Anda di halaman 1dari 15

MALAH

SISTEM CARDIOVASKULER

Oleh :

Ana Ribka Sarlota Huninhatu

2020.01.002

PROGRAM STUDI S1-KEPERAWATAN TK.2 SEMESTER 2

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WILLIAM BOOTH

SURABAYA

2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan
Makalah Dengan judul “system cardiovaskuler”. yang merupakan tugas mata
kuliah Keperawatan Medikal Bedah. saya mengucapkan terima kasih
sebanyak-banyaknya bapak, Hendro Jjoko.,M.Kep.,Ns.Sp.Kep.M.B. selaku
dosen pengampu yang telah memberikan dukungan dan bimbingannya.

Saya berharap semoga makalah ini dapat berguna dalam menambah


wawasan serta pengetahuan mahasiswa mengenai “system cardiovaskuler”.
Oleh karena itu, penulis berharap adanya kritik dan saran yang bersifat
membangun demi penyempurnaan Makalah ini.

Semoga Makalah ini dapat dipahami dan dapat berguna bagi saya
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf
apabila terdapat kesalahan dalam penulisan Makalah ini.

Surabaya, 08 Desember 2021

2
DAFTAR I

OVCER ....................................................................................................................1

KATA PENGANTAR .............................................................................................2

DAFTAR ISI............................................................................................................. 3

BAB I PEMBAHASAN

1.1 latar belakang ....................................................................................................4


1.2 rumusan masalah ..............................................................................................5
1.3 tujuan ..................................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN

2.1 pengertian ..........................................................................................................6

2.2 fungsi darah........................................................................................................ 7

2.3 sel-sel darah........................................................................................................ 7

2.4 fisiologi system peredaran darah manusia .....................................................9

2.5 fisiologi system kardiovaskuler ........................................................................10

2.6 fisiologi system kondisi jantung .......................................................................11

2.7 cara mencegah penyakit pada system peredaran darah................................ 12

BAB II PENUTUP

3.1 kseimpulan .........................................................................................................13

3.2 saearan ............................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 latar belakang


Mahluk hidup khususnya manusia memiliki bermacam-macam sistem
jaringan dan organ dalam tubuhnya. Sistem tersebut memiliki fungsi dan
peranan serta manfaat tertentu bagi mahluk hidup, Salah satu sistem yang
ada pada mahluk hidup yaitu system kardiovaskuler. Fungsi utama dari
sistem kardiovaskuler adalah untuk memberi oksigen ke setiap sel tubuh.
Sistem kardivaskuler terdiri dari jantung sebagai pusat peredaran darah,
pembuluh-pembuluh darah dan darah itu sendiri. Jantung adalah organ
berongga, berotot, yang terletak di tengah toraks, dan jantung menempati
rongga antara paru-paru dan diafragma. Beratnya sekitar 300 g (10,6 oz).
Berat jantung di pengaruhi oleh usia, jenis kelamin, berat badan. Selain itu
kebiasaan latihan fisik dan penyakit jantung juga mempengaruhi berat dari
jantung. Fungsi jantung adalah untuk memompa darah ke jaringan,
menyuplai oksigen dan zat nutrisi lain sambil mengangkut karbondioksida
dan sampah hasil metabolisme. Sebenarnya terdapat dua pompa jantung,
yang terletak disebelah kanan dan kiri. Keluaran jantung kanan
didistribusikan seluruhnya ke paru melalui arteri pulonali, dan keluaran
jantung kiri seluruhnya didistribusikan kebagian tubuh lain melalui aorta.
Kedua pompa itu menyemburkan darah secara bersamaan dengan kecepatan
keluaran yang sama. Kerja pemompaan jantung dijalankan oleh kontraksi
dan relaksasi ritmik dinding otot. Selama kontraksi otot (sistolik), kamar
jantung menjadi lebih kecil karena darah disemburkan keluar. Selama
relaksasi otot dinding jantung (diastolik), kamar jantung akan terisi darah
sebagai persiapan untuk penyemburan berikutnya. Jantung dewasa normal
berdetak sekitar 60-80 kali per menit, menyemburkan sekitar 70mL darah
dari kedua ventrikel per detakan, dan keluaran totalnya sekitar 5 L/menit.

4
1.2 Rumusan masalah
1) Bagaimana fisiologi system peredaran darah manusia?
2) Apa saja anatomi system kardiovaskuler?
3) Bagaimana fisiologi system kardiovaskuler jantung?
4) Apa saja penyakit pada system peradaran pada manusia?
5) Bagaiamana cara mencegah penyakit pada system peradaran darah
pada manusia
1.3 Tujuan
1) Menegtahui fisiologi system peredaran darah manusia
2) Mengetahui anatomi system kardiovaskuler
3) Mengetahui fisiologi system kardiovaskuler
4) Mengetahui fisiologis system kondisi jantung
5) Mengetahui penyakit pada system peredaran darah
6) Mengetahui cara mencegah penyakit pada system peredaran darah

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian
Sistem peredaran darah adalah suatu sistem organ yang berfungsi
memindahkan zat ke dan dari sel. Sistem ini juga menolong stabilisasi
suhu dan pH tubuh (bagian dari homeostasis). Ada tiga jenis sistem
peredaran darah: tanpa sistem peredaran darah, system peredaran darah
terbuka, dan sistem peredaran darah tertutup.
sistem peredaran darah,yang merupakan juga bagian dari kinerja jantung
dan jaringan pembuluh darah (sistem kardiovaskuler) dibentuk.Sistem
ini menjamin kelangsungan hidup organisme, didukung oleh
metabolisme setiap sel dalam tubuh dan mempertahankan sifat kimia
dan fisiologis cairan tubuh. Pertama, darah mengangkut oksigen dari
paru-paru ke sel dan karbon dioksida dalam arah yang berlawanan (lihat
respirasi). Kedua, yang diangkut dari nutrisi yang berasal pencernaan
seperti lemak, gula dan protein dari saluran pencernaan dalam jaringan
masing-masing untuk mengkonsumsi, sesuai dengan kebutuhan mereka,
diproses atau disimpan.
Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup(kecuali
tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan
oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan
kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap
virus atau bakteri. Istilah medis yang berkaitan dengan darah diawali
dengan kata hemo- atau hemato- yang berasal dari bahasa Yunani haima
yang berarti darah.
Darah adalah jaringan terspesialisasi yang mencakup cairan kekuningan
atau plasma darah yang didalam nya terkandung sel-sel darah. Sel-sel
darah terdiri dari sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit )
dan keping darah (trombosit).

6
2.2 Fungsi darah
Darah mempunyai fungsi sebagi berikut :
1) Mengedarkan sari makanan ke seluruh tubuh yang dilakukan
oleh plasma darah
2) Mengangkut sisa oksidasi dari sel tubuh untuk dikeluarkan dari
tubuh yang dilakukan oleh
3) plasma darah, karbon dioksida dikeluarkan melalui paru-paru,
urea dikeluarkan melalui ginjal
4) 3. Mengedarkan hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar buntu
(endokrin) yang dilakukan
5) oleh plasma darah.
6) 4. Mengangkut oksigen ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh
sel-sel darah merah
7) 5. Membunuh kuman yang masuk ke dalam tubuh yang
dilakukan oleh sel darah putih
8) 6. Menutup luka yang dilakuakn oleh keping-keping darah
9) 7. Menjaga kestabilan suhu tubuh.
2.3 Sel – Sel Darah
Sel darah terdiri atas 3 jenis yaitu :
1) Eriotis (sel darah merah)
Eritrosit berasal dari kata Erythros yang berarti merah dan kytos
yang berarti ruang sel. Eritrosit merupakan bagian utama dari
darah, selnya kompleks, membrannya terdiri dari lipid dan
protein. Pada dasarnya merupakan suatu kantung yang
mengangkut O2 dan CO2 (dalam tingkat rendah ) di dalam
darah. Jumlahnya pada pria dewasa sekitar 5 juta/cc dan pada
wanita dewasa sekitar 4,5 juta/cc. Sel darah merah tidak
memiliki nucleus, organel, atau ribosom, tetapi dipenuhi
hemoglobin. Bentuknya bikonkaf, berdiameter sekitar 7,5 µm
dan tebal 2 µm. Namun dapat berubah bentuk sesuai diameter
kapiler yang dilaluinya serta berwarna merah disebabkan oleh
hemoglobin(Hb). Hemoglobin merupakan protein yang berperan
paling besar dalam transport oksigen ke jaringan dan
karbondioksida ke paru-paru. Karena tidak mampu mengganti
komponen-komponennya, sel darah merah memiliki usia yang
terbatas yaitu sekitar 120 hari. Setelah itu akan dihancurkan di
hati. Fungsi utamanya adalah sebagai pengangkut hemoglobin
yang akan membawa oksigen dari paru-paru ke jaringan.
2) Leukosit (sel darah putuh)

7
Leukosit berasal dari kata leukos yang berarti putih dan kytos
yang berarti ruang sel. Leukosit berinti, bahkan pada basofil,
netrofil, dan eosinofil intinya lebih dari 1 lobus sehingga disebut
polimorfphonuclear (PMN), sedang monosit dan limfosit berinti
satu lobus. Pada orang dewasa terdapat 5000- 10000/cc.

3) Trombosit (koping darah)


Trombosit merupakan fragmen sel yang berasal dari
megakariosit besar di sumsum tulang. Trombosit berperan
penting dalam hemostatis, penghentian pendarahan (pembekuan
darah) dari pembuluh yang cidera. Trombosit disebut juga sel
darah pembeku, jumlahnya pada orang dewasa kira-kira
200.000-500.000/cc. berbentuk bulat, bulat lonjong atau spindle
maupun cakram. Di dalam trombosit terdapat banyak sekali
faktor pembekuan (hemostasis), diantaranya adalah faktor VIII
(antiheamophillic factor). Berfungsi untuk menyembuhkan
daerah yang terinfeksi dan mengalami peradangan serius.
Umurnya sekitar 5-9 hari.
4) Sel darah puti (leukosit)
Leukosit bersifat fagosit (pemakan) benda asing atau kuman
yang masuk ke dalam tubuh, menghancurkan sel abnormal yang
muncul di tubuh dan membersihkan debris sel. Terdapat 5 jenis
sel darah putih yaitu :
a. Neutrofil, memiliki inti, berukuran sekitar 8 mikron,
bersifat fagosit dengan cara masuk kejaringan yang
terinfeksi, aktif selama 6-20 jam, berperan khusus untuk
memakan bakteri dan debris.
b. Eosinofil, memiliki inti, bersifat fagosit lemah.
Berbentuk hampir seperti bola Berukuran sekitar 9
mikron, berperan khusus daam menyerang cacing
parasitik dan reaksi alergi.
c. Basofil, Bentuknya bulat atau oval, meninggalkan sistem
sirkulasi dan terakulmulasi dalam cairan interstitial pada
tempat infeksi atau peradangan, melepas toksin yang
membunuh mikroorganismee penyusup dan parasit.
Mengeluarkan dua zat kimia, histamine (respon alergi
dan heparin (membantu membersihkan partikel lemak
dari darah).

8
d. Monosit, berinti satu, berbentuk kepal kuda atau ginjal
dengan ukuran diameter 12-20 mikron, bersifat fagosit,
setelah keluar dari tubuh, kemudian berdiam di jaringan
dan membesar untuk menjadi fagosit jaringan yang
dikenal sebagai makrofag.
e. Limfosit, Berbentuk seperti bola dengan ukuran diameter
6-14 mikron, dibentuk di sumsum tulang (janin di hati),
tidak dapat bergerak, berinti satu, membentuk pertahanan
tubuh terhadap invasi bakteri, virus dan sasaran lain yang
telah diatur untuknya, pertahanannya dalam bentuk
antibodi dan respon imun seluler.
2.4 Fisiologi Sistem Peredaran Darah Manusia
Sistem peredaran darah pada manusia tersusun atas jantung sebagai
pusat peredaran darah, pembuluh-pembuluh darah dan darah itu sendiri.
Peredaran darah manusia merupakan peredaran darah tertutup karena
darah yang dialirkan dari dan keseluruh tubuh melalui pembuluh darah
dan darah mengalir melewati jantung sebanyak dua kali sehingga
disebut sebagai peredaran darah ganda, yaitu :
1) Peredaran darah besar (sistemik)
Peredaran darah sistemik adalah peredaran darah yang
mengalirkan darah yang kaya oksigen dari ventrikel sinistra lalu
diedarkan keseluruh jaringan tubuh. Oksigen bertukar dengan
karbondioksida di jaringan tubuh. Lalu darah yang kaya
karbondioksida dibawa melalui vena menuju atrium dextra.
2) Peredaran darah kecil (pulmonal)
Peredaran darah pulmonal adalah peredaran darah yang
mengalirkan darah dari jantung ke paru-paru dan kembali lagi ke
jantung. Darah yang kaya karbondioksida dari ventrikel dextra
dialirkan ke paru-paru melalui arteri pulmonalis, di alveolis
darah tersebut bertukar dengan darah yang kaya oksigen yang
selanjutnya akan dialirkan ke atrium sinistra melalui vena
pulmonalis.
3) Sistem Peredaran Darah Terbuka
Sistem peredaran darah terbuka artinya dalam peredarannya,
darah dan cairan lainnya tidak selamanya beredar atau berada di
dalam pembuluh darah. Darah menuju jaringan tanpa melalui
pembuluh. Pada saat tertentu darah meniggalkan pembuluh
darah dan langsung beredar dalam rongga-rongga tubuh dan
akhirnya kembali lagi ke dalam tubuh.

9
4) Sistem Peredaran Darah Tertutup
Peredaran darah tertutup adalah sirkulasi darah ke seluruh tubuh
melalui pembuluh - pembuluh darah. Pada sistem peredaran
darah lni. Darah diedarkan melewati arteri dan kembali ke
jantung melewati vena. Jantung memompa darah dari saluran
darah dorsal ke saluran darah ventral kemudlian ke seluruh
tubuh. Pertukaran gas terjadi di jaringan-jaringan tubuh, Dari
seluruh tubuh, darah menuju bagian dorsal tubuh, darah menuju
bagian dorsal tubuh. Dari bagian dorsal tubuh darah kembali ke
jantung. Sistem peredaran darah, yang merupakan juga bagian
dari kinerja jantung dan jaringan pembuluh darah (sistem
kardiovaskuler) dibentuk.
2.5 Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
1) Pembuluh Nadi (Arteri)
Pembuluh nadi atau arteri adalah pembuluh darah berotot yang
membawa darah dari jantung. Fungsi ini bertolak belakang
dengan fungsi pembuluh balik yang membawa darah menuju
jantung. Sistem sirkulasi sangat penting dalam mempertahankan
hidup. Fungsi utamanya adalah menghantarkan oksigen dan
nutrisi ke semua sel, serta mengangkut zat buangan seperi
karbon dioksida. Pada negara berkembang, dua kejadian
kematian utama disebabkan oleh infark miokardium dan stroke
pada sistem pembuluh nadi, misalnya arterosklerosis.
2) Pembuluh balik (vena)
Pembuluh balik atau vena adalah pembuluh yang membawa
darah menuju jantung. Darahnya banyak mengandung karbon
dioksida. Umumnya terletak dekat permukaan
tubuh dan tampak kebiru-biruan. Dinding pembuluhnya tipis dan
tidak elastis. jika diraba, denyut jantungnya tidak terasa.
Pembuluh vena mempunyai katup sepanjang pembuluhnya.
Katup ini berfungsi agar darah tetap mengalir satu arah. Dengan
adanya katup tersebut, aliran darah tetap mengalir menuju
jantung. Jika vena terluka, darah tidak memancar tetapi
merembes. Dari seluruh tubuh, pembuluh darah balik bermuara
menjadi satu pembuluh darah balik besar, yang disebut vena
cava. Pembuluh darah ini masuk ke jantung melalui serambi
kanan. Setelah terjadi pertukaran gas di paru-paru, darah

10
mengalir ke jantung lagi melalui vena paru-paru. Pembuluh vena
ini membawa darah yang kaya oksigen. Jadi, darah dalam semua
pembuluh vena banyak mengandung karbon
dioksida kecuali vena pulmonalis.
2.6 Fisiologi Sistem Konduksi Jantung
1) Elektrofisiologi jantung
Aktivitas listrik dari jantung merupakan akibat dari perubahan
pada permiabelitas membran sel, yang memungkinkan
pergerakan ion-ion. Dengan masuknya ion-ion tersebut maka
muatan listrik sepanjang membran itu mengalami perubahan
relative. Ada tiga ion yang mempunyai fungsi penting sekali
dalam elektrofisiologi sel, yaitu : kalium, natrium dan kalsium.
Adalah kation intrasel yang dominan sedangkan konsentrasi Na
dan Ca tertinggi pada lingkungan ekstrasel. Membran sel otot
jantung pada keadaan istirahat berada dalam keadaan polarisasi,
dengan bagian luar berpotensi positif dibandingkan bagian
dalam selisih potensial ini disebut potensial membrane. Bila
membran otot jantung dirangsang, sifat permeabel berubah
sehingga ion Na masuk ke dalam sel, yang menyebabkan
potensial membrane.
2) System kondisi jantung
Jantung manusia berdenyut dimulai saat listrik/ impuls
merambat sepanjang jalur konduksi jantung. hal ini meyebabkan
otot jantung berkontraksi sehingga menimbulkan pemompaan
darah oleh jantung. System konduksi jantung adalah hambatan
impulsimpuls memungkinkan pengaturan irama jantung , system
ini merupakan modifikasi dari otot jantung yang disertai tenaga
ritmik spontan dan serabut syaraf tertentu. Jantung manusia
dewasa normalnya berkontraksi secara berirama dengan
frekuensi sekitar 72 denyutan/menit. Supaya pemompaan
jantung efektif maka perlu pengkoordinasian dari jutaan sel otot
jantung. Kontraksi akan terjadi jika potential aksi yang berjalan
menuju membran sel otot. Impuls yang diterima sel tersebut
kemudian disalurkan ke sel selanjutnya melalui gap junction
sehinnga jika ada rangsangan pada salah satu bagian saja maka
bagian yang lain juga terangsang. Oleh karena itu, sel otot pada
jantung diatur secara spesifik oleh frekuensi eksitasi jantung,
jalur konduksi dan banyaknya eksitasi pada daerah tertentu.
Komponen-komponen eksitasi dari jantung secara urut terdiri

11
dari sino-auricular node(SA node), jaras internodal atrium, atrio-
ventricular node (AV node), bundle His, cabang kiri-kanan
bundel dan sistem Purkinje
2.7 Cara Mencegah Penyakit Pada Sistem Peredaran Darah
Setelah Anda mengetahui tentang beberapa gangguan yang terjadi pada
alat peredaran darah, maka Anda harus berusaha mengantisipasi agar
tidak mengalami gangguan-gangguan seperti itu. Beberapa tindakan
yang dapat kita lakukan untuk mencegah gangguan itu adalah sebagai
berikut.
1) Bila suatu saat kita mendapat luka terbuka, usahkan n darah
tidak terus mengalir. Jika terjadi kekurangan darah yang berat,
harus segera diberikan penambahan darah melalui transfusi
darah.
2) Membiasakan olahraga secara teratur. Olahraga secara teratur
bisa melancarkan peredaran darah. Cara ini berguna untuk
mencegah beberapa penyakit, seperti varises, hipotensi, dan
hipertensi.
3) Sering mengkonsumsi makanan yang berserat seperti buah-
buahan,sayur-sayuran serta biji-bijian untuk melancarkan buang
air besar. Sulit buang air besar merupakan salah satu faktor
pencetus wasir.
4) Hindari kebiasaan menahan buang air besar, karena dapat
menyebabkan tinja menjadi keras. Tinja yang keras dapat
memecahkan pembuluh vena, sehingga mengakibatkan wasir.
5) Kurangi mengonsumsi makanan yang berlemak untuk mencegah
penyakit jantung koroner, berpola pikir positif, menghindari
tekanan batin dan stres, karena ini akan memicu serangan
jantung.
6) Mengimbangi kesehatan jasmani dengan kesehatan rohani,
misalnya dengan beribadah sesuai ajaran agama yang dianut dan
menerapkan ajaran agama dengan baik serta terbiasa berpola
pikir positif.

12
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Sistem peredaran darah pada manusia tersusun atas jantung sebagai pusat
peredaran darah, pembuluh-pembuluh darah dan darah itu sendiri.
Peredaran darah manusia merupakan peredaran darah tertutup karena darah
yang dialirkan dari dan keseluruh tubuh melalui pembuluh darah dan darah
mengalir melewati jantung sebanyak dua kali sehingga disebut sebagai
peredaran darah ganda. Peredaran darah sistemik adalah peredaran darah
yang mengalirkan darah yang kaya oksigen dari ventrikel sinistra lalu
diedarkan keseluruh jaringan tubuh. Oksigen bertukar dengan
karbondioksida di jaringan tubuh. Lalu darah yang kaya karbondioksida
dibawa melalui vena menuju atrium dextra. Peredaran darah pulmonal
adalah peredaran darah yang mengalirkan darah dari jantung ke paru-paru
dan kembali lagi ke jantung. Darah yang kaya karbondioksida dari ventrikel
dextra dialirkan ke paru-paru melalui arteri pulmonalis, di alveolis darah
tersebut bertukar dengan darah yang kaya oksigen yang selanjutnya akan
dialirkan ke atrium sinistra melalui vena pulmonalis.
Sedangkan sistem konduksi jantung dimana aktivitas listrik dari jantung
merupakan akibat dari perubahan pada permiabelitas membran sel, yang
memungkinkan pergerakan ionion. Dengan masuknya ion-ion tersebut
maka muatan listrik sepanjang membran itu mengalami perubahan relative.
Ada tiga ion yang mempunyai fungsi penting sekali dalam elektrofisiologi
sel, yaitu : kalium, natrium dan kalsium. Adalah kation intrasel yang
dominan sedangkan konsentrasi Na dan Ca tertinggi pada lingkungan
ekstrasel. Membran sel otot jantung pada keadaan istirahat berada dalam
keadaan polarisasi, dengan bagian luar berpotensi positif dibandingkan
bagian dalam selisih potensial ini disebut potensial membrane. Bila
membran otot jantung dirangsang, sifat permeabel berubah sehingga ion Na
masuk ke dalam sel, yang menyebabkan potensial membrane. Perubahan
potensial membrane karena stimulasi ini disebut depolarisasi. Setelah proses
depolarisasi selesai, maka potensial membran kembali mencapai keadaan
semula yaitu proses repolarisasi.

13
3.2 Saran
Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari bahwa yang kami susun
masih banyak kesalahan, baik dari isi materi dan cara penulisan. Oleh
karena itu, penulis mengharapankan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan makalah ini, sehingga makalah ini dapat menjadi wawasan
pengetahuan bagi pembacanya.

14
DAFTAR PUSTAKA

Brunner, Suddarth, (2002). Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta, Buku


Kedokteran EGC.
https://tiahafizah.wordpress.com/2014/01/30/makalah-sistem-peredaran-
darah/ diakses pada tanggal 28 September 2015
https://chellious.wordpress.com/2011/03/06/elektrofisiologi-dan-sistem-
konduksijantung/ diakses pada tanggal 28 September 2015
http://pustaka.pandani.web.id/2013/11/cara-pencegahan-gangguan-
kelainan-dan_15.html
https://mitakurniati.wordpress.com/ipa-2/sistem-dalam-kehidupan-
manusia/gangguan-ataukelainan-pada-sistem-peredaran-darah/
http://www.ilmudasar.com/2016/12/Pengertian-Macam-Macam-
Pembentukan-dan-FungsiSel-Darah-adalah.html
file:///C:/Users/hp/Downloads/440551676-Makalah-Sistem-
Kardiovaskuler.pdf

15

Anda mungkin juga menyukai