MAG DENGAN
MIASTENIA GRAVIS DI RUANG ICU RSUD PROF. DR.
MARGONO SOEKARJO
Disusun Oleh:
Siti Aisah
I4B021011
I. IDENTITAS KLIEN
Nama : Nn. BS Penanggung jawab
Usia : 67 tahun 1 bulan Nama : Ny. B. Y
Jenis kelamin : Perempuan Usia : 39 tahun
Pendidikan : SMA Suku/bangsa : Jawa
Pekerjaan : PerusahaAn transportasi Agama : Islam
Suku/bangsa : Jawa Pendidikan : S1
Agama : Islam Pekerjaan : wiraswasta
Diagnosa : Post laminrctomy ec Alamat : Ponorogo
tumor Spinal
No. RM : 01060869
Alamat :
Circulation
1. Look : Bibir tampak sedikit pucat, konjugtiva tidak anemis,
capillary refill time < 3 detik,
2. Listen : Nadi: 60x/menit; TD: 175/84
3. Feel : Akral terasa dingin, nadi 112x/menit serta teraba lemah.
Disability
1. Look : Pasien dalam kondisi umum lemah dan respon pupil isokor.
2. Listen : Skor GCS 6 (E1M3V terintubasi)
3. Feel : Kekuatan otot
R L
1 1
1 1
III.PENGKAJIAN SEKUNDER
A. Wawancara
1. Keluhan utama
Pasien masuk ruang ICU setelah dilakukan operasi laminectomy tumor
spinal. Pasien masuk pukul 11.30 tanggal 14 /01/ 2022. Keadaan umum
pasien lemah, kesadaran tersedasi, GCS E1M1Vterintubasi, terpasang
ventilator mode A/Cterdapat sumbatan jalan napas. Saat dilakukan
pengkajian pasien dalam keadaan umum lemah dan skor GCS
somnolen. Pasien dengan SPO2 91%, terpasang alat bantu napas
ventilator mekanik; PEEP 8; Fi02 80%. Suara napas ronkhi basah halus,
tampak keluar secret, dan suara napas vesikuler. Pasien terpasang ETT.
Suhu klien 37,2 C
2. Riwayat penyakit sekarang
Ikontrol dok ida 2015, tensi tinggi di dkt. Dr ruang kenanga poli syaraf
dr tarkib,
3. Riwayat penyakit dahulu
Pasien mengatakan hipertensi, kandesartan 1x tablet
4. Riwayat penyakit keluarga
Ponakan pernah stroke. Kolestrole
5. Riwayat pekerjaan
Pasien mengatakan jika pekerjaan pasien adalah karyawan swasta di
pabrik beton
6. Riwayat geografi
Pasien mengatakan tinggal di area rumah dekat pabrik beton dengan
risiko pencemaran udara dari pabrik
7. Riwayat alergi
Pasien menyatakan bahwa pasien tidak memiliki alergi apapun (alergi
obat -, alergi makanan -).
8. Kebiasaan sosial
Pasien mengatakan bahwa sebelum masuk rumah sakit pasien kadang-
kadang aktif mengikuti kegiatan sosial yang ada dilingkungannya.
9. Kebiasaan merokok
-
B. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum: Keadaan pasien lemah (somnolen) dan ada penurunan
kesadaran dengan Glasgow Coma Scale (GCS) adalah E3, M3, V5.
TTV:
- TD : 132/89 mmHg
- Nadi : 112 x/menit
- RR : 21 x/menit
- T : 37,2 oC
- Saturasi O2 : 91%
BB : 40 kg
TB : 160 cm
1. Kepala dan leher
Kepala Inspeksi:
Bentuk kepada mesochepal, tidak ada lesi di daerah
kepala atau wajah, tidak ada pembengkakan di daerah
kepala atau wajah pasien. Pertumbuhan rambut rata,
berminyak, rambut berwarna hitam dan sedikit semir,
sedikit berminyak, rambut sedikit rontok.
Palpasi:
Tidak teraba benjolan, tidak ada nyeri tekan.
Mata Inspeksi:
Kedua mata simetris, pupil isokor, terdapat reflex
terhadap cahaya, sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak
anemis, terdapat edema palpebra dan tidak ada kotoran
pada kedua mata.
Palpasi:
Tidak ada nyeri tekan
Hidung Inspeksi:
Bentuk hidung simetris, pernafasan cuping hidung
tidak ada, fungsi penciuman normal, tidak ada polip,
tidak ada secret pada hidung, terpasang NGT
Palpasi:
Tidak ada nyeri tekan
Mulut Warna bibir normal, bibir simetris, kering, tidak
terdapat massa, tidak menggunakan gigi palsu, fungsi
pengecapan tidak terkaji, tidak terdapat stomatitis,
lidah kotor, tidak terdapat peradangan pada gusi, tidak
terdapat pembesaran pada tonsil dan tidak terdapat
sianosis, tidak terpasang ETT, dan ventilator mekanik.
Telinga Inspeksi:
Telinga normal, simetris pada kedua sisi, tidak ada
sekret yang keluar, tidak ada inflamasi, tidak ada
perdarahan, fungsi pendengaran normal dan tidak
terdapat riwayat gangguan pendengaran.
Palpasi:
Tidak terdapat nyeri tekan pada telinga dan bagian
belakang telinga.
Leher Inspeksi:
Normal, warna kulit merata, terpasang trakeostomi H
7, dan terdapat secret dari trakeostomi.
Palpasi:
nyeri tekan pada area trakeostomi.
2. Dada
Paru
Inspeksi Pergerakan dada simetris, tidak ada lesi, tidak ada
retraksi dinding dada, frekuensi nafas 21x/menit dan
tampak sesak
Palpasi Tidak terdapat krepitasi, tidak terdapat nyeri tekan
Perkusi Suara sonor pada kedua paru
Auskultasi Suara paru ronkhi basah halus, terdapat bunyi nafas
tambahan, irama nafas irreguler.
Jantung
Inspeksi iktus kordis tidak terlihat
Palpasi Tidak ada nyeri tekan, iktus kordis tidak teraba
Perkusi Bunyi pekak
Auskultasi Terdengar suara S1 lub dan suara S2 dup. Tidak
terdapat bunyi tambahan, irama detak jantung reguler
3. Abdomen
Inspeksi Perut datar, tidak ada luka atau jejas pada perut, tidak
ada inflamasi pada perut, tidak ada spider nevi, warna
kulit normal, tidak ada luka dan kotoran pada
umbilicus.
Auskultasi Bising usus 12 x/menit
Perkusi Bunyi timpani
Palpasi Tidak terdapat nyeri pada abdomen, tidak ada masa,
tidak ada pembesaran hepar dan ginjal.
4. Ekstremitas
Ekstremitas atas
Tanggal/ Kanan Kiri
jam kesemutan Edem Nyeri kesemutan Edema Nyeri
a
11/11/2021 + - - + - -
08.00
Gerak : Ekstremitas kanan dan kiri tidak dapat digerakkan
Tonus : Kekuatan otot pada ekstremitas kanan 2 dan ekstremitas
kiri 2.
Ekstremitas bawah
Tanggal/ Kanan Kiri
jam kesemuta Edem Nyer kesemuta Edem Nyer
n a i n a i
11/11/202 + - - + - -
1
08.00
Gerak : Ekstremitas kanan dan kiri dapat digerakkan
Tonus : Kekuatan otot pada ekstremitas kanan 2 dan ekstremitas
kiri 2
5. Genitalia
Klien menggunakan kateter urine dan pampers. Kateter urine terpasang
sejak pasien masuk IGD dan belum pernah diganti, urine output 1100
ml, berwarna kuning pekat kecoklatan seperti teh dan tidak terdapat
darah pada urine.
6. Sistem integumen
Tanggal/ Warna Turgor Mukosa Capillary kelainan
jam kulit bibir refill
11/11/2021 Kulit menurun Lembab <3 detik Tidak
08:00 kuning ada
langsat
7. Sistem persyarafan
Tanggal 11/11/2021 (08.00)
Status mental
Tingkat kesadaran Kesadaran somnolen
GCS Skor GCS 16
Gaya bicaya (E3M3Vtrakeostomy)
Klien mampu berkomunikasi
dengan baik saat dilakukan
pengkajian. Namun hanya
mampu menggerakan bibir tanpa
suara dan tidak mampu membuka
mata
Fungsi intelektual
Orientasi waktu Pasien tida sadar
Daya pikir
Pasien tida sadar
Spontan, alamiah, masuk akal Pasien tida sadar
Kesulitan berpikir Pasien tida sadar
Halusinasi
Status emosional
Alamiah dan datar Pasien tida sadar
IV.PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan laboratorium
Tanggal: 31 Desember 2021
Nilai
Pemeriksaan Hasil Satuan
normal
Cairan otak
Bekuan Negative Bekuan
Berat jenis 1,015
chlorida 108 Mmol/l 115-130
fisis mEq/L
glukosa 138 Mg/Dl 40-70
hitungan jenis
jumlah sel 100 /Ul 0-5
kejernihan Jernih Jernih
6 % 40-80
limfosit
100 Mg/Dl
protein
94 % 0-6
segmen
tes nonne Negative Negative
tes pandy .
warna Tidak berwana Tidak
kultur dan TKA cairan Tidak ada pertumbuhan warna
otak
media 00
pengecekan Tidak ada pertumbuhan 00
specimen Tidak ditemukan bacteri 00
kultur cairan tubuh Cairan otak
Kimia klinik
Albumin 2,83 g/dL
L 3,4 mEq/L
kalium 8,1 mEq/L
N 98 mEq/L
kalsium 138 mEq/L
L
Klorida
N
Natrium
N
Keterangan:
H: Tinggi
L: Rendah
V. PROGRAM TERAPI
Rute
Terapi Dosis Kegunaan
pemberian
Ampicillin 3 x 1,5 IV Mencegah infeksi bakteri
sulbactamm gram
Vit C 1 x 1 gram IV Membantu pembentukan
protein
Ranitidin 50 2x1 IV Menangani gejala atau
mg ampul penyakit yang berkaitan
dengan produksi asam
berlebih di dalam lambung
Nacl infus 500 20 tpm IV Mengembalikan
mL keseimbangan elektrolit.
Nebulizer 2x1 IV Membantu pengeluaran
sekret.
VI. ANALISIS DATA
Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul berdasarkan PPNI (2016) adalah sebagai berikut:
Data Etiologi Masalah
DS : Gangguan metabolisme Pola nafas tidak efektif
- Keluarga pasien mengatakan pasien menggunakan selang
ventilator mekanik setelah dari ruang operasi
DO :
- Pasien terlihat menggunakan ETT
- Pasien terlihat kesulitan untuk bernafas
Skala Terapeutik
Indikator
Awal Tujuan 2. Lakukan perawatan luka
Nyeri 3 5 3. Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak
Kemerahan 3 5 dengan pasien
Nanah 3 5
Perbaikan Edukasi
3 5
jaringan
Keterangan: 1. Jelaskan tanda dan gejala infeksi
1. Anjurkan pasien untuk meningkatkan
1: Meningkat asupan nutirisi dan cairan
2: Cukup meningkat
3: Sedang
4: Cukup menurun
5: Menurun