Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Seni lukis Eksperimental
Dosen Pengampu: Yulia Puspita, S.Pd, M.Pd.
Disusun oleh
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya, saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Budaya Partirarki
yang Masih Harum di Indonesia” Saya juga mengucapkan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada ibu Yulia Puspita, S.Pd, M.Pd. selaku dosen Seni Lukis
Eksperimental yang sudah memberikan kepercayaan kepada saya untuk
menyelesaikan tugas ini.
Saya sangat berharap makalah ini dapat bermanfaat dalam rangka
menambah pengetahuan juga wawasan menyangkut berbagai aspek isu perempuan
yang masih marak dipertahankan di Indonesia. Ingin menyadarkan perempuan
Indonesia untuk bisa melangkah maju mewujudkan apa yang mereka impikan.
Saya pun menyadari bahwa di dalam makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya mengharapkan
adanya kritik dan saran demi perbaikan makalah yang akan saya buat di masa yang
akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami oleh semua orang
khususnya bagi para pembaca.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
Budaya Patriarki yang masih saja berkembang dan menjadi hal yang
menjadi bahan kritikan bagi penulis untuk mengambarkan tugas perempuan yang
identic dengan tiga kata yang selalu kita dengar yaitu “dapur, sumur, kasur”, yang
merupakan pekerjaan domestic yang harus dikuasai oleh perempuan.
4
BAB II
TEORI FORMALIS
A. Titik
Titik adalah unsur paling dasar dari seni rupa. Menjadi dasar seni rupa disini
karena titik bisa melahirkan wujud ide/gagasan lalu menciptakan sebuah garis,
bentuk dan bidang
B. Garis
Garis adalah kumpulan titik yang terbentuk melalui goresan atau tarika dari
titik satu ke titik lainnya. Secara definisi, garis adalah goresan atau batas limit dari
suatu benda, ruang, bidang, warna , tekstur, dan lainnya
C. Shape (Bentuk)
D. Tekstur
E. Warna
Warna pada dasarnya yang terbentuk dari sebuah sketsa adalah hitam dan
putih. Kombinasi dari warna hitam dan putih dapat menghasilkan warna abu-abu
sebagai efek gelap dan terang dari sebuah gambar atau adanya efek dari
pencahayaan.
5
F. Harmoni
G. Kontras
Kontras ialah perbedaan yang mencolok pada suatu pola atau unsur terhadap
pola di sekitarnya yang memunculkan sebuah tanda. Kontras dapat Dimunculkan
dengan menggunakan berbagai pola dari media warna, bentuk, tekstur, ukuran, dan
ketajaman
H. Irama
Irama merupakan kesan gerak yang timbul dari penyusunan atau perpaduan
unsurunsur seni dalam sebuah komposisi. Kesan gerak dalam irama tersebut dapat
bersifat harmoni dan kontras, pengulangan (repetisi) atau variasi.
I. Gradasi
J. Unity (Kesatuan)
K. Belance (Keseimbangan)
6
menyeimbangkan. Keseimbangan ini ada yang simetris, yaitu menunjukkan atau
menggambarkan beberapa unsur yang sama diletakkan dalam susunan yang sama
(kiri-kanan, atas-bawah, dll.) dan ada pula yang asimetris yaitu penyusunan
unsurnya tidak ditempatkan secara sama namun tetap menunjukkan kesan
keseimbangan.
L. Emphasis (Penekanan)
Penekanan adalah area atau obyek yang menarik perhatian lebih dominan
dari unsur lain. Karya yang memiliki fokus utama cenderung akan menarik
perhatian.
M. Proporsi
Proporsi dalam seni rupa merupakan perbandingan porsi antar unsur dalam
suatu objek. Agar suatu karya seni terlihat menarik, tentu harus memiliki
perbandingan atau porsi yang pas.
7
BAB III
PEMBAHASAN
Tahun 2022
8
3.2 Konsep dan Deskripsi Visual
3.2.1 Konsep Karya
Manusia sejatinya memiliki hak dan kewajiban untuk bisa menjaga dan merawat bumi.
Siapa saja manuasia tersebut, tanpa memandang gender tersebut. Budaya Patriarki dan
stigma (labeling negative) masyarakat yang mengganggap bahwa perempuan merupakan
sosok manusia yang dianggap rendah dan tidak memiliki hak yang setara dengan laki-laki.
Laki-laki ditempatkan sebagai pemegang kekuasaan utama dan mendominasi dalam peran
kepemimpinan, pembuat keputusan, hak berpolitik, sebagai otoritas moral, hak social,
ekonomi, property, keturunan dan bahkan psikologi. Diskriminasi terhadap perempuan
pun menjadi hal atau isu yang hangat untuk didiskusikan. Banyaknya kasus kekerasan
perempuan ditemukan dan catat oleh Komnas Perempuan, terdapat 295.150 kekerasan
terhadap perempuan sepanjang 2016. Hingga saat masa pandemic melonjaknya kasus
kekerasan seksual, kekerasan siber, perkawinan anak, dan keterbatasan penanganan di
tengah covid-19. Komnas Perempuan pada tanggal 5 maret 2021 dalam temuan catatan
tahun 2021 pada bagian pertama menuliskan bahwa jumlah kasus kekerasan terhadap
perempuan sepanjang tahun 2020 sebesar 299.911 kasus.
Budaya patriaki inilah yang menjadi sumber inspirasi dalam pengkaryaan yang diberi
judul “Tugas Perempuan” yang dimaksudkan dalam gambar tersebut merepresentasikan
tugas perempuan yang identic dengan tiga kata filsafat jawa yaitu “Dapur, Sumur, Kasur”
yang ternyata masih saja merupakan tugas utama perempuan. Pada karya tersebut
mengambarkan objek-objek yang sering ditemui di rumah yaitu Dapur pada peralatan
masak yang paling sering dipakai yaitu pisau dan panic, Sumur dengan menampilkan kain-
kain yang berserakan, dan terakhir Kasur digambarkan dengan objek laki-laki yang sedang
terlentang diatas Kasur. Pada latar belakang digambarkan motif batik kawung yang sering
ditemukan dan merupakan motif batik yang dominan untuk digambarkan. Motif batik
tersebut dibuat untuk menjadi ciri lukisan tersebut merupakan lukisan Indonesia, dan mau
memberikan pesan bahwa budaya patriarki di Indonesia masih saja terus Berjaya,
walaupun perempuan-perempuan sudah boleh mendapatkan haknya.
9
3.2.2 Deskripsi Visual Karya 1
A. Titik
Penggunaan titik pada bagian motif batik sebagai penanda dan pembentuk
garis hingga menjadi motif kawung.
B. Garis
10
Garis terbentuk dari pensil lalu ditimpa dengan cat minyak oleh kuas,
sehingga membentuk sebuah subjek, objek dan motif batik.
C. Shape (Bentuk)
D. Tekstur
11
Gambar 3.5 Karya 1
E. Warna
12
F. Harmoni
Harmoni membentuk garis horizontal dan persegi yang memiliki pusat ditengahnya
13
G. Kontras
Warna kulit dibedakan dengan warna latar belakang yang berwarna kuning dan
cokelat dengan memberikan warna lebih gelap untuk memberikan efek bayangan.
Warna biru berkontras dengan warna kuning pada objek kain.
14
H. Irama
15
I. Gradasi
Gradasi yang didapatkan pada bagian kulit, kain. Terlihat dari warna yang terang ke
gelap.
16
J. Unity (Kesatuan)
Menggambarkan latar tempat yaitu ruangan yang berada di dalam kamar dengan dinding
yang bermotif batik kawung, yang terdapat subjek laki-laki telanjang dengan tumpukan kain
17
K. Belance (Keseimbangan)
Subjek dibuat dari arah horizontal dan posisi subjek berada pada tenggah
18
L. Emphasis (Penekanan)
Penekanan ditujukan pada subjek utama laki-laki yang menjadi titik focus, latar belakang
19
M. Proporsi
Perbandingan porsi tiap objek saling mengisi ruang satu sama lain. Subjek
utama laki-laki yang ditampilkan pada ukuran yang pas, motif batik yang simetri,
bentuk lipatan kain yang berbeda dan perletakannya.
20
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Budaya partriarki di Indoensia memang susah untuk dihilangkan dengan cepat. Perlu
perjuangan dan kemauan Bersama, maupun dari pihak perempuan dan laki-laki, harus bisa
Bersama sama bergotong royong, mau berkolaborasi, berkerja sama, dan punya kemauan besar
untuk memberantas budaya partriarki yang sama sama memberikan dampak yang buruk bagi
kehidupan Bersama.
Manusia memiliki feminis dan maskulinitas yang berbeda porsi tiap individunya. Tugas
domestic seperti mencuci, memasak, merapikan rumah merupakan tugas Bersama-sama bahkan
merupan sebuah basic skill yang harus dimiliki setiap orang, bukan hanya perempuan, laki-laki
pun harus bisa melakukan tugas domestic untuk membantu meringgankan pekerjaan perempuan
saat sudah berumah tangga.
Setiap manusia memiliki keunikan dan keberagaman, memiliki perbedaan potensi, minat,
bakat, kemampuan, dan porsi kekuatan yang bahkan bisa berbeda-beda. Demikian dari karya ini
penulis banyak berharap kepada pembaca dan seluruh masyarakat agar bisa sama-sama memutus
rantai labeling terhadap perempuan dan laki-laki. Apapun jenis kelaminnya, kita semua manusia
yang sama sama diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Dashyat untuk bisa bekerja sama merawat,
melindungi, melestarikan, dan menjaga keutuhan bumi.
21
DAFTAR PUSTAKA
22
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Curriculum Vitae
I. Data Pribadi
4. Agama : Katolik
23
2012 - 2015 SMP Yos Sudarso -
Bandung
24