STEP 1
1. Sianosis : kondisi kulit dan selaput lendir yang membiru karena
kekurangan oksigen dalam darah
2. Retraksi : cekungan atau tarikan kulit antara iga (interkostal) dan atau di
bawah sternum (sub sternal) selama inspirasi.
3. ANC : pemeriksaan kehamilan untuk mengoptimalkan mental dan fisik
ibu hamil
4. Tonus Otot : kontraksi otot yang selalu dipertahankan keberadaannya oleh
otot itu sendiri
5. Resusitasi : suatu tindakan darurat sebagai suatu usaha untuk
mengembalikan keadaan henti nafas atau henti jantung ke fungsi optimal
guna mencegah kematian biologis.
STEP 2
1. Apakah yang dimaksud dengan apgar score?
2. Mengapa bayi tidak menangis dan berwarna biru saat lahir?
3. Apa saja indikasi dilakukannya resusitasi?
4. Apa kemungkinan diagnosis?
5. Bagaimana pangan islam dari scenario?
STEP 3
1. Apakah yang dimaksud dengan apgar score?
Bayi perlu segera diperiksa di kamar bersalin apakah bayi beradaptasi
dengan baik atau memerlukan resusitasi. Bayi yang memerlukan resusitasi
adalah bayi yang lahir dengan pernapasan tidak adekuat, tonus otot
kurang, ada mekonium di dalam cairan amnion atau lahir kurang bulan.
Nilai yang digunakan untuk menilai adaptasi ini adalah nilai APGAR yang
masih dipakai untuk melihat keadaan bayi pada usia 1 menit dan 5 menit,
tidak dipakai untuk menentukan apakah BBL perlu resusitasi apa tidak,
tapi dapat digunakan untuk menilai respon resusitasi.
Kriteria APGAR :
Warna kulit : biru, pucat, merah, sianosis
denyut jantung : tidak ada, >100x/menit, <100x/ menit
respon reflek : meringis, menangis lemah, batuk saat stimulasi
saluran nafas
Tonus otot : lemah, sedikit bergerak, aktif
Pernafasan : lemah, menangis kuat
Setiap variabel dinilai : 0, 1 dan 2
Nilai tertinggi adalah 10
Nilai 7-10 menunjukkan bahwa bayi dalam keadaan baik
Nilai 4-6 menunjukkan bayi mengalami depresi sedang dan
membutuhkan tindakan resusitasi
Nilai 0–3 menunjukkan bayi mengalami depresi serius dan
membutuhkan resusitasi segera sampai ventilasi
2. Mengapa bayi tidak menangis dan berwarna biru saat lahir?
Pada umumnya yang menyebabkan bayi tidak menangis saat lahir di
antaranya :
- Asfiksia : terjadi akibat bayi tidak mendapatkan asupan oksigen
selama proses kelahiran
- Lahir premature, bayi prematur adalah bayi lahir sebelum Minggu
ke-37. Bayi yang prematur sebelum paru-paru terbentuk sempurna
bisa menghambat menangis atau tidak menangis saat dilahirkan
karena paru-parunya tidak bisa mengembang dengan baik
- Keracunan air ketuban, jika air ketuban terkontaminasi oleh
mekonium dan tertelan oleh janin dapat terjadi infeksi saluran
nafas dan paru-paru janin
- kondisi Ibu misalnya preklamsia, diabetes saat hamil dan
mengkonsumsi obat-obatan tertentu.
STEP 4
Ibu Y
Melahirkan preterm
(32 minggu)
By.X
Tidak menangis, tampak
biru, APGAR 4/6/6, Suhu
35,50C, DJ: 60x/menit
Asfiksia
Faktor Komplikasi
Etiologi Patofisiologi Diagnosis Tatalaksana
Risk (edukasi)
STEP 5
1. Macam Macam Kegawatan Neonatus
2. Etiologi dan factor resiko Asfiksia Neonatorum
3. Patofisiologi Asfiksia Neonatorum
4. Proses adaptasi neonatus di awal kehidupan
5. Diagnosis (anamnesis, pf, pp) dan diagnosis banding
6. Komplikasi (khususnya pada pasien ini : rop dan tuli kongenital)
7. Tatalaksana
8. Resusitasi pada kegawatan neonatus
9. Edukasi dan Peran Dokter Keluarga
10. Aik tentang edukasi dengan memberikan dukungan moral
Daftar Pustaka
1. Kamus Besar Bahasa Indonesia
2. Kamus Saku Kedokteran Dorland Edisi 29
3. Modul Skill Lab Blok 14. Sistem Reproduksi. Universita Muhammadiyah
Semarang. 2021
4. Pujiati. Gangguan Napas Pada Bayi Baru Lahir.Fk Unissula.Semarang
5. Konsesus Resusitasi Neonatus, 2010
6. Ghofar, Abdul. (2012). Pedoman Lengkap Keterampilan Perawatan
Klinik. Yogyakarta : Mitra Buku
7. Glennis Widra S. Ajikwa Ari W. resusitasi neonates. Purwokerto : fakultas
kedokteran universitas Muhammadiyah purwokerto. 2019