Anda di halaman 1dari 8

KARYA TULIS ILMIAH

IDENTIFIKASI JAMUR Candida albicans PADA AIR BAK WC


DI RUANG PERAWATANDI RS.BHAYANGKARA KOTA
BENGKULU

DISUSUN OLEH :

ANA PUSPITA DIWI


NIM : P05150017004

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BENGKULU
JURUSAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS
2019
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang organisma yang

berukuran mikroskopis dengan objek yang dipelajari meliputi virus,bakteri,

ragi/jamur, dan beberapa organisma kecil yang harus dilihat dengan

menggunakan mikroskop. Organisme tersebut melimpah disekitar kita dan

bahkan hidup sebagai flora normal pada permukaan tubuh manusia, tidak

terkecuali sejenis jamur Candida albicans yang sering menimbulkan masalah

seperti gatal pada organ kewanitaan.

Candida sp. Merupakan jamur dimorfik yang tumbuh sebagai sel ragi

tunas, berbentuk oval (berukuran 3-6 mikron). Pada medium agar Candida sp.

akan menghasilkan koloni lunak berwarna krem dengan bau seperti

ragi.Candida terdiri dari banyak spesies dan tersebar luas di alam. Spesies

Candida dapat diidentifikasi menggunakan beberapa cara, salah satunya

adalah dengan melakukan pengamatan secara makroskopis pada koloni

Candida sp. yang di tanam dalam media (Sabouraud Dextrose Agar) SDA

yang diinkubasi pada suhu 370 C selama 48 jam. Sekitar 17 spesies Candida

sp telah dilaporkan dapat menginfeksi dan mengakibatkan penyakit pada

manusia yaitu kandidiasis ( Jawetz et al, 2008, Agarwal et al,2011;

Wahyuningsih, dkk.,2012).

Toilet umum merupakan ruangan bersih, aman, nyaman dan higienis

yang dirancang lengkap dengan kloset, persediaan air bersih dan


3

perlengkapan lain untuk masyarakat saat berada di tempat domestik,

komersial, dan publik dapat membuang hajat serta memenuhi kebutuhan fisik,

sosial dan psikologisnya (Adiwoso, 2016). Kontaminasi Candida sp pada air

bak toilet berasal dari telapak tangan dan kuku jari pengguna toilet yang

mencuci tangan tanpa melakukan defekasi,Sehingga dapat menyebabkan

kandidiasis.

Infeksi candida atau candidiasis dapat terjadi bila ada faktor yang

menyuburkan pertumbuhan Candida atau ada yang memudahkan terjadinya

invasi jaringan, karena daya tahan yang lemah. Faktor-faktor ini dinamakan

sebagai faktor predisposisi. Pada dasarnya faktor predisposisi ini digolongkan

menjadi dua kelompok yaitu faktor endogen dan faktor eksogen. Faktor

endogen berupa perubahan fisiologik kadar hormonal seperti pada kehamilan,

kegemukan, endokrinopati, dan penyakit kronik, usia dan imunologik.

Sedangkan faktor eksogen adalah iklim, penggunaan antibiotik, kontak

dengan pasien dan personal hygiene (Simatupang, 2009).

Candida albicans sering menimbulkan vaginitis pada wanita dengan

gejala utama fluor albus yang sering disertai rasa gatal(Tjampakasari,

2006:36). Air merupakan sarana pokok untuk menunjang kebutuhan manusia,

baik untuk mandi, mencuci maupun untuk memasak dan minum, tetapi bila

air ini tercemar oleh sejenis jamur, misalnya Candida sp yang merupakan

salah satu genus jamur yang termasuk golongan khamir dan dapat

menyebabkan kandidiasis, maka air tersebut dapat menjadi sumber infeksi

bagi penggunaanya. Beberapa peneliti melaporkan adanya jamur Candida ,sp


di air. Misalnya, dalam air kolam renang dan kamar mandi di sekolah serta air

dari kamar mandi di Jakarta . Air bak jamban umum pasar Banjarbaru dan

Martapura positif Candida sp sebesar 92 %. Candida sp dapat ditemukan

pada kuku penderita Vuginitis, bila tangan dan kuku yang mengandung

Candida sp secara tidak sengaja men-cemari air di toilet umum maka akan

menjadi sumber infeksi bagi orang lain.

Parameter kualitas air minum bersih yang ditetapkan dalam Permenkes

hanya mencantumkan Coli tinja dan total Coliforms sebagai indikator

parameter mikrobiologis. Di luar negeri, misalnya Government of British

Columbia memasukkan E coli, Enterococci, Pseudornonas uerogenosa, dan

Fecal coliforms sebagai kriteria indikator mikrobiologi, disamping

merekomendasikan memonitor secara berselang-seling, diantaranya adalah

Candida albicans .

Menurut data Ditjen PPM dan PL hingga September 2005, kandidiasi

merupakan infeksi oportunistik tertinggi pada ODHA,yakni 31,29%.

Kemudian secara berurutan, yaitu tuberkulosis (6,14), koksidioidomikosis

(4,09%), pneumonia (4,04%), herpes zoster (1,27%),herpes simpleks

(0,65%), toksoplasmosis (0,43%) CMV (0,17%). Namun secara umum,jenis

dan penyebab infeksi dapat berbeda tiap daerah dikarenakan adanya

perbedaan pola mikroba patogen (pohan HT, 2006). Bardasarkan pelaporan

Dinkes Kesehatan Provinsi Bengkulu tahun 2014, didapatkan jumlah penyakit

kulit 58,212 penderita yang meliputi penyakit kulit karena jamur berjumlah

9.161 penderita, penyakit kulit alergi berjumlah 30.058 penderita, penyakit


5

kulit infeksi berjumlah 16.069 penderita (Dinkes, 2014), dan infeksi Candida

albicans banyak di temukan pada pasien DM. Penderita DM di Provinsi

Bengkulu tahun2013 sebanyak 327 orang, tahun 2014 sebanyak 331 orang

dan pada 2015 sebanyak 347 orang (Dinkes Provinsi Bengkulu, 2014).

Berdasarkan penjelasan latar belakang di atas maka peneliti tertarik

melakukan penelitian tentang identifikasi jamur Candida albican pada air bak

WC ruang perawatan RS. Bhayangkara Bengkulu.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah

yaitu adakah cemaran jamur candida albican pada air bak wc di rumah sakit

Bhayangkara kota Bengkulu tahun 2019.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum :

Untuk diketahui adanya cemaran jamur candida albicans di air bak wc

Rumah Sakit Bhayangkara kota Bengkulu Tahun 2019.

2. Tujuan khusus :

a. Identifikasi jamur Candida albican secara makroskopis pada air bak WC

di rumah sakit Bhayangkara kota Bengkulu.

b. Identifikasi jamur Candida albicans secara mikroskopis pada air bak WC

di rumah sakit Bhayangkara kota Bengkulu.

D. Manfaat Penelitian

1.Bagi masyarakat :
Sebagai pengetahuan agar masyarakat lebih meningkatkan lagi kebersihan

dan hygiene pada toilet , agar terhindar dari cemaran jamur Candida albicans.

2. Bagi peneliti lain

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai dasar

pengembangan ilmu pengetahuan,khususnya tentang uji Mikrobiologi pada

Candida albicans.

E. Keaslian Penelitian

1.1 Tabel keaslian penelitian

No Judul Nama penelitian Lokasi Waktu Jenis Variabel


penelitian
1. Randi Aditya SPBU 2019 Deskriptif Jamur
Keberadaan jamur Pambudi , Kecamatan candida
Candida albicans fasilitas Bambang Taman albicans
sanitasi toilet di SPBU Sunarko, Kabupaten pada
Rusmiati Sidoarjo fasilitas
sanitasi
toilet di
SPBU
Kecamatan
Taman
Kabupaten
Sidoarjo
2. Identifikasi cemaran jamur Eka Mujayana RSUD 2017 Deskriptif Jamur
Candida albicans pada air Jombang candida
bak toilet di ruang bersalin pada air bak
toilet di
ruang
bersalin
3. Identifikasi jamur Candida Beny Poltekkes 2017 Deskriptif Jamur
Albicans sebagai faktor pranata,Zamharira kemenkes candida
penyebab keputihan pada muslim,Adny bengkulu albicans
urin mahasiswa jurusan bendru sebagai
analis kesehatan poltekkes faktor
kemenkes bengkulu penyebab
keputihan
pada urin
jurusan
analis
kesehatan
poltekkes
kemenkes
bengkulu
7

Berbeda dengan penelitian yang dilakukan kali ini dilihat dari judul,

sampel, tempat, waktu dan populasi. Penelitian ini ingin meneliti tentang

identifikasi jamur candida albicans pada air bak wc ruang perawatan Rumah Sakit

Bhayangkara kota Bengkulu tahun 2019.

Anda mungkin juga menyukai