Anda di halaman 1dari 13

TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Yananto Mihadi Putra, S.E,M.Si,CMA,CAP.,

TUGAS IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PADA


PT. BLUE BIRD GROUP

Disusun Oleh :
Calista Purwanti (43218010039)

AKUNTANSI S1
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2019
Abstrak
Pengertian Sistem Informasi, Definisi Informasi, Siklus Informasi, Contoh Sistem Informasi,
Peran Utama Sistem Informasi, Pengertian Sistem Informasi Manajemen, Tujuan Sistem
Informasi Manajemen, Sejarah Perusahaan Blue Bird, Penjelasan Kerja Sama Blue Bird dengan
Go Jek, Keterangan Pendapatan Sebelum dan Sesudah Kerja Sama dengan Gojek, Jaringan Blue
Bird
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Dengan bertumbuhnya tingkat persaingan di lingkungan global, maka terdapat beberapa
tekanan bagi banyak organisasi bisnis atau perusahaan untuk membuat kegiatan operasi dan
strategi yang lebih efektif dan efisien. Sistem informasi adalah seperangkat alat yang dapat
meningkatkan daya saing dan mendapatkan informasi yang lebih baik untuk pengambilan
keputusan. Oleh karena itu, banyak organisasi bisnis memutuskan untuk mengimplementasikan
sistem informasi dengan tujuan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi perusahaan. Selain
itu, penerapan sistem informasi manajemen memberikan pengaruh dalam sebuah organisasi
bisnis, dan pengaruh ini berhubungan dengan proses bisnis perusahaan..

Taksi adalah salah satu penyedia jasa transportasi yang ada di Indonesia, taxi masuk
pertama kali melalui Batavia yang sekarang menjadi kota Jakarta pada tahun 1930-an. Saat
pertama kali beroperasi di Indonesia, jumlah taxi tidak sebanyak sekarang, saat itu jumlahnya
hanya mencapai puluhan saja.

Blue Bird Group merupakan perusahaan transportasi asal Indonesia yang didirikan pada


tahun 1972 di Jakarta. Perusahaan ini melayani jasa transportasi dan pariwisata. Taxi dari
perusahaan Blue Bird Group adalah taxi Indonesia pertama yang menggunakan fasilitas
argometer yang menjadi standar taxi di dunia. Blue Bird Group lahir dari sebuah mimpi dan
kerja keras seorang wanita yang lahir di Malang pada tanggal 17 oktober 1921. Beliau adalah Ibu
Mutiara Siti Fatimah Djokosoetono atau biasa disebut Ibu Djoko.Kehadiran taksi aplikasi pada
2015 memang berdampak negatif terhadap bisnis taksi konvensional. Berbagai cara perusahaan
taksi agar dapat bertahan hidup, antara lain menggandeng para perusahaan aplikasi. Blue Bird
dan Gojek mulai menjalin kerja sama. Gojek mengumumkan layanan baru dari aplikasinya,
yakni GO-BlueBird. Dengan layanan baru itu, pelanggan yang dilayani taksi Blue Bird akan
dikenakan tarif argo.

Oleh karena itu, Sistem Informasi pada sebuah perusahaan memiliki peranan penting
dalam kemajuan perusahaan dan merupakan bagian yang tidak boleh diabaikan. Kesadaran atas
pentingnya manajemen merupakan hal mendorong majunya perusahaan. Semakin maju
perusahaan berarti semakin maju pula sistem informasi yang digunakan perusahaan tersebut.
Bagi perusahaan yang belum sadar akan hal ini, tentu saja akan membuat persuhaan tersebut
ketinggalan jauh dari perusahaan-perusahaan saingannya. Peranan penting sistem informasi ini
merupakan dasar yang tidak boleh diabaikan oleh organisasi bisnis manapun.
Rumusuan Masalah

Bagaimana Implementasi PT. Blue Bird agar dapat bersaing di waktu saat ini yang
semuanya menggunakan internet ?

Apa dampak dari kerja sama terhadap kinerja keuangan PT. Blue Bird di 2017?
LITERATUR TEORI
Sistem Informasi adalah kombinasi dari teknologi informasi dan aktivitas orang yang
menggunakan teknologi itu untuk mendukung operasi dan manajemen. Dalam arti yang sangat
luas, istilah sistem informasi yang sering digunakan merujuk kepada interaksi antara orang,
proses algoritmik, data, dan teknologi. Dalam pengertian ini, istilah ini digunakan untuk merujuk
tidak hanya pada penggunaan organisasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK), tetapi juga
untuk cara di mana orang berinteraksi dengan teknologi ini dalam mendukung proses bisnis.
 Definisi informasi adalah :
data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang
menerimanya.
Data adalah : kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian–kejadian dan kesatuan
yang nyata. Atau data adalah : representasi dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti
manusia (pegawai, mahasiswa, pelanggan), hewan, peristiwa, konsep, keadaan dll, yang
direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya.
 Siklus informasi :
Data yang masih merupakan bahan mentah yang harus diolah untuk menghasilkan
informasi melalui suatu model. Model yang digunakan untuk mengolah data tersebut
disebut model pengolahan data atau dikenal dengan siklus pengolahan data (siklus
informasi).

 Kebutuhan informasi didasarkan pada :


1. kegiatan bisnis yang semakin komplek.
2. Kemampuan komputer yang semakin meningkat.
Output komputer berupa informasi dapat digunakan oleh manager, non manager ataupun
perorangan dalam suatu perusahaan.
 Kualistas informasi tergantung pada tiga hal yaitu :
1. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan
bagi orang yang menerima informasi tersebut. Akurat juga berarti informasi harus jelas
mencerminkan maksudnya. Dalam prakteknya, mungkin dalam penyampaian suatu
informasi banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merubah atau merusak isi dari
informasi tersebut. Komponen akurat meliputi :
- Completeness, berati informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki
kelengkapan yang baik, karena bila informasi yang dihasilkan sebagian-sebagian akan
mempengaruhi dalam pengambilan keputusan.
- Correctness, berati informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki
kebenaran.
- Security, berati informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki keamanan.
2. Tepat waktu, informasi yang diterima harus tepat pada waktunya, sebab informasi
yang usang (terlambat) tidak mempunyai niali yang baik, sehingga bila digunakan
sebagai dasar dalam pengambilan keputusan akan dapat berakibat fatal. Saat ini mahalnya
nilai informasi disebabkan harus cepatnya informasi tersebut didapat, sehingga
diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah dan
mengirimkannya.
3. Relevan, informasi harus mempunyai manfaat bagi si penerima. Relevansi informasi
untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda. Misalnya informasi mengenai
sebab-musabab kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang
relevan dan akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan.
4. Ekonomis, informasi yang dihasilkan mempunyai manfaat yang lebih besar
dibandingkan dengan biaya mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat
tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang tetapi dapat ditaksir nilai
efektivitasnya.
Pengertian Sistem Informasi Manajemen
Sistem informasi manajemen atau SIM (bahasa Inggris: management information system, MIS)
adalah sistem perencanaan bagian dari pengendalian internal suatu bisnis yang meliputi
pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi, dan prosedur oleh akuntansi manajemen untuk
memecahkan masalah bisnis seperti biaya produk, layanan, atau suatu strategi bisnis. Sistem
informasi manajemen dibedakan dengan sistem informasi biasa karena SIM digunakan untuk
menganalisis sistem informasi lain yang diterapkan pada aktivitas operasional organisasi. Secara
akademis, istilah ini umumnya digunakan untuk merujuk pada kelompok metode manajemen
informasi yang bertalian dengan otomasi atau dukungan terhadap pengambilan
keputusan manusia, misalnya sistem pendukung keputusan, sistem pakar, dan sistem informasi
eksekutif.

Tujuan Sistem Informasi Manajemen

 Pengumpulan data dapat menyediakan informasi yang bisa mendukung pengambilan


keputusan.
 Informasi berguna dalam perencanaan, pengendalian, evaluasi dan juga perbaikan
lanjutan.
 Sitem informasi bisa dipergunakan sebagai dasar untuk perhitungan harga produk,
jasa maupun untuk tujuan lainnya sesuai yang diinginkan manajemen.
PEMBAHASAN
Sejarah Perusahaan
Terinspirasi dari dongeng di Eropa tentang harapan dan doa seorang gadis untuk
mendapatkan kebahagiaan yang akhirnya terkabul berkat kebaikan seekor burung biru, Blue
Bird pun lahir lebih dari sekadar jawaban sebuah doa dan harapan. Ia kini telah berkembang
menjadi sebuah perusahaan transportasi terdepan, memenuhi harapan dan cita-cita bukan hanya
bagi pendirinya yaitu, almarhumah Ny. Mutiara Djokosoetono dan anaknya Chandra
Suharto dan Purnomo Prawiro, tetapi juga bagi ribuan karyawan.
Pada tahun 1972, jauh sebelum Jakarta berkembang menjadi kota metropolis yang
berpenduduk sekitar 12 juta orang, Blue Bird telah hadir. Cikal bakal perusahaan ini yaitu
layanan "Golden Bird", yang kemudian dikenal sebagai "Chandra Taksi", sebagai sebuah
perusahaan penyedia jasa sewa mobil yang khusus melayani para jurnalis asing serta pelanggan
lain yang berkunjung ke Jakarta. Berdasarkan pengalaman tersebut, maka tak perlu waktu lama
bagi perusahaan untuk mendapatkan izin usaha mengelola perusahaan taksi.
Awalnya, "Blue bird" muda didirikan untuk menyediakan alternatif jasa transportasi
berkualitas yang memang belum ada pada waktu itu. Blue bird menjadi pelopor pengenaan tarif
taksi berdasarkan sistem argo, serta melengkapi seluruh armadanya yang ber-AC dengan radio
komunikasi. Untuk mempertahankan kualitas pelayanan, perusahaan pun membangun sejumlah
bengkel khusus untuk merawat armadanya.
Setelah sukses berbisnis di layanan taksi reguler Blue Bird, dan taksi limousine "Golden
Bird", serta usaha sewa mobil. Perusahaan kemudian mengembangkan usaha bus carter "Big
Bird" pada tahun 1979. Pada tahun 1993 Blue bird pun menghadirkan layanan taksi eksekutif
"Silver Bird". Setelah lebih dari satu dekade, Blue Bird Group kini memiliki empat divisi utama.
Pengalaman panjang mengelola bisnis transportasi mendukung upaya perusahaan
mengembangkan teknologi baru dan mengelola sumber daya manusia agar tetap unggul. Dari
kantor pusatnya di Jakarta, perusahaan ini telah berkembang pesat merambah bisnis lainnya
dengan tetap memperhatikan layanan pelanggan sebagai pedoman.

Kolaborasi perusahaan taksi dan perusahaan aplikasi penyedia jasa transportasi ternyata
dilakukan taksi konvensional agar dapat bertahan hidup, menggandeng para perusahaan aplikasi.
Blue Bird dan Gojek mulai menjalin kerja sama sejak 1 Februari 2017. Pelanggan GO-CAR
yang mendapatkan taksi Blue Bird akan menikmati tarif dan promo yang sama dengan armada
GO-CAR lainnya. Kerja sama Blue Bird dan Gojek kian erat pada Maret 2017. Gojek
mengumumkan layanan baru dari aplikasinya, yakni GO-BlueBird. Dengan layanan baru itu,
pelanggan yang dilayani taksi Blue Bird akan dikenakan tarif argo. Dari kerja sama itu, para
pengemudi taksi dapat menggunakan aplikasi tersebut untuk menerima pemesanan perjalanan.
Pertumbuhan pendapatan Blue Bird terakhir kali terjadi pada 2015, saat itu pendapatan
Blue Bird naik 15 persen menjadi Rp5,47 triliun dari tahun sebelumnya Rp4,75 triliun. Namun,
pada tahun berikutnya, pendapatan Blue Bird turun 12 persen menjadi Rp4,79 triliun sebagai
imbas menjamurnya taksi online, Sepanjang 2017, Blue Bird kembali mencatatkan penurunan
pendapatan. Taksi dengan logo bergambar Burung Biru ini meraup pendapatan senilai Rp4,2
triliun, turun 12 persen dari 2016 sebesar Rp4,79 triliun. Pendapatan Blue Bird dari Jadetabek
mencapai Rp3,26 triliun, turun 10 persen dari Rp3,63 triliun. Sedangkan pendapatan dari luar
Jadetabek mencapai Rp940,31 miliar, atau turun 19 persen dari Rp1,15 triliun.Menurunnya
pendapatan usaha, membuat laba bersih Blue Bird juga ikut terkoreksi. Emiten dengan kode
BIRD ini meraup laba bersih sebesar Rp427,49 miliar sepanjang 2017. Angka itu turun 16 persen
dari laba bersih 2016 senilai Rp510,2 miliar.
Secara tahunan pendapatan dan laba bersih Blue Bird pada 2017 menurun, kinerja Blue
Bird pada tahun Ayam Api itu relatif stabil, dan cenderung merangkak naik apabila dilihat antar
kuartal.Pada kuartal I-2017, pendapatan Blue Bird tercatat menurun 10 persen menjadi Rp1,03
triliun dari kuartal IV-2016. Namun pada kuartal-kuartal berikutnya, pendapatan mulai naik.
Kuartal II-2017, pendapatan naik 0,2 persen, kuartal III-2017 naik 1 persen, dan kuartal IV-2017
naik 2 persen.Pola yang hampir sama juga terjadi pada laba bersih Blue Bird. Pada kuartal I-
2017, laba bersih Blue Bird turun 20 persen, pada kuartal II-2017 turun 36 persen, kuartal III-
2017 naik 44 persen dan kuartal IV-2017 naik 15 persen.
Membaiknya jumlah pemesanan di seluruh channel perseroan, seperti aplikasi Gojek,
aplikasi Blue Bird dan lain sebagainya juga tidak terlepas dari persoalan tarif taksi online dengan
tarif taksi konvensional yang sudah tak berjarak. Contohnya ketika menggunakan aplikasi Gojek
pukul 19.00 WIB di Jakarta Pusat. Misalnya untuk jarak 2 kilometer, tarif GO-CAR mencapai
Rp17.000. Sementara fitur Go Blue Bird, tarifnya berkisar dari Rp7.000-8.000.

Jaringan

 Blue Bird - Pusaka


Mulai melayani tahun 1972, Blue Bird merupakan mitra transportasi tepercaya. Selama beberapa
tahun nama Blue Bird sinonim dengan standar tinggi layanan taksi penumpang, mengangkut
lebih dari 8,5 juta orang di seluruh Indonesia per-bulan. Agar bisa mengikuti pertumbuhan
keinginan pasar dalam transportasi yang dapat diandalkan, dalam beberapa dekade silam Blue
Bird Group telah melebarkan sayapnya dengan mendirikan anak perusahaan termasuk Morante
Jaya, Cendrawasih, dan Pusaka Group. Kini, dengan armada yang terpadu dengan jumlah 21.000
unit di Jakarta, Bali, Bandung, Banten, Manado, Medan, Lombok, Semarang, Surabaya, dan
Palembang, Blue Bird terus berekspansi secara geografis. Memanfaatkan teknologi dan know-
how termasuk sistem pemesanan terkomputerisasi sepanjang hari. Perusahaan berhasrat memberi
layanan terbaik dan menyamankan setiap penumpang. Di sisi operasi, strategi
penempatan outlet taksi di sejumlah kota besar Indonesia telah memudahkan akses taksi ini di
dalam dan di luar kawasan bisnis utama. Ini termasuk pusat turis serta bandara nasional dan
internasional di seluruh negeri.
 Silver Bird

Rangkaian Taksi Silver Bird


Untuk memenuhi kebutuhan pasar akan taksi yang lebih ekslusif Blue Bird Group menghadirkan
Silver Bird. Jenis taksi eksekutif ini, terkenal dengan warna hitamnya dengan kelas tersendiri
yang mulai beroperasi pada 1993. Sebuah makna baru dalam transportasi eksekutif. Armada
Silver Bird saat ini berjumlah 900 unit (Mercedes Benz C dan E class, Toyota Alphard, Toyota
Vellfire dan Toyota Camry). Tersedia juga sejumlah kenyamanan yang didambakan penumpang,
termasuk interior yang luas dan ruang kabin yang mewah. Setiap mobil dilengkapi perangkat
GPS dan EDC yang memungkinkan para pengguna jasa dapat membayar dengan kartu Flazz,
debit BCA, kartu kredit BCA, Citibank, Visa dan MasterCard. Penumpang diuntungkan dengan
tersedianya pengemudi yang andal dalam berbahasa Indonesia maupun Inggris yang selalu siap
melayani. Layanan Silver Bird bertujuan terutama untuk mengakomodasi seluruh kebutuhan
eksekutif, mulai dari mengantar dari atau ke bandara tujuan hingga membawa tamu-tamu VIP
dan pejabat. Taksi Silver Bird bisa ditemui di hotel-hotel bintang empat dan lima di Jakarta dan
Surabaya termasuk di bandara internasional Soekarno-Hatta dan Juanda

 Golden Bird
Golden Bird menawarkan sebuah kepraktisan. Kita dapat menikmati kenyamanan berkendara
pribadi tanpa harus repot memikirkan perawatan berkala serta biaya asuransi. Golden Bird
memiliki sejumlah pilihan kendaraan standar dan mewah dengan sistem sewa jangka pendek dan
panjang untuk berbagai keperluan dengan atau tanpa pengemudi. Golden Bird siap melayani
setiap kebutuhan pelanggan di Indonesia. Outlet Golden Bird tersebar di sebagian besar hotel dan
terminal kedatangan bandara di Indonesia. Di antara keistimewaan yang ditawarkan adalah
pengemudi yang dilatih untuk memberi keamanan, kenyamanan, kemudahan, dan layanan
personal. Kendaraan berasuransi penuh dan tersedia armada pengganti setiap saat. Blue Bird
Group juga telah mendirikan Pusaka Prima Transport untuk melayani pelanggan korporat dengan
kontrak jangka panjang. Pusaka Prima Transport menawarkan layanan Total Fleet
Management untuk menjamin setiap kendaraan digunakan seefektif mungkin sesuai kebutuhan
Anda. Sementara itu, layanan Blue Bird Group di Bali hadir dengan pilihan limousine dan mobil
van untuk disewa mengelilingi pulau Bali. Blue Bird kini bekerjasama dengan perusahaan
penyewa mobil "Thrifty" untuk menyediakan layanan self-driving di Bali.
 Big Bird
Big Bird adalah salah satu armada andalan perusahaan Blue Bird berupa bus. Big Bird sendiri
terdiri dari 3 jenis yang masing-masing memiliki perbedaan dalam hal kapasitas penumpang.
Jenis Big Bird tersebut adalah

1. Alfa = Jenis bus ini adalah yang paling besar dengan kapasitas penumpang sebanyak 48
sheet atau dengan komposisi 2/2 sheet dan 2/3 sheet.
2. Bravo = Jenis bus ini ukurannya middle dengan kapasitas penumpang sebanyak 25 orang.
3. Commuter= Memakai mobil jenis travel dengan kapasitas penumpang sebanyak 14
orang.
4. Delta = Jenis bus ini memakai jenis elf yang ukurannya paling kecil dan banyak bekerja
sama dengan sekolah International dengan jumlah penumpang sebanyak max 12 orang.

 Iron Bird
Pada tahun 1991 Blue Bird Group memasuki layanan logistik lewat PT Angkutan Kontenindo
Antarmoda dan PT Iron Bird yang melayani angkutan peti kemas serta kargo berukuran besar.
Pada 2002 PT Iron Bird Transport hadir sebagai perusahaan logistik untuk memenuhi kebutuhan
pelanggan dan memperkuat basis usaha kelompok Blue Bird di bidang layanan logistik di
seluruh negeri.
KESIMPULAN

Pertumbuhan pendapatan Blue Bird terakhir kali terjadi pada 2015, saat itu pendapatan Blue
Bird naik 15 persen menjadi Rp5,47 triliun dari tahun sebelumnya Rp4,75 triliun. Namun, pada
tahun 2016, pendapatan Blue Bird turun 12 persen menjadi Rp4,79 triliun . dan di tahun 2017
mengalami penurunan hingga 3,26 triliun, Sedangkan pendapatan dari luar Jadetabek
mencapai Rp940,31 miliar, atau turun 19 persen dari Rp1,15 triliun. Penurunan ini sebagai
imbas menjamurnya taksi online, terutama di Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi
(Jadetabek).
Pada kuartal I-2017, pendapatan Blue Bird tercatat menurun 10 persen menjadi Rp1,03 triliun
dari kuartal IV-2016. Namun pada kuartal-kuartal berikutnya, pendapatan Blue Bird mulai naik
pada Kuartal II-2017, pendapatan naik 0,2 persen, kuartal III-2017 naik 1 persen, dan kuartal
IV-2017 naik 2 persen.
Pola yang hampir sama juga terjadi pada laba bersih Blue Bird. Pada kuartal I-2017, laba bersih
Blue Bird turun 20 persen, pada kuartal II-2017 turun 36 persen, kuartal III-2017 naik 44 persen
dan kuartal IV-2017 naik 15 persen.Besar kemungkinan pendapatan Blue Bird stabil karena
menggandeng Gojek. Selain itu, aplikasi Blue Bird juga sudah banyak penggunanya.
DAFTAR PUSAKA
Putra, Y. M. (2018). Pengantar Sistem Informasi. Modul Kuliah Sistem Informasi
Manajemen. Jakarta: FEB-Universitas Mercu Buana
https://garudacyber.co.id/artikel/223-peranan-penting-sistem-informasi-dalam-perusahaan
https://camargus.com/magazine/277
https://id.wikipedia.org/wiki/Blue_Bird_Group
https://tirto.id/bagaimana-nasib-blue-bird-express-setelah-gandeng-gojek-uber-cH4h
https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi

Anda mungkin juga menyukai