TENTANG
BUPATI KUNINGAN,
MEMUTUSKAN :
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini, yang dimaksud dengan:
1. Daerah adalah Kabupaten Kuningan.
2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten
Kuningan.
3. Bupati adalah Bupati Kuningan.
4. Kecamatan adalah Kecamatan dalam Kabupaten Kuningan.
5. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki
batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan
mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan
asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan
dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
6. Pemerintahan Desa adalah penyelenggara urusan
pemerintahan oleh Pemerintah Desa dan Badan
Permusyawaratan Desa dalam mengatur dan mengurus
kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal usul
dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati
dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
7. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa
sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa.
8. Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya disebut
BPD adalah lembaga yang melaksanakan fungsi
pemerintahan yang anggotanya merupakan wakil dari
penduduk Desa berdasarkan keterwakilan wilayah dan
ditetapkan secara demokratis.
4
BAB II
TATA NASKAH DINAS
Pasal 2
Asas tata naskah dinas terdiri atas:
a. Asas efisien dan efektif;
b. Asas pembakuan;
c. Asas akuntabilitas;
d. Asas keterkaitan;
e. Asas kecepatan dan ketepatan; dan
f. Asas keamanan.
Pasal 3
(1) Asas efisien dan efektif sebagaimana dimaksud dalam Pasal
2 huruf a, dilakukan melalui penyederhanaan dalam
penulisan, penggunaan ruang atau lembar naskah dinas,
spesifikasi informasi, serta dalam penggunaan bahasa
Indonesia yang baik, benar dan lugas.
(2) Asas pembakuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
huruf b, dilakukan melalui tata cara dan bentuk yang
telah dibakukan.
(3) Asas akuntabilitas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
huruf c, yaitu penyelenggaraan tata naskah dinas harus
dapat dipertanggungjawabkan dari segi isi, format,
prosedur, kewenangan, keabsahan dan dokumentasi.
(4) Asas keterkaitan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
huruf d, yaitu tata naskah dinas diselenggarakan dalam
satu kesatuan sistem.
(5) Asas kecepatan dan ketepatan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 2 huruf e, yaitu tata naskah dinas
diselenggarakan tepat waktu dan tepat sasaran.
(6) Asas keamanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
huruf f, yaitu penyelenggaraan tata naskah dinas harus
aman secara fisik dan substansi.
Pasal 4
Prinsip-prinsip penyelenggaraan naskah dinas terdiri atas:
a. Ketelitian;
b. Kejelasan;
c. Singkat dan padat; dan
d. Logis dan meyakinkan.
Pasal 5
(1) Prinsip ketelitian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4
huruf a, diselenggarakan secara teliti dan cermat dari
bentuk, susunan pengetikan, isi, struktur, kaidah bahasa
dan penerapan kaidah ejaan didalam pengetikan.
(2) Prinsip kejelasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4
huruf b, diselenggarakan dengan memperhatikan kejelasan
aspek fisik dan materi dengan mengutamakan metode
yang cepat dan tepat.
8
Pasal 6
Penyelenggaraan naskah dinas dilaksanakan sebagai berikut:
a. Pengelolaan surat masuk;
b. Pengelolaan surat keluar;
c. Tingkat keamanan;
d. Kecepatan proses;
e. Penggunaan kertas surat;
f. Pengetikan sarana administrasi dan komunikasi
perkantoran (persuratan) dan naskah dinas produk hukum;
g. Warna dan kualitas kertas; dan
h. Penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Pasal 7
Pengelolaan surat masuk sebagaimana dimaksud dalam Pasal
6 huruf a, dilakukan melalui:
a. Penerima menindaklanjuti surat yang diterima melalui
tahapan:
1. Diagenda dan diklasifikasi sesuai sifat surat serta
didistribusikan ke unit pengelola;
2. Unit pengelola menindaklanjuti sesuai dengan klasifikasi
surat dan arahan pimpinan; dan
3. Surat masuk diarsipkan pada sekretariat.
b. Copy surat jawaban yang mempunyai tembusan
disampaikan kepada yang berhak.
c. Alur surat menyurat diselenggarakan melalui mekanisme
dari tingkat pimpinan hingga ke bawahan yang harus
melaksanakan.
Pasal 8
Pengelolaan surat keluar sebagaimana dimaksud dalam Pasal
6 huruf b, dilakukan melalui tahapan:
a. Konsep surat keluar diparaf secara berjenjang oleh pejabat
yang berwenang dan diagendakan oleh sekretariat;
b. Surat keluar yang telah ditandatangani oleh pejabat yang
berwenang diberi nomor, tanggal dan stempel oleh
sekretariat;
c. Surat keluar sebagaimana dimaksud pada huruf b wajib
segera dikirim; dan
d. Surat keluar diarsipkan pada sekretariat.
9
Pasal 9
Tingkat keamanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6
huruf c, dilakukan dengan mencantumkan kode pada sampul
naskah dinas sebagai berikut:
a. Surat Rahasia disingkat R, merupakan surat yang materi
dan sifatnya memiliki tingkat keamanan tinggi yang
berdampak kepada kerugian negara, disintegrasi bangsa
atau hal lain yang karena sifatnya harus dirahasiakan;
b. Surat Penting disingkat P, merupakan surat yang tingkat
keamanan isi surat perlu mendapat perhatian penerima
surat;
c. Surat Biasa disingkat B, merupakan surat yang materi dan
sifatnya biasa namun tidak dapat disampaikan kepada
yang tidak berhak.
Pasal 10
Kecepatan proses sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf
d, sebagai berikut:
a. Amat segera/kilat, dengan batas waktu 24 jam setelah
surat diterima;
b. Segera, dengan batas waktu 2 x 24 jam setelah surat
diterima;
c. Penting, dengan batas waktu 3 x 24 jam setelah surat
diterima; dan
d. Biasa, dengan batas waktu maksimum 5 (lima) hari kerja
setelah surat diterima.
Pasal 11
Penggunaan kertas surat sebagaimana dimaksud dalam Pasal
6 huruf e, sebagai berikut:
a. Kertas yang digunakan untuk naskah dinas adalah HVS 80
gram;
b. Penggunaan kertas HVS diatas 80 gram atau jenis lain,
hanya terbatas untuk jenis naskah dinas yang mempunyai
nilai keasaman tertentu dan nilai kegunaan dalam waktu
lama;
c. Ukuran kertas yang digunakan untuk surat-menyurat
adalah Folio/F4 (215 x 330 mm);
d. Ukuran kertas yang digunakan untuk makalah, piper dan
laporan adalah A4 (210 x 297 mm); dan
e. Ukuran kertas yang digunakan untuk pidato adalah A5
(165 x 215 mm).
Pasal 12
(1) Pengetikan sarana administrasi dan komunikasi
perkantoran sebagaimana sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 6 huruf f, sebagai berikut:
a. Penggunaan jenis huruf pica;
b. Arial 12 atau disesuaikan dengan kebutuhan; dan
c. Spasi 1 atau 1,15 dan 1,5 sesuai kebutuhan.
10
Pasal 13
Warna dan kualitas kertas sebagaimana dimaksud dalam Pasal
6 huruf g, berwarna putih dengan kualitas baik.
Pasal 14
Penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar
sebagaimana dimaksud dalam pasal 6 huruf h, penulisan
Naskah Dinas harus memperhatikan Pedoman Umum Ejaan
Bahasa Indonesia sebagaimana tercantum dalam Lampiran I
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Bupati ini.
BAB III
BENTUK DAN SUSUNAN NASKAH DINAS
Pasal 15
Bentuk dan susunan naskah dinas produk hukum Pemerintah
Desa, terdiri atas:
a. Peraturan Desa;
b. Peraturan Kepala Desa;
c. Peraturan Bersama Kepala Desa; dan
d. Keputusan Kepala Desa;
Pasal 16
(1) Bentuk dan susunan naskah dinas surat Pemerintah Desa
terdiri atas:
a. Surat Biasa;
b. Surat Undangan;
c. Surat Keterangan;
d. Surat Perintah;
e. Surat Perintah Tugas;
f. Surat Izin;
g. Surat Perintah Perjalanan Dinas;
h. Surat Keterangan Perjalanan Dinas;
i. Surat Kuasa;
j. Surat Keterangan Melaksanakan Tugas;
k. Surat Panggilan;
l. Surat Pengantar;
m. Rekomendasi;
n. Pengumuman;
o. Laporan;
p. Lembar Disposisi;
q. Memo;
r. Surat Perjanjian;
11
s. Berita Acara;
t. Notulen Rapat;
u. Nota Dinas;
v. Telaahan Staf;
w. Piagam; dan
x. Daftar Hadir.
(2) Kepala Desa menandatangani naskah dinas produk hukum
sebagaimana dimaksud pada Pasal 15 dan naskah dinas
surat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari:
a. Surat Biasa;
b. Surat Undangan;
c. Surat Keterangan;
d. Surat Perintah;
e. Surat Perintah Tugas;
f. Surat Izin;
g. Surat Perintah Perjalanan Dinas;
h. Surat Kuasa;
i. Surat Keterangan Melaksanakan Tugas;
j. Surat Panggilan;
k. Surat Pengantar;
l. Rekomendasi;
m. Pengumuman;
n. Laporan;
o. Lembar Disposisi;
p. Memo;
q. Surat Perjanjian;
r. Berita Acara;
s. Nota Dinas;
t. Piagam;
u. Notulen Rapat (mengetahui); dan
v. Daftar Hadir (mengetahui).
(3) Sekretaris Desa menandatangani naskah dinas surat
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari:
a. Surat Pengantar;
b. Surat Perintah Tugas;
c. Surat Keterangan Perjalanan Dinas;
d. Laporan;
e. Notulen Rapat;
f. Lembar Disposisi;
g. Telaahaan Staf;
h. Memo;
i. Nota dinas; dan
j. Daftar Hadir;
BAB IV
ADMINISTRASI PEMERINTAHAN DESA
DAN ADMINISTRASI PEMBUKUAN BPD
Bagian Kesatu
Administrasi Pemerintahan Desa
Paragraf 1
Ruang Lingkup
Pasal 17
Ruang lingkup Administrasi Pemerintahan Desa, meliputi:
a. Administrasi Umum;
b. Administrasi Penduduk;
c. Administrasi Keuangan;
d. Administrasi Pembangunan; dan
e. Administrasi Lainnya.
Paragraf 2
Kewenangan
Pasal 18
(1) Kepala desa berwenang menyelenggarakan administrasi
pemerintahan Desa.
(2) Penyelenggaraan administrasi pemerintahan Desa
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dalam rangka:
a. Penyelenggaraan pemerintahan Desa
b. Pelaksanaan pembangunan Desa;
c. Pembinaan kemasyarakatan; dan
d. Pemberdayaan masyarakat.
(3) Dalam penyelenggaraan administrasi pemerintahan Desa
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Kepala Desa
didukung oleh Aparatur Pelaksana/Perangkat Desa
13
Paragraf 3
Kewenangan
Pasal 19
(1) Penyelenggaraan administrasi pemerintahan Desa
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui:
a. Tertib pencatatan data dan informasi dalam buku-buku
register desa; dan
b. Pengembangan buku register desa yang diperlukan serta
menyelenggarakan pelaporan sesuai ketentuan
perundang-undangan.
(2) Penyelenggaraan dan pengembangan Administrasi
Pemerintahan Desa melalui tertib pencatatan data dan
pengembangan buku register Desa sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) disesuaikan dengan kebutuhan, tingkat
perkembangan pemerintahan Desa, dan kompleksitas
permasalahan yang dihadapi didalam pencatatan data dan
informasi berbagai kegiatan.
Paragraf 4
Adminsitrasi Umum
Pasal 20
(1) Kegiatan pencatatan data dan informasi mengenai
kegiatan-kegiatan Pemerintahan Desa dimuat dalam
Administrasi Umum.
(2) Administrasi Umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
meliputi:
a. Buku Peraturan Di Desa;
b. Buku Keputusan Kepala Desa;
c. Buku Inventaris dan Kekayaan Desa;
d. Buku Aparat Pemerintah Desa;
e. Buku Tanah Kas Desa;
f. Buku Tanah di Desa;
g. Buku Agenda;
h. Buku Ekspedisi; dan
i. Buku Lembaran Desa dan Buku Berita Desa.
(3) Bentuk dan tata cara pengisian Buku Administrasi Umum
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tercantum dalam
Lampiran III yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Peraturan Bupati ini.
Paragraf 5
Administrasi Penduduk
Pasal 21
(1) Kegiatan pencatatan data dan informasi mengenai
kependudukan di Desa baik mengenai penduduk
sementara, penambahan dan pengurangan penduduk
14
Paragraf 6
Administrasi Keuangan Desa
Pasal 22
(1) Kegiatan pencatatan data dan informasi mengenai
pengelolaan keuangan Desa dimuat dalam Administrasi
Keuangan Desa.
(2) Administrasi Keuangan Desa sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) meliputi:
a. Buku APB Desa;
b. Buku Rencana Anggaran Biaya;
c. Buku Kas Pembantu Kegiatan;
d. Buku Kas Umum;
e. Buku Kas Pembantu; dan
f. Buku Bank Desa.
(3) Bentuk dan tata cara pengisian Buku Administrasi
Keuangan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
tercantum dalam Lampiran III yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.
Paragraf 7
Administrasi Pembangunan
Pasal 23
(1) Kegiatan pencatatan data dan informasi mengenai
pelaksanaan pembangunan dan pemberdayaan
masyarakat dimuat dalam Administrasi Pembangunan.
15
Paragraf 8
Administrasi Lainnya
Pasal 24
(1) Kegiatan pencatatan data dan informasi mengenai
penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan
pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan
pemberdayaan masyarakat selain sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 5, Pasal 6, Pasal 7 dan Pasal 8 dimuat dalam
Buku Administrasi Lainnya sesuai dengan kebutuhan.
(2) Administrasi Lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) antara lain meliputi:
a. Kegiatan Badan Permusyawaratan Desa dalam buku
administrasi Badan Permusyawaratan Desa;
b. Kegiatan musyawarah Desa dalam buku musyawarah
Desa; dan
c. Kegiatan Lembaga Kemasyarakatan Desa/Lembaga
Adat dalam buku Lembaga Kemasyarakatan
Desa/Lembaga Adat.
Bagian Kedua
Administrasi Pembukuan BPD
Pasal 25
(1) Administrasi Pembukuan BPD meliputi:
a. buku administrasi BPD; dan
b. laporan kinerja BPD.
(2). Jenis buku administrasi BPD sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), meliputi:
a. buku agenda surat keluar;
b. buku agenda surat masuk;
c. buku ekspedisi surat;
d. buku data inventaris BPD;
e. buku laporan keuangan BPD;
f. buku tamu BPD;
g. buku data kegiatan BPD;
16
BAB V
PENGGUNAAN DAN KEWENANGAN
ATAS NAMA, PELAKSANA HARIAN
DAN PENJABAT KEPALA DESA
Pasal 26
(1) Atas nama yang disingkat a.n. merupakan jenis
pelimpahan wewenang dalam hubungan internal antara
atasan kepada pejabat setingkat dibawahnya.
(2) Tanggung jawab terhadap pelimpahan wewenang
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tetap berada pada
pejabat yang melimpahkan wewenang dan pejabat yang
menerima pelimpahan wewenang harus
mempertanggungjawabkan kepada pejabat yang
melimpahkan wewenang.
Pasal 27
(1) Pelaksana tugas harian yang disingkat Plh merupakan
pejabat sementara pada jabatan tertentu yang mendapat
pelimpahan wewenang penandatanganan naskah dinas,
karena pejabat definitif berhalangan sementara.
(2) Plh sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diangkat dengan
Keputusan Camat dan berlaku paling lama 3 (tiga) bulan.
(3) Plh sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
mempertanggungjawabkan pelaksanaan atas naskah dinas
yang dilakukannya kepada Kepala Desa.
Pasal 28
(1) Penjabat Kepala Desa yang disingkat Pj. Kepala Desa
adalah seorang pejabat yang ditetapkan oleh Bupati untuk
melaksanakan tugas, fungsi, wewenang dan kewajiban
Kepala Desa dalam kurun waktu tertentu sampai dengan
dilantiknya pejabat definitif.
(2) Pj sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan
Keputusan Bupati atas usul Camat setelah mendapat
pertimbangan dari BPD.
(3) Pj sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertanggungjawab
atas penerbitan naskah dinas yang dilakukannya.
17
BAB VI
PARAF, PENULISAN NAMA, PENANDATANGANAN,
DAN PENGGUNAAN TINTA UNTUK NASKAH DINAS
Bagian Kesatu
Paraf
Pasal 29
(1) Setiap naskah dinas sebelum ditandatangani terlebih
dahulu diparaf.
(2) Naskah dinas dalam bentuk dan susunan produk hukum
sebelum ditandatangani terlebih dahulu diparaf pada setiap
lembar.
(3) Paraf sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dan ayat (2)
merupakan tanda tangan singkat sebagai bentuk
pertanggungjawaban atas muatan materi, substansi,
redaksi dan pengetikan naskah dinas.
(4) Paraf sebagaimana dimaksud pada ayat (3) adalah paraf
sesuai arah jarum jam (hierarki);
Bagian Kedua
Penulisan Nama
Pasal 30
Penulisan nama Kepala Desa pada naskah dinas:
a. Dalam bentuk dan susunan produk hukum tidak
menggunakan gelar; dan
b. Dalam bentuk dan susunan surat menggunakan gelar.
Bagian Ketiga
Penandatanganan Naskah Dinas
di Lingkungan Pemerintah Desa
Pasal 31
(1) Kepala Desa menandatangani naskah dinas dalam bentuk
dan susunan produk hukum sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 15 terdiri atas:
a. Peraturan Desa;
b. Peraturan Kepala Desa;
c. Peraturan Bersama Kepala Desa; dan
d. Keputusan Kepala Desa.
(2) Kepala Desa menandatangani naskah dinas dalam bentuk
dan susunan surat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16
terdiri atas:
a. Surat Biasa;
b. Surat Keterangan;
c. Surat Perintah;
d. Surat Izin;
e. Surat Perjanjian;
f. Surat Perintah Tugas;
g. Surat Perintah Perjalanan Dinas;
h. Surat Kuasa;
i. Surat Undangan;
j. Surat Keterangan Melaksanakan Tugas;
k. Surat Panggilan;
18
l. Lembar Disposisi;
m. Pengumuman;
n. Laporan;
o. Rekomendasi;
p. Surat Pengantar;
q. Berita Acara;
r. Notulen; dan
s. Daftar hadir
Pasal 32
(1) Penandatanganan naskah dinas dapat didelegasikan
kepada Sekretaris Desa sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
(2) Kepala Desa dapat mendelegasikan penandatanganan
naskah dinas tertentu kepada Sekretaris Desa yang
ditunjuk secara tertulis oleh Kepala Desa.
Bagian Keempat
Penggunaan Tinta untuk Naskah Dinas
Pasal 33
(1) Tinta yang digunakan untuk naskah dinas berwarna hitam.
(2) Tinta yang digunakan untuk penandatanganan dan paraf
naskah dinas berwarna biru tua.
(3) Tinta yang dipergunakan untuk keperluan keamanan
naskah dinas berwarna merah.
BAB VII
STEMPEL
Bagian Kesatu
Jenis
Pasal 34
Jenis stempel untuk naskah dinas di lingkungan Pemerintahan
Desa terdiri atas
a. Stempel Jabatan Kepala Desa;
b. Stempel Jabatan Ketua BPD; dan
c. Stempel Sekretriat Pemerintah Desa.
Bagian Kedua
Bentuk, Ukuran dan Isi
Pasal 35
Stempel sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 berbentuk
lingkaran.
19
Pasal 36
Ukuran stempel sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34
meliputi:
a. Ukuran garis tengah lingkaran luar stempel adalah 4 cm;
b. Ukuran garis tengah lingkaran tengah stempel adalah 3,8
cm;
c. Ukuran garis tengah lingkaran dalam stempel adalah 2,7
cm; dan
d. Jarak antara 2 (dua) garis yang terdapat dalam lingkaran
dalam maksimal 1 cm.
Pasal 37
(1) Stempel Jabatan Kepala Desa sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 34 huruf a, berisi nama Kabupaten Kuningan,
nama Kecamatan yang bersangkutan dan nama jabatan
Kepala Desa yang bersangkutan dengan pembatas tanda
bintang serta tidak menggunakan lambang Negara atau
lambang Daerah.
(2) Stempel Jabatan Ketua BPD sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 34 huruf b, berisi nama Pemerintah Kabupaten
Kuningan, nama Kecamatan yang bersangkutan, nama
jabatan Ketua BPD yang bersangkutan dengan pembatas
tanda bintang serta tidak menggunakan lambang Negara
atau lambang Daerah.
(3) Stempel Sekretariat Desa sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 34 huruf c, berisi nama Pemerintah Kabupaten
Kuningan, nama Kecamatan yang bersangkutan , nama
Sekretariat Desa yang bersangkutan dengan pembatas
tanda bintang serta tidak menggunakan lambang Negara
atau lambang Daerah.
Bagian Ketiga
Penggunaan
Pasal 38
Pejabat yang berhak menggunakan stempel desa sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 35 meliputi:
a. Kepala Desa;
b. Ketua BPD; dan
c. Pejabat yang diberi wewenang.
Pasal 39
Stempel untuk naskah dinas menggunakan tinta berwarna
ungu dan dibubuhkan pada bagian kiri tandatangan pejabat
yang menandatangani naskah dinas.
20
Bagian Keempat
Kewenangan Pemegang dan Penyimpan Stempel
Pasal 40
(1) Kewenangan pemegang dan penyimpan stempel desa untuk
naskah dinas pada sekretariat desa dan sekretariat BPD.
(2) Sekretariat Desa dan Sekretariat BPD sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) bertanggungjawab atas
penggunaan stempel.
Bagian Kelima
Pengamanan
Pasal 41
(1) Untuk pengamanan stempel naskah dinas di lingkungan
Pemerintahan Desa, menggunakan kode.
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai standarisasi kode
pengamanan stempel sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diatur tersendiri oleh Keputusan Kepala Desa.
BAB VIII
KOP NASKAH DINAS
Bagian Kesatu
Jenis
Pasal 42
Jenis kop naskah dinas di lingkungan Pemerintahan Desa
terdiri atas:
a. Kop Naskah Dinas Jabatan Kepala Desa;
b. Kop Naskah Dinas Sekretariat Desa; dan
c. Kop Naskah Dinas BPD.
Bagian Kedua
Bentuk dan Isi
Pasal 43
(1) Kop naskah dinas jabatan Kepala Desa sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 42 huruf a, memuat sebutan Kepala
Desa yang bersangkutan, nama Kecamatan yang
bersangkutan, Kabupaten Kuningan tanpa alamat untuk
naskah dinas produk hukum dan memuat alamat, nomor
telepon, nomor faksimile, website, e-mail dan kode pos
untuk naskah dinas surat biasa dan diletakan di tengah
bagian bawah lembaran surat.
(2) Kop naskah dinas Sekretariat Desa sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 42 huruf b, memuat sebutan Pemerintah
Kabupaten Kuningan, nama Kecamatan yang
bersangkutan, nama Sekretariat Desa dan memuat alamat,
nomor telepon, nomor faksimile, website, e-mail dan kode
pos.
21
Bagian Ketiga
Penggunaan
Pasal 44
(1) Kop naskah dinas jabatan Kepala Desa sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 34 huruf a, digunakan untuk
naskah dinas yang ditandatangani oleh Kepala Desa.
(2) Kop naskah dinas Sekretariat Desa sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 34 huruf b, digunakan untuk naskah dinas
yang ditandatangani oleh Sekretaris Desa.
(3) Kop naskah dinas BPD sebagaimana dimaksud dalam Pasal
34 huruf c, digunakan untuk naskah dinas yang
ditandatangani oleh Ketua BPD atau Pimpinan BPD yang
ditunjuk.
BAB IX
SAMPUL NASKAH DINAS
Bagian Kesatu
Jenis
Pasal 45
Jenis sampul naskah dinas di lingkungan Pemerintahan Desa
terdiri atas:
a. Sampul naskah dinas jabatan Kepala Desa;
b. Sampul naskah dinas Sekretariat Desa; dan
c. Sampul naskah dinas BPD.
Bagian Kedua
Bentuk, Ukuran dan Isi
Pasal 46
Sampul naskah dinas desa sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 45 berbentuk empat persegi panjang.
Pasal 47
(1) Ukuran sampul naskah dinas sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 45 meliputi:
a. Sampul kantong dengan ukuran panjang 41 cm dan
lebar 30 cm;
b. Sampul folio/map dengan ukuran panjang 35 cm dan
lebar 25 cm;
c. Sampul setengah folio dengan ukuran panjang 28 cm
dan lebar 18 cm; dan
22
Pasal 48
(1) Sampul naskah dinas jabatan Kepala Desa sebagaimana
dimaksud pada Pasal 45 huruf a, berisi lambang Negara,
nama Kepala Desa yang bersangkutan Kecamatan yang
bersangkutan Kabupaten Kuningan tanpa memuat alamat,
nomor telepon, faksimile, e-mail, website dan kode pos
dibagian tengah atas.
(2) Sampul naskah dinas Sekretariat Desa sebagaimana
dimaksud pada Pasal 45 huruf b, berisi lambang Daerah
Kabupaten Kuningan, nama Pemerintah Kabupaten
Kuningan, nama Kecamatan yang bersangkutan, nama
Desa yang bersangkutan serta memuat alamat, nomor
telepon, faksimile, e-mail, website dan kode pos dibagian
tengah atas.
(3) Sampul naskah dinas BPD sebagaimana dimaksud pada
Pasal 45 huruf c, lambang Daerah Kabupaten Kuningan,
nama Pemerintah Kabupaten Kuningan, nama Kecamatan
yang bersangkutan, nama BPD, nama desa yang
bersangkutan serta memuat alamat, nomor telepon,
faksimile, e-mail, website dan kode pos dibagian tengah
atas.
BAB X
PAPAN NAMA
Bagian Kesatu
Jenis
Pasal 49
Jenis papan nama di lingkungan Pemerintahan Desa terdiri
atas:
a. Papan nama Pemerintah Desa; dan
b. Papan nama BPD.
Bagian Kedua
Bentuk, Ukuran, Isi
Pasal 50
Papan nama di lingkungan Pemerintahan Desa sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 49 berbentuk empat persegi panjang.
Pasal 51
Ukuran papan nama di lingkungan Pemerintahan Desa
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 50 disesuaikan dengan
besar bangunan.
23
Pasal 52
(1) Papan nama Pemerintah Desa sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 50 berisi tulisan Pemerintah Kabupaten
Kuningan, nama Kecamatan yang bersangkutan, nama
Desa yang bersangkutan, alamat, nomor telepon serta
kode pos.
(2) Papan nama BPD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 50
berisi tulisan Pemerintah Kabupaten Kuningan, nama
Kecamatan yang bersangkutan, nama Badan
Permusyawaratan Desa yang bersangkutan, alamat, nomor
telepon serta kode pos.
(3) Jenis bahan dasar, warna, besar huruf, papan nama
Pemerintah Desa dan BPD sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dan (2)diatur oleh Kepala Desa dan disesuaikan
dengan kebutuhan.
Bagian Ketiga
Penempatan
Pasal 53
Papan nama di lingkungan Pemerintahan Desa ditempatkan
pada tempat yang strategis, mudah dilihat dan serasi dengan
letak dan bentuk bangunannya.
BAB XI
PERUBAHAN DAN PENCABUTAN
Pasal 54
(1) Perubahan dan pencabutan naskah dinas sebagaimana
dimaksud dalam peraturan ini dilakukan dengan bentuk
dan susunan naskah dinas yang sejenis.
(2) Pejabat yang menandatangani naskah dinas sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh pejabat yang
menetapkan, mengeluarkan atau pejabat diatasnya.
BAB XII
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Pasal 55
(1) Bupati melakukan pembinaan dan pengawasan atas
penyelenggaraan naskah dinas desa di lingkungan
Pemerintah Kabupaten Kuningan.
(2) Kepala Desa melakukan pembinaan dan pengawasan
penyelenggaraan naskah dinas di lingkungan desa masing-
masing.
24
BAB XIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 56
Dengan berlakunya Peraturan ini, Peraturan Bupati Kuningan
Nomor 39 Tahun 2014 tentang Tata Naskah Dinas Desa di
Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kuningan, dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 57
Bentuk dan susunan naskah dinas, penempatan a.n, Plh dan
Pj, paraf,bentuk, ukuran dan isi stempel, kop naskah dinas,
sampul naskah dinas dan papan nama sebagaimana dimaksud
dalam BAB III, BAB IV, BAB V, BAB VI, BAB VII, BAB VIII, BAB
IX dan BAB X tercantum dalam lampiran II Peraturan Bupati
ini.
Pasal 58
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan ini dengan penempatannya dalam
Berita Daerah Kabupaten Kuningan.
Ditetapkan di Kuningan
Pada tanggal 30 Mei 2018
Diundangkan di Kuningan
Pada tanggal 30 Mei 2018
DADANG SUPARDAN
I. PEMAKAIAN HURUF
A. Huruf Abjad
Abjad yang digunakan dalam ejaan Bahasa Indonesia terdiri atas huruf
berikut. Nama tiap huruf disertakan di sebelahnya.
B. Huruf Vokal
*Dalam pengajaran lafal kata, dapat digunakan tanda aksen jika ejaan
kata menimbulkan keraguan.
Misalnya :
Anak-anak bermain di teras (téras)
Upacara itu dihadiri pejabat teras pemerintah
Kami menonton film seri (séri)
Pertandingan itu berakhir seri.
2
C. Huruf Konsonan
Keterangan:
* Huruf q dan x khusus digunakan untuk nama diri dan keperluan ilmu.
Huruf x pada posisi awal kata diucapkan [s].
D. Huruf Diftong
F. Huruf Kapital
Jenderal Kancil
Dewa Pedang
Alessandro Volta
André-Marie Ampère
Mujair
Rudolf Diesel
Catatan:
(1) Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama orang
yang merupakan nama jenis atau satuan ukuran.
Misalnya:
ikan mujair
mesin diesel
5 ampere
10 volt
4. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata nama agama,
kitab suci, dan Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti untuk
Tuhan.
Misalnya:
Islam Alquran
Kristen Alkitab
Hindu Weda
Allah
Tuhan
6. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan
pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti
nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat.
5
Misalnya:
Wakil Presiden Adam Malik
Perdana Menteri Nehru
Profesor Supomo
Laksamana Muda Udara Husein Sastranegara
Proklamator Republik Indonesia (Soekarno-Hatta)
Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Gubernur Papua Barat
(2) Huruf pertama nama diri geografi yang dipakai sebagai nama jenis
tidak ditulis dengan huruf kapital.
Misalnya:
jeruk bali (Citrus maxima)
kacang bogor (Voandzeia subterranea)
nangka belanda (Anona muricata)
petai cina (Leucaena glauca)
Misalnya:
Republik Indonesia
Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia
Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2010
tentang Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Pidato Presiden
dan/atau Wakil Presiden serta Pejabat Lainnya
Perserikatan Bangsa-Bangsa
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
11. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata (termasuk
unsur kata ulang sempurna) di dalam judul buku, karangan, artikel,
dan makalah serta nama majalah dan surat kabar, kecuali kata
tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk, yang tidak terletak
pada posisi awal.
Misalnya:
Saya telah membaca buku Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma.
Tulisan itu dimuat dalam majalah Bahasa dan Sastra.
Dia agen surat kabar Sinar Pembangunan.
Ia menyajikan makalah “Penerapan Asas-Asas Hukum Perdata”.
12. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama
gelar, pangkat, atau sapaan.
Misalnya:
S.H. sarjana hukum
S.K.M. sarjana kesehatan masyarakat
S.S. sarjana sastra
M.A. master of arts
M.Hum. magister humaniora
M.Si. magister sains
K.H. kiai haji
Hj. hajah
Mgr. monseigneur
Pdt. pendeta
Dg. daeng
Dt. datuk
R.A. raden ayu
St. sutan
Tb. tubagus
Dr. doktor
Prof. profesor
Tn. tuan
Ny. nyonya
Sdr. Saudara
8
G. Huruf Miring
Misalnya:
Upacara peusijuek (tepung tawar) menarik perhatian wisatawan
asing yang berkunjung ke Aceh.
Nama ilmiah buah manggis ialah Garcinia mangostana.
Weltanschauung bermakna „pandangan dunia‟.
Ungkapan bhinneka tunggal ika dijadikan semboyan negara
Indonesia.
Catatan:
(1) Nama diri, seperti nama orang, lembaga, atau organisasi,
dalam bahasa asing atau bahasa daerah tidak ditulis dengan
huruf miring.
(2) Dalam naskah tulisan tangan atau mesin tik (bukan
komputer), bagian yang akan dicetak miring ditandai dengan
garis bawah.
(3) Kalimat atau teks berbahasa asing atau berbahasa daerah
yang dikutip secara langsung dalam teks berbahasa Indonesia
ditulis dengan huruf miring.
H. Huruf Tebal
1.1.2 Masalah
Penelitian ini hanya membatasi masalah pada sikap bahasa
masyarakat Kalimantan terhadap bahasa-bahasa yang ada di
Indonesia. Sikap masyarakat tersebut akan digunakan sebagai
formulasi kebijakan perencanaan bahasa yang diambil.
10
1.2 Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengukur sikap
bahasa masyarakat Kalimantan, khususnya yang tinggal di kota
besar terhadap bahasa-bahasa yang ada di Indonesia.
A. Kata Dasar
B. Kata Berimbuhan
Catatan:
Imbuhan yang diserap dari unsur asing, seperti -isme, -man, -
wan, atau -wi, ditulis serangkai dengan bentuk dasarnya.
Misalnya:
sukuisme
seniman
kamerawan
gerejawi
Catatan:
(1) Bentuk terikat yang diikuti oleh kata yang berhuruf awal
kapital atau singkatan yang berupa huruf kapital dirangkaikan
dengan tanda hubung (-).
Misalnya:
non-Indonesia
pan-Afrikanisme
pro-Barat
non-ASEAN
anti-PKI
(2) Bentuk maha yang diikuti kata turunan yang mengacu pada
nama atau sifat Tuhan ditulis terpisah dengan huruf awal
kapital.
Misalnya:
Marilah kita bersyukur kepada Tuhan Yang Maha
Pengasih.
Kita berdoa kepada Tuhan Yang Maha Pengampun.
(3) Bentuk maha yang diikuti kata dasar yang mengacu kepada
nama atau sifat Tuhan, kecuali kata esa, ditulis serangkai.
Misalnya:
Tuhan Yang Mahakuasa menentukan arah hidup kita.
Mudah-mudahan Tuhan Yang Maha Esa melindungi kita.
C. Bentuk Ulang
D. Gabungan Kata
Misalnya:
duta besar model linear
kambing hitam persegi panjang
orang tua rumah sakit jiwa
simpang empat meja tulis
mata acara cendera mata
E. Pemenggalan Kata
ma-in
ni-at
sa-at
e. Jika di tengah kata dasar terdapat tiga huruf konsonan atau lebih
yang masing-masing melambangkan satu bunyi, pemenggalannya
dilakukan di antara huruf konsonan yang pertama dan huruf
konsonan yang kedua.
Misalnya:
ul-tra
in-fra
ben-trok
in-stru-men
14
Catatan:
Gabungan huruf konsonan yang melambangkan satu bunyi
tidak dipenggal.
Misalnya:
bang-krut
bang-sa
ba-nyak
ikh-las
kong-res
makh-luk
masy-hur
sang-gup
Catatan:
(1) Pemenggalan kata berimbuhan yang bentuk dasar-nya
mengalami perubahan dilakukan seperti pada kata dasar.
Misalnya:
me-nu-tup
me-ma-kai
me-nya-pu
me-nge-cat
pe-mi-kir
pe-no-long
pe-nga-rang
pe-nge-tik
pe-nye-but
Misalnya:
ge-lem-bung
ge-mu-ruh
ge-ri-gi
si-nam-bung
te-lun-juk
Misalnya:
Beberapa pendapat mengenai masalah itu
telah disampaikan ….
Walaupun cuma-cuma, mereka tidak mau
mengambil makanan itu.
3. Jika sebuah kata terdiri atas dua unsur atau lebih dan salah satu
unsurnya itu dapat bergabung dengan unsur lain, pemenggalannya
dilakukan di antara unsur-unsur itu. Tiap unsur gabungan itu
dipenggal seperti pada kata dasar.
Misalnya:
biografi bio-grafi bi-o-gra-fi
biodata bio-data bi-o-da-ta
fotografi foto-grafi fo-to-gra-fi
fotokopi foto-kopi fo-to-ko-pi
introspeksi intro-speksi in-tro-spek-si
introjeksi intro-jeksi in-tro-jek-si
kilogram kilo-gram ki-lo-gram
kilometer kilo-meter ki-lo-me-ter
pascapanen pasca-panen pas-ca-pa-nen
4. Nama orang yang terdiri atas dua unsur atau lebih pada akhir baris
dipenggal di antara unsur-unsurnya.
Misalnya:
Lagu “Indonesia Raya” digubah oleh Wage Rudolf Supratman.
Buku Layar Terkembang dikarang oleh Sutan Takdir Alisjahbana.
5. Singkatan nama diri dan gelar yang terdiri atas dua huruf atau lebih
tidak dipenggal.
Misalnya:
Ia bekerja di DLLAJR.
Pujangga terakhir Keraton Surakarta bergelar R.Ng. Rangga
Warsita.
Catatan:
Penulisan berikut dihindari.
Ia bekerja di DLL-
AJR.
Pujangga terakhir Keraton Surakarta bergelar R.
Ng. Rangga Warsita.
F. Kata Depan
Kata depan, seperti di, ke, dan dari, ditulis terpisah dari kata yang
mengikutinya.
Misalnya:
Di mana dia sekarang?
16
G. Partikel
1. Partikel -lah, -kah, dan -tah ditulis serangkai dengan kata yang
mendahuluinya.
Misalnya:
Bacalah buku itu baik-baik!
Apakah yang tersirat dalam surat itu?
Siapakah gerangan dia?
Apatah gunanya bersedih hati?
3. Partikel per yang berarti „demi‟, „tiap‟, atau „mulai‟ ditulis terpisah
dari kata yang mengikutinya.
Misalnya:
Mereka masuk ke dalam ruang rapat satu per satu.
Harga kain itu Rp50.000,00 per meter.
Karyawan itu mendapat kenaikan gaji per 1 Januari.
17
b. Singkatan yang terdiri atas huruf awal setiap kata yang bukan
nama diri ditulis dengan huruf kapital tanpa tanda titik.
Misalnya:
PT perseroan terbatas
MAN madrasah aliah negeri
SD sekolah dasar
KTP kartu tanda penduduk
SIM surat izin mengemudi
NIP nomor induk pegawai
3. Singkatan yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti dengan tanda
titik.
Misalnya:
hlm. halaman
dll. dan lain-lain
dsb. dan sebagainya
dst. dan seterusnya
sda. sama dengan di atas
ybs. yang bersangkutan
yth. yang terhormat
ttd. tertanda
dkk. dan kawan-kawan
18
4. Singkatan yang terdiri atas dua huruf yang lazim dipakai dalam
surat-menyurat masing-masing diikuti oleh tanda titik.
Misalnya:
a.n. atas nama
d.a. dengan alamat
u.b. untuk beliau
u.p. untuk perhatian
s.d. sampai dengan
6. Akronim nama diri yang terdiri atas huruf awal setiap kata ditulis
dengan huruf kapital tanpa tanda titik.
Misalnya:
BIG Badan Informasi Geospasial
BIN Badan Intelijen Negara
LIPI Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
LAN Lembaga Administrasi Negara
PASI Persatuan Atletik Seluruh Indonesia
7. Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan
huruf dan suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf awal
kapital.
Misalnya:
Bulog Badan Urusan Logistik
Bappenas Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
Kowani ongres Wanita Indonesia
Kalteng Kalimantan Tengah
Mabbim Majelis Bahasa Brunei Darussalam-
Indonesia-Malaysia
Suramadu Surabaya-Madura
8. Akronim bukan nama diri yang berupa gabungan huruf awal dan
suku kata atau gabungan suku kata ditulis dengan huruf kecil.
Misalnya:
iptek ilmu pengetahuan dan teknologi
pemilu pemilihan umum
puskesmas pusat kesehatan masyarakat
rapim rapat pimpinan
rudal peluru kendali
tilang bukti pelanggaran
19
Rp5.000,00
US$3,50
£5,10
¥100
6. Angka dipakai untuk menomori bagian karangan atau ayat kitab suci.
Misalnya:
Bab X, Pasal 5, halaman 252
Surah Yasin: 9
Markus 16: 15—16
b. Bilangan Pecahan
Misalnya:
setengah atau seperdua (½)
seperenam belas (⅟16)
tiga perempat (¾)
dua persepuluh (²∕₁₀)
tiga dua-pertiga (3⅔)
satu persen (1%)
satu permil (1‰)
21
Perang Dunia II
Perang Dunia Ke-2
Perang Dunia Kedua
12. Bilangan yang digunakan sebagai unsur nama geografi ditulis dengan
huruf.
Misalnya:
Kelapadua
Kotonanampek
Rajaampat
Simpanglima
Tigaraksa
22
2. Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan,
ikhtisar, atau daftar.
Misalnya:
a. I. Kondisi Kebahasaan di Indonesia
A. Bahasa Indonesia
1. Kedudukan
2. Fungsi
23
B. Bahasa Daerah
1. Kedudukan
2. Fungsi
C. Bahasa Asing
1. Kedudukan
2. Fungsi
b. 1. Patokan Umum
1.1 Isi Karangan
1.2 Ilustrasi
1.2.1 Gambar Tangan
1.2.2 Tabel
1.2.3 Grafik
2. Patokan Khusus
…
...
Catatan:
(1) Tanda titik tidak dipakai pada angka atau huruf yang sudah
bertanda kurung dalam suatu perincian.
Misalnya:
Bahasa Indonesia berkedudukan sebagai
1) bahasa nasional yang berfungsi, antara lain,
a) lambang kebanggaan nasional,
b) identitas nasional, danalat pemersatu bangsa;
2) bahasa negara ….
(2) Tanda titik tidak dipakai pada akhir penomoran digi-tal yang
lebih dari satu angka (seperti pada 2b).
(3) Tanda titik tidak dipakai di belakang angka atau ang-ka
terakhir dalam penomoran deret digital yang lebih dari satu
angka dalam judul tabel, bagan, grafik, atau gambar.
Misalnya:
Tabel 1 Kondisi Kebahasaan di Indonesia
Tabel 1.1 Kondisi Bahasa Daerah di Indonesia
Bagan 2 Struktur Organisasi
Bagan 2.1 Bagian Umum
Grafik 4 Sikap Masyarakat Perkotaan terhadap Bahasa
Indonesia
Grafik 4.1 Sikap Masyarakat Berdasarkan Usia
Gambar 1 Gedung Cakrawala
Gambar 1.1 Ruang Rapat
3. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik
yang menunjukkan waktu atau jangka waktu.
Misalnya:
pukul 01.35.20 (pukul 1 lewat 35 menit 20 detik atau
pukul 1, 35 menit, 20 detik)
24
Indrawati, M.Hum.
Jalan Cempaka II No. 9
Jakarta Timur
21 April 2013
Misalnya:
Mahasiswa itu rajin dan pandai. Oleh karena itu, dia memperoleh
beasiswa belajar di luar negeri.
Anak itu memang rajin membaca sejak kecil. Jadi, wajar kalau dia
menjadi bintang pelajar
Orang tuanya kurang mampu. Meskipun demikian, anak-anaknya
berhasil menjadi sarjana.
7. Tanda koma dipakai di antara (a) nama dan alamat, (b) ba-gian-
bagian alamat, (c) tempat dan tanggal, serta (d) nama tempat dan
wilayah atau negeri yang ditulis berurutan.
Misalnya:
Sdr. Abdullah, Jalan Kayumanis III/18, Kelurahan Kayu-manis,
Kecamatan Matraman, Jakarta 13130
Dekan Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, Jalan Salemba
Raya 6, Jakarta
Surabaya, 10 Mei 1960
Tokyo, Jepang
27
10. Tanda koma dipakai di antara nama orang dan singkatan gelar
akademis yang mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan
nama diri, keluarga, atau marga.
Misalnya:
B. Ratulangi, S.E.
Ny. Khadijah, M.A.
Bambang Irawan, M.Hum.
Siti Aminah, S.H., M.H.
Catatan:
Bandingkan Siti Khadijah, M.A. dengan Siti Khadijah M.A. (Siti
Khadijah Mas Agung).
11. Tanda koma dipakai sebelum angka desimal atau di antara rupiah
dan sen yang dinyatakan dengan angka.
Misalnya:
12,5 m
27,3 kg
Rp500,50
Rp750,00
13. Tanda koma dapat dipakai di belakang keterangan yang terdapat pada
awal kalimat untuk menghindari salah baca/salah pengertian.
Misalnya:
Dalam pengembangan bahasa, kita dapat memanfaatkan bahasa
daerah.
Atas perhatian Saudara, kami ucapkan terima kasih.
Bandingkan dengan:
Dalam pengembangan bahasa kita dapat memanfaatkan bahasa
daerah.
Atas perhatian Saudara kami ucapkan terima kasih.
2. Tanda titik koma dipakai pada akhir perincian yang berupa klausa.
Misalnya:
Syarat penerimaan pegawai di lembaga ini adalah
(1) berkewarganegaraan Indonesia;
(2) berijazah sarjana S-1;
(3) berbadan sehat; dan
(4) bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
1. Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap yang
diikuti pemerincian atau penjelasan.
Misalnya:
Mereka memerlukan perabot rumah tangga: kursi, meja, dan
lemari.
Hanya ada dua pilihan bagi para pejuang kemerdekaan: hidup
atau mati.
2. Tanda titik dua tidak dipakai jika perincian atau penjelasan itu
merupakan pelengkap yang mengakhiri pernyataan.
Misalnya:
Kita memerlukan kursi, meja, dan lemari.
Tahap penelitian yang harus dilakukan meliputi
a. persiapan,
b. pengumpulan data,
c. pengolahan data, dan
d. pelaporan.
4. Tanda titik dua dipakai dalam naskah drama sesudah kata yang
menunjukkan pelaku dalam percakapan.
Misalnya:
Ibu : “Bawa koper ini, Nak!”
Amir : “Baik, Bu.”
Ibu : “Jangan lupa, letakkan baik-baik!”
5. Tanda titik dua dipakai di antara (a) jilid atau nomor dan halaman, (b)
surah dan ayat dalam kitab suci, (c) judul dan anak judul suatu
karangan, serta (d) nama kota dan penerbit dalam daftar pustaka.
Misalnya:
Horison, XLIII, No. 8/2008: 8
Surah Albaqarah: 2—5
Matius 2: 1—3
30
Bandingkan dengan
be-revolusi
me-ngukur
dua-puluh lima-ribuan (20 x 5.000)
20 ³∕₂₅ (dua-puluh tiga perdua-puluh-lima)
mesin-hitung tangan
31
di-back up
me-recall
pen-tackle-an
Misalnya:
Soekarno-Hatta—Proklamator Kemerdekaan RI—diabadikan
menjadi nama bandar udara internasional.
Rangkaian temuan ini—evolusi, teori kenisbian, dan
pembelahan atom—telah mengubah konsepsi kita tentang alam
semesta.
Gerakan Pengutamaan Bahasa Indonesia—amanat Sumpah
Pemuda—harus terus digelorakan.
Catatan:
2. Tanda elipsis dipakai untuk menulis ujaran yang tidak selesai dalam
dialog.
Misalnya:
“Menurut saya … seperti … bagaimana, Bu?”
“Jadi, simpulannya … oh, sudah saatnya istirahat.”
Catatan:
(1) Tanda elipsis itu didahului dan diikuti dengan spasi.
(2) Tanda elipsis pada akhir kalimat diikuti oleh tanda titik
(jumlah titik empat buah).
2. Tanda petik dipakai untuk mengapit judul sajak, lagu, film, sinetron,
artikel, naskah, atau bab buku yang dipakai dalam kalimat.
Misalnya:
Sajak “Pahlawanku” terdapat pada halaman 125 buku itu.
Marilah kita menyanyikan lagu “Maju Tak Gentar”!
Film “Ainun dan Habibie” merupakan kisah nyata yang diangkat
dari sebuah novel.
Saya sedang membaca “Peningkatan Mutu Daya Ungkap Bahasa
Indonesia” dalam buku Bahasa Indonesia Menuju Masyarakat
Madani.
Makalah “Pembentukan Insan Cerdas Kompetitif” menarik
perhatian peserta seminar.
Perhatikan “Pemakaian Tanda Baca” dalam buku Pedoman Umum
Ejaan Bahasa Indonesia.
Misalnya:
“Tetikus” komputer ini sudah tidak berfungsi. Dilarang
memberikan “amplop” kepada petugas!
2. Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata dan, atau, serta
setiap.
Misalnya:
mahasiswa/mahasiswi „mahasiswa dan mahasiswi‟
36
DEDE SEMBADA
1
A.PERATURAN DESA
Lambang
Negara
GARUDA
PANCASILA
berwarna
kuning emas
TENTANG
Mengingat: 1. …; Memuat
2. …; peraturan
3. dan seterusnya …; yang menjadi
dasar
ditetapkan
peraturan
Dengan Kesepakatan Bersama
BAB II
…
Pasal …
2
BAB …
(dan seterusnya)
Pasal . . .
tanda tangan
tanda tangan
Menimbang : a. bahwa.................................................................;
b. bahwa.................................................................;
c. dan seterusnya....................................................;
Mengingat : 1. ...........................................................................;
2. ...........................................................................;
3. dan seterusnya...................................................;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN BERSAMA KEPALA DESA... (Nama Desa) DAN
KEPALA DESA... (Nama Desa) TENTANG ... (Judul
Peraturan Bersama).
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Bersama ini yang dimaksud dengan:
BAB II
Bagian Pertama
............................................
Paragraf 1
Pasal ..
BAB ...
Pasal ...
4
BAB ...
KETENTUAN PERALIHAN (jika diperlukan)
BAB ..
KETENTUAN PENUTUP
Pasal ...
Ditetapkan di ...
Pada tanggal
ttd ttd
(Nama Tanpa Gelar dan Pangkat) (Nama Tanpa Gelar dan Pangkat)
(Nama tanpa gelar dan pangkat) (Nama tanpa ge;ar dan pangkat)
TENTANG
Menimbang : a. bahwa................................................;
b. bahwa................................................;
c. dan seterusnya..................................;
Mengingat : 1. ..........................................................;
2............................................................;
3. dan seterusnya..................................;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN KEPALA DESA TENTANG... (Judul Peraturan
Kepala Desa).
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Kepala Desa ini yang dimaksud dengan:
BAB II
Bagian Pertama
............................................
Paragraf 1
Pasal ..
BAB ...
Pasal ...
BAB ...
KETENTUAN PERALIHAN (jika diperlukan)
6
BAB ..
KETENTUAN PENUTUP
Pasal ...
ttd
ttd
TENTANG
(Judul Keputusan Kepala Desa)
Menimbang : a. bahwa...................................................................;
b. bahwa...................................................................;
c. dan seterusnya.....................................................;
Mengingat : 1. ............................................................................;
2. ............................................................................;
3. dan seterusnya.....................................................;
Memperhatikan : 1. .....................................................................;
2. .....................................................................;
3. dan seterusnya.............................................;
(jika diperlukan)
MEMUTUSKAN:
Menetapkan :
KESATU :
KEDUA :
KETIGA :
KEEMPAT :
KELIMA : Keputusan Kepala Desa ini mulai berlaku pada tanggal
ditetapkan.
II. BENTUK DAN SUSUNAN NASKAH DINAS SURAT BAGI KEPALA DESA
(JENIS HURUF PICA ARIAL 12)
Kepada
Nomor : Yth. …………………........
Sifat : ……………………… Alamat tujuan
Lampiran : ditulis
Hal : …………………………. di - disebelah
………………….. kanan
………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
………………………………………………………………………… Isi surat
ringkas dan
………….………………………………………………….. tegas,
memuat
………………………………………………………………………… minimal 3
………………………………………………………………………… alinea,
Pambuka, isi
………….…………………………………………………… dan penutup
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
Tembusan:
1. .............................;
2. ...............................
KEPALA DESA........................
KECAMATAN ............. KABUPATEN KUNINGAN
Kepada
.............................................................................................................
.............................................................................................
Hari : ................................................
Tanggal : ................................................
Pukul : ................................................
Tempat : ................................................
Acara : ................................................
.............................................................................................................
...................................................................................
Catatan : ..............................
KEPALA DESA........................
KECAMATAN ............. KABUPATEN KUNINGAN
SURAT KETERANGAN
NOMOR ……………………..
a. Nama : ...................................................................
a. Nama : ...............................................................
b. Pekerjaan : ...............................................................
c. Alamat : ...............................................................
d. Maksud : ...............................................................
...............................................................
TTD
KEPALA DESA........................
KECAMATAN ............. KABUPATEN KUNINGAN
SURAT PERINTAH
NOMOR ……………………..
Nama : .............................................................
Jabatan : .............................................................
MEMERINTAHKAN :
Kepada :
a. Nama : ...................................................
b. Jabatan : ...................................................
Untuk :
........................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
............................................................................................................
KEPALA DESA........................
KECAMATAN ............. KABUPATEN KUNINGAN
NOMOR ……………………..
Dasar : ............................................................................................
...........................................................................................
MEMERINTAHKAN :
Jabatan : .......................................................
2.Nama : .............................................................
Jabatan : .......................................................
Untuk : 1. .......................................................................
2. .......................................................................
3. .......................................................................
KEPALA DESA........................
KECAMATAN ............. KABUPATEN KUNINGAN
SURAT IZIN
NOMOR ……………………..
TENTANG
............................................................
............................................................
Dasar : a. ............................................................................
............................................................................
b. ............................................................................
............................................................................
MEMBERI IZIN:
Kepada :
Nama : ....................................................................
Jabatan : ...................................................................
Alamat : ....................................................................
.
Untuk : ....................................................................
KEPALA DESA........................
KECAMATAN ............. KABUPATEN KUNINGAN
SURAT KUASA
NOMOR. ………………………….
a. Nama : ........................................................
b. Jabatan : Kepala Desa ..................................
MEMBERI KUASA
Kepada :
a. Nama : .............................................................
b. Jabatan : .............................................................
Untuk :
..................................................................................................................
.............................................................................................................................
Demikian Surat Kuasa ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
KEPALA DESA........................
KECAMATAN ............. KABUPATEN KUNINGAN
Memuat
Yang bertanda tangan dibawah ini : identitas
pejabat yang
Nama : .................................................... memberikan
pernyataan
Jabatan : ....................................................
Demikian surat keterangan melaksanakan tugas ini saya buat dengan sesungguhnya
dengan mengingat sumpah jabatan dan apabila dikemudian hari isi surat pernyataan ini
ternyata tidak benar yang berakibat kerugian bagi negara, maka saya bersedia
menanggung kerugian tersebut.
Alamat dan
tanggal
Tempat, Tanggal, Bulan dan Tahun penanda
KEPALA DESA ........... tanganan
KEPALA DESA........................
KECAMATAN ............. KABUPATEN KUNINGAN
SURAT REKOMENDASI
NOMOR …………………………
.................................................................................................................
............................................................................................................................ Memuat
............................................................................................................................ keterangan,
penyelesaian
atau catatan
a. ………………………………………………………………………………… pejabat
……………………………………………………………………...…………. berwenang
sebagai bahan
b. ………………………………………………………………………………… pertimbangan
…………………………………………………………………………………
................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
KEPALA DESA........,
PENGUMUMAN Penomoran
berurutan
NOMOR ………………………… dalam satu
tahun takwin
TENTANG
....................................................................
................................................................
.................................................................................................................Judul
Pengumuman
............................................................................................................................ ditulis dengan
............................................................................................................................ huruf kapital
.................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
Memuat alasan,
................................................................................................................. peraturan yang
menjadi dasar,
............................................................................................................................ dan
............................................................................................................................ pemberitahuan
tentang hal
tertentu yang
dianggap
mendesak
LAPORAN Penomoran
berurutan
NOMOR ………………………… dalam satu
tahun takwin
TENTANG
...........................................
B. Landasan Hukum
V. Penutup.
Nama Desa
dan tanggal
Dibuat di ....................
penanda
Pada tanggal : ........... tanganan
L. SURAT PENGANTAR
Kepada,
Alamat tujuan
Yth. .................................... ditulis sebelah
................................... kanan
di –
......................
Penomoran
berurutan dari
satu tahun
SURAT PENGANTAR takwin
NOMOR : ……………
Memuat daftar
yang dikirim
Penerima Pengirim
Nama Jabatan, Nama Jabatan,
Memuat
MEMO alamat
pemberi dan
penerima
Dari : ............................................................................... memo
Kepada : ...............................................................................
Memuat
I S I : ............................................................................ pemberitahuan
atas ungkapan
permasalahan
.................................................................................................
materi
.................................................................................................
.................................................................................................
.
.................................................................................................
................................................................................................
................................................................................................
LEMBAR DISPOSISI
Memuat
identitas surat
yang masuk
Surat dari : Diterima Tgl :
No. Agenda :
No. Surat : Sifat :
Tgl. Surat : Sangat segera Segera
Rahasia
Perihal :
Catatan :
NAMA JABATAN
Paraf dan tanggal
Paraf dan
tanggal
disposisi
NAMA DENGAN GELAR
22
TENTANG
...................................................................................................
....................................................................................................
Perihal
perjanjian
Pada hari .............., Tanggal ................., Bulan ..................dan Tahun ................,ditulis dengan
bertempat
di ....................., kami yang bertanda tangan dibawah ini: huruf kapital
Surat perjanjian ini ditandatangani oleh kedua belah pihak, pada hari dan tanggal tersebut diatas.
KEPALA DESA........,
Ruang
METERAI tandatangan
masing-
masing pihak.
NAMA DENGAN GELAR NAMA DENGAN GELAR
Saksi-saksi:
1. .......................... (tandatangan)
2. .......................... (tandatangan)
3. Dst.
23
BERITA ACARA
NOMOR : ………
Penomoran
Pada hari ini tanggal ............................................................................ berurutan
................................................................................ kami masing-masing: dalam satu
tahun takwin
1. (Nama dan Jabatan) Kepala Desa ...... Kecamatan Kabupaten...... yang selanjutnya
disebut PIHAK KESATU.
Memuat
identitas pejabat
2. ....................................................................................... yang selanjutnya yang terlibat
disebut PIHAK KEDUA. dalam berita
..................................................................................................................
acara
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
Memuat
pernyataan
Berita Acara ini dibuat dengan sesungguhnya dalam rangkap….. untuk dipergunakan
yang bersifat
sebagaimana mestinya. pengesahan
atas suatu
kejadian
Dibuat di .....................
Pada tanggal .............
Pejabat yang
menyaksikan
berita acara
Mengetahui/Mengesahkan
Lembar ke : ………………
Kode No : ........................
Nomor : ........................
Dikeluarkan di ....................
Pada tanggal ......................
Fasilitas yang
diberikan
V. Tiba kembali di :
Pada tanggal : ........................................
VII. PERHATIAN
Pejabat yang berwenang menerbitkan SPPD, pegawai yang melakukan perjalanan dinas,
para pejabat yang mengesahkan tanggal berangkat/tiba serta Bendaharawan bertanggung
jawab berdasarkan peraturan-peraturan Keuangan Negara apabila Negara mendapat rugi
akibat kesalahan, kealpaannya.
26
R. SURAT PANGGILAN
Kepada
Tanggal : ....................................................................
Pukul : ....................................................................
Tempat : ....................................................................
Menghadap
Pajabat dan
alamat yang
Kepada : .................................................................... dituju
` Alamat : ....................................................................
Untuk : ....................................................................
....................................................................
S. NOTA DINAS
NOTA – DINAS
Kepada : .....................................................................
Tanggal : .....................................................................
Nomor : .....................................................................
Sifat : .....................................................................
Lampiran : .....................................................................
Hal : .....................................................................
______________________________________________________________
..................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
Nama jabatan
KEPALA DESA ............. dan nama jelas
huruf kapital
PIAGAM PENGHARGAAN
NOMOR:
.........................................................
........................................................
Memuat kode
klasifikasi nomor Tempat dan
Tempat, Tanggal, Bulan dan Tahun tanggal
urut serta kode
komponen unit pembuatan
pengolah Kepada Surat
.............................................................................................
.........................................................................................................
.........................................................................................................
Tembusan* :
1. ...........................
2. ...........................
*Apabila diperlukan
30
Tanggal : ................................................
Pukul : ................................................
Tempat : ................................................
Acara : ................................................
........................................................................................................................
......................................................................
Nama
a.n. KEPALA DESA ........... jabatan dan
SEKRETARIS DESA, nama jelas
huruf kapital
Catatan :
1. .............................
2. .............................
31
Penomoran
SURAT KETERANGAN berurutan
NOMOR …………………….. dalan satu
tahun takwin
Kota sesuai
Tempat, Tanggal, Bulan dan Tahun alamat
Nama jabatan
dan nama
lengkap ditulis
NAMA DENGAN GELAR dengan huruf
kapital
32
REKOMENDASI
NOMOR ……………
Memuat
................................................................................................................. keterangan,
penyelesaian
............................................................................................................................ atau catatan
............................................................................................................................ pejabat
berwenang
a. ………………………………………………………………………………… sebagai bahan
……………………………………………………………………...…………. pertimbangan
c. …………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
Tanggal : ....................................................................
Pukul : ....................................................................
Tempat : ....................................................................
Menghadap
Pajabat dan
alamat yang
Kepada : .................................................................... dituju
` Alamat : ....................................................................
Untuk : ....................................................................
....................................................................
Nama
jabatan dan
nama jelas
NAMA DENGAN GELAR huruf kapital
34
Tempat dan
tanggal
Tempat, Tanggal, Bulan dan Tahun
pembuatan
surat
Kepada,
Alamat tujuan
Yth. .................................... ditulis sebelah
................................... kanan
di –
......................
Penomoran
berurutan dari
satu tahun
takwin
SURAT PENGANTAR
NOMOR : ……………
Memuat daftar
yang dikirim
Penerima Pengirim
Nama Jabatan, a.n. KEPALA DESA ..............
SEKRETARIS DESA,
Nomor telepon . . . . . . . . . .
35
Penomoran
SURAT IZIN berurutan
dalan satu
NOMOR ………………………….. tahun takwin
TENTANG
Judul surat
izin ditulis
................................................................. dengan huruf
................................................................. kapital
MEMBERI IZIN:
Kepada :
Nama : ....................................................................
Memuat
Jabatan : ................................................................... substansi
yang diberi
Alamat : .................................................................... izin
.
Untuk : ....................................................................
Kota sesuai
alamat dan
Ditetapkan di ...................... tanda
penandata
Pada tanggal ……………… nganan
Nama jabatan
dan nama
NAMA DENGAN GELAR lengkap ditulis
dengan huruf
kapital
36
Penomoran
berurutan
SURAT KETERANGAN MELAKSANAKAN TUGAS dalam satu
tahun takwin
NOMOR …………………………
Memuat
Yang bertanda tangan dibawah ini : identitas
pejabat yang
Nama : .................................................... memberikan
pernyataan
Jabatan : ....................................................
Nama : ....................................................
Jabatan : ....................................................
Demikian surat keterangan melaksanakan tugas ini saya buat dengan sesungguhnya
dengan mengingat sumpah jabatan dan apabila dikemudian hari isi surat pernyataan ini
ternyata tidak benar yang berakibat kerugian bagi negara, maka saya bersedia
menanggung kerugian tersebut.
Alamat dan
tanggal
Tempat, Tanggal, Bulan dan Tahun penandata
nganan
a.n. KEPALA DESA ...........
SEKRETARIS DESA,
Lembar ke : ………………
Kode No : ........................ Jabatan
Pemberi
Nomor : ........................ Perintah
Dikeluarkan di ....................
Pada tanggal ......................
Fasilitas yang
diberikan
V. Tiba kembali di :
Pada tanggal : ........................................
VII. PERHATIAN
Pejabat yang berwenang menerbitkan SPPD, pegawai yang melakukan perjalanan dinas,
para pejabat yang mengesahkan tanggal berangkat/tiba serta Bendaharawan bertanggung
jawab berdasarkan peraturan-peraturan Keuangan Negara apabila Negara mendapat rugi
akibat kesalahan, kealpaannya.
39
PENGUMUMAN Penomoran
berurutan
dalam satu
NOMOR : …………… tahun takwin
TENTANG
..........................................................................
..........................................................................
Judul
Pengumuman
ditulis dengan
................................................................................................................. huruf kapital
............................................................................................................................
............................................................................................................................
.................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
Judul laporan
LAPORAN ditulis dengan
huruf kapital
TENTANG
.............................................................................
I. Pendahuluan.
A. Umum/latar belakang
B. Landasan Hukum
V. Penutup.
Kota sesuai
alamat dan
Dibuat di .................... tanggal
Pada tanggal : ........... penandata
nganan
a.n. KEPALA DESA ..................
SEKRETARIS DESA,
Penomoran
SURAT PERINTAH TUGAS berurutan
dalan satu
NOMOR. …………………………. tahun takwin
Memuat nama
Nama (yang memberikan perintah) : ............................................... dan jabatan
Jabatan : Sekretaris Desa .................... pemberi
perintah
MEMERINTAHKAN :
Kepada :
Daftar pejabat
a. Nama : ................................................... yang diberi
b. Jabatan : ................................................... perintah
Untuk :
........................................................................................................
............................................................................................................
........................................................................................................ Memuat
............................................................................................................ substansi
arahan yang
diperintahkan
Kota sesuai
alamat dan
Ditetapkan di ........................... tanggal
penandata
Pada tanggal …………………. nganan
Nama jabatan
dan nama
NAMA DENGAN GELAR lengkap ditulis
dengan huruf
kapital.
*Apabila diperlukan
42
Dikeluarkan di ....................
Pada tanggal ......................
Fasilitas yang
diberikan
SEKRETARIS DESA,
V. Tiba kembali di :
Pada tanggal : ........................................
SEKRETARIS DESA,
VII. PERHATIAN
Pejabat yang berwenang menerbitkan SPPD, pegawai yang melakukan perjalanan dinas,
para pejabat yang mengesahkan tanggal berangkat/tiba serta Bendaharawan bertanggung
jawab berdasarkan peraturan-peraturan Keuangan Negara apabila Negara mendapat rugi
akibat kesalahan, kealpaannya.
44
C. LEMBAR DISPOSISI
LEMBAR DISPOSISI
Memuat
identitas surat
yang masuk
Surat dari : Diterima Tgl :
No. Agenda :
No. Surat : Sifat :
Tgl. Surat : Sangat segera Segera
Rahasia
Perihal :
Catatan :
SEKRETARIS DESA,
D. NOTULEN
NOTULEN PERTEMUAN/RAPAT
Memuat isi
Kegiatan Sidang/Rapat : 1. ................................................................ dan hasil
2. dan seterusnya. sidang
MENGETAHUI NOTULIS
PIMPINAN SIDANG/RAPAT SEKRETARIS DESA,
KEPALA DESA,
E. MEMO
Memuat
MEMO alamat
pemberi dan
penerima
Dari : SEKRETARIS DESA memo
Kepada : ...............................................................................
Memuat
I S I : ............................................................................ pemberitahuan
atas ungkapan
permasalahan
.................................................................................................
materi
.................................................................................................
.................................................................................................
.
.................................................................................................
................................................................................................
................................................................................................
Alamat dan
SEKRETARIS DESA, tanggal
pembuatan
memo
Waktu : ..................................................................
Tempat : ..................................................................
Acara : ..................................................................
Identitas
peserta yang
JABATAN/ TANDA
NO. NAMA KET hadir
PANGKAT TANGAN
1.
2.
3.
dan
seterusnya.
TANGGAL
NO. NAMA JABATAN KET
1 2 3 4 5 6 7 Dst
Mengetahui,
KEPALA DESA, SEKRETARIS DESA,
G. NOTA DINAS
(Dari Sekdes dan Kasi)
NOTA – DINAS
..................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
..................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
Nama jabatan
SEKRETARIS DESA ......,/ dan nama jelas
KEPALA SEKSI ..... DESA ...., huruf kapital
H. TELAAHAN STAF
(DARI SEKRETARIS DESA, PARA KASI DAN KAUR)
TELAAHAN STAF
I. Persoalan : .................................................................
V. Kesimpulan : .................................................................
SEKRETARIS DESA,/
KASI ...........................,/
KAUR ..........................,
1. Penggunaan “a.n.”:
2. Penggunaan “Plt”:
3. Penggunaan “Pj” :
A. PARAF
1. Pembubuhan Paraf Hierarkhis:
a. naskah dinas sebelum ditandatangani oleh Kepala Desa dan atau
Sekretaris Desa harus diparaf terlebih dahulu oleh maksimal dua
orang pejabat pemerinatah desa secara berjenjang untuk
bertanggung jawab terhadap substansi, redaksi dan penulisan
naskah dinas tersebut sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya,
penempatan paraf tersebut pada lembar terakhir naskah dinas
sesuai arah jarum jam dimulai dari sebelah kiri nama pejabat
yang akan menandatangani;
b. naskah dinas yang konsepnya dibuat oleh pejabat yang akan
menandatangani naskah dinas tersebut tidak memerlukan paraf;
c. paraf untuk surat perintah perjalanan dinas, dibubuhkan pada
lembar pertama;
52
d. untuk keamanan isi naskah dinas yang jumlahnya lebih dari satu
halaman, sebelum naskah dinas tersebut ditandatangani oleh
pejabat yang berwenang maka harus dibubuhkan paraf pejabat
pengolah pada sudut kanan bawah setiap halaman;
e. naskah dinas dalam bentuk dan susunan produk hukum/surat
yang lebih dari satu lembar, setiap lembarnya di paraf pada pojok
kiri kertas bagian bawah;
f. naskah dinas dalam bentuk dan susunan surat yang mempunyai
lampiran, pada lembar lampiran dipojok sebelah kanan atas
ditulis lampiran:surat, nomor dan tanggal serta pada bagian akhir
sebelah kanan bawah ditandatangani oleh pejabat yang
berwenang.
2. Pembubuhan paraf koordinasi:
a. naskah dinas dalam bentuk dan susunan produk hukum yang
materinya menyangkut kepentingan unit lain sebelum
ditandatangani oleh pejabat yang berwenang harus diparaf
terlebih dahulu oleh unit pengolah, unit lain yang terkait dan
bagian hukum pada setiap lembar naskah;
b. naskah dinas dalam bentuk dan susunan surat yang materinya
menyangkut kepentingan unit lain sebelum ditandatangani oleh
pejabat yang berwenang harus diparaf terlebih dahulu oleh unit
pengolah, unit lain yang terkait pada lembar terakhir naskah;
c. Bak Paraf Koordinasi dibuat dalam bentuk stempel persegi empat.
Contoh paraf hierarkhis dalam bentuk searah jarum jam:
NAMA
NAMA
B. NAMA
VII. STEMPEL
Stempel Jabatan Kepala Desa, Jabatan Ketua BPD, Sekretariat Desa dan Ketua
Lembaga Desa tidak menggunakan Lambang, dengan ukuran sebagai berikut :
1 cm 2,7 cm 3,8 cm 4 cm
VIII. BENTUK, UKURAN DAN ISI KOP NASKAH DINAS DESA DI LINGKUNGAN
PEMERINTAH KABUPATEN KUNINGAN
Contoh 1 : Kop Naskah Dinas Kepala Desa untuk Naskah Dinas Produk Hukum
(tanpa garis bawah dan di bawah halaman kerta TANPA alamat
Kantor Kepala Desa)
Contoh 2 : Kop Naskah Dinas Kepala Desa untuk Naskah Dinas Surat Biasa
(tanpa garis bawah dan di bawah halaman kerta DITULIS alamat
Kantor Kepala Desa)
Kode Pos…….
BENTUK.
Sampul Surat berwarna coklat muda jenis kertas cassing dengan ukuran
masing-masing :
KANTONG 41 CM 30 CM
FOLIO/MAP 35 CM 25 CM
½ FOLIO 28 CM 18 CM
¼ FOLIO 28 CM 12 M
57
1. CONTOH.
Nomor : ….…../….…../………/……
Kepada
Yth. ……………………………..
di –
……………………….
Kode Pos...
Nomor : ….…../….…../………/
Kepada
Yth. ……………………………..
STEMPEL di –
……………………….
Kode Pos........
Nomor : ….…../….…../………/……
Kepada
STEMPEL Yth. ……………………………..
di –
……………………….
Kode Pos...
58
X. MODEL, UKURAN, BAHAN DAN ISI PAPAN NAMA DESA DAN LEMBAGA DESA DI
LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KUNINGAN
1. BENTUK
Papan Nama Desa berbentuk empat persegi panjang dengan dua buah
tiang yang berbentuk segi empat.
Contoh :
2. UKURAN.
Ukuran 75 x 150 cm
3. BAHAN
Ukuran Huruf.
Contoh 1
DESA CIKASO
Jalan......................No..........Telp...........Fax..........
Kode Pos...........
Contoh 2
DEDE SEMBADA
1
A. ADMINISTRASI UMUM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
………………………… ………………………………….
Cara Pengisian:
Kolom 1: Diisi dengan nomor secara berurut sesuai dengan banyaknya
Peraturan Desa, Peraturan Bersama atau Peraturan Kepala Desa
yang dicatat.
Kolom 2: Diisi dengan jenis peraturan di Desa yaitu Peraturan Desa,
Peraturan Bersama atau Peraturan Kepala Desa
Kolom 3: Diisi dengan nomor dan tanggal, bulan, tahun ditetapkannya
Peraturan Desa, Peraturan Bersama Kepala Desa atau Peraturan
Kepala Desa.
Kolom 4: Diisi dengan judul/penamaan Peraturan Desa, Peraturan Bersama
Kepala Desa atau Peraturan Kepala Desa.
Kolom 5: Diisi secara jelas dan singkat tentang materi pokok pada Peraturan
Desa, Peraturan Bersama Kepala Desa atau Peraturan Kepala Desa
yang telah ditetapkan
Kolom 6: Diisi Tanggal, Bulan, dan Tahun dari kesepakatan pemerintah desa
dan BPD (khusus untuk peraturan Desa)
Kolom 7: Diisi dengan nomor surat pengantar dan tanggal, bulan dan tahun
pelaporan kepada Bupati/Walikota.
Kolom 8: Diisi dengan tanggal dan nomor sesuai dengan diundangkannya
dalam lembaran desa.
Kolom 9 Diisi dengan tanggal dan nomor sesuai dengan diundangkannya
dalam Berita Desa
Kolom 10: Diisi dengan catatan-catatan lain yang dianggap perlu.
2
………………………… ………………………………….
Cara Pengisian:
Kolom 1: Diisi dengan nomor secara berurut sesuai dengan banyaknya
Keputusan Kepala Desa yang dicatat.
Kolom 2: Diisi dengan nomor dan tanggal, bulan, tahun dari Keputusan
Kepala Desa.
Kolom 3: Diisi dengan judul/penamaan keputusan Kepala Desa.
Kolom 4: Diisi secara jelas dan singkat tentang materi pokok pada
Keputusan Kepala Desa yang dicatat
Kolom 5: Diisi dengan nomor surat pengantar dan tanggal, bulan dan tahun
pelaporan kepada Bupati/Walikota.
Kolom 6: Diisi dengan catatan-catatan lain yang dianggap perlu.
3
KEADAAN
BARANG/ KEADAAN
ASAL BARANG/BANGUNAN BANGUNAN PENGHAPUSAN BARANG DAN BANGUNAN BARANG/BANGUNAN
JENIS
NOMOR AWAL AKHIR TAHUN
BARANG/ KET
URUT TAHUN
BANGUNAN BANTUAN TGL
DIBELI
KAB/ SUMBANGAN BAIK RUSAK RUSAK DIJUAL DISUMBANGKAN PENG BAIK RUSAK
SENDIRI PEMERINTAH PROVINSI KOTA HAPUSAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
………………………… ………………………………….
Cara Pengisian:
Kolom 1: Diisi dengan nomor secara berurut sesuai dengan jumlah/jenis
inventaris dan kekayaan milik Pemerintah Desa
Kolom 2: Diisi dengan jenis barang/bangunan yang merupakan inventaris
dan kekayaan milik Pemerintah Desa
Kolom 3: Diisi dengan jumlah barang/bangunan yang dibeli atau dibiayai
sendiri oleh Pemerintah Desa
Kolom 4: Diisi dengan jumlah barang/bangunan yang diperoleh dari bantuan
Pemerintah
Kolom 5: Diisi dengan jumlah barang/bangunan yang diperoleh dari bantuan
Pemerintah Provinsi
Kolom 6: Diisi dengan jumlah barang/bangunan yang diperoleh dari bantuan
Pemerintah Kab./Kota
Kolom 7: Diisi dengan jumlah barang/bangunan yang diperoleh dari
Sumbangan
Kolom 8: Diisi dengan jumlah barang/bangunan berdasarkan keadaan pada
awal tahun dalam keadaan baik
Kolom 9: Diisi dengan jumlah barang/bangunan berdasarkan keadaan pada
awal tahun dalam keadaan rusak
Kolom 10: Diisi dengan jumlah barang/bangunan yang dihapus karena rusak
Kolom 11: Diisi dengan jumlah barang / bangunan yang dihapus karena dijual
Kolom 12: Diisi dengan jumlah barang / bangunan yang dihapus karena
Disumbangkan
Kolom 13: Diisi dengan tanggal, bulan, dan tahun penghapusan
Kolom 14: Diisi dengan jumlah barang/bangunan berdasarkan keadaan pada
akhir tahun dalam keadaan baik
Kolom 15: Diisi dengan jumlah barang/bangunan berdasarkan keadaan pada
akhir tahun dalam keadaan rusak
Kolom 16: Diisi dengan catatan-catatan lain yang dianggap perlu
4
………………………… ………………………………….
Cara Pengisian:
Kolom 1: Diisi dengan nomor secara berurut sesuai dengan jumlah Aparat
Pemerintahan Desa termasuk anggota BPD.
Kolom 2: Diisi dengan nama lengkap.
Kolom 3: Diisi dengan Nomor Induk Aparat Pemerintah Desa bagi perangkat
desa yang bukan berasal dari Pegawai Negeri Sipil.
Kolom 4: Diisi dengan Nomor Induk Pegawai (NIP) bagi aparat Pemerintahan
Desa yang berasal dari Pegawai Negeri Sipil.
Kolom 5: Diisi dengan jenis kelamin, L (untuk Laki-Laki), dan P (untuk
Perempuan).
Kolom 6: Diisi dengan tempat lahir, tanggal, bulan, dan tahun kelahiran.
Kolom 7: Diisi sesuai dengan Agama dan Kepercayaan.
Kolom 8: Diisi dengan pangkat/golongan aparat desa bagi Pegawai Negeri
Sipil.
Kolom 9: Diisi dengan nama jabatan masing-masing Perangkat Desa dan
anggota BPD.
Kolom 10: Diisi dengan pendidikan formal terakhir.
Kolom 11: Diisi dengan nomor, tanggal, bulan dan tahun keputusan
pengangkatan perangkat desa dan anggota BPD.
Kolom 12: Diisi dengan nomor, tanggal, bulan dan tahun keputusan
pemberhentian.
Kolom 13: Diisi dengan catatan-catatan lain yang dianggap perlu.
5
………………………… ………………………………….
Cara Pengisian:
Kolom 1: Diisi dengan nomor secara berurut sesuai dengan jumlah tanah kas
Desa
Kolom 2: Diisi dengan asal tanah kas Desa.
Kolom 3: Diisi dengan nomor sertifikat, atau buku Letter C, atau Persil.
Kolom 4: Diisi dengan luas tanah kas Desa dalam meter persegi (M2).
Kolom 5: Diisi dengan kelas tanah kas Desa (SI, DI, dan sebagainya).
Kolom 6: Diisi dengan luas tanah kas Desa yang perolehannya dibeli atas
biaya Pemerintah Desa.
Kolom 7: Diisi dengan luas tanah kas Desa yang diperoleh dari bantuan
Pemerintah.
Kolom 8: Diisi dengan luas tanah kas Desa yang diperoleh dari bantuan
Pemerintah Provinsi.
Kolom 9: Diisi dengan luas tanah kas Desa yang diperoleh dari bantuan
Pemerintah Kabupaten/Kota.
Kolom 10: Diisi dengan luas tanah kas Desa yang diperoleh dari bantuan
lainnya.
Kolom 11: Diisi dengan tanggal, bulan, dan tahun perolehan tanah kas Desa.
Kolom 12: Diisi dengan luas tanah kas Desa untuk jenis sawah.
Kolom 13: Diisi dengan luas tanah kas Desa untuk jenis tegalan.
Kolom 14: Diisi dengan luas tanah kas Desa untuk jenis kebun.
Kolom 15: Diisi dengan luas tanah kas Desa untuk jenis tambak/kolam.
Kolom 16: Diisi dengan luas tanah kas Desa untuk jenis tanah kering/darat.
Kolom 17: Diisi dengan luas tanah kas Desa yang sudah ada patok tanda
batas.
Kolom 18: Diisi dengan luas tanah kas Desa yang belum ada patok tanda
batas.
Kolom 19: Diisi dengan luas tanah kas Desa yang sudah ada papan nama.
Kolom 20: Diisi dengan luas tanah kas Desa yang belum ada papan nama.
Kolom 21: Diisi dengan nama lokasi tanah kas Desa.
Kolom 22: Diisi sesuai peruntukan/pemanfaatan tanah kas Desa.
Kolom 23 Diisi setiap terjadi mutasi tanah kas Desa.
Kolom 24: Diisi dengan catatan-catatan lain yang dianggap perlu
6
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
………………………… ………………………………….
Cara Pengisian:
Kolom 1: Diisi dengan nomor secara berurut sesuai dengan jumlah tanah di Desa
Kolom 2: Diisi dengan nama pemilik/pemegang hak atas tanah
Kolom 3: Diisi dengan luas tanah dalam meter persegi (m2)
Kolom 4: Diisi dengan luas tanah yang bersertifikat dengan status sebagai Hak Milik
Kolom 5: Diisi dengan luas tanah yang bersertifikat dengan status sebagai Hak Guna Bangunan
Kolom 6: Diisi dengan luas tanah yang bersertifikat dengan status sebagai Hak Pakai
Kolom 7: Diisi dengan luas tanah yang bersertifikat dengan status sebagai Hak Guna Usaha
Kolom 8: Diisi dengan luas tanah yang bersertifikat dengan status sebagai Hak Pengelolaan
Kolom 9: Diisi dengan luas tanah yang bersertifikat dengan status sebagai Hak Milik Adat
Kolom 10: Diisi dengan luas tanah yang bersertifikat dengan status sebagai Hak Verponding Indonesia (milik pribumi)
Kolom 11: Diisi dengan luas tanah yang bersertifikat dengan status sebagai Tanah Negara
Kolom 12: Diisi dengan luas tanah non pertanian yang penggunaannya untuk perumahan
Kolom 13: Diisi dengan luas tanah non pertanian yang penggunaannya untuk perdagangan dan jasa
Kolom 14: Diisi dengan luas tanah non pertanian yang penggunaannya untuk perkantoran
Kolom 15: Diisi dengan luas tanah non pertanian yang penggunaannya untuk usaha industry
Kolom 16: Diisi dengan luas tanah non pertanian yang penggunaannya untuk fasilitas umum
Kolom 17: Diisi dengan luas tanah pertanian yang penggunaannya untuk sawah baik yang beririgasi maupun non irigasi
7
Kolom 18: Diisi dengan luas tanah pertanian yang penggunaannya untuk tegalan
Kolom 19: Diisi dengan luas tanah pertanian yang penggunaannya untuk perkebunan
Kolom 20: Diisi dengan luas tanah pertanian yang penggunaannya untuk peternakan/perikanan
Kolom 21: Diisi dengan luas tanah pertanian yang penggunaannya untuk hutan belukar yang dapat dibuka usaha pertanian
Kolom 22: Diisi dengan luas tanah pertanian yang penggunaannya untuk hutan lebat/lindung sebagai sumber air dan
kelestarian alam
Kolom 23: Diisi setiap terjadi mutasi tanah di desa
Kolom 24: Diisi dengan luas tanah pertanian yang penggunaannya untuk tanah kosong yang ditelantarkan
Kolom 25: Diisi dengan luas tanah pertanian yang penggunaannya untuk lain-lain
Kolom 26: Diisi dengan catatan-catatan lain yang dianggap perlu
8
7. BUKU AGENDA
………………………… ………………………………….
Cara Pengisian:
Kolom 1: Diisi dengan nomor secara berurut sesuai dengan urutan surat masuk
dan keluar
Kolom 2: Diisi dengan tanggal diterimanya surat atau tanggal pengiriman surat
Kolom 3: Diisi dengan nomor surat masuk
Kolom 4: Diisi dengan tanggal, bulan dan tahun surat masuk
Kolom 5: Diisi dengan nama instansi pengirim surat masuk
Kolom 6: Diisi dengan perihal surat masuk
Kolom 7: Diisi dengan nomor surat keluar
Kolom 8: Diisi dengan tanggal, bulan dan tahun surat keluar
Kolom 9: Diisi dengan nama instansi yang dituju
Kolom 10: Diisi dengan perihal surat keluar
Kolam 11: Diisi dengan catatan-catatan lain yang dianggap perlu
9
8. BUKU EKSPEDISI
………………………… ………………………………….
Cara Pengisian:
Kolom 1: Diisi dengan nomor secara berurut sesuai dengan surat yang dikirim
Kolom 2: Diisi dengan tanggal, bulan dan tahun surat dikirim
Kolom 3: Diisi dengan tanggal, bulan, tahun dan nomor surat dikirim
Kolom 4: Diisi dengan perihal surat yang dikirim
Kolom 5: Diisi dengan nama pihak yang dituju
Kolom 6: Diisi dengan catatan-catatan lain yang dianggap perlu
10
………………………… ………………………………….
Cara Pengisian:
Kolom 1: Diisi dengan nomor urut pencatatan lembaran Desa dan Berita Desa
Kolom 2 Diisi dengan jenis peraturan di Desa (Peraturan Desa, Peraturan
Bersama atau Peraturan Kepala Desa
Kolom 3: Diisi dengan nomor, tanggal, bulan dan tahun di tetapkannya Peraturan
Desa, Peraturan Bersama atau Peraturan Kepala Desa
Kolom 4: Diisi dengan materi Peraturan Desa, Peraturan Bersama atau Peraturan
Kepala Desa
Kolom 5: Diisi dengan tanggal, bulan dan tahun, diundangkannya Peraturan
Desa, Peraturan Bersama atau Peraturan Kepala Desa
Kolom 6: Diisi dengan nomor, diundangkannya Peraturan Desa, Peraturan
Bersama atau Peraturan Kepala Desa
Kolom 7: Diisi dengan catatan-catatan lain yang dianggap perlu
11
B. ADMINISTRASI PENDUDUK
………………………… ………………………………….
Cara Pengisian:
Kolom 1: Diisi dengan nomor secara berurutan dari nomor 1 (satu), dan
seterusnya sesuai dengan jumlah kartu keluarga setiap kepala
keluarga disediakan satu halaman dan diiisi secara berurut
berdasarkan kartu keluarga yang sudah diisi oleh kepala keluarga
Kolom 2: Diisi dengan nama lengkap dan atau kalau ada disebutkan nama
panggilan.
Kolom 3: Diisi dengan huruf L (untuk Laki-Laki), dan P (untuk Perempuan)
Kolom 4: Diisi dengan Status Perkawinan yaitu K yang sudah Kawin, BK yang
Belum Kawin, JD Janda, DD Duda
Kolom 5: Diisi dengan tempat lahir yakni nama Desa, Kecamatan,
Kabupaten/Kota, dimana yang bersangkutan dilahirkan
Kolom 6: Diisi dengan tanggal, bulan dan tahun kelahiran yang bersangkutan
Kolom 7: Diisi sesuai dengan Agama dan Kepercayaan
Kolom 8: Diisi dengan Pendidikan terakhir baik formal maupun informal
Kolom 9: Diisi dengan jenis pekerjaan
Kolom10: Diisi dengan huruf L (bagi yang dapat membaca huruf latin), D
(Daerah), A (Arab), AL (Arab dan Latin), AD (Arab dan Daerah), dan ALD
(Arab, Latin, Daerah)
Kolom 11: Diisi dengan Kewarganegaraan (WNI atau WNA)
Kolom 12: Diisi dengan alamat lengkap
Kolom 13: Diisi dengan KK (Kepala Keluarga), Ist (Istri), AK (Anak Kandung), AA
(Anak Angkat), Pemb (Pembantu).
Kolom 14: Diisi dengan Nomor Induk Kependudukan
Kolom 15: Diisi dengan nomor Kartu Keluarga
Kolom 16: Diisi dengan catatan-catatan lain yang dianggap perlu.
12
………………………… ………………………………….
Cara Pengisian:
Kolom 1: Diisi dengan nomor secara berurutan dari nomor 1 (satu), dan
seterusnya sesuai dengan urutan mutasi/perubahan penduduk
Kolom 2: Diisi dengan nama lengkap dan kalau ada disebutkan nama panggilan
yang bersangkutan
Kolom 3: Diisi dengan tempat lahir yakni nama Desa, Kecamatan,
Kabupaten/Kota, dimana yang bersangkutan dilahirkan
Kolom 4: Diisi dengan tanggal, bulan dan tahun kelahiran yang bersangkutan
Kolom 5: Diisi dengan huruf L (untuk Laki-Laki), dan P (untuk Perempuan)
Kolom 6: Diisi dengan Kewarganegaraan (WNI atau WNA)
Kolom 7: Diisi dengan asal tempat dan alamat semula dari penduduk yang baru
Dating
Kolom 8: Diisi dengan tanggal, bulan, dan tahun kedatangan dari penduduk
yang baru ke Desa dimaksud
Kolom 9: Diisikan dengan lokasi tujuan pindah
Kolom10: Diisikan dengan tanggal, bulan, dan tahun kepindahan sesuai dengan
surat keterangan pindah
Kolom 11: Diisikan dengan tempat meninggal dari orang tersebut
Kolom 12: Diisikan dengan tanggal, bulan, dan tahun atas meninggalnya orang
Tersebut
Kolom 13: Diisi dengan catatan-catatan lain yang dianggap perlu.
13
………………………… ………………………………….
Cara pengisian Buku Rekapitulasi Jumlah Penduduk:
Kolom 1: Diisi dengan nomor secara berurutan dari nomor 1, dan seterusnya sesuai dengan jumlah dusun/lingkungan di Desa yang
bersangkutan
Kolom 2: Diisi dengan nama dusun atau wilayah bagian Desa dari Desa yang bersangkutan.
Kolom 3 – 9: Kolom (3) diisi dengan jumlah laki-laki dari Warga Negara Asing. Kolom (4) diisi dengan jumlah perempuan dari Warga
Negara Asing. Kolom (5) diisi dengan jumlah laki-laki dari Warga Negara Indonesia. Kolom (6) diisi dengan jumlah
perempuan Warga Negara Indonesia. Kolom (7) diisi dengan jumlah kepala keluarga. Kolom (8) diisi dengan jumlah anggota
keluarga. Kolom 9 diisi jumlah jiwa/penduduk dengan cara menambahkan jumlah pada kolom (7) dan kolom (8)
Kolom 10 – 17: Kolom (10) diisi dengan jumlah tambahan laki-laki karena lahir dari Warga Negara Asing. Kolom (11) diisi dengan jumlah
tambahan perempuan karena lahir dari Warga Negara Asing. Kolom (12) diisi dengan jumlah tambahan laki-laki karena
lahir dari Warga Negara Indonesia. Kolom (13) diisi dengan jumlah tambahan perempuan karena lahir dari Warga Negara
Indonesia. Kolom (14) diisi dengan jumlah tambahan laki-laki dari Warga Negara Asing yang datang/pindah ke desa
tersebut. Kolom (15) diisi jumlah tambahan perempuan bagi Warga Negara Asing yang datang/pindah ke desa tersebut.
Kolom (16) diisi dengan jumlah tambahan laki-laki dari warga Negara Indonesia yang datang/pindah ke desa tersebut.
Kolom (17) diisi dengan jumlah tambahan perempuan dari Warga Negara Indonesia yang datang/pindah ke desa tersebut.
14
Kolom 18 – 21: (Kolom 18) diisi dengan jumlah laki-laki yang kurang karena meninggal dari Warga Negara Asing. kolom (19) diisi dengan
jumlah perempuan yang kurang karena meninggal dari Warga Negara Asing, Kolom (20) diisi dengan jumlah laki-laki yang
kurang karena meninggal dari Warga Negara Indonesia, Kolom (21) diisi dengan jumlah perempuan yang kurang karena
meninggal dari Warga Negara Indonesia.
Kolom 22: Diisi dengan jumlah laki-laki yang pindah dari Warga Negara Asing
Kolom 23: Diisi dengan jumlah perempuan yang pindah dari Warga Negara Asing
Kolom 24: Diisi dengan jumlah laki-laki yang pindah dari Warga Negara Indonesia
Kolom 25: Diisi dengan jumlah perempuan yang pindah dari Warga Negara Indonesia
Kolom 26 - 31: Kolom (26) diisi dengan jumlah laki-laki dari Warga Negara Asing. Kolom (27) diisi dengan jumlah perempuan dari Warga
Negara Asing, Kolom (28) diisi dengan jumlah laki-laki dari Warga Negara Indonesia, Kolom (29) diisi dengan jumlah
perempuan dari Warga Negara Indonesia. Kolom (30) diisi dengan jumlah kepala keluarga. Kolom (31) diisi dengan jumlah
anggota keluarga. Kolom (32) diisi dengan jumlah jiwa dengan cara menambahkan jumlah pada kolom (30) dan kolom (31)
Kolom 32: Diisi dengan catatan-catatan lain yang dianggap perlu.
15
………………………… ………………………………….
Buku ini diisi apabila setiap orang baik warga negara indonesi ataupun asing yang melakukan kunjungan singkat ke suatu desa (tamu).
Buku ini terdiri dari 15 kolom dengan cara pengisian sebagai berikut :
Kolom 1: Diisi dengan nomor secara berurutan dari nomor 1, dan seterusnya sesuai dengan jumlah penduduk sementara
Kolom 2: Diisi dengan nama lengkap tamu yang bersangkutan
Kolom 3: Diisi dengan huruf L (untuk Laki-Laki)
Kolom 4: Diisi dengan huruf P (untuk Perempuan)
Kolom 5: Diisi dengan nomor identitas atau tanda pengenal dari tamu yang bersangkutan
Kolom 6: Diisi dengan nama desa dan kecamatan serta Kabupaten/Kota tempat yang bersangkutan dilahirkan dan tanggal, bulan dan
tahun kelahiran yang bersangkutan
Kolom 7: Diisi sesuai dengan pekerjaan yang bersangkutan. Misalnya PNS (Pegawai Negeri Sipil), TNI/POLRI, karyawan, buruh, nelayan,
mahasiswa dan lain sebagainya, kalau belum mempunyai pekerjaan diberi tanda strip (-)
Kolom 8 Diisi dengan WNl bagi penduduk asli Warga Negara Indonesia
Kolom 9: Diisi dengan nama negara asalnya, WNA bagi penduduk Warga Negara Asing
Kolom10: Diisi dengan lokasi/tempat kedatangan/asal tamu yang bersangkutan
Kolom 11: Diisi dengan maksud dan tujuan kedatangan tamu yang bersangkutan
16
Kolom 12: Diisi dengan nama dan alamat yang dikunjungi di desa yang bersangkutan
Kolom 13: Diisi dengan tanggal kedatangan di desa yang bersangkutan
Kolom 14: Diisi dengan tanggal kepergian/kepulangan tamu yang bersangkutan
Kolom 15: Diisi dengan catatan-catatan lain yang dianggap perlu.
17
TGL
TEMPAT/ TEMPAT DAN STATUS
NOMOR NO. NAMA JENIS Gol. STATUS ORANG TUA MULAI
NIK TANGGAL AGAMA PENDIDIKAN PEKERJAAN ALAMAT TANGGAL HUB. KEWARGANEGARAAN KET
URUT KK LENGKAP KELAMIN
LAHIR
Darah PERKAWINAN
DIKELUARKAN KELUARGA
TINGGAL
DI DESA
AYAH IBU
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
………………………… ………………………………….
Cara Pengisian:
Kolom 1: Diisi dengan nomor secara berurut sesuai dengan banyaknya kartu keluarga yang dicatat.
Kolom 2: Diisi dengan nomor Kartu Keluarga
Kolom 3: Diisi dengan Nama Lengkap sesuai dengan Kartu Tanda Penduduk
Kolom 4: Diisi dengan Nomor Induk Kependudukan
Kolom 5: Diisi dengan huruf L (untuk Laki-Laki), dan P (untuk Perempuan)
Kolom 6: Diisi dengan tempat lahir, tanggal, bulan, dan tahun kelahiran
Kolom 7: Diisi dengan golongan darah
Kolom 8: Diisi sesuai dengan Agama dan Kepercayaan
Kolom 9: Diisi dengan Pendidikan terakhir
Kolom10: Diisi dengan Pekerjaan
Kolom 11: Diisi dengan Alamat Tempat Tinggal lengkap dengan RT/RW
Kolom 12: Diisi dengan Status Perkawinan
Kolom 13: Diisi dengan tempat dan tanggal dikeluarkan E-KTP
18
Kolom 14: Diisi dengan Status Hubungan Keluarga (Bapak, Ibu, Anak, atau Hubungan lainnya)
Kolom 15: Diisi dengan Kewarganegaraan (WNI atau WNA)
Kolom 16 dan Diisi dengan nama orang tua
Kolom 17:
Kolom 18: Diisi dengan tanggal mulai tinggal di desa
Kolom 19: Diisi dengan catatan-catatan lain yang dianggap perlu
19
1 2 3 4 5 6
2.3 Belanja Bidang Pembinaan Kemasyarakatan
2.3.1 Kegiatan …………………………………………..
2.3.1.2 Belanja barang dan jasa
2.3.1.3 Belanja modal
Dst……… Dst………………………………………………….
2.4 Belanja Bidang Pemberdayaan Masyarakat
2.4.1 Kegiatan …………………………………………..
2.4.1.2 Belanja barang dan jasa
2.4.1.3 Belanja modal
Dst……… Dst………………………………………………….
2.5 Belanja Tak Terduga
2.5.1 Belanja Kejadian Luar Biasa
SURPLUS / DEFISIT (Rp)
3 PEMBIAYAAN
3.1 Penerimaan Pembiayaan
3.1.1 Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA)
3.1.2 Pencairan Dana Cadangan
3.1.3 Hasil Kekayaan Desa yang dipisahkan
JUMLAH (Rp)
3.2 Pengeluaran Pembiayaan Desa
3.2.1 Pembentukan Dana Cadangan
3.2.1.1 Pembentukan Dana Cadangan Pilkades
Dst.... Dst.....
3.2.2 Penyertaan Modal Desa
3.2.2.1 Penyertaaan Modal kepada Bumdes
JUMLAH (Rp)
........................
21
1. Bidang : ..............................
2. Kegiatan : ..............................
3. Waktu Pelaksanaan : ………………………..
Rincian Pendanaan:
JUMLAH (Rp.)
…………………………………… …………………………………….
Cara Pengisian:
Bidang diisi dengan kode rekening berdasarkan klasifikasi kelompok belanja
Desa.
Kegiatan diisi dengan kode rekening sesuai dengan urutan kegiatan dalam
APBDesa.
1. Bidang :
2. Kegiatan :
Penerimaan (Rp.) Pengeluaran(Rp.)
Jumlah
Nomor Nomor Belanja Saldo Kas
Tanggal Uraian Dari Swadaya Belanja Pengembalian ke
urut Bukti Barang dan (Rp.)
Bendahara Masyarakat Modal Bendahara
Jasa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Pindahan Jumlah dari halaman
sebelumnya
Jumlah
Total Penerimaan Total Pengeluaran
Total Pengeluaran + Saldo Kas
………………………………….. ………………………….
Cara Pengisian:
Bidang diisi berdasarkan klasifikasi kelompok.
Kegiatan diisi sesuai dengan yang ditetapkan dalam APBDesa.
Kolom 1: Diisi dengan nomor urut
Kolom 2: Diisi dengan tanggal transaksi
Kolom 3: Diisi dengan uraian transaksi
23
JUMLAH SALDO
No. Tgl. KODE REKENING URAIAN PENERIMAAN PENGELUARAN NO BUKTI PENGELUARAN
(Rp.) (Rp.) KOMULATIF
1 2 3 4 5 6 7 8 9
………………………………….. ………………………….
Cara Pengisian:
Kolom 1: Diisi dengan nomor urut penerima kas atau pengeluaran kas
Kolom 2: Diisi dengan tanggal penerimaan kas atau pengeluaran kas
Kolom 3: Diisi dengan kode rekening penerimaan kas atau pengeluaran kas
Kolom 4: Diisi dengan uraian transaksi penerimaan kas atau pengeluaran kas
Kolom 5: Diisi dengan jumlah rupiah penerimaan kas.
Kolom 6: Diisi dengan jumlah rupiah pengeluaran kas
Kolom 7: Diisi dengan nomor bukti transaksi
Kolom 8: Diisi dengan penjumlahan komulatif pengeluaran kas
Kolom 9: Diisi dengan saldo kas
Catatan :
Sebelum ditandatangani Kepala Desa wajib diperiksa dan diparaf oleh Sekretaris Desa.
25
URAIAN PENYETORAN
PEMOTONGAN SALDO
No. TANGGAL PAJA RE (Rp.)
PL (Rp.) (Rp.)
K T
1 2 3 4 5 6 7 8
JUMLAH
…………………… ………………………….
Cara Pengisian:
Kolom 1: Diisi dengan nomor urut penerimaan atau pengeluaran kas pengeluaran
Kolom 2: Diisi dengan tanggal penerimaan atau pengeluaran kas pengeluaran
Kolom 3 s.d 5: Diisi dengan uraian penerimaan pajak, retribusi, dan penerimaan lainnya
Kolom 6: Diisi dengan jumlah rupiah penerimaan kas
Kolom 7: Diisi dengan jumlah rupiah pengeluaran kas
Kolom 8: Diisi dengan saldo buku kas bendahara
26
BULAN :
BANK CABANG :
REK. NO. :
PEMASUKAN PENGELUARAN
TANGGAL
URAIAN BUKTI BUNGA PENARIKA BIAYA
No. TRANSAKS SETORAN PAJAK SALDO
TRANSAKSI TRANSAKSI BANK N ADMINISTRAS
I (Rp.) (Rp.)
(Rp.) (Rp.) I (Rp.)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
………………………………….. ………………………….
Cara Pengisian:
Kolom 1: Diisi dengan nomor urut pemasukan dan pengeluaran dengan Bank
Kolom 2: Diisi dengan tanggal transaksi Bank
Kolom 3: Diisi dengan uraian transaksi pemasukan dan pengeluaran
Kolom 4: Diisi dengan bukti transaksi
Kolom 5: Diisi dengan pemasukan jumlah setoran
Kolom 6: Diisi dengan pemasukan jumlah bunga bank
27
D. ADMINISTRASI PEMBANGUNAN
NAMA
Nomor SUMBER BIAYA
PROYEK/ LOKASI JUMLAH PELAKSANA MANFAAT KET
urut KEGIATAN PEMERINTAH PROVINSI KAB/KOTA SWADAYA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
………………………… ………………………………….
Cara Pengisian:
Kolom 1: Diisi dengan nomor secara berurut sesuai dengan banyaknya
jumlah proyek/kegiatan yang akan dilaksanakan
Kolom 2: Diisi dengan uraian nama proyek/kegiatan yang direncanakan
akan dibangun di Desa
Kolom 3: Diisi dengan lokasi proyek/kegiatan yang dibangun
Kolom 4: Diisi dengan sumber biaya yang diperoleh dari Pemerintah untuk
mendukung proyek/kegiatan dimaksud
Kolom 5: Diisi dengan sumber biaya yang diperoleh dari Pemerintah Provinsi
untuk mendukung proyek/kegiatan dimaksud
Kolom 6: Diisi dengan sumber biaya yang diperoleh dari Pemerintah
Kabupaten/Kota untuk mendukung proyek/kegiatan dimaksud
Kolom 7: Diisi dengan sumber biaya yang diperoleh dari swadaya
masyarakat dan lembaga untuk mendukung proyek/kegiatan
dimaksud
Kolom 8: Diisi dengan besarnya jumlah keseluruhan biaya yang mendukung
untuk kegiatan dimaksud baik dari sumber Pemerintah hingga
swadaya masyarakat
Kolom 9: Diisi dengan pelaksana proyek/kegiatan dimaksud
Kolom10: Diisi dengan manfaat dari proyek/kegiatan yang akan dibangun
Kolom 11: Diisi dengan catatan-catatan lain yang dianggap perlu
29
………………………… ………………………………….
Cara Pengisian:
Kolom 1: Diisi dengan nomor urut nama proyek/kegiatan yang akan
dilaksanakan.
Kolom 2: Diisi dengan uraian nama proyek/kegiatan yang direncanakan akan
dibangun di desa
Kolom 3: Diisi dengan besaran proyek/kegiatan dimaksud
Kolom 4: Diisi dengan sumber biaya yang diperoleh dari Pemerintah
Kolom 5: Diisi dengan sumber biaya yang diperoleh dari Pemerintah Provinsi
Kolom 6: Diisi dengan sumber biaya yang diperoleh dari Pemerintah
Kabupaten/Kota
Kolom 7: Diisi dengan sumber biaya yang diperoleh dari swadaya masyakarat
Kolom 8: Diisi dengan besarnya jumlah keseluruhan biaya yang mendukung
yang diperoleh dari sumber Pemerintah hingga swadaya masyarakat
Kolom 9: Diisi dengan waktu lamanya proyek/kegiatan akan dilaksanakan
Kolom10: Diisi dengan sifat proyek/kegiatan yang akan dibangun merupakan
proyek baru
Kolom 11: Diisi dengan sifat proyek/kegiatan yang akan dibangun merupakan
proyek lanjutan
Kolom 12: Diisi dengan pelaksana proyek/kegiatan dimaksud
Kolom 13: Diisi dengan catatan-catatan lain yang dianggap perlu
30
………………………… ………………………………….
Cara Pengisian:
Kolom 1: Diisi dengan nomor urut nama jenis/hasil pembangunan yang telah
dilaksanakan.
Kolom 2: Diisi dengan uraian atau nama proyek/kegiatan yang dibangun di
Desa
Kolom 3: Diisi dengan besaran proyek/kegiatan
Kolom 4: Diisi dengan besaran dukungan biaya atas proyek/kegiatan dimakud
Kolom 5: Diisi dengan lokasi proyek/kegiatan yang dibangun
Kolom 6: Diisi dengan catatan-catatan lain yang dianggap perlu
31
………………………… ………………………………….
Cara Pengisian:
Kolom 1: Diisi dengan nomor urut nama kader pemberdayaan masyarakat
Kolom 2: Diisi dengan nama kader yang ada di Desa
Kolom 3: Diisi dengan umur kader tersebut
Kolom 4: Diisi dengan huruf L (untuk Laki-Laki), dan P (untuk Perempuan)
Kolom 5: Diisi dengan pendidikan formal dan informal kader pemberdayaan
masyarakat
Kolom 6: Diisi dengan bidang keahlian yang ditekuni
Kolom 7: Diisi dengan alamat lengkap
Kolom 8: Diisi dengan catatan-catatan lain yang dianggap perlu.
32
SURAT KELUAR
NO TANGGAL HAL KET
NOMOR TANGGAL & ISI TUJUAN
SINGKAT
1 2 3 4 5 6 7
Cara Pengisian :
Kolom 1 diisi dengan nomor secara berurut sesuai dengan urutan surat
masuk yang diterima
Kolom 2 diisi dengan tanggal surat keluar
Kolom 3 diisi dengan nomor surat keluar
Kolom 4 diisi dengan tanggal, bulan, tahun surat keluar
Kolom 5 diisi dengan hal dan isi singkat surat keluar
Kolom 6 diisi dengan nama instansi yang dituju
Kolom 7 diisi dengan keterangan lain jika diperlukan
33
SURAT MASUK
1 2 3 4 5 6 7
Cara Pengisian :
Kolom 1 diisi dengan nomor secara berurut sesuai dengan urutan surat
masuk yang diterima
Kolom 2 diisi dengan tanggal surat masuk
Kolom 3 diisi dengan nomor surat masuk
Kolom 4 diisi dengan tanggal, bulan, tahun surat masuk
Kolom 5 diisi dengan nama instansi yang mengirikan surat
Kolom 6 diisi dengan hal dan isi singkat surat masuk
Kolom 7 diisi dengan keterangan lain jika diperlukan
TANGGAL
NO. TANGGAL DAN HAL & ISI SINGKAT TUJUAN
KET
URUT PENGIRIMAN NOMOR SURAT SURAT
SURAT
1 2 3 4 5 6
Cara Pengisian :
Kolom 1 diisi dengan nomor secara berurut sesuai dengan surat yang dikirim
Kolom 2 diisi dengan tanggal pengiriman surat
Kolom 3 diisi dengan tanggal dan nomor surat yang dikirim
Kolom 4 diisi dengan hal dan isi singkat surat yang dikirim
Kolom 5 diisi dengan instansi yang dituju
Kolom 6 diisi dengan penjelasan atau catatan lain jika ada
34
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Cara Pengisian :
Kolom 1 diisi dengan nomor secara berurut
Kolom 2 diisi dengan jenis barang/bangunan inventaris
Kolom 3 s.d. 7 diisi dengan pilihan asal barang/bangunan
Kolom 8 s.d.9 diisi dengan pilihan keadaan barang/bangunan pada awal
tahun
Kolom 10 s.d.13 diisi dengan pilihan dan tanggal penghapusan
Kolom 14 s.d.15 diisi dengan pilihan keadaan barang/bangunan pada akhir
tahun
Kolom 16 diisi dengan penjelasan atau catatan lain jika ada
35
PENERIMAAN PENGELUARAN
NO TGL URAIAN
(Rp.) (Rp.)
1 2 3 4 5
JUMLAH
Cara Pengisian :
Kolom 1 diisi dengan nomor secara berurut
Kolom 2 diisi dengan tanggal penerimaan atau pengeluaran uang
Kolom 3 diisi dengan uraian penerimaan atau pengeluaran uang
Kolom 4 diisi dengan angka rupiah dari jumlah penerimaan
Kolom 5 diisi dengan angka rupiah dari jumlah pengeluaran
36
1 2 3 4 5 6 7
Cara Pengisian :
Cara Pengisian :
Kolom 1 diisi dengan nomor secara berurut sesuai dengan jabatan pada Badan Permusyawaratan Desa
Kolom 2 diisi dengan nama lengkap anggota
Kolom 3 diisi dengan nomor induk anggota
Kolom 4 diisi dengan jenis kelamin anggota
Kolom 5 diisi dengan tempat/kota kelahiran dan tanggal, bulan serta tahun kelahiran anggota
Kolom 6 diisi dengan agama yang dianut
Kolom 7 diisi dengan jabatan
Kolom 8 diisi dengan pendidikan formal terakhir
Kolom 9 diisi dengan nomor serta tanggal, bulan dan tahun keputusan pengangkatan
Kolom 10 diisi dengan nomor serta tanggal, bulan dan tahun keputusan pemberhentian
Kolom 11 diisi dengan penjelasan atau catatan lain jika diperlukan
39
Cara Pengisian :
Kolom 1 diisi berurutan sesuai dengan kegiatan BPD yang dilaksanakan
Kolom 2 diisi hari dan tanggal, bulan, tahun kegiatan
Kolom 3 diisi dengan jenis kegiatan
Kolom 4 diisi dengan personil/anggota BPD yang melaksanakan kegiatan
dimaksud
Kolom 5 diisi dengan agenda yang dilaksanakan dan apa yang dihasilkan
dari pelaksanaan kegiatan
Kolom 6 diisi dengan keterangan/informasi lain jika diperlukan.
Cara Pengisian :
Kolom 1 disi nomor urut sesuai waktu penyampaian aspirasi
Kolom 2 diisi dengan hari/tanggal aspirasi disampaikan
Kolom 3 diisi dengan nama individu/lembaga yang menyampaikan aspirasi
Kolom 4 diisi dengan aspirasi yang disampaikan
Kolom 5 diisi dengan langkah tindak lanjut serta pihak yang diminta
menindaklanjuti aspirasi.
39
Cara Pengisian :
RINGKASAN
NO HARI/TANGGAL MATERI RAPAT PESERTA
PEMBAHASAN
1 2 3 4 5
Cara Pengisian :
NOMOR, TANGGAL
NO. TENTANG URAIAN SINGKAT KET
PERATURAN/KEPUTUSAN BPD
1 2 3 4 5
Cara Pengisian :
Kolom 1 diisi secara berurutan sesuai dengan nomor Peraturan/Keputusan
BPD yang ditetapkan
Kolom 2 diisi dengan nomor, tanggal, bulan dan tahun Peraturan/
Keputusan BPD
Kolom 3 diisi dengan judul/penamaan Peraturan/Keputusan BPD
Kolom 4 diisi secara singkat dengan materi pokok yang telah ditetapkan
dengan Peraturan/Keputusan BPD
Kolom 5 diisi dengan catatan atau penjelasan lain jika diperlukan
41
Cara Pengisian :
Kolom 1 diisi secara berurutan sesuai dengan nomor urut.
Kolom 2 diisi diisi dengan nomor ,tanggal, bulan dan tahun peraturan desa
ditetapkan.
Kolom 3 diisi dengan judul/penamaan peraturan desa.
Kolom 4 diisi secara singkat dengan materi pokok yang telah ditetapkan
dengan Keputusan BPD.
Kolom 5 diisi dengan nomor dan tanggal keputusan BPD tentang
kesepakatan atas rancangan peraturan desa.
Kolom 6 diisi dengan catatan atau penjelasan lain jika diperlukan.
42
TENTANG/HAL
NO HARI/TANGGAL POKOK-POKOK KEPUTUSAN KETERANGAN
STRATEGIS
1 2 3 4 5
Cara Pengisian :
Kolom 1 diisi secara berurutan sesuai pelaksanaan musyawarah desa
Kolom 2 diisi dengan hari, tanggal, bulan dan tahun pelaksanaan
musyawarah desa
Kolom 3 diisi dengan judul/penamaan/hal strategis yang
dimusyawarahkan
Kolom 4 diisi secara singkat dengan pokok-pokok keputusan musyawarah
desa
Kolom 5 diisi dengan catatan atau penjelasan lain jika diperlukan.
43
Cara Pengisian :
Kolom 1 diisi secara berurutan sesuai dengan pelaksanaan musyawarah
perencanaan pembangunan desa
Kolom 2 diisi dengan hari, tanggal, bulan dan tahun pelaksanaan
musyawarah perencanaan pembangunan desa
Kolom 3 diisi dengan pokok-pokok usulan dan atau kegiatan keputusan
musyawarah perencanaan pembangunan desa
Kolom 4 diisi secara singkat dengan materi pokok yang telah ditetapkan
dengan keputusan musyawarah perencanaan pembangunan desa
Kolom 5 diisi dengan catatan atau penjelasan lain jika diperlukan
44
a. Dasar Hukum
i. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor …Tahun … tentang Badan
Permusyawaratan Desa.
ii. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota Nomor … Tahun
…. tentang Desa / Badan Permusyawaratan Desa
iii. Surat Keputusan Bupati Kuningan tentang peresmian
anggota BPD periode ….. sampai ……
iv. Keputusan BPD Nomor …….Tahun …. tentang
Penetapan kinerja BPD tahun anggaran ……..
DEDE SEMBADA