Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM

SISTEM REPRODUKSI MANUSIA

Mata Kuliah : Ilmu Biomedik Dasar


Dosen Pengampu : Yulina Dwi Hastuty, S.Kep.Ns.M.Biomed

Nama : Rahma Devi Syah Putri


Kelas : I A D-III Keperawatan

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN


JURUSAN D-III KEPERAWATAN
TAHUN 2020
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang

Menstruasi adalah proses alami setiap wanita, yaitu terjadinya proses perdarahan yang disebabkan luruhnya
dinding rahim sebagai akibat tidak adanya pembuahan. Menstruasi adalah fisiologis dalam tubuh wanita yang
terjadi secara berskala (tiap bulan) dan dipengaruhi oleh hormon reproduksi. Menstruasi pada wanita adalah
suatu perdarahan rahim yang sifatnya fisiologis (normal), sebagai akibat perubahan hormonal yaitu estrogen
dan progesteron. Menstruasi bisa menjadi salah satu pertanda bahwa seorang wanita sudah memasuki masa

suburnya lamanya menstruasi biasanya 4-6hari, ada yang 1-2 hari di ikuti darah sedikit-sedikit.

B.Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam laporan ini adalah bagaimana gambaran
tentang siklus menstruasi.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penulisan dalam laporan ini adalah untuk mengetahui gambaran tentang siklus menstruasi.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Menstruasi
Menstruasi atau haid mengacu kepada pengeluaran secara periodik darah dan sel-sel tubuh dari vagina
yang berasal dari dinding rahim wanita. Menstruasi dimulai saat pubertas dan menandai kemampuan seorang
wanita untuk mengandung anak, walaupun mungkin faktor-faktor kesehatan lain dapat membatasi kapasitas ini.
Menstruasi biasanya dimulai antara umur 10 dan 16 tahun, tergantung pada berbagai faktor, termasuk kesehatan
wanita, status nutrisi, dan berat tubuh relatif terhadap tinggi tubuh. Menstruasi berlangsung kira-kira sekali
sebulan sampai wanita mencapai usia 45 - 50 tahun, sekali lagi tergantung pada kesehatan dan pengaruh-
pengaruh lainnya. Akhir dari kemampuan wanita untuk bermenstruasi disebut menopause dan menandai akhir
dari masa-masa kehamilan seorang wanita. Panjang rata-rata daur menstruasi adalah 28 hari, namun berkisar
antara 21 hingga 40 hari. Panjang daur dapat bervariasi pada satu wanita selama saat-saat yang berbeda dalam
hidupnya, dan bahkan dari bulan ke bulan tergantung pada berbagai hal, termasuk kesehatan fisik, emosi, dan
nutrisi wanita tersebut.
Menstruasi merupakan bagian dari proses reguler yang mempersiapkan tubuh wanita setiap bulannya
untuk kehamilan. Daur ini melibatkan beberapa tahap yang dikendalikan oleh interaksi hormon yang
dikeluarkan oleh hipotalamus, kelenjar dibawah otak depan, dan indung telur. Pada permulaan daur, lapisan sel
rahim mulai berkembang dan menebal. Lapisan ini berperan sebagai penyokong bagi janin yang sedang tumbuh
bila wanita tersebut hamil. Hormon memberi sinyal pada telur di dalam indung telur untuk mulai berkembang.
Tak lama kemudian, sebuah telur dilepaskan dari indung telur wanita dan mulai bergerak menuju tuba Falopii
terus ke rahim. Bila telur tidak dibuahi oleh sperma pada saat berhubungan intim (atau saat inseminasi buatan),
lapisan rahim akan berpisah dari dinding uterus dan mulai luruh serta akan dikeluarkan melalui vagina. Periode
pengeluaran darah, dikenal sebagai periode menstruasi (atau mens, atau haid), berlangsung selama tiga hingga
tujuh hari. Bila seorang wanita menjadi hamil, menstruasi bulanannya akan berhenti. Oleh karena itu,
menghilangnya menstruasi bulanan merupakan tanda (walaupun tidak selalu) bahwa seorang wanita sedang
hamil. Kehamilan dapat di konfirmasi dengan pemeriksaan darah sederhana.
B. Siklus Menstruasi
Proses Menstruasi 
Siklus menstruasi berkaitan dengan pembentukan sel telur dan pembentukkan endometrium. Lamanya
siklus haid yang normal atau dianggap siklus haid klasik adalah 28 hari ditambah atau dikurangi dua sampai
tiga hari. Siklus ini dapat berbeda pada wanita yang sehat dan normal. Siklus haid mulai teratur jika wanita
sudah berusia 25 tahun. Siklus ini dikendalikan oleh hormone-hormon reproduksi yang dihasilkan oleh
hipotalamus, hipofisis, dan ovarium.
Fase dalam siklus haid, yaitu:
a. Fase Folikel
Pada akhir siklus menstruasi, hipotalamus mengeluarkan hormone gonadotropin. Hormone ini akan
merangsang hipofisis untuk melepaskan FSH (Follicle Stimulating Hormone) atau hormone pemicu
pertumbuhan folikel. Pada awal siklus berikutnya pada hari pertama sampai ke-14,folikel akan melanjutkan
perkembangannya karena pengaruh FSH dalam ovarium. Setelah itu terbentuk folikel yang sudah masak
(folikel de Graaf) dan menghasilkan hormone estrogen yang berfungsi menumbuhkan endometrium dinding
rahim dan memicu sekresi lendir.
b. Fase Estrus
Kenaikan estrogen digunakan untuk mempertahankan pertumbuhan dan merangsang terjadinya
pembelahan sel-sel endometrium uterus. Selain itu juga berperan dalam menghambat pembentukan FSH oleh
hipofisis untuk menghasilkan LH (Luteinizing Hormone) yang berperan dalam merangsang folikel de graaf
yang telah masak untuk melakukan ovulasi dari ovarium.
Ovulasi umumnya berlangsung pada hari ke-14 dari siklus haid. Biasanya pada setiap ovulasi dihasilkan 1 oosit
sekunder.
c. Fase Luteal
LH merangsang folikel yang telah kosong untuk membentuk korpus atau uteum (badan kuning).
Selanjutnya korpus ini menghasilkan progestron yang mengakibatkan endometrium berkembang tebal dan
lembut serta banyak pembuluh darah. Selama 10 hari setelah ovulasi,progesterone berfungsi mempersiapkan
uterus untuk kemungkinan hamil. Uterus pada tahap ini siap menerima dan member sel telur yang telah dibuahi
(zigot).
Jika tidak terjadi fertilisasi corpus luteum berubah menjadi corpus albicans dan berhenti menghasilkan
progesterion.
d. Fase Menstruasi / Perdarahan
Apabila fertilisasi tidak terjadi,produksi progesterone mulai menurun pada hari ke-26. Corpus luteum
(badan kuning) berdegenerasi dan lapisan uterus bersama dinding dalam rahim luruh (mengelupas) pada hari
ke-28 sehingga terjadi pendarahan.
Biasanya haid berlangsung selama 7 hari. Setelah itu dinding uterus pulih kembali. Selanjutnya karena tidak
ada lagi progesterone yang dibentuk,maka FSH dibentuk lagi kemudian terjadilah proses oogenesis,dan siklus
haid dimulai kembali. Siklus haid akan berhenti jika terjadi kehamilan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Siklus menstruasi berkaitan dengan pembentukan sel telur dan pembentukkan endometrium. Lamanya
siklus mesntruasi yang normal atau dianggap siklus haid klasik adalah 28 hari ditambah atau dikurangi dua
sampai tiga hari. Siklus ini dapat berbeda pada wanita yang sehat dan normal. Siklus menstruasi mulai teratur
jika wanita sudah berusia 25 tahun. Siklus ini dikendalikan oleh hormone-hormon reproduksi yang dihasilkan
oleh hipotalamus, hipofisis, dan ovarium.
Fase dalam siklus menstruasi, yaitu:
a. Fase Folikel
b. Fase Estrus
c. Fase Luteal
d. Fase Menstruasi / Perdarahan

Anda mungkin juga menyukai