Anda di halaman 1dari 31

MAKALAH

KURIKULUM PAI SMA/MA


Disusun guna memenuhi tugas
Mata Kuliah: Perencanaan Sistem PAI
Dosen Pengampu: Muhammad Agus Salim, M. pd

Disusun oleh:

1. Ni’matus Sholikhah 2119078


2. Juhairiyah 2119085
3. Dwi Riskiana 2119098
4. Lukman Hakim 2119126

Kelas G

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PEKALONGAN
2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah swt yang telah memberikan
banyak nikmat sehingga kali ini kami dapat menyelesaikan makalah dengan
judul”KURIKULUM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SMA/MA” . sholawat
serta salam tak lupa kami lantunkan kepada Nabi Muhammad saw yang dengan
beliaulah kita semua kini berada dalam zaman yang penuh penerangan.

Makah ini kami buat guna memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Islam.
pada isi makalah disampaikan mengenai Kurikulum pendidikan yang diterapkan
disekolah menengah atas

Tak lupa kami ucapkan banyak terima kasih kepada dosen pengampu mata
kuliah Perencanaan Sistem PAI, bapak Muhammad Agus Salim Mpd yang telah
membimbing proses pembuatan makalah ini, sehingga pada titik ini makalah telah
selesai dan siap untuk serahkan.

Saya berharap makalah sederhana ini dapat bermanfaat bagi para pembaca,

Wassalamualaikum wr. wb

ii
DAFTAR ISI

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,


isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian
dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta
didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk
memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi
yang ada di daerah.
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang
beragam mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian
tujuan pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi,
proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana,
pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar
nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi
Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam
mengembangkan kurikulum.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem
pendidikan Nasional dan peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomor 19
tahun 2005 tentang Standar Nasional pendidikan mengamanatkan bahwa
kurikulun Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) jenjang pendidikan dasar dan
menengah disusun oleh satuan pendidikan dengan mengacu kepada Standar Isi
(SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) serta berpedoman pada panduan
yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP)..

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Kurikulum Pendidikan pada jenjang SMA/MA?
2. Bagaimana Kurikulum PAI pada jenjang SMA/MA?
3. Bagaimana Model RPP Pada Kurikulum PAI jenjang SMA/MA?
4. Bagaimana Evaluasi Desain RPP pada kurikulum PAI jenjang SMA/MA?

C. Tujuan

1. Mengetahui Kurikulum Pendidikan di jenjang SMA/MA.


2. Mengetahui Kurikulum PAI di jenjang SMA/MA.
3. Mengetahui Model RPP pada jenjang SMA/MA.
4. Mengetahui Evaluasi desain RPP pada kurikulum PAI jenjang SMA/MA.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Prinsip Pengambangan Kurikulum SMA/MA


KTSP dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau
satuan pendidikan di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor
Departemen Agama Kabupaten/Kota untuk pendidikan dasar dan propinsi untuk
pendidikan menengah. Pengembangan KTSP mengacu pada SI dan SKL dan
berpedoman pada panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh BNSP, serta
memperhatikan pertimbangan komite sekolah/madrasah.

KTSP dikembangkan bedasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut.

1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan dan kepentingan perserta


didik dan lingkungannya.

Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki


posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab. Untuk pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi
peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan
kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan. Memiliki posisi sentral
berarti kegiatan pembelajaran berpusat pada peserta didik.

2. Beragam dan terpadu

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik


peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan
tidak diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat instiadat, status
sosial, ekonomi, dan jender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan
wajib kurikulum, muatan lokal dan pengembangan diri secara terpadu, serta
disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antar
substansi.

3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni

Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan,


teknologi dan seni berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat dan isi
kurikulum memberika pengalaman belajar peserta didik untuk menikuti dan
memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.

2
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan

Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan


masyarakat (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan
kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia
usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan pribadi,
ketermpilan berpikir, keterampilan sosial, keterampilan akademik dan
keterampilan vokasional merupakan keniscayaan.

5. Menyeluruh dan berkesinambungan

Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang


kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara
berkesinambungan antar semua jenjang pendidikan.

6. Belajar sepanjang hayat

Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan dan


pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum
mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal dan
informal dengan memperhatikan kondisi dan pengembangan manusia seutuhnya.

7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentigan nasional dan


kepentigan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara. Kepentingan nasional dan kepentinga daerah harus saling mengisi dan
memberdayakan sejalan dengan motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

B. Struktur Kurikulum SMA/MA

Struktur kurikulum SMA/MA meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh


dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai Kelas X sampai dengan
Kelas XII. Struktur kurikulum disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan
dan standar kompetensi mata pelajaran.

Pengorganisasian kelas-kelas pada SMA/MA dibagi ke dalam dua


kelompok, yaitu kelas X merupakan program umum yang diikuti oleh seluruh
peserta didik, dan kelas XI dan XII merupakan program penjurusan yang terdiri
atas empat program: (1) Program Ilmu Pengetahuan Alam, (2) Program Ilmu
Pengetahuan Sosial, (3) Program Bahasa, dan (4) Program Keagamaan, khusus
untuk MA.

3
a. Kurikulum SMA/MA Kelas X

1) Kurikulum SMA/MA Kelas X terdiri atas 16 mata pelajaran, muatan lokal, dan
pengembangan diri seperti tertera pada Tabel 4.

Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi


yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan
daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang
ada. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan.

Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh
guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat,
dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan
pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau
tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler.
Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling
yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan
pengembangan karir peserta didik.

2) Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana


tertera dalam struktur kurikulum. Satuan pendidikan dimungkinkan menambah
maksimum empat jam pembelajaran per minggu secara keseluruhan.

3) Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 45 menit.

4) Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 34-38
minggu.

Struktur kurikulum SMA/MA Kelas X disajikan pada Tabel 4


Tabel 4. Struktur Kurikulum SMA/MA Kelas X

Alokasi Waktu
Komponen
Semester 1 Semester 2
A.   Mata Pelajaran
1.      Pendidikan Agama 2 2
2.      Pendidikan Kewarganegaraan 2 2
3.      Bahasa  Indonesia 4 4
4.      Bahasa Inggris 4 4
5.      Matematika 4 4
6. Fisika 2 2

4
Alokasi Waktu
Komponen
Semester 1 Semester 2
7. Biologi 2 2
8. Kimia 2 2

9. Sejarah 1 1
10. Geografi 1 1
11. Ekonomi 2 2
12. Sosiologi 2 2
13. Seni Budaya 2 2
14.  Pendidikan Jasmani, Olahraga dan 2 2
Kesehatan
15.  Teknologi Informasi dan Komunikasi 2 2
16.  Keterampilan /Bahasa Asing
2 2
B.   Muatan Lokal 2 2
C.   Pengembangan Diri 2*) 2*)
38 38

Jumlah
                  2*)  Ekuivalen 2 jam pembelajaran
C. Beban Pembelajaran SMA/MA
Satuan pendidikan pada semua jenis dan jenjang pendidikan
menyelenggarakan program pendidikan dengan menggunakan sistem paket atau
sistem kredit semester. Kedua sistem tersebut dipilih berdasarkan jenjang dan
kategori satuan pendidikan yang bersangkutan.
Satuan pendidikan SD/MI/SDLB melaksanakan program pendidikan
dengan menggunakan sistem paket. Satuan pendidikan SMP/MTs/SMPLB,
SMA/MA/SMALB dan SMK/MAK kategori standar menggunakan sistem paket
atau dapat menggunakan sistem kredit semester. Satuan pendidikan
SMA/MA/SMALB dan SMK/MAK kategori mandiri menggunakan sistem kredit
semester.
Beban belajar yang diatur pada ketentuan ini adalah beban belajar sistem
paket pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Sistem Paket adalah sistem
penyelenggaraan program pendidikan yang peserta didiknya diwajibkan
mengikuti seluruh program pembelajaran dan beban belajar yang sudah ditetapkan
untuk setiap kelas sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku pada satuan
pendidikan. Beban belajar setiap mata pelajaran pada Sistem Paket  dinyatakan
dalam  satuan jam pembelajaran.
Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan
oleh peserta didik untuk mengikuti program pembelajaran melalui sistem tatap

5
muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. Semua itu
dimaksudkan untuk mencapai standar kompetensi lulusan dengan memperhatikan
tingkat perkembangan peserta didik.
            Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses
interaksi antara peserta didik dengan pendidik. Beban belajar kegiatan tatap muka
per jam pembelajaran untuk tingkat SMA/MA adalah  berlangsung selama 45
menit. Sedangkan  beban belajar kegiatan tatap muka per minggu untuk SMA/MA
adalah 38 s.d. 39  jam pembelajaran.

Tabel 25. Beban Belajar Kegiatan Tatap Muka SMA/MA

Minggu Jumlah
Satu jam
Jumlah jam Efektif Waktu jam per
Satuan pemb. tatap
Kelas pemb. Per per pembelajaran tahun
Pendidikan muka
minggu tahun per tahun (@60
(menit)
ajaran menit)

1292-1482
jam
pembelajaran
SMA/MA * X s.d. 969-
45 38-39 34-38
) XII (58140 - 1111,5
66690

menit)

*) Untuk SDLB SMPLB, SMALB


alokasi waktu jam pembelajaran tatap muka dikurangi 5  menit
Penugasan terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa
pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik
untuk mencapai standar kompetensi. Waktu penyelesaian penugasan terstruktur
ditentukan oleh pendidik.
Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang
berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh
pendidik untuk mencapai standar kompetensi. Waktu penyelesaiannya diatur
sendiri oleh peserta didik.
Beban belajar  penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur
terdiri dari:
1.      Waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur bagi
peserta didik pada SMA/MA maksimum 60% dari jumlah waktu kegiatan tatap
muka dari mata pelajaran yang bersangkutan.
2.      Penyelesaian program pendidikan dengan menggunakan sistem
paket, SMA/MA tiga tahun. Program percepatan dapat diselenggarakan untuk

6
mengakomodasi peserta didik yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat
istimewa.
 Kalender Pendidikan
Kurikulum satuan pendidikan pada setiap jenis dan jenjang
diselenggarakan dengan mengikuti kalender pendidikan pada setiap tahun ajaran.
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran
peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran,
minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
1.  Alokasi Waktu
Permulaan tahun pelajaran  adalah waktu dimulainya kegiatan
pembelajaran pada awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran  untuk setiap
tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap
minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh matapelajaran termasuk
muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.
Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan
pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur dapat
berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran,
hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari
libur khusus.
Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur dan kegiatan lainnya
tertera pada Tabel 26.

Tabel 26. Alokasi Waktu pada Kelender Pendidikan

No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan

1. Minggu Minimum 34 Digunakan untuk kegiatan


efektif  belajar minggu dan pembelajaran efektif pada setiap satuan
maksimum 38 pendidikan
minggu

2. Jeda tengah semester Maksimum 2 Satu minggu setiap semester


minggu

3. Jeda antarsemester Maksimum 2 Antara semester I dan II


minggu

4. Libur akhir tahun Maksimum 3 Digunakan untuk penyiapan kegiatan


dan administrasi akhir dan awal tahun

7
No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan

pelajaran minggu pelajaran

5. Hari libur keagamaan  2 – 4 minggu Daerah khusus yang memerlukan libur


keagamaan lebih panjang dapat
mengaturnya sendiri tanpa mengurangi
jumlah minggu efektif belajar dan
waktu pembelajaran efektif

6. Hari libur Maksimum 2 Disesuaikan dengan Peraturan


umum/nasional minggu Pemerintah

7. Hari libur khusus Maksimum 1 Untuk satuan pendidikan sesuai dengan


minggu ciri kekhususan masing-masing

8. Kegiatan khusus Maksimum 3 Digunakan untuk kegiatan yang


sekolah/madrasah minggu diprogramkan secara khusus oleh
sekolah/madrasah tanpa mengurangi
jumlah minggu efektif belajar dan
waktu pembelajaran efektif

A. Kurikulum PAI SMA


1. Format Pembelajaran PAI di SMA
Pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Untuk mengemban fungsi tersebut, pemerintah menyelenggarakan
suatu sistem pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam

8
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
Implementasi Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 dijabarkan
kedalam sejumlah peraturan, antara lain Peraturan Pemerintah No. 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Peraturan
Pemerintah ini memberikan arahan tentang perlunya disusun dan
dilaksanakan delapan standar nasional pendidikan, yaitu standar isi,
standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidikan
Implementasi Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 dijabarkan kedalam
sejumlah peraturan, antara lain Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Peraturan Pemerintah ini
memberikan arahan tentang perlunya disusun dan dilaksanakan
delapan standar nasional pendidikan, yaitu standar isi, standar proses,
standar kompetensi lulusan, standar pendidikan.1
Kemudian ditetapkan peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Republik Indonesia dalam Undang-Undang No. 22 Tahun 2006 tentang
“Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah”, pada
pasal 1 berisi tentang :
1) Standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah yang
selanjutnya disebut standar isi mencakup lingkup materi
minimal dan tingkat kompetensi minimal untuk mencapai
kompetensi lulusan minimal pada jenjang dan jenis pendidikan
tertentu.
2) Standar isi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum
pada lampiran peraturan menteri ini.2

1
Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 Tahun 2006, h. 1
2
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 22 Tahun 2006, h. 1-2

9
Undang-Undang No. 22 Tahun 2006 ini dibahas standar isi
sebagaimana dimaksud oleh Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun
2005, yang secara keseluruhan mencakup :

1. Kerangka dasar dan struktur kurikulum yang merupakan pedoman


dalam penyusunan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan;
2. Beban belajar bagi peserta didik pada satuan pendidikan dasar
menengah;
3. Kurikulum tingkat satuan pendidikan yang akan dikembangkan
oleh satuan pendidikan berdasarkan panduan penyusunan
kurikulum sebagai bagian tidak terpisahkan dari standar isi, dan
4. Kalender pendidikan untuk penyelenggaraan pendidikan pada
satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah:3
Dalam Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan pasal 6 ayat (1) menyatakan bahwa kurikulum
untuk jenis pendidikan umum, kejuruan dan khusus pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah terdiri atas :
a. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia;
b. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian;
c. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi;
d. Kelompok mata pelajaran estetika;
e. Kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan
Pendidikan Agama Islam diberikan dengan mengikuti tuntunan bahwa
agama diajarkan kepada manusia dengan visi untuk mewujudkan
manusia yang bertakwa kepada Allah SWT. dan berakhlak mulia, serta
bertujuan untuk menghasilkan manusia yang jujur, adil, berbudi
pekerti, etis, saling menghargai, disiplin, harmonis dan produktif, baik
personal maupun sosial.
Tujuan dari Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMA/MA yaitu:
3
Lampiran Peraturan Menteri…, h. 1

10
a. Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian,
pemupukan dan pengembangan pengetahuan, penghayatan,
pengamalan, pembiasaan, serta pengalaman peserta didik
tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang
terus berkembang keilmuan dan ketakwaannya kepada Allah
SWT.
b. Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan
berakhlak mulia yaitu manusia yang berpengetahuan, rajin
beribadah, cerdas, produktif, jujur, adil, etis, berdisiplin,
bertoleransi (tasamuh), menjaga keharmonisan secara personal
dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam
komunitas.4

Adapun ruang lingkup kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI)


meliputi aspek-aspek Al-Qur’an dan Hadits, Aqidah, Akhlak, Fiqih,
Tarikh dan Kebudayaan Islam. Pendidikan Agama Islam menekankan
keseimbangan, keselarasan dan keserasian antar hubungan manusia
dengan Allah SWT., hubungan manusia dengan sesama manusia,
hubungan manusia dengan diri sendiri, dan hubungan manusia
dengan sekitarnya.5

C Salah satu contoh model RPP Pembelajaran PAI ditingkat SMA/MA

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP)

Nama Sekolah         :  SMA/MA ………………………..

4
Lampiran 3, tentang Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SMA, MA, SMK
& MAK, h. 2
5
Ibid

11
Mata Pelajaran        : Pendidikan Agama Islam

Kelas/Semester      : X / 1

Waktu                        : 6 x 45 menit

Aspek                        : Akhlak

A.  Standar Kompetensi

4.         Membiasakan perilaku terpuji.

B.  Kompetensi Dasar

4.1       Menyebutkan pengertian perilaku  husnuzhan.

4.2       Menyebutkan contoh-contoh  perilaku husnuzhan terhadap Allah, diri


sendiri dan sesama manusia.

4.3       Membiasakan perilaku husnuzhan dalam kehidupan sehari-hari.

C.  Indikator Pencapaian Kompetensi  :

Nilai Budaya Dan


Indikator Pencapaian Kompetensi
Karakter Bangsa

–  Mampu menyebutkan pengertian husnu zhan terhadap Religius, jujur, santun,


Allah. disiplin, tanggung jawab,
cinta ilmu, ingin tahu,

12
–  Mampu menyebutkan pengertian husnu zhan terhadap percaya diri, menghargai
diri sendiri. keberagaman, patuh pada
aturan, sosial, bergaya hidup
–  Mampu menyebutkan pengertian husnu zhan terhadap
sehat, sadar akan hak dan
sesama manusia.
kewajiban, kerja keras, dan
–  Mampu menyebutkan contoh husnu zhan terhadap adil.
Allah.

–  Mampu menyebutkan contoh husnu zhan terhadap diri


sendiri.

–  Mampu menyebutkan contoh husnu zhan terhadap


sesama manusia.

–  Menunjukkan sikap husnu zhan terhadap Allah.

–  Menunjukkan sikap husnu zhan terhadap diri sendiri.

–  Menunjukkan sikap husnu zhan terhadap sesama


manusia.

Kewirausahaan/ Ekonomi Kreatif :

–  Patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya.

–  Toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain

–  Percaya diri (keteguhan hati, optimis).

–  Berorientasi pada tugas (bermotivasi, tekun/tabah, bertekad, enerjik).

–  Pengambil resiko (suka tantangan, mampu memimpin)

–  Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa depan)

13
 

D.  Materi Ajar (Materi Pokok)

Husnuzhan :

– Pengertian Perilaku Husnuzhan

E.  Metode Pembelajaran:

–  Ceramah , tanya jawab dan Praktek

F.   Tujuan Pembelajaran

Siswa diharapkan mampu untuk :

–  Mampu menyebutkan pengertian husnu zhan terhadap Allah.

–  Mampu menyebutkan pengertian husnu zhan terhadap diri sendiri.

–  Mampu menyebutkan pengertian husnu zhan terhadap sesama manusia.

–  Mampu menyebutkan contoh husnu zhan terhadap Allah.

–  Mampu menyebutkan contoh husnu zhan terhadap diri sendiri.

–  Mampu menyebutkan contoh husnu zhan terhadap sesama manusia.

–  Menunjukkan sikap husnu zhan terhadap Allah.

–  Menunjukkan sikap husnu zhan terhadap diri sendiri.

–  Menunjukkan sikap husnu zhan terhadap sesama manusia.

14
G.     Strategi Pembelajaran

Tatap Muka Terstruktur Mandiri

–  Bertanya jawab –  Siswa menyebutkan –  Mempraktikkan contoh-


tentang pengertian contoh-contoh perilaku contoh perilaku husnu
perilaku husnu zhan. husnu dzan  terhadap Allah. dzan  terhadap Allah.

–  Bertanya jawab –  Siswa menyebutkan –  Mempraktikkan contoh-


tentang  prilaku-prilaku contoh-contoh perilaku contoh perilaku husnuzhan
yang berkaitan dengan husnuzhan terhadap diri terhadap diri sendiri.
husnuzhan. sendiri.
–  Mempraktikkan contoh-
–  Siswa menyebutkan contoh perilaku terhadap
contoh-contoh perilaku sesama manusia
terhadap sesama manusia.

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

a.   Kegiatan Awal

–      Guru-Siswa memberi salam dan memulai pelajaran dengan


mengucapkan basmalah dan kemudian berdoá bersama sebelum memulai
pelajaran.

–      Siswa menyiapkan kitab suci Al Qurán

–      Secara bersama membaca Al Qurán selama 5 – 10 menit

–      Guru menjelaskan secara singkat materi yang akan diajarkan dengan
kompetensi dasar yang akan dicapai.

15
b.   Kegiatan Inti

Dalam kegiatan inti, guru dan para siswa melakukan beberapa kegiatan sebagai
berikut:

Elaborasi

Untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa tentang materi pengertian


Perilaku Husnuzhan

–      Guru mengawali dengan mengajukan beberapa pertanyaan, contohnya:

 Pernahkah kalian mendengar orang lain berbicara tentang perilaku


husnuzhan?

 Pernahkah kalian berperilaku husnuzhan?

 Siapakah diantara kalian yang mengerti tentang arti perilaku husnuzhan?

–      Guru menunjuk seorang siswa yang sudah pernah mengetahui tentang
perilaku husnuzhan untuk memberikan opininya kepada teman-temannya di
bawah bimbingan guru.

–      Setelah para siswa selesai mendengarkan secara klasikal, guru menunjuk
beberapa siswa untuk menerangkanya kembali.

–      Guru menjelaskan tentang perilaku husnuzhan baik terhadap Allah maupun
terhadap diri sendiri.

Eksplorasi

–      Selanjutnya siswa menyebutkan perilaku husnuzhan dari  sumber bacaan


dengan pengamatan dari guru.

16
–      Selanjutnya, guru mengajukan beberapa pertanyaan tentang arti perilaku
husnuzhan  kepada siswa.

–      Setelah selesai guru menjelaskan perilaku husnuzhan.

–      Guru menjelaskan kepada siswa akan hikmah yang terkandung dalam
perilaku husnuzhan.

–      Guru menugaskan kepada siswa untuk mendiskusikan tentang perilaku


husnuzhan secara berkelompok.

–      Siswa diminta untuk menyampaikan hasil diskusi kelompok.

Konfirmasi

–      Perilaku husnuzhan  banyak mengandung nilai-nilai sikap dan perilaku yang
utama, seperti selalu berfikir positif terhadap takdir Allah dan tidak berprasangka
terhadap nikmat-Nya . Jika direnungkan, betapa Indah dan mulianya bersikap
positif tanpa prasangka .

c.   Kegiatan Akhir (Penutup)

–      Guru meminta agar para siswa sekali lagi tentang hikmah yang terkandung
dalam perilaku husnuzhan  sebagai penutup materi pembelajaran.

–      Guru meminta agar para siswa rajin mempelajari arti dan hikmah yang
terkandung dalam perilaku husnuzhan .

–      Guru menutup / mengakhiri pelajaran tersebut dengan membaca


hamdalah/doá.

17
–      Guru mengucapkan salam kepada para siswa sebelum keluar kelas dan siswa
menjawab salam.

H.  Penilaian

–  Tes perbuatan (Performance Individu)

–  Tes tertulis

I.    Bahan/Sumber Belajar

–  Al Quran dan terjemahan DepartemenAgamaRI

–  Buku pelajaran PAI SMA kelas I

J.   Lembar Penilaian

I. Tes Tertulis

No. Butir – butir Soal Kunci Jawaban

1. Apakah yang dimaksud dengan Berfikir dan bersikap yang


Husnuzhan itu…………. baik. (Positif Thinking)

2. Segala musibah yang terjadi di Negeri ini


merupakan azab karena kesalahan
Husnuzhan  terhadap Allah.
kolektif dari pemimpin dan rakyat yang
tidak menghendaki adanya

18
syariat,dengan tanpa menyalahkan Allah.
Merupakan cerminan dari……

3. Nanang berghorim kepada Udin sebesar


Rp. 50.000 dan belum juga terlunasi.
Husnuzhan  terhadap sesama
Sikap Udin membiarkan karena ia
manusia.
berpendapat bahwa Nanang sedang
tidak ada uang dan mungkin tertimpa
kesulitan.

II. Tes Sikap

No. Pernyataan SS S TS STS

1. Musibah datang dari Allah untuk memberikan


pelajaran dan hikmah.

2. Allah Yang Berkuasa dan Yang Menentukan .

3. Tanamkan kebaikan sejak dini karena ia


merupakan benih yang akan kita peroleh
hasilnya dilain hari

dst ……………………………………………….

Keterangan :                              Skor Tes Sikap:

SS            = Sangat Setuju                               = 50

S              = Setuju                                             = 40

19
TS            = Tidak Setuju                                  = 10

STS         = Sangat Tidak Setuju                    = 0

III. Portofolio

Tes pengalaman dilakukan dengan menggunakan portofolio dimana guru


mencatat pengalaman agama berdasarkan antara lain:

–      apa yang dilihat;

–      laporan rekan guru dan pegawai lainnya; dan

–      laporan dari orangtua murid atau siswa.

                                                                                   

Mengetahui ………….. , ………………………….

Kepala Sekolah Guru Bidang Studi

_________________________ _________________________

NIP/NIK: NIP/NIK:

20
D. Evaluasi RPP PAI
Penelitian evaluatif dengan menggunakan model CIPP yang terdiri atas
komponenkomponen context, input, process, dan product. Berikut ini
dikemukakan komponen-komponen dimaksud, meliputi: 1) Evaluasi konteks
pembelajaran, 2) Evaluasi input pembelajaran, 3) Evaluasi proses pembelajaran,
4) Evaluasi produk pembelajaran.
1. Evaluasi Konteks Pembelajaran
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 65 Tahun 2013 tentang standar proses pendidikan dasar dan menengah
telah mengisyaratkan perlunya proses pembelajaran yang dipandu dengan
kaidah-kaidah pendekatan ilmiah dan Saintifik. Ilmiah dalam pembelajaran, di
dalamnya mencakup komponen-komponen mengamati (observing), menanya
(questioning), mencoba (experimenting), menalar (associating), dan
menyampaikan (communicating). Evaluasi konteks dilakukan dengan melihat
kesesuaian metode pendekatan Saintifik yang digunakan untuk mencapai
tujuan pembelajaran dalam KD tertentu.
Evaluasi konteks di sini tidak dilakukan pada semua KD dan semua
jenjang kelas, melainkan pada KD tertentu yang diajarkan pada saat penelitian
dilakukan. Kesesuaian KD dengan pendekatan Saintifik dilihat mulai dari RPP
sampai pada proses pembelajaran. KD yang dipelajari pada saat observasi
kelas dilakukan adalah KD pada mata pelajaran (mapel) PAI kelas X semester
2 adalah memahami kedudukan Al quran, hadis, dan ijtihad sebgai sumber
hukum Islam. KD pada mapel PAI kelas XII semester 1 adalah memahami
ketentuan pernikahan dalam Islam.
Proses pembelajaran PAI di sekolah sasaran penelitian adalah
menerapkan pendidikan Saintifik, baik dalam langkah-langkah kegiatan
pembelajaran yang disusun dalam RPP maupun dalam praktik proses
pembelajaran. Dalam RPP yang disusun guru PAI, langkah-langkah kegiatan
pembelajaran memuat kegiatan pendahuluan atau kegiatan amal, kegiatan inti,

21
dan kegiatan akhir atau penutup, dengan mengemukakan deskripsi kegiatan
masing-masing meliputi kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Pada
kegiatan inti, pendekatan Saintifik dideskripsikan berikut skenario
pembelajaran yang disusun sesuai urutan kelima sintaks pembelajaran, yaitu
mengamati, menanya, mencoba atau mengumpulkan data, mengasosiasi atau
menalar, dan menyampaikan atau mengkomunikasikan. Metode pembelajaran
digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik mencapai KD yang disesuaikan dengan
karakteristik peserta didik dan KD yang akan dicapai.
Metode pembelajaran yang diterapkan guru meliputi diskusi, tanya
jawab, demonstrasi, kooperatif, dan ceramah. Dalam pelaksanaan
pembelajaran kelas yang diamati, proses pembelajaran dilaksanakan sesuai
dengan RPP yang telah disusun guru, yaitu metode pembelajaran, sumber,
media dan pembelajaran dengan pendekatan Saintifik yang menerapkan
kegiatan 5M yaitu mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan
menyampaikan.
2. Evaluasi Input Pembelajaran
Evaluasi proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam dari segi input
dapat dilihat melalui berbagai aspek, yaitu meliputi ketersediaan dokumen
standar, sosialisasi tentang dokumen standar, dan dukungan dari instansi
terkait. Dokumen standar yang dimaksud meliputi beberapa produk hukum
yang digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan kurikulum 2013. Dokumen-
dokumen tersebut meliputi UU RI No. 20/2003 tentang sistem pendidikan
nasional, PP RI No. 19/2005 tentang standar nasional pendidikan, PP RI No.
32/2013 tentang perubahan atas PP No. 19/2005 tentang standar nasional
pendidikan, Permendikbud Nomor 64/2013 tentangs tandar isi, Permendikbud
Nomor 65/2013 tentang standar proses, Permendikbud Nomor 66/2013
tentangs tandar penilaian, Permendikbud No. 54/2013 tentang standar
kompetensi lulusan, Prmendikbud No. 69/2013 tentang kerangka dan struktur
kurikulum SMA/MA dan Permendikbud Nomor 59/2014 tentang kurikulum
2013.

22
Berkenaan dengan sosialisasi, khusus seluruh guru PAI yang
pembinaannya berada di bawah wewenang Kementerian Agama, mereka
memperoleh pembinaan atau sosialisasi kurikulum 2013 dari Kementerian
Agama. Di samping itu, guru PAI yang bertugas di SMA dimana sekolah
tersebut berada di bawah Dinas Pendidikan, mereka memperoleh pelatihan,
pendampingan kurikulum 2013 yang dilaksanakan di sekolah dan in house
training. Pelaksanaan kurikulum 2013 tidak terlepas dari dukungan instansi
terkait dan sekolah yang bersangkutan. Selain penyelenggaraan in house
training dan penyediaan dokumen standar, pengawasan turut mendukung
keberhasilan implementasi kurikulum 2013.
Pengawasan dilaksanakan dalam rangka peningkatan kualitas
pendidikan. Di sekolah ini dilaksanakan dalam bentuk supervisi akademik dan
supervisi amnajerial oleh kepala sekolah dan pengawas sekolah. Dukungan
sekolah dalam pelaksanaan kurikulum 2013 diberikan pula dalam faktor
pemenuhan sarana prasarana pendidikan yaitu meliputi masjid sebagai sarana
ibadah dan tempat praktik pelajaran PAI, perpustakaan dengan koleksi buku
sangat beragam termasuk buku-buku keagamaan, setiap kelas dilengkapi
dengan LCD, proyektor, dan jaringan internet.
3. Evaluasi Proses (Process) Pembelajaran
Evaluasi pelaksanaan kurikulum 2013 dari aspek proses terkait dengan
pembelajaran Pendidikan Agama Islam dilihat dari perencanaan dan
pelaksanaan pembelajaran. Terhadap dokumen RPP yang disusun guru
dilakukan analisis dengan cara membandingkan antara RPP yang disusun guru
dilakukan analisis dengan cara membandingkan antara RPP dan beberapa
standar yang diatur dalam pelaksanaan kurikulum 2013. Demikian pula
pelaksanaan pembelajaran dilakukan analisis dengan cara membandingkan
antara RPP dan beberapa standar yang diacu dalam pelaksanaan kurikulum
2013.
Demikian pula pelaksanaan pembelajaran dilakukan analisis dengan
cara melihat kesesuaian pelaksanaan pembelajaran dengan RPP yang disusun,
serta kesesuaiannya dengan standar yang diacu dalam pelaksanaan kurikulum

23
2013, yakni Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar
dan Menengah. Evaluasi terhadap dokumen RPP berdasarkan standar proses,
setiap guru wajib menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar
pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, memotivasi peserta
didik utuk berpartisipasi aktif.
RPP yang dievaluasi penulis dibatasi pada KD pada pembelajaran
Pendidikan Agama Islam saat diobservasi atau diamati penulis. Adapun hasil
terhadap analisis RPP yang disusun guru adalah sebagai berikut:
1. Komponen RPP selalu sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2013 tentang
standar proses pendidikan dasar dan menengah. Komponen RPP yang
dimuat dalam standar proses terdiri atas:Identitas sekolah,
a. Identitas mutu pelajaran atau tema/ sub tema,
b. Kelas/semester,
c. Materi pokok,
d. Alokasi waktu,
e. Tujuan pembelajaran,
f. Kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi,
g. Materi pembelajaran memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur,
h. Metode pembelajaran,
i. Media pembelajaran,
j. Sumber belajar,
k. Langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui tahapan
pendahuluan, inti, dan penutup, Penilaian hasil pembelajaran.
Keseluruhan komponenkomponen tersebut telah terpenuhi dalam
penyusunan RPP oleh guru.
2. Kompetensi dasar telah sesuai dengan Permendikbud No. 59 Tahun
2014 tentang kurikulum 2013 Sekolah Menengah Atas / Madrasah
Aliyah. Kompetensi dasar yang dikemukakan dalam RPP yang disusun
oleh guru PAI telah mengacu kepada standar KD Memahami

24
kedudukan Al Quran, hadist, dan ijtihad sebagai sumber hukum Islam.
Dalam standar tersebut dikemukakan bahwa untuk memperkuat
pendekatan scientifik sangat disarankan untuk menerapkan model
pembelajaran berbasis penelitian (discovery/inquiry learning).
Metode pembelajaran telah sesuai dengan standar proses namun
masih ada guru yang mencantumkan metode ceramah sebagai salah satu
metode pembelajaran dalam penyusunan RPP. Langkah-langkah kegiatan
pembelajaran telah sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar
Proses. Dalam standar tersebut dikemukakan bahwa proses pembelajaran
dilaksanakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, dan memotivasi
peserta didik untuk berpartisipasi aktif serta memberikan ruang cukup bagi
prakarsa dan kemandirian. Dalam RPP yang disusun guru, langkah-
langkah kegiatan pembelajaran dimaksud dikemukakan, mulai dari
kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir atau penutup. Dijelaskan
selanjutnya, dalam kegiatan inti, pendidik dan para peserta didik
melakukan kegiatan sebagai berikut:
a) Mengamati Mencermati isi materi tentang Al Quran, hadist, dan
ijtihad sebagai sumber hukum Islam.
b) Menanya Menanyakan tentang kedudukan Al Quran, hadist, dan
ijtihad sebagai sumber hukum Islam.
c) Mengumpulkan data/Eksplorasi Menggali dan mendiskusikan
materi tentang sumber hukum Islam.
d) Mengasosiasi Membuat rumusan tentang sumber hukum Islam.
e) Mengkomunikasikan Mempresentasikan macam-macam hadist
dan bentuk ijtihad.
Menyampaikan hasil diskusi tentang macam-macam hadist dan bentuk
ijtihad. RPP yang disusun guru berkenaan dengan komponen langkah-langkah
kegiatan pembelajaran khususnya pada kegiatan inti tersebut menunjukkan
bahwa guru telah menguasai dengan baik, tepat dalam menyusun RPP. Dalam
kegiatan inti tersebut, pendidik dan para peserta didik melakukan kegiatan

25
dengan pendekatan scientifik, yakni kegiatan 5M meliputi mengamati,
menanya, mengumpulkan data, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan.
Pengelolaan Kelas Pengelolaan kelas dengan guru PAI telah sesuai dengan
standar proses, yakni meliputi antara lain:
a. Guru menyesuaikan tempat khusus peserta didik sesuai dengan tujuan
dan karakteristik proses pembelajaran,
b. Volume dan intonasi suara guru dalam proses pembelajaran dapat
didengar baik oleh peserta didik,
c. Guru menggunakan bahasa santun, lugas, dan mudah dimengerti oleh
peserta didik,
d. Guru menciptakan ketertiban, kedisiplinan, kenyamanan, dan
keselamatan dalam menyelenggarakan proses pembelajaran.
4. valuasi Produk (Product) Pembelajaran
Evaluasi produk dilakukan dengan mengevaluasi proses penilaian
pembelajaran yang dilakukan oleh guru PAI. Penilaian yang mengacu
pada standar penilaian (Permendikbud Nomor 66 tahun 2013) meliputi
penilaian ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Dalam RPP yang
disusun juga dikemukakan beberapa instrumen penilaian, yang dibuat
untuk menilai ketercapaian siswa pada ranah sikap, pengetahuan, dan
keterampilan. Namun pada pelaksanaan pembelajaran, instrumen penilaian
yang tercantum dalam RPP hanya sebagian saja yang ditetapkan. Hal ini
menunjukkan bahwa penilaian otentik yang dilakukan belum sesuai
dengan standar penilaian, di mana guru seharusnya melakukan penilaian
otentik secara berkelanjutan dengan menggunakan instrumen yang tepat.6

6
Yustiani, Evaluasi Pembelajaran PAI di SMAN 3 Surakarta Jawa Tengah, (Semarang:
Balai Pelatihan dan Pengembangan Agama, 2017), hlm. 44-48

26
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pembinaan dan peningkatan kapasitas sekolah dalam penyelenggaraan


pendidikan yang bermutu perlu terus dilakukan, termasuk dalam implementasi
KTSP. Semua unsur perlu melakukan sinergi secara terpadu, terprogram, dan
berkelanjutan. Pada jenjang menengah penyusunan KTSP dilakukan unuk bisa
mencapai tujuan sesuai dengan yang diharapakan.
Penyusunan dokumen Pola Pembinaan Implementasi KTSP SMA ini
dilakukan sebagai upaya memudahkan bagi semua pihak yang terkait dalam
melakukan pembinaan dan bimbingan teknis pelaksanaan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP).
Upaya pengembangan KTSP disetiap sekolah perlu ditingkatkan
dengan mengacu pada kisi-kisi yang telah digariskan oleh BSNP. Ada
beberapa satuan pendidikan yang pastinya membutuhkan beberapa komponen
matri yang lain disesuaikan dengan kebutuhan tingkat satuan pendidikan
tersebut.hal ini disesuaikan dengan  ciri khas dan potensi daerah, termasuk
keunggulan daerah, yang materinya tidak sesuai menjadi bagian dari mata
pelajaran lain dan atau terlalu banyak sehingga harus menjadi mata pelajaran
tersendiri

B. Saran

Perlu pemahaman yang mendalam dari komponen satuan pendidikan dalam


menjabarkan kurikulum KTSP untuk dikembangkan dan di impelementasikan
dalam kegiatannya. Supaya sesuai dengan tujuan-tujuan yang yang ingin dicapai
dan telah ditetapkan diharapkan adanya sinergitas dari pihak stoke holder dengan
pihak pelaksana

Demikian makalah ini kami buat, semoga dapat bermanfaat. Untuk kurangnya
mohon maaf yang sebesar besarnya karena kami masih dalam tahap belajar, dan
tentunya masih jauh dari yang namanya baik.

27
DAFTAR PUSTAKA

28

Anda mungkin juga menyukai

  • 11
    11
    Dokumen7 halaman
    11
    Ni'matus Sholikhah
    Belum ada peringkat
  • B Dan C Sospend
    B Dan C Sospend
    Dokumen6 halaman
    B Dan C Sospend
    Ni'matus Sholikhah
    Belum ada peringkat
  • Bakat Dan Minat
    Bakat Dan Minat
    Dokumen16 halaman
    Bakat Dan Minat
    Ni'matus Sholikhah
    Belum ada peringkat
  • Khulafaur Rasyidin
    Khulafaur Rasyidin
    Dokumen18 halaman
    Khulafaur Rasyidin
    Ni'matus Sholikhah
    Belum ada peringkat
  • Soal C1 C2
    Soal C1 C2
    Dokumen1 halaman
    Soal C1 C2
    Ni'matus Sholikhah
    Belum ada peringkat
  • Jurnal Penddikan
    Jurnal Penddikan
    Dokumen8 halaman
    Jurnal Penddikan
    Ni'matus Sholikhah
    Belum ada peringkat
  • Poin 2 & 3
    Poin 2 & 3
    Dokumen6 halaman
    Poin 2 & 3
    Ni'matus Sholikhah
    Belum ada peringkat
  • Hubungan Masyarakat
    Hubungan Masyarakat
    Dokumen2 halaman
    Hubungan Masyarakat
    Ni'matus Sholikhah
    Belum ada peringkat
  • Kel. 4 FMM
    Kel. 4 FMM
    Dokumen19 halaman
    Kel. 4 FMM
    Ni'matus Sholikhah
    Belum ada peringkat
  • Mie Lidi Varian Rasa
    Mie Lidi Varian Rasa
    Dokumen9 halaman
    Mie Lidi Varian Rasa
    Ni'matus Sholikhah
    Belum ada peringkat
  • Poin 1
    Poin 1
    Dokumen2 halaman
    Poin 1
    Ni'matus Sholikhah
    Belum ada peringkat
  • Presentasi Filis
    Presentasi Filis
    Dokumen2 halaman
    Presentasi Filis
    Ni'matus Sholikhah
    Belum ada peringkat
  • Makalah Kel. 7
    Makalah Kel. 7
    Dokumen16 halaman
    Makalah Kel. 7
    Ni'matus Sholikhah
    Belum ada peringkat
  • Makalah Pemilihan Dan Perumusan Masalah
    Makalah Pemilihan Dan Perumusan Masalah
    Dokumen15 halaman
    Makalah Pemilihan Dan Perumusan Masalah
    Ni'matus Sholikhah
    Belum ada peringkat