Anda di halaman 1dari 6

P-ISSN : 2355-9853

Jurnal Kesehatan Perintis (3HULQWLV¶V +HDOWK -RXUQDO) E-ISSN : 2622-4135


Volume 5 Nomor 2 Tahun 2018

GAMBARAN Candida albicans PADA BAK PENAMPUNG AIR DI TOILET


SDN 17 BATU BANYAK KABUPATEN SOLOK

Sri Indrayati1, Reszki Intan Sari2


STIKes Perintis Padang
Email : endlesofichy@gmail.com

Submission: 19-12-2018, Reviewed: 19-12-2018, Accepted: 28-12-2018

Abstract

Candida albicans is considered the most pathogenic species and is the most common cause of
candidiasis. Candidiasis is a fungal disease that attacks the skin, hair, nails, mucous membranes and
internal organs. Candida albicans in a toilet water collection tank at 17 Batu Many Elementary
Schools in Solok Regency. This study was conducted on 3 tanks of water in the Toilet of 17 Batu SDN
Many Solok Regency. This study uses a microbiological examination method carried out by observing
macroscopically using the agar agar media and reading with a microscope using gram staining and
continuing with the sprout tube test. The results showed that all collected reservoir water samples
obtained negative results using the Candida albicans fungus. From the results of this research, one
can be made in accordance with the toilet water in SDN 17 Batu Banyak, Solok Regency, free from
contamination of Candida albicans which can cause candidiasis.

Keywords: Water reservoir, Candida albicans, SDN Toilet.

Abstrak

Candida albicans dianggap sebagai spesies yang paling patogen dan menjadi penyebab
terbanyak kandidiasis. Kandidiasis ialah penyakit jamur yang menyerang kulit,rambut, kuku, selaput
lendir dan organ dalam. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis gambaran Candida albicans pada
bak penampung air toilet di SDN 17 Batu Banyak Kabupaten Solok. Penelitian ini dilakukan terhadap
3 bak penampung air di Toilet SDN 17 Batu Banyak Kabupaten Solok. Penelitian ini menggunakan
metode pemeriksaan mikrobiologis yang dilakukan pengamatan secara makroskopis menggunakan
media Potato Dextrose Agar dan dilanjutkan dengan pengamatan secara mikroskopis menggunakan
pewarnaan gram dan dilanjutkan dengan tes tabung kecambah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
semua sampel air bak penampung yang diperiksa didapatkan hasil negatif mengandung jamur
Candida albicans. Dari hasil penelitin ini dapat dijadikan sebagai salah satu acuan bahwa air toilet di
SDN 17 Batu Banyak Kabupaten Solok terbebas dari kontaminasi Candida albicans yang dapat
menyebabkan penyakit kandidiasis.

Kata Kunci : Air bak penampung, Candida albicans, Toilet SDN.

PENDAHULUAN misalnya dalam air toilet di sekolah , toilet


umum, kolam renang dan tempat lainnya
Insiden dermatofita dan Candida (Steint, 2003).
albicans telah meningkat di berbagai daerah. Menurut hasil penelitian air yang
Faktor yang mungkin terkait, diantaranya dari tergenang di toilet umum mengandung 70%
toilet, makanan yang kurang sehat, pergaulan jamur Candida. Sedangkan air yang mengalir
bebas, kurangnya perhatian dalam mengukur dari keran toilet umum mengandung kurang
higienis di tempat umum seperti toilet umum, lebih 10%-20% jamur pemicu rasa gatal
toilet tempat bekerja dan toilet lainnya. bahkan keputihan (Lestari, 2010).
Beberapa penelitian telah melaporkan Candida albicans dianggap sebagai
mengenai keberadaan jamur Candida sp di air, spesies yang paling patogen dan menjadi

159
P-ISSN : 2355-9853
Jurnal Kesehatan Perintis (3HULQWLV¶V +HDOWK -RXUQDO) E-ISSN : 2622-4135
Volume 5 Nomor 2 Tahun 2018

penyebab terbanyak kandidiasis. Kandidiasis SDN 17 Batu Banyak merupakan salah satu
ialah penyakit jamur yang menyerang sekolah yang berada di Kecamatan Lembang
kulit,rambut, kuku, selaput lendir dan organ Jaya Kabupaten Solok yang mana sekolah dasar
dalam yang disebabkan oleh berbagai genus ini terletak sangat strategis dengan suhu yang
Candida.spesies yang banyak ditemukan pada rendah dapat dengan cepat mempengaruhi
manusia ialah Candida albicans. Kandidiasis pertumbuhan jamur Candida albicans di toilet
adalah suatu penyakit akut atau sub akut yang tersebut juga kondisi suhu dengan kelembapan
disebabkan oleh Candida albicans atau kadang- yang rendah merupakan pemicu perkembangan
kadang oleh spesies lain yang dapat menyerang jamur Candida albicans.
berbagai jaringan tubuh (Nita, 2013). Tujuan dari penelitian ini adalah
Jamur Candida albicans adalah organisme menganalisa keberadaan Candida Albicans
komensal dan flora normal yang berperan pada bak penampung air di Toilet di SDN 17
dalam keseimbangan mikroorganisme dalam Batu Banyak Kabupaten Solok. Manfaat
tubuh kita, serta ditemukan dalam traktus penelitian ini adalah diharapkan dapat
intestinal, kulit, dan traktus genita urinaria. memberikan informasi mengenai keberadaan
Candida albicans secara makroskopis Candida Albicans yang terdapat dalam bak
berbentuk bulat, lonjong atau bulat lonjong. penampung air di toilet SDN 17 Batu Banyak,
Koloninya pada medium padat sedikit yang kemudian dapat dijadikan sebagai
menimbul dari permukaan medium, dengan masukkan untuk meningkatkan kebersihan
permukaan halus, licin atau berlipat±lipat, toilet.
berwarna putih kekuningan dan berbau ragi. Berdasarkan latar belakang diatas maka
Besar koloni bergantung pada umur. Pada tepi telah dilakukan penelitian yang
koloni dapat dilihat hifa semu sebagai benang± EHUMXGXO³*DPEDUDQ Candida albicans Pada
benang halus yang masuk ke dalam medium. Bak Penampung Air Di Toilet di SDN 17 Batu
Pada medium cair jamur biasanya tumbuh pada %DQ\DN .DEXSDWHQ 6RORN´
dasar tabung (Ariningsih, 2009).
Pertumbuhan yang terlalu pesat dari jamur METODE PENELITIAN
Candida albicans dapat menyebab kan infeksi
pada vagina yang disebut kandidiasis vaginitis. Penelitian ini bersifat deskriptif untuk
Infeksi ini sering kali terjadi akibat penggunaan yaitu menganalisa gambaran jamur Candida
air seperti toilet yang mengandung Candida sp. albicans yang terdapat pada bak penampung air
Setelah defekasi, tercemar dari kuku atau air di toilet SDN 17 Batu Banyak Kabupaten
yang digunakan untuk membersihkan diri. Solok. Penelitian ini telah dilakukan pada
Candida albicans sering menimbulkan vaginitis Bulan Februari - Juni 2018 di Balai
pada wanita dengan gejala utama fluor albus Laboratorium Kesehatan Padang. Populasi
yang sering disertai rasa gatal (Nelwan, 2014). penelitian ini adalah seluruh bak penampung air
Keseimbangan Candida albicans yang ada di toilet SDN 17 Batu Banyak
tergantung dari berbagai faktor predisposisi Kabupaten Solok. Sampel dari bak penampung
yang dapat meningkatkan jumlah populasi, air di Toilet SDN 17 Batu Banyak Kabupaten
sehingga dapat menimbulkan penyakit yang Solok, dimana sampel diambil dalam bak
disebut Kandidiasis. Kandidiasis biasa penampung air di SDN 17 Batu Banyak
ditemukan pada penderita dengan kondisi Kabupaten Solok sebanyak 3 bak penampungan
sistem imun yang buruk, seperti pada diabetes dengan menggunakan botol yang telah
dan dapat juga pada orang yang menggunakan disterilkan. Sampel diambil 250 ml dan dibawa
air pada fasilitas umum secara bersama - sama ke Balai Laboratorium Kesehatan Padang.
sehingga penyakitnya disebut Water Bath Alat yang digunakan adalah tabung
Dermatitis. Fasilitas umum yang digunakan reaksi, batang pengaduk, cawan petri,
bersama ± sama memiliki potensi untuk inkubator, erlenmeyer, autoklaf, pipet takar,
tumbuhnya jamur misalnya, Toilet. pipet tetes, objek glass, kaca penutup,
Penggunaan toilet secara bersama-sama dapat mikroskop, jarum ose, neraca analitik, sendok
menyebabkan kondisi toilet jadi kurang media, gelas ukur, stirer, kompor magnetic
terawat, karena belum tentu semua orang yang stirer. Sedangkan bahan yang digunakan adalah
menggunakan toilet tersebut mempunyai Sampel air dari bak penampungan di toilet
kebiasaan hygiene yang baik. SDN 17 Batu Banyak, Kabupaten Solok, Potato

160
P-ISSN : 2355-9853
Jurnal Kesehatan Perintis (3HULQWLV¶V +HDOWK -RXUQDO) E-ISSN : 2622-4135
Volume 5 Nomor 2 Tahun 2018

Dextrose Agar, Aquadest, kapas, karet, kertas Candida albicans memiliki ciri ± ciri seperti
perkamin. berbau asam, mempunyai koloni seperti ragi,
Semua alat yang digunakan disterilkan berwarna putih kekuningan, dan permukaan
dengan menggunakan oven pada suhu 180 oC koloninya basah dan cembung.
selama 1 jam. Medium yang digunakan untuk
pertumbuhan jamur ini adalah medium PDA. Secara Mikroskopis ( Pewarnaan Gram )
Salah satu media agar yang cocok dan Fiksasi objek glass diatas lampu spiritus,
mendukung pertumbuhan jamur adalah PDA kemudian diambil koloni jamur dengan ose,
(Potato Dextrose Agar) yang memilki pH yang buat preparat, biarkan kering, kemudian warnai
rendah (pH 4,5 sampai 5,6) sehingga dengan Gram A selama 1 menit, Gram B
menghambat pertumbuhan bakteri yang selama 1 menit, Gram C selama ± 30 detik
membutuhkan lingkungan yang netral dengan sampai warna luntur, Gram D selama 30 detik,
pH 7,0, dan suhu optimum untuk pertumbuhan kemudian cuci dengan air mengalir, lalu
antara 25-30 °C (Cappucino, 2014). keringkan dan diamati dibawah mikroskop
Pembuatan Media Potato Dextrose pada perbesaran 10 x dan 100 x (Sintia, 2016).
Agar dengan cara Ditimbang bubuk PDA 39 gr
masukkan ke dalam erlenmeyer dan larutkan Tes Pembentukkan Tabung Kecambah (
dengan aquadest sebanyak 1000 ml lalu Germ Tube )
homogenkan, kemudian panaskan diatas Uji Germ Tube dilakukan dengan cara
kompor magnetic stirer sampai mendidih, mengambil koloni Candida albicans pada
setelah mendidih tutup mulut erlenmeyer media PDA yang diambil dengan ose bulat
dengan kapas dan diikat dengan karet, sterilkan dimasukkan kedalam tabung reaksi yang berisi
pada autoklaf dengan suhu 121 oC selama 15 0,5 ml serum yang kemudian diinkubasi selama
menit, sesudah disterilkan dinginkan pada suhu 1-2 jam di dalam inkubator. Kemudian diambil
± 50oC, kemudian tuangkan kedalam cawan 1 tetes koloni dan diteteskan pada objek glass
petri steril sebanyak 15 ± 20 ml, dan media siap kemudian di amati pada mikroskop dengan
untuk digunakan. perbesaran lensa objektif 10x dan 40x.

Pengambilan Sampel Pengolahan Data dan Analisa Data


Sampel diambil pada bak penampung air Data yang diperoleh dengan pengamatan
di toilet SDN 17 Batu Banyak Kabupaten Solok Candida albicans secara makroskopis dan
kira ± kira 250 ml sampel diambil pada bagian mikroskopis diolah secara deskriptif.
sudut ± sudut bak kemudian dimasukkan
kedalam botol steril. Sampel diambil pada sore HASIL DAN PEMBAHASAN
hari setelah selesai aktifitas Sekolah.
Berdasarkan penelitian yang telah
Penanaman Sampel dilakukan di Balai Laboratorium Kesehatan
Dari sampel air bak penampung yang terhadap sampel air pada 3 bak penampung air
telah dimasukkan kedalam botol steril, diambil di toilet SDN 17 Batu Banyak Kabupaten Solok
sebanyak 5 ml lalu disentrifuse selama 15 dengan pemeriksaan secara makroskopis
menit dengan kecepatan 3000 rpm, kemudian dengan mengkultur sampel pada media Potato
dibuang supernatan dan diambil endapan Dextrose Agar (PDA) yang didapatkan hasil
sebanyak 1 ml dimasukkan kedalam cawan sebagai berikut :
petri yang telah disterilkan, kemudian
masukkan Potato Dextrose Agar yang telah Pemeriksaan Sampel Secara Makroskopis
dicairkan sebanyak 20 ml lalu dihomogenkan, Hasil pemeriksaan 3 sampel secara
kemudian diinkubasi selama 48 jam, setelah mikroskopis dapat diamati pada gambar
tumbuh jamur lalu diamati ciri±ciri koloni yang berikut :
tumbuh (Isnawati,2004).

Identifikasi Jamur Candida albicans


Secara Makroskopis
Pengamatan makroskopis dilihat pada
pertumbuhan biakkan di medium PDA dengan
mengamati bau, warna, dan permukaan koloni. a
161
P-ISSN : 2355-9853
Jurnal Kesehatan Perintis (3HULQWLV¶V +HDOWK -RXUQDO) E-ISSN : 2622-4135
Volume 5 Nomor 2 Tahun 2018

b
b

Gambar 4.1: Hasil Pemeriksaan Secara


Makroskopis
(a) Sampel Bak Penampung A c
(b) Sampel Bak Penampung B
(c) Sampel Bak Penampung C.
Gambar 4.2 Hasil Pewarnaan Gram
Hasil yang didapat dari pemeriksaan (a) Sampel Bak Penampung A
ketiga sampel yang diamati secara makrokopis (b) Sampel Bak Penampung B
bak penampung A,B dan C yaitu tidak berbau (c) Sampel Bak Penampung C
ragi, tidak mempunyai koloni seperti ragi,
berwarna putih kekuningan, dan permukaan
koloni tidak basah dan cembung. Hasil yang didapat dari pemeriksaan
Candida albicans memiliki ciri ± ciri ketiga sampel yang diamati secara mikrokopis
berbentuk bulat, lonjong atau bulat lonjong. dengan pewarnaan gram bak penampung A,B
Koloninya pada medium padat sedikit dan C, yang terlihat adalah bakteri basil gram
menimbul dari permukaan medium, dengan positif. Morfologinya basil, ada yang tebal dan
permukaan halus, licin atau berlipat ± lipat, yang tipis, biasanya berbentuk rantai atau
berwarna putih kekuningan dan berbau ragi. terpisah. Sedangkan pada Candida albicans
Besar koloni bergantung pada umur. Pada tepi berbentuk oval dengan ukuran 2 ± 5 × 3 ± 6
koloni dapat dilihat hifa semu sebagai benang ± µm. Biasanya dijumpai Clamidospora yang
benang halus yang masuk ke dalam medium. tidak ditemukan pada spesies Candida yang
(Ariningsih, 2009). lain dan merupakan pembeda pada spesies
tersebut hanya Candida albicans yang mampu
Pemeriksaan Sampel Secara Mikroskopis menghasilkan Clamydospora yaitu spora yang
Hasil pemeriksaan 3 sampel secara dibentuk karena hifa, pada tempat-tempat
mikrokopis dengan pewarnaan gram dapat tertentu membesar,membulat, dan dinding
diamati pada gambar sebagai berikut : menebal, letaknya di terminal lateral
(Kuswadji, 2002). Berdasarkan hasil
identifikasi sampel secara makroskopis dan
mikroskopis, maka dapat dilihat hasilnya pada
Tabel (Tabel.1).

a
162
P-ISSN : 2355-9853
Jurnal Kesehatan Perintis (3HULQWLV¶V +HDOWK -RXUQDO) E-ISSN : 2622-4135
Volume 5 Nomor 2 Tahun 2018

Tabel 1. Hasil Identifikasi Candida albicans pada Bak Penampung Air di Toilet SDN 17
Batu Banyak Kabupaten Solok

Tempat Candida albicans


No. Pengambilan Pengujian Secara Pengujian Secara
Sampel Makroskopis Mikroskopis
1 Bak penampung A Negatif Negatif
2 Bak penampung B Negatif Negatif
3 Bak penampung C Negatif Negatif

Pada tabel 1. menerangkan bahwa sampel benang halus yang masuk ke dalam medium
bak penampungan A, B dan C telah diuji (Ariningsih, 2009).
dengan pengujian mikrobiologi secara Hasil pada pengamatan mikroskopis
makroskopis dan mikroskopis dengan hasil terhadap 3 sampel air secara mikroskopis tidak
tidak ditemukannya jamur Candida albicans. sesuai dengan ciri-ciri makroskopis dari
Candida albicans yang berbentuk oval dengan
PEMBAHASAN ukuran 2 ± 5 × 3 ± 6 µm. Biasanya dijumpai
Clamidospora yang tidak ditemukan pada
Setelah dilakukan penelitian terhadap spesies Candida yang lain dan merupakan
sampel air yang terdiri dari 3 bak penampung pembeda pada spesies tersebut hanya Candida
air, bak penampung air A dan B terletak albicans yang mampu menghasilkan
dibagian Utara, bak penampung air C terletak Clamydospora yaitu spora yang dibentuk
dibagian Selatan sekolah dengan dilakukan karena hifa, pada tempat-tempat tertentu
pemeriksaan secara makroskopis pada media membesar,membulat, dan dinding menebal,
Potato Dextrose Agar (PDA) yang didapatkan letaknya di terminal lateral (Jawetz, 2012).
hasil negatif tidak terdapat Candida albicans Hasil negatif pada pemeriksaan Candida
dengan ciri ± ciri koloninya tidak berbau asam, albicans pada sampel air bak penampung di
tidak mempunyai koloni seperti ragi, berwarna toilet SDN 17 Batu Banyak menunjukkan
putih kekuningan, dan permukaan koloninya bahwa air tidak terkontaminasi oleh jamur
tidak basah dan cembung. Sedangkan Ciri-ciri Candida albicans dan pengguna toilet tidak
yang dimiliki oleh koloni Candida albicans terinfeksi oleh jamur Candida albicans.
yaitu koloni memiliki warna yang putih Sehingga tidak dilanjutkan dengan tes
kekuningan, permukaan cembung dan pembentukkan tabung kecambah ( Germ Tube
mengkilat serta terdapat bau ragi yang khas ).
(Vivi, 2016). Toilet merupakan sarana sanitasi yang vital
Setelah dilakukan pemeriksaan secara bagi kehidupan manusia modern, dan
makroskopis maka dilanjutkan dengan kebersihan toilet dapat dijadikan ukuran
pemeriksaan secara mikroskopis yaitu dengan terhadap kualitas manajemen sanitasi disuatu
pewarnaan gram yang mana menunjukkan hasil tempat. Salah satu parameter kebersihan toilet
negatif terhadap jamur Candida albicans yang paling utama dapat dilihat dari frekuensi
dengan ciri ± ciri berbentuk basil dengan menguras atau pembersihan bak air. Air yang
diameter 5µm dan berwarna ungu. digunakan untuk keperluan sehari-hari dapat
Hal ini tidak sesuai dengan literature yang dicemari oleh mikroorganisme yang infektif
ada dimana Candida albicans pada medium dari jenis bakteri, virus, jamur, protozoa, dan
PDA berbentuk bulat, lonjong atau bulat cacing. Salah satu jamur yang dapat mencemari
lonjong. Koloninya pada medium padat sedikit toiletadalah Candida sp(Prahatamaputra, 2009).
menimbul dari permukaan medium, dengan Berdasarkan hasil penelitian Isnawati dkk tahun
permukaan halus, licin atau berlipat ± lipat, 2003 terhadap air bak mandi yang berada di
berwarna putih kekuningan dan berbau ragi. pasar Banjarbaru dan Martapura ditemukan
Besar koloni bergantung pada umur. Pada tepi sebanyak 92% mengandung jamur Candida sp
koloni dapat dilihat hifa semu sebagai benang ± (Isnawati, 2003). Jika air sudah terkontaminasi

163
P-ISSN : 2355-9853
Jurnal Kesehatan Perintis (3HULQWLV¶V +HDOWK -RXUQDO) E-ISSN : 2622-4135
Volume 5 Nomor 2 Tahun 2018

oleh jamur atau kuman, maka air tersebut akan Kuswadji. (2002). ´.DQGLGLRVLV GL GDODP ,OPX
menjadi sumber infeksi untuk orang yang 3HQ\DNLW .XOLW GDQ .HODPLQ´ Jakarta:
menggunakan air tersebut. Air yang Fakultas Kedokteran UI.
mengandung Candidasptermasuk salah satu
sumber infeksi eksogen (Mulyati, 2002). Lestari PE. 2010. Peran faktor virulensi pada
patogenesis infeksi Candida
KESIMPULAN albicans.Stomatognatic (J.K.G Unej), 7
(2): 113-117.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan terhadap identifikasi Candida Mulyati, Susilo J, Aulung A. 2002. Hubungan
albicans pada bak penampung air di toilet SDN antara kandida dalam air kamar mandi
17 Batu Banyak Kabupaten Solok secara dengan kandida dalam cairan vagina
makroskopis dan mikroskopis dapat penderita vaginitis. Jurnal Medika,8(20):
disimpulkan bahwa tidak ditemukan adanya 623-625.
jamur Candida albicans pada ketiga sampel air. Nelwan EJ. 2014. Infeksi jamur. Dalam: Setiati
S, Alwi I, Sudoyo AW, Simadibrata M,
DAFTAR PUSTAKA
Setiyohadi B, Syam AF (eds). Buku ajar
Ariningsih R.I., 2009, Isolasi Streptomyces dari ilmu penyakit dalam jilid I. Edisi ke 6.
Rizosfer Familia Poaceae yang Jakarta: Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit
Berpotensi Menghasilkan Antijamur Dalam FKUI, pp: 711-720.
Terhadap Candida albicans, Skripsi,
Fakultas Farmasi Universitas Prahatamaputra A. 2009. Karakteristik jamur
Muhammadiyah Surakarta, Surakarta. candida albicans berbasis fermentasi
karbohidrat pada air bak wc sekolah
Cappuccino, J.G. 2014. Manual Laboratorium menengah di kelurahan alalak utara.
Biologi. Jakarta, Indonesia: EGC Jurnal Wahana-Bio, 2: 1-3.

Isnawati. 2004. Studi tentang cemaran Candida Sinta et. al. 2010. Pratikum Mikrobiologi
sp pada air wc umum di pasar banjar Dasar. Cetakan pertama. CV Trans Info
baru dan martapura tahun 2003. Jurnal Media. Jakarta Timur
Kesehatan Lingkungan, 1 (1): 17-32.
Stein, Ernst.2003. Anorectal and Colon
Jawetz, Melnick, & Adelberg / Geo F. Brooks. Diseases. Springer.
(2012).³ Mikrobiologi
.HGRNWHUDQ´ EGC. Jakarta. Vivi, Keumala.2016.Pemeriksaan Mikrobiologi
Pada Candida albicans.Jurnal
Kedokteran Syiah Kuala

164

Anda mungkin juga menyukai