Anda di halaman 1dari 6

Volume Desember 2020

LIMBAH AIR AC SEBAGAI PELARUT MEDIA SABOURAUD DEXTROSE AGAR (SDA)


PADA JAMUR Candida albicans

Victoria Ire Tominik 1*, Margareta Haiti 2*


Program Studi DIV Teknologi Laboratorium Medik, Unika Musi Charitas Palembang
Email : tominikvictoriaire@gmail.com

ABSTRAK
Pendahuluan: Indonesia menduduki urutan ketiga dalam insiden dermatomikosis. Candida
albicans salah satu jamur yang dapat menginfeksi kulit manusia dan cukup banyak
ditemukan di Indonesia. Candida albicans merupakan flora yang bersifat komensal namun
bila terjadi perubahan fisiologi pada tubuh pejamu seperti penurunan daya tahan tubuh
manusia maka dapat bersifat patogen. Infeksi Candida albicans dapat diketahui melalui
pemeriksaan laboratorium. Pemeriksaan laboratorium penting untuk pemberian terapi yang
adekuat. Untuk melihat pertumbuhan Candida albicans pada pemeriksaan laboratorium
diperlukan pelarut yaitu aquades. Aquades cukup mahal dan kurang mencukupi
keberadaannya di laboratorium maka perlu dicari alternatif pengganti yang mempunyai sifat
kimia yang sama seperti air AC. Tujuan : mengetahui kemampuan air AC sebagai pelarut
media SDA pada jamur Candida albicans . Metode: Jenis penelitian kuasi eksperimen,
Posttest Only Control Group Design, menggunakan subyek Candida albicans kelompok
aquades 20 sampel dan pelarut air AC 20 sampel dengan tehnik random sederhana. Data
dianalisis menggunakan uji komparasi Mann Whitney dengan taraf signifikasi 5%. Hasil :
kedua kelompok memiliki nilai median, minimum, maksimum sama dengan rentang nilai
rata-rata±SD pada kelompok aqudes 10 - 38 CFU/mL dan kelompok air AC sebanyak 8 - 38
dengan CFU/mL. Uji Mann Whitney-test nilai p = 0,715 > 0,05. Simpulan : Kemampuan air
AC sebagai pelarut media SDA tidak berbeda dibanding aquades .
Kata kunci: Aquades, air AC, Candida albicans, koloni

ABSTRACT
Introduction: Indonesia ranks third in the incidence of dermatomycosis. Candida albicans is
a fungus that can infect human skin and is quite common in Indonesia. Candida albicans is
a commensal flora but if there is a physiological change in the host body such as a decrease
in human endurance it can be pathogenic. Candida albicans infection can be detected
through laboratory examination. Laboratory tests are important for the provision of adequate
therapy. To see the growth of Candida albicans in laboratory tests, a solvent is needed,
namely aquades. Aquades are quite expensive and are insufficient to exist in the laboratory,
so alternative alternatives need to be found that have the same chemical properties as AC
water. Objective: to determine the ability of AC water as a solvent in the SDA media on
Candida albicans. Method: Quasi-experimental research type, Posttest Only Control Group
Design, using the subject Candida albicans group of 20 aquades samples and 20 AC water
solvent samples with simple random technique. Data were analyzed using the Mann
Whitney comparative test with a significance level of 5%. Results: both groups had median,
minimum, maximum values equal to the average ± SD range in the aqudes group 10-38
CFU / mL and the AC water group 8-38 with CFU / mL. Mann Whitney Test p-value =
0.715> 0.05. Conclusion: The ability of AC water as a solvent for SDA media is no different
from distilled water.
Keywords : Aquades, AC water, Candida albicans, colonies
Volume Desember 2020

PENDAHULUAN meningkat berdampak semakin


Indonesia menduduki urutan ketiga meningkat peminat AC di Indonesia
dalam insiden dermatomikosis (Soetejo (Fitriana. S, 2019). Persentase
SDR dan Astari L,2016). Candida menyalakan AC dibawah 25 0C pada
albicans merupakan salah satu jamur tingkat “sering” rumah tangga di
menginfeksi kulit manusia dan cukup Sumatera Selatan mencapai 48,94% hal
banyak ditemukan di Indonesia (Harahap, ini lebih tinggi dibandingan dengan
M. 2000). Candida albican merupakan persentase nasional sebesar 36,78%
flora yang bersifat komensal di rongga (BPS,2014). Hampir semua gedung
mulut, saluran pencernaan dan vagina perkantoran dan beberapa rumah banyak
namun apabila terjadi perubahan fisiologi memakai mesin AC sebagai pendingin
pada tubuh pejamu sehingga berkembang ruangan dan air yang dihasilkan dari AC
lebih cepat atau adanya penurunan daya umumnya hanya tergenang dan belum
tahan tubuh manusia maka akan dimanfaatkan secara maksimal (Herison
menggangu sehingga bersifat patogen A dkk, 2018).
(Hakim L dan Ramadhian M.R,2015). Menurut Indrawati T dan Ningsih
Menurut Getas I.W, Wiadnya I.B.R dan N.I.D. (2018), menyatakan bahwa Air
Wagurian L.A (2014). Candida albicans buangan AC bisa digunakan sebagai
dapat tumbuh antara pH 3 - 7. pengganti aquades hal ini berdasarkan
Laboratorium menjadi harapan kesamaan sifat antara air AC dan
untuk menegakkan diagnosis infeksi aquades. Aquades yaitu merupakan hasil
Candida secara tepat kemudian air sulingan yang murni dan tidak
memberikan terapi yang sesuai dan mengandung kandungan logam–logam
adekuat (Soetejo SDR dan Astari L,2016) ataupun anion, dan mempunyai pH 7 atau
sehingga diperlukan melakukan netral sementara air dari AC atau limbah
pertumbuhan Candida albicans untuk AC tidak mempunyai kandungan kation
memastikannya. Dalam kegiatan ataupun anion serta mempunyai pH 7
praktikum dalam laboratorium seperti atau netral. Air yang berasal dari AC
praktikum kimia, biologi, kegiatan merupakan hasil kondensasi murni dan
penelitian bahkan laboratorium kesehatan besar kemungkinan dapat dimanfaatkan
banyak menggunakan aquades. (Hari B.P, Anakorin D, Retno T.M., 2016).
Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 43 Media pembiakan yang dianggap
tahun (2013) yang menyatakan bahwa paling baik dan biasa digunakan salah
aquades digunakan untuk pemeriksaan satunya adalah Sabouraud Dextrose
laboratorium kesehatan rutin, penyiapan Agar(Gandjar, I., Wellyzar, S., Ariyanti, O.
media mikrobiologi, pewarnaan histologi 2006). Menurut Getas I.W, Wiadnya 2
dan lain-lain. I.B.R dan Wagurian L.A (2014), jamur
Wilayah Indonesia merupakan Candida albicans tumbuh dengan baik
negara dengan iklim tropis dengan lebih menggunakan media SDA (Sabaroud
dari 17.000 pulau yang terbentang Dextrose Agar). Media kultur yang
sepanjang garis khatulistiwa dan menurut dipakai untuk biakan C. albicans adalah
BMKG wilayah Indonesia mengalami Sabouraud dextrose agar/SDA
suhu antara 34 sampai 37,5 derajat (Mutiawati. VK,2016).
celcius serta pertumbuhan ekonomi Tujuan dalam penelitian adalah untuk
masyarakat Indonesia yang semakin mengetahui perbedaan jumlah koloni

1
Volume Desember 2020

yang tumbuh pada media SDA yang tingkat kemaknaan p<0,05 dengan
dilarutkan dengan aquades dan air AC program statistik komputer.

METODE PENELITIAN HASIL


Penelitian dilaksanakan pada bulan Uji sterilisasi media
November 2019, bertempat di Hasil uji sterilisasi media yang
Laboratorium Bagian Mikrobiologi, menggunakan media SDA yang dilarutkan
Fakultas Ilmu Kesehatan UKMC, dengan aquades dan air AC didapatkan
Palembang. Jenis penelitian ini bahwa kedua kelompok tidak ada
merupakan kuasi eksperimen dengan pertumbuhan mikroorganisme baik jamur
Desain penelitian ini adalah Posttest Only ataupun bakteri, sehingga media yang
Control Group Design, dimana aquades telah dibuat dapat dinyatakan steril dan
sebagai kelompok kontrol sementara air dapat digunakan untuk penelitian.
AC sebagai kelompok perlakuan
(Siswanto, 2014). Bahan penelitian Uji kesuburan media
adalah Candida albicans yang telah Berdasarkan hasil uji kesuburan media
memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi maka dapat dinyatakan bahwa media
sebanyak 25 sampel kelompok pelarut tersebut subur karena jumlah koloni yang
aquades sebagai kelompok kontrol dan tumbuh sesuai dengan inokulum yang
25 sampel pelarut air AC sebagai ditanam yaitu antara 10 – 100 CFU/mL.
kelompok perlakuan. Sampel yang
digunakan menggunakan rumus Federer Uji Strain Biakan Jamur Candida
(Srigandono, 1981). Sampel sebanyak albicans
20 sampel dari masing - masing kelompok Berdasarkan makroskopis dan
dengan tehnik pengambilan sampel mikroskopis disimpulkan jamur yang
menggunakan random sederhana. tumbuh dipastikan adalah Candida
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah albicans.
media Sabouraud Dextrose Agar yang
dilarutkan dengan aquades dan air AC. Uji Normalitas Data
Variabel terikatnya adalah jumlah koloni Uji ini dilakukan untuk mengetahui
jamur Candida albicans. Pembuatan sebaran data normal atau tidak dengan
media Sabouraud Dextrose Agar (SDA) menggunakan uji Saphiro wilk seperti
yang dilarutkan dengan aquades dan air tampak pada tabel 1 berikut :
AC selanjutnya dilakukan uji sterilisasi dan
uji kesuburan media (Sonnenwirth et Tabel 1.
al,1980), uji biakan Candida albicans Uji normalitas Saphiro Wilk
(Utama, 2012), pembuatan suspensi
Variabe Nilai Sig Kesimpulan
menyamakan standar Mac Farland No.05
l
(Cappucino,2013), inokulasi pada media,
Aquade 0,006 Tidak Normal
inkubasi pada suhu 250C selama 48 jam,
s
menghitung jumlah koloni. Analisis data
Air AC 0.003 Tidak Normal
yang dilakukan untuk membandingkan
Berdasarkan tabel 1 diatas menunjukkan
jumlah koloni Candida albicans pada
bila sebaran data adalah tidak normal
media Sabouraud Dextrose Agar (SDA)
sehingga peneliti melanjutkan
yang dilarutkan air AC dan aquades
menggunakan uji komparasi Mann
menggunakan uji normalitas Saphiro wilk,
Whitney
uji komparasi Mann Whitney dengan
Volume Desember 2020

Analisis Univariat koloni jamur Candida albicans pada media


Sabouraud Dextrose Agar (SDA) dengan
Tabel. 2 pelarut aquades dan air AC.
Nilai Statistik Jumlah Koloni Candida
albicans Pada Media SDA dengan PEMBAHASAN
Pelarut Aquades dan Air AC Pada penelitian ini didapatkan hasil
pada kelompok pelarut aqudes dan air
Nilai Pelarut Pelarur Air AC AC. Nilai median (10), nilai minimum (20)
Aquades dan nilai maksimun (60) sama dengan
Jumlah koloni Jumlah koloni nilai rata-rata±SD kelompok aquades
Candida Candida
sebanyak 10 - 38 CFU/mL dan kelompok
albicans albicans
pelarut air AC sebanyak 8 - 38 dengan
(CFU/mL) (CFU/mL)
Median 20 20 CFU/mL
Minimum 10 10 Menurut Peraturan Menteri
Maksimum 60 60 Kesehatan RI No. 43 tahun 2013 yang
Rata-rata 24 23 menyatakan bahwa aquades digunakan
Standar 14,290 14,903
untuk kultur jaringan atau sel, analisis
Deviasi (SD)
kimia ultra-mikron, penyiapan larutan
standar, dan pelarut media biakan
mikrobiologi. Menurut Khotimah et al.,
(2017), aquades merupakan bahan
pelarut utama dalam kegiatan praktikum di
laboratorium, bersifat murni, berwarna
bening, tidak berbau, dan tidak memiliki
rasa. Aquades adalah pelarut yang sangat
baik karena berbagai senyawa organik
netral yang mempunyai gugus fungsional
polar seperti gula, alkohol, aldehida, dan
keton cepat larut. Kelarutannya
Gambar 1. Histogram Jumlah Koloni disebabkan karena kecenderungan
Candida albicans Pada Media SDA dengan molekul aquades membentuk ikatan
Pelarut Aquades dan Air AC hidrogen dengan gugus hidroksil gula dan
alkohol atau gugus karbonil aldehida dan
Pada tabel 2 dan gambar 1 tampak keton (Lehninger, 1982).
kelompok pelarut aquades dan air AC nilai Menurut Stoecker (1996)
yang sama yaitu nilai median 20 menyatakan bahwa Air Conditioning
CFU/mL, nilai minimum 10 CFU/mL dan adalah suatu sistem pengkondisian udara
nilai maksimum 60 CFU/mL. Rentang nilai dimana udara yang berada di lingkungan
rata-rata ± standar deviasi pada dimasukkan ke dalam sistem dan
kelompok pelarut aquades sebanyak 10 - dikondisikan pada suhu yang diinginkan
38 CFU/mL dan kelompok pelarut air AC pengguna sementara air AC yang
sebanyak 8 - 38 dengan CFU/mL diperoleh berasal dari proses
pengembunan akibat adanya suhu udara
Analisis Bivariat lebih rendah dari suhu jenuhnya. Air
Berdasarkan hasil uji Mann Whitney-test yang berasal dari AC merupakan hasil
didapatkan nilai p = 0,715 > 0,05 artinya kondensasi dan besar kemungkinan dapat
tidak terdapat perbedaan antara jumlah dimanfaatkan (Hari B.P, Anakorin D,
Volume Desember 2020

Retno T.M., 2016) . Menurut Indrawati T secara bivariat memperkuat pendapat


dan Ningsih N.I.D. (2018), berdasarkan peneliti dengan hasil uji statistik Mann
kesamaan sifat antara air AC dan Whitney dengan nilai sig 0,715 > 0,05
aquades, maka dapat dinyatakan bahwa yang artinya tidak adanya perbedaan
air AC dapat digunakan sebagai jumlah koloni dari kedua pelarut tersebut.
pengganti aquades dimana sifat dari Artinya kemampuan air AC sebagai
aquades yaitu merupakan hasil air pelarut media SDA tidak berbeda dengan
sulingan yang murni dan tidak kemapuan aquadest.
mengandung kandungan logam–logam
ataupun anion, dan mempunyai pH 7 atau SIMPULAN
netral sementara Air dari AC atau limbah Berdasarkan uji statistik menyimpulkan
AC tidak mempunyai kandungan kation bahwa kemampuan air AC sebagai
ataupun anion serta mempunyai pH 7 pelarut media SDA pada jamur Candida
atau netral. albicans tidak berbeda dengan aquadest.
Menurut Safitri dan Novel (2010)
media Sabouraud Dextrose Agar (SDA) SARAN
sangat baik untuk pertumbuhan Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
mikroorganisme, salah satunya adalah tentang komposisi biokimia sehingga
jamur Candida albicans dan tumbuh pada dketahui lebih dalam yang mempengaruhi
suhu 370C selama 48 – 72 jam. pertumbuhan koloni.
Sabouraud Dextrose Agar (SDA) adalah
media suplemen pepton dengan dextrose DAFTAR PUSTAKA
digunakan untuk membantu pertumbuhan
jamur. Pepton sebagai sumber nitrogen 1. BPS. 2014. Persentase Rumah
yang digunakan pada medium ini berupa Tangga yang Memiliki AC Menurut
dextrose yang akan menjadi sumber Provinsi dan Perilaku Menyalakan AC
energi untuk pertumbuhan jamur (Difco™ Dibawah 250C, 2013 .[Online]
dan BBL™ Manual, 2009). https://www.bps.go.id/statictable/2014
Menurut peneliti, media SDA yang /05/02/1355/persentase-rumah-
mengandung komposisi gula (dextrose) tangga-yang-memiliki-ac-menurut-
merupakan media yang cocok untuk provinsi-dan-perilaku-menyalakan-ac-
pertumbuhan jamur Candida albicans dibawah-25-c-2013.html. [Diakses 16
sehingga bila bertemu dengan air AC Juli 2019].
mampu bereaksi sama dengan aquades 2. Cappucino, J., & Sherman, N. (2013).
dimana membentuk ikatan hidrogen Manual Laboratorium Mikrobiologi.
sehingga senyawa menjadi segera Jakarta: EGC.
melarut. Hal ini disebabkan air AC 3. Dahlan SM (2012). Statistik Untuk
mempunyai sifat yang hampir sama Kedokteran Dan Kesehatan. Jakarta:
dengan aquades terbukti hasil analisis EGC
univariat antara aquades dan air AC 4. Difco, & BBL. (2009). Manual of
mempunyai nilai median,nilai minimum Microbiological Culture Media. USA:
dan maksimum yang sama serta rentang Becton, Dickinson and Company.
rata-rata±SD kelompok aquades dan air 5. Fitriana S. 2019. Analisis Menentukan
AC hampir mendekati yaitu kelompok Rekomendasi Penyejuk Udara Yang
pelarut aquades sebanyak 10 - 38 Tepat Menggunakan Metode Moora.
CFU/mL dan kelompok pelarut air AC Jurnal Evolusi. Volume 7 Nomor 1
sebanyak 8 - 38 CFU/mL. Hasil analisis 2019 : 89 – 95
Volume Desember 2020

6. Gandjar, I., Wellyzar, S., Ariyanti, O. 15. Mutiawati V.K.2016. Pemeriksaan


2006. Mikologi Dasar dan Terapan. Mikrobiologi Pada Candida albicans.
Jakarta : Yayasan Obor Indonesia. Jurnal Kedokteran Syiah Kuala.
7. Getas I.W, Wiadnya I.B.R dan Volume 16 Nomor 1 Agustus 2016 :
Wagurian L.A. 2014. Pengaruh 53 – 63.
Penambahan Glukosa Dan Waktu 16. Republik Indonesia.2013. Peraturan
Inkubasi Pada Media SDA (Sabaroud Menteri Kesehatan Nomor 43 tahun
Dextrose Agar) Terhadap 2013. Cara Penyelenggaraan
Pertumbuhan Jamur Candida Laboratorium Klinik Yang
Albicans. Media Bina Ilmiah S1. Baik.Jakarta
Volume 8 Nomor 1 Februari 2014 : 17. Safitri, R., & Novel, S. S. (2010).
51 – 56. Medium Analisis Mikroorganisme
8. Hakim L dan Ramadhian M.R. (Isolasi dan Kultur). Jakarta: CV.
2015.Kandidiasis oral. Majority Vol.4 Trans Info Media.
No.8 Desember 2015: 53 - 57 18. Siswanto, Susila, Suyanto.
9. Harahap, M. 2000. Ilmu Penyakit 2014.Metode Penelitian : Kesehatan
Kulit. Jakarta : Hipokrates dan Kedokteran. Yogyakarta : Bursa
10. Hari B.P, Anakorin D, Retno Ilmu. 2014.
T.M.2016. Studi Pemanfaatan 19. Soetojo SDR dan Astari L,2016. Profil
Kondensat Air Conditioning (AC) Pasien Baru Infeksi Kandida pada
Menjadi Air Layak Minum.Prosiding Kulit dan Kuku. BIKKK Volume 28
Seminar Nasional Tehnik Kimia Nomor 1. April 2016 : 34 – 41.
Kejuangan Yogyakarta.17 Maret 20. Sonnenwirth AC, Jarett L (1980).
2016. ISSN 1693-4393 Gradwohl's Clinical Laboratory
11. Herison A, dkk, 2018. Kajian Methods and Diagnostic. United State
Penggunaan Kondensat AC Sebagai Of America : Mosby Company.p:
Bahan Baku Air Minum Dari Segi 1482.
Kualitas Dan Kuantitas (Review). 21. Srigandono, B. 1981. Rancangan
Jurnal Spatial. Volume 18 Nomor 1 Percobaan (Eksperiment Design).
2018: 14 – 23. Universitas Diponegoro, Semarang.
12. Indrawati T dan Ningsih N.I.D.2018. Hlm 23−26.
Penerapan Statistik Proses Control 22. Stoecker F. Wilbert :Jones, J.W dan
Dalam Pengamatan Sifat Fisika Dan Supratman H. 1996. Refrigerasi dan
Kimia Air Buangan Dari Air Pengkondisian Udara. Edisi 2.
Conditioning (AC). Integrated Lab Erlangga. Bandung.
Jurnal Volume 06 Nomor 02 Oktober 23. Utama, H. (2012). Praktikum
2018 : 85 – 92. Mikrobiologi Kedokteran. Jakarta:
13. Khotimah H, Anggraeni. E.W, dan Badan Penerbit FKUI.
Setianingsih A. 2017. Karakterisasi
Hasil Pengolahan Air Menggunakan
Alat Destilasi. Jurnal Chemurgy
Volume 1 Nomor 2 Desember 2017 :
34 – 39.
14. Lehninger. 2008. Dasar-Dasar
Biokimia, terj. Maggy Thenawidjaja.
Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai