BAB I
PENDAHULUAN
mencapai lokasi pekerjaan, kebutuhan para pelajar untuk mencapai sekolah, untuk
tempat hiburan dan bahkan untuk bepergian keluar kota. Di samping kebutuhan
memindahkan barang dari suatu tempat ke tempat yang lain. Dengan demikian
tersebut.
tempat dengan aman dan murah (Pignataro dalam Tamin, 2000:22). Dalam hal ini
kondisi ekonomi yang harus dipenuhi ketika akan memilih moda transportasi,
1
2
pribadi akan bergantung pada setiap moda dalam persaingan dengan moda lain
analisis tiga rangkaian faktor Bruton (dalam Warpani, 1990) yaitu pertama
, yang termasuk dalam kategori ini adalah yang berkaitan dengan faktor sosial
status sosial. Ketiga ialah berdasarkan ciri sistem perangkutan misalnya lama
Kota Denpasar merupakan ibukota Provinsi Bali yang telah resmi menjadi
Ditinjau dari segi kondisi ekonomi daerah, Kota Denpasar merupakan Kota
daya yang dimiliki daerah tersebut. Adanya potensi ekonomi yang cukup baik di
3
dibanding dengan kabupaten lain yang ada di Provinsi Bali. Maka secara
sederhana individu yang memiliki status sosial ekonomi yang lebih tinggi dapat
memenuhi kebutuhan ekonomi yang lebih baik dibanding individu yang status
umum Trans Sarbagita disusul dengan adanya Trayek Feeder (pengumpan) . Latar
tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yaitu pasal 138 ayat 2 bahwa Pemerintah
bertanggung jawab atas penyelenggaraan angkutan umum dan pasal 139 ayat 1
angkutan orang dan atau barang antarkota, antarprovinsi serta lintas batas negara.
Selain itu latar belakang penyediaan angkutan umum Trans Sarbagita adalah
karena Kota Denpasar yang semakin mengalami kemacetan lalu lintas sehingga
angkutan perkotaan.
transportasi Bali yang lebih baik, nyaman dan manusiawi. Melalui media online
Bali Post edisi Senin, 18 Maret 2013 dikemukakan bahwa Bus Trans Sarbagita
diantaranya adalah jadwal operasi yang konsisten, pelayanan supir dan pramujasa
yang ramah dan simpatik, bus yang bersih dan nyaman, mampu mengurangi
kemacetan, halte yang memadai dan tarif yang jelas serta terjangkau oleh
Berbeda dengan hasil kajian tentang efektivitas bus Trans Sarbagita yang
telah diteliti oleh Ni Made Ras Amanda Gelgel dalam media Bali Post (23 Maret
2013) yang menyatakan bahwa pengguna Trans Sarbagita koridor I dari dalam
Kota Denpasar, Kampus Unud di Bukit hingga objek wisata Garuda Wisnu
Kencana (GWK) dan koridor II dari Batubulan, Kabupaten Gianyar hingga Nusa
untuk menggambarkan data terbaru mengenai peminat bus Trans Sarbagita yang
dimana faktor status sosial ekonomi dilihat dari tingkat pekerjaan, pendidikan dan
pendapatan. Berdasarkan faktor sosial ekonomi, yang menjadi salah satu alasan
alasan akan tarif yang jelas serta terjangkau oleh kalangan masyarakat. Berbicara
mengenai tarif atau biaya angkutan yang dikeluarkan, secara tidak langsung
hidup sehari-hari, terlebih pada adanya fenomena kenaikan Bahan Bakar Minyak
dan kebutuhan lainnya. Bagi mereka yang memiliki tingkat status sosial ekonomi
menengah keatas, hal tersebut mungkin tidak terlalu berpengaruh, namun bagi
mereka yang memiliki tingkat status sosial ekonomi menengah kebawah kenaikan
Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang
adalah mencari data tingkat status sosial ekonomi masyarakat Kota Denpasar
baik koridor I dan II di wilayah Kota Denpasar, sebagai moda transportasi dilihat
Untuk mengetahui ada atau tidak pengaruh antara faktor tingkat status sosial
1.5 Hipotesis
Bagan 1.1
Model Hipotesis
1. Manfaat Akademis
status sosial ekonomi masyarakat Kota Denpasar yang menggunakan jasa bus
7
sehingga dapat menjadi bahan acuan bagi mahasiswa yang berminat mengadakan
2. Manfaat Praktis
Data hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi
transportasi umum Trans Sarbagita dikalangan masyarakat ditinjau dari segi status
sosial ekonominya.
1. BAB I Pendahuluan:
Pada bagian ini dijelaskan tentang tinjauan singkat atas beberapa bahan
pustaka, baik berupa hasil penelitian yang sudah dilakukan, buku maupun
jurnal ilmiah. Selain itu, pada bagian ini diuraikan konsep-konsep penting
dalam penelitian ini dan teori yang digunakan sebagai teropong dalam
proses penelitian.
8
digunakan.
4. BAB IV Pembahasan:
Pada bagian ini diuraikan hasil dari penelitian yang sudah dilakukan.
Tidak hanya itu, dalam bagian ini juga dijelaskan gambaran umum
Denpasar.
5. BAB V Penutup:
selanjutnya yang akan meneliti terhadap masalah atau tema yang sama.