HALUSINASI
DI RUMAH SAKIT JIWA Prof. Dr. SOEROJO MAGELANG
DISUSUN OLEH :
KONSEP DASAR
A. PENGERTIAN
B. ETIOLOGI
1) Biologis
2) Psikologis
3) Sosial Budaya
b. Faktor Prespitasi
1) Biologis
2) Stress Lingkungan
3) Sumber Koping
c) Menarik diri.
C. MENIFESTASI KLINIS
Tanda dan gejala perilaku pasien yang teramati adalah sebagai berikut :
1. Melirikan mata ke kiri dan ke kanan seperti mencari siapa atau apa yang
sedang berbicara.
2. Mendengarkan dengan penuh perhatian pada orang lain yang tidak sedang
berbicara atau kepada benda mati seperti mebel, tembok dll.
3. Terlibat percakapan dengan benda mati atau dengan seseorang yang tidak
tampak.
a. Halusinasi pendengaran
b. Halusinasi penglihatan
c. Halusinasi penciuman
e. Halusinasi perabaan
f. Halusinasi senestetik
g. Halusinasi kinestetik
D. PATHOFISIOLOGI
Fase pertama
Fase ketiga
Fase keempat
Disebut juga fase conquering atau panik yaitu klien lebur dengan
halusinasinya. Termasuk dalam psikotik berat. Karakteristik:
halusinasinya berubah menjadi mengancam, memerintah dan memarahi
klien. Klien menjadi takut, tidak berdaya, hilang kontrol, dan tidak
dapat berhubungan secara nyata dengan orang lain dilingkungannya.
Perilaku klien: perilaku teror akibat panik, potensi bunuh diri, perilaku
kekerasan, agitasi, menarik diri.
E. PATHOFLOW
F. PENATALAKSANAAN MEDIS
a. Psikofarmakoterapi
b. Terapi Somatis
I. DIAGNOSA KEPERAWATAN
J. INTERVENSI KEPERAWATAN
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/17747745/
asuhan_keperawatan_pada_tn_A_dengan_post_app_perforasi
https://dspace.umkt.ac.id/bitstream/handle/463.2017/1015/KIAN.pdf?
sequence=1&isAllowed=y
http://firwanintianur93.com/2014/01/laporan-pendahuluan-sectio-
caesarea.html