Anda di halaman 1dari 7

TUGAS INDIVIDU ANALISIS PUSTAKA 5

A. Identitas Analisis Pustaka


Mata Kuliah : Wawasan Pendidikan
Nama/NIM : Candra Hermawan/ 210341970418
Tanggal : 13 Oktober 2021
Topik pembelajaran : Menganalisis teori-teori pendidikan dan pembelajaran dan penerapannya dalam sistem pendidikan di tingkat sekolah di
era Revolusi industri 4.0
Dosen Pembina : 1. Prof. Dr. Susriyati Mahanal, M.Pd.
2. Dr. Ibrohim, M.Si.

B. Analisis Pustaka
Pertanyaan Referensi 1 Referensi 2
1. Keterampilan apa saja yang harus dikuasai Assessment and Teaching of 21st Century Pada abad ke-21 tidak hanya
peserta didik guna menghadapi Skills mengorganisasikan keterampilan, mengandalkan pengetahuan tetapi
perkembangan pada Abad 21? pengetahuan, sikap, nilai, dan etik abad ke- keterampilan pun ikut berperan dalam
21 ke dalam empat kategori (Saavedra dan pembelajaran abad ke-21. Keterampilan
Opfer, 2012). Pertama, cara berpikir (ways merupakan komponen penting yang
of thinking) meliputi kreativitas dan dibutuhkan dalam berbagai bidang di
inovasi, berpikir kritis, pemecahan kehidupan. Trilling & Fadel dalam
masalah, pembuatan keputusan, dan belajar (Wijaya, Sudjimat, 2016: 267) berpendapat
tentang belajar (metakognisi). Kedua, cara bahwa keterampilan abad ke-21 adalah (1)
bekerja (ways of working) meliputi life and career skills, (2) learning and
keterampilanberkomunikasi, berkolaborasi, innovation skills, dan (3) Information
dan kerja tim. Ketiga, alat-alat untuk media and technology skills. Dengan
bekerja (tools of working) meliputi demikian pendidikan menjadi suatu usaha
pengetahuan umum dan literasi teknologi untuk meningkatkan taraf kesejahteraan
komunikasi dan informasi. Keempat, hidup kehidupan manusia dan termasuk bagian
di dunia (living in the world) meliputi dari pembangunan nasional.
kewarganegaraan, hidup dan karir,
tanggung jawab personal dan sosial, serta
kompetensi dan kesadaran budaya.
Keterampilan abad ke-21 yang sangat
diperlukan oleh lulusan untuk berprestasi
dan berkompetisi di abad ke-21 telah
diidentifikasi oleh The Partnership for 21st
Century Skills (2008). Keterampilan ini
dapat meningkatkan kemampuan daya jual
(marketability), kemampuan bekerja
(employability), dan kesiapan menjadi
warga negara (readiness for citizenship)
yang baik.
2. Bagaimana konsep pelaksanaan pendidikan Era revolusi industri 4.0 telah mengubah Pendidikan di era revolusi industri 4.0
yang cocok untuk menghadapi era revolusi cara berpikir tentang pendidikan. dipandang sebagai pengembangan tiga
industry 4.0? Perubahan yang dibuat bukan hanya cara kompetensi besar abad ke-21, yakni
mengajar, tetapi jauh lebih penting adalah kompetensi berpikir, bertindak dan hidup
perubahan dalam perspektif konsep di dunia. Sistem pembelajaran pada masa
pendidikan itu sendiri. Oleh karena itu, revolusi 4.0 yang menerapkan kreativitas,
pengembangan kurikulum saat ini dan berpikir kritis, kerjasama, keterampilan
masa depan harus melengkapi kemampuan komunikasi, kemasyarakatan dan
siswa dalam dimensi pedagogik, keterampilan karakter, dengan beberapa
keterampilan hidup, kemampuan untuk aspek dan komponen pembelajaran
hidup bersama (kolaborasi) dan berpikir pendidikan 4.0. Untuk menghadapi
kritis dan kreatif. Mengembangkan soft pembelajaran di revolusi industri 4.0,
skill dan transversal skill, serta setiap orang harus memiliki keterampilan
keterampilan tidak terlihat yang berpikir kritis, pengetahuan dan
tidakterkait dengan bidang pekerjaan dan kemampuan literasi digital, literasi
akademik tertentu. Namun, berguna dalam informasi, literasi media dan menguasai
banyak situasi kerja seperti keterampilan teknologi informasi dan komunikasi.
interpersonal, hidup bersama, kemampuan
menjadi warga Negara yang berpikiran
global, dan literasi media dan informasi.
Pengembangan kurikulum harus mampu
mengarahkan dan membentuk siswa yang
siap menghadapi era revolusi industry
dengan penekanan pada bidang Science,
Technology, Engineering, dan
Mathematics (STEM), serta berkarakter.
Reorientasi kurikulum yang mengacu pada
pembelajaran berbasis TIK, internet of
things, big data dan komputerisasi, serta
kewirausahaan dan magang, perlu menjadi
kurikulum wajib untuk menghasilkan
lulusan yang terampil di bidang literasi
infromasi, literasi teknologi, dan literasi
manusia.
Untuk memastikan kurikulum yang
disesuaikan dilaksanakan secara optimal,
kompetensi yang harus dimiliki oleh guru
adalah educational competence,
competence for technological
commercialization, competence in
globalization, competence in future
strategies serta counselor competence.
Guru juga perlu memiliki sikap yang
bersahabat dengan teknologi, kolaboratif,
kreatif dan mengambil risiko, memiliki
selera humor yang baik, serta mengajar
secara menyeluruh (holistik).
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan oleh
sekolah dan guru dalam memutuskan
bagaimana pendidikan dan pembelajaran
diselenggarakan, yakni pembelajaran
berpusat kepada siswa (student-centered
learning), kolaborasi (collaborative
learning), penuh makna, serta terintegrasi
dengan masyarakat. Untuk mendukung
proses pendidikan dan pembelajaran
dimaksud, cara seperti (1) flipped
classroom, (2) mengintegrasikan media
sosial, (3) Khan Academy, (4) project-
based learning, (5) moodle, dan (6)
schoology, dapat diintegrasikan ke dalam
proses pembelajaran
Kesimpulan Menurut Assessment and Teaching of 21st Century Skills, keteramapilan abad ke-21
dikelompokkan dalam tiga kategori, yaitu cara berpikir (ways of thinking), cara bekerja
(ways of working), alat-alat untuk bekerja (tools of working), dan hidup di dunia (living
in the world). Untuk itu dunia pendidikan harus beradaptasi dan melakukan penyesuaian
dalam beberapa hal, antara lain: 1) kurikulum saat ini dan masa depan harus melengkapi
kemampuan siswa dalam dimensi pedagogik, keterampilan hidup, kemampuan untuk
hidup bersama (kolaborasi) dan berpikir kritis dan kreatif; 2) kurikulum harus mampu
mengarahkan dan membentuk siswa yang siap menghadapi era revolusi industry dengan
penekanan pada bidang Science, Technology, Engineering, dan Mathematics (STEM); 3)
kompetensi yang harus dimiliki oleh guru adalah educational competence, competence
for technological commercialization, competence in globalization, competence in future
strategies serta counselor competence; 4) pembelajaran berpusat kepada siswa (student-
centered learning), kolaborasi (collaborative learning), penuh makna, serta terintegrasi
dengan masyarakat; 5) pembelajaran dapat menggunakan cara seperti flipped classroom,
mengintegrasikan media sosial, Khan Academy, project-based learning,moodle, dan
schoology

C. REFERENSI
Referensi 1:
 Redhana, I. W. 2019. Mengembangkan Keterampilan Abad ke-21 dalam Pembelajaran Kimia. Inovasi Pendidikan Kimia, 13 (1), 2239-
2253. (Online), (https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/JIPK/article/view/17824., diakses pada tanggal 10 Oktober 2021)
 Mardiyah, R. H., Aldriyani, S. N. F., Chitta, F., Zulfikar, M. D. 2021. Pentingnya Keterampilan Belajar di Abad 21 sebagai Tuntutan
dalam Pengembangan Sumber Daya Manusia. Lentera: Jurnal Pendidikan, 12 (1), 29-40. (Online),
(https://journal.unilak.ac.id/index.php/lectura/article/view/5813, diakses pada tanggal 10 Oktober 2021).
Referensi 2:
 Lase, D. 2019. Pendidikan di Era Revolusi Industri 4.0. Jurnal Sudermann, 1 (1), 28-43. (Online),
(https://jurnal.sttsundermann.ac.id/index.php/sundermann/article/view/18, diakses pada tanggal 10 Oktober 2021)
 Putriani, J. D., Hudaidah. 2021. Penerapan Pendidikan Indonesia di Era Revolusi Industri 4.0. Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan, 3 (3),
831-838. (Online), (https://edukatif.org/index.php/edukatif/article/view/407, diakses pada tanggal 10 Oktober 2021).

Anda mungkin juga menyukai