Anda di halaman 1dari 10

Indonesian Journal of Islamic Educational Management

p-ISSN: 2515-3610 | e-ISSN: 2615-4242


Vol. 2, No. 2, Oktober 2020, Hal. 53-62

MANAJEMEN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN TINGGI


(Implementasi Kurikulum berbasis KKNI pada Program Sarjana Melalui Pendekatan Andragogi)

Muhammad Yusuf
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
mhdyusufabd@gmail.com

Sohiron
Mahasiswa Doktoral Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
sohiron@uin-suska.ac.id

Abstrak
Pembelajaran adalah proses interaksi mahasiswa dengan dosen dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Pembelajaran pada program sarjana sebagai implementasi KKNI dalam rangka untuk tercapainya capaian
pembelajaran lulusan (CPL). Untuk mencapai CPL pembelajaran dikelola yang tertuang di dalam rencana
pembelajaran semester (RPS). Pembelajaran dalam rangka mencapai CPL menggunakan pendekatan yang
berpusat pada mahasiswa (student centred learning disingkat SCL). Pendekatan SCL dapat menerapkan
pendekatan andragogi, yaitu seni dan ilmu dalam membantu peserta didik (orang dewasa) untuk belajar dengan
menerapkan pendekatan dalam konsep belajar, yakni: konsep diri (the self-concept); pengalaman hidup (the role
of the learner’s experience) kesiapan belajar (readiness to learn), orientasi belajar (orientation to learning),
kebutuhan pengetahuan (the need toknow), motivasi (motivation).

Kata Kunci: Kurikulum KKNI, Pembelajaran, Pendekatan Andragogi.

PENDAHULUAN kualifikasi dan kompetensi lulusan dari


Pembelajaran di perguruan tinggi setiap satuan pendidikan. Program sarjana
sekarang ini telah mengalami perubahan dan berada pada level 6 yang dikelompokkan
penataan yang semakin baik, terlebih setelah dalam jabatan teknisi atau analis.
keluarnya diundangkannya Peraturan
Pembelajaran di perguruan tinggi
Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang
bertujuan untuk capaian pembelajaran
Kerangka Kualifikasi Nasional Indoneia
lulusan (CPL). Untuk itu, pengelolaan dari
(KKNI), Undang-Undang Republik
aspek perencanaan, pelaksanaan dan
Indonesia Nomor 12 tahun 2012 tentang
evaluasi menjadi sangat penting. Aspek
Pendidikan Tinggi dan Peraturan Menteri
pelaksanaan atau proses pembelajaran salah
Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi
satu prioritas, karena peserta didik atau
Nomor 44 Tahun 2015 Tentang Standar
mahasiswa disebut sebagai orang dewasa
Nasional Pendidikan Tinggi (SN-Dikti).
awal. Maka, tulisan ini bertujuan untuk
Perubahan dan penataan tersebut sebagai
membahas manajemen pembelajaran:
bentuk pemenuhan kebutuhan dan tuntutan
(implementasi kurikulum KKNI pada
masyarakat serta perkembangan ilmu
program sarjana melalui pendekatan
pengetahuan dan teknologi. Dengan
andragogi).
demikian, kurikulum perguruan tinggi
mengacu pada KKNI. KKNI terdiri dari 9
jenjang yang menunjukan tingkatan

IJIEM: Kajian Teori dan Hasil Penelitian Pendidikan, Vol. 2, No. 2, Oktober 2020 | 53
Yusuf, Sohiron: Manajemen Pembelajaran Pendidikan …

PEMBAHASAN bekerja maupun melanjutkan pendidikan di


luar negeri, pertukaran pakar dan
Kurikulum Pendidikan Tinggi Berbasis mahasiswa lintas negara atau pemegang
KKNI ijazah dar luar negeri yang bekerja di
Kurikulum adalah seperangkat Indonesia. Ketiga, KKNI mengakui
rencana dan pengaturan mengenai tujuan, kesetaraan kualifikasi capaian
isi, dan bahan pelajaran serta cara yang pembelajaran berbagai bidang keilmuan
digunakan sebagai pedoman pada tingkat pendidikan tinggi, baik yang
penyelenggaran kegiatan pembelajaran berada pada jalur pendidikan akademik,
untuk mencapai tujuan pendidikan vokasi, profesi, serta melalui
tertentu.1 Menurut Undang-undang Nomor pengembangan karir yang terjadi di strata
12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi kerja, industri atau asosiasi profesi.
pasal 35 dijelaskan bahwa kurikulum KKNI menyediakan sembilan
pendidikan tinggi merupakan seperangkat jenjang kualifikasi, dimulai dari Kualifikasi
rencana dan pengaturan mengenai tujuan, jenjang 1 sebagai kualifikasi terendah dan
isi, dan bahan ajar serta cara yang kualifikasi jenjang 9 sebagai kualifikasi
digunakan sebagai pedoman tertinggi.3 Penetapan jenjang 1 sampai 9
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran dilakukan melalui pemetaan komprehensif
untuk mencapai tujuan Pendidikan Tinggi. kondisi ketenagakerjaan di Indonesia
Dengan demikian, kurikulum pada ditinjau dari kebutuhan penghasil (supply
hakekatnya adalah suatu program yang push) maupun pengguna (demand pull)
direncanakan dan dilaksanakan untuk tenaga kerja. Diskriptor setiap jenjang
mencapai sejumlah tujuan pendidikan kualifikasi juga disesuaikan dengan
tertentu. mempertimbangkan kondisi negara secara
KKNI merupakan acuan umum menyeluruh, termasuk perkembangan ilmu
bagaimana kualifikasi seseorang mendapat pengetahuan, teknologi dan seni,
pengakuan di dunia kerja. Indonesia sangat perkembangan sektor-sektor pendukung
mendesak memiliki KKNI mengingat perekonomian dan kesejateraan rakyat
tantangan dan persaingan global pasar seperti perindustrian, pertanian, kesehatan,
tenaga kerja nasional maupun internasional hukum, dan lain-lain, serta aspek-aspek
semakin terbuka. Menurut Perpres No. 8 pembangun jati diri bangsa yang tercermin
Tahun 2012 Pasal 1 Ayat 1 KKNI dalam Bhineka Tunggal Ika, yaitu
merupakan penjenjangan kualifikasi komitmen untuk tetap mengakui keragaman
kompetensi yang dapat menyandingkan, agama, suku, budaya, bahasa dan seni
menyetarakan, dan mengintegrasikan sebagai ciri khas bangsa Indonesia.
antara bidang pendidikan dan bidang Deskripsi tingkatan KKNI sebagai berikut:
pelatihan kerja sesuai dengan struktur
pekerjaan di berbagai sektor.
Ada tiga strategi pengembangan
KKNI.2 Pertama, KKNI menganut strategi
kesetaraan kualifikasi seseorang yang
diperoleh dari dunia pendidikanformal,
nonformal, informal dan pengalaman
bekerja. Kedua, KKNI mengakui Gambar 1. Deskripsi KKNI Menurut
kualifikasi pemegang ijazah yang akan Perpres No. 8 Tahun 2012
1 3
Rusman, Manajemen Pendidikan, (Depok: A. Fathoni, Manajemen Pengembangan
Raja Grafindo Persada, 2018), hal. 3. Kurikulum Berbasis KKNI, Al-Idarah Jurnal
2
Imroatus Solikhah, KKNI dalam Kurikulum Kependidikan Islam, p-ISSN: 2086-6189; e-ISSN:
Berbasis Learning Outcames, LINGUA, p-ISSN: 2580-2453, Vol 5, No 1, 2015.
1979-9411; e-ISSN: 2442-238X. Vol. 12, No. 1,
Maret 2015.

54 | IJIEM: Kajian Teori dan Hasil Penelitian Pendidikan, Vol. 2, No. 2, Oktober 2020
Yusuf, Sohiron: Manajemen Pembelajaran Pendidikan …

Berdasarkan Gambar 1 di atas, Tabel 1. Deskripsi kualifikasi KKNI


bahwa deskripsi jenjang kualifikasi KKNI menurut Perpres Nomor 8 Tahun 2012
menurut Perpres No. 8 Tahun 2012 terdiri Jenjang
Uraian
Kualifikasi
dalam lima kelompok. Deskripsi a. Bertaqwa kepada Tuhan Yang
a. Jenjang 1 sampai 3 dikelompokkan Umum Maha Esa.
dalam jabatan operator diduduki lulusan b. Memiliki moral, etika dan
kepribadian yang baik di dalam
SD, SMP dan SMA. menyelesaikan tugasnya.
b. Jenjang 4 sampai 6 dikelompokkan c. Berperan sebagai warga negara
dalam jabatan teknisi atau yang bangga dan cinta tanah air
serta mendukung perdamaian
analis,diduduki oleh lulusan D1, D2, D3, dunia.
D4 dan Sarjana. d. Mampu bekerja sama dan
c. Jenjang 7 dikelompokkan dalam jabatan memiliki kepekaan sosial dan
kepedulian yang tinggi terhadap
ahli, diduduki oleh lulusan pendidikan masyarakat dan lingkungannya.
profesi. e. Menghargai keanekaragaman
d. Jenjang 8 dikelompokkan dalam jabatan budaya, pandangan, kepercayaan,
dan agama serta pendapat/temuan
ahli diduduki oleh lulusan magister atau original orang lain.
spesialis 1. f. Menjunjung tinggi penegakan
e. Jenjang 9 dikelompokkan dalam jabatan hukum serta memiliki semangat
untuk mendahulukan kepentingan
ahli diduduki oleh lulusan doktor atau bangsa serta masyarakat luas.
spesialis 2. Level 6 a. Mampu mengaplikasikan bidang
Kurikulum berbasis KKNI adalah keahliannya dan memanfaatkan
ilmu pengetahuan, teknologi,
suatu konsep kurikulum yang menekankan dan/atau seni pada bidangnya
pada aspek pengembangan kemampuan dalam penyelesaian masalah serta
kompetensi tugas-tugas dengan standar mampu beradaptasi terhadap
situasi yang dihadapi.
tertentu sehingga hasilnya dapat dirasakan b. Menguasai konsep teoritis bidang
oleh peserta didik berupa penguasaan pengetahuan tertentu secara umum
terhadap seperangkat kompetensi antara dan konsep teoritis bagian khusus
dalam bidang pengetahuan
lain seperangkat pengetahuan, kemampuan, tersebut secara mendalam, serta
sikap dan minat peserta didik agar dapat mampu memformulasikan
melakukan sesuatu dalam bentuk penyelesaian masalah prosedural.
c. Mampu mengambil keputusan
kemahiran dalam belajar dengan penuh yang tepat berdasarkan analisis
tanggung jawab.4 informasi dan data, dan mampu
Pengembangan Kurikulum berbasis memberikan petunjuk dalam
memilih berbagai alternatif solusi
KKNI Program sarjana mengacu pada secara mandiri dan kelompok.
Perpres Nomor 8 Tahun 2012 dan d. Bertanggung jawab pada pekerjaan
Permenristekdikti Nomor 44 Tahun 2015. sendiri dan dapat diberi tanggung
jawab atas pencapaian hasil kerja
Kualifikasi program sarjana dalam berada organisasi.
pada level 6. Adapun Deskripsi kualifikasi
KKNI menurut Perpres Nomor 8 Tahun Kompetensi program sarjana
2012 sebagai berikut: menurut Permenristekdikti Nomor 44
Tahun 2015 terdiri dari sikap dan
keterampilan umum yang merupakan
penjabaran dari Perpres Nomor 8 Tahun
2012 sebagai berikut:

4
Jaja Suteja, Model-Model Pembelajaran Learning), E DU-EKSOS Jurnal Pendidikan
Dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi Kkni Di Ekonomi Sosial, p-ISSN: 2252-9942 and e-ISSN:
Perguruan Tinggi (Perubahan dari Teacher 2548-5008, Volume VI No 1, Juni 2017.
Centered Learning ke Arah Student Centered

Indonesian Journal of Islamic Educational Management, Vol. 2, No. 2, Oktober 2020, Hal. 53-62 | 55
Yusuf, Sohiron: Manajemen Pembelajaran Pendidikan …

Tabel 2. Deskripsi kualifikasi KKNI Kompetensi Uraian


mengunggahnya dalam laman
menurut Perpres Nomor 8 Tahun 2012 perguruan tinggi;
Kompetensi Uraian d. menyusun deskripsi saintifik hasil
Sikap a. Bertakwa kepada Tuhan Yang kajian tersebut di atas dalam
Maha Esa dan mampu bentuk skripsi atau laporan tugas
menunjukkan sikap religius; akhir, dan mengunggahnya dalam
b. Menjunjung tinggi nilai laman perguruan tinggi;
kemanusiaan dalam menjalankan e. mampu mengambil keputusan
tugas berdasarkan agama,moral, secara tepat dalam konteks
dan etika; penyelesaian masalah di bidang
c. Berkontribusi dalam peningkatan keahliannya, berdasarkan hasil
mutu kehidupan bermasyarakat, analisis informasi dan data;
berbangsa, bernegara, dan f. mampu memelihara dan
kemajuan peradaban berdasarkan mengembang-kan jaringan kerja
Pancasila; dengan pembimbing, kolega,
d. Berperan sebagai warga negara sejawat baik di dalam maupun di
yang bangga dan cinta tanah air, luar lembaganya;
memiliki nasionalisme serta rasa g. mampu bertanggungjawab atas
tanggungjawab pada negara dan pencapaian hasil kerja kelompok
bangsa; dan melakukan supervisi dan
e. Menghargai keanekaragaman evaluasi terhadap penyelesaian
budaya, pandangan, agama, dan pekerjaan yang ditugaskan kepada
kepercayaan, serta pendapat atau pekerja yang berada di bawah
temuan orisinal orang lain; tanggungjawabnya;
f. Bekerja sama dan memiliki h. mampu melakukan proses evaluasi
kepekaan sosial serta kepedulian diri terhadap kelompok kerja yang
terhadap masyarakat dan berada dibawah tanggung
lingkungan; jawabnya, dan mampu mengelola
g. Taat hukum dan disiplin dalam pembelajaran secara mandiri; dan
kehidupan bermasyarakat dan i. mampu mendokumentasikan,
bernegara; menyimpan, mengamankan, dan
h. Menginternalisasi nilai, norma, menemukan kembali data untuk
dan etika akademik; menjamin kesahihan dan
i. Menunjukkan sikap mencegah plagiasi.
bertanggungjawab atas pekerjaan
di bidang keahliannya secara
mandiri; dan Kurikulum KKNI sebagai sebuah
j. Menginternalisasi semangat rancangan, terdiri dari empat unsur,5 yakni
kemandirian, kejuangan, dan
kewirausahaan. capaian pembelajaran, bahan kajian yang
Keterampilan a. mampu menerapkan pemikiran harus dikuasai, strategi pembelajaran untuk
Umum logis, kritis, sistematis, dan mencapai, dan sistem penilaian
inovatif dalam konteks
pengembangan atau implementasi ketercapaiannya. Adapun acuan
ilmu pengetahuan dan teknologi pengembangan kurikulum perguruan tinggi
yang memperhatikan dan sebagai berikut:
menerapkan nilai humaniora yang
sesuai dengan bidang keahliannya;
b. mampu menunjukkan kinerja
mandiri, bermutu, dan terukur;
c. mampu mengkaji implikasi
pengembangan atau implementasi
ilmu pengetahuan teknologi yang
memperhatikan dan menerapkan
nilai humaniora sesuai dengan
keahliannya berdasarkan kaidah,
tata cara dan etika ilmiah dalam
rangka menghasilkan solusi,
gagasan, desain atau kritik seni,
menyusun deskripsi saintifik hasil
kajiannya dalam bentuk skripsi Gambar 2. Acuan Pengembangan
atau laporan tugas akhir, dan
Kurikulum Perguruan Tinggi

5
Ristekdikti, Panduan Penyusunan
Kurikulum Pendidikan Tinggi, 2016, hal. 2.

56 | IJIEM: Kajian Teori dan Hasil Penelitian Pendidikan, Vol. 2, No. 2, Oktober 2020
Yusuf, Sohiron: Manajemen Pembelajaran Pendidikan …

Kurikulum KKNI juga dirumuskan Knowles menjelaskan,10 terjadinya


sebagai keseluruhan program yang perbedaan antara kegiatan belajar anak-
direncanakan, disusun, dilaksanakan, dan anak dengan orang dewasa, disebabkan
dievaluasi, serta dikembangkan oleh suatu orang dewasa memiliki 6 pendekatan dalam
program studi, dalam rangka menghasilkan konsep belajar, yakni: konsep diri (the self-
lulusan yang memiliki capaian concept); pengalaman hidup (the role of the
pembelajaran tertentu yang direncanakan.6 learner’s experience) kesiapan belajar
Pengertian ini dapat diskemakan sebagai (readiness to learn), orientasi belajar
berikut: (orientation to learning), kebutuhan
pengetahuan (the need toknow), motivasi
(motivation).
Konsep diri. Pada seorang anak
adalah bahwa dirinya tergantung pada
orang lain. Seorang anak sesungguhnya
merupakan kepribadian yang tergantung
pada pihak lain, hampir seluruh
kehidupannya diatur oleh orang yang sudah
Gambar 3. Paradigma Kurikulum sebagai dewasa, baik di rumah, di tempat bermain,
Sebuah Paradigma di sekolah, maupun di tempat ibadah.
Ketika anak beranjak menuju ke arah
Pendekatan Andragogi dewasa, mereka menjadi berkurang
Secara etimologis, andragogi ketergantungannya kepada orang lain dan
berasal dari bahasa Latin “andros” yang mulai tumbuh kesadarannya dan merasa
berarti orang dewasa dan “agogos“ yang dapat untuk mengambil keputusan untuk
berarti memimpin atau melayani.7 Knowles dirinya sendiri. Selama proses perubahan
mendefinisikan andragogi sebagai seni dan dari ketergantungan kepada orang lain ke
ilmu dalam membantu peserta didik (orang arah mampu untuk berdiri sendiri, secara
dewasa) untuk belajar (the science and arts psikologis orang tersebut dipandang sudah
of helping adults learn).8 dewasa.
Darkenwald dan Meriam dalam Pengalaman. Setiap orang dewasa
Sudjana,9 memandang bahwa seseorang mempunyai pengalaman yang berbeda
dikatakan dewasa apabila ia telah melewati sebagai akibat latar belakang kehidupan
masa pendidikan dasar dan telah memasuki masa mudanya. Makin lama ia hidup,
usia kerja, yaitu sejak umur 16 tahun. makin menumpuk pengalaman yang ia
Dengan demikian orang dewasa diartikan punyai dan makin berbeda pula
sebagai orang yang telah memiliki pengalamannya dengan orang lain.
kematangan fungsi-fungsi biologis, sosial Kesiapan untuk belajar. Hasil studi
dan psikologis dalam segi-segi terakhir menunjukkan bahwa orang dewasa
pertimbangan, tanggung jawab, dan peran mempunyai masa kesiapan untuk belajar.
dalam kehidupan. Masa ini sebagai akibat dari peranan
sosialnya. Robert J Havighurts,11 membagi
masa dewasa itu atas 3 fase serta

6
Ibid. hal. 4. Mahāra Jurnal Pendidikan Bahasa Arab, P-ISSN:
7
Halim K. Malik, Teori Belajar Andragogi 2477-5835/E-ISSN: 2477-5827, Vol.3, No.2,
dan Aplikainya dalam Pembelajaran, INOVASI, Desember 2017/1439H.
11
ISSN 1693-9034, Volume 5, Nomor 2, Juni 2008. Silvia Mariah H, Membangun Minat
8
Ibid. Belajar Mahasiswa dalam Payung KKNI Melalui
9
Sudjana, H.D. Strategi Pembelajaran. Pendekatan Andragogi, School Education Journal
Bandung: Falah Production, 2005, hal. 62. PGSD FIP UNIMED, p-ISSN : 2355-1720, e-ISSN
10
Cahya Edi Setyawan, Pendekatan : 2407-4926, Vol 1, No 1, 2013.
Andragogi dalam Pembelajaran Bahasa Arab, al

Indonesian Journal of Islamic Educational Management, Vol. 2, No. 2, Oktober 2020, Hal. 53-62 | 57
Yusuf, Sohiron: Manajemen Pembelajaran Pendidikan …

mengidentifikasi 10 peranan social dalam belajar pada suatu lingkungan belajar dalam
masa dewasa. Ketiga fase masa dewasa itu memenuhi kebutuhan hidupnya.
adalah masa dewasa awal umur antara 18- Karakteristik proses pembelajaran
30 tahun, masa dewasa pertengahan umur menurut Permenristekdikti Nomor 44 tahun
antara 30-35 tahun, dan masa dewasa akhir 2015 pada pasal 11 terdiri atas sifat
umur antara 55 tahun lebih. interaktif, holistik, integratif, saintifik,
Orientasi terhadap belajar. Dalam kontekstual, tematik, efektif, kolaboratif,
belajar, antara orang dewasa dengan anak- dan berpusat pada mahasiswa. Pemilihan
anak berbeda dalam perspektif waktunya. strategi pembelajaran dalam kurikulum
Hal ini akan menghasilkan perbedaan pula KKNI harus mempertimbangkan pada
dalam cara memandang terhadap belajar. kesesuaian dalam memberikan capaian
Anak-anak cenderung mempunyai pembelajaran lulusan. Sebagai contoh,
perspektif untuk menunda aplikasi apa yang kemampuan berenang tidak mungkin bisa
ia pelajari. Bagi anak-anak, pendidikan dicapai melalui kuliah/ceramah dan ujian
dipandang sebagai suatu proses tulis. Dengan demikian capaian
penumpukan pengetahuan dan pembelajaran harus menjadi dasar dalam
keterampilan, yang nantinya diharapkan pemilihan bentuk/strategi
akan dapat bermanfaat dalam kehidupannya pembelajarannya. Pembelajaran dalam
kelak. Sebaliknya bagi orang dewasa, kurikulum KKNI berpinsip utamanya
mereka cenderung mempunyai perspektif berpusat pada mahasiswa, sedangkan
untuk secepatnya mengaplikasikan apa prinsip pembelajaran yang lain akan
yang mereka pelajari. Mereka terlibat melengkapi. Ciri pembelajaran yang
dalam kegiatan belajar, sebagian besar berpusat pada mahasiswa secara skematik
karena adanya respon terhadap apa yang dapat diikuti pada Gambar berikut ini:
dirasakan dalam kehidupannya sekarang.
Oleh karena itu, pendidikan bagi orang
dewasa dipandang sebagai suatu proses
untuk meningkatkan kemampuannya dalam
memecahkan masalah hidup yang ia hadapi.

Manajemen Pembelajaran dengan


Pendekatan Andragogi sebagai
implementasi Kurikulum KKNI
Hamzah B. Uno menjelaskan bahwa
pembelajaran adalah upaya untuk Gambar 4. Ciri Pembelajaran Berpusat
12
membelajarkan siswa. Berdasarkan pada Mahasiswa.13
permenristekdikti Nomor 44 tahun 2015
pada pasal 1 ayat 10 dijelaskan bahwa Bafadhal mengatakan bahwa
pembelajaran adalah proses interaksi manajemen pembelajaran adalah segala
mahasiswa dengan dosen dan sumber sesuatu pengaturan proses belajar mengajar
belajar pada suatu lingkungan belajar. dalam rangka tercapainya proses belajar
Dengan demikian, pembelajaran dapat mengajar yang efekif dan efesien dan
diartikan sebagai perubahan dalam perilaku peningkatan motivasi belajar.14 Rohman
peserta didik sebagai hasil interaksi antara manajemen pembelajaran adalah sebagai
dirinya dengan pendidik dan/atau sumber suatu usaha ke arah pencapaian tujuan-
tujuan melalui aktivitas orang lain atau

12 13
Hamzah B. Uno, Perencanaan Ristekdikti, Panduan Penyusunan
Pembelajaran. (Jakarta: Bumi Aksara. 2012), hlm. Kurikulum Pendidikan Tinggi, 2016, hal. 46.
14
2. Bafadal, Peningkatan Profesionalisme
Guru SD, (Jakarta: Bumi Aksara. 2004), hal. 11.

58 | IJIEM: Kajian Teori dan Hasil Penelitian Pendidikan, Vol. 2, No. 2, Oktober 2020
Yusuf, Sohiron: Manajemen Pembelajaran Pendidikan …

membuat sesuatu dikerjakan oleh orang- i. Mengembangkan dan melakukan


orang lain berupa peningkatan minat, evaluasi pembelajaran.
motivasi belajar, perhatian, kesenangan dan Rencana pembelajaran semester
latar belakang peserta didik (orang yang RPS menurut Permenristekdikti Nomor 44
belajar) dengan memperluas cakupan tahun 2015 tentang Standar Nasional
aktivitas (tidak terlalu dibatasi) serta Pendidikan Tinggi paling sedikit memuat:
mengarah kepada pengembangan gaya a. Nama program studi, nama dan kode
hidup di masa mendatang.15 mata kuliah, semester, sks, nama dosen
Manajemen pembelajaran dalam pengampu;
implementasi kurikulum KKNI tertuang di b. Capaian pembelajaran lulusan yang
dalam rencana pembelajaran semester dibebankan pada mata kuliah;
(RPS). Tahapan perancangan pembelajaran c. Kemampuan akhir yang direncanakan
dilakukan secara sistematis, logis dan pada tiap tahap pembelajaran untuk
terukur agar dapat menjamin tercapainya memenuhi capaian pembelajaran
capaian pembelajaran lulusan (CPL). lulusan;
Tahapan perancangan pembelajaran d. Bahan kajian yang terkait dengan
tersebut setidaknya dilakukan dalam kemampuan yang akan dicapai;
tahapan sebagai berikut:16 e. Metode pembelajaran;
a. Mengidentifikasi CPL yang dibebankan f. Waktu yang disediakan untuk mencapai
pada matakuliah; kemampuan pada tiap tahap
b. Merumuskan capaian pembelajaran pembelajaran;
mata kuliah (CP-MK) yang bersifat g. Pengalaman belajar mahasiswa yang
spesifik terhadap mata kuliah diwujudkan dalam deskripsi tugas yang
berdasarkan CPL yang dibebankan pada harus dikerjakan oleh mahasiswa selama
MK tersebut; satu semester;
c. Merumuskan sub-CP-MK yang h. Kriteria, indikator, dan bobot penilaian;
merupakan kemampuan akhir yang dan
direncanakan pada tiap tahap i. Daftar referensi yang digunakan.
pembelajaran, dan dirumuskan Pembelajaran yang dirancang dalam
berdasarkan CP-MK; kurikulum KKNI adalah pembelajaran yang
d. Analisis pembelajaran (analisis tiap berpusat pada mahasiswa (student centred
tahapan belajar); learning disingkat SCL). Pendekatan yang
e. Menentukan indikator dan kreteria Sub- dapat digunakan dalam pembelajaran untuk
CP-MK; mencapai CPL adalah pendekatan
f. Mengembangkan instrumen penilaian andragogi. Pendekatan andragogi untuk
pembelajaran berdasarkan indikator praktek dalam pembelajaran mahasiswa,
pencapaian kemampuan akhir tiap maka perlu ditempuh langkah-langkah
tahapan belajar; pokok sebagai berikut:17
g. Memilih dan mengembangkan a. Menciptakan lingkungan belajar yang
model/metoda/strategi pembelajaran; kondusif
h. Mengembangkan materi pembelajaran; Ada beberapa hal pokok yang
dan dapat dilakukan dalam upaya
menciptakan iklim yang kondusif yaitu:

15 17
Muhammad Rohman, Manajemen Bakri Anwar, Konsep Pendidikan
Pendidikan ( Analisis dan solusi terhadapt kinerja Andragogi Menurut Pendidikan Islam, Al-Daulah :
manajemen kelas dan strategi pengajaran yang Jurnal Hukum Pidana dan Ketatanegaraan, P-
efektif ), (Jakarta: Prestasi Pustakaraya. 2012), hal. ISSN: 2303-050X, E-ISSN: 258-5797, Vol 6, No 1.
119. 2017.
16
Ristekdikti, Panduan Penyusunan
Kurikulum Pendidikan Tinggi, 2016, hal. 22.

Indonesian Journal of Islamic Educational Management, Vol. 2, No. 2, Oktober 2020, Hal. 53-62 | 59
Yusuf, Sohiron: Manajemen Pembelajaran Pendidikan …

1. Penataan dan peralatan hendaknya 5. Evaluasim dilakukan untuk menilai


disesuaikan dengan kondisi orang efektifitas dan efesiensi yang
dewasa mencakup kekuatan maupun
2. Alat peraga dengar dan lihat yang kelemahan program.
dipergunakan hendaknya Penerapan pendekatan andragogi
disesuaikan dengan kondisi fisik harus memperhatikan aspek yang
orang dewasa. mempengaruhi dan mendukung kemudahan
3. Penataan ruangan, pengaturan meja, dalam proses belajar sehingga mencapai
kursi dan peralatan lainnya hasil belajar yang diinginkan. Adapun
hendaknya memungkinkan prinsip-prinsip belajar orang dewasa
terjadinya interaksi sosial. adalah:18
b. Pengaturan lingkungan sosial dan a. Kesiapan untuk belajar
psikologi Peserta didik mencapai hasil
Iklim psikoogis hendaknya belajar yang baik, apabila sebelumnya
merupakan salah satu faktor yang pendidik menyiapkan kondisi peserta
membuat orang dewasa merasa didik baik secara fisik maupun mental,
diterima, dihargai dan didukung dengan penyediaan kondisi fisik dapat
cara: diwujudkan dengan penyediaan sarana
1. Fasilitator lebih bersifat mendukung yang sesuai dengan tujuan pembelajaran,
dan membantu. sedangkan persiapan seara mental dapat
2. Mengembangkan suasana dilakukan dengan ice breaking
bersahabat, informal dan santai (mencairkan suasana) sebelum masuk
melalui kegiatan permainan yang meteri pembelajaran
sesuai b. Participation (peran serta)
3. Menciptakan suasana yang Belajar dapat terjadi bila ada
demokratis dan kebebasan peran serta peserta didik yang aktif baik
menyatakan pendapat tanpa rasa secara fisik maupun mental, oleh karena
takut. itu ruang kelas peserta didik perlu di atur
4. Mengembangkan semagat agar dapat memberikan keleluasaan
kebersamaan. dalam pembelajaran, seperti tempat
5. Menuyun kontrak belajar yang duduk mudah dipindahkan, adanya LCD
disepakati. dan lain-lain.
c. Peran evaluasi pembelajan c. Application (penerapan)
Ada beberapa pokok dalam Belajar akan lebih mudah jika
melaksanakan evaluasi hasil belajar peserta melihat relevansinya yang dapat
bagi orang dewasa yakni: diterapkan pada lapangan kerja. Aplikasi
1. Evalusi hendaknya beriorentasi merupakan salah satu hal yang harus
pada pengukuran perubahan terjadi dalam pembelajran setelah
perilaku setelah mengikuti proses sebelumnya didahului dengan
pembelajaran. pengertian dan pemahaman dasarnya.
2. Sebaiknya evalausi dilakukan Oleh karenanya perlu diciptakan metode
melalui pengujian. pembelajran yang menarik.
3. Perubahan perilaku merupakan d. Transfer of Learning (Alih belajar)
tolak ukur keberhasilan. Melalui tahap aplikasi,
4. Ruang lingkup materi evalusi dimungkinkan dapat sampai pada tahap
ditetapkan bersama secara gineralisasi yaitu pemampaatan hasil
partisipatif belajar untuk dapat belajar dalam
keadaan lain. Berkaitan dengan prinsip-

18
Ibid.

60 | IJIEM: Kajian Teori dan Hasil Penelitian Pendidikan, Vol. 2, No. 2, Oktober 2020
Yusuf, Sohiron: Manajemen Pembelajaran Pendidikan …

prinsip belajar orang dewasa tersebut pembelajaran lulusan (CPL). Untuk


maka pendidik sangat penting memiliki mencapai CPL pembelajaran dikelola yang
sikap: empaty, kewajaran, respek, tertuang di dalam rencana pembelajaran
komitmen dan kehadiran, membuka diri
semester (RPS). Pembelajaran dalam rangka
dan tidak menggurui, tidak menjadi ahli,
tidak memutus bicara, tidak diskrimintif mencapai CPL menggunakan pendekatan
dan harus berpenampilan menarik. yang berpusat pada mahasiswa (student
Penetapan metode pembelajaran centred learning disingkat SCL).
didasarkan pada keniscayaan bahwa Pendekatan SCL dapat menerapkan
kemampuan yang diharapkan telah pendekatan andragogi, yaitu pendekatan
ditetapkan dalam suatu tahap pembelajaran seni dan ilmu dalam membantu peserta
akan tercapai dengan metode/model didik (orang dewasa) untuk belajar dengan
pembelajaran yang dipilih. Metode/model menerapkan pendekatan dalam konsep
pembelajaran yang dapat digunakan belajar, yakni: konsep diri (the self-
dapalam pendekatan andragogi bisa berupa: concept); pengalaman hidup (the role of the
diskusi kelompok, simulasi, studi kasus, learner’s experience) kesiapan belajar
pembelajaran kolaboratif, pembelajaran (readiness to learn), orientasi belajar
kooperatif, pembelajaran berbasis proyek, (orientation to learning), kebutuhan
pembelajaran berbasis masalah, atau metode pengetahuan (the need toknow), motivasi
pembelajaran lain yang dapat secara efektif (motivation).
memfasilitasi pemenuhan capaian
pembelajaran lulusan. Setiap mata kuliah
dapat menggunakan satu atau gabungan dari DAFTAR PUSTAKA
beberapa metode pembelajaran. A. Fathoni, Manajemen Pengembangan
Kurikulum Berbasis KKNI, Al-
Idarah Jurnal Kependidikan Islam,
PENUTUP p-ISSN: 2086-6189; e-ISSN: 2580-
Kurikulum berbasis KKNI adalah 2453, Vol 5, No 1, 2015.
suatu konsep kurikulum yang menekankan Bafadal, Peningkatan Profesionalisme
pada aspek pengembangan kemampuan Guru SD, Jakarta: Bumi Aksara.
2004.
kompetensi tugas-tugas dengan standar
Bakri Anwar, Konsep Pendidikan
tertentu sehingga hasilnya dapat dirasakan
Andragogi Menurut Pendidikan
oleh peserta didik berupa penguasaan Islam, Al-Daulah : Jurnal Hukum
terhadap seperangkat kompetensi antara lain Pidana dan Ketatanegaraan, P-
seperangkat pengetahuan, kemampuan, ISSN: 2303-050X, E-ISSN: 258-
sikap dan minat peserta didik agar dapat 5797, Vol 6, No 1. 2017.
melakukan sesuatu dalam bentuk kemahiran Cahya Edi Setyawan, Pendekatan
dalam belajar dengan penuh tanggung Andragogi dalam Pembelajaran
jawab. Kurikulum KKNI harus Bahasa Arab, al Mahāra Jurnal
Pendidikan Bahasa Arab, P-ISSN:
diimplementasikan dalam pembelajaran.
2477-5835/E-ISSN: 2477-5827,
Pembelajaran adalah proses interaksi Vol.3, No.2, Desember
mahasiswa dengan dosen dan sumber 2017/1439H.
belajar pada suatu lingkungan belajar. Halim K. Malik, Teori Belajar Andragogi
Pembelajaran pada program sarjana dalam dan Aplikainya dalam
rangka untuk tercapainya capaian Pembelajaran, INOVASI, ISSN

Indonesian Journal of Islamic Educational Management, Vol. 2, No. 2, Oktober 2020, Hal. 53-62 | 61
Yusuf, Sohiron: Manajemen Pembelajaran Pendidikan …

1693-9034, Volume 5, Nomor 2, Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012


Juni 2008. tentang Kerangka Kualifikasi
Hamzah B. Uno, Perencanaan Nasional Indoneia (KKNI).
Pembelajaran. Jakarta: Bumi Peraturan Menteri Riset Teknologi dan
Aksara. 2012. Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun
Muhammad Rohman, Manajemen 2015 Tentang Standar Nasional
Pendidikan (Analisis dan solusi Pendidikan Tinggi (SN-Dikti).
terhadapt kinerja manajemen kelas Ristekdikti, Panduan Penyusunan
dan strategi pengajaran yang efektif Kurikulum Pendidikan Tinggi,
), Jakarta: Prestasi Pustakaraya. 2016.
2012. Rusman, Manajemen Pendidikan, Depok:
Imroatus Solikhah, KKNI dalam Kurikulum Raja Grafindo Persada, 2018.
Berbasis Learning Outcames, Silvia Mariah H, Membangun Minat
LINGUA, p-ISSN: 1979-9411; e- Belajar Mahasiswa dalam Payung
ISSN: 2442-238X. Vol. 12, No. 1, KKNI Melalui Pendekatan
Maret 2015. Andragogi, School Education
Jaja Suteja, Model-Model Pembelajaran Journal PGSD FIP UNIMED, p-
Dalam Kurikulum Berbasis ISSN : 2355-1720, e-ISSN : 2407-
Kompetensi Kkni Di Perguruan 4926, Vol 1, No 1, 2013.
Tinggi (Perubahan dari Teacher Sudjana, H.D. Strategi Pembelajaran.
Centered Learning ke Arah Student Bandung: Falah Production, 2005.
Centered Learning), E DU-EKSOS Undang-Undang Republik Indonesia
Jurnal Pendidikan Ekonomi Sosial, Nomor 12 tahun 2012 tentang
p-ISSN: 2252-9942 and e-ISSN: Pendidikan Tinggi.
2548-5008, Volume VI No 1, Juni
2017.

62 | IJIEM: Kajian Teori dan Hasil Penelitian Pendidikan, Vol. 2, No. 2, Oktober 2020

Anda mungkin juga menyukai