Anda di halaman 1dari 5

Hasil Kerja Ujian Tengah

Semester
Semester Ganjil 2021/2022

Nama : Vicky Sanjaya


NIM : 11119222
No. HP : 085771594492
Waktu Ujian : Sabtu, 13-11-2021, 12:05
Mata Kuliah : Manajemen Kompensasi dan Hubungan Industrial
Nama Dosen : Dr. Didin Hikmah Perkasa, SE., MM,
1. Menurut Mangkunegara (2017) ada 6 (enam) faktor yang
mempengaruhi kebijakan kompensasi, yaitu :
TATAP MUKA

8
Fakultas: Bisnis dan Ilmu Sosial pemerintah
1) Faktor Kode Mata Kuliah: P1119202
Program Studi: Manajemen Kode Kelas:
Peraturan pemerintah yang berhubungan dengan penentuan 31511T6CA
standar
gaji minimal (UMR), pajak, biaya transportasi dan harga bahan baku,
inflasi maupun devaluasi sangat berpengaruh dalam peentuan
pemberian kompensasi.

2) Penawaran antar perusahaan dan pegawai


Kebijakan penentuan kompensasi dapat dipengaruhi pada saat
terjadinya tawar menawar mengenai besaran upah yang akan di terima
saat mulai akan bekerja.

3) Standar biaya hidup pegawai


Kebijakan kompensasi perlu memperhatikan standar dan biaya
hidup pegawai,karena kebutuhan dasar pegawai harus terpenuhi

4) Ukuran perbandingan upah


Kebijakan dalam penentuan kompensasi sjuga dipengaruhi oleh
besar kecilnya suatu perusahaan, pendidikan pegawai, masa
kerjapegawai

5) Permintaan dan persediaan


Dalam menentukan kebijakan komensasi perlu memperhatikan tingkat
persediaan dan permintaan pasar.

6) Kemampuan membayar
Dalam menentukan kebijakan kompensasi perlu diperhatikan
kemampuan perusahaan dalam membayar gaji pegawai.

2021 MATAKULIAH : UNIVERSITAS DIAN NUSANTARA

2 http://www.undira.ac.id
Nama dan NIM :
4. UU 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja adalah Undang-Undang yang mengatur
tentang keselamatan kerja dalam segala tempat kerja, baik di darat, di dalam tanah, di
permukaan air, di dalam air maupun di udara, yang berada di dalam wilayah kekuasaan hukum
Republik Indonesia.

Dalam Undang-Undang Nomor 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja diatur tentang :
Keselamatan Kerja yang di dalamnya antara lain memuat tentang istilah-istilah, ruang lingkup,
syarat-syarat keselamatan kerja, pengawasan, pembinaan, Panitia Pembina Keselamatan dan
Kesehatan Kerja; kecelakaan; kewajiban dan hak tenaga kerja; kewajiban bila memasuki
tempat kerja; dan kewajiban pengurus. Dalam Undang-Undang ini diadakan perubahan prinsipil
untuk diarahkan menjadi pada sifat preventif. Peraturan baru ini dibandingkan dengan yang
lama, banyak mendapatkan perubahan-perubahan yang penting, baik dalam isi, maupun
bentuk dan sistimatikanya. Pembaruan dan perluasannya adalah mengenai:

 Perluasan ruang lingkup;


 Perubahan pengawasan represif menjadi preventif;
 Perumusan teknis yang lebih tegas;
 Penyesuaian tata usaha sebagaimana diperlukan bagi pelaksanaan pengawasan;
 Tambahan pengaturan pembinaan Keselamatan Kerja bagi management dan
Tenaga Kerja;
 Tambahan pengaturan mendirikan Panitia Pembina Keselamatan Kerja dan
Kesehatan Kerja; dan
 Tambahan pengaturan pemungutan retribusi tahunan.

Handoko (dalam samsudin, 2005:203) mengemukakan sebagai berikut:

“Program-program keamanan yang dapat dilakukan antara lain:

a) menggunakan mesin-mesin yang dilengkapi alat-alat pengaman;

b) menggunakan peralatan yang lebih baik;

c) mengatur lay-out pabrik dan penerangan sebaik mungkin;

2021 MATAKULIAH : UNIVERSITAS DIAN NUSANTARA

3 http://www.undira.ac.id
Nama dan NIM :
d) lantai-lantai, tangga-tangga, bebas dari air, minyak, dan oli;

e) melakukan pemeliharaan fasilitas pabrik secara baik;

f) menggunakan berbagai pentunjuk dan peralatan keamanan, beserta larangan-larangan yang


dianggap perlu;

g) mendidik para karyawan dalam hal keamanan;

h) membentuk komite manajemen serikat kerja untuk memecahkan masalah-masalah


keamanan, dan sebagainya”.

5. Tiga jenis kompensasi secara garis besar menurut Nawawi dalam (Priansa,
2017) adalah sebagai berikut :

1. Kompensasi Langsung
Penghargaan atau ganjaran yang disebut gaji atau upah, yang dibayar secara
tetap berdasarkan tenggang waktu yang tetap.

2. Kompensasi Tidak Langsung


Pemberian bagian keuntungan atau manfaat bagi para pekerja diluar gaji atau
upah tetap, dapat berupa uang atau barang.

3. Insentif
Penghargaan atau ganjaran yang diberikan untuk memotivasi para pekerja agar
produktivitas kerjanya tinggi, sifatnya tidak tetap atau sewaktu-waktu.

Adapun jenis-jenis kompensasi menurut Simamora dalam (Priansa, 2017), terdiri


atas dua macam :

1. Kompensasi Finansial

a. Kompensasi langsung:
- Bayaran pokok (base pay), yaitu gaji dan upah.

- Bayaran prestasi (merit pay).

2021 MATAKULIAH : UNIVERSITAS DIAN NUSANTARA

4 http://www.undira.ac.id
Nama dan NIM :
- Bayaran insentif (incentive pay), yaitu bonus, komisi, pembagian
laba,
pembagian keuntungan,, dan pembagian saham.
- Bayaran tertangguh (deferred pay), yaitu program tabungan, dan
anuitas
pembelian saham.

b. Kompensasi tidak langsung:


1) Program perlindungan yaitu asuransi kesehatan, asuransi jiwa,
pensiun,
dan asuransi pegawai.
2) Bayaran diluar jam kerja yaitu liburan, hari besar, cuti tahunan, dan
cuti hamil.
3) Fasilitas yaitu kendaraan, ruang kantor, dan tempat parkir.

2. Kompensasi Nonfinansial

a. Pekerjaan
Tugas-tugas yang menarik, tantangan, tanggung jawab, pengakuan, dan rasa
pencapaian.
b. Lingkungan kerja
Kebijakan yang sehat, supervisi yang kompeten, kerabat kerja yang
menyenangkan, dan lingkungan kerja yang nyaman.

2021 MATAKULIAH : UNIVERSITAS DIAN NUSANTARA

5 http://www.undira.ac.id
Nama dan NIM :

Anda mungkin juga menyukai