompok tenaga

medis sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Tenaga medis terdiri atas dokter,

dokter gigi, dokter spesialis, dan dokter gigi spesialis (Undang-Undang Republik

Indonesia Nomor 36 Tahun 2014 tentang tenaga kesehatan pasal 11 ayat(2)).

Tenaga kesehatan di Puskesmas berperan sebagai pelaksana pelayanan

kesehatan. Dalam peran tersebut diharapkan agar tugas pokok dan fungsi (tupoksi)

tenaga kesehatan sesuai dengan pendidikan dan keterampilan yang mereka miliki.

Dijelaskan oleh Notoatmojo (2003) bahwa pendidikan dan keterampilan

merupakan investasi dari tenaga kesehatan dalam menjalankan peran sesuai

dengan tupoksi yang diemban. Selain itu, dalam peran sebagai pelaksana

pelayanan kesehatan di Puskesmas, menurut Setyawan (2002) tenaga kesehatan

merupakan sumber daya strategis. Sebagai sumber daya strategis, tenaga kesehatan

mampu secara optimal menggunakan sumber daya fisik, finansial dan manusia

dalam tim kerja.Sumber daya fisik merupakan saran pendukung kerja sehingga

tenaga kesehatan dapat menjalankan perannya sebagai pelaksana pelayanan

kesehatan di Puskesmas dengan optimal. Menurut Soetjipto BW (2002), dalam

peran sebagai pelaksana pelayanan kesehatan di Puskesmas, tenaga kesehatan

memperoleh kepuasan kerja.

3
Dalam peran sebagai pelaksana pelayanan kesehatan di Puskesmas, tenaga

kesehatan mempunyai tugas pokok dan fungsi berdasarkan organisasi Puskesmas.

Sesuai Kepmenkes No.128 tahun 2004 susunan organisasi Puskesmas terdiri dari

unsur pimpinan yaitu kepala puskesmas, unsur pembantu pimpinan yaitu urusan

tata usaha dan unsur pelaksana berupa unit-unit yang terdiri dari petugas dalam

jabatan fungsional. Jumlah unit tergantung kepada kegiatan, tenaga dan fasilitas

sehingga bila jumlah tenaga terbatas sedangkan tugas harus dibagi habis, maka

akan menimbulkan tugas tambahan yang terintegrasi ke dalam tupoksi masing-

masing petugas sehingga tidak akan ada terjadinya beban kerja yang dapat

mempengaruhi kinerja tenaga kesehatan lainnya. Hasil studi pendahuluan yang

telah di lakukan oleh peneliti Di Puskesmas Lemahduhur tenaga kesehatan saat ini

berjumlah 28 orang dalam keseluruhan,yaitu dokter umum 3 , dokter gigi 1 ,

perawat 8 , perawat gigi 1 , bidan 10 , apoteker 1, kebersihan 1, keamaman 1, dan

admin 2. Puskemas Lemahduhur masih belum memiliki tenaga gizi, analis

kesehatan, dan kesling. Oleh karena itu untuk dapat melaksanakan tugas dengan

baik, puskesmas tersendiri seharusnya memiliki tenaga kesehatan yang cukup agar

tidak ada tenaga kesehatan yang memiliki tugas double sehingga tidak akan

menimbulkan beban kerja fisik dan tugas dapat dilaksanakan dengan baik.

Menurut Mudayana dalam Ahmad Hannani (2016:4) menyatakan “beban

kerja merupakan sesuatu yang muncul dari interaksi antara tuntutan tugas-tugas,

31 lingkungan kerja dimana digunakan sebagai teman kerja, keterampilan,

perilaku, dan persepsi dari pekerja.” Menurut Munandar (2014:20) menyatakan

“Beban kerja adalah tugas-tugas yang diberikan pada tenaga kerja atau karyawan

4
untuk diselesaikan pada waktu tertentu dengan menggunakan keterampilan dan

potensi dari tenaga kerja. Berdasarkan beberapa definisi tersebut dapat

disimpulkan bahwa beban kerja adalah sesuatu yang muncul yang dikarenakan

jumlah kegiatan atau tugas-tugas yang harus diselesaikan oleh karyawan secara

sistematis dengan menggunakan keterampilan yang harus diselesaikan berdasarkan

waktu.

Beehr dan Franz (dikutip Bambang Tarupolo, 2002), mendefinisikan stres

kerja sebagai suatu proses yang menyebabkan orang merasa sakit, tidak nyaman

atau tegang karena pekerjaan, tempat kerja atau situasi kerja yang tertentu.

Stres merupakan suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses

berpikir dan kondisi seseorang. Jika seseorang / karyawan mengalami stres yang

terlalu besar maka akan dapat menganggu kemampuan seseorang / karyawan

tersebut untuk menghadapi lingkungannya dan pekerjaan yang akan

dilakukannya(Handoko1997).

Menurut penulis seluruh Puskesmas yang ada di Indonesia pasti sudah

melaksanakan tugas sesuai dengan Keputusan Menteri, tetapi banyaknya beban

tugas yang dilaksanakan oleh pihak Puskesmas akan berdampak pada tingkat

stres yang tinggi yang dirasakan oleh tenaga medis maupun non paramedis

terutama pada tenaga kesehatan. Stres terhadap kinerja dapat berperan positif dan

juga berperan merusak, seperti dijelaskan pada ”hukum Yerkes Podson (1904)

yang menyatakan hubungan antara stres dengan kinerja seperti huruf U terbalik”

(Mas’ud, 2002). Pola U terbalik tersebut menunjukkan hubungan tingkat stres

(rendah-tinggi) dan kinerja (rendah-tinggi).

5
Sedangkan menurut Kusnadi (2003) kinerja adalah setiap gerakan,

perbuatan, pelaksanaan, kegiatan atau tindakan yang diarahkan untuk mencapai

tujuan atau target tertentu. Menurut Gibson, (2008) kinerja karyawan dipengaruhi

oleh beberapa faktor yaitu perilaku disiplin, kinerja individu, persepsi, sikap,

kepribadian belajar, stres kerja, sumber daya, kepemimpinan, imbalan, struktur

dan desain pekerjaan. Kinerja menjadi cerminan kemampuan dan keterampilannya

dalam pekerjaan tertentu yang akan berdampak pada reward dari perusahaan.

Tenaga kesehatan yang mengalami beban kerja fisik akan meganggu

aktivitas kerjanya sehingga menimbulkan kinerja kerja yang buruk, yang

menyebabkan psikologis tenaga kesehatan terganggu seperti stress kerja dan

kelelahan. Di puskesmas Lemahduhur sendiri masih memiliki kekurangan tenaga

kesehatan, sehingga dapat menimbulkan adanya beban kerja fisik dan stress kerja

yang dapat mempengaruhi tenaga kesehatan di Puskesmas Lemahduhur. Maka

oleh sebab itu perlu adanya penanganan atau pencegahan terjadinya beban kerja

fisik terhadap tenaga kesehatan. Sehingga hal tersebut perlu dilakukan agar kinerja

dari tenaga kesehatan memuaskan diri tenaga kesehatan tersebut, tempat kerjanya,

maupun pasien yang berobat di puskesmas. Dari latar belakang dan fenomena di

atas maka peneliti berinisiatif melakukan penelitian agar mengetahui apakah

adanya “ Hubungan antara beban kerja fisik dan stress kerja terhadapkinerja

tenaga kesehatan di puskesmas lemahduhur pada masa pandemi covid 19 tahun

2021”

6
B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan pembahasan latar belakang di atas, dapat di rumuskan

pertanyaan sebagai berikut: “ Bagaimana hubungan beban kerja fisik dan stress

kerja terhadap kinerja tenaga kesehatan di puskesmas lemahduhur pada masa

pandemi covid 19 tahun 2021”.

C. TUJUAN

1. Umum

Untuk mengetahui hubungan beban kerja fisik dan stress kerja terhadap

kinerja tenaga kesehatan di puskesmas lemahduhur pada masa pandemi covid

19 tahun 2021

2. Khusus

- Mengetahui rata-rata beban kerja sebelum dan sesudah pandemi COVID 19

- Mengetahui stress kerja sebelum dan sesudah pandemi COVID 19

- Mengetahui kinerja tenaga kesehatan sebelum dan sesudah pandemi

COVID 19

- Menganalisis hubungan beban kerja fisik dan stres kerja terhadap kinerja

pada tenaga kesehatan sebelum dan sesudah pandemi COVID 19

D. MANFAAT PENELITIAN

1. Bagi Peneliti

Mengembangkan kemampuan penelitian dalam penyusunan karya ilmiah

serta menerapkan teori dan ilmu yang didapatkan selama perkuliahan.

7
2. Bagi Institusi

Menambah referensi di program Studi Ilmu Keperawatan, hasil penelitian

ini dapat digunakan oleh civitis akademik Stikes Horizon Karawang sebagai

bahan referensi bagi penelitian berikutnya. Serta dapat di gunakan untuk

membuka wawasan ilmu bagi pra dosen serta mahasiswa dan mahasiswi di

program Studi Ilmu Keperawatan Stikes Horizon Karawang.

3. Bagi Puskesmas Lemahduhur

- Manfaat bagi Puskesmas Lemahduhur penelitian ini diharapkan dapat di

jadikan masukan bagi puskesmas mengenai keselamatan dan kesehatan kerja

pada pekerjanya terutama mengenai hubungan beban kerja fisik dan stress

kerja terhadap kinerja di Puskesmas Lemahduhur.

- Sebagai bahan masukan bagi tenaga kesehatan di Puskesmas Lemahduhur

terutama mengenai hubungan beban kerja fisik dan stress kerja terhadap

kinerja di Puskesmas Lemahduhur.

8
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. TENAGA KESEHATAN

1. Definisi

Tenaga kesehatan merupakan komponen utama pemberipelayanan kesehatan

kepada masyarakat dalam rangka tercapainyatujuan pembangunan kesehatan

yang sesuai dengan tujuan nasionalsebagaimana yang diamanatkan oleh

konstitusi. Sebagai komponen utamapemberi pelayanan kesehatan tentunya

keberadaan, peran, dan tanggungjawab tenaga kesehatan sangatlah penting

dalam kegiatan pembangunankesehatan.Pelaksanaan dan penyelenggara

terhadap keberadaan,peran, dan tanggung jawab tenaga kesehatan tersebut

berjalan denganbaik, seimbang, teratur, dan terlindungi. Baik bagi tenaga

kesehatan itu sendiri maupun bagi masyarakat yang menerima

pelayanankesehatan tersebut tentu perlu pengaturan yang di isi dalam

bentukperaturan perundang-undangan. Menurut Anna Kurniati dan Ferry

Efendi pengertian tenagakesahatan adalah setiap orang yang mendapatkan

pendidikan baik formal maupun non formal yang mendedikasikan diri dalam

berbagai upaya yang bertujuan mencegah, mempertahankan dan meningkatkan

derajat kesehatan masyarakat.

Pengaturan tenaga kesehatan yang lebih lengkap saat ini diaturdalam UU

Tenaga Kesehatan yang mengelompokkan tenaga kesehatanmenjadi tiga belas

jenis yaitu: tenaga medis, tenaga psikologi klinis,tenaga keperawatan, tenaga

9
kebidanan, tenaga kefarmasian, tenagakesehatan masyarakat, tenaga kesehatan

lingkungan, tenaga gizi, tenagaketerapian fisik, tenaga keteknisian medis,

tenaga teknis biomedika,tenaga kesehatan tradisional, dan tenaga kesehatan

lainnya. Pengaturantenaga kesehatan pada UU Tenaga Kesehatan tersebut

belum secararinci dan spesifik untuk masing-masing tenaga kesehatan,

sebagaimana yang tercantum pada ketentuan Pasal 21 ayat (3) UU Kesehatan

yang berbunyi “Ketentuan mengenai tenaga kesehatan diatur dengan Undang-

Undang.” Rumusan norma tersebut di atas menunjukkan adanya delegasi

pengaturan tenaga kesehatan yang perlu diatur dengan undang-undang,

meskipun hanya terdiri dari 8 (delapan) kata, dengan jelas sekali norma ini

memberikan amanat pengaturan tenaga kesehatan dengan undang- undang

Tenaga kesehatan berbeda dengan tenaga medis. Tenaga kesehatan seperti yang

diatur dalam Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik

Kedokteran (selanjutnya disebut UU Praktik Kedokteran) dan Undang-Undang

Nomor 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan (selanjutnya disebut UU

Keperawatan) adalah orang yang bertugas menangani pasien secara langsung.

2. Peran Tenaga Kesehatan

Menurut Potter dan Perry (2007) macam-macam peran tenaga kesehatan dibagi

menjadi beberapa, yaitu :

a. Sebagai komunikator

Komunikator adalah orang yang memberikan informasi kepada orang yang

menerimanya. Menurut Mundakir (2006) komunikator merupakan orang

ataupun kelompok yang menyampaikan pesan atau stimulus kepada orang

10
atau pihak lain dengan diharapkan pihak lain yang menerima pesan

(komunikan) tersebut memberikan respons terhadap pesan yang diberikan.

Proses dari interaksi ini antara komunikator ke komunikan disebut juga

dengan komunikasi. Selama proses komunikasi, tenaga kesehatan secara

fisik dan psikologis harus hadir secara utuh, karna tidak cukup hanya dengan

mengetahui teknik komunikasi dan isi komunikasi saja tetapi juga sangat

penting untuk mengetahui sikap, perhatian, dan penampilan dalam

berkomunikasi.

b. Sebagai motivator

Motivator adalah orang yang memberikan motivasi kepada orang lain.

Sementara motivasi diartikan sebagai masukan untuk bertindak agar

mencapai suatu tujuan tertentu dan hasil dari dorongan tersebut diwujudkan

dalam bentuk perilaku yang dilakukan (Notoatmodjo,2007). Menurut

Syaifudin (2006) motivasi adalah kemampuan seseorang untuk melakukan

sesuatu, sedangkan motif adalah kebutuhan, keinginan, dan dorongan untuk

melakukan sesuatu.

c. Sebagai fasilitator

Fasilitator adalah orang atau badan yang memberikan kemudahan dalam

menyediakan fasilitas bagi orang lain yang membutuhkan.

d. Sebagai konselor

Konselor adalah orang yang memberikan bantuan kepada orang lain dalam

membuat keputusan atau memecahkan suatu masalah melalui pemahaman

terhadap fakta-fakta, harapan, kebutuhan dan perasaan-perasaan klien

11
(Depkes RI, 2006).

B. BEBAN KERJA

1. Definisi Beban Kerja

Menpan dalam Dhania (2010:2) mendefinisikan bahwa beban kerja sebagai

sekumpulan atau sejumlah kegiatan yang harus diselesaikan oleh suatu

kelompok atau pemegang jabatan dalam jangka waktu tertentu. Meshkati dalam

Widyanti dkk,(2010:1) mendefinisikan beban kerja sebagai perbedaan antara

kemampuan pekerja dengan tuntutan pekerjaan. Jika kemampuan pekerja lebih

tinggi dari pada tuntutan pekerjaan, maka akan muncul perasaan bosan. Namun

sebaliknya, jika kemampuan pekerja lebih rendah dari pada tuntutan pekerjaan,

maka akan muncul kelelahan yang lebih. Dengan demikian pengertian dari

beban kerja adalah sebuah proses yang dilakukan oleh seseorang dalam

menyelesaikan tugas-tugas suatu pekerjaan atau kelompok jabatan yang

dilaksanakan dalam keadaan normal dalam suatu jangka waktu tertentu.

Beban kerja terdiri dari beban kerja fisik dan beban kerja mental. Beban kerja

fisik didefinisikan sebagai reaksi manusia untuk pekerjaan fisik eksternal.

Beban kerja fisik tergolong kedalam beban kerja eksternal yaitu beban kerja

yang berasal dari pekerjaan yang sedang dilakukan (Ariati & Dewantari,

2011:103). Ketika pekerjaan eksternal yaitu kerja fisik, reaksi tubuh yang terdiri

12
dari penyesuaian fisiologis dan adaptasi diperlukan. Fisiologi secara umum

mempelajari bagaimana fisik manusia dapat menjalankan fungsinya dengan

baik dan benar. Penyesuaian dan adaptasi ini dapat diukur dan dihitung, melalui

analisis dasar untuk penilaian kuantitatif beban kerja fisik (Philips, 2000:315-

316). Beban kerja mental adalah sebuah indikator tentang jumlah perhatian atau

tuntutan mental yang dibutuhkan untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan.

(Purwaningsih & Sugianto, 2007). Beban kerja mental dapat di golongkan atas

dasar metode pengukuran obyektif dan metode pengukuran subyektif.

Pengukuran secara obyektif dapat dilakukan dengan beberapa anggota tubuh

antara lain melalui pengukuran denyut jantung, kedipan mata, dan ketegangan

otot. Sedangkan dalam pengukuran beban kerja mental secara subyektif

didasarkan pada persepsi para pekerja (Simanjuntak, 2010:78).

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi beban kerja

a. Faktor Eksternal yaitu beban yang berasal dari luar tubuh pekerja, seperti:

1) Tugas-tugas yang dilakukan yang bersifat fisik seperti stasiun kerja, tata

ruang, tempat kerja, alat dan sarana kerja. Sedangkan tugas-tugas yang

bersifat mental seperti kompleksitas pekerjaan, tingkat kesulitan

pekerjaan, pelatihan atau pendidikan yang diperoleh, tanggung jawab

pekerjaan.

2) Organisasi kerja seperti masa waktu kerja, waktu istirahat, kerja bergilir,

kerja malam, sistem pengupahan, model struktur organisasi, pelimpahan

tugas dan wewenang.

13
3) Lingkungan kerja adalah lingkungan kerja fisik, lingkungan kimiawi,

lingkungan kerja biologis, dan lingkungan kerja psikologis. Ketiga aspek

ini disebut wring stresor.

b. Faktor Internal, adalah faktor yang berasal dari dalam tubuh akibat dari

reaksi beban kerja eksternal. Reaksi tubuh disebut strain,berat ringan strain

dapat dinilai baik secara objektif maupun subjektif. Faktor internal meliputi

faktor somatis (Jenis kelamin, umur, ukuran tubuh, kondisi kesehatan),

faktor psikis (motivasi, persepsi, kepercayaan, keinginan dan kepuasan)

(Rodahl dalam Prihatini, 2007:25).

3. Jenis beban kerja

Menurut Munandar (2001:383-388) beban kerja dibedakan menjadi dua, yaitu:

a. Beban kerjakuantitatif

Beban kerja kuantitatif adalah beban kerja yang muncul sebagai akibat dari

tugas-tugas yang diberikan harus diselesaikan dalam waktu tertentu. Beban

kerja kuantitatif dapat disebut sebagai beban kerja fisik. Beban kerja berlebih

secara fisik maupun mental yaitu harus melakukan banyak hal, merupakan

kemungkinan sumber stres kerja. Unsur yang dapat menimbulkan beban

kerja berlebih kuantitatif yaitu desakan waktu. Setiap tugas diharapkan dapat

diselesaikan secepat mungkin secara tepat dan cermat.

Waktu merupakan salah satu ukuran efisiensi. Pedoman yang banyak

didengar ialah “cepat dan selamat”, atas dasar pedoman tersebut orang sering

14
bekerja terkejar dengan waktu. Pada saat tertentu, dalam hal

tertentuwaktuakhirjustrudapatmeningkatkanmotivasidanmenghasilkan

prestasi kerja yang tinggi. Namun bila terdesak oleh waktu menyebabkan

timbulnya banyak kesalahan atau menyebabkan kondisi kesehatan seseorang

berkurang, maka dari itu ini merupakan cerminan adanya beban berlebih

kuantitatif. Beban kerja terlalu sedikit juga dapat mempengaruhi

kesejahteraan psikologis seseorang. Pada pekerjaan yang sederhana, dimana

banyak terjadi pengulangan gerak akan timbul rasa bosan, dan rasa monoton.

Kebosanan dalam bekerja rutin sehari-hari, sebagai hasil dari terlampau

sedikitnya tugas yang harus dilakukan dapat menghasilkan berkurangnya

perhatian. Hal ini secara potensial membahayakan jika tenaga kerja gagal

untuk bertindak tepatdalam keadaan darurat.

b. Beban kerjakualitatif

Beban kerja kualitatif yaitu jika orang merasa tidak mampu untuk

melakukan suatu tugas atau tugas tidak menggunakan keterampilan atau

potensi dari tenaga kerja. Beban kerja kualitatif dapat disebut sebagai beban

kerja mental. Pekerjaan yang dilakukan oleh manusia makin beralih titik

beratnya pada pekerjaan otak. Pekerjaan makin menjadi majemuk.

Kemajemukan pekerjaan ini yang mengakibatkan adanya beban kerja

berlebih kualitatif. Makin tinggi kemajemukan pekerjaannya makin tinggi

stres kerja yang dialami oleh pekerja. Kemajemukan pekerjaan yang harus

dilakukan seorang tenaga kerja dapat dengan mudah berkembang menjadi

beban kerja berlebih kualitatif jika kemajemukannya memerlukan

15
kemampuan teknikal dan intelektual yang lebih tinggi daripada yang

dimiliki. Kelelahan emosional dan mental , sakit kepala dan gangguan pada

perut merupakan hasil dari kondisi kronis dari beban kerja berlebih

kualitatif. Beban kerja berlebih kualitatif sebagai sumber stres secara nyata

berkaitan dengan rasa harga diri yang rendah (Munandar,2001:387).

Tenaga kerja tidak diberi peluang untuk menggunakan keterampilan yang

dimilikinya atau untuk mengembangkan kecakapan potensialnya secara

penuh maka pekerja ini mengalami beban kerja kualitatif yang terlalu

sedikit. Kondisi ini dapat menimbulkan kebosanan dan gangguan dalam

perhatian sehingga dapat mengakibatkan stres kerja. Beban kerja terlalu

sedikit yang disebabkan kurang adanya pengaruh akan mengarah ke

semangat dan motivasi yang rendah untuk kerja. Tenaga kerja akan merasa

tidak maju-maju dan merasa tidak berdaya untuk memperlihatkan bakat dan

keterampilannya (Munandar, 2011:387).

Beban kerja berlebih secara fisik maupun mental seperti harus melakukan

banyak hal merupakan kemungkinan sumber stres pekerjaan. Banyak atau

sedikitnya beban kerja yang diterima seorang tenaga kerja dapat

mempengaruhi untuk menentukan berapa lama seseorang dapat bekerja

tanpa mengalami kelelahan (Munandar, 2001:383). Berat ringannya beban

kerja yang diterima oleh seorang pekerja dapat digunakan untuk menentukan

berapa lama seorang pekerja dapat melakukan aktivitas pekerjaannya sesuai

dengan kemampuan atau kapasitas kerja yang bersangkutan. Dimana

semakin berat beban kerja sehingga melampaui kapasitas kerja akan

16
menurunkan efisiensi dan produktivitas kerja bahkan dapat menimbulkan

gangguan kesehatan pekerja (Tarwaka et al., 2011:104).

4. Perhitungan beban kerja

Penghitungan Beban Kerja Trihastuti (2016) Ada 3 cara yang digunakan untuk

menghitung beban kerja:

a. Work sampling: Teknik penghitungan beban kerja yang dipangku

olehpersonil pada satu unit, bidang maupun jenis tenaga tertentu. Pada

metode work sampling yang dapat diamati hal-hal spesifik tentang pekerjaan

antara lain:

1) Aktivitas apa yang dilakukan pada jam kerja

2) Apakah aktivitas personel ada kaitannya dengan fungsi dan tugasnya pada

waktu jam kerja.

3) Pola beban kerja dikaitkan dengan waktu dan jadwal jam kerja

b. Time and motion study, teknik penghitungan beban yang mengikuti dan

mengamati dengan cermat tentang kegiatan yang dilakukan oleh personil

yang kita amati. Melalui teknik ini dapat diketahui beban kerja dan

kualitasnya. Langkah-langkahnya:

1) Menentukan personel yang akan diamati untuk menjadi sample dengan

metode purposive sampling.

2) Membuat formulir daftar kegiatan yang dilakukan oleh setiap personel

3) Daftar kegiatan tersebut kemudian diklasifikasikan, seberapa banyak

personel yang melakukan kegiatan tersebut secara baik dan rutin selama

dilakukan pengamatan.

17
4) Membuat klasifikasi atas kegiatan yang telah dilakukan tersebut menjadi

kegiatan medis, dengan keperawatan dan kegiatan administrasi.

5) Menghitung waktu objektif yang diperlukan oleh personel dalam

melakukan kegiatan- kegiatan yang dilakukan.

Teknik ini dapat digunakan untuk melakukan evaluasi tingkat kualitas suatu

pelatihan atau pendidikan yang bersertifikat, serta dapat juga digunakan

untuk mengevaluasi pelaksanaan suatu metode yang ditetapkan secara baku

disuatu rumah sakit. Dari metode work sampling dan Time and motion

studymaka akan dihasilkan output sebagai berikut:

a) Deskripsi kegiatan menurut jenis dan alokasi waktu untuk masing-masing

pekerjaan. Selanjutnya dapat dapat dihitung proporsi waktu yang

dibutuhkan untuk masing-masing kegiatan selama jam kerja.

b) Pola kegiatan yang berkaitan dengan waktu kerja, kategori tenaga atau

karakteristik demografi dan sosial.

c) Kesesuaian beban kerja dengan variabel lain. Beban kerja dapat

dihubungkan dengan jenis tenaga, umur, pendidikan, jenis kelamin atau

variabel lain.

d) Kualitas kerja

c. Daily log Bentuk sederhana dari work sampling yaitu pencatatan kegiatan

yang dilakukan sendiri oleh kelompok yang diamati dan waktu yang

diperlukan untuk melakukan kegiatan tersebut. Metode ini diperlukan

kejujuran dari kelompok yang diamati.Pengukuran beban kerja objektif

18
dilakukan untuk mengetahui penggunaan waktu tenaga keperawatan dalam

melaksanakan aktifitas baik untuk tugas pokok,tugas penunjang, kepentingan

pribadi dan lain-lain.Metode yang dipakai untuk pengukuran beban kerja

obyektif time and motion study. Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan

bahwa perhitungan beban kerja terbagi menjadi 3 yaitu: work sampling, time

and motion study,dan daily log.

5. Aspek – aspek beban kerja

Aspek-aspek Beban Kerja Menurut Susianti (Trihastuti, 2016) membagi beban

kerja dalam dua sudut pandang, yaitu secara subjektif, dimana meliputi: beban

fisik, sosial, beban mental dan objektif, dimana meliputi : keadaan nyata

dilapangan secara objektif dilihat dari keseluruhan waktu yang dipakai atau

jumlah aktivitas yang dilakukan. Kegiatan-kegiatan perawat meliputi kegiatan

produktif langsung maupun tidak langsung

a. Kegiatan produktif langsung Meliputi : menerima pasien baru, melakukan

anamnese, mengukur TTV, observasi pasien, memenuhi kebutuhan cairan dan

elektrolit serta nutrisi, memenuhi kebutuhan eliminasi urine dan BAB,

memenuhi kebutuhan oksigen, melakukan nebulizing, mengoplos obat,

memberikan terapi injeksi, memberikan terapi peroral, memenuhi kebutuhan

rasa aman nyaman, membantu mobilisasi pasien, memperbaiki posisi pasien,

mengganti alat tenun pasien, melakukan personal dan oral hygiene, merawat

luka, melakukan genetalia higyene pasien, memasang infus, memasang dan

melepas kateter, mengukur urine, memasan dan melepas NGT, menganti

cairan infus, memasang syrung pump, memasang infus pump, memberi

19
kompres hangat, pendidikan kesehatan, menyiapkan spesimen lab,

memberikan enema, melakukan pemeriksaan GDA,melakukan pemeriksaan

EKG, melakukan informed consent, menangantar pasien pindah ruangan,

menjemput pasien dari ICU, mengantar pasien untuk pemeriksaan USG dan

Rontgen dll, pemenuhan spritual pasien, melakukan resusitasi, merawat

jenazah.

b. Kegiatan produktif tidak langsung Meliputi : pendokumentasian askep,

laporan dokter, telekomunikasi dengan ruangan lain, pendataan pasien baru,

timbang terima pasien, persiapan dan sterilisasi alat, melakukan inventaris alat

kesehatan, membuat inventaris dan sntralisasi obat, mengantar visite dokter,

memasukkan pemakaian alat kestatus pasien, memasukkan data administrasi

ke komputer, menyiapkan pasien yang akan pulang, mengantar resep ke

kamar obat, melakukan discharge planning, melakukan kolaborasi dengan tim

kesehatan lain, melakukan kewaspadaan universal precaution, memeriksa

kelengkapan status pasien, mengirim bahan pemeriksaan kelaboratorium,

menyiapkan pasang infus, menyiapkan rawat luka, menyiapkan pasang NGT,

membimbing mahasiswa praktik, berdiskusi tentang kasus pasien, melakukan

verifikasi pemakaian alat. c. Kegiatan non produktif Meliputi : datang,

absensi, makan dan minum, mengobrol, main HP/telepon pribadi, berganti

pakayan dan berhias, shalat, toileting, diam di nurse station. Pemakaian waktu

pelaksanaan kegiatan produktif perawat pada shift pagi dan sore lebih banyak

dibandingankan dengan shift malam. Menurut Hendiani(2012) rata-rata

pemakaian waktu pelaksanaan kegiatan produktif pada shif pagi dan shif sore

20
mencapai 74,16%, sedangkan shift malam sebanyak 34,03%. Adapun

penelitian yang dilakukan oleh Kasmarani, M.K (2012) di RSUD Cianjur pada

perawat di Instalasi Gawat Darurat, membagi beban kerja menjadi dua yaitu,

beban kerja fisik dan beban kerja mental. Dari 26 perawat diperoleh hasil

dimana beban kerja fisik berada pada katagori ringan (96,2%) dan beban kerja

secara mental berada pada katagori tinggi (70,1%).

C. STRES KERJA

1. Definisi

Stres kerja adalah perasaan tertekan yang dialami pegawai dalam menghadapi

pekerjaan (Litjan, 2016) . Stres kerja ini tampak dari tampilan diri, antara lain

emosi tidak stabil, perasaan tidak tenang, suka menyendiri, sulit tidur,

merokok yang berlebihan, tidak bisa relaks, cemas, tegang, gugup, tekanan

darah meningkat, dan mengalami gangguan pencernaan. Selanjutnya, Kreiter

dan Kinicki, (2005) mendefinisikan stres sebagai respons adaptif yang di

hubungkan oleh karakteristik dan atau proses psikologis individu, yang

merupakan suatu konsekuensi dari setiap tindakan eksternal, situasi, dan

peristiwa yang yang menempatkan tuntunan psikologis/fisik khusus pada

seseorang.

Sondang Siagian (2008), menyatakan bahwa stres merupakan kondisi

ketegangan yang berpengaruh terhadap emosi, jalan pikiran, dan kondisi

fisik seseorang. Stres yang tidak bisa di atasi degan baik biasanya berakibat

21
pada ketidakmampuan seseorang berinteraksi secara positif dengan

lingkungannya, baik dalam lingkungan pekerjaan maupun lingkungan

luarnya. Artinya, pegawai yang bersangkutan akan menghadapi berbagai

gejala negatif yang pada gilirannya berpengaruh pada prestasi kerja.

Berdasarkan brbagai konsep diatas, dapat disimpulkan bahwa stres kerja

adalah kondisi tekanan dan ketegangan yang mempengaruhi emosi, jalan

pikiran, dan kondisi fisik seseorang dalam melaksanakanpekerjaannya.

2. Karakteristik Stres Kerja

Stres adalah reaksi ganjil dari tubuh terhadap tekanan yang diberikan. Stres

mempengaruhi setiap individu dengan cara yang berbeda-beda sehingga

kondisinya sangat bergantung pada individu. Peristiwa-peristiwa

tertentubisamembuat seseorang mengalami stres yang sangat tinggi, tetapi

tidak bagi orang yang lain. Selain itu, pengaruh stres tidak selalu negatif.

Sebagai contoh, stres ringan dalam kenyataannya meningkatkan

produktivitas dan bisa sangat membantu mengembangkan ide-idekreatif.

Stres di tempat kerja bukanlah hal baru, tetapi sejumlah studi telah

menunjukkan bahwa pada abad ke-21, stres meningkat tajam. Sekitar

sepertiga dari 40,2 juta hari kerja yang hilang setiap tahun karena penyakit

dan cedera terjadi akibat stres, kegelisahan, dan depresi. Beberapa faktor

menyebabkan kenaikan tersebut, termasuk beban kerja yang meningkat,

terorisme, skandal, dan kondisi ekonomi. Meskipun banyak organisasi di

seluruh dunia telah mengurangi jam kerja tahunan per orang sepanjang

dekade yang lalu, kondisi di Amerika Serikat justru melakukan sebaliknya.

22
Jika orng-orang menjalani jam kerja yang lebih panjang, mereka sering kali

tidak memiliki waktu untuk memulihkantenaga.

3. Indikator Stres Kerja

Menurut nursalam (2015) instrumen stres kerja di bagi menjadi 3 yaitu :

a. Stres Biologis

Menurut Sunaryo dalam Hidayah Stresor adalah semua kondisi stimulasi

yang berbahaya dan menghasilkan reaksi stres, misalnya jumlah semua

respons fisiologis nonspesifik yang menyebabkan kerusakan dalam sistem

biologis. Stres reaction acute (reaksi stres akut) adalah gangguan sementara

yang muncul pada seorang individu tanpa adanya gangguan sementara yang

muncul pada seorang individu tanpa adanya gangguan mental lain yang

jelas, terjadi akibat stres fisik dan atau mental yang sangat berat, biasanya mereda

dalam beberapa jam atau hari. Sumber stres dapat berasal dari dalam tubuh dan di

luar tubuh. Salah satu sumber stres dapat berupa biologik. Stressor biologik dapat

berupa; bakteri, virus dan jasad renik lainnya, hewan, binatang, bermacam

tumbuhan dan mahluk hidup lainnya yang dapat mempengaruhi kesehatan

misalnya; tumbuhnya jerawat (acne), demam, digigit binatang dll, yang

dipersepsikan dapat mengancam konsep diri individu

b. Stres Psikologis

Ada beberapa jenis stressor psikologis yaitu :

1) Tekanan(pressures)

Tekanan terjadi karena adanya suatu tuntutan untuk mencapai sasaran

atau tujuan tertentu maupun tuntutan tingkah tertentu. Secara umum

23
tekanan mendorong individu untuk meningkatkan performa,

mengintensifkan usaha atau mengubah sasaran tingkah laku. Tekanan

sering ditemui dalam kehidupan sehari- hari dan memiliki bentuk yang

berbeda-beda setiap individu. Tekanan dalam beberapa kasus tertentu

dapat menghabiskan sumber-sumber daya yang dimiliki dalam proses

pencapaian sasarannya, bahkan bila berlebihan dapat mengarah pada

perilaku maladaptive (Rasmun, 2004).

2) Frustasi

Frustasi dapat terjadi apabila usaha individu untuk mencapain sasaran

tertentu mndapat hambatan atau hilangnya kesempatan dalam

mendapatkan hal yang diinginkan. Frustasi juga dapat diartikan sebagai

efek psikologis terhadap situasiyang mengancam, seperti misalnya

timbul reaksi marah, penolakan maupun depresi (Rasmun, 2004).

3) Stres Sosial

Stressor sosisal yaitu labeling (penamaan) dan prasangka,

ketidakpuasan terhadap diri sendiri, kekejaman (aniaya, perkosaan)

konflik peran, percaya diri yang rendah, perubahan ekonomi, emosi

yang negatif, dan kehamilan (Rasmun, 2004).

24
3. Faktor-Faktor Penyebab Stres Kerja

a. Faktor-Faktor Pribadi

Faktor-faktor stres di luar pekerjaan dan lingkungan kerja juga bisa

mempengaruhi kinerja pekerjaan. Meskipun faktor-faktor tersebut sering kali

berada di luar kendali manajemen, manajer harus menyadari bahwa faktor-

faktor itu ada dan bisa memiliki implikasi pada kinerja jabatan. Faktor-faktor

dalam kategori ini meliputi keluarga dan masalah finansial. Meskipun

merupakan sumber umum kebahagiaan dan keamanan, keluarga juga bisa

menjadi penyebab stres yangsignifikan.

Saat perceraian menyebabkan kondisi seseorang menjadi orang tua tunggal,

kesulitn bisa berlipat ganda. Berlawanan dengan pemahaman konvensional,

kaum wanita merasakan lebih sedikit kegelisahan dalam pekerjaan karena

mereka adalah kaum ibu dibandingkan kaum pria (kaum ayah). Akan tetapi,

kekhawatiran mengenai anak-anak mereka bisa menyebabkan kedua orang

tua tersebut menderita masalah kesehatan yang terkait dengan stres. Ketika

masalah terjadi dalam rumah tangga maupun dalam pekerjaan, muncul stres

dalam dosisganda.

Pada sisi positif, kehidupan rumah tangga yang sehat memberikan bantalan

pelindung dari pemicu-pemicu stres yang terkait dengan pekerjaan seperti

atasan yang arogan. Kondisi umum yang semakin banyak terjadi da berperan

dalam perubahan peran tradisional adalah keluarga dwikarier (dual-career

family). Baik suami maupun istri memiliki pekerjaan dan tanggung jawab

25
keluarga. Apa yangterjadi bila salah satu pasangan sudah benar-benar

menyukai pekerjaannya, sedagkan pasangan lainnya mendapatkan tawaran

promosi istimewa yang mengharuskan perpindahan ke kota lain yang jauh?

Bagaimanapun juga, keadaan ini begitu menyulitkan. Masalah lain yang

semakin banyak dialami para pegawai adalah beban emosi, fisik, dan

keuangan dalam merawat anggota keluarga yang berusia lanjut.

b. Faktor Lingkungan Umum

Stres adalah bgian dari kehidupan sehari-hari setiap orang. Potensinya

tersembunyi bukan hanya di tempat kerja dan dirumah tangga, tetapi juga

dalam lingkungan umum. Ketidakpastian ekonomi, perang atau ancaman

perang, ancaman terorisme, jarak pergi-pulang yang jauh dalam lalu lintas

yang padat, hujan tanpa henti, cuaca yang sangat panas atau dingin membeku,

secara umum bisa menciptakan stres. Begitu pun dengan kebisingan yang

berlebihan bisa menciptakan stres berlebihan bagi beberapa orang.

c. Pekerjaan Yang Penuh Stres

National Institute for Occupational Safety and Healt (NIOSH) telah meneliti

stres dalam hubungannya dengan pekerjaan. Riset organisasi tersebut

menunjukkan bahwa beberapa pekerjaan umumnya dipersepsikan lebih

dipenuhi stres dibandingkan pekerjaan-pekerjaan lainnya. Faktor umum di

antara pekerjaan-pekerjan tersebut adalah kurangnya kendali pegawai

terhadap tugasnya. Para pegawai pada pekerjaan tersebut merasa telah

tejebak, diperlakukan lebih seperti mesin ketimbang manusia. Para pegawai

26
yang memiliki lebih banyak kendali atas pekerjaan mereka, seperti profesor

perguruan tinggi dan pengrajin yang mahir adalah contoh pekerjaan yang

tidak begitu mengandung stres.

Fakta adanya pekerjaan-pekerjaan tertentu yang teridentifikas lebih dipenuhi

stres dibandingkan pekerjaan lainnya memiliki implikasi manajerial yang

penting. Para manajer bertanggung jawab untuk mengenali perilaku yang

benar-benar menyimpang dan menyerahkan para pegawai kepada para

profesional kesehatan untuk dilakukan diagnosis dan diberikan perawatan.

Tanda-tanda yang perlu diwaspadai meliputi mudah marah, pelupa, isolasi

sosial, dan perubahan penampilan yang tiba-tiba, seperti berpakaian tidak

rapi dan perubahan berat badan. Dalam kondisi stres yang berlebihan, sifat

dominan seseorang bisa menjadi sangat jelas. Sebagai contoh, jika seseorang

bersifat tertutup, ia menarik diri dari pergaulan; jika seseorang bersifat

terbuka, ia menjadi hiperaktif. Idealnya, stres ditangani sebelum timbul.

Untuk melakukan hal tersebut, para manajer arus menyadari sumber-sumber

potensial stres. Sumber-sumber tersebut ada di dalam dan di luar organisasi.

Terlepas dari man asalnya, stres berpotensi untuk merusak.

D. KINERJA KERJA

1. Definisi

Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh

seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan

tanggungjawab yang diberikan kepadanya (Mangkunegara, 2009:67). Menurut

27
Sutrisno (2010:151), kinerja adalah hasil kerja yang telah dicapai seseorang dari

tingkah laku kerjanya dalam melaksanakan aktivitas kerja.Beberapa pengertian

kinerja yang dikemukakan oleh Rival dan Basri dalam Litjan (2016) dapat

disajikan seperti berikut ini :

a. Kinerja adalah seperangkat hasil yang dicapai dan merujuk pada tindakan

pencapaian serta pelaksanaan sesuatu pekerjaan yangdiminta.

b. Kinerja merupakan salah stu kumpulan total dari kerja yang ada pada diri

pekerja.

c. Kinerja dipengaruhi olehtujuan.

d. Kinerja merupakan suatu fungsi dari motivasi dan kemampuan. Untuk

menyelesaikan tugas dan pekerjaan, seseorang harus memiliki derajat

kesediaan dan tingkat kemampuan tertentu. Kesediaan dan keterampilan

seseorang tidaklah cukup efektif untuk mengerjakan sesuatu tanpa

pemahaman yang jelas tentang apa yang akan dikerjakan dan bagaiman

mengerjakannya.

e. Kinerja merujuk pada pencapaian tujuan pegawai atas tugas yang diberikan

kepadanya.

f. Kinerja sebagai kualitas dan kuantitas dari pencapaian tugas-tugas, baik

yang yang dilakukana oleh individu kelompok, maupunorganisasi.

Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok

orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab

masing-masing, dalam rangka upaya mencapai tujuan oganisasi bersangkutan

secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan etika

28
(Prawiro sentono, 1999). Ini menjelaskan bahwa tingkat tinerja adalah

keberhasilan seseorang atau lembaga dalam melaksanakan pekerjaannya. Dari

definisi diatas, terdapat setidaknya empat lemen sebagi berikut (Litjan, 2016) :

1) Hasil kerja yang dicapai secara individual atau secara institusi, yang berarti

bahwa kinerja tersebut adalah hasil akhir yang diperoleh secara perorangan

atauberkelompok.

2) Dalam melaksanakan tugas, orang atau lembaga diberikan wewenang dan

tanggung jawab, yang berarti orang atau lembaga diberikan hak dan

kekuasaan untuk bertindak sehingga pekerjaannya dapat dilakukan dengan

baik. Meskipun demikian, orang atau lembaga tersebut tetap harus dalam

kendali, yakni mempertanggungjawabkan pekerjaannya kepada pemberi

hak dan wewenang sehingga dia tidak akan menyalahgunakan hak dan

wewenangnyatersebut.

3) Pekerjaan harus dilakukan secara legal, yang berarti dalam melaksanakan

tugas-tugas individu atau lembaga harus mengikuti aturan yang telah

ditetapkan.

4) Pekerjaan tidaklah bertentangan dengan moral atau etik, artinya selain

mengikuti aturan yang telah ditetapkan, pekerjaan tersebut harus sesuai

dengan moral dan etika yang berlaku umum.

Menurut Kasmir (2015:196) penilaian kerja memiliki beberapa tujuan antara

lain yaitu:

a) Untuk memperbaiki kualitas pekerjaan, artinya dengan melakukan penilaian

29
terhadap kinerja, maka manajemen perusahaan akan mengetahui dimana

kelemahan karyawan dan sistem yang digunakan. Dengan diketahui

kelemahan ini segera untuk dilakukan perbaikan, baik terhadap sistem yang

digunakan maupun di karyawan itu sendiri.

b) Keputusan penempatan, bagi karyawan yang telah di nilai kinerjanya

ternyata kurang mampu untuk menempati posisinya sekarang, maka perlu

dipindahkan ke unit atau bagian lainnya. Sebaliknya bagi mereka yang

memiliki kinerja yang baik perlu di perhatikan agar kinerjanya tidak

menurun dan tetap mempertahankan kinerja sambil menunggu kebijakan

perusahaan selanjutnya.

c) Perencanaan dan pengembangan karir, hasil penilaian kinerja digunakan

untuk menentukan jenjang karier seseorang. Artinya bagi mereka yang

mengalami peningkatan kinerja maka akan dilakukan promosi jabatan atau

kepangkatan sesuai dengan peraturan perusahaan.

d) Kebutuhan latihan dan pengembangan, tujuan kinerja untuk kebutuhan

pelatihan dan pengembangan maksudnya adalah bagi karyawan yang

memiliki kemampuan atau keahlian yang kurang, perlu diberikan pelatihan

agar mampu meningkatkan kinerjanya. Tujuan pelatihan adalah untuk

mendongkrak kinerja karyawan agar lebih baik lagi.

e) Penyesuaian kompensasi, artinya hasil penilaian kinerja digunakan untuk

kepentingan penyesuaian kompensaasi adalah bagi mereka yang kinerjanya

meningkat maka akan ada penyesuaian kompensasi.

f) Inventori kompetensi pegawai, Dengan dilakukan penilaian kinerja

30
terhadap seluruh karyawan untuk beberapa periode, maka perusahaan

memiliki simpanan data karyawan. Data-data dan informasi ini merupakan

data dan informasi mengenai kompetensi, skill, bakal, potensi seluruh

karyawan. Artinya perusahaan memiliki peta tentang kekuatan dan

kelemahan karyawannya.

g) Kesempatan kerja adil, dengan melakukan sistem kerja yang baik akan

memberikan rasa keadilan bagi seluruh karyawan. Artinya bagi mereka

yang memiliki kinerja baik, akan memperoleh balas jasa atas jerih payahnya

meningkatkan kinerja.

h) Komunikasi efektif antara atasan bawahan, hasil penilaian kinerja juga

digunakan untuk mengukur efektivitas komunikasi antara atasan dengan

bawahan. Atasan akan dapat mengoreksi bagaimana seharusnya melakukan

komunikasi yang baik terhadap bawahan satu persatu.

i) Budaya kerja, artinya dengan ada penilaian kinerja maka akan tercipta

budaya yang menghargai kualita kerja. Karyawan tidak akan bekerja

dengan seenaknya,akan tetapi harus berusaha meningkatkan kinerjanya

j) Menerapkan sanksi, di samping memberikan berbagai keuntungan bagi

karyawan, penilaian kinerja juga merupakan sarana untuk memberikan

hukuman atas kinerja karyawan yang menurun.

Terdapat dua aspek penting yang perlu diperhatikan dalam mencapai kinerja

kelompok, yaitu hubungan antara keterpaduan dengan kinerja kelompok dan

perbedaan-perbedaan antara pemecahan masalah dengan pengambilan

keputusan secara individu dan kelompok. Oleh sebab itu, keberhasilan atau

31
kegagalan pegawai dalam memenuhi tujuan-tujuan organisasi ditentukan oleh

kemampuan mereka dalam memimpin kelompok secara terpadu. Dalam suatu

organisasi atau masyarakat, para individu menyumbang kinerjanya kepada

kelompok, selanjutnya kelompok akan menyumbangkan kinerjanya pada

organisasi atau masyarakat. Menurut Gibson dkk (2012) dalam organisasi yang

efektif, manajemen selalu menciptakan sinergi positif, yang menghasilkan satu

keseluruhan menjadi lebih besar dari jumlah seluruh komponen bagiannya

(Sinambela, 2012). Menurt Litjan (2016) seiring dengan pendapat tersebut,

Withmore mengemukakan kinerja merupakan ekspresi potensi seseorang

dalam memenuhi tanggung jawabnya dengan menetapkan standart tertentu

(Litjan, 2016).

Untuk meningkatkan kinerja yang optimal perlu ditetapkan standart yang jelas,

yang dapat menjadi acuan bagi seluruh pegawai. Kinerja pegawai akan tercipta

jika pegawai dapat melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik. Untuk

memperoleh kinerja yang baik, harus diperhatikan tiga elemen pokok

berikutini.

(1)Deskripsi jabatan yang akan menguraikan tugas dan tanggung jawab suatu

jabatan sehingga jabatan di posisi tersebut tahu secara pasti apa yang harus

dilakukannya. Untuk meningkatkan kinerja seorang guru, tentu saja guru

tersebut perlu tahu apa yang harus dilakukannya dan bagaimana

melakukannya.

(2)Bidang hasil dengan indikator kinerja haruslah jelas. Artinya, seorang guru

32
harusnya mengetahui indikator keberhasilantugas-tugasnya.

(3)Standart kinerja untuk menunjukkan berhasil atau tidaknya tugas yang

dilaksanakannya.

2. Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Kerja

Faktor-Faktor yang mempengaruhi kinerja Melihat definisi kinerja maka untuk

mendapatkan kinerja yang baik diperlukan beberapa faktor. Faktor-faktor yang

mempengaruhi kinerja individu tenaga kerja yaitu : Kemampuan mereka,

motivasi, dukungan yang diterima, keberadaan pekerjaan yang mereka lakukan,

dan hubungan mereka dengan organisasi.Menurut Mangkunegara (2010)

menyatakan bahwa terdapat beberapa faktor yang memnpengaruhi kinerja

antara lain :

a. Faktor kemampuan Secara psikologi kemampuan (ability) pegawai terdiri

dari kemampuan potensi (IQ) dan kemampuan realita (pendidikan). Oleh

karna itu pegawai perlu ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan

keahliannya.

b. Faktor Motivasi Motivasi terbentuk dari sikap (attitude) seorang pegawai

dalam menghadapi situasi kerja. Motivasi merupakan kondisi yang

menggerakan diri pegawai yang terarah untuk mencapai tujuan kerja. Dalam

meningkatkan kinerja pegawai, secara toeritis ada 3 kelompok faktor yang

mempengaruhi (Gibson,1987), yaitu :

1) Faktor Individu Variabel individu terdiri dari variabel kemampuan dan

keterampilan latar belakang pribadi dan demografis

33
2) Faktor psikologis Terdiri dari variabel presepsi, sikaf, kepribadian, belajar

dan motivasi.

3) Faktor Organisasi Terdiri dari variabel sumber daya, kepemimpinan,

imbalan (reward system), struktur dan desain pekerjaan.

3. Penilaian Kerja

Penilaian kinerja merupakan suatu sistem formal dan terstruktur yang

mengukur, menilai dan mempengaruhi sifat-sifat yang berkaitan dengan

pekerjaan, perilaku dan hasil,termasuk tingkat kehadiran. Fokusnya adalah

untuk mengetahui seberapa produktif seseorang karyawan dan apakah ia biasa

bekerja sama atau lebih efektif pada masa yang akan datang, sehingga

karyawan, organisasi dan masyarakat semuanya memperoleh manfaat.

Penilaian kinerja pada dasarnya merupakan faktor kunci guna mengembangkan

suatu organisasi secara efektif dan efisien, karna adanya kebijakan atau

program yang lebih baik atas sumber daya manusia yang ada dalam organisasi.

Penilaian kinerja individu sangat bermanfaat bagi dinamika pertumbuhan

organisasi secara keseluruhan, melalui penilaian tersebut maka dapat diketahui

kondisi sebenarnya tentang bagaimana kinerja karyawan. Penilaian kinerja

adalah cara mengukur kontribusi Individu (karyawan) kepada organisasi tempat

mereka bekerja (Wibowo 2007).

Penilaian kinerja merupakan suatu proses organisasi untuk menilai kinerja

pegawainya. Tujuan dilakukannya penilaian kinerja untuk memberikan umpan

balik kepada karyawan dalam upaya memperbaiki kinerjanya dan

meningkatkan produktivitas organisasi. Adapun dua tujuan organisasi yakni:

34
a. Meningkatkan kinerja karyawan dengan cara membantu mereka agar

menyadari dan menggunakan seluruh potensi mereka dalam mewujudkan

tujuan organisasi.

b. Memberikan informasi kepada karyawan dan pimpinan sebagai dasar untuk

mengambil keputusan yang berkaitan dengaan pekerjaan. Penilaian kinerja

dapat menjadi dasar membedakan pekerjaan yang efektif dan tidak efektif.

Penilaian kinerja lebih menggambarkan awal dari sebuah proses dari pada

sebagai seluruh produk akhir.

4. Manfaat penelitian Kerja

Manfaat penilaian kinerja menurut Mathis (2002) adalah sebagai

berikut :

a. Meningkatkan prestasi kerja Dengan adanya penilaian, baik pimpinan maupun

karyawan memperoleh umpan balik dan mereka dapat memperbaiki pekerjaan

atau prestasi kerjanya

b. Penyesuaian kompensasi Melalui penelitian, pimpinan dapat mengambil

keputasan dalam menentukan perbaikan pemberian kompensasi dan

sebagainya.

c. Keputusan promosi dan demosiHasil penilaian kinerja dapt digunakan sebagai

dasar pengambilan keputusan untuk mempromosikan atau mendomosikan

karyawan.

d. Kebutuhan latihan dan pengembangan Melalui penilaian kinerja, terdeteksi

karyawan yang kemampunnya rendah sehingga memungkinkan adanya

program peltihan untuk meningkatkan kemampuan mereka.

35
e. Memperbaiki kesalahan desain pekerjaan Kinerja yang buruk mungkin

merupakan sutu tanda kesalahan dalam desain pekerjaan. Penilaian kinerja

dapat membantu mendiagnosis kesalahan tersebut.

f. Kesempatan kerja yang adil Penilaian akurat dapat menjamin karyawan

memperoleh kesempatan menempati sisi pekerjaan sesuai kemampuanya.

Berdasarkan manfaat diatas dapat dikatkan bahwa penilaian prestasi kerja

yang dilakukan secara tidak tepat akan sangat merugikan karyawan dan

perusahaan organisasi. Karyawan dapat menurunkan motivasi kerjanya karna

hasil penilaian kinerja yang tidak sesuai dengan hasil karyawan. Dampak

motivasi karyawan akan menurun adalah ketidakpuasan kerja yang pada

akhirnya akan sangat mempengaruhi produktivitas kinerja perusahan.

5. Dimensi yang menunjang Kinerja

Untuk mencapai atau menilai kinerja, ada dimensi yang menjadi tolak ukur,

menurut John Miner (1988) yaitu (Emron Edison dkk,2016) :

a. Kualitas, yaitu : tingkat kesalahan, kerusakan,kecermatan.

b. Kuantitas, yaitu : jumlah pekerjaan yangdihasilkan

c. Penggunaan waktu dalam kerja, yaitu : tingkat ketidakhadiran,

keterlambatan, waktu kerja yang efektif/jam kerjahilang.

d. Kerja sama dengan orang lain dalambekerja

Penulis (Emron Edison, Yohny Anwar, Komariyah, 2016) mencoba

mengembangkan pemikiran John Miner yang brilian ini dengan beberapa

perubahan, di mana John Miner menekankan indikator waktu terhadap

36
kehadiran pegawai/karyawan, sedangkan penulis menekannya pada waktu

penyelesaian produk.

E. COVID 19

1. Pengertian

COVID-19 (Corona Virus Disease 2019) merupakan penyakit yang diakibatkan

oleh infeksi SARS-COV2 yang memiliki kemiripan 82% genome sequence

dengan SARS-COV2 (Severe Acute Respiratory Syndrome-Corona Virus).

Corona virus atau virus korona adalah bagian dari keluarga besar virus yang

dapat menyebabkan infeksi pada bagian saluran pernafasan atas dengan

tingkaat ringan dan sedang. Virus ini merupakan jenis virus bagian baru yang

memiliki tingkat penyebaran atau penularan lebih tinggi dibandingkan virus

varian sebelumnya. Virus korona ditularkan melalui droplet yang menyebar

ketika seorang yang memiliki paparan batuk, bersin atau saaat berbicara.

Korona virus juga dikenal dengan Novel corona virus ditemukan pertama kali

di Kota Wuhan Tiongkok pada bulan November 2019. Virus ini dapat

menyebar dengan cepat dan menyebabkan wabah Pneumonia yang meluas

secara global, sehingga disebut Coronavirus disease (Covid-19). Covid-19 telah

ditetapkan sebagai pandemic global oleh organisasi kesehatan dunia (WHO).

COVID-19 adalah penyakit menular dengan gejala klinis utamanya adalah

demam, batuk kering, kelelahan, mialgia, dan dispnea. Di Cina, 18,50% dari

pasien yang menderita COVID-19 akan berkembang ke tahap yang parah, yaitu

ditandai dengan terjadinya sindrom gangguan pernapasan akut, syok septik,

37
asidosis metabolik yang sulit ditangani, serta gangguan perdarahan dan

pembekuan darah (Zhong, et al., 2020)

2. Etiologi

Berdasarkan manifestasi klinis, tes darah, dan radiografi dada, penyakit ini

didiagnosis sebagai pneumonia yang diinduksi virus oleh dokter. Investigasi

epidemiologis awal menunjukkan bahwa sebagian besar kasus yang diduga

terkait dengan kunjungan pasien ke pasar seafood Huanan. Tidak hanya

seafood, berbagai jenis hewan liar yang hidup dijual di pasar ini setiap hari

sebelum dipaksa untuk ditutup pada 1 Januari 2020. Center for Disease Control

and Prevention (CDC) di Cina menemukan SARS-CoV-2 terisolasi dalam

sampel lingkungan dari Pasar seafood Huanan, inilah yang merupakan asal

mula dari wabah COVID-19 (Jin, et al., 2020). Namun, kesimpulan yang

mutlak masih diperdebatkan karena kasus yang paling awal tidak memiliki

hubungan ke pasar tersebut. Selain itu, ditemukan bahwa setidaknya ada dua

strain berbeda dari SARS-CoV-2 beberapa bulan sebelum COVID-19 secara

resmi dilaporkan. Sampai saat ini, asal usul SARSCoV-2 masih belum

konsisten. Oleh karena itu, penyelidikan epidemiologi dan etiologi masih

sedang dilakukan oleh otoritas kesehatan Cina (Jin, et al., 2020).

3. Transmisi

Saat ini, penyebaran SARS-CoV-2 dari manusia ke manusia menjadi sumber

transmisi utama sehingga penyebaran menjadi lebih agresif. Transmisi SARS-

CoV-2 dari pasien simtomatik terjadi melalui droplet yang keluar saat batuk

atau bersin (Susilo, et al., 2020). Kontak dekat dengan potensi menghirup

38
droplet yang mengandung virus adalah cara transmisi paling umum untuk

SARSCoV (Atmojo, et al., 2020).

Selain itu, telah diteliti bahwa SARS-CoV-2 dapat viabel pada aerosol

(dihasilkan melalui nebulizer) selama setidaknya 3 jam. WHO memperkirakan

Reproductive Number (R0) COVID-19 sebesar 1,40 hingga 2,50. Namun,

studi lain memperkirakan R sebesar 3,28 (Susilo, et al., 2020)Beberapa laporan

kasus menunjukkan dugaan penularan dari karier asimtomatik, namun

mekanisme pastinya belum diketahui. Kasus-kasus terkait transmisi dari karier

asimtomatik umumnya memiliki riwayat kontak erat dengan pasien COVID-19

(Susilo, et al., 2020).

Beberapa peneliti melaporan infeksi SARS-CoV-2 pada neonatus. Namun,

transmisi vertikal secara intrauterin dari ibu hamil kepada janin belum terbukti

pasti dapat terjadi. Bila memang dapat terjadi, data menunjukkan peluang

transmisi vertikal tergolong kecil. Pemeriksaan virologi cairan amnion, darah

tali pusat, dan air susu ibu pada ibu yang positif COVID-19 ditemukan negatif

(Susilo, et al., 2020). Beberapa penelitian mendeteksi ada bayi baru lahir

terinfeksi COVID-19, sedangkan beberapa penelitian lain melaporkan bayi

dariibu yang terinfeksi lahir dalam keadaan sehat dan tidak terinfeksi (Chen, et

al., 2020).

Peneliti juga mendeteksi SARS-CoV-2 dalam sampel tinja, saluran pencernaan,

saliva dan urin. RNA dari virus SARS-CoV-2 juga dideteksi dalam air mata dan

sekresi konjungtiva (Xia, et al., 2020) Berdasarkan pada bukti bioinformatika

menunjukkan bahwa saluran pencernaan mungkin merupakan rute potensial

39
infeksi (Wang J, et al., 2020). SARS-CoV-2 telah terbukti menginfeksi saluran

cerna berdasarkan hasil biopsi pada sel epitel gaster, duodenum, dan rektum.

Virus dapat terdeteksi di feses, bahkan ada 23% pasien yang dilaporkan

virusnya tetap terdeteksi dalam feses walaupun sudah tak terdeteksi pada

sampel saluran napas. Kedua fakta ini menguatkan dugaan kemungkinan

transmisi secara fekal-oral (Susilo, et al., 2020).

Stabilitas SARS-CoV-2 pada benda mati tidak berbeda jauh dibandingkan

SARS-CoV. Eksperimen yang dilakukan oleh Doremalen, et al. (2020)

menunjukkan SARS-CoV-2 lebih stabil pada bahan plastik dan stainless steel

(>72 jam) dibandingkan tembaga (4 jam) dan kardus (24 jam). Virus dapat

dideteksi di gagang pintu, dudukan toilet, tombol lampu, jendela, lemari, hingga

kipas ventilasi, namun tidak pada sampel udara (Susilo, et al., 2020).

4. Faktor Risiko

Berdasarkan data yang sudah ada, penyakit komorbid hipertensi dan diabetes

melitus, jenis kelamin laki-laki, dan perokok aktif merupakan faktor risiko dari

infeksi SARS-CoV-2. Distribusi jenis kelamin yang lebih banyak pada laki-laki

diduga terkait dengan prevalensi perokok aktif yang lebih tinggi. Pada perokok,

hipertensi, dan diabetes melitus, diduga ada peningkatan ekspresi reseptor

ACE-2 (Susilo, et al., 2020).

Pasien kanker dan penyakit hati kronik lebih rentan terhadap infeksi

SARSCoV-2. Kanker diasosiasikan dengan reaksi imunosupresif, sitokin yang

berlebihan, supresi induksi agen proinflamasi, dan gangguan maturasi sel

dendritik. Pasien dengan sirosis atau penyakit hati kronik juga mengalami

40
penurunan respons imun, sehingga lebih mudah terjangkit COVID-19, dan

dapat mengalami luaran yang lebih buruk (Susilo, et al., 2020).

Beberapa faktor risiko lain yang ditetapkan oleh Centers for Disease Control

and Prevention (CDC) adalah kontak erat, termasuk tinggal satu rumah dengan

pasien COVID-19 dan riwayat perjalanan ke area terjangkit. Berada dalam satu

lingkungan namun tidak kontak dekat (dalam radius 2 meter) dianggap sebagai

risiko rendah. Tenaga medis merupakan salah satu populasi yang berisiko tinggi

tertular. Di Italia, sekitar 9% kasus COVID-19 adalah tenaga medis. Di Cina,

lebih dari 3.300 tenaga medis juga terinfeksi, dengan mortalitas sebesar 0,60%

(Susilo, et al., 2020).

41
F. KERANGKA TEORI
Tinggi nya angka
kejadian Covid-19

Beban kerja fisik

Aspek beban kerja :


- Kegiatan produktif Kinerja kerja tenaga
langsung
- Kegiatan produksif tidak
kesehatan dimasa
langsung pandemi Covid-19

Stress Kerja
Faktor yang mempengaruhi :
- Psikologis
- Motivasi
Yang mempengaruhi :
- Faktor – faktor pribadi
- Faktor lingkungan umum
- Pekerjaan yang penuh stress

Sumber : Trihastuti (2016) , Mangkunegara (20109, Febriana (2013)

42
BAB III

KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS & DEFINISI OPERASIONAL

Pada bab ini akan dibahas tentang kerangka konsep yang diambil dari kerangka teori

yang telah ada. Adapun variabel penelitian ini terdisi dari variabel independen dan

dependen. Definisi operasional sesuai dengan variabel yang diteliti mengenai beban

kerja dan kinerja tenaga kesehatan. Hipotesis pada hal ini peneliti ingin membuktikan

apakah ada hubungan antara beban kerja fisik dan stress kerja terhadap kinerja tenaga

kesehatan di masa pandemi Covid 19.

A. Kerangka Konsep

Berdasarkan penelitian terdahulu beban kerja fisik dan stress kerja mempunyai

pengaruh terhadap kinerja, maka dapat dikembangkan suatu kerangka piker teoritis

yang mendasari penelitian ini secara sistematis.

Kerangka konsep merupakan gambaran hubungan antara berbagai variabel yang

dirumuskan oleh peneliti setelah membaca dari teori yang ada sehingga tersusun

teori akan akan digunakan sebagai landasan untuk penelitiannya. Kerangka konsep

merupakan kerangka hubungan antara konsep-konsep yang akan diukur atau

diamati melalui penelitian yang akan dilakukan. diagram dalam kerangka konsep

harus menunjukkan hubungan antara variabel-variabel yang akan diteliti(Masturah

& T, 2018)

43
Skema 3.1

Kerangka Konsep Penelitian

“ Hubungan Antara Beban Kerja Fisik Dan Stres Kerja Terhadap Kinerja Tenaga
Kesehatan Di Puskesmas Lemahduhur Pada Masa Pandemi Covid 19 Tahun 2021”

Variabel Independen Variabel Dependen

Beban Kerja Fisik Kinerja Kerja


 Tugas-tugas  Kualitas
 Organisasi kerja  Kuantitas
 Lingkungan  Penggunaan
kerja waktu kerja
 Kerjasama

Stres Kerja
 Stres Biologis
 Stres Psikologis
 Stres Sosial

44
B. Variabel Penelitian

Variabel merupakan ciri, sifat atau ukuran yang dimiliki peneliti yang dapat

menjadi pembeda antara yang satu dengan lainnya

Terdapat dua macam variabel yaitu variabel independen dan dependen dependen :

1. Variabel Independen

Variabel independen disebut variabel bebas, variabel ini merupakan yang dapat

mempengaruhi variabel lain, jika variabel independen berubah maka bisa

merubah variabel yang lain. Variabel independen dari penelitian ini yaitu beban

kerja fisik dan stres kerja

2. Variabel Dependen

Variabel dependen sering disebut variabel terikat, variabel ini merupakan

variabel yang dipengaruhi oleh variabel independen, karena variabel dependen

berubah diakibatkan oleh perubahan dari variabel independen. Variabel

dependen dalam penelitian ini adalah kinerja kerja.

C. Hipotesis

Hipotesis memberikan arah serta petunjuk penelitian. Hipotesis menunjukkan

hubungan yang diduga antara variabel bebas atau variabel pengaruh (Independent

variable) dan variabel tergantung atau variabel terpengaruh (dependent variable)

yang menjadi pusat perhatian dan penelitian. Dari hipotesis, peneliti dapat

menentukan data yang harus dikumpulkan dan bentuk analisis yang harus

45
dikumpulkan serta bentuk analisis yang digunakan untuk mengukur hubungan

antarvariabel tersebut (Purnomo & Bramantoror, 2018). Berdasarkan latar

belakang, rumusan masalah, tujuan, manfaat serta kerangka konsep penelitian,

maka hipotesis utama dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Adanya beban kerja fisik dapat meningkatkan stres kerja pada tenaga kesehatan

2. Adanya stress kerja dapat mempengaruhi kinerja tenaga kesehatan

3. Adanya beban kerja fisik dan stress kerja dapat mempengaruhi kinerja tenaga

kesehatan

D. Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan definisi dari variabel-variabel yang akan diteliti

secara operasional. Definisi operasional dibuat untuk memudahkan pada

pelaksanaan pengumpulan data serta pengolahan analisis data. Pada saat

pengumpulan data, definisi oeprasional dibuatdalam mengarahkan pembuatan

serta pengembangan instrumen penelitian. Pada pengolahan serta analisis data,

definisi operasional bisa memudahkan karena data yang dihasilkan sudah terukur

serta siap untuk diolah dan dianalisis. Maka dengan definisi operasional yang

tepat, ruang lingkup penelitian atau pengertian variabel-variabel akan lebih

fokus(Masturah & T, 2018).

46
3.1 Tabel Definisi Operasional

Variabel Independen

No. Variabel Definisi Cara Alat Ukur Hasil Ukur Skala

Operasional Ukur

1. Beban Suatu kondisi Mengisi Kuesioner 1. Nilai Ordinal

Kerja dengan kuesioner Skor >80

Fisik pekerjaan menyatakan

dengan uraian beban

tugasnya harus pekerjaan

di selesaikan berat

pada batas
2. Nilai
waktu tertentu.
Skor 50-80
(Tjiabrata dkk,
menyatakan
2017)
beban

pekerjaan

sedang

3. Nilai

Skor <50

47
menyatakan

beban

pekerjaan

agak

ringan.

(Hart dan

Staveland

1981)

2. Stres Merupakan Mengisi Kuesioner 1 = Tidak Nominal

Kerja kondisi dimana kuesioner Pernah

2 = Jarang
terjadi
3 = Kadang
ketegangan
- kadang
yang
4 = Sering
mengakitbatkan
5 = Selalu
perubahan
Kuesioner,
terhadap
di ukur
kondisi fisik, dengan
jalan fikiran, skor dalam

dan emosi. klasifikasi :

(Fatikhin, dkk, 1. Tingkat

2017) stres

tinggi : 93-

48
125

2. Tngkat

stres

sedang :

59-92

3. Tingkat

stres ringan

: 25-58

(Osiphow,

1998)

Variabel Dependen

No. Variabe Definisi Cara Ukur Alat Hasil Ukur Skala

l Operasional Ukur

1. Kinerja Kinerja adalah Mengisi Kuesion 1 = Tidak Nominal

Kerja hasil kerja yang kuesioner er Pernah

2 = Jarang
dapat dicapai
3 = Kadang
oleh seseorang
- kadang
atau kelompok
4 = Sering
orang dalam
5 = Selalu
suatu
Kuesioner

49
perusahaan di ukur

sesuai dengan menjadi

wewenang dan kinerja Baik

tanggung jawab dan kurang

masing-masing berdasarkan

dalam upaya Skor T

pencapaian
1. Baik jika
tujuan
n ≥ 82.50
organisasi
median T 2.
secara illegal,
kurang
tidak melanggar
Jika n ≤
hokum dan
82.50
tidak
median T
bertentangan

dengan moral (Azwar,

dan etika. 2011)

(Afandi,

2018:83)

50
BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

A. RANCANGAN PENELITIAN

Rancangan penelitian deskriptif melaporkan penelitian dengan mendeskripsikan

variabel penelitian, berdasarkan hasil yang di ambil dari populasi secara akurat dan

sistematis (Arikunto, 2019). Penelitian ini menggunakan Cross Sectional, yaitu

suatu penelitian untuk mempelajari dianmika korelasi antara faktor-faktor risiko

denagn efek, dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus

pada suatu saat (Notoatmodjo, 2018). Artinya, tiap subjek penelitian hanya

diobservasi sekali saja dan pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau

variabel subjek pada saat pemeriksaan. Penelitian menggunakan pendekatan cross

sectional karena bermaksud untuk mengidentifikasi ada tidaknya hubungan antara

variabel dependen dan variabel independen dengan satu kali pengukuran dengan

menggunakan kuesioner. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa

hubungan antara beban kerja fisik dan stress kerja terhadap kinerja tenaga

kesehetan di Puskesmas Lemahduhur pada masa pandemi covid 19

B. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN

1. Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di puskesmas Lemahduhur Kecamatan Tempuran

Kabupaten Karawang

51
2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilakukan pada bulan juli tahun 2021

C. POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan dari subjek penelitian yang diteliti (Arikunto,

2019). Dalam penelitian ini subjek yang diambil adalah seluruh tenaga

kesehatan di puskesmas Lemahduhur Kecamatan Tempuran Kabupaten

Karawang.

2. Sampel Penelitian

Sampel penelitian merupakan sebagian yang diambil dari keseluruhan obyek

yang di teliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo,2010).

Sampel merupakan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh

populasi (Notoatmodjo, 2012).

Total sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana jumlah sampel

sama dengan populasi (Sugiyono,2017). Alasan mengambil total sampling

karena menurut Sugiyono (2007) jumlah populasi yang kurang dari 100

seluruh populasi dijadikan sampel penelitian semuanya. Dalam penelitian ini

sampel yang di gunakan berjumlah 26 orang yaitu jumlah tenaga kesehatan

di puskesmas lemahduhur.

3. Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi adalah kriteria yang akan menyaring anggota populasi

52
menjadi sampel yang memenuhi kriteria secara teori yang sesuai dan terkait

dengan topik dan kondisi penelitian. Atau dengan kata lain, kriteria inklusi

merupakan ciri-ciri yang perlu dipenuhi oleh setiap anggota populasi yang

dapat diambil sebagai sampel (Masturoh & Anggita, 2018).

Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah :

a. Tenaga kesehatan yang bekerja di puskesmas lemahduhur

b. Sehat jasmani dan rohani

c. Bersedia menjadi informan

4. Kriteria eksklusi

Kriteria eksklusi adalah kriteria yang dapat mengeluarkan anggota sampel

dari kriteria inklusi atau dengan kata lain ciri-ciri anggota populasi tidak

dapat diambil sebagai sampel (Masturoh & Anggita, 2018).

Kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah :

a. Non tenaga kesehatan yang bekerja di puskesmas lemahduhur

b. Pihak puskesmas tidak bersedia untuk dilakukan penelitian

D. ETIKA PENELITIAN

Dalam melakukan penelitian ini, peneliti memperhatikan prinsip-prinsip dasar

etika penelitian yang meliputi : menghormati harkat dan martabat manusia,

menghormati privasi dan kerasiaan subjek penelitian, keadilan dan

inklusivitas/keterbukaan, memperhitungkan manfaat dan kerugian yang

53
ditimbulkan (Milton, 1999 dalam Bondan Palesten dalam (Notoatmodjo, 2018).

1. Menghormati harkat dan martabat manusia (respect for human dignity)

Peneliti perlu mempertimbangkan hak-hak subjek penelitian untuk

mendapatkan informasi tentang tujuan peneliti melakukan penelitian tersebut.

disamping itu, peneliti juga memberikan informasi atau tidak memberikan

informasi (berpartisipasi). Sebagai ungkapan, peneliti menghormati harkat dan

martabat subjek penelitian, peneliti seyogyanya menyiapkan formulir

persetujuan subjek (inform concent). Tujuan inform concent yaitu agar subjek

mengerti maksud dan tujuan penelitian, serta mengetahui dampaknya.

Dalam hal ini pertama kali adalah peneliti mendatangi calon responden.

Selanjutnya peneliti menyeleksi responden untuk dijasikan sampel penelitian.

2. Menghormati privasi dan kerahasiaan subjek penelitian (respect for privacy and

confidentiality)

Setiap orang mempunyai hak-hak dasar individu termasuk privasi dan

kebebasan individu dalam memberikan informasi. Setiap orang berhak untuk

tidal memberikan apa yang diketahuinya kepada orang lain oleh sebab itu, pada

peneitian ini peneliti tidak boleh menampilkan informasi mengenai indentitas

dan kerahasiaan identitas subjek.

3. Keadilan dan inklusitivitas/keterbukaan (respect for justice an inclusiveness)

Prinsip keterbukaan dan adil perlu dijaga oleh peneliti dengan kejujuran,

keetrbukaan dan kehati-hatian. Untuk itu, lingkungan penelitian perlu

dikondisikan sehingga memenuhi prinsip eketrbukaan, yakni dengan

menjelaskan prosedor penelitian. Prinsip keadilan dalam penelitian ini

54
menjamin bahwa semua subjek penelitian memperoleh perlakuan dan

keuntungan yang sama, tanpa membedakan jender, agama, etnis dan

sebagainya,

4. Memperhitungkan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan (balancing harm and

benefits)

Pada prinsip penelitian ini dilakukan hendaknya memberikan manfaat pada

umumnya bagi masyarakat dan khususnya bagi subjek penelitian. Kemudian

hendaknya peneliti berusaha meminimalisasi dampak yang merugikan bagi

subjek penelitian. Oleh sebab itu, peneliti memperhatikan kondisi-kondisi

responden saat penelitian berjalan.

E. ALAT PENGUMPULAN DATA

Alat pengumpulan data yang di lakukan pada penelitian ini dengan memakai

kuesioner yang di bagikan kepada responden tenaga kesehatan di Puskesmas

Lemahduhur. Responden diminta untuk mengisi kuesioner yang dibagikan.

Adapun kuesioner yang digunakan merupakan kuesioner tertutup berisi identitas

responden dan pertanyaan yang harus diisi oleh responden. Terdapat 75

pertanyaan dalam kuesioner terdiri dari :

1. 25 pertanyaan tentang beban kerja fisik

2. 25 pertanyaan tentang stress kerja

3. 25 pertanyaan tentang kinerja kerja

55
Data yang diperoleh melalui kuesioner tersebut dikelompokkan dan dilakukan

tabulasi hasil. Instrument yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu

valid dan reliable.

F. UJI VALIDITAS DAN REABILITAS

1. Uji Validitas

Validitas merupakan indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar

mengukur apa ynag diukur (Notoatmodjo, 2018). Untuk mengetahui apakah

kuesioner yang telah disusun mampu mengukur apa yang ingin kita ukur,

maka perlu pengujiam dengan uji korelasi antara skor setiap item (pertanyaan)

dengan skor total kuesioner. Jika semua pertanyaan memiliki korelasi yang

bermakna (construct validity). Jika kuesioner tersebut telah memiliki validitas

konstruk, berarrti semua item (pertanyaan) yang ada di kuesioner itu

mengukur konsep yang akan diukur. Uji validitas dilakukan untuk

memberikan keyakinan bahwa alat ukur tersebut dapat digunakan pada saat

sekarang dengan ketelitian yang baik.

Teknik korelasi yang digunakan adalah yang dikemukakan oleh Pearson, yang

dikenal dengan Teknik korelasi product moment yang rumusnya sebagai

berikut :

R XY =n ¿ ¿

Keterangan :

n = Jumlahpesertates

56
R xy = Koefisien korelasi antara variabel X dan Y dan variabel yang

dikorelasikan

X = Skor item

Y = Skor total

Untuk mengetahui validitas kuesioner dilakukan dengan membandingakn nilai

r tabel dengan r hitung.

a. menentukan nilai r tabel

Nilai r tabel dilihat dengan r menggunakan df = n-2 pada tingkat

kemaknaan 5%

b. Menentukan nilai r tabel hasil perhitungan

Nilai r hasil dapat dilihat kolom corrected item-total correlation

c. Keputusan

Masing-masing dibandingkan nilai r hasil dengan nilai r tabel, ketentuan :

jika r hasil > r tabel maka kuesioner tersebut valid.

Uji validitas dilakukan di Puskesmas Tempuran, data yang diperoleh di

duji dengan uji korelasi dengan menggunakan batuan program computer

program SPSS versi 20, dengan 30 sampel responden, dengan

menggunakan derajat kesalahan 5% adalah 0,361. Kuesioner dinyatakan

valid jika jika r hitung > dari r tabel (0,361).

57
2. Uji Reabilitas

Reabilitas adalah indeksi yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur

dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Artinya menunjukkan sejauh mana

hasil pengukuran tetap konsisten (ajeg)bila dilakukan pengukuran dua kali

atau lebih terhadap gejala yang sama, dengan menggunakan alat ukur yang

sama (Notoatmodjo, 2018).

Tabel 4.1
Reliabilitas Berdasarkan Nilai Alpha
Alpha Tingkat Reliabilitas

0,00-0,19 Kurang Reliabel

0,20-0,39 Agak Reliabel

0,40-0,59 Cukup Reliabel

0,60-0,79 Reliabel

0,80-1,00 Sangat Reliabel

Sumber : Sugiyono (2007)

Hasil uji reabilitas didapatkan hasil nilai cronbach’s alpha0,805 pada

kuesioner kinerja kerja dinyatakan reliabelpada kuesioner beban kerja

cronbach’s alpha0,734 dinyatakan dan pada kuesioner stress kerja didapatkan

hasil nilai cronbach’s alpha sebesar 0,745.

58
G. PROSEDUR PENGUMPULAN DATA

Proses penelitian ini telah dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Persiapan Administratif

a. Pelaksanaan penelitian dilaksanakan setelah sidang proposal dan setelah

mendapatkan persetujuan dari pembimbing.

b. Setelah itu peneliti mengajukan izin kepada Kepala Puskesmas Lemahduhur

Kabupaten Karawang

c. Melakukan pendekatan kepada responden

d. Memperkenalkan diri dan menjelaskan maksud dan tujuan

e. Mengirim Link Google Form

2. Pelaksanaan Penelitian

a. Peneliti memberikan penjelasan mengenai cara pengisian kuesioner yang

akan diberikan kepada responden

b. Memberikan waktu untuk mengisi kuesioner ini ± 15 menit

c. Memberikan kesempatan kepada responden untuk bertanya jika pertanyaan

dalam kuesioner kurang jelas.

d. Setelah kuesioner terisi oleh responden peneliti mengucapkan terimakasih.

H. PENGOLAHAN DATA

1. Editing

Hasil wawancara, angket/kuesioner atau pengamatan dari lapanngan harus

dilakukan penyuntingan (editing) terlebih dahulu. Secara umum editing

59
merupakan kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan isian formlir tersebut.

Editing langsung dilakukan setelah responden mengisi kuesioner. Apabila ada

jawaban-jawaban yang belum lengkap, kalau kemungkinan perlu dilakukan

pengambilan data ukang untuk melengkapi jawaban-jawaban tersebut, tetapi

apabila tidak memungkinkan, maka pertanyaan yang jawabnya tidak lengkap

tersebut tidak dialah atau dimasukkan dalam pengolahan “data missing”.

2. Koding

Setelah kuesioner diedit atau disunting, selanjutnya dilakukan peng”kodean”

atau “koding”, yakni mengubah data berbentuk klaimat atau huruf menjadi data

angka atau bilangan. Hal ini dilakukan untuk mempermudah peneliti dalam

melakukan tabulasi dan analisa data serta mempercepat dalam proses entry

data.

3. Memasukan data (Data Entry)

Yakni jawaban-jawaban dari masing-masing responden yang dalam bentuk

“kode” (angka atau huruf) dimasukkan ke dalam program atau “software”

computer. Proses entry dilakukan setelah peneliti yakin kebenaran, kelengkapan

dan pengkodean data.

4. Pembersihan Data (Cleaning)

Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden selesai dimasukkan,

perlu di cek kembali untuk melihat kemungkinan-kemungkinan adanya

kesalahan-kesalahan kode, ketidaklengkapan, dan sebagainya, kemungkinan

dilakukan pembentukn atau koreksi(Notoatmodjo, 2018).

60
I. ANALISIS DATA

1. Analisa Univariat

Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan karakteristik setiap variabel

penelitian. Bentukan analisis univariat tergantung dari jenis datanya. Untuk data

numerik digunakan nilai mean atau rata-rata, median dan standar deviasi. Pada

analisa ini menghasilkan distribusi serta pesentase dari setiap variabel. Dalam

penelitian ini akan menjabarkan distribusi frekuensi usia, pendidikan terakhir,

jenis kelamin dan status perkawinan. (Notoatmodjo, 2018).

x
P= X 100 %
n

Keterangan :

p : Presentase

x : jumlah nilai yang didapat dari seluruh item pertanyaan

n : jumlah nilai keseluruhan item pertanyaan

2. Anilisa Bivariat

Apabila telah dilakukan analisis univariat, hasilnya akan diketahui karakteristik

atau distribusi setiap varaibel, dan dapat dilanjutkan analisis bivariat. Analisis

bivariat dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atau

berkolerasi (Notoatmodjo, 2018).

Dalam penelitian bivariat bisa dilakukan penelitian dua variabel terhadap

variabel independen (bebas) yaitu beban kerja fisik dan stress kerja, sedangkan

variabel dependen (terikat) yaitu kinerja tenaga kesehatan. Untuk menentukan

61
hubungan yang bermakna variabel tersebut digunakan analisa statistik

menggunakan chi-square (X2) dengan confidenceinternal (i) 95% kemaknaan

alpha 0,05 dengan hasil bahwa nilai p-value dengan hasil analisa ≤ 0,05 maka

variabel independen mempunyai hubungan yang bermakna terhadap variabel

dependen. Sebaliknya pula jika nilai p-value ≥0,05 maka variabel independent

tidak mempunyai hubungan yang bermakna terhadap variabel dependen.

Dengan kata lain bila p ≤ α (0,05) maka Ho ditolak Ha diterima, yang artinya

tidak ada hubungan antara variabel independent dengan variabel dependent,

sebaliknya bila Ho diterima Ha ditolak, yang artinya ada hubungan antara

variabel independent dengan variabel dependent.

Rumus Chi Square

x =∑ ¿ ¿ ¿
2

Keterangan :

x2 = Distribusi kuantitatif

0 = Hasil observasi (pengamat)

E = Nilai Expected (diharapkan)

Ketentuan yang berlaku terhadap Chi Square yaitu :

a. Apabila tabel 2x2 dan tidak ada Expected (harapan) / E<5, maka uji yang

dipakai sebaiknya “Contitunity Correction (a)”/

b. Apabila tabel 2x2 danada nilai E<5, maka uji yang dipakai adalah “Fisher’s

Exact Test”.

62
c. Apabila tabel lebih 2x2, misalnya 2x3, 3x3 dll, maka uji yang dipakai uji

“Pearson Chi-square”.

d. Sedangkan “Uji Likelihood Ratio” dan “linear=by-linear asscotation”

biasanya digunakan lebih spesifik, misalnya analisis stratifikasi pada bidang

epidemiologi dan untuk mengetahui hubungan linear dua variabel kategorik,

sehingga kedua jenis ini jarang dipakai.

Pada uji Chi-square untuk mengetahui besar/kekuatan hubungan digunakan

nilai POR dan OR atau RR. Nilai POR dan OR untuk jenis peneliti Cross

Sectional dan Case control, sedangkan nilai RR digunakan bila jenis

penelitian Kohort.

63
BAB V

HASIL PENELITIAN

Pada bab ini diuraikan hasil penelitian yang dilakukan dengan memberikan

kuesioener secara langsung dengan mengunjungi langsung responden untuk

pengumpulan data kuesioner pada tanggal 16-20 juli 2021 dengan 26 responden.

Analisa hasil penelitian dilakukan dalam 2 tahap yaitu analisa univariat dan analisa

bivariat. Analisa univariat yaitu dengan dengan membuat distribusi frekuensi

sedangkan analisa bivariat yaitu untuk diketahuinya pengaruh atau hubungan pada

variabel-variabel penelitian dengan menggunakan Chi Square.

A. Hasil Univariat

Dalam analisa univariat ini menjelaskan secara deskriptif menganai variabel

penelitian yang terdiri dari usia, jenis kelamin, pendidikan terakhir, profesi dan

status perkawinan

1. Usia

Distribusi frekuensi responden berdasarkan usia dapat dilihat pada tabel

dibawah ini :

64
Tabel 5.1

Distribusi Frekuensi Usia Pada Tenaga Kesehatan di Puskesmas Lemahduhur

Juli 2021

Usia Frekuensi Presentase (%)

20-30 10 38.5
Dari
31-40 12 46.2
hasil
41-50 4 15.4
analisa
Total 26 100.0
menunjukkan bahwa usia responden yang terbanyak yaitu usia usia 31-40 sebanyak

12 (46.2%), 20-30 sebanyak 10 (38.5%),dan usia 41-50 sebanyak 4 (15.4%)

2. Jenis Kelamin

Distribusi frekuensi responden berdasarkan Jenis Kelamin dapat dilihat pada

tabel dibawah ini :

65
Tabel 5.1

Distribusi Frekuensi Jenis KelaminPada Tenaga Kesehatan di Puskesmas

Lemahduhur Juli 2021

Jenis Kelamin Frekuensi Presentase

Laki – laki 7 29.9

Perempuan 19 73.1

Total 26 100.0

Dari hasil analisa menunjukkan bahwa jenis kelamin responden yang terbanyak

yaitu jenis kelamin perempuan 19 sebanyak (73.1%).laki-laki 7 sebanyak

(26.9%).

3. Pendidikan terakhir

Distribusi frekuensi responden berdasarkan pendidikan terakhir dapat dilihat

pada tabel dibawah ini :

Tabel 5.3

Distribusi Frekuensi Pendidikan Terakhir Pada Tenaga Kesehatan di

Puskesmas Lemahduhur Juli 2021

66
Pendidikan Terakhir Frekuensi Presentase

S1 (SARJANA) 11 42.3

D3 (DIPLOMA) 15 57.7

Total 26 100.0

Dari hasil analisa menunjukkan bahwa tingkat pendidikan terakhir yang

terbanyak yaitu D3 (DIPLOMA) sebanyak 15 (57.7%), dan S1 (SARJANA)

sebanyak 11 (42.3%).

4. Profesi

Distribusi frekuensi responden berdasarkan profesi dapat dilihat pada tabel

dibawah ini :

Tabel 5.4

Distribusi Frekuensi Profesi Pada Tenaga Kesehatan di Puskesmas

Lemahduhur Juli 2021

Profesi Frekuensi Presentase

Dokter 3 23.1

Perawat 10 38.5

Bidan 10 38.5

Apoteker 1 3.8

67
Admin 2 7.7

Total 26 100.0

Dari hasil analisa menunjukkan bahwa profesi yang terbanyak yaitu Kebidanan

sebanyak 10 (38.5%), Keperawatan sebanyak 10 (38.5%), S1 Kedokteran

sebanyak 3 (11.5%), S1 Keperawatan Gigi 1 (3.8%), dan S1 Farmasi sebanyak

1 (3.8%).

5. Status Perkawinan

Distribusi frekuensi responden berdasarkan status perkawinan dapat dilihat

pada tabel dibawah ini :

Tabel 5.5

Distribusi Frekuensi Status Perkawinan Pada Tenaga Kesehatan di

Puskesmas Lemahduhur Juli 2021

Status Perkawinan Frekuensi Presentase

Kawin 17 65.4

Belum kawin 9 34.6

Total 26 100.0

Dari hasil analisa menunjukkan bahwa status perkawinan responden yang

terbanyak yaitu Kawin 17 sebanyak (65.4%).Belum kawin 9 sebanyak

(34.6%).

68
6. Beban Kerja Fisik

Tabel 5.6

Distribusi Frekuensi Beban Kerja Fisik Pada Tenaga Kesehatan di

Puskesmas Lemahduhur Juli 2021

Beban Kerja Fisik Frekuensi Presentase

Berat 12 46.2

Sedang 9 34.6

Ringan 5 19.2

Total 26 100.0

Dari hasil analisa menunjukkan beban kerja fisik responden yang terbanyak

yaitu berat 12 sebanyak (46.2%), sedang 9 sebanyak (34.6%), ringan 5

sebanyak (19.2%).

7. Stres Kerja

Tabel 5.7

Distribusi Frekuensi Stres Kerja Pada Tenaga Kesehatan di Puskesmas

Lemahduhur Juli 2021

Beban Kerja Frekuensi Presentase

Berat 10 38.5

69
Sedang 10 38.5

Ringan 6 23.1

Total 26 100.0

Dari hasil analisa menunjukkan stres kerja responden yang terbanyak yaitu

berat 10 sebanyak (38.5%), sedang 10 sebanyak (38.5%), ringan 6 sebanyak

(23.1%).

8. Kinerja Kerja

Tabel 5.8

Distribusi Frekuensi Kinerja Kerja Pada Tenaga Kesehatan di Puskesmas

Lemahduhur Juli 2021

Kinerja Kerja Frekuensi Presentase

Baik 13 50.0

Kurang Baik 13 50.0

Total 26 100.0

Dari hasil analisa menunjukkan kinerja kerja responden yang terbanyak yaitu

baik 13 sebanyak (50.0%), dan kurang baik 13 sebanyak (50.0%)

70
B. Hasil Bivariat

Dalam analisa bivariat menjelaskan secara deskriptif mengenai hubungan ataupun

pengaruh dari setiap variabel penelitian yaitu beban kerja fisik dan stress kerja

dengan kinerja kerja. Data ini di sajikan dalam bentuk tabel analisis.

Uji Chi Square dilakukan untuk mengetahui perbedaan pengaruh/ hubungan antara

beban kerja fisik dan stres kerja dengan kinerja kerja.

1. Hubungan beban kerja fisik dengan kinerja kerja tenaga kesehatan

Hubungan beban kerja fisik dengan kinerja kerja dimasa pandemi covid-19 di

puskesmas Lemahduhur Kabupaten Karawang Tahun 2021 dapat diketahui

dari analisis deskriptif yang dilakukan dengan tabel silang (cross tabulation)

dan persentase dari kedua variabel tersebut sebagai berikut :

Tabel 5.9

Hubungan beban kerja fisik dengan kinerja kerja tenaga kesehatan dimasa

pandemi covid-19 di puskesmas Lemahduhur Kabupaten Karawang Tahun

2021

Kinerja Kerja Total P-

Baik Kurang Baik Valu


e
Varibel Kategori
N % N % N %

Beban Berat 1 8.3% 11 91.7% 12 100.0%


Kerja
0.000
Fisik
Sedang 9

8 88.9% 1 11.1% 100.0%

71
Ringan 4 80.0% 1 20.0% 5 100.0%

Total 13 50.0% 13 50.0% 26 100.0%

Pada tabel diatas menunjukan responden denganbeban kerja fisik berat

mengalami kinerja kurang baik sebanyak 91.7% (11 orang). Dari uji statistik

didapat P Value 0,000 < 0,05 jadi Ha diterima, maka dapat disimpulkan bahwa

ada hubungan yang signifikan antara beban kerja fisik dan kinerja kerja.

2. Hubungan stres kerja dengan kinerja kerja tenaga kesehatan

Hubungan stres kerja dengan kinerja kerja dimasa pandemi covid-19 di

puskesmas Lemahduhur Kabupaten Karawang Tahun 2021 dapat diketahui dari

analisis deskriptif yang dilakukan dengan tabel silang (cross tabulation) dan

persentase dari kedua variabel tersebut sebagai berikut :

Tabel 6.0

Hubungan stres kerja dengan kinerja kerja tenaga kesehatan dimasa

pandemi covid-19 di puskesmas Lemahduhur Kabupaten Karawang Tahun

2021

Kinerja Kerja Total P-

Baik Kurang Baik Valu


e
Varibel Kategori
N % N % N %

72
Stres Berat 0 0.0% 10 100.0% 10 100.0%
Kerja
0.000

Sedang 10

8 80.3% 2 20.0% 100.0%

Ringan 5 83.3% 1 16.7% 6 100.0%

Total 13 50.0% 13 50.0% 26 100.0%

Pada tabel diatas menunjukan responden dengan stress kerja berat mengalami

kinerja kurang baik 100.0% (10 orang) dan dengan stress kerja ringan

mengalami kinerja buruk 20.0% (2 orang). Dari uji statistik didapat P Value

0,000 < 0,05 jadi Ha diterima, maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan

yang signifikan antara stress kerja dan kinerja kerja.

73
BAB VI

PEMBAHASAN

A. Keterbatasan Peneliti

Dalam penelitian ini, peneliti masih menemukan berbagai keterbatasan penelitian.

Adapun keterbatasan penelitian yang ada sebagai berikut :

1. Keterbatasan waktu pengumpulan data

Penelitian ini dilaksanakan pada waktu pandemic covid-19, sehingga peneliti

mempunyai keterbatasan akses dalam pengumpulan data, seharusnya

pengumpulan data dilakukan secara langsung kepada tenaga kesehatan di

puskesmas Lemahduhur tetapi karena adanya peningkatan covid-19 penelitian

dilakukan secara online dengan mengirim google form kepada responden. Dan

peneliti tidak bertemu secara langsung.

B. Analisis Univariat

1. Usia Pada Tenaga Kesehatan

Usia merupakan umur seseorang yang terhitung saat dilahirkan sampai berulang

tahun.

Dari hasil penelitian ini dilakukan kepada 26 responden tenaga kesehatan

berusia 20-30 tahun, 31-40 tahun dan 41-50 tahun. Dari hasil analisa

menunjukkan bahwa usia responden yang terbanyak yaitu usia usia 31-40

sebanyak 12 (46.2%).

74
Umur seseorang dapat menjadi faktor bagi tenaga kesehatan yang mampu

diselesaikan. Pada rentang umur tersebut seseorang belum mengalami

penurunan kekuatan otot serta kemampuan motoris dan sensoris yang berarti

karena kekuatan otot seseorang menurun sebesar 50% dari orang yang berumur

25 tahun pada umur 40-50 tahun sedangkan kemampuan sensoris dan motoris

menurun sebanyak 60%, oleh sebab itu umur harus dijadikan pertimbangan

dalam memberikan pekerjaan.

2. Jenis Kelamin Pada Tenaga Kesehatan

Dari hasil penelitian yang dilakukan kepada 26 responden tenaga kesehatan

menunjukan bahwa responden dengan jenis kelamin perempuan yang

merupakan responden lebih banyak berjumlah sebanyak 17 responden (73.1%).

Hasil temuan tersebut mengemukakan bahwa perempuan lebih menghargai

peluang untuk bekerja dengan karyawan yang menyenangkan sehingga tenaga

kesehatan lebih banyak pada jenis kelamin perempuan dalam melakukan

pekerjaan daripada laki-laki.

3. Pendidikan Terakhir Pada Tenaga Kesehatan

Pendidikan adalah panduan yang diterima seorang tentang suatu perkembangan

menuju suatu pencapaian tertentu dalam bertindak serta mengisi kehidupan

dalam capaian keselamatan dan kebahagiaan, pendidikan yang bisa

mempengaruhi individu termasuk prilaku terutama dalam bertindak serta

berperan pada proses pembangunan (Widiyaningsih & Suharyanta, 2020).

75
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan kepada 26 responden tenaga

kesehatan menunjukkan bahwa tingkat pendidikan terakhir yang terbanyak

yaitu D3 (DIPLOMA) sebanyak 15 (57.7%).

Pada tingkat pendidikan, seseorang akan dipengaruhi oleh pendidikan yang

diperolehnya, semakin tinggi tingkat pendidikan yang didapat maka akan

semakin banyak informasi yang diterima, sehingga pasien akan lebih baik

dalam memilih perawatan apa yang akan dijalani.

4. Profesi Pada Tenaga Kesehatan

Profesi sebagai bidang usaha manusia berdasarkan pengetahuan, dimana

keahlian dan pengalaman pelakunya diperlukan oleh masyarakat.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan kepada 26 responden tenaga

kesehatan menunjukkan bahwa profesi yang terbanyak yaitu Kebidanan

sebanyak 10 (38.5%). Dikarenakan kurangnya kebutuhan tenaga kesehatan

kebidanan di rumah sakit sehingga bidan banyak yang bekerja di puskesmas.

5. Status Perkawinan Pada Tenaga Kesehatan

Perkawinan adalah hubungan permanen antara laki – laki dan perempuan yang

diakui sah oleh masyarakat yang bersangkutan yang berdasarkan atas peraturan

perkawinan yang berlaku. Dari hasil analisa menunjukkan bahwa status

perkawinan responden yang terbanyak yaitu Kawin 17 sebanyak (65.4%).

Belum kawin 9 sebanyak (34.6%).

Status pernikahan dapat menjadi faktor pemicu beban tersendiri pada tenaga

76
kesehatan ditempat kerja. Tenaga kesehatan yang sudah menikah tidak hanya

memikirkan kebutuhan hidupnya sendiri, akan tetapi harus memikirkan

kebutuhan hidup keluarganya juga. Bagi tenaga kesehatan yang berstatus kawin

tentunya dari segi emosional jelas berbeda dengan tenaga kesehatan yang belum

kawin dimana tenaga kesehatan yang sudah kawin memiliki emosional yang

lebih sehingga mempengaruhi beban dsn stress tersendiri.

6. Beban Kerja Fisik Pada Tenaga Kesehatan

Beban kerja fisik yakni kerja yakni kerja yang membutuhkan energi fisik otot

manusia sebagai sumber tenaga. Dari hasil analisa menunjukkan beban kerja

responden yang terbanyak yaitu berat 12 sebanyak (46.2%), adanya beban kerja

yang berlebih pada tenaga kesehatan dikarenakan peningkatan covid 19 oleh

karena itu tenaga kesehatan akan mengalami kelelahan fisik dari kelelahan kerja

sehingga mengakibatkan turunnya daya tahan tubuh akibat ada aktivitas fisik

yang berlebih, monoton, serta waktu istirahat yang kurang cukup.

7. Stres Kerja Pada Tenaga Kesehatan

Stress kerja adalah suatu kondisi ketegangan yang menciptakan adanya

ketidakseimbangan fisik dan psikis, yang mempengaruhi emosi, proses piker,

dan kondisi seorang karyawan. Dari hasil analisa menunjukkan stres kerja

responden yang terbanyak yaitu berat 10 sebanyak (38.5%), sedang 10

77
sebanyak (38.5%), ringan 6 sebanyak (23.1%). Stress yang terlalu besar pada

tenaga kesehatan dapat mengancam kemampuan tenaga kesehatan untuk

menghadapi lingkungan pada diri tenaga kesehatan tersebut berkembang

berbagai macam gejala stress yang dapat mengganggu pelaksanaan kerja tenaga

kesehatan tersebut.

8. Kinerja Kerja Pada Tenaga Kesehatan

Kinerja adalah hasil kerja baik secara kualitas maupun kuantitas yang dicapai

oleh seseorang dalam melaksanakan tugas sesuai tanggung jawab yang

diberikan. Dari hasil analisa menunjukkan kinerja kerja responden yang

terbanyak yaitu baik 10 sebanyak (50.0%), sedang 10 sebanyak (50.0%).

Penilaian kinerja tenaga kesehatan merupakan salah satu cara untuk

mengoptimalkan hasil kerja pegawai agar mereka daapat melaksanakan tugas

dan tanggung jawabnya dengan lebih baik.

78
B. Analisi Bivariat

1. Hubungan beban kerja fisik dengan kinerja kerja tenaga kesehatan

Dari uji statistik didapat P Value 0,000 < 0,05 jadi Ha diterima, maka dapat

disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara beban kerja fisik

dan kinerja kerja. Responden pada penelitian ini rata-rata memiliki beban

kerja fisik berat. Hal ini disebabkan beban kerja fisik membutuhkan energy

fisik otot manusia sebagai sumber tenaga. Beban kerja fisik biasa disebut

sebagai “manual operation” dimana performa kerja sepenuhnya akan

bergantung pada manusia, baik yang berfungsi sebagai sumber tenaga

(power) ataupun pengendali kerja (control). Konsumsi energy merupakan

faktor utama dan parameter berat ringan nya suatu beban kerja fisik.

Berdasarkan hasil dilapangan beban kerja fisik pada tenaga kesehatan

disebabkan karna sedikitnya tenaga kesehatan sehingga adanya double

pekerjaan yang diberikan kepada tenaga kesehatan misalnya perawat

menjadi analis gizi. Oleh sebab itu tenaga kesehatan di puskesmas

lemahduhur merasa pekejaan nya bertambah sehingga menjadi beban

tersendiri pada tenaga kesehatan tersebut.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa adanya hubungan antara beban

kerja fisik dan kinerja kerja (nilai p = 0,000). Adanya beban kerja fisik

yang dirasakan oleh tenaga kesehatan dapat memicu kinerja tenaga

kesehatan karena beban kerja fisik juga dapat dikonotasikan dengan

79
kondisi kerja berat atau kerja kasar karena kegiatan nya memerlukan usaha

fisik manusia yang kuat selama periode kerja berlangusng. Penelitian ini

sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh penelitian Desiana Yudi

(2019) hubungan beban kerja fisik perawat dengan penerapan pasien

safety di IGD dan ICU RSM GMIM pancaran kasih manado. Menunjukan

bahwa kebanyakan responden yang memiliki beban kerja fisik tinggi yaitu

17 responden (56,7%), sedangkan yang memiliki beban keeja fisik sedang

13 responden (43,3%).

2. Hubungan antara stress kerja dengan kinerja kerja tenaga kesehatan

Dari uji statistik didapat P Value 0,000 < 0,05 jadi Ha diterima, maka dapat

disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara stress kerja dan

kinerja kerja. Stress kerja adalah beban kerja yang berlebihan perasaan

susah dan ketegangan emosional yang menghambat performance individu.

Stress kerja menyebabkan gangguan fisik maupun psikologis.

Berdasarkan hasil di lapangan stress kerja pada masa pandemi ini juga

dialami oleh tenaga kesehatan yang muncul dari adanya beban kerja

berlebih sehingga hal tersebut berpengaruh pada diri tenaga kesehatan

dalam hal emosional. Kekawatiran dalam diri perawat juga muncul karena

takut tertular covid-19 terlebih puskesmas adalah tempat yang rawan

penularan covid-19 pada saat ini. Tingkat stress yang dialami oleh tenaga

80
kesehatan disebabkan oleh tiga faktor yang mempengaruhi yaitu

karakteristik, manajemen kerja dan manajemen perusahaan.

Faktor yang membuat tenaga kesehatan menjadi stress meliputi system

tugas yang melebihi kemampuan pekerja volume pekerjaan yang berlebih,

tanggung jawab yang terlalu berat, kondidi fisik/lingkungan kerja yang

eksstrem dan organisasi tempat kerja yang kurang mendukung. Salah satu

faktor yang bersumber pada pekerjaan diantaranya beban kerja yang terlalu

berlebih.

Responden pada penelitian ini memiliki tingkat stress sedang. Hal ini

mengindikasikan bahwa tenaga kesehatan tersebut mampu mengatasi stress

ditempat kerja. Bila tenaga kesehatan memiliki tingkat stress ringan atau

tidak memiliki tingkat stress kerja maka tantangan – tantangan kerja tidak

akan berdampak pada kinerja, dan jika tingkat stress sudah maksimal maka

dapat menurunkan kinerja tenaga kesehatan tersendiri.

81
BAB VII

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan pada

bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Presentase menunjukkan bahwa usia responden yang terbanyak yaitu usia

usia 31-40 sebanyak 12 (46.2%). jenis kelamin responden yang terbanyak

yaitu jenis kelamin perempuan 19 sebanyak (73.1%).tingkat pendidikan

terakhir yang terbanyak yaitu D3 (DIPLOMA) sebanyak 15 (57.7%),

profesi yang terbanyak yaitu Kebidana sebanyak 10 (38.5%) dan

Keperawatan sebanyak 10 (38.5%). Status perkawinan responden yang

terbanyak yaitu Kawin 17 sebanyak (65.4%).

2. Presentase menunjukkan beban kerja fisik responden yang terbanyak yaitu

berat 12 sebanyak (46.2%).

3. Presentase menunjukkan stres kerja responden yang terbanyak yaitu berat

10 sebanyak (38.5%) dan sedang 10 sebanyak (38.5%).

4. Presentase menunjukkan kinerja kerja responden yang terbanyak yaitu

baik 13 sebanyak (50.0%), dan kurang baik 13 sebanyak (50.0%).

5. Terdapat hubungan yang signifikan antara beban kerja fisik dan kinerja

kerja dengan nilai p Value 0,000 artinya nilai p = < 0,05

82
6. Terdapat hubungan yang signifikan antara stress kerja dan kinerja kerja

dengan nilai p Value 0,000 artinya nilai p = < 0,05

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas saran yang perlu dipertimbangkan oleh pihak

terkait dalam kaitan nya dengan beban kerja fisik dan stres kerja terhadap

kinerja tenaga kesehatan antara lain :

1. Bagi Puskesmas

a. Kepala puskesmas menempatkan pegawai sesuai dengan tupoksinya

b. Kepada kepala puskesmas agar lebih memantau SDM yang ada, terkait

dengan beban kerja fisik sehingga para pegawai dapat lebih baik lagi

menyelasaikan pekerjaan yang diberikan

c. Kepada pegawai puskesmas diharapkan dapat melakukan pekerjaan

lebih baik sehingga dapat mengurangi stress akibat pekerjaan.

2. Bagi STikes Horizon Karawang

Diharapkan pihak STikes Horizon Karawang dapat memberikan dukungan

bagi mahasiswa yang akan melakukan penelitian selanjutnya serta

memperkaya sumber referensi sebagai kelengkapan salah satu persyaratan

institusi.

83
3. Bagi peneliti selanjutnya

a. Dampak dari beban kerja fisik bagi tenaga kesehatan perlu diteliti untuk

mengetahui bagaimana dampaknya nanti terhadap keselamatan pasien

b. Memperluas wilayah penelitian responden yang dijadikan sampel serta

memilih tempat yang memiliki responden yang banyak, yang nanti nya

akan memperdalam lagi bagaimana hubungan antara beban kerja fisik

dan stres kerja terhadap kinerja tenaga kesehatan di puskesmas.

84
DAFTAR PUSTAKA

Abdillah, I. P. 2011. Hubungan Beban Kerja dengan Stres Kerja pada Perawat di
Ruang Rawat Inap RSD Dr. Soebandi Jember. Skripsi. Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Jember.

Airmayanti, D. 2010. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Stres Kerja pada Pekerja


Bagian Produksi PT ISM Bogasari Flour Mills TBK Tanjung Priok Jakarta
Utara. Skripsi. Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam
Negeri SyarifHidayatullah.
Amalia, U, R. Suwenda, W. & Bagia, W. (2016). Pengaruh Stres Kerja dan Kepuasan
Kerja terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal Bisma Universitas Pendidikan
Ganesha. Vol 4.
Amir, A. W. S., Saharuddin Kaseng (2016). "Pengaruh Karakteristik Individu,
Motivasi Dan Beban Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Dirumah Sakit Daerah
Madani Provinsi Sulawesi Tengah (Studi Perbandingan Antara Instalasi
Kesehatan Jiwa Dan Umum)." e Jurnal Katalogis 4, No.7: 7.
Anggit, Astianto. 2014. Pengaruh Stres Kerja dan Beban Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan PDAM Surabaya. Jurnal Ilmu & Riset Manajemen. Vol. 3. No.7. 3.

Anoraga, P. 1998. Psikologi Kerja. Jakarta: Rineka Cipta.


Atmojo, J. T. et al., 2020. Definisi dan Jalur Penularan Severe Acute Respiratory
Syndrome Coronavirus 2 (SARS-COV-2) atau Covid-19. Jurnal Pendidikan
Kesehatan, 9(1), pp. 57-64.

Azrul, A. 2003. Metodologi Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. 2012. Laporan Akhir Riset Fasilitas
Kesehatan 2011. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Budiarto, E. 2003. Metodologi Penelitian Kedokteran : Sebuah Pengantar. Jakarta

Bungin, B. 2005. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Edisi Pertama. Jakarta: Prenada


Media.
Cahyono, S.B. 2008. Membangun Budaya Keselamatan Pasien dalam Praktik
Kedokteran. Yogyakarta: Kanisius.
Chen, H. et al., 2020. Clinical characteristics and intrauterine vertical transmission
potential of COVID-19 infection in nine pregnant women: a retrospective

85
review of medical records. Journal of the Formosan Medical Association,
Volume 395, pp. 809-815
Davidoff. 2009. Psikologi Suatu Pengantar. Jakarta: Erlangga.
Dhermawan, A. S. (2012). "Pengaruh Motivasi, Lingkungan Kerja, Kompetensi, dan
Kompensasi Terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Pegawai Di Lingkungan
Kantor Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bali." Jurnal Manajemen, Strategi
Bisnis, dan Kewirausahaan 6, No 2.
Faisal (2011). "Faktor Motivasi Yang Berhubungan Dengan Kinerja Tenaga
Kesehatan Di Puskesmas Takalaka Kecamatan Marioriwawo Kabupaten
Soppeng Tahun 2011." Skripsi Administrasi dan Kebijakan Kesehatan
Masyarakat Unhas
Febriana. 2013. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Stres Kerja. Skripsi.
Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Kemenkes RI. 2020. Standar Alat
Pelindung Diri (APD) untuk Penanganan COVID-19 di Indonesia,
Diperbaharui Agustus 2020, Revisi 3. Jakarta: Gugus Tugas Percepatan
Penanganan COVID-19.
Gunawati. 2006. Hubungan antara Efektivitas Komunikasi Mahasiswa Dosen
Pembimbing Utama Skripsi dengan Stres dalam Menyusun Skripsi Pada
Mahasiswa Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran. Universitas
Diponegoro.
Harris, M. et al., 2020. WHO audio emergencies coronavirus press conference.
Geneva, World Health Organization (WHO).

Haryanti, dkk. 2013. Hubungan antara Beban Kerja dengan Stres Kerja Perawat di
Instalasi Gawat Darurat RSUD Kabupaten Semarang. Jurnal. Manajemen
Keperawatan Vol.1, hal:48-56.
https://covid19.kemkes.go.id/situasi-infeksi-emerging/info-corona-virus/situasi-
terkini-perkembangan-coronavirus-disease-covid-19-7-september-2020/
#.X2VntGgzY2w.
https://doi.org/10.1016/j.shaw.2020.06.001.
https://infeksiemerging.kemkes.go.id/situasi-infeksi-emerging/situasi-terkini-
perkembangan-coronavirus-disease-covid-19-25-agustus-2020.
https://katadata.co.id/ariayudhistira/infografik/5f13d249af3d0/tenaga-kesehatan-
rentan-terpapar-covid-19.

I Putu Sedhana Yasa, I. W. M. U. (2013). "Pengaruh Kompensasi Dan Lingkungan


Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Dan Kinerja Karyawan Pada Karma
Jimbaran." 15.

86
Jakarta: Binurupa Aksara.
Kasmarani, M, K. 2012. Pengaruh Beban Fisik dan Mental Terhadap Stres Kerja
pada Perawat di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Cianjur. Skripsi.
Jakarta: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.
Kemenkes,RI.2020.SituasiTerkiniPerkembanganCoronavirusDisease(COVID-
Kemenkes,RI.2020.SituasiTerkiniPerkembanganCoronavirusDisease(COVID-
Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.01.07/MENKES/278/2020 Tentang
Pemberian Insentif dan Santunan Kematian Bagi Tenaga Kesehatan yang
Menangani Corona Virus Disease (COVID-19).
Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.01/07/MENKES/413/2020 Tentang
PedomanPencegahandanPengendalianCoronavirusDisease2019(COVID- 19).
Mhango,M.,etal.2020.COVID-19RiskFactorsAmongHealthWorkers:ARapid Review,
Safety and Health at Work. 7 September
2020.
Mohammad Rifky Bagus Pratama, M. A. M., Gunawan Eko Nurtjahjono (2017).
"Pengaruh Motivasi Kerja Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
(Studi Pada Karyawan Giant Hypermarket Mall Olympic Garden Malang)."
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) 47, No.1: 9.
Mudayana, A,A. (2012). Hubungan Beban Kerja Dengan Kinerja Karyawan di
Rumah Sakit Nur Hidayah Bantul. Jurnal Kesmas UAD.Vol.6 No. 1.
Notoatmodjo, S. 2010. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Pusparisa,Y.2020.TenagaKesehatanRentanTerpaparCOVID-19(Per13Juli).7
September 2020.
Saefullah, E. (2017). Pengaruh Beban Kerja dan Stres Kerja Terhadap Produktivitas
Kerja Karyawan. Jurnal AKADEMIKA. Vol 15. No 2
Susilo, A. et al., 2020. Coronavirus Disease 2019: Tinjauan Literatur Terkini. Jurnal
Penyakit Dalam Indonesia, 7(1), pp. 45-67.
Universitas Lambung Mangkurat.
Wang J, Zhou, M. & Liu, F., 2020. Reasons for healthcare workers becoming
infected with novel coronavirus disease 2019 (COVID-19) in China. The
Journal of Hospital Infection
Wildani, A, A. 2012. Gambaran Tingkat Stres Kerja pada Pegawai Dinas Kesehatan
Kota Depok. Skripsi. Jakarta: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas
Indonesia.

87
World Health Organization (WHO), 2020. Infection prevention and control during
health care when COVID-19 is suspected. Interim guidance ed. Geneva:
WHO.
Xia, J. et al., 2020. Evaluation of coronavirus in tears and conjunctival secretions of
patients with SARS‐CoV‐2 infection. Journal of Medical Virology, 92(6), pp.
589-594.

88
LAMPIRAN

PENJELASAN SEBELUM PERSETUJUAN PENELITIAN (PSP) UNTUK

RESPONDEN

Peneliti akan melakukan penelitian mengenai:

Judul penelitian

Hubungan Beban Kerja Fisik Dan Stres Kerja Terhadap Kinerja Kerja Tenaga

Kesehatan Di Puskesmas Lemah duhur Pada Masa Pandemi Covid-19 Tahun 2021

Keterangan Ringkas Penelitian:

Nama saya Alfira Destriani Ramanda, mahasiswa prodi S1 Keperawatan Stikes

Horizon Karawang akan melakukan penelitian untuk menyusun tugas akhir atau

skripsi dengan judul “Hubungan Beban Kerja Fisik Dan Stres Kerja ”. Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui beban kerja fisik dan stres kerja terhadap kinerja kerja

tenaga kesehatan di puskesmas lemahduhur pada masa pandemic Covid-19 tahun

2021.

Menghargai martabat subjek/kesukarelaan:

Peneliti perlu mempertimbangkan hak-hak subjek penelitian untuk mendapatkan

informasi tentang tujuan peneliti melakukan penelitian tersebut. Peneliti juga

89
memberikan kebebasan kepada subjek untuk memberikan informasi (berpartisipasi)

atau tidak memberikan informasi (tidak berpartisipasi).

Perlakuan:

Peneliti akan meminta persetujuan dari responden yang berisi tentang Beban kerja

fisik dan stress kerja terhadap kinerja. Perlakuan yang akan diberikan adalah respon

dan mengisi kuesioner terstruktur selama kurang lebih 15 menit termasuk didalamnya

mengisi formulir informed consent. Responden berhak menolak untuk menjadi

sampel penelitian jika merasa terganggu.

Manfaat:

Manfaat responden ikut penelitian ini adalah responden mendapatkan informasi

berupa beban kerja fisik dan stres kerja terhadap kinerja kerja tenaga kesehatan di

puskesmas lemahduhur pada masa pandemic Covid-19 tahun 2021.

90
Nomor :165/043.313/14-201/VI/PP.2021
Lampiran :-
Perihal :Permohonan Ijin Penelitian
KepadaYth. :Kepala Puskesmas Lemahduhur Kec.Tempuran
Kab.Karawang di tempat

Yang bertandatangan dibawah ini, Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan


Horizon (STKes) HorizonKarawang, menerangkan bahwa:
Nama : ALFIRA DESTRIANI RAMANDA
N.P.M : 0433131420117085
Tingkat/Smt. :IV/8
Prodi/Program : S1Keperawatan
Bermaksud memohon ijin pengambilan data penelitian pada Puskesmas yang
Bapak/Ibu pimpin dalam rangka menyelesaikan Skripsi yang berjudul
“Hubungan Antara Beban Kerja dan Stres Kerja Terhadap Kinerja
Tenaga Kesehatan di Puskesmas Lemahduhur pada Masa Pandemi Tahun
2021”. Untuk itu, kami berharap dengan segala hormat kesediaan Bapak/Ibu
dapat memberikan kesempatan kepada mahasiswa kami.
Demikian surat permohonan ijin ini kami buat,atas perhatian dan
kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.
Karawang, 26 Juni 2021

Ketua,

UunNurjanah,M.Kep.
NIK.KRW-2019-0049

91
Jln.Pangkal Perjuangan Km.1ByPass Karawang,Kel Tangjung pura,Kec.Karawang
Barat,Kab.Karawang, Jawa Barat

KUESIONER PENELITIAN

Berikan tanda (√ ) pada pertanyaan dibawah ini sesuai dengan keadaan dan situasi

Bapak/Ibu perawat pada saat ini.

1. Karakter Responden

a. Nama :

b. Usia :

c. Profesi :

d. Pendidikan Terakhir :

e. Jenis Kelamin

Perempuan Laki-Laki

f. Status Perkawinan

Kawin Belum Kawin

 Petunjuk pengisian kuesioner

Kuesioner dibawah ini memuat sejumlah pernyataan. Silahkan bapak/Ibu

perawat berikan tanda checklist (√ ) pada kotak jawaban yang Bapak/Ibu

perawat pilih sehingga menunjukkan seberapa besar tingkat persetujuan dan

ketidak setujuan Bapak/Ibu terhadap pernyataan tersebut.

92
1.BEBAN KERJA

Keterangan :

SS : SANGAT SETUJU TS : TIDAK SETUJU

S : SETUJU STS : SANGAT TIDAK SETUJU

CS : CUKUP SETUJU

No. Pernyataan Skala Pilihan

SS S CS TS STS

1. Pekerjaan yang diberikan kepada perawat

melebihi porsi yang sebenarnya, sehingga

membuat tenaga kesehatan kelabakan

dalam melayani pasien.

2. Tenaga kesehatan melalukan kontak

langsung dengan pasien secara terus

menerus.

93
3. Ketika menghadapi banyak tuntutan dari

pasien atau keluarga pasien, tenaga

kesehatan akan menahan diri untuk tidak

emosi.

4. Pekerjaan yang diberikan tidak sesuai

dengan kemampuan dan keterampilan

tenaga kesehatan.

5. Volume pekerjaan yang banyak sehingga

membuat tenaga kesehatan membutuhkan

waktu extra untuk menyelesaikannya

bahkan harus lembur.

6. Pekerjaaan yang ada membuat tenaga

kesehatan harus bekerja secepat mungkin

dan merasa berpacu dalam waktu.

7. Jadwal dan waktu bekerja tenaga

kesehatan sudah sesuai dengan aturan

yang ada.

8. Dalam menyelesaikan pekerjaan dan

melayani pasien, dibutuhkan tim kerja

yang solid yang mampu bekerjasama

94
dengan baik.

9. Di harapkan segala fasilitas sarana dan

prasana puskesmas harus lengkap dengan

peralatan canggih sehingga memudahkan

tenaga kesehatan dalam menangani

pasien.

10. Perlu adanya pelatihan untuk menunjang

keterampailan dan pengetahuan tenaga

kesehatan.

11. Tenaga kesehtan harus menyiapkan

mental dalam menghadapi pasien dengan

kondisi apapun

12. Tenaga kesehatan dapat mengetahui

dengan jelas tentang apa yang menjadi

sasaran dan tujuan perusahaan

13. Tenaga kesehatan harus bekerja dengan

cepat

14. Tenaga kesehatan dapat menyampaikan

kepada manajer untuk mebantu dalam

penyelesaian masalah pekerjaan

95
15. Tenaga kesehatan mempunyai kesempatan

yang cukup untuk bertanya kepada

manajer tentang perubahan kerja

16. Tenaga kesehatan memiliki waktu bekerja

yang sangat fleksibel

17. Tenaga kesehatan mendapatkan bantuan

dan dukungan dari rekan kerja tentang apa

yang diperlukan

18. Tenaga kesehatan mengabaikan beberapa

tugas karena terlalu banyak pekerjaan

yang harus saya kerjakan

19. Tenaga kesehatan harus bekerja dengan

sangat intensif

20. Hubungan antara individu tidak berjalan

dengan semestinya di tempat kerja

21. Tugas-tugas yang dilaksanakan banyak

menghabiskan energi saya

22. Pekerjaan saya sesuai dengan dasar

pendidikan saya

96
23. Fasilitas kerja di ruangan banyak yang

rusak, sehingga menghambat pekerjaan

saya

24. Saya sering merasa kelabakan karena

volume pekerjaan saya banyak

25. Saya merasa saatnya untuk mengambil

libur karena bosan dengan rutinitas

ruangan

2. STRES KERJA

Keterangan :

1 = Tidak pernah 4 = Sering

2 = Jarang 5 = Selalu

3 = Kadang – kadang

No. Pernyataan Skala Pilihan

1 2 3 4 5

1. Saya merasa jantung berdebar saat

bekerja

97
2. Merasa sakit perut/nyeri ulu hati saat

bekerja

3. Merasa otot kaku saat/setelah bekerja

(kaku leher)

4. Merasa frekuensi pernafasan

meningkat

5. Merasa denyut nadi meningkat

6. Merasa tertekan karena pekerjaan

7. Merasa tidak cocok dengan pekerjaan

8. Merasa kehilangan konsentrasi atau

konsentrasi menurun

9. Merasa tidak cukup waktu untuk

menyelesaikan pekerjaan

10. Kecewa terhadap hasil pekerjan

11. Merasa jenuh dalam pekerjaan

12. Bingung dalam menghadapi pekerjaan

13. Penurunan produktivitas kerja

14. Merasa tidak puas terhadap pekerjaan

98
15. Meninggalkan pekerjaan

16. Ketegangan dalam berinteraksi dengan

tim kesehatan lain

17. Mudah tersinggung

18. Mudah marah tanpa sebab yang berarti

19. Merasa tidak suka dalam pekerjaan

20. Ketegangan dalam berinteraksi dengan

teman sejawat

21. Tugas yang diberikan kepada saya

tidak sesuai dengan latar belakang

pendidikan

22. Saya mengalami konflik dalam

menjalankan berbagai tugas yang

diberikan atasan-atasan saya yang

berlainan

23. Saya merasakan konflik dari tugas

pekerjaan yang di bebankan oleh

atasan saya berlangsung

24. Pimpinan menggunakan pendekatan

yang menganut unsur paksaan dan

99
hukuman

25. Saya puas dengan cara pimpinan saya

menangani anak buahnya

3. KINERJA KERJA

Keterangan :

1 = Tidak pernah 4 = Sering

2 = Jarang 5 = Selalu

3 = Kadang – kadang

No. Pernyataan Skala Pilihan

1 2 3 4 5

1. Saya tidak pernah lalai dalam

melaksanakan pekerjaan

2. Saya dapat menyelesaikan setiap

pekerjaan yang diberikan oleh atasan

3. Saya tergolong orang yang mampu

100
dalam mengambil inisiatif dalam

bekerja

4. Saya merasa pekerjaan yang saya

lakukan tidak terlalu banyak

5. Saya merasa tenaga disini tidak terlalu

banyak

6. Saya merasa pasien yang datang

terlalu banyak

7. Saya tidak pernah bekerja diluar

aturan dan jadwal yang telah diberikan

8. Saya tidak pernah terlambat

9. Saya merasa pekerjaan yang saya

lakukan tidak harus berpacu dengan

waktu (deadline) yang telah ditetapkan

10. Saya tidak pernah membuat masalah

dengan rekan kerja

11. Saya selalu mengingatkan rekan kerja

dalam menjalani tugas yang telah

diberikan

101
12. Saya merasa pelayanan kesehatan

kepada pasien diberikan sesuai dengan

jam kerja atau jadwal

13. Saya merasa pelayanan di prioritaskan

dan di sesuaikan dengan kondisi atau

kebutuhan pasien

14. Saya akan memberikan pelayanan

kesehatan kepada pasien sesuai jumlah

pasien yang datang

15. Saya beserta tim akan memberikan

rasa aman, mensosialisasikan hasil

diagnosa kepada pasien sebagai

bentuk memberikan kepuasan kepada

pasien

16. Saya menerima hasil kinerja berupa

gajih yang sesuai kompetensi perawat

17. Saya melakukan pelayanan kepada

pasien dengan baik sesuai dengan

Undang-Undang yang berlaku

18. Saya memiliki cara berkomunikasi

yang baik dengan pasien atau keluarga

102
pasien

19. Saya mengerjakan semua tugas yang

diberikan kepala puskesmas

20. Saya merasa disiplin dalam bekerja

21. Saya memiliki basic pengetahuan

yang luas. Berusaha untuk mengikuti

tren dan perkembangan yang ada

22. Saya mampu mengambil keputusan

secara efektif baik berdasarkan

pengalaman langsung maupun tidak

langsung

23. Saya memiliki pengetahuan yang luas

yang dapat membantu oranglain dalam

pengambilan keputusan

24. Saya dapat memahami suatu masalah

yang kompleks dengan cepat

25. Saya bertanggung jawab penuh atas

keputusan yang dibuat

103
LAMPIRAN

VALIDITAS DAN REABILITAS

Validitas Stress Kerja

TOTA

S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16 S17 S18 S19 S20 S21 S22 S23 S24 S25 L

S1 .439*
1 .372* .102 .076 .144 .243 .054 .155 .167 -.220 .196 .134 .116 .069 -.023 .346* .104 .044 .240 -.016 .325* .005 .005 .374* .452**
*

.018 .531 .643 .377 .130 .742 .005 .340 .303 .172 .226 .410 .475 .672 .886 .029 .523 .790 .136 .921 .041 .974 .975 .017 .003

40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

S2 -.324 .496* -.334


.372* 1 -.241 .115 .293 .306 -.002 .275 .028 .011 .158 .065 .394* .004 .304 .051 .577** -.128 .142 .026 .254 .122 .403**
* * *

.018 .134 .478 .066 .055 .991 .086 .862 .944 .332 .690 .012 .981 .057 .753 .000 .430 .381 .041 .872 .001 .035 .114 .452 .010

40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

S3 .102 -.241 1 .250 -.190 .113 .219 -.033 .270 .282 -.073 .244 -.091 .014 .296 .362* -.206 .058 .043 .365* .142 -.037 .401* .012 .164 .392*

.531 .134 .120 .240 .487 .175 .837 .092 .078 .655 .129 .577 .933 .064 .022 .203 .724 .791 .021 .382 .822 .010 .941 .312 .012

40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

S4 .076 .115 .250 1 -.112 .035 .052 .162 .032 .155 -.113 .236 .042 .125 .325* .327* -.163 .064 -.056 .114 .215 .047 .017 .142 .020 .359*

.643 .478 .120 .490 .831 .751 .317 .844 .339 .488 .143 .796 .441 .040 .040 .314 .696 .731 .484 .182 .775 .916 .383 .903 .023

40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

104
S5 .526*
.144 .293 -.190 -.112 1 .112 .119 .097 -.204 -.305 .038 -.091 .060 -.021 -.154 .430** -.045 .311 -.239 -.014 .255 -.059 .370* -.087 .219
*

.377 .066 .240 .490 .492 .463 .550 .207 .055 .000 .815 .574 .715 .898 .343 .006 .784 .051 .138 .930 .113 .716 .019 .594 .175

40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

S6 .243 .306 .113 .035 .112 1 .112 -.038 .370* .202 .053 .270 .209 .385* .268 .096 .044 -.095 -.092 .029 -.058 -.002 .004 -.181 .201 .416**

.130 .055 .487 .831 .492 .491 .816 .019 .212 .746 .092 .195 .014 .094 .555 .789 .558 .572 .860 .722 .992 .979 .263 .213 .008

40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

S7 .451* .453*
.054 -.002 .219 .052 .119 .112 1 -.077 .267 .133 .107 .054 -.040 .275 .365* .125 -.197 .093 -.016 -.262 .380* -.135 .036 .394*
* *

.742 .991 .175 .751 .463 .491 .636 .096 .412 .511 .004 .743 .808 .086 .021 .442 .223 .569 .921 .003 .102 .016 .408 .824 .012

40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

S8 .439* .407* .489*


.275 -.033 .162 .097 -.038 -.077 1 -.159 -.147 .177 -.036 .126 -.147 .081 .288 .137 .314* .108 .014 -.228 .284 .201 .375*
* * *

.005 .086 .837 .317 .550 .816 .636 .326 .009 .365 .273 .826 .437 .366 .618 .072 .400 .048 .506 .930 .001 .157 .076 .213 .017

40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

S9 .572* -.350 .450*


.155 .028 .270 .032 -.204 .370* .267 -.159 1 .228 -.006 .108 .072 .131 .209 .154 .342* -.063 .355* .267 -.198 .280 .492**
* * *

.340 .862 .092 .844 .207 .019 .096 .326 .156 .969 .506 .000 .660 .421 .195 .343 .031 .700 .024 .096 .220 .081 .027 .004 .001

40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

S10 .167 .011 .282 .155 -.305 .202 .133 .407* .228 1 -.370 .292 .085 .002 -.013 .171 -.026 .094 -.141 .216 -.100 .176 .100 -.167 .384* .334*
* *

105
.303 .944 .078 .339 .055 .212 .412 .009 .156 .019 .068 .603 .988 .938 .291 .874 .565 .387 .181 .539 .277 .540 .302 .014 .035

40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

S11 .526* -.370 .426*


-.220 .158 -.073 -.113 .053 .107 -.147 -.006 1 -.217 .267 .333* .036 -.030 .421** -.084 -.281 .066 .206 -.013 .400* -.091 .238
* * *

.172 .332 .655 .488 .000 .746 .511 .365 .969 .019 .178 .096 .036 .824 .855 .007 .606 .006 .079 .684 .203 .937 .011 .575 .138

40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

S12 .451* -.318


.196 .065 .244 .236 .038 .270 .177 .108 .292 -.217 1 -.209 .039 .012 .272 .064 -.155 -.037 .026 .120 -.229 .353* .084 .324*
* *

.226 .690 .129 .143 .815 .092 .004 .273 .506 .068 .178 .196 .812 .942 .089 .696 .341 .819 .872 .460 .154 .026 .045 .607 .041

40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

S13 .572*
.134 .394* -.091 .042 -.091 .209 .054 -.036 .085 .267 -.209 1 .184 .122 .192 .392* .181 .096 .002 .237 .165 -.003 -.031 .358* .454**
*

.410 .012 .577 .796 .574 .195 .743 .826 .000 .603 .096 .196 .255 .452 .234 .012 .265 .558 .990 .140 .309 .986 .847 .024 .003

40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

S14 .116 .004 .014 .125 .060 .385* -.040 .126 .072 .002 .333* .039 .184 1 .050 .082 .149 .079 .179 .156 .144 .092 -.066 .182 .086 .392*

.475 .981 .933 .441 .715 .014 .808 .437 .660 .988 .036 .812 .255 .758 .614 .360 .628 .270 .337 .377 .573 .687 .260 .599 .012

40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

S15 .069 .304 .296 .325* -.021 .268 .275 -.147 .131 -.013 .036 .012 .122 .050 1 .172 .096 -.226 -.127 .029 .079 .045 .131 .099 -.149 .315*

.672 .057 .064 .040 .898 .094 .086 .366 .421 .938 .824 .942 .452 .758 .288 .555 .162 .436 .860 .629 .780 .420 .543 .360 .048

40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

106
S16 .471*
-.023 .051 .362* .327* -.154 .096 .365* .081 .209 .171 -.030 .272 .192 .082 .172 1 -.171 .287 .031 .248 .175 .060 .184 -.017 .499**
*

.886 .753 .022 .040 .343 .555 .021 .618 .195 .291 .855 .089 .234 .614 .288 .292 .072 .849 .123 .002 .281 .715 .257 .917 .001

40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

S17 .577* .430* .421* .439*


.346* -.206 -.163 .044 .125 .288 .154 -.026 .064 .392* .149 .096 -.171 1 -.028 -.067 -.011 .328* .029 .146 .244 .451**
* * * *

.029 .000 .203 .314 .006 .789 .442 .072 .343 .874 .007 .696 .012 .360 .555 .292 .862 .005 .680 .946 .039 .857 .370 .130 .003

40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

S18 .546*
.104 -.128 .058 .064 -.045 -.095 -.197 .137 .342* .094 -.084 -.155 .181 .079 -.226 .287 -.028 1 .171 .217 .166 .003 .236 .315* .336*
*

.523 .430 .724 .696 .784 .558 .223 .400 .031 .565 .606 .341 .265 .628 .162 .072 .862 .290 .000 .178 .306 .983 .142 .048 .034

40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

S19 .426* .545*


.044 .142 .043 -.056 .311 -.092 .093 .314* -.063 -.141 -.037 .096 .179 -.127 .031 .439** .171 1 .031 .309 .052 -.030 .119 .375*
* *

.790 .381 .791 .731 .051 .572 .569 .048 .700 .387 .006 .819 .558 .270 .436 .849 .005 .290 .849 .052 .750 .852 .000 .465 .017

40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

S20 -.324
.240 .365* .114 -.239 .029 -.016 .108 .355* .216 -.281 .026 .002 .156 .029 .248 -.067 .546** .031 1 .100 .036 .096 .083 .207 .333*
*

.136 .041 .021 .484 .138 .860 .921 .506 .024 .181 .079 .872 .990 .337 .860 .123 .680 .000 .849 .538 .825 .556 .609 .199 .036

40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

107
S21 .453* .471*
-.016 .026 .142 .215 -.014 -.058 .014 .267 -.100 .066 .120 .237 .144 .079 -.011 .217 .309 .100 1 -.201 .191 .102 .000 .410**
* *

.921 .872 .382 .182 .930 .722 .003 .930 .096 .539 .684 .460 .140 .377 .629 .002 .946 .178 .052 .538 .215 .238 .532 .998 .009

40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

S22 .496* .489* -.335 .527*


.325* -.037 .047 .255 -.002 -.262 -.198 .176 .206 -.229 .165 .092 .045 .175 .328* .166 .052 .036 -.201 1 .208 .349*
* * * *

.041 .001 .822 .775 .113 .992 .102 .001 .220 .277 .203 .154 .309 .573 .780 .281 .039 .306 .750 .825 .215 .035 .000 .197 .027

40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

S23 -.334 -.335 -.427


.005 .401* .017 -.059 .004 .380* -.228 .280 .100 -.013 .353* -.003 -.066 .131 .060 .029 .003 -.030 .096 .191 1 .122 .189
* * **

.974 .035 .010 .916 .716 .979 .016 .157 .081 .540 .937 .026 .986 .687 .420 .715 .857 .983 .852 .556 .238 .035 .006 .455 .242

40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

S24 -.350 -.318 .545* .527* -.427


.005 .254 .012 .142 .370* -.181 -.135 .284 -.167 .400* -.031 .182 .099 .184 .146 .236 .083 .102 1 .107 .303
* * * * **

.975 .114 .941 .383 .019 .263 .408 .076 .027 .302 .011 .045 .847 .260 .543 .257 .370 .142 .000 .609 .532 .000 .006 .513 .057

40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

S25 .450*
.374* .122 .164 .020 -.087 .201 .036 .201 .384* -.091 .084 .358* .086 -.149 -.017 .244 .315* .119 .207 .000 .208 .122 .107 1 .482**
*

.017 .452 .312 .903 .594 .213 .824 .213 .004 .014 .575 .607 .024 .599 .360 .917 .130 .048 .465 .199 .998 .197 .455 .513 .002

40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

108
TOT .452* .403* .416* .492* .454* .499* .410* .482*
.392* .359* .219 .394* .375* .334* .238 .324* .392* .315* .451** .336* .375* .333* .349* .189 .303 1
AL * * * * * * * *

.003 .010 .012 .023 .175 .008 .012 .017 .001 .035 .138 .041 .003 .012 .048 .001 .003 .034 .017 .036 .009 .027 .242 .057 .002

40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

Validitas Beban Kerja

B1 B2 B3 B4 B5 B6 B7 B8 B9 B10 B11 B12 B13 B14 B15 B16 B17 B18 B19 B20 B21 B22 B23 B24 B25 TOTAL

B1 Pearso

n .440* .552* .509*


1 .023 -.038 .368* .067 .241 .302 .320* .086 .091 .021 .368* .077 -.016 .200 -.024 .269 .044 .125 .388* .121 .071 .577**
Correla * * *

tion

Sig. (2-
.888 .814 .020 .680 .135 .058 .004 .000 .044 .596 .001 .575 .897 .019 .636 .923 .216 .882 .093 .788 .441 .013 .457 .663 .000
tailed)

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

B2 Pearso .023 1 -.219 .039 .179 -.041 .042 -.037 .060 .285 .049 .065 .536* .025 .044 .082 .073 .180 .019 .197 .102 .050 .187 .055 .258 .340*

n *

Correla

tion

109
Sig. (2-
.888 .174 .813 .270 .803 .799 .821 .712 .075 .766 .689 .000 .879 .786 .614 .653 .267 .909 .224 .532 .758 .249 .738 .107 .032
tailed)

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

B3 Pearso

n .434*
-.038 -.219 1 -.090 .034 .329* .067 .161 .058 -.064 .012 .036 -.090 .214 .259 .021 .153 .008 .017 .075 .273 .149 .187 -.057 .320*
Correla *

tion

Sig. (2-
.814 .174 .579 .837 .038 .681 .322 .723 .697 .943 .826 .580 .186 .106 .899 .346 .962 .005 .919 .645 .088 .358 .249 .729 .044
tailed)

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

B4 Pearso

n .480*
.368* .039 -.090 1 -.063 .119 .198 .194 .041 .095 .050 .278 .295 -.230 .275 .154 .378* .043 -.038 .009 -.216 .028 .100 .233 .369*
Correla *

tion

Sig. (2-
.020 .813 .579 .699 .466 .220 .230 .803 .559 .761 .083 .064 .153 .002 .086 .344 .016 .793 .814 .957 .180 .862 .541 .149 .019
tailed)

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

B5 Pearso

n
.067 .179 .034 -.063 1 .047 -.034 .259 .000 .034 .298 -.151 .126 .361* .235 .195 -.140 -.013 .237 -.018 .311 .225 .087 -.069 .053 .362*
Correla

tion

Sig. (2- .680 .270 .837 .699 .771 .835 .107 1.000 .837 .062 .351 .438 .022 .144 .227 .388 .936 .141 .912 .051 .163 .595 .674 .746 .022

tailed)

110
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

B6 Pearso

n -.347
.241 -.041 .329* .119 .047 1 -.026 -.067 .185 -.013 -.078 .309 .078 .284 .054 -.177 .196 -.025 .100 .240 -.237 .226 -.096 .138 .264
Correla *

tion

Sig. (2-
.135 .803 .038 .466 .771 .872 .680 .252 .935 .631 .052 .630 .076 .743 .273 .225 .878 .541 .136 .028 .140 .161 .555 .395 .099
tailed)

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

B7 Pearso

n .499* .441*
.302 .042 .067 .198 -.034 -.026 1 -.105 .183 -.221 .267 .084 .176 -.062 .165 -.078 .004 .174 -.044 -.093 .314* .203 .305 .380*
Correla * *

tion

Sig. (2-
.058 .799 .681 .220 .835 .872 .521 .001 .258 .170 .096 .604 .277 .704 .004 .308 .631 .983 .282 .789 .567 .049 .208 .056 .016
tailed)

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

B8 Pearso

n .440* .433*
-.037 .161 .194 .259 -.067 -.105 1 .190 .047 .068 .045 .189 -.049 -.041 -.040 .125 .206 -.091 .286 .335* -.015 -.116 -.171 .349*
Correla * *

tion

Sig. (2-
.004 .821 .322 .230 .107 .680 .521 .241 .775 .677 .784 .242 .765 .005 .802 .805 .442 .202 .577 .074 .035 .926 .478 .292 .027
tailed)

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

111
B9 Pearso

n .552*
.060 .058 .041 .000 .185 .499** .190 1 .088 -.094 .300 .121 .114 .055 -.027 .036 -.029 -.157 .252 .126 .137 .309 -.012 .024 .409**
Correla *

tion

Sig. (2-
.000 .712 .723 .803 1.000 .252 .001 .241 .590 .562 .060 .455 .484 .737 .870 .826 .861 .333 .116 .439 .399 .052 .941 .884 .009
tailed)

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

B10 Pearso

n
.320* .285 -.064 .095 .034 -.013 .183 .047 .088 1 -.275 .249 .271 -.006 .069 .243 -.008 -.019 .082 .246 -.058 -.153 .045 .024 -.081 .274
Correla

tion

Sig. (2-
.044 .075 .697 .559 .837 .935 .258 .775 .590 .086 .121 .091 .969 .670 .131 .960 .910 .616 .126 .721 .345 .782 .884 .621 .087
tailed)

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

B11 Pearso

n .417*
.086 .049 .012 .050 .298 -.078 -.221 .068 -.094 -.275 1 .108 -.057 .126 .290 .094 .216 .384* .124 -.233 .367* .174 .184 .087 .327*
Correla *

tion

Sig. (2-
.596 .766 .943 .761 .062 .631 .170 .677 .562 .086 .507 .728 .438 .070 .562 .180 .014 .445 .148 .020 .007 .284 .255 .594 .040
tailed)

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

112
B12 Pearso

n .509* .440*
.065 .036 .278 -.151 .309 .267 .045 .300 .249 .108 1 .242 -.086 .004 .394* .126 .193 .078 -.229 -.231 .111 .067 .014 .432**
Correla * *

tion

Sig. (2-
.001 .689 .826 .083 .351 .052 .096 .784 .060 .121 .507 .133 .600 .982 .004 .012 .440 .234 .630 .156 .152 .494 .681 .931 .005
tailed)

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

B13 Pearso

n .536*
.091 -.090 .295 .126 .078 .084 .189 .121 .271 -.057 .242 1 -.138 .208 .189 .197 .036 .131 -.101 .049 -.082 .062 .129 .184 .394*
Correla *

tion

Sig. (2-
.575 .000 .580 .064 .438 .630 .604 .242 .455 .091 .728 .133 .394 .197 .243 .224 .826 .421 .534 .765 .614 .704 .426 .254 .012
tailed)

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

B14 Pearso

n
.021 .025 .214 -.230 .361* .284 .176 -.049 .114 -.006 .126 -.086 -.138 1 -.114 -.032 .256 .043 .203 .356* .060 .203 .348* .075 .153 .356*
Correla

tion

Sig. (2-
.897 .879 .186 .153 .022 .076 .277 .765 .484 .969 .438 .600 .394 .484 .846 .111 .792 .208 .024 .714 .208 .028 .644 .347 .024
tailed)

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

113
B15 Pearso

n .480* .433*
.368* .044 .259 .235 .054 -.062 .055 .069 .290 .004 .208 -.114 1 .164 .085 .334* .223 -.077 .274 .252 .283 .274 .170 .541**
Correla * *

tion

Sig. (2-
.019 .786 .106 .002 .144 .743 .704 .005 .737 .670 .070 .982 .197 .484 .311 .601 .035 .166 .638 .087 .116 .077 .087 .295 .000
tailed)

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

B16 Pearso

n .440*
.077 .082 .021 .275 .195 -.177 .441** -.041 -.027 .243 .094 .189 -.032 .164 1 .347* .028 .379* .030 -.025 -.160 .023 .079 .114 .385*
Correla *

tion

Sig. (2-
.636 .614 .899 .086 .227 .273 .004 .802 .870 .131 .562 .004 .243 .846 .311 .028 .865 .016 .853 .877 .324 .888 .629 .485 .014
tailed)

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

B17 Pearso

n
-.016 .073 .153 .154 -.140 .196 .165 -.040 .036 -.008 .216 .394* .197 .256 .085 .347* 1 .258 .248 .149 .039 -.038 .097 .034 .155 .405**
Correla

tion

Sig. (2-
.923 .653 .346 .344 .388 .225 .308 .805 .826 .960 .180 .012 .224 .111 .601 .028 .108 .122 .360 .810 .818 .553 .836 .340 .010
tailed)

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

114
B18 Pearso

n
.200 .180 .008 .378* -.013 -.025 -.078 .125 -.029 -.019 .384* .126 .036 .043 .334* .028 .258 1 .025 .022 .044 .259 .116 .116 .170 .368*
Correla

tion

Sig. (2-
.216 .267 .962 .016 .936 .878 .631 .442 .861 .910 .014 .440 .826 .792 .035 .865 .108 .881 .892 .788 .107 .476 .476 .294 .019
tailed)

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

B19 Pearso

n
-.024 .019 .434** .043 .237 .100 .004 .206 -.157 .082 .124 .193 .131 .203 .223 .379* .248 .025 1 .062 .248 .162 .042 .158 .155 .460**
Correla

tion

Sig. (2-
.882 .909 .005 .793 .141 .541 .983 .202 .333 .616 .445 .234 .421 .208 .166 .016 .122 .881 .704 .123 .318 .798 .330 .340 .003
tailed)

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

B20 Pearso

n .428*
.269 .197 .017 -.038 -.018 .240 .174 -.091 .252 .246 -.233 .078 -.101 .356* -.077 .030 .149 .022 .062 1 -.183 .027 .374* -.004 .327*
Correla *

tion

Sig. (2-
.093 .224 .919 .814 .912 .136 .282 .577 .116 .126 .148 .630 .534 .024 .638 .853 .360 .892 .704 .258 .867 .017 .982 .006 .040
tailed)

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

115
B21 Pearso

n -.347 .648*
.044 .102 .075 .009 .311 -.044 .286 .126 -.058 .367* -.229 .049 .060 .274 -.025 .039 .044 .248 -.183 1 .033 .262 -.040 .318*
Correla * *

tion

Sig. (2-
.788 .532 .645 .957 .051 .028 .789 .074 .439 .721 .020 .156 .765 .714 .087 .877 .810 .788 .123 .258 .000 .840 .102 .806 .045
tailed)

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

B22 Pearso

n .417* .648*
.125 .050 .273 -.216 .225 -.237 -.093 .335* .137 -.153 -.231 -.082 .203 .252 -.160 -.038 .259 .162 .027 1 .252 .244 .057 .355*
Correla * *

tion

Sig. (2-
.441 .758 .088 .180 .163 .140 .567 .035 .399 .345 .007 .152 .614 .208 .116 .324 .818 .107 .318 .867 .000 .117 .129 .725 .024
tailed)

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

B23 Pearso

n .458*
.388* .187 .149 .028 .087 .226 .314* -.015 .309 .045 .174 .111 .062 .348* .283 .023 .097 .116 .042 .374* .033 .252 1 .349* .547**
Correla *

tion

Sig. (2-
.013 .249 .358 .862 .595 .161 .049 .926 .052 .782 .284 .494 .704 .028 .077 .888 .553 .476 .798 .017 .840 .117 .027 .003 .000
tailed)

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

116
B24 Pearso

n
.121 .055 .187 .100 -.069 -.096 .203 -.116 -.012 .024 .184 .067 .129 .075 .274 .079 .034 .116 .158 -.004 .262 .244 .349* 1 .381* .367*
Correla

tion

Sig. (2-
.457 .738 .249 .541 .674 .555 .208 .478 .941 .884 .255 .681 .426 .644 .087 .629 .836 .476 .330 .982 .102 .129 .027 .015 .020
tailed)

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

B25 Pearso

n .458*
.071 .258 -.057 .233 .053 .138 .305 -.171 .024 -.081 .087 .014 .184 .153 .170 .114 .155 .170 .155 .428** -.040 .057 .381* 1 .419**
Correla *

tion

Sig. (2-
.663 .107 .729 .149 .746 .395 .056 .292 .884 .621 .594 .931 .254 .347 .295 .485 .340 .294 .340 .006 .806 .725 .003 .015 .007
tailed)

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

TOTA Pearso

L n .577* .409* .432* .541* .405* .460* .547* .419*


.340* .320* .369* .362* .264 .380* .349* .274 .327* .394* .356* .385* .368* .327* .318* .355* .367* 1
Correla * * * * * * * *

tion

Sig. (2-
.000 .032 .044 .019 .022 .099 .016 .027 .009 .087 .040 .005 .012 .024 .000 .014 .010 .019 .003 .040 .045 .024 .000 .020 .007
tailed)

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

117
Validitas Kinerja beban fisik

K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 K9 K10 K11 K12 K13 K14 K15 K16 K17 K18 K19 K20 K21 K22 K23 K24 K25 SKOR

K1 .428* .472* .523* .649*


1 -.114 -.081 .210 .221 .175 -.033 .189 .085 -.011 .173 .303 -.157 .049 .174 .037 .195 -.155 .212 .327* .274 .440**
* * * *

.484 .617 .194 .170 .279 .006 .839 .243 .601 .948 .286 .058 .332 .002 .001 .766 .284 .822 .228 .341 .000 .188 .039 .087 .004

40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

K2 .428* .461*
-.114 1 -.002 .173 .043 .317* .142 .147 .162 .292 .197 .160 .033 .135 .205 .069 .169 .389* .027 .104 -.199 .124 .046 .420**
* *

.484 .992 .285 .006 .790 .046 .381 .365 .319 .068 .224 .323 .842 .408 .205 .674 .296 .013 .867 .003 .522 .219 .446 .777 .007

40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

K3 -.081 -.002 1 -.248 .263 .151 .037 -.043 .010 .165 .169 .399* -.136 .321* .044 .082 .181 -.052 .304 -.001 .119 .092 .088 -.311 .276 .301

.617 .992 .123 .101 .353 .818 .793 .951 .310 .298 .011 .401 .043 .788 .616 .265 .749 .057 .993 .465 .572 .588 .051 .084 .059

40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

K4 .407* .475*
.210 .173 -.248 1 -.033 .095 .045 .255 .051 .013 .000 .341* -.149 -.028 .016 .289 .000 .101 .241 .030 .127 .362* .105 .375*
* *

.194 .285 .123 .840 .560 .781 .113 .009 .755 .938 1.000 .031 .358 .864 .921 .070 1.000 .535 .135 .853 .435 .002 .022 .520 .017

40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

K5 .221 .428* .263 -.033 1 .063 .588* .075 .144 .067 .461* .501** .009 .546** .175 .458* -.025 .137 .611** .079 .408* .419* .017 .193 .168 .638**
* * * * * *

118
.170 .006 .101 .840 .701 .000 .647 .374 .681 .003 .001 .954 .000 .279 .003 .879 .401 .000 .627 .009 .007 .915 .232 .301 .000

40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

K6 .416* .409*
.175 .043 .151 .095 .063 1 -.073 .189 .193 .097 .122 .251 .277 .172 .105 .239 .159 -.150 .580** .030 .036 .412** .017 .480**
* *

.279 .790 .353 .560 .701 .657 .243 .234 .553 .452 .119 .084 .289 .518 .008 .137 .327 .354 .000 .855 .009 .823 .008 .915 .002

40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

K7 .428* .588* .413*


.317* .037 .045 -.073 1 -.238 .226 -.118 .153 -.024 .188 .249 .394* -.077 -.156 .493** -.039 .165 .245 .053 .155 .294 .422**
* * *

.006 .046 .818 .781 .000 .657 .140 .161 .469 .008 .347 .881 .245 .121 .012 .636 .335 .001 .810 .310 .128 .744 .340 .065 .007

40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

K8 -.033 .142 -.043 .255 .075 .189 -.238 1 -.110 .134 -.050 .342* .069 .091 .379* -.115 .152 .527** -.063 .519** .173 .323* -.128 .307 -.100 .358*

.839 .381 .793 .113 .647 .243 .140 .500 .408 .758 .031 .672 .578 .016 .479 .348 .000 .699 .001 .286 .042 .430 .054 .539 .023

40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

K9 .407* .569* .407* .450*


.189 .147 .010 .144 .193 .226 -.110 1 -.117 -.094 .184 .094 .001 .136 .022 .341* .039 -.048 .140 .338* .037 .450**
* * * *

.243 .365 .951 .009 .374 .234 .161 .500 .473 .000 .564 .256 .563 .996 .009 .402 .895 .031 .810 .768 .390 .004 .033 .823 .004

40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

K10 .085 .162 .165 .051 .067 .097 -.118 .134 -.117 1 .022 .006 .159 .060 .147 .071 .200 .117 .234 .023 .323* .129 .170 -.240 .086 .285

.601 .319 .310 .755 .681 .553 .469 .408 .473 .895 .972 .327 .714 .365 .663 .215 .472 .146 .890 .042 .427 .295 .136 .597 .075

40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

119
K11 .461* .413* .569*
-.011 .292 .169 .013 .122 -.050 .022 1 -.114 -.088 .502** .023 .392* -.120 -.026 .409** -.110 .202 .108 .064 .002 -.207 .391*
* * *

.948 .068 .298 .938 .003 .452 .008 .758 .000 .895 .484 .587 .001 .887 .012 .461 .872 .009 .498 .212 .506 .696 .989 .199 .013

40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

K12 .501* .590*


.173 .197 .399* .000 .251 .153 .342* -.094 .006 -.114 1 -.179 .216 .303 .176 -.020 .338* .138 .446** .096 -.176 .218 .323* .480**
* *

.286 .224 .011 1.000 .001 .119 .347 .031 .564 .972 .484 .269 .180 .057 .277 .903 .033 .394 .004 .554 .000 .279 .178 .042 .002

40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

K13 .465*
.303 .160 -.136 .341* .009 .277 -.024 .069 .184 .159 -.088 -.179 1 -.051 .062 .216 -.010 .264 .136 .151 .181 .338* .393* .086 .406**
*

.058 .323 .401 .031 .954 .084 .881 .672 .256 .327 .587 .269 .753 .702 .181 .003 .952 .100 .402 .351 .264 .033 .012 .596 .009

40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

K14 .546* .502*


-.157 .033 .321* -.149 .172 .188 .091 .094 .060 .216 -.051 1 -.091 .335* -.057 -.009 .459** .010 .357* .179 .160 -.050 -.017 .404**
* *

.332 .842 .043 .358 .000 .289 .245 .578 .563 .714 .001 .180 .753 .577 .035 .727 .954 .003 .952 .024 .269 .325 .759 .919 .010

40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

K15 .472* .515*


.135 .044 -.028 .175 .105 .249 .379* .001 .147 .023 .303 .062 -.091 1 .024 .163 .415** .082 .253 .076 -.168 .175 .088 .410**
* *

.002 .408 .788 .864 .279 .518 .121 .016 .996 .365 .887 .057 .702 .577 .883 .315 .008 .616 .115 .642 .001 .301 .279 .591 .009

40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

120
K16 .523* .458* .416* .407* .491*
.205 .082 .016 .394* -.115 .071 .392* .176 .216 .335* .024 1 -.004 .100 .239 .220 .164 .186 .384* .148 .589**
* * * * *

.001 .205 .616 .921 .003 .008 .012 .479 .009 .663 .012 .277 .181 .035 .883 .978 .538 .138 .172 .311 .001 .249 .014 .361 .000

40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

K17 .465* .470*


.049 .069 .181 .289 -.025 .239 -.077 .152 .136 .200 -.120 -.020 -.057 .163 -.004 1 -.130 .233 .061 .147 -.078 .217 .263 .393*
* *

.766 .674 .265 .070 .879 .137 .636 .348 .402 .215 .461 .903 .003 .727 .315 .978 .423 .148 .709 .365 .632 .002 .179 .102 .012

40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

K18 .415* .538* -.364


.174 .169 -.052 .000 .137 .159 -.156 .527** .022 .117 -.026 .338* -.010 -.009 .100 -.130 1 -.151 .378* .052 .155 -.114 .276
* * *

.284 .296 .749 1.000 .401 .327 .335 .000 .895 .472 .872 .033 .952 .954 .008 .538 .423 .352 .016 .749 .000 .021 .340 .485 .085

40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

K19 .611* .493* .409* .457*


.037 .389* .304 .101 -.150 -.063 .341* .234 .138 .264 .459** .082 .239 .233 -.151 1 -.220 .097 .355* -.041 .296 .563**
* * * *

.822 .013 .057 .535 .000 .354 .001 .699 .031 .146 .009 .394 .100 .003 .616 .138 .148 .352 .172 .003 .550 .025 .800 .063 .000

40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

K20 .580* .461*


.195 .027 -.001 .241 .079 -.039 .519** .039 .023 -.110 .446** .136 .010 .253 .220 .061 .378* -.220 1 -.148 -.119 .443** -.095 .407**
* *

.228 .867 .993 .135 .627 .000 .810 .001 .810 .890 .498 .004 .402 .952 .115 .172 .709 .016 .172 .361 .003 .464 .004 .560 .009

40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

121
K21 .461* .408*
-.155 .119 .030 .030 .165 .173 -.048 .323* .202 .096 .151 .357* .076 .164 .147 .052 .457** -.148 1 .053 .109 -.184 .444** .429**
* *

.341 .003 .465 .853 .009 .855 .310 .286 .768 .042 .212 .554 .351 .024 .642 .311 .365 .749 .003 .361 .745 .503 .256 .004 .006

40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

K22 .649* .419* .409* .515* .491*


.104 .092 .127 .245 .323* .140 .129 .108 .590** .181 .179 -.078 .538** .097 .461** .053 1 -.154 .356* .145 .628**
* * * * *

.000 .522 .572 .435 .007 .009 .128 .042 .390 .427 .506 .000 .264 .269 .001 .001 .632 .000 .550 .003 .745 .343 .024 .372 .000

40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

K23 .475* .450* .470*


.212 -.199 .088 .017 .036 .053 -.128 .170 .064 -.176 .338* .160 -.168 .186 -.364* .355* -.119 .109 -.154 1 .081 .400* .342*
* * *

.188 .219 .588 .002 .915 .823 .744 .430 .004 .295 .696 .279 .033 .325 .301 .249 .002 .021 .025 .464 .503 .343 .619 .010 .031

40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

K24 .412*
.327* .124 -.311 .362* .193 .155 .307 .338* -.240 .002 .218 .393* -.050 .175 .384* .217 .155 -.041 .443** -.184 .356* .081 1 -.167 .416**
*

.039 .446 .051 .022 .232 .008 .340 .054 .033 .136 .989 .178 .012 .759 .279 .014 .179 .340 .800 .004 .256 .024 .619 .303 .008

40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

K25 .444*
.274 .046 .276 .105 .168 .017 .294 -.100 .037 .086 -.207 .323* .086 -.017 .088 .148 .263 -.114 .296 -.095 .145 .400* -.167 1 .357*
*

.087 .777 .084 .520 .301 .915 .065 .539 .823 .597 .199 .042 .596 .919 .591 .361 .102 .485 .063 .560 .004 .372 .010 .303 .024

40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

122
SKO .440* .420* .638* .480* .422* .450* .406* .410* .589* .429* .628*
.301 .375* .358* .285 .391* .480** .404** .393* .276 .563** .407** .342* .416** .357* 1
R * * * * * * * * * * *

.004 .007 .059 .017 .000 .002 .007 .023 .004 .075 .013 .002 .009 .010 .009 .000 .012 .085 .000 .009 .006 .000 .031 .008 .024

40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

Reabilitas

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,754 66

123
Normalitas
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
kinerja_kerja .228 26 .001 .804 26 .000
a. Lilliefors Significance Correction

Descriptives
Statistic Std. Error
kinerja_kerja Mean 77.23 3.846
95% Confidence Interval for Lower Bound 69.31
Mean Upper Bound 85.15
5% Trimmed Mean 78.60
Median 82.50
Variance 384.505
Std. Deviation 19.609
Minimum 22
Maximum 108
Range 86
Interquartile Range 15
Skewness -1.615 .456
Kurtosis 3.681 .887

UMUR
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 20-30 10 38.5 38.5 38.5
31-40 12 46.2 46.2 84.6
41-50 4 15.4 15.4 100.0

124
Total 26 100.0 100.0

JENIS_KELAMIN
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid LAKI-LAKI 7 26.9 26.9 26.9
PEREMPUAN 19 73.1 73.1 100.0
Total 26 100.0 100.0

PROFESI
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid DOKTER 4 15.4 15.4 15.4
PERAWAT 9 34.6 34.6 50.0
BIDAN 10 38.5 38.5 88.5
APOTEKER 1 3.8 3.8 92.3
ADMIN 2 7.7 7.7 100.0
Total 26 100.0 100.0

PENDIDIKAN_TERAKHIR
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid S1 KEDOKTERAN 3 11.5 11.5 11.5
S1 KEPERAWATAN 5 19.2 19.2 30.8
D3 KEPERAWATAN 6 23.1 23.1 53.8
D3 KEBIDANAN 10 38.5 38.5 92.3
S1 KEPERAWATAN GIGI 1 3.8 3.8 96.2
S1 FARMASI 1 3.8 3.8 100.0
Total 26 100.0 100.0

STATUS_PERKAWINAN
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

125
Valid KAWIN 17 65.4 65.4 65.4
BELUM KAWIN 9 34.6 34.6 100.0
Total 26 100.0 100.0

BEBAN_KERJA
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid BERAT 12 46.2 46.2 46.2
SEDANG 9 34.6 34.6 80.8
3 5 19.2 19.2 100.0
Total 26 100.0 100.0

STRES_KERJA
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid BERAT 10 38.5 38.5 38.5
SEDANG 10 38.5 38.5 76.9
RINGAN 6 23.1 23.1 100.0
Total 26 100.0 100.0

KINERJA_KERJA
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid BAIK 13 50.0 50.0 50.0
KURANG BAIK 13 50.0 50.0 100.0
Total 26 100.0 100.0

Crosstab
kinerja_kerja
baik kurangbaik Total
beban_kerja berat Count 1 11 12
% within beban_kerja 8.3% 91.7% 100.0%

126
sedang Count 8 1 9
% within beban_kerja 88.9% 11.1% 100.0%
ringan Count 4 1 5
% within beban_kerja 80.0% 20.0% 100.0%
Total Count 13 13 26
% within beban_kerja 50.0% 50.0% 100.0%

Chi-Square Tests
Monte Carlo Sig. (1-
Asymptoti Monte Carlo Sig. (2-sided) sided)
c 95% Confidence 95% Confidence
Significan Interval Signi Interval
ce (2- Significa Lower Upper fican Lower Upper
Value df sided) nce Bound Bound ce Bound Bound
Pearson Chi-Square 15.578 a
2 .000 .000 b
.000 .001
Likelihood Ratio 17.877 2 .000 .001 b
.000 .002
Fisher's Exact Test 15.795 .001 b
.000 .001
Linear-by-Linear Association 10.751c 1 .001 .001b .001 .002 .001b .000 .001
N of Valid Cases 26

Crosstab
kinerja_kerja
baik kurangbaik Total
stres_kerja berat Count 0 10 10
% within stres_kerja 0.0% 100.0% 100.0%
sedang Count 8 2 10
% within stres_kerja 80.0% 20.0% 100.0%
ringan Count 5 1 6
% within stres_kerja 83.3% 16.7% 100.0%
Total Count 13 13 26
% within stres_kerja 50.0% 50.0% 100.0%

Chi-Square Tests

127
Asym Monte Carlo Sig. (2- Monte Carlo Sig. (1-
ptotic sided) sided)
Signif 95%
icanc Confidence 95% Confidence
e (2- Interval Signi Interval
sided Signific Lower Upper fican Lower Upper
Value df ) ance Bound Bound ce Bound Bound
Pearson Chi-Square 16.267a 2 .000 .000b .000 .001
Likelihood Ratio 20.629 2 .000 .000 b
.000 .001
Fisher's Exact Test 17.076 .000 b
.000 .001
Linear-by-Linear 12.250c 1 .000 .001b .000 .002 .001b .000 .001
Association
N of Valid Cases 26

128

Anda mungkin juga menyukai