Anda di halaman 1dari 1

Hakikat Dongeng

Dongeng termasuk dalam cerita rakyat lisan. Menurut Danandjaja (1994:83) cerita rakyat
lisan terdiri atas mite, legenda, dan dongeng. Dongeng adalah cerita rakyat yang tidak
dianggap benar-benar terjadi oleh yang empunya cerita dan tidak terikat oleh waktu maupun
tempat. Dongeng diceritakan terutama untuk hiburan, walaupun banyak juga dongeng yang
melukiskan kebenaran, berisi ajaran moral, bahkan sindiran.
Dongeng merupakan suatu cerita fantasi yang kejadian-kejadiannya tidak benar terjadi
(Widjojoko dan Hidayat, 2009, hlm. 33). Istilah dongeng dapat dipahami sebagai cerita
rakyat yang bersifat universal yang dapat ditemukan di berbagai pelosok masyarakat dunia.
Dongeng sebagai salah genre cerita anak tampaknya dapat dikategorikan sebagai salah satu
cerita fantasi dan dilihat dari segi panjang cerita biasanya relatif pendek.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997: 364), dongeng adalah cerita yang tidak
benar-benar terjadi (terutama kejadian zaman dulu yang aneh-aneh). Dongeng disampaikan
baik secara lisan maupun tertulis dan dapat dijadikan sebagai tempat untuk berkomunikasi.
Berbagai cara dapat dilakukan untuk berkomunikasi dan menyampaikan pesan, baik itu
secara langsung maupun tidak langsung. Pesan tidak langsung dapat disampaikan melalui
puisi, lagu maupun dongeng.
Dongeng termasuk cerita bebas yang direka-reka, yang tidak terikat baik oleh waktu maupun
tempatnya, dan juga tidak memiliki karakter yang nyata. Dongeng penuh dengan kejadian
fantasi berupa keajaiban-keajaiban yang sama sekali tidak dapat terjadi dalam kehidupan
nyata karena bertentangan dengan hukum alam.

Anda mungkin juga menyukai