Anda di halaman 1dari 66

ANALISIS EFEKTIVITAS DAN KONTRIBUSI PAJAK

PARKIR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH


KOTA MANADO

SKRIPSI

Disusun Oleh :

GLAYN ADRIANUS JUNIOR TAROREH


14061104335

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS SAM RATULANGI
MANADO
2022
ii
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI

Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa sepanjang pengetahuan

saya, di dalam naskah skripsi dengan judul :

“ Analisis Efektivitas Dan Kontribusi Pajak Parkir Terhadap

Pendapatan Asli Daerah Kota Manado ˮ

Tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk

memperoleh gelar akademik di suatu perguruan tinggi, dan tidak terdapat karya atau

pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara

tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar

pustaka.

Apabila ternyata di dalam naskah skripsi ini dapat dibuktikan terdapat

unsur-unsur jiplakan, saya bersedia skripsi ini dan gelar SARJANA dibatalkan,

serta diproses sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku (UU No.

20 Tahun 2003, Pasal 25 ayat 2 dan Pasal 70).

Manado, Januari 2022

Yang membuat Pernyataan,

Glayn Adrianus Junior Taroreh


NIM. 14061104335
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sam Ratulangi

iii
MOTTO

“ Tiada Hari Tanpa Senyuman “

(There’s no day without a smile)

“ Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang.”

(Amsal 23 : 13)

Skripsi saya persembahkan umtuk :

TUHAN YESUS KRISTUS

Papa, Mama, dan Keluarga Besar

iv
RIWAYAT HIDUP
Nama Lengkap : Glayn Adrianus Junior Taroreh

Tempat, Tanggal Lahir : Manado, 26 April 1996

Agama : Katolik

Orang Tua

Nama Ayah : Adrianus Joppie Taroreh (Alm)

Nama Ibu : Veybe Grace Celly Ratu

Alamat : Bahu Lingkungan V

No.Telpon/HP : 089648600939

Alamat Email : glaynadrianusjuniortaroreh@gmail.com

LATAR BELAKANG PENDIDIKAN

Formal

2002 – 2008 : SD Sta. Theresia Malalayang

2008 – 2011 : SMP N 8 Manado

2011 – 2014 : SMA N 9 Manado

2014 – Sekarang : Universitas Sam Ratulangi Manado

v
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas

kasih dan PenyertaanNya dalam kehidupan penulis, sehingga setiap hambatan

dalam proses penyusunan skripsi ini dapat dilewati dengan baik.

Penyusunan skripsi ini tak lepas dari segala bimbingan, bantuan, dan arahan

dari berbagai pihak secara langsung maupun tidak langsung baik dalam bentuk ide,

kritik, saran, motivasi, dan inspirasi sehingga skripsi ini dapat selesai dengan baik

dan tepat waktu. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin

menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Prof. Dr. Ir. Ellen Joan Kumaat, M.Sc., DEA., selaku Rektor Universitas Sam

Ratulangi Manado.

2. Dr. Debby Ch. Rotinsulu, SE., M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Sam Ratulangi Manado.

3. Dr. Hendrik Gamaliel, SE., M.Si., Ak., CA., selaku Wakil Dekan Bidang

Akademik dan Kerjasama Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sam

Ratulangi Manado.

4. Dr. Barens Joubert Maramis, SE., M.Si., selaku Wakil Dekan Bidang Umum

dan Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sam Ratulangi

Manado.

5. Dr. Ivonne Stanley Saerang, SE., MM., selaku Wakil Dekan Bidang

Kemahasiswaan dan Alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sam

Ratulangi Manado.

vi
6. Dr. Lintje Kalangi, SE., ME., Ak., CA., selaku Ketua Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sam Ratulangi Manado.

7. Victorina Z Tirayoh, SE., Ak., MM., selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sam Ratulangi Manado.

8. Lidia M. Mawikere, SE., Ak., MSi., selaku Ketua Laboratorium Jurusan

Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Sam Ratulangi Manado.

9. Dra. Inggriani Elim, Ak, ME., selaku Dosen Pembimbing I yang selalu

mendukung dalam menyelesaikan skripsi.

10. Steven J. Tangkuman, SE., M.Ak., Ak., selaku Dosen Pembimbing II yang

selalu mendukung dalam menyelesaikan skripsi.

11. Bpk. Jeffry F. Sambouw, selaku Kepala Sub Bagian Umum & Kepegawaian

yang mengizinkan dan mengarahkan peneliti dalam melaksanakan penelitian di

kantor Badan Pendapatan Daerah Kota Manado.

12. Para Tenaga Pendidik Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sam

Ratulangi Manado yang selama ini telah memberikan masukan, arahan, dan

bimbingan yang baik, serta membekali penulis dengan berbagai ilmu

pengetahuan selama proses perkuliahan.

13. Papa, Mama, Kakak, dan Adik serta seluruh keluarga besar yang selalu

memanjatkan doa untuk penulis, memberikan semangat dan kasih sayang, serta

seluruh daya dan upaya sehingga penulis dapat melewati dan menyelesaikan

setiap proses perkuliahan yang dialami dengan baik.

vii
14. Pimpinan dan para pegawai Badan Pendapatan Daerah Kota Manado yang telah

membantu penulis dengan diwawancarai dan dimintai data-data yang

dibutuhkan dalam penulisan skripsi ini.

15. Sahabat dan teman-teman seperjuangan C5 Akuntansi 2014, teman-teman

seperjuangan SK Skripsi/Komprehensif dan teman-teman KKT Angkatan 115

terima kasih untuk kekompakan, suka-duka, semua informasi, dan motivasi.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari masih banyak kekurangan

yang perlu diperbaiki, sehingga kritik dan saran yang membangun dari semua pihak

sangat dibutuhkan penulis. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi para

pembaca. Atas perhatiannya diucapkan terima kasih.

Manado, 2022

Penulis

Glayn Adrianus Junior Taroreh

viii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i


LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ iii
PERNYATAAN ORISINALITAS...................................................................... iii
MOTTO ................................................................................................................ iv
RIWAYAT HIDUP ............................................................................................... v
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi
DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xi
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiii
ABSTRAK .......................................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................. 5
1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................. 5
1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................ 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................... 7
2.1 Landasan Teori ..................................................................................... 7
2.1.1 Konsep Akuntansi ......................................................................... 7
2.1.2 Akuntansi Perpajakan .................................................................... 7
2.1.3 Pengertian Pajak ............................................................................ 8
2.1.4 Fungsi Pajak ................................................................................ 11
2.1.5 Pendapatan Asli Daerah .............................................................. 12
2.1.6 Pengertian Pajak Daerah ............................................................. 13
2.1.7 Jenis Pajak Daerah ....................................................................... 15
2.1.8 Pajak Parkir ................................................................................. 16
2.1.9 Dasar Hukum Pajak Parkir .......................................................... 16
2.1.10 Objek Pajak Parkir ....................................................................... 17
2.1.11 Subjek Pajak dan Wajib Pajak Parkir .......................................... 18
2.1.12 Efektivitas Penerimaan Pajak Parkir ........................................... 19

ix
2.1.13 Kontribusi Penerimaan Pajak Parkir ........................................... 20
2.2 Penelitian Terdahulu ........................................................................... 22
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 30
3.1 Jenis Penelitian ................................................................................... 30
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................. 30
3.3 Prosedur Penelitian ............................................................................. 30
3.4 Metode Pengumpulan Data ................................................................. 32
3.4.1 Jenis Data .................................................................................... 32
3.4.2 Sumber Data ................................................................................ 32
3.5 Teknik Pengumpulan Data.................................................................. 33
3.6 Metode dan Proses Analisis ................................................................ 34
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN................................... 35
4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian .................................................... 35
4.1.1 Sejarah Kota Manado .................................................................. 35
4.1.2 Gambaran Umum BAPENDA Kota Manado ............................. 35
4.1.3 Visi Dan Misi Badan Pendapatan Daerah Kota Manado ............ 36
4.2 Hasil Penelitian ................................................................................... 36
4.2.1 Efektivitas Pajak Parkir Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota
Manado .......................................................................................... 36
4.2.2 Kontribusi Pajak Parkir Terhadap Pendapatan Asli Daerah .......... 38
4.2.3 Hambatan Penerimaan Pajak Parkir Terhadap Pendapatan Asli Kota
Manado .......................................................................................... 39
4.2.4 Upaya yang Dilakukan oleh Badan Pendapatan Daerah
(BAPENDA) Kota Manado Dalam Meningkatkan Penerimaan
Pajak Parkir ................................................................................... 40
4.3 Pembahasan ........................................................................................ 41
4.3.1 Efektivitas Pajak Parkir Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota
Manado .......................................................................................... 41
4.3.2 Kontribusi Pajak Parkir Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota
Manado .......................................................................................... 43
BAB V PENUTUP ............................................................................................... 46
5.1 Kesimpulan ......................................................................................... 46

x
5.2 Saran ................................................................................................... 47
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 49

xi
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Interpretasi Nilai Efektivitas Penerimaan Pajak Parkir..........................20


Tabel 2.2 Klasifikasi Kriteria Kontribusi Pajak Parkir Terhadap PAD .................21
Tabel 2.3 Penelitian Terdahulu ..............................................................................22
Tabel 4.1 Efektivitas Penerimaan Pajak Parkir Tahun 2015-2020 ........................37
Tabel 4.2 Kontrubsi Pajak Parkir Terhadap PAD Tahun 2015-2020 ....................38

xii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Prosedur Penelitian ................................................................................... 31

xiii
ABSTRAK
GLAYN ADRIANUS JUNIOR TAROREH, Analisis Efektivitas Dan
Kontribusi Pajak Parkir Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Manado (Di
bawah bimbingan Inggriani Elim dan Steven J. Tangkuman)
Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan Negara selain dari sektor migass
dan ekspor barang-barang non migas. Sebagai penerimaan Negara pajak
dipergunakan untuk mendanai aktifitas belanja modal dan operasional
pemerintahan (budgeter) dalam bentuk pembanguna dan pengembangan
infrastruktur serta peningkatan kualitas pelayanan jasa publik. Pemerintah Daerah
diharapkan dapat meningkatkan pendapatannya dengan tetap memperhatikan aspek
ekonomis dan efisiensi. Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini yaitu, Untuk
mendeskripsikan efektifitas pelaksanaan penerimaan pajak parkir dalam
meningkatkan pendapatan daerah kota Manado dan Untuk mengetahui seberapa
besar kontribusi penerimaan pajak parkir di kota Manado.Metode yang digunakan
dalam penelitan ini yaitu metode deskriptif. Hasil dari penelitian ini menunjukan
bahwa Kontribusi penerimaan pajak parkir terhadap pendapatan asli daerah Kota
Manado masih sangat kurang dibuktikan karena penerimaan pajak parkir tahun
2015-2020 masih dibawah 10% terhadap pendapatan asli daerah Kota Manado, dan
Tingkat efektivitas penerimaan pajak parkir di Kota Manado pada tahun 2015-2020
hampir seluruhnya dikategorikan sangat efektif, hanya pada tahun 2015 yang
dikategorikan efektif dan tahun 2020 tidak efektif.
Kata Kunci : Pajak Parkir, Pendapatan Asli Daerah (PAD)

ABSTRACT
Taxes are a source of state revenue apart from the oil and gas sector and the export
of non-oil and gas goods. As state revenue, taxes are used to fund capital
expenditure activities and government operations (budgeters) in the form of
infrastructure development and development as well as improving the quality of
public services. Local governments are expected to increase their income while still
paying attention to economic and efficiency aspects. The objectives to be achieved
in this study are, to describe the effectiveness of the implementation of parking tax
receipts in increasing regional income in the city of Manado and to find out how
big the contribution of parking tax revenues in the city of Manado. The method used
in this research is descriptive method. The results of this study indicate that the
contribution of parking tax revenue to Manado City's local revenue is still very
poorly proven because 2015-2020 parking tax revenue is still below 10% of
Manado City's original revenue, and the effectiveness level of parking tax revenue
in Manado City in 2015-2020 is almost entirely categorized as very effective, only
in 2015 it is categorized as effective and 2020 is not effective..
Keywords: Parking Tax, Original Local Government Revunue (OLGR)

xiv
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Pajak adalah salah satu sumber penerimaan Negara, baik dari sektor migas

dan ekspor barang-barang non migas. Sebagai penerimaan Negara pajak

dipergunakan untuk mendanai aktivitas belanja modal dan operasional

pemerintahan dalam bentuk pembangunan dan pengembangan infrastruktur serta

peningkatan kualitas pelayanan jasa publik. Pembangunan dilakukan sebagai

upaya perwujudan dari penyelenggaraan pemerintahan dalam mengoptimalkan

fungsi pelayanan dan pemberdayaan agar bisa dilakukan secara cepat dan setepat

mungkin sesuai dengan kebutuhan masyarakat, sebagaimana dalam UUD 1945

Pasal 23 ayat (2), yaitu “Segala pajak untuk keperluan Negara berdasarkan undang

undang”.

Kebijakan otonomi daerah secara efektif dilaksanakan menimbulkan

banyaknya pro dan kontra di masyarakat, namun pemerintah daerah memiliki

sumber daya alam yang banyak sehingga sangat antusias dalam menanggapi

peraturan otonomi daerah. Akan tetapi yang kurang memiliki sumber daya alam

memiliki kekhawatiran karena pemerintah pusat selalu mendanai pemerintah

daerah. Pendapatan asli daerah (PAD) harus lebih diperhatikan oleh pemerintah

daerah agar secara maksimal dapat meningkatkan pembangunan daerahnya.

Diperlukan strategi yang baik untuk dapat menunjang pembangunan daerah di

antaranya menggali potensi-potensi yang ada di daerahnya. Pajak daerah adalah

iuran wajib yang harus dibayarakan oleh orang pribadi atau badan ke pemerintah

daerah tanpa adanya imbalan langsung. Pembagian atas daerah besar dan kecil di

1
2

Indonesia dibagi berdasarkan bentuk dan susunan pemerintahannya yang

ditetapkan oleh undang-undang, dengan mengingat adanya dasar

permusyawaratan dalam sistem pemerintahan negara serta hak maupun asal-usul

di daerah yang bersifat istimewa, sesuai Pasal 18 Undang-Undang Dasar 1945.

Dari tahun ke tahun, jumlah pembangunan meningkat dengan

bertambahnya populasi penduduk bahkan kebutuhan hidup yang merupakan suatu

masalah serta beban dalam pembangunan sehingga menuntut adanya peran

pemerintah secara keseluruhan. Proses di mana seluruh komponen masyarakat dan

pemerintah daerah mengolah sumber daya yang ada serta membentuk suatu pola

kemitraan dalam menciptakan suatu lapangan kerja baru serta merangsang kegiatan

ekonomi dalam daerah adalah bentuk pembangunan ekonomi daerah. Masing-

masing daerah memiliki potensi yang berbeda-beda. Karakteristik daerah, jumlah

penduduk, dan “komoditi” yang adalah aset daerah ialah hal yang sangat

mempengaruhi. Pajak daerah terdiri dari beberapa jenis pajak yang berkaitan erat

dengan sendi kehidupan masyarakat. Beberapa jenis pajak yang mempengaruhi

Pendapatan Asli Daerah di Kota Manado salah satunya ialah Pajak Parkir.

Kota Manado adalah ibukota Provinsi Sulawesi Utara yang diberi julukan

Bumi Nyiur Melambai serta dikenal sebagai kota pariwisata, kota budaya, serta

pusat kegiatan bisnis bagi kota dan daerah sekitar dan merupakan kota yang

mempunyai ciri khas tersendiri yang membedakan Kota Manado dengan kota-kota

lain yang ada di Indonesia. Sehubungan dengan perkembangan era globalisasi,

informasi, dan transportasi, Kota Manado menjadi salah satu destinasi minat

masyarakat untuk berkunjung. Hal tersebut menyebabkan terjadinya peningkatan


3

perjalanan lalu lintas dalam kota ini. Dengan berkembangnya pusat perbelanjaan,

tempat hiburan serta tempat kuliner maka sarana dan prasarana dari segi pelayanan,

keamanan, kenyamanan bahkan penyediaan penggunaan untuk lahan parkir yang

meningkat sangat dibutuhkan. Apabila hal tersebut tidak terpenuhi, maka akan

memunculkan berbagai macam masalah yang saling berkaitan.

Salah satu komponen pendapatan asli daerah yang mempunyai kontribusi

terbesar di Kota Manado adalah pajak daerah. Ada beberapa jenis pajak daerah yang

mempengaruhi pendapatan Kota Manado yang di dalamnya termasuk Pajak Parkir.

Pajak Parkir merupakan pajak atas penyelenggaraan tempat parkir di luar badan

jalan, baik yang disediakan berkaitan dengan pokok usaha maupun yang disediakan

sebagai suatu usaha, termasuk penyediaan tempat penitipan kendaraan bermotor.

Subjek pajak parkir adalah Orang Pribadi atau Badan yang menyediakan tempat

parkir. Objek pajak parkir diharapkan memiliki potensi yang cukup tinggi guna

menambah pendapatan asli daerah dalam rangka membiayai penyelenggaraan

pemerintahan, pembangunan daerah, serta peningkatan pelayanan terhadap

masyarakat. Pertumbuhan ekonomi di Kota Manado terbilang cukup pesat. Terlihat

dari maraknya proyek pembangunan pusat-pusat perbelanjaan, restoran atau rumah

makan, hotel, pariwisata, dan ruang publik lainnya yang mengundang keramaian.

Sehingga pajak parkir ini diharapkan dapat dikelola oleh Pemerintah Daerah secara

optimal.

Sulitnya memetakan potensi parkir yang bisa mendongkrak pendapatan

suatu daerah, karena sistem yang diterapkan masih kurang optimal sehingga

potensi parkir yang berada di tepi jalan atau pertokoan banyak yang swakelola dan
4

ilegal. Masalah dalam parkir adalah masalah kebutuhan penyediaan ruang yang

dibatasi oleh luas wilayah kota serta tata guna lahannya. Pengadaan lahan untuk

parkir akan sedikit banyak menyita sebagian luas wilayah kota di mana lahan parkir

membutuhkan ruang yang cukup luas, serta kebutuhan sarana dan prasarana yang

berimplikasi pada besarnya penyediaan biaya yang diperlukan. Maka dari itu di

perlukan evaluasi adanya keseimbangan antara kebutuhan ruang parkir dan

pengendalian biaya yang berkaitan dengan usaha pembayaran kembali biaya

investasi untuk pembangunan dan pengadaan sarana dan prasarana serta

operasionalnya. Kenyataannya potensi pajak parkir harus digali lagi karena masih

banyak tempat-tempat parkir yang ilegal. Padahal kontribusi pajak parkir terhadap

pendapatan daerah juga sangat besar, apalagi lahan parkir yang ilegal itu dibenahi

tentu akan menambah hasil dari pajak parkir yang maksimal. Dengan adanya juru

parkir yang nakal atau ilegal dapat menyebabkan terjadinya kebocoran dana hasil

parkir.

Dengan pengelolaan pungutan pajak parkir secara profesional, transparan,

dan penuh integritas serta menjalankan prinsip akuntabilitas publik yang menjamin

bahwa setiap penyelenggaraan kegiatan dapat dipertanggungjawabkan secara

terbuka kepada pihak-pihak terkait. Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas,

maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pajak parkir di Kota

Manado yang lebih spesifik. Peneliti bermaksud melakukan penelitian ini dengan

judul “ANALISIS EFEKTIVITAS DAN KONTRIBUSI PAJAK PARKIR

TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN PAJAK DAERAH KOTA

MANADO”.
5

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka rumusan masalah

pada penelitian skripsi ini adalah:

1. Bagaimana efektivitas penerimaan pajak parkir dalam meningkatkan

pendapatan daerah Kota Manado ?

2. Bagaimana kontribusi penerimaan pajak parkir di Kota Manado ?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini yaitu:

1. Untuk mengetahui efektivitas pelaksanaan penerimaan pajak parkir

dalam meningkatkan pendapatan daerah Kota Manado.

2. Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi penerimaan pajak parkir di

Kota Manado.

1.4 Manfaat Penelitian

Sesuai dengan tujuan penelitian yang telah dikemukakan sebelumnya,

manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari penelitian ini adalah:

a. Secara Teoretis

Secara teoretis hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi

penelitian dalam penulisan skripsi selanjutnya mengenai analisis

pengelolaan pajak parkir terhadap peningkatan pendapatan pajak daerah

Kota Manado.

b. Secara Praktis

1. Bagi Pemerintahan
6

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai sumbangan

pemikiran dan masukan bagi Pemerintah Kota Manado khususnya

Badan Pendapatan Daerah Kota Manado mengenai keberadaan sektor

pajak parkir yang sangat potensial untuk dipungut. Sebagai

referensi empiris bagi penelitian selanjutnya mengenai

kontribusi penerimaan pajak parkir terhadap pendapatan asli daerah

Kota Manado dan sebagai pengembangan ilmu pengetahuan

khususnya di bidang ekonomi.

2. Bagi Penulis

Penelitian ini dapat memberikan sumbangan ilmu dan memperluas

pengetahuan pembaca baik secara teori maupun praktik. Selain itu

juga bermanfaat sebagai bahan penulisan skripsi yang merupakan

salah satu syarat untuk mecapai gelar sarjana.

3. Bagi Pembaca

Bagi pembaca dapat bermanfaat untuk bahan rujukan penulisan

skripsi berikutnya atau sekedar menambah wawasan bagi para

pembacanya.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori

2.1.1 Konsep Akuntansi

Simamora (2013: 1) mendefinisikan akuntansi sebagai seni untuk

mengumpulkan, mengklasifikasikan, mencatat dan menghasilkan laporan, yaitu

laporan keuangan yang dapat digunakan oleh pihak – pihak yang berkepentingan

baik didalam atau diluar perusahaan. Menurut Suwardjono (2002:3), akuntansi

dapat diidentifikasikan sebagai seni pencatatan, penggolongan, peringkasan, dan

pelaporan transaksi yang bersifat keuangan yang terjadi dalam suatu perusahaan.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa akuntansi adalah suatu sistem

yang melalui sebuah proses dengan tahap-tahap yang sudah ditentukan dan

menghasilkan laporan keuangan. Dimana nantinya laporan tersebut akan digunakan

sebagai bahan pertimbangan oleh pihak-pihak tertentu dalam pengambilan

keputusan.

2.1.2 Akuntansi Perpajakan

Muljono (2010:27) menyatakan bahwa akuntansi pajak adalah bidang

akuntansi yang berkaitan dengan perhitungan perpajakan, yang mengacu pada

peraturan perundang – undangan, dan aturan pelaksanaan perpajakan. Akuntansi

pajak dapat didefinisikan sebagai kegiatan dalam menyiapkan dan melaporkan

perhitungan pajak terutang serta melakukan perencanaan pajak (Hery 2014:4).

7
8

2.1.3 Pengertian Pajak

Pajak mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan bernegara,

khususnya di dalam pelaksanaan pembangunan karena pajak merupakan sumber

pendapatan negara untuk membiayai semua pengeluaran termasuk pengeluaran

pembangunan.Di Negara hukum, kebijakan pemungutan pajak harus dibuatkan

landasan hukum, apabila tidak dibuatkan landasan hukumnya maka pemungutan

yang dilakukan oleh Negara bukan masuk katagori pemungutan pajak tetapi

merupakan pungutan liar (pungli). Keberadaan pajak diakibatkan karena fungsi

pajak yang dibutuhkan oleh setiap Negara (fungsi kas Negara dan fungsi mengatur),

karena Negara harus memberikan perlindungan dan pelayanan bagi rakyatnya,

sehingga Negara menciptakan pajak untuk mengumpulkan dana, supaya dapat

melindungi dan melayani rakyatnya. Bahwa posisi pajak merupakan pilar

(penopang) Negara.Sehingga Bangsa Indonesia dari Sabang sampai Papua

memiliki potensi yang besar sebagai penopang ekonomi Negara melalui

pemungutan pajak (Mustaqiem 2014:33).

Prof. Dr. Rochmat Sumitro, S.H (Mardiasmo 2019:3) mengemukakan

bahwa pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang

(yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal (kontraprestasi) yang

langsung dapat ditunjukan dan digunakan untuk membayar pengeluaran umum,

dapat dipaksakan‟ mempunyai arti, apabila utang pajak tidak dibayar, maka utang

tersebut dapat ditagih dengan kekerasan, seperti surat paksa, sita, lelang dan

sandera.
9

Filosofi pajak klasik mengatakan bahwa “Taxes are the sinews of the State”.

Filosofi kontemporer “Taxes are the blood of the state”, untuk membangun

infrastruktur umum itu berasal dari pemerintah bukan dari rakyat. Manfaat pajak

adalah untuk membiayai pembangunan. Seperti :Pajak Bumi dan Bangunan, kita

wajib membayar Pajak Bumi dan Bangunan karena kita menempati wilayah

Negara. Membiayai belanja Modal : yaitu belanja pegawai, barang, membangun

sarana publik. Pajak yang didapat oleh pemerintah pusat juga di transfer ke daerah

untuk kelangsungan pergerakan pembangunan di daerah baik secara langsung

maupun secara tidak langsung (Mustaqiem 2014:33).

Dr. Soeparman Soemahamidjaja (Thian 2021:8), mengemukakan pajak

adalah iuran wajib berupa uang atau barang yang dipungut oleh penguasa

berdasarkan norma-norma yang berlaku untuk menutup biaya produksi barang dan

jasa guna mencapai kesejahteraan rakyat.

Selain itu berikut ini adalah unsur-unsur yang terdapat pada pengertian

pajak:

1. Pajak dipungut berdasarkan undang-undang. Asas ini sesuai dengan

perubahan ketiga UUD 1945 pasal 23A yang menyatakan, “pajak dan

pungutan lain yang bersifat memaksa untuk keperluan negara diatur dalam

undang-undang.”

2. Tidak mendapatkan jasa timbal balik (kontraprestasi perseorangan) yang

dapat ditunjukkan secara langsung. Misalnya, orang yang taat membayar

pajak kendaraan bermotor akan melalui jalan yang sama kualitasnya dengan

orang yang tidak membayar pajak kendaraan bermotor.


10

3. Pemungutan pajak diperuntukkan bagi keperluan pembiayaan umum

pemerintah dalam rangka menjalankan fungsi pemerintahan, baik rutin

maupun pembangunan.

4. Pemungutan pajak dapat dipaksakan. Pajak dapat dipaksakan apabila wajib

pajak tidak memenuhi kewajiban perpajakan dan dapat dikenakan sanksi

sesuai peraturan perundang-undangan.

5. Selain fungsi budgeter (anggaran) yaitu fungsi mengisi Anggaran Negara

yang diperlukan untuk menutup pembiayaan penyelenggaraan

pemerintahan, pajak juga berfungsi sebagai alat untuk mengatur atau

melaksanakan kebijakan negara dalam lapangan ekonomi dan sosial (fungsi

mengatur atau regulatif) (Hery 2021:10)

Adapun pengelompokan pajak sebagai berikut:

1) Menurut Golongannya

a. Pajak Langsung, yaitu pajak yang harus dipikul sendiri oleh Wajib Pajak

dan tidak dapat dibebankan atau dilimpahkan kepada orang lain.

Contoh: Pajak Penghasilan.

b. Pajak Tidak Langsung, yaitu pajak yang pada akhirnya dapat

dibebankan atau dilimpahkan kepada orang lain.

Contoh: Pajak Pertambahan Nilai.

2) Menurut Sifatnya

a. Pajak Subjektif, yaitu pajak yang berpangkal atau berdasarkan pada

subjeknya, dalam arti memperhatikan keadaan diri wajib pajak.

Contoh: Pajak Penghasilan.


11

b. Pajak Objektif, yaitu pajak yang berpangkal pada objeknya, tanpa

memperhatikan keadaan diri wajib pajak.

Contoh: Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang

Mewah.

3) Menurut Lembaga Pemungutnya

a. Pajak Pusat, yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan

digunakan untuk membiayai rumah tangga negara.

Contoh: Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai, Pajak Penjualan

atas Barang Mewah, dan Bea Meterai.

b. Pajak Daerah, yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah dan

digunakan untuk membiayai rumah tangga derah. Pajak daerah terdiri

atas:

1. Pajak Provinsi, contoh: Pajak Kendaraan Bermotor dan Pajak Bahan

Bakar Kendaraan Bermotor.

2. Pajak Kabupaten/Kota, contoh: Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak

Hiburan, dan Pajak Parkir. (Mardiasmo 2019:9)

2.1.4 Fungsi Pajak

Adapun beberapa fungsi pajak, yaitu:

1. Fungsi Anggaran (Budgetair)

Pajak berfungsi sebagai salah satu sumber dana bagi pemerintah untuk

membiayai pengeluaran-pengeluarannya.

2. Fungsi Mengatur (Regulerend)


12

Pajak berfungsi sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan

kebijaksanaan pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi

Contoh:

a. Pajak yang tinggi dikenakan terhadap minuman keras untuk

mengurangi konsumsi minuman keras

b. Pajak yang tinggi dikenakan terhadap barang-barang mewah

untuk mengurangi gaya hidup konsumtif

3. Fungsi Stabilitas

Dengan adanya pajak, pemerintah memiliki dana untuk menjalankan

kebijakan yang berhubungan dengan stabilitas harga sehingga inflasi

dapat dikendalikan. Hal ini bisa dilakukan antara lain dengan jalan

mengatur peredaran uang di masyarakat, pemungutan pajak,

penggunaan pajak yang efektif dan efisien.

4. Fungsi Redistribusi Pendapatan

Pajak yang sudah dipungut oleh Negara akan digunakan untuk

membiayai semjua kepenetingan umum, termasuk juga untuk

membiayai pembangunan sehingga dapat membuka kesempatan kerja,

yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.

2.1.5 Pendapatan Asli Daerah

Undang-undang No.28 Tahun 2009 menyebutkan bahwa pengertian

pendapatan asli daerah ialah sumber keuangan daerah yang digali dari wilayah

daerah yang bersangkutan yang terdiri dari hasil pajak daerah, hasil retribusi daerah,
13

hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-lain pendapatan asli

daerah yang sah.

Pendapatan asli daerah termasuk dalam pendapatan rutin Anggaran

Pendapatan Belanja Daerah (APBD). Pendapatan asli daerah ialah suatu

pendapatan yang menunjukkan kemampuan daerahnya dan menghimpun sumber-

sumber dana untuk membiayai kegiatan rutin ataupun suatu pembangunan. Herlina

Rahman (2005:38), menyatakan pendapatan asli daerah merupakan pendapatan

daerah yang bersumber dari hasil pajak daerah, hasil distribusi hasil pengelolaan

kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah

dalam menggali pendanaan dalam pelaksanaan otonomi daerah sebagai perwujudan

asas desentralisasi.

Sedangkan Mardiasmo (2009:132) menyatakan pendapatan asli daerah

merupakan keseluruhan penerimaan yang diperoleh daerah dari sumber-sumber

dalam wilayahnya sendiri yang dipungut berdasarkan peraturan daerah sesuai

dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku kemudian dipergunakan untuk

menutupi segala pengeluaran daerah.

2.1.6 Pengertian Pajak Daerah

Menurut Mardiasmo (2018:14), pajak daerah adalah kontribusi wajib

kepada daerah yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa

berdasarkan undang-undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung

dan digunakan untuk keperluan daerah bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Dengan demikian, pajak daerah dapat disimpulkan sebagai iuran yang diberikan

oleh wajib pajak pribadi ataupun badan kepada pemerintah daerah, yang mana
14

pajak tersebut ditetapkan sesuai dengan peraturan daerah tersebut. Dalam pajak

daerah, pemerintah daerah berwenang untuk memungut dan menggunakan hasil

dari pemungutan tersebut untuk membiayai pengeluaran demi pembangunan dan

kesejahteraan daerah yang bersangkutan.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak

Daerah dan Retribusi Daerah. Mendefinisikan bahwa pajak daerah ialah kontribusi

wajib kepada Daerah yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat

memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara

langsung dan digunakan untuk keperluan Daerah bagi sebesar besarnya

kemakmuran rakyat. Definisi tersebut mengambil kesimpulan bahwa pajak daerah

itu wajib bersifat memaksa yang berdasarkan Undang Undang dengan tujuan untuk

memakmurkan rakyat demi keperluan daerah dengan tidak mendapatkan imbalan

secara langsung yang digunakan untuk membangun rumah tangga daerah.

a. Ciri-Ciri Pajak Daerah

Untuk mengetahui penerimaan Pajak Daerah maka perpajakan daerah

harus memiliki ciri-ciri tertentu. Adapun ciri-ciri yang dimaksud menurut

Djamu Kertabudi (2007:18) sebagai berikut:

a) Pajak Daerah secara ekonomis dapat dipungut, berarti

perbandingan antara penerimaan pajak harus lebih besar dibandingkan

ongkos pemungutannya.

b) Relatif stabil, artinya penerimaan pajaknya tidak berfluktuatif terlalu

besar, kadang-kadang meningkat secara drastis dan adakalanya

menurun secara tajam.


15

c) Tax base-nya harus merupakan perpaduan antara prinsip keuntungan

(benefit) dan kemampuan untuk membayar (ability to pay).”

Pajak daerah secara ekonomis dapat dipungut yang pemungutannya

relatif stabil dengan penerimaan pajaknya tidak berfluktuasi terlalu besar,

kadang-kadang meningkat secara drastis dan adakalanya menurun secara

tajam dengan tax base-nya merupakan perpaduan antara prinsip

keuntungan dengan kemampuan untuk membayar.

2.1.7 Jenis Pajak Daerah

Menurut Mardiasmo (2018:15), pajak daerah dibagi menjadi dua bagian,

yaitu:

1. Pajak Provinsi yang terdiri dari

a. Pajak Kendaraan Bermotor

b. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor

c. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor

d. Pajak Air Permukaan

e. Pajak Rokok

2. Pajak Kabupaten/Kota yang terdiri dari:

a. Pajak Hotel

b. Pajak Restoran

c. Pajak Hiburan

d. Pajak Reklame

e. Pajak Penerangan Jalan

f. Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan


16

g. Pajak Parkir

h. Pajak Air Tanah

i. Pajak Sarang Burung Walet

j. Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan

k. Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan

2.1.8 Pajak Parkir

Pajak parkir adalah pajak daerah yang dikenakan atas penyelenggaraan

tempat parkir di luar badan jalan oleh orang pribadi atau badan baik yang disediakan

berkaitan dengan pokok usaha, termasuk penyediaan tempat penitipan kendaraan

bermotor yang memungut bayaran (Liberti Pandiangan 2007:49).

Adapun pengertian pajak parkir menurut Marihot P. Siahaan (2005:407)

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 28 Tahun 2009 pasal 31 dan 32, pajak parkir

adalah pajak atas penyelenggaraan tempat parkir diluar badan jalan, baik disediakan

berkaitan dengan pokok usaha maupun yang disediakan sebagai suatu usaha,

termasuk penyediaan tempat penitipan kendaraan bermotor. Sedangkan yang

dimaksud dengan parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang tidak

bersifat sementara.

Berdasarkan uraian diatas, pajak parkir merupakan pajak atas

penyelenggaraan tempat parkir diluar badan jalan oleh orang pribadi atau badan

berdasarkan Undang-Undang yang berlaku.

2.1.9 Dasar Hukum Pajak Parkir

Adapun dasar hukum menurut Siahaan (2013:471), tentang pemungutan

pajak parkir adalah sebagai berikut.


17

1. UU Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

2. Peraturan Daerah Kota Tomohon Nomor 7 Tahun 2012 Pasal 36 – Pasal 41

tentang Pajak Parkir.

3. UU Nomor 34 Tahun 2000 yang merupakan perubahan atas UU Nomor 18

Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

4. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2001 tentang Pajak Daerah.

2.1.10 Objek Pajak Parkir

Dijelaskan dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2011 Tentang Pajak

Parkir Pasal 3 ayat (1) mendefinisikan Objek Pajak Parkir adalah penyelenggaraan

tempat parkir di luar badan jalan, baik yang disediakan berkaitan dengan pokok

usaha maupun yang disediakan sebagai suatu usaha, termasuk penyediaan tempat

penitipan kendaraan bermotor.

Sedangkan menurut Liberti Pandiangan (2007:49) Objek Parkir Parkir

adalah setiap penyelenggaraan parkir di luar badan jalan baik yang disediakan

berkaitan dengan pokok usaha maupun yang disediakan sebagai suatu usaha,

termasuk penyediaan tempat penitipan kendaraan bermotor yang memungut

bayaran.

Jadi menurut Undang-Undang dan definisi diatas Objek Pajak Parkir adalah

setiap penyelenggaraan parkir di luar jalan, baik disediakan berkaitan dengan pokok

usaha maupun yang disediakan sebagai suatu usaha. Dalam penyelenggaraan parkir

perusahaan pasti memiliki fasilitas untuk menyelenggarakan kegiatan parkir

tersebut. Fasilitas-fasilitas yang di maksud adalah sebagai berikut:


18

1. Gedung Parkir

2. Peralatan Parkir

4. Garasi yang disewakan

5. Tempat penitipan kendaraan

Jenis-jenis kendaraan yang diparkir:

1. Kendaraan bermotor truk gandengan/trailer/container

2. Kendaraan bermotor bus dan truk

6. Kendaraan bermotor roda 4

7. Kendaraan bermotor roda 3

Pada pajak parkir, tidak semua penyelenggaraan parkir di kenakan pajak. Ada

pengecualian yang tidak termasuk objek pajak parkir yaitu:

1. Penyelenggaraan tempat parkir oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi

dan Pemerintah Daerah;

2. Penyelenggaraan tempat parkir oleh perkantoran yang hanya digunakan

untuk karyawannya sendiri; dan

3. Penyelenggaraan tempat parkir oleh kedutaan, konsultan, dan perwakilan

negara asing dengan asas timbal balik. (K Anajari 2017:30)

2.1.11 Subjek Pajak dan Wajib Pajak Parkir

Subjek pajak parkir adalah suatu pihak baik seorang individu ataupun badan

yang melakukan kegiatan parkir dan menitipkan kendaraan bermotor roda dua

ataupun empat di suatu tempat parkir serta melakukan pembayaran atas kegiatan

parkir tersebut. Singkatnya dapat dikatakan sebagai pribadi atau badan yang
19

membayar atas kegiatan parkir kendaraan bermotor yang dilakukan oleh pihak

tersebut.

Wajib pajak parkir adalah pihak pengusaha yang menyediakan atau

menyelenggarakan tempat parkir bagi konsumen (subjek pajak) dan mempunyai

kewajiban untuk membayar pajak parkir yang terutang. Pajak parkir tersebut

dipungut dari subjek pajak (konsumen) oleh wajib pajak (pengusaha) yang

bertindak sebagai penyedia tempat parkir.

2.1.12 Efektivitas Penerimaan Pajak Parkir

Menurut Beni (2016: 69) Efektivitas adalah hubungan antara output dan

tujuan atau dapat juga dikatakan merupakan ukuran seberapa jauh tingkat output,

kebijakan dan prosedur dari organisasi. Efektivitas juga berhubungan dengan

derajat keberhasilan suatu operasi pada sektor public sehingga suatu kegiatan

dikatakan efektif jika kegiatan tersebut mempunyai pengaruh besar terhadap

kemampuan menyediakan pelayanan masyarakat yang merupakan sasaran yang

telah ditentukan.

Mardiasmo (2017: 134), mengemukakan bahwa efektivitas adalah ukuran

berhasil tidaknya pencapaian tujuan suatu organisasi mencapai tujuannya. Apabila

suatu organiasi mencapai tujuan maka organisasi tersebut telah berjalan dengan

eketif. Indikator efektivitas menggambarkan jangkauan akibat dan dampak

(outcome) dari keluaran (Output) program dalam mencapai tujuan program.

Semakin besar kontribusi output yang dihasilkan terhadap pencapaian tujuan atau

sasaran yang ditentukan, maka semakin efektif proses kerja suatu unit organisasi.
20

Adapun rumus untuk mengukur tingkat efektivitas pungutan pajak menurut

Halim (2002: 129) yaitu sebagai berikut.

𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑃𝑒𝑛𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎𝑎𝑛 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘


𝐸𝑓𝑒𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 = 𝑥100%
𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝑃𝑒𝑛𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎𝑎𝑛 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘

Memah (2013:27) Untuk mengetahui efektivitas Penerimaan Pajak Parkir

dapat dilihat berdasarkan kriteria pada tabel sebagai berikut:

Tabel 2.1
Interpretasi Nilai Efektivitas Penerimaan Pajak Parkir
Persentase Kriteria
>100 % Sangat Efektif
91%-100% Efektif
81%-90% Cukup Efektif
61%-80% Kurang Efektif
<60% Tidak Efektif
Sumber: Depdagri, Kepmendagri No. 690.900.327

2.1.13 Kontribusi Penerimaan Pajak Parkir

Menurut Beni (2016:136) untuk mengukur kemampuan daerah perlu

ada kontribusi pendapatan asli daerah, dan apabila dalam tahun berjalan

besar PAD menentukan untuk APBD pada tahun berikutnya, inilah

kemampuan daerah yang sesungguhnya. Menurut Kamus Besar Bahasa

Indonesia Kontribusi adalah iuran atau sumbangan yang dapat diartikan

iuran atau sumbangan dana pada suatu forum, perkumpulan dan lain

sebagainya.

Analisis kontribusi adalah pengukuran yang menggambarkan

seberapa besar sumbangan yang diberikan atas realisasi pemerimaan pajak


21

parkir dalam meningkatkan pendapatan asli daerah. Semakin besar hasilnya

maka semakin besar pula sumbangan yang diberikan. Secara matematis,

formula perhitungannya adalah sebagai berikut :

𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑃𝑒𝑛𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎𝑎𝑛 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘 𝑃𝑎𝑟𝑘𝑖𝑟


𝐾𝑜𝑛𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖 = 𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑃𝑒𝑛𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝐴𝑠𝑙𝑖 𝐷𝑎𝑒𝑟𝑎ℎ 𝑥100%

(Memah, 2013:26)

Tabel 2.2 Klasifikasi Kriteria Kontribusi Pajak Parkir Terhadap


Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Presentase Kriteria
0,00-10% Sangat Kurang
10,10%-20% Kurang
20,10%-30% Sedang
30,10%-40% Cukup Baik
40,10-50% Baik
Diatas 50% Sangat Baik
Sumber: Depdagri, Kepmendagri No. 690.900.327
2.2 Penelitian Terdahulu

Tabel 2.3

Penelitian terdahulu

Nama Metode
No. Judul Tujuan Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan
Peneliti/Tahun Penelitian

1. Mourin Analisis Penelitian ini Kuantitatif Hasil penelitian Persamaannya Metode


(2013) Efektivitas, bertujuan untuk menunjukkan penelitian Penelitiannya
Kontribusi mengetahui tingkat bahwa tingkat sebelumnya
Pajak Parkir efektivitas dan efektivitas melakukan
terhadap kontribusi pajak pajak parkir penelitian
Pendapatan parkir terhadap tahun 2008- yang
Asli Daerah PAD Kota Manado 2012 didalamnya
(PAD) dan bervariasi. membahas
Penerapan Tingkat mengenai
Akuntansi di efektivitas pajak parkir
Kota Manado tertinggi pajak
parkir terjadi
tahun 2011,

22
dan terendah
tahun 2009

2. Woryandar, Analisis Penelitian ini Kualitatif Hasil penelitian Sama-sama Objek


Anita dan Efektivitas bertujuan untuk menunjukkan meneliti Penelitian
Yuli (2015) Pajak Parkir mengetahui bahwa tentang pajak berbeda
Terhadap seberapa besar efektivitas parkir
Pendapatan efektifitas pajak pajak parkir di
Asli Daerah parkir terhadap Kabupaten
Kabupaten Pendapatan Asli Sukoharjo
Sukoharjo Daerah Kabupaten termasuk dalam
Sukoharjo pada kriteria sangat
tahun anggaran efektif.
2012 – 2014

3 Selin Analisis Peran Penelitian ini Deskriptif Berdasarkan Persamaannya Objek


Pemungutan bertujuan untuk analisis yang penelitian Penelitiannya
(2018) Pajak Parkir mengetahui Kualitatif dilakukan sebelumnya
dalam bagaimana praktek menunjukkan melakukan
Peningkatan pemungutan pajak bahwa penelitian
Pendapatan parkir, pemungutan kontribusi yang
pajak parkir fungsi, didalamnya

23
Asli Daerah di kontribusi, dan pajak parkir membahas
Kota Bitung partisipasi dalam mendukung asli mengenai
meningkatkan pajak parkir
Pendapatan Asli pendapatan
Daerah Kota kota bitung
Bitung tahun 2015-
2017
cenderung
menurun.

4 Yunita Analisis Penelitian ini Deskriptif Hasil analisis Persamaannya Objek


Efektifivitas bertujuan untuk Kuantitatif dari penelitian penelitian penelitian
(2018) dan mengetahui ini sebelumnya dan metode
Kontribusi efektifitas dan menunjukkan melakukan penelitiannya
Pajak Parkir kontribusi bahwa penelitian
Terhadap penerimaan pajak efektifitas yang
Pendapatan parkir terhadap pajak parkir didalamnya
Asli Daerah pendapatan asli Pemerintahan membahas
Kabupaten daerah Kabupaten mengenai
Trenggalek Pemerintah Trenggalek pajak parkir
Tahun 2013- Kabupaten cukup efektif
2017 Trenggalek

24
5 Febri Analisis Penelitian ini Deskriptif Berdasarkan Persamaannya Objek
Kontribusi bertujuan untuk Kualitatif hasil penelitian penelitian penelitiannya
(2016) Pajak Parkir menganalisis menunjukkan sebelumnya
Mall kontribusi pajak bahwa semua melakukan
Terhadap parkir mall dan dari berbagai penelitian
Penerimaan untuk menentukan Secure Parkir yang
Pendapatan kontribusi dari mall membayar didalamnya
Asli Daerah pajak parkir mall pajak parkir membahas
Kota terhadap sebesar 30% mengenai
Palembang penerimaan sesuai dengan pajak parkir
Tahun (2012- pendapatan Asli Undang-
2014) Daerah kota Undang Nomor
Palembang 28 Tahun 2009
dan Peraturan
Daerah
Palembang
Nomor 17
tahun 2010

6 Rodiah dan Department Tujuan penelitian Deskriptif Hasil penelitian Persamaannya Objek
Rana Of Local Tax ini bertujuan untuk Kualitatif ini penelitian penelitian
Service mengetahui, menunjukkan sebelumnya
(2018) Performance menganalisis, dan bahwa kinerja melakukan
In Increasing mendeskripsikan Dinas Pajak penelitian
Local Own Kinerja Dinas Daerah Kota yang

25
Revenue In Pajak Daerah Malang dalam didalamnya
Malang dalam meningkatkan membahas
(Study On meningkatkan Pendapatan mengenai
Parking Tax Pendapatan Asli Asli Daerah pajak parkir
Collection In Daerah belum optimal
Shopping karena
Center kurangnya
Malang) kuantitas
sumber daya
manusia

7 Ahmad The Tujuan penelitian Deskriptif Hasil penelitian Persamaannya Objek


Efectivenes Of ini untuk menunjukkan penelitian penelitian
(2015) The Systems mengetahui bahwa sebelumnya
and bagaimana melakukan
Procedures efektifitas efektivitas penelitian
Of The penerimaan pajak penerimaan yang
Parking Tax serta bagaimana pajak parkir didalamnya
Revenue At Sistem Prosedur kota Manado membahas
Regional Penerimaan Pajak sudah sangat mengenai
Revenue Of Parkir Parkir Pada baik dengan pajak parkir
Office Of Dinas Pendapatan pencapaian
Manado Daerah rata-rata
110,80%
selama 5 tahun

26
(DISPENDA) Kota terakhir. Sistem
Manado Prosedur
Penerimaan
Pajak Parkir di
DISPENDA
Kota Manado
telah sesuai
dengan Perda
No.59 Tahun
2007

8 Mahyuliza Analysis Of Tujuan penelitian Deskriptif Hasil penelitian Persamaannya Objek


(2017) Effectiveness ini untuk Kualitatif ini penelitian penelitian
and mengetahui menunjukkan sebelumnya
Contribution bagaimana tingkat bahwa setiap melakukan
Of Tax efektivitas dan tahun target penelitian
Parking besarnya kontribusi dan realisasi yang
Receipts To pajak parkir penerimaan didalamnya
The Original terhadap pajak parkir membahas
Regional Area Pendapatan Asli mengalami mengenai
Of Medan Daerah (PAD) peningkatan pajak parkir
City In 2013 – Medan dengan tingkat
2016 efektivitas dan

27
besarnya iuran
bervariasi

9 Alena dan Tax Revenues Tujuan penelitian Kuantitatif Hasil penelitian Persamaannya Metode
Veronika in the Context ini untuk mengukur ini menegaskan penelitian penelitiannya
of Economic dampak indikator bahwa korelasi sebelumnya
(2018) Determinants ekonomi makro terkuat adalah melakukan
yang dipilih antara penelitian
(domestik bruto pendapatan yang
produk, tingkat pajak dan didalamnya
pekerjaan, hutang tingkat membahas
publik, investasi pekerjaan mengenai
asing langsung- pendapatan
ments, tarif pajak pajak
efektif, tarif pajak
wajib) pada jumlah
total penerimaan
pajak, dengan
mempertimbangkan
daya saing pajak
dari 28 Negara
anggota UE

28
10 Lerato The Tujuan dari Kuantitatif Hasil penelitian Persamaannya Metode
relationship penelitian ini untuk ini menunjukan penelitian Penelitiannya
(2016) between tax meneliti dampak bahwa ada sebelumnya
and economic pajak secara umum hubungan melakukan
growth: dan di tiga jenis positif antara penelitian
pajak utama, PIT, pajak dan yang
A South CIT dan PPN pertumbuhan, didalamnya
African tentang di mana membahas
perspective pertumbuhan kenaikan PPN mengenai
ekonomi di Afrika menyebabkan pajak
Selatan kenaikan dalam
pertumbuhan
dan
peningkatan
PIT dan CIT
dirangsang oleh
pertumbuhan
ekonomi.

Sumber: Penelitian Terdahulu

29
BAB III

METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu data kuantitatif.

Menurut Kuncoro (2013: 145) Data kuantitatif adalah data yang diukur dalam suatu

skala numerik (angka), yang dapat dibedakan menjadi data interval dan data rasio.

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan

mengumpulkam data penelitian mengenai analisis pengelolaan pajak parkir

terhadap peningkatan pendapatan pajak daerah Kota Manado.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada Badan Pendapatan Daerah (BAPENDA)

Kota Manado. yang bertempat di Jl. Balaikota II, Tikala Kumaraka, Kota Manado,

Sulawesi Utara. Waktu Penelitian dimulai dari Februari 2021 sampai dengan

Desember 2021.

3.3 Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian yang dilakukan dalam proses pembuatan skripsi ini

dapat dilihat pada Gambar 3.1 dibawah ini:

30
31

Gambar 3.1 Prosedur Penelitian

Kajian Awal
Mengidentifikasi Masalah,
Merumuskan Masalah, Tujuan dan
Manfaat Penelitian

Menentukan Objek penelitian

Menyusun Proposal Penelitian

Pengumpulan Data

Hasil dan Pembahasan

Kesimpulan dan Saran


32

3.4 Metode Pengumpulan Data

3.4.1 Jenis Data

Kuncoro, (2013:145) Mengemukakan Data merupakan sekumpulan

informasi yang diperlukan untuk mengambil keputusan.

1) Data Kuantitatif

Data yang mengandung angka atau bilangan yang digunakan dalam

menjelaskan berbagai gambaran dan peristiwa sehubungan dengan

pelaksanaaan penelitian.

2) Data Kualitatif

Data kualitatif merupakan kumpulan data yang bersifat deskriptif

menyangkut tanggapan responden.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan data kualitatif dalam bentuk

deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang

diamati, pengumpulan data ini terarah berdasarkan tujuan-tujuan pertanyaan yang

telah ditentukan.

3.4.2 Sumber Data

Data primer dan data sekunder merupakan sumber-sumber data informasi

yang dikumpulkan untuk menjadi dasar kesimpulan dari sebuah penelitian.

1. Data Primer

Data primer adalah sumber data yang secara langsung memberikan data

kepada pengumpul data (Sugiyono, 2019:225). Sumber primer ini

berupa catatan hasil wawancara yang diperoleh melalui wawancara

yang penulis lakukan.


33

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan sumber data yang tidak memberikan

informasi secara langsung kepada pengumpul data. Sumber data

sekunder ini dapat berupa hasil pengolahan lebih lanjut dari data

primer yang disajikan dalam bentuk lain atau dari orang lain

(Sugiyono, 2019:225).

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder.

Data sekunder berupa data yang diperoleh secara tidak langsung dan dalam bentuk

sudah jadi, baik berupa publikasi maupun data perusahaan yang dibuat oleh pihak

perusahaan dengan aktivitasnya.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Dalam Penelitian ini, penulis menggunakan beberapa teknik dalam

pengumpulan data yaitu:

1. Teknik dokumentasi

Pengumpulan data yang diperoleh dari catatan-catatan yang dimiliki

perusahaan. Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data berupa

dokumen-dokumen yakni laporan keuangan perusahaan untuk tahun

2015-2020.

2. Teknik Kepustakaan

Pengumpulan data dengan membaca buku, mencari literatur dan

laporan-laporan yang berhubungan dengan penelitian.


34

3.6 Metode dan Proses Analisis

Metode yang digunakan dalam penelitan ini yaitu metode deskriptif, yaitu

membahas suatu permasalahan secara terperinci dengan menguraikan dan

menggambarkan suatu keadaan secara sistematis dan akurat mengenai fakta-fakta,

sifat-sifat hubungan antara fenomena yang diselidiki sehingga dapat ditarik suatu

kesimpulan.
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

4.1.1 Sejarah Kota Manado

Kota Manado adalah kota yang terletak di ujung utara dan Ibukota dari

Provinsi Sulawesi utara. Kota Manado juga merupakan kota terbesar di Pulau

Sulawesi utara. Penduduk yang asli yang tinggal di Kota Manado 35ublic35n besar

adalah suku Minahasa, Bolaang Mongondow, Sangihe dan Talaud. Secara

geografis Kota Manado terletak antara 10 30’ – 10 40’ Lintang Utara (LU) dan 1240

40’ 00” – 1260 50’ Bujur Timur (BT). Asal mula Kota Manado berasal dari kata

“Wanua Wenang” sebutan untuk penduduk asli Minahasa. “Wanua Wenang”

sendiri sudah ada sekitar abad Xil yang didirikan oleh Ruru Ares yang bergelar

sebagai Dotulolong Lasut, hal ini menjadikan Ruru Ares sebagai tokoh pendiri.

Kemudian pada tahun 1682 menurut Prof.Graldine Manoppo-Watupongoh,

Spanyol mengganti nama Wenang menjadi Manado. Dan ia berpendapat bahwa

Manado di ambil dari nama pulau yang ada di sebelah Bunaken yaitu pulau Manado

yang kini lebih dikenal dengan Manado Tua.

4.1.2 Gambaran Umum BAPENDA Kota Manado

Badan Pendapatan Daerah Kota Manado atau yang awalnya disebut dengan

Dinas Pajak dan Pendapatan Daerah Kotamadya Manado yang diresmikan pada

tanggal 14 Juli tahun 1972, Gedung Kantor Dinas Pajak dan Pendapatan Daerah

Kotamadya Manado diresmikan oleh Gubernur ke-5 Provinsi Sulawesi Utara yaitu

35
36

Hein Victor Worang. Dalam perkembangannya Dinas Pajak dan Pendapatan

Daerah Kotamadya Manado sering beberapa kali mengganti nama yaitu dimulai

dari tahun 1972 sebagai Dinas Pajak dan Pendapatan Kotamadya Manado,

selanjutnya pada tahun 2014 diganti lagi menjadi Dinas Pendapatan Kota Manado,

kemudian diganti lagi pada Tahun 2016 menjadi Badan Pengelola Pajak dan

Retribusi Daerah, dan terakhir pada tahun 2019 diubah menjadi Badan Pendapatan

Daerah Kota Manado. Sekarang ini Badan Pendapatan Kota Manado di Pimpin oleh

Kepala Badan yaitu Drs. Harke V.R. Tulenan, M.si. Tugas dan fungsi dari Badan

Pendapatan Daerah Kota Manado diatur dalam Peraturan Walikota Nomor 11

Tahun 2019 dan digunakan sampai sekarang.

4.1.3 Visi Dan Misi Badan Pendapatan Daerah Kota Manado

Badan Pendapatan Daerah Kota Manado merupakan organisasi yang berada

dibawah naungan Pemerintah Kota Manado. Visi dari Badan Pendapatan Daerah

Kota Manado yaitu “Melayani dengan CERDAS (Cepat, Efisien, Ramah, Dedikasi,

Akuntabel dan Senyum)” Misi dari Badan Pendapatan Dacrah Kota Manado ialah

“Membangun Kota yang memiliki ‘Daya Saing’ dengan berorientasi pada

peningkatan daya Tarik investasi serta kualitas pelayanan publik berbasis teknologi

Informasi dan Komunikasi”.

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Efektivitas Pajak Parkir Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota

Manado

Penerimaan pajak parkir di Kota Manado dapat diukur efektivitasnya.

Karena dengan mengetahui tingkat efektivitasnya, pemerintah daerah Kota Manado


37

dapat mengetahui seberapa jauh target (kuantitas, kualitas, dan waktu) yang telah

dicapai dalam penerimaan pajak parkir di Kota Manado.

Tabel 4.1
Efektivitas Penerimaan Pajak Parkir Tahun 2015-2020
Pajak Parkir Efektivitas
Penerimaan
No. Tahun
Pajak Parkir
Target Realisasi
(%)

1. 2015 8.000.000.000 7.053.796.873 88,17%

2. 2016 6.600.000.000 8.429.890.942 127,73%

3. 2017 8.200.000.000 10.345.892.836 126,17%

4. 2018 9.000.000.000 13.024.082.925 144,71%

5. 2019 11.200.000.000 13.135.228.197 117,28%

6. 2020 14.200.000.000 7.338.921.380 51,68%

Sumber: BAPENDA Kota Manado, data diolah

Rp.7.053.796.873
Pada Tahun 2015 : 𝐸𝑓𝑒𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 = 𝑥 100% = 88,17%
Rp.8000.000.000

Rp.8.429.890.942
Pada Tahun 2016 : 𝐸𝑓𝑒𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 = 𝑥 100% = 127,73%
Rp. 6.600.000.000

Rp.10.345.892.836
Pada Tahun 2017 : 𝐸𝑓𝑒𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 = 𝑥 100% = 126,17%
Rp. 8.200.000.000

Rp.13.024.082.925
Pada Tahun 2018 : 𝐸𝑓𝑒𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 = 𝑥 100% = 144,71%
Rp. 9.000.000.000

Rp.13.135.228.197
Pada Tahun 2019 : 𝐸𝑓𝑒𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 = Rp. 𝑥 100% = 117,28%
11.200.000.000

Rp.7.338.921.380
Pada Tahun 2020 : 𝐸𝑓𝑒𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 = Rp. 𝑥 100% = 51,68%
14.200.000.000
38

4.2.2 Kontribusi Pajak Parkir Terhadap Pendapatan Asli Daerah

Tabel 4.2
Kontribusi Pajak Parkir Terhadap PAD Tahun 2015-2020
Kontribusi Pajak
Realisasi PAD Realisasi Pajak
No. Tahun Parkir Terhadap
(Rp) Parkir (Rp)
PAD (%)

1. 2015 289.462.741.463 7.053.796.873 2,436%

2. 2016 306.453.382.648 8.429.890.942 2,750%

3. 2017 404.022.975.915 10.345.892.836 2,560%

4. 2018 374.316.946.759 13.024.082.925 3,479%

5. 2019 380.928.509.386 13.135.228.197 3,448%

6. 2020 241.671.474.186 7.338.921.380 3,036%

Sumber: BAPENDA Kota Manado, data diolah.

Rp.7.053.796.873
Pada Tahun 2015 : 𝐾𝑜𝑛𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖 = Rp.289.462.741.463 𝑥 100% = 2,436%

Rp.8.429.890.942
Pada Tahun 2016 : 𝐾𝑜𝑛𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖 = Rp.306.453.382.648 𝑥 100% = 2,750%

Rp.10.345.892.836
Pada Tahun 2017 : 𝐾𝑜𝑛𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖 = Rp.404.022.975.915 𝑥 100% = 2,560%

Rp.13.024.082.925
Pada Tahun 2018 : 𝐾𝑜𝑛𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖 = Rp.374.316.946.759 𝑥 100% = 3,479%

Rp.13.135.228.197
Pada Tahun 2019 : 𝐾𝑜𝑛𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖 = Rp.380.928.509.386 𝑥 100% = 3,448%

Rp.7.338.921.380
Pada Tahun 2020 : 𝐾𝑜𝑛𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖 = Rp.241.671.474.186 𝑥 100% = 3,036%
39

4.2.3 Hambatan Penerimaan Pajak Parkir Terhadap Pendapatan Asli Kota

Manado

Pada umumnya setiap kegiatan terdapat suatu hambatan, tidak terkecuali

dalam proses penerimaan pajak parkir di Kota Manado. Ada beberapa hambatan

yang terjadi dalam proses penerimaan pajak parkir salah satunya yaitu sulitnya

pihak dari BAPENDA dalam memberikan SPTPD (Surat Pemberitahuan Pajak

Daerah) kepada pemilik lahan parkir. SPTPD merupakan surat yang menjelaskan

prosedur pembayaran pajak karena tidak bertemu dengan wajib pajak, pihak

BAPENDA akan kesulitan memberikan sosialisasi tentang pajak sewaktu-waktu

ada perubahan mekanisme mengenai pajak tersebut. Jika pihak dari BAPENDA

tidak bertemu dengan pemiliknya, maka akan ada orang lain yang mewakilkannya.

Walaupun sulit untuk bertemu pemilik dari lahan parkir, mereka tetap

membayar kewajibannya sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan atau

dalam arti lain tidak menunggak untuk pembayaran pajak. Selain itu hambatan

dalam penerimaan pajak parkir ialah masih adanya oknum-oknum petugas parkir

liar yang memungut biaya parkir yang menggunakan biaya parkir untuk

kepentingan pribadi sehingga tidak masuk kedalam pendapatan pajak parkir di Kota

Manado.
40

4.2.4 Upaya yang Dilakukan oleh Badan Pendapatan Daerah (BAPENDA)

Kota Manado Dalam Meningkatkan Penerimaan Pajak Parkir

Ada beberapa upaya yang dilakukan BAPENDA Kota Manado dalam

meningkatkan Penerimaan Pajak Parkir baik dari segi penerimaan maupun

kebijakan. Upaya dari segi penerimaan, pemerintah/BAPENDA harus senantiasa

memberikan penyuluhan mengenai pajak daerah khususnya pajak parkir dan

melakukan pemeriksaan secara terstruktur terhadap semua yang berkaitan dengan

proses penerimaan pajak parkir.

Dengan pemeriksaan yang baik dan berkala maka penerimaan dari pajak

parkir dapat optimal dan meningkat. Selain itu pemerintah juga harus melakukan

pendataan dan pemeriksaan terhadap seluruh wajib parkir dan melakukan

penertiban terhadap oknum-oknum parkir liar yang mengambil keuntungan pribadi.

Jika seluruh wajib pajak parkir telah didata dan diperiksa, dan para oknum tukang

parkir liar sudah ditertibkan maka penerimaan pajak parkir dapat diperoleh secara

maksimal.

Hal tersebut juga dapat menumbuhkan kesadaran kepada masyarakat untuk

selalu membayar pajak terhadap Negara. Upaya dari segi kebijakan, pemerintah

agar senantiansa melaksanakan pembagian wewenang dan pengaturan hubungan

antara Pemerintah Pusat dan Daerah. Sehingga pengelolaan penerimaan pajak

parkir dapat dilaksanakan secara optimal. Penerimaan pajak parkir yang sudah

optimal memberikan kontribusi yang baik terhadap pendapatan asli daerah Kota

Manado.
41

4.3 Pembahasan

4.3.1 Efektivitas Pajak Parkir Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota

Manado

Pada dasarnya jika tingkat efektivitas telah diketahui, ini dapat menjadi

bahan pembelajaran pihak-pihak yang terkait dalam penerimaan pajak parkir di

tahun-tahun selanjutnya. Sehingga penerimaan pajak parkir di tahun-tahun

selanjutnya tetap stabil dan mempunyai tingkat efektivitas diatas 80 % yang berarti

dapat dikategorikan efektif.

Sesuai dengan tabel 4.1 penerimaan pajak parkir dari tahun 2015-2020

memiliki tingkat keefektivitasan yang berbeda-beda. Pada tahun 2015 target

penerimaan pajak parkir yang ditetapkan sebesar Rp.8.000.000.000 dan target

tersebut hanya dapat direalisasikan sebesar Rp.7.053.796.873 sehingga berdasarkan

perhitungan efektivitas penerimaan pajak parkir mencapai 88,17%. Dari data

tersebut dapat diketahui bahwa efektivitas pada tahun 2015 cukup efektif.

Berdasarkan dari hasil tahun sebelumnya, BAPENDA di tahun 2016 menurunkan

target penerimaan pajak parkir sebesar Rp. 6.600.000.000 dan yang terealisasi

sebesar Rp. 8.429.890.942 sehingga perhitungan efektivitas penerimaan pajak

parkir mencapai 127,73% dan dikategorikan sangat efektif. Dan di tahun

selanjutnya, di tahun 2017 BAPENDA menaikkan targetnya sebesar Rp.

8.200.000.000 dan terealisasi sebesar Rp. 10.345.892.836 sehingga perhitungannya

mencapai 126,17% dikategorikan sangat efektif. Dengan hasil dari tahun

sebelumnya yang sudah dikatakan sangat efektif, BAPENDA menaikkan targetnya

menjadi Rp. 9.000.000.000 di tahun 2018 dan yang terealisasi sebesar Rp.
42

13.024.082.925 sehingga mencapai perhitungan efektivitas penerimaan pajak

parkir dengan presentase 144,71% dan dikategorikan sangat efektif. Pada tahun

selanjutnya, di tahun 2019 BAPENDA juga menaikkan target menjadi Rp.

11.200.000.000 dan dari target tersebut terealisasi sebesar Rp. 13.135.228.197

sehingga mencapai perhitungan 117,28% dikategorikan sangat efektif. Akan tetapi

jika dilihat pada tabel 4.1 pada tahun 2019 hasil perhitungan efektivitas penerimaan

pajak parkir mengalami penurunan dari tahun 2018, yg dimana pada tahun 2019

mencapai hasil 117,28% sedangkan tahun 2018 mencapai hasil 144,71%.

Walaupun hasil efektivitas penerimaan pajak parkir mengalami penurunan, itu tidak

menjadi masalah bagi BAPENDA, karena penerimaan pajak parkir yang terealisasi

masih melewati target yang di tetapkan dan masih dikategorikan sangat efektif.

Pada tahun selanjutnya, di tahun 2020 BAPENDA juga menaikkan targetnya

menjadi Rp. 14.200.000.000 akan tetapiyang terealisasi hanya sebesar Rp.

7.338.921.380 sehingga hanya mencapai perhitungan efektivitas 51,68% dan

dikategorikan tidak efektif.

Tingkat efektivitas penerimaan pajak parkir pada tahun 2015-2020 dapat

dikatakan fluktuatif. Dimana dari tahun 2015-2020 menunjukkan hasil yang tidak

tetap atau berubah-ubah. Pada tahun 2015 mengalami penurunan disebabkan karena

pada tahun tersebut adanya peralihan manajamen yang terjadi di BAPENDA

sehingga penetapan target untuk pajak parkir tidak sesuai dengan tahun sebelumnya

dan juga banyaknya objek pajak yang belum didata dan diawasi sehingga tidak

memberikan pemasukan untuk pajak parkir Kota Manado. Dan pada tahun 2016-

2019 mengalami peningkatan karena BAPENDA telah meyusun dengan baik


43

seberapa besar target yang harus mereka realisasikan agar mendapatkan hasil

efektivitas yang sangat efektif. Namun pada tahun 2020 mempunyai hasil yang

tidak efektif dikarenakan pada tahun tersebut seperti yang kita ketahui bersama

bahwa wabah virus covid-19 membuat semua pendapatan dari segi apapun

menurun baik pada pendapatan asli daerah.

Sesuai dengan tingkat keefektivitasnya yang mencapai 88,17% dan >100%

dapat menunjukan bahwa pada dasarnya BAPENDA Kota Manado dalam segi

penerimaan pajak sudah sesuai dengan apa yang diharapkan, kecuali pada tahun

2020 yang hanya mencapai 51,68%. Pada beberapa tahun belakangan ini

pembangunan Kota Manado yang sudah dikatakan berkembang, dewasa ini seperti

meningkatnya pusat perbelanjaan, pertokoan dan hiburan serta meningkatnya

jumlah kendaraan dari tahun ke tahun dapat membuat penerimaan pajak parkir lebih

tinggi dan dapat memberikan pemasukan yang lebih besar terhadap PAD.

4.3.2 Kontribusi Pajak Parkir Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota

Manado

Penerimaan pajak parkir di Kota Manado dari tahun 2015-2020 pada

dasarnya hampir mencapai target pada tiap tahun nya. Akan tetapi dimulai dari

tahun 2015-2020 kontribusi pajak parkir masih jauh dibawah kata optimal. Pada

kenyataannya kontribusi pajak parkir terhadap PAD masih jauh dari harapan,

karena PAD tidak hanya berasal dari pajak parkir, sehingga ada beberapa sumber

lain yang mempengaruhinya. Walaupun pada kenyataannya penerimaan pajak

parkir tiap tahunnya mencapai target yang telah ditetapkan bahkan melebihinya
44

namun itu belum menjamin penerimaan pajak parkir dapat memberikan kontribusi

yang optimal terhadap pendapatan asli daerah Kota Manado.

Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui pada tahun 2015 sampai dengan 2020

penerimaan pajak parkir masih sangat kurang dalam memberikan kontribusi

terhadap pendapatan asli daerah kota Manado. Hal ini dapat diketahui karena pada

tahun 2015 sampai 2020 kontribusi penerimaan pajak parkir terhadap pendapatan

asli daerah menunjukan angka dikisaran 2-3% namun selalu dibawah 10%. Sesuai

dengan kriteria kontribusi jika 0,00 %- 100% dikategorikan sangat kurang. Dengan

meningkatnya volume kendaraan pada tiap tahun nya seharusnya menjadi potensi

yang besar bagi penerimaan pajak parkir namun pada kenyataannya kontribusi dari

penerimaan pajak parkir masih sangat kurang terhadap pendapatan asli daerah Kota

Manado.

Kontribusi penerimaan pajak parkir terhadap PAD yang masih kurang

disebabkan karena masih banyaknya lahan parkir khusus yang belum memberikan

pemasukan dari segi penerimaan pajak parkir. Pada saat ini Kota Manado sudah

pesat dalam segi pembangunan seharusnya ini menjadi peluang bagi BAPENDA

Kota Manado dalam meningkatkan penerimaan pajak parkir. Dapat diketahui dari

tabel 4.2 bahwa kontribusi terbesar penerimaan pajak parkir terhadap PAD terjadi

pada tahun 2018 yaitu sebesar 3,749 % dan kontribusi terkecil terjadi pada tahun

2015 yaitu sebesar 2,436 %. Pada tahun 2017 penerimaan pajak parkir mengalami

penurunan padahal realisasi PAD mengalami kenaikan yang tinggi namun

kontribusi pajak parkir malah menurun dari tahun sebelumnya terhadap PAD.

Selain itu di tahun 2018 dan 2019 kontribusi pajak parkir terhadap PAD meningkat
45

walaupun realisasi PAD berkurang dari tahun sebelumnya. Dan pada tahun 2020

kontribusi pajak parkir menurun lagi dikarenakan realisasi PAD dan realisasi pajak

parkir menurun. Realisasi PAD dan realisasi pajak parkir menurun pada tahun 2020

disebabkan karena adanya wabah virus covid-19 yang berdampak pada semua

pendapatan daerah maupun pusat. Kontribusi penerimaan pajak parkir terhadap

PAD masih di kategorikan sangat kurang, karena bukan hanya pajak parkir saja

yang menjadi penunjang untuk pendapatan asli daerah. melainkan ada beberapa

pajak daerah lainnya. Kurang optimalnya kontribusi penerimaan pajak parkir

terhadap PAD seharusnya ini menjadi perhatian khusus BAPENDA Kota Manado

yang merupakan instansi yang mengelola serta bertanggung jawab terhadap

penerimaan pajak parkir.


BAB V

PENUTUP
5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan temuan-temuan yang diperoleh, maka

dapat disimpulkan bahwa:

1. Tingkat efektivitas penerimaan pajak parkir di Kota Manado pada tahun

2015-2020 hampir seluruhnya dikategorikan sangat efektif, hanya pada

tahun 2015 yang dikategorikan efektif saja dan pada tahun 2020

dikategorikan tidak efektif. Hal itu dibuktikan karena pada tahun 2015-2020

kecuali tahun 2015 dan 2020, penerimaan pajak parkir di Kota Manado

selalu melebihi target yang telah ditetapkan sehingga mencapai tingkat

efektivitas >100 % (sangat efektif) sedangkan pada tahun 2015 tingkat

efektivitas 88,17% (efektif) dan tahun 2020 tingkat efektivitas 51,68%

(tidak efektif).

2. Kontribusi penerimaan pajak parkir terhadap pendapatan asli daerah Kota

Manado masih sangat kurang dibuktikan karena penerimaan pajak parkir

tahun 2015-2020 masih dibawah 10 % terhadap pendapatan asli daerah Kota

Manado. Artinya, walaupun hampir tiap tahunnya realisasi penerimaan

pajak parkir melebihi target yang telah ditetapkan namun itu masih sangat

kurang dalam meberikan kontribusi terhadap pendapatan asli daerah.

3. Hambatan yang dihadapi dalam penerimaan pajak parkir yaitu sulitnya

pemerintah memberikan surat SPTPD serta sosialisasi kepada wajib pajak

karena wajib pajak sangat jarang ada di tempat. Wajib pajak biasanya

46
47

berada diluar kota. Selain itu hambatan dalam penerimaan pajak parkir ialah

masih adanya oknum-oknum petugas parkir liar yang memungut biaya

parkir yang menggunakan biaya parkir untuk kepentingan pribadi sehingga

tidak masuk kedalam pendapatan pajak parkir di Kota Manado.

4. Upaya yang dilakukan pemerintah dalam meningkatkan penerimaan pajak

parkir yaitu senantiansa melakukan penyuluhan kepada wajib pajak

mengenai pajak daerah khsusunya pajak parkir dan melakukan pengawasan

serta pendataan wajib pajak secara baik. Selain itu kebijakan dari

pemerintah untuk melakukan penertiban terhadap oknum-oknum parkir liar

yang mengambil keuntungan pribadi.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka saran yang diberikan kepada

BAPENDA adalah:

1. Lebih memberikan perhatian khusus terhadap semua wajib pajak. Seperti

melakukan sosialisasi, pengawasan, dan pendataan wajib pajak secara lebih

baik lagi dapat meningkatkan penerimaan pajak parkir serta pemerintah

harus mengawasi dan mendata seluruh lahan khusus parkir yang masih

berada wilayah Kota Manado. Hal tersebut ditujukan agar penerimaan pajak

parkir dapat memberikan kontribusi yang optimal terhadap pendapatan asli

daerah.

2. Dalam menetapkan target sebaiknya menetapkan target yang besar. Agar

selalu termotivasi untuk meningkatkan penerimaan pajak parkir di setiap

tahun nya sehingga pajak parkir tetap stabil di tingkat efektivitas baik.
48

3. Melalui pendataan, pengawasan, dan pemberlakuan pajak parkir di tempat-

tempat yang belum memberikan pemasukan di sektor pajak parkir

merupakan upaya-upaya yang harus dilakukan dalam mengatasi semua

hambatan penerimaan pajak parkir sehingga penerimaan pajak parkir dapat

hasil yang optimal dan semua hambatan dapat teratasi.


DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, A, Prabowo. 2015. The Efectivenes Of The Systems and Procedures Of The
Parking Tax Revenue At Regional Revenue Of Office Of Manado. Journal
EMBA University Of Sam Ratulangi, Vol. 3. No.2.

Alena, Andrejovska., Veronika, Pulikova. 2018. Tax Revenues in the Context of


Economic Determinants. Journal Economics University Of Montenegrin,
Vol. 14. No.1.

Alim, Syahirul. 2016. Potensi Pajak Parkir Terhadap Pendapatan Asli Daerah
Kota Makassae (Studi Kasus PD. Parkir Makassar Raya). Skripsi.
Universitas Islam Negeri Alauddin. Makassar.

Beni Pekei. 2016. Konsep dan Analisis Efektivitas Pengelolaan Keuangan Daerah
di Era Otonomi. Buku 1. Taushia. Jakarta Pusat

Anjari, Khamdi and Mudakir, Y Bagio. 2017. Potensi Pendapatan Daerah Pajak
Dan Retribusi Parkir Area Paragon City Mall Semarang. Universitas
Dipenogoro. Semarang.

Bambang, Prakosa. 2005. Pajak dan Retribusi Daerah. Yogyakarta

Dian., Damayanti, Nala. 2017. Analisis Efektivitas dan Kontribusi Penerimaan


Pajak Parkir terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Manado. Skripsi. Universitas
Dian Nuswantoro. Manado.
Febri, Muqtashidin. 2016. Analisis Kontribusi Pajak Parkir Mall Terhadap
Penerimaan Pendapatan Asli Daerah Kota Palembang Tahun (2012-2014).
Skripsi. Universitas Sriwijaya. Palembang.

Galih Wicaksono., Yeni, Puspita. 2020. Analisis Efektivitas Kontribusi dan Potensi
Penerimaan Pajak Parkir Di Kabupaten Banyuwangi. Jurnal Riset
Manajemen dan Bisnis Universitas UNIAT Jakarta, Vol, 5. No.1.

Hery, Alexander. 2021. Pengantar Ilmu Hukum Pajak. Yrama Widya. Bandung

Ikhsan, Septiansyah., Diamonalisa, Sofianty., Helliana. 2018. Pengaruh Efektivitas


Penerimaan Pajak Parkir dan Efektivitas Penerimaan Pajak Restoran
Terhadap Pendapatan Asli Daerah (Studi Kasus Pada Dinas Pelayanan Kota
Bandung Periode 2011-2015). Jurnal Akuntansi Universitas Islam Bandung,
Vol, 4. No.2.

49
Irene, O, Wijaya., Ngadiman. 2019. Analisis Kontribusi Pajak Daerah Jakarta
Utara Terhadap Penerimaan Pajak Daerah Dki Jakarta. Jurnal Paradigma
Akuntansi Universitas Tarumanagara Jakarta, Vol, 2. No.4.

Kertabudi, Djamu. 2007. Selayang pandang Dinas Pendapatan Daerah. Soreang


Kabupaten Bandung

Kuncoro, Mudrajat. 2013. Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi. Edisi Keempat.
Erlangga. Jakarta.
Lanovriani, H. 2017. Strategi Peningkatan Kontribusi Pajak Parkir Dalam
Menunjang Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Yogyakarta. Skripsi.
Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta.
Lerato Riba. 2016. The relationship between tax and economic growth: A South
African perspective. Thesis. University Of Cape Town. South Africa.

Lucia, R, Indrawati., Endang, K, Panggiarti., Lorentino, T, Laut. 2017. Perspektif


Pajak Daerah Bagi Pendapatan Asli Daerah Kota Magelang. Jurnal Riset
Ekonomi Pembangunan Universitas Tidar Jawa Tengah, Vol, 2. No.1.

Mahyuliza. 2017. Analysis Of Effectiveness and Contribution Of Tax Parking


Receipts To The Original Regional Area Of Medan City In 2013 – 2016.
Thesis. University Of Negeri Medan. Indonesia.

Mardiasmo. 2017. Perpajakan. Andi. Yogyakarta.

Mardiasmo. 2019. Perpajakan. Andi. Yogyakarta.

Memah, Edward. 2013. Eferktifitas dan Kontribusi Penerimaan Pajak Hotel


Terhadap PAD Kota Manado. Jurnal Emba. Vol. 1.

Muljono, Djoko. 2010. Panduan Brevet Pajak : Akuntansi Pajak dan Ketentuan
Umum Perpajakan. Andi. Yogyakarta.

Mustaqiem. 2014. Perpajakan dalam konteks Teori dan Hukum Pajak di


Indonesia. Buku Litera. Yogyakarta.

Pandiangan, Liberti. 2007. Modernisasi dan Reformasi Pelayanan Perpajakan


Berdasarkan UU Terbaru. PT. Elek Media Komputindo. Jakarta.

Putu, I, Yuliartini., Ni, L, Supadmi. 2015. Efektivitas Pemungutan Pajak Hotel dan
Restoran Pada Pemerintah Daerah Kota Denpasar. Jurnal Akuntansi
Universitas Udayana Bali, Vol, 10, No.2.

50
Rodiah., Rana, Nur. 2018. Department Of Local Tax Service Performance In
Increasing Local Own Revenue In Malang (Study On Parking Tax Collection
In Shopping Center Malang). Thesis. University Brawijaya. Indonesia.

Salehoddin. 2019. Efektivitas dan Kontribusi Penerimaan Pajak Daerah Terhadap


Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahan Kabupaten Pamekasan. Jurnal
Akuntansi dan Investasi Universitas Madura, Vol. 4. No.2.

Selin, Gintoe. 2018. Analisis Peran Pemungutan Pajak Parkir Dalam Peningkatan
Pendapatan Asli Daerah Di Kota Bitung. Jurnal Going Concern:Jurnal Riset
Akuntansi Universitas Sam Ratulangi, Vol. 13, No.04.

Siahaan, Marihot P. 2005. Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. PT. Raja Grafindo
Persada. Jakarta

Simamora, Henry. 2013. Akuntansi Manajemen. Salemba Empat. Jakarta.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta.


Bandung.
Sugiyono. 2019. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta.
Bandung.

Sukmadinata. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. PT Remaja Rosdakarya.


Bandung.

Suwardjono. 2002. Akuntansi Pengantar: Proses Penciptaa Data Pendekatan


Sistem. BPFE. Yogyakarta.

Ulfah, Agistia. 2017. Analisis penerapan sistem administrasi modern pada pajak
hotel, pajak restoran, pajakreklame dan pajak parkir terhadap peningkatan
efektivitas pendapatan asli daerah di Kota Tangerang. Skripsi. Universitas
Trisakti. Jakarta.

Ulul, Azmi. 2020. Pajak dan Retribusi Parkir Pajak dan Retribusi Parkir Terhadap
PAD Kota Bandar Lampung Tahun 2014-2018 Dalam Ekonomi Islam. Jurnal
Hukum dan Ekonomi Syariah Universitas IAIN Metro Lampung, Vol, 8.
No.1.

Waluyo. 2011. Perpajakan Indonesia. Salemba Empat. Jakarta.

Woryandari., Anita, Wijayanti., Yuli, Chomsatu. 2015. Analisis Efektivitas Pajak


Parkir Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Sukoharjo. Jurnal
Ekonomi Universitas Islam Batik Surakarta, Vol. 4, No.1.

51
Yunita, Indriyani. 2018. Analisis Efektifivitas dan Kontribusi Pajak Parkir
Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Trenggalek Tahun 2013-
2017. Skripsi. Universitas Nusantara PGRI Kediri. Jawa Timur.

Yunita, L, Agustin., Supri, W, Utomo., Nur, W, Sulistyowati. 2018. Analisis

Penerimaan Pajak Parkir Terhadap Parkir Pendapatan Asli Daerah Kota

Madiun. Jurnal Forum Ilmiah Pendidikan Akuntansi Univeristas PGRI

Madiun, Vol. 6, No.2.

52

Anda mungkin juga menyukai