I. DASAR TEORI
a. 2 menit
b. 4 menit A= 0.535
c. 6 menit
(Tertera dalam
d. 8 menit
lampiran gambar 3)
e. 10 menit
f. 12 menit A= 0,500
g. 14 menit
h. 16 menit
3.
i. 18 menit A = 0,0074
j. 20 menit A = 0,0124
VI. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil percobaan praktikum diatas dapat disimpulkan bahwa
1. Hubungan konsentrasi paracetamol dan absorbasi pada panjang
gelombang maksimumnya memperoleh hasil R = 0,9973.
2. Hubungan konsentrasi kafein dengan absorbansi pada panjang
gelombang peak to peak memperoleh hasil R = 0,99058.
3. Persamaan garis linear dari kurva kalibrasi paracetamol adalah y =
0,0794x + 0,0311 dan persamman garis linear dari kurva kalibrasi
kafein adalah y = 0,0193x - 0,0199
VII. DAFTAR PUSTAKA
[1] Buku Penuntun/ Modul Praktikum Analisis instrumen Universitas
Muhammadyah Prof. Dr. Hamka Jakarta 2019
Dapat diakses pada : http://repository.uhamka.ac.id/id/eprint/6331/1/PDF-
%20MODUL%20PRAKTIKUM%20INSTRUMENTASI.pdf
[9] http://scholar.unand.ac.id/25289/2/BAB%201.pdf
[11] Yosepha. HE. Penetapn kadar kafein minuman teh instan engan
metode spektofotometri UV Devirativ aplikasi peak to peak [skripsi].
Yogyakarta: Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma. 2007
LAMPIRAN
PERHITUNGAN
a. Perhitungan pembuatan larutan HCl 0,1 N sebanyak 1000L
Diketahui:
BJ HCl= 1,19 g/ml
BM HCl = 36,5 g/mol
Konsentrasi HCl pekat = 37%
Volume yang diinginkan = 1000ml
Maka
N HCl 37% = 10x 37% x 1,19 : 36,5 = 12,06 N
N1 x V1 = N2 x V2
12,06N X = 0,1 N x 1000ml
12.06N X = 100N/mL
X = 8,3 mL
FLOWCHART
Melarutkan 20mg
serbuk standart
Menambahkan
Menimbang paracetamol
Etanol 96% hingga
serbuk standard dengan etanol
tanda batas labu
paracetamol 96% secukupnya
ukur, dan
sebanyak 20mg dalam gelas kimia
mengocok labu
dengan neraca 50mL Memasukan
hingga homogen
analitik OHAUS larutan tersebut
dengan perlahan.
ke dalam labu
ukur 50 ml
Mengukur absorbansi
larutan pada panjeng
Memipet sbanyak gelombang
0,375 ml larutan induk maksimum
paracetamol 400 ppm paracetamol (247nm)
Mengojok larutan
untuk membuat [10] hingga
baku 6 ppm hingga
larutan baku dengan memperoleh
homogen
konsentrasi 6 ppm absorbansi yang
sebanyak 25 mL relatif konstan denga
dengan etanol 96% n rentang pembacaan
setiap 2 menit sekali
selama 20 menit.
Melarutkan 10 Menambahkan
Menimbang
mg standard Memasukan HCl 0,1 N
serbuk standard
kafein dengan larutan hingga tanda
kafein
HCl 0,1N tersebut batas labu ukur,
sebanayak 10
secukupnya kedalam labu dan mengocok
mg dengan
dalam gelas ukur 100mL labu hingga
neraca Scaltec
ukur 50mL homogen.
Membuat
pengenceran dari Mengukur serapan
masing masing
larutan induk kafein pengenceran kurva
dengan mempipet baku yang telah
sebanyak 1,750 ml ; Mencatat data
dibuat dengan hasil absorbsi yang
2,000 ml ; 2,250 ml ; metode peak to telah diperoleh
2,500ml ; 3,000ml peak dengan
kemudian panjang Menghitung
memasukannya gelombang persamaan kurva
maksimum 268 baku kafein
kedalam labu ukur
dan panjang sehingga
10 ml dan memperoleh
mengadkan dengan gelombang
minimum pada persamaan garis y
larutan HCl 0,1N, = a +bx
270 (Panjang
serta
gelombang
menghomogenkan maksimum kafein
larutan kurva baku = 272 nm) [11]
Kafein
GAMBAR
0.04
0.02
0
0,00180 0,00206 0,00232 0,00258 0,00309
g/100ml g/100ml g/100ml g/100ml g/100ml
Konsentrasi
Absorbansi/Amplitudo standart Kafein
Linear (Absorbansi/Amplitudo standart Kafein)
Linear (Absorbansi/Amplitudo standart Kafein)
Linear (Absorbansi/Amplitudo standart Kafein)