Anda di halaman 1dari 16

HIPERTIROID

I. PENGERTIAN

II. ETIOLOGI

III. MANIFESTASI KLINIS

IV. PATOFISIOLOGI
KASUS
Ny. P umur 37 tahun datang dari bangsal dengan keluhan perut semakin membesar ±
3 bulan, Mens lama dan pasien belum mempunyai anak, setelah atau sesudah
menikah selama 11 tahun.
Asuhan Keperawatan Pre Operatif 
A. Pengkajian
Hari : Selasa
Tanggal : 30 November 2010
Tempat : IBS PKU Muhammadiyah Gombong
Jam : 14.30 WIB

1. Identitas klien
Nama : Ny.P
Umur : 37 tahun
Alamat : Patemon Rt 1/3 Kebumen.
Pekerjaan : Buruh
Pendidikan : SMA
No. RM : 189257
Dx. Medis : mioma disertai kista ovarii

2. Identitas Penanggung jawab


Nama : Tn. W
Umur : 41 tahun
Alamat : Patemon Rt 1/3 Kebumen.
Pekerjaan : Buruh
Hubungan dengan pasien : suami

3. Keluhan utama
Pasien mengatakan perutnya membesar dan kadang-kadang terasa sakit.
4. Riwayat kesehatan sekarang
Klien datang dari bangsal Rahma dengan keluhan perut semakin membesar ±
3 bulan, mens lebih dari 15 hari dan pasien sudah menikah selama 11 tahun
dan belum mempunyai anak.

5. Riwayat kesehatan dahulu


Pasien belum pernah dirawat di rumah sakit dan tidak memiliki riwayat
hipertensi.

6. Riwayat kesehatan keluarga


Klien tidak memiliki riwayat penyakit menular seperti: TBC dan tidak 
memiliki riwayat penyakit menurun seperti DM, Asma, Hipertensi

7. Pola fungsional
a. Pola napas
Sebelum sakit : klien mengatakan tidak ada gangguan napas.
Saat sakit : klien mengatakan tidak merasa sesak napas.
b. Pola nutrisi
Sebelum sakit : klien makan 3x sehari, minum ±7 gelas per hari.
Saat sakit : nafsu makan klien berkurang, menjadi 1x sehari,
tidak menghabiskan porsi makan rumh sakit.
c. Pola eliminasi
Sebelum sakit : BAB 1x sehari, BAK ±5x sehari.
Saat sakit : BAB 1x sehari, terpasang DC.
d. Pola aktifitas
Sebelum sakit : klien bisa beraktivitas seperti biasanya secara
mandiri
Saat sakit : klien hanya berbaring di atas tempat tidur dan tidak 
bisa melakukan aktifitas seperti biasa
e. Pola spiritual
Sebelum sakit : klien selalu berdoa kepada Allah agar selalu diberi
kesabaran dalam menerima cobaan bahwa sudah 11
tahun menikah tapi belum juga dikaruniai anak.
Saat sakit : klien mengatakan pasrah kepada Allah dan menerima
keadaannya sekarang bahwa pasien mempunyai
penyakit kista, klien selalu berdoa.
f. Pola istirahat
Sebelum sakit : klien bisa tidur dengan nyenyak 8-9 jam
Saat sakit : klien mengeluh tidak bisa tidur terganggu dengan
rasa nyeri yang kadang timbul di abdomen.
g. Pola komunikasi
Sebelum sakit : klien menggunakan bahasa jawa krama dan tidak 
mengalami gangguan ketika berkomunikasi
Saat sakit : saat sakit klien mengatakan sering mencurahkan isi
hati kepada suaminya
h. Pola berpakaian
Sebelum sakit : klien memakai pakaian sendiri tanpa bantuan
keluarga
Saat sakit : klien masih bisa memakai pakaian sendiri tanpa
bantuan keluarga
i. Pola pertahanan suhu tubuh
0
Sebelum sakit : suhu tubuh klien dalam batasan normal sekitar 36 -
0
37 C, apabila pasien merasa kedinginan pasien
menggunakan jaket atau selimut, apabila pasien
merasa kepanasan pasien menggunakan kaos.
0
Saat sakit : suhu tubuh klien masih dalam batasan normal 36,7
C, apabila pasien merasa kedinginan pasien
menggunakan jaket atau selimut, apabila pasien
merasa kepanasan pasien menggunakan kaos.
 j. Pola Rekreasi
Sebelum sakit : klien mengatakan berekreasi hanya pada saat tertentu
saja
Saat sakit : klien mengatakan hanya berbaring di tempat tidur
selama sakit
k. Pola Personal Hygiene
Sebelum sakit : klien melakukan mandi sehari 2x tanpa di bantu
Saat sakit : klien di seka dengan bantuan keluarga setiap pagi
dan sore
l. Pola kebutuhan rasa aman dan nyaman
Sebelum sakit : klien mengatakan aman saat bersama keluarganya
Saat sakit : klien mengatakan merasa perut terasa ada beban,
perutnya kembung dan terasa nyeri. Ekspresi wajah
menahan nyeri dan klien memegang perutnya. Nyeri
seperti ditusuk-tusuk, datang saat berjalan, hilang
saat istirahat. Nyeri hilang timbul. Skala nyeri 6.
m. Pola bekerja
Sebelum sakit : klien bekerja sebagai petani
Saat sakit : klien mengatakan lemas untuk beraktifitas
n. Pola belajar
Sebelum sakit : klien mendapatkan informasi dari papan
pengumuman balai desa
Saat sakit : klien mendapatkan informasi penyakitnya dari
petugas kesehatan terdekat, akan tetapi belum
mengerti secara lengkap penatalaksanaan
penyakitnya.
o. Pola reproduksi
Sebelum sakit : siklus menstruasi 5-7 hari baru selesai dengan
volume normal
Sesudah sakit : siklus menstruasi meningkat lebih dari > 10 hari baru
selesai dengan volume darah meningkat.

8. Pengkajian Psikologi
Pasien mengatakan, “saya sebenarnya takut karena belum pernah operasi, tapi
pasrah dan menyerahkan sepenuhnya kepada Alloh untuk operasi yang akan
saya hadapi”.

B. Pemeriksaan Fisik 
1. Keadaan umum : baik, composmentis E4M6V5
2. Tanda-tanda Vital :
TD : 167/95 mmHg
N : 114x/menit
RR : 23x/menit
0
S : 37 C
3. Kepala : bentuk mesocepal
- Mata : bersih, pupil isokor
- Hidung : tidak ada polip, terdapat cuping hidung,
- Mulut : mukosa bibir kering, bibir kering pecah-pecah, suara
serak 
- Telinga : simetris, tidak ada serumen
4. Leher : ada pembesaran kelenjar thyroid kanan dan kiri
5. Dada : dada simetris.
6. Abdomen : perut tampak membesar, teraba masa
7. Ekstremitas : terpasang inf. RL 20 tpm
8. Genetalia : terpasang DC
9. Kulit : kulit terlihat kusam
10. Kuku : kuku tangan dan kaki terlihat pendek 

C. Pemeriksaan Penunjang
a. USG
b. Laboratorium
No Lab. Nilai Normal
1 Leukosit 21,4 /µl 4,80-10,80
Eritrosit 4,03 /µl 4,20 – 5,40
Hemoglobin 10,59 /dl 12,00-16,00
Hematokrit 33,8 % 37,0-47,0
MCV 83,9 79-99
MCH 26,1 27-31
MCHC 31,1 33-37
Trombosit 430 /µl 150-450
LED jam I 20 / µm/jam
LED jam II 42,0 / µm/jam
Gol. Darah B
CT 6 menit
BT 4 menit
Gula Sewaktu 103,0
HBSAG Negatif  Negatif 
D. Analisa Data

NO. DATA FOKUS ETIOLOGI PROBLEM


1. Ds : Pasien mengatakan Proses penyakit Nyeri akut
perut terasa ada beban. (penekanan/kompresi)
Ekspresi wajah menahan  jaringan pada organ
nyeri. ruang abdomen
klien memegang perutnya.
Nyeri seperti ditusuk-
tusuk, datang saat
berjalan, hilang saat
istirahat. Nyeri hilang
timbul. Skala nyeri 6.
Do: perut tampak 
membesar
TD: 167/95 mmHg, N:
114x/menit, RR:
0
23x/menit, S: 37 C

E. DIAGNOSA KEPERAWATAN PRE OPERASI


Nyeri akut b.d proses penyakit (penekanan/kompresi) jaringan pada organ ruang
abdomen.
F. INTERVENSI
N WAKTU DX. NOC NIC Ttd
O KEP
1. 30/11/10 Setelah dilakukan 1. Ajarkan tehnik 
  jam 14.30 tindakan distraksi relaksasi
wib keperawatan selama (nafas dalam)
1 x 15 menit 2. Posisikan pasien
diharapkan nyeri semi fowler.
pasien berkurang, 3. Berikan terapi
dengan kriteria hasil: analgetik (ketorolak)
1. Skala nyeri
berkurang
menjadi 4
2. Pasien tampak 
tenang
3. Ekspresi wajah
rileks

G. IMPLEMENTASI
N WAKT NO. IMPLEMENTASI RESPON PASIEN Ttd
O U DX
1. Selasa I 1. Ajarkan tehnik distraksi 1. Skala nyeri 4,
30/11/1 relaksasi ( nafas dalam) Ekspresi wajah
0 jam 2. Posisikan pasien semi tampak rileks
14.30 fowler. 2. Klien tampak tenang
wib 3. Berikan terapi analgetik  dan berbaring tidur
3. Ketorolac 1ampul.
H. EVALUASI
NO Waktu NO. SOAP Ttd
DX
1. Selasa I S : Pasien mengatakan nyeri berkurang, skala
30/11/2 nyeri 4, tidak terasa tertusuk-tusuk lagi.
010 O : pasien sudah nampak tenang
 jam TD: 126/95 mmHg, N: 94x/menit, RR:
0
14.30 23x/menit, S: 37 C
wib A : Masalah teratasi
P : Lanjutkan rencana keperawatan
DIAGNOSA KEPERAWATAN INTRA OPERASI

A. PENGKAJIAN
a. PENGKAJIAN FISIK
TD : 122/72 mmHg N : 107x/menit
0
RR : 30x/menit S : 37 C SPO2 : 100%
b. PENGKAJIAN INTEGUMEN
Sianosis, anemis, akral dingin
c. PENGKAJIAN PERNAFASAN
Saturasi O 2 : 100
RR : 30x/menit
d. SISTEM SARAF
KU : sedang
Kesadaran : somnolen
e. PENGKAJIAN CAIRAN PARENTERAL
Input:
Terpasang RL 1 jalur 500 cc
Output
Urine out put: 20 cc / jam
Ada perdarahan 1000 cc tercampur dengan cairan kista

B. ANALISA DATA
NO. DATA FOKUS ETIOLOGI PROBLEM
1. Ds : Adanya Syok hipovolemik 
Do : Ada perdarahan 1000 cc Perdarahan
tercampur dengan cairan
kista, Sianosis, anemis, akral
dingin
TD: 122/92 mmHg, N :
107x/menit, RR :
0
24x/menit, S : 38,5 C,
Saturasi O2 : 100
Urin out put : 20 cc/jam

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Syok hipovolemik b.d adanya perdarahan

D. INTERVENSI
N WAKT DX. NOC NIC Ttd.
O U KEP
1. 10/10/1 Syok  Setelah dilakukan 1. Monitor TTV
0Jam hipovole tindakan keperawatan setiap 5 menit
11.30 mik b.d selama diharapkan syok  sekali
WIB perdarah teratasi, ditunjukkan 2. Berikan cairan
an dengan: parenteral
1. TTV dalam batas dengan loading
normal 3. Berikan tranfusi
- TD :120/80mmHg 4. Monitor adanya
-N : 80x/menit sianoasis
- RR : 24x/menit 5. Monitor urine
0
-S : 37,5 C output
- Saturasi O 2 : 97 %
2. Tidak ada sianosis
3. Urin output 30-60 cc
E. IMPLEMENTASI
N WAK NO. IMPLEMENTASI RESPON PASIEN Ttd.
O TU DX
1. Selas I 1. Monitor TTV 1. TD: 128/82 mmHg, N:
a setiap 5 menit 101, SPO2: 100% RR:
30/11 sekali 23
 /10 2. Berikan cairan 2. Inf. RL masuk 5 flabot
Jam parenteral dengan 3. Tranfusi masuk 1
15.00 loading kantong
WIB 3. Berikan tranfusi 4. Kulit tampak pucat
4. Monitor adanya 5. Urine output 1000 cc
sianoasis
5. Monitor urine
output

F. EVALUASI
NO Waktu NO.DX SOAP TTD
1. Selasa I S:-
30/11/2010 O : TD: 128/82 mmHg, N: 101, SPO2:
  jam 15.00 100% RR: 23, kulit tampak pucat, urine
wib output 1000 cc
A : Syok hipovelemik telah teratasi
P : pantau keseimbangan cairan.
ASUHAN KEPERAWATAN POST OPERATIF

A. PENGKAJIAN AWAL
a. Status Respirasi
A (Airway) : Tidak Ada sumbatan Jalan Nafas
B (Breathing) : Suara nafas vesikuler, RR : 20X/menit
C (Circulation) : Ada sianosis.
b. Status sirkulatory
TD : 100/90 mmHg.
Nadi : 75x/menit
Warna kulit : tampak pucat
c. Status neurologis
Kesadaran : Somnolen
d. Keselamatan
- Pasien bergerak menepi
e. Perawatan
- Cairan infus : RL 20 tpm
f. Pengkajian Bromage score
- Score 3

B. DATA FOKUS
No. Data Fokus Etiologi Problem
1 Ds : proses Resiko tinggi

Do: pasien bergerak menepi di tempat pemindahan cidera

tidur pasien

Bromage skor: 3
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
 Resiko tinggi cidera b.d proses pemindahan pasien

D. INTERVENSI
No Waktu Dx. NOC NIC
Keperawatan
1. Selasa Nyeri akut b.d Setelah dilakukan 1. Indentifikasi
30/11/2010 adanya luka tindakan keperawatan faktor yang
  jam 16.05 insisi selama 1x15 menit mempengaruhi
wib diharapkan klien dapat kebutuhan
mencegah terjadinya keamanan,
resiko cidera tidak  2. Identifikasi faktor
terjadi dengan KH: lingkungan yang
c. Mencegah terjadinya memungkinkan
 jatuh resiko jatuh
d. Kesadaran optimal (posisi pasien
e. Mengembangkan senyaman
strategi pengendalian mungkin)
resiko cedera. 3. Pantau tingkat
kesadaran pasien
4. Anjurkan Bed
rest selama 24
 jam
E. IMPLEMENTASI
No Waktu Dx. Kep Implementasi respon
1 Selasa Nyeri akut 1. Mengindentifikasi 1. Memantau tingkat

30/11/2010 b.d adanya faktor yang kesadaran pasien

  jam 16.05 luka insisi mempengaruhi 2. Memasang

wib kebutuhan keamanan, penghalang tempat


tidur
2. Mengidentifikasi faktor
3. Mengajak klien
lingkungan yang
berbincang-
memungkinkan resiko
bincang
  jatuh (posisi pasien
(menanyakan
senyaman mungkin)
nama dan alamat)
3. Pantau tingkat
4. Pasien berbaring
kesadaran pasien
di tempat tidur
4. Anjurkan Bed rest
selama 24 jam

F. SOAP
NO Waktu NO.DX SOAP TTD
1. Selasa I S : Pasien mengeluh sedikit sakit
30/11/2010 O : TD: 124/87 mmHg, N: 97x/menit, SPO2:
  jam 16.05 96x/menit, terpasang drain di luka
wib A:-
P : -Pantau skala nyeri

Anda mungkin juga menyukai