Anda di halaman 1dari 163

1

PERATURAN BUPATI KUNINGAN


NOMOR 23 TAHUN 2018

TENTANG

KETENTUAN TATA NASKAH DINAS DESA


DAN ADMINISTRASI PEMERINTAHAN DESA
DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KUNINGAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KUNINGAN,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka efisiensi dan efektifitas


penyelenggaraan administrasi Pemerintahan Desa,
Pemerintah Daerah telah menetapkan Peraturan Bupati
Kuningan Nomor 39 Tahun 2014 tentang Ketentuan Tata
Naskah Dinas Desa di Lingkungan Pemerintah Kabupaten
Kuningan;
b. bahwa dalam perkembangan yang ada sekarang, perlu
ditinjau kembali dengan mengadakan penyesuaian
pengaturan Ketentuan Tata Naskah Dinas Desa dan
Administrasi Pemerintahan Desa di Lingkungan
Pemerintah Kabupaten Kuningan sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
huruf a dan b, perlu menetapkan Peraturan Bupati
Kuningan tentang Ketentuan Tata Naskah Dinas Desa
dan Administrasi Pemerintahan Desa di Lingkungan
Pemerintah Kabupaten Kuningan.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah - Daerah Kabupaten Dalam
Lingkungan Propinsi Djawa Barat (Berita Negara Tahun
1950) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 4 Tahun 1968 tentang Pembentukan Kabupaten
Purwakarta dan Kabupaten Subang dengan Mengubah
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam
Lingkungan Propinsi Jawa Barat (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1968 Nomor 31, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2851).
2. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang
Bendera, Bahasa, Lambang Negara serta Lagu
Kebangsaan Indonesia (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 109, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5035);
2

3. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang


Kearsipan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2009 Nomor 152, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5071);
4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5234);
5. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5495);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 1951 tentang
Lambang Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1951 Nomor 111, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 176);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun
2014 tentang Desa sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang
Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 157,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5717);
8. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2014 tentang
Peraturan PelaksanaanUndang-Undang Nomor 12 Tahun
2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-
undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 199);
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2009
tentang Tata Naskah Dinas di Lingkungan Pemerintah
Daerah;
10. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 80 Tahun 2012 tentang Tata
Naskah Dinas Instansi Pemerintah (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2013 Nomor 69);
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 111 Tahun 2014
tentang Pedoman Teknis Peraturan di Desa (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2091);
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 50
Tahun 2015 tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia (Berita NegaraRepublik Indonesia Tahun 2015
Nomor 1788);
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 47 Tahun 2016
tentang Administrasi Pemerintahan Desa (Berita
NegaraRepublik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2091);
3

14. Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 21 Tahun


2013 tentang Pedoman Pembentukan Produk Hukum
Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Kuningan Tahun
2013 Nomor 21 seri E, Tambahan Lembaran Daerah
Kabupaten Kuningan Nomor 20);
15. Peraturan Bupati Kuningan Nomor 13 Tahun 2017
tentang Pengelolaan Keuangan Desa Tahun 2017 (Berita
Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 13);
16. Peraturan Bupati Kuningan Nomor 11 Tahun 2018
tentang Ketentuan Tata Naskah Dinas di Lingkungan
Pemerintahan Kabupaten Kuningan (Berita Daerah
Kabupaten Kuningan Nomor 13);

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN BUPATI KUNINGAN TENTANG KETENTUAN TATA


NASKAH DINAS DESA DAN ADMINISTRASI PEMERINTAHAN
DESA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN
KUNINGAN.

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini, yang dimaksud dengan:
1. Daerah adalah Kabupaten Kuningan.
2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten
Kuningan.
3. Bupati adalah Bupati Kuningan.
4. Kecamatan adalah Kecamatan dalam Kabupaten Kuningan.
5. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki
batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan
mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan
asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan
dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
6. Pemerintahan Desa adalah penyelenggara urusan
pemerintahan oleh Pemerintah Desa dan Badan
Permusyawaratan Desa dalam mengatur dan mengurus
kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal usul
dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati
dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
7. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa
sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa.
8. Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya disebut
BPD adalah lembaga yang melaksanakan fungsi
pemerintahan yang anggotanya merupakan wakil dari
penduduk Desa berdasarkan keterwakilan wilayah dan
ditetapkan secara demokratis.
4

9. Kepala Desa adalah Pimpinan Pemerintah Desa sebagai


pejabat pemerintah Desa yang mempunyai wewenang,
tugas dan kewajiban untuk menyelenggarakan rumah
tangga Desanya dan melaksanakan tugas dari pemerintah
dan pemerintah daerah.
10. Sekretaris Desa adalah Sekretaris Desa dalam Kabupaten
Kuningan.
11. Perangkat Desa adalah unsur staf yang membantu kepala
Desa dalam penyusunan kebijakan dan koordinasi yang
diwadahi dalam sekretariat Desa dan unsur pendukung
tugas kepala Desa dalam pelaksanaan kebijakan yang
diwadahi dalam bentuk pelaksana teknis dan unsur
kewilayahan.
12. Sekretariat Desa adalah unsur staf yang membantu tugas-
tugas kesekretariatan desa dan kesekretariatan BPD.
13. Naskah Dinas adalah informasi tertulis sebagai alat
komunikasi kedinasan yang dibuat dan atau dikeluarkan
oleh pejabat yang berwenang di lingkungan pemerintah
desa.
14. Tata Naskah Dinas adalah pengelolaan informasi tertulis
yang meliputi pengaturan jenis, format, penyiapan,
pengamanan, pengabsahan, distribusi dan penyimpanan
naskah dinas serta media yang digunakan dalam
komunikasi kedinasan.
15. Administrasi Pemerintahan Desa adalah keseluruhan
proses kegiatan pencatatan data dan informasi mengenai
Pemerintahan Desa pada Buku Register Desa, BPD dan
Lembaga Desa.
16. Format adalah naskah dinas yang menggambarkan tata
letak dan redaksional, serta penggunaan lambang/logo dan
cap dinas.
17. Stempel/Cap Dinas adalah tanda identitas dari suatu
jabatan atau instansi pemerintah.
18. Stempel Jabatan adalah Alat/Cap yang digunakan untuk
mengesahkan suatu naskah dinas yang telah
ditandatangani oleh pejabat yang berwenang.
19. Papan Nama Pemerintah Desa/Lembaga Desa adalah
papan yang bertuliskan nama dan alamat
Pemerintah/lembaga Desa.
20. Kop Naskah Dinas adalah kop surat yang menunjukan
jabatan atau nama lembaga tertentu yang ditempatkan
dibagian atas kertas.
21. Kop Sampul Naskah Dinas adalah kop surat yang
menunjukan jabatan atau nama lembaga tertentu yang
ditempatkan dibagian atas sampul naskah.
22. Kewenangan adalah kekuasaan yang melekat pada suatu
jabatan;
23. Delegasi adalah pelimpahan wewenang dan tanggung jawab
dari pejabat kepada pejabat dibawahnya.
24. Mandat adalah pelimpahan wewenang yang diberikan oleh
atasan kepada bawahan untuk melakukan suatu tugas
tertentu atas nama yang memberi mandat.
5

25. Penandatanganan Naskah Dinas adalah hak, kewajiban


dan tanggungjawab yang ada pada seorang pejabat untuk
menandatangani naskah dinas sesuai dengan tugas dan
kewenangan pada jabatannya.
26. Peraturan Desa adalah naskah dinas dalam bentuk dan
susunan produk hukum, yang bersifat pengaturan
ditetapkan oleh Kepala Desa setelah dibahas dan
disepakati bersama BPD.
27. Peraturan Kepala Desa adalah naskah dinas dalam bentuk
dan susunan produk hukum yang ditetapkan oleh Kepala
Desa dan bersifat mengatur.
28. Peraturan Bersama Kepala Desa adalah naskah dinas
dalam bentuk dan susunan produk hukum yang
ditetapkan oleh dua atau lebih kepala desa dan bersifat
mengatur.
29. Keputusan Kepala Desa adalah naskah dinas dalam
bentuk dan susunan produk hukum yang bersifat
penetapan konkrit, individual, dan final.
30. Laporan Keterangan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
yang selanjutnya disingkat LKPPD atau yang disebut
dengan nama lain adalah laporan Kepala Desa kepada BPD
atas capaian pelaksanaan tugas Kepala Desa dalam satu
tahun anggaran.
31. Surat Biasa adalah naskah dinas yang berisi
pemberitahuan, pertanyaan, permintaan jawaban atau
saran dan sebagainya.
32. Surat Undangan adalah naskah dinas dari pejabat yang
berwenang berisi undangan kepada pejabat/pegawai yang
tersebut pada alamat tujuan untuk menghadiri suatu acara
kedinasan.
33. Surat Keterangan adalah naskah dinas yang berisi
pernyataan tertulis dari pejabat sebagai tanda bukti untuk
menerangkan atau menjelaskan kebenaran sesuatu hal.
34. Surat Perintah adalah naskah dinas dari atasan yang
ditujukan kepada bawahan yang berisi perintah untuk
melaksanakan pekerjaaan tertentu.
35. Surat Perintah Tugas adalah naskah dinas dari atasan
yang ditujukan kepada bawahan yang berisi perintah
untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
36. Surat Izin adalah naskah dinas yang berisi persetujuan
terhadap suatu permohonan yang dikeluarkan oleh pejabat
yang berwenang.
37. Surat Perjanjian adalah naskah dinas yang berisi
kesepakatan bersama antara dua belah pihak atau lebih
untuk melaksanakan tindakan atau perbuatan hukum
yang telah disepakati bersama.
38. Surat Kuasa adalah naskah dinas dari pejabat yang
berwenang kepada bawahan berisi pemberian wewenang
dengan atas namanya untuk melakukan suatu tindakan
tertentu dalam rangka kedinasan.
6

39. Surat Keterangan Melaksanakan Tugas adalah naskah


dinas dari pejabat yang berwenang berisi pernyataan
bahwa seorang pegawai telah menjalankan tugas.
40. Surat Perintah Perjalanan Dinas adalah naskah dinas dari
pejabat yang berwenangkepada bawahan untuk
melaksanakan perjalanan dinas.
41. Surat Keterangan Perjalanan Dinas adalah naskah dinas
dari pejabat bawahan (Sekretaris Desa) menerangkan
pejabatan atasan (Kepala Desa) melaksanakan perjalanan
dinas.
42. Surat Panggilan adalah naskah dinas dari pejabat yang
berwenang berisi panggilan kepada seorang pegawai untuk
menghadap.
43. Surat Pengantar adalah naskah dinas berisi jenis dan
jumlah barang yang berfungsi sebagai tanda terima.
44. Lembar Disposisi adalah naskah dinas dari pejabat yang
berwenang berisi petunjuk tertulis kepada bawahan.
45. Pengumuman adalah naskah dinas dari pejabat yang
berwenang berisi pemberitahuan yang bersifat umum.
46. Laporan adalah naskah dinas dari bawahan kepada atasan
yang berisi informasi dan pertanggungjawaban tentang
pelaksanaan tugas kedinasan.
47. Rekomendasi adalah naskah dinas dari pejabat yang
berwenang berisi keterangan atau catatan tentang sesuatu
hal yang dapat dijadikan bahan pertimbangan kedinasan.
48. Berita Acara adalah naskah dinas yang berisi keterangan
atas sesuatu hal yangditanda tangani oleh para pihak.
49. Daftar Hadir adalah naskah dinas dari pejabat berwenang
yang berisi keterangan atas kehadiran seseorang.
50. Memo adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang
yang berisi catatan tertentu.
51. Notulen adalah naskah dinas yang memuat catatan hasil
sidang atau rapat.
52. Telaahan Staf adalah naskah dinas dari bawahan kepada
bawahan anatar lain berisi analisis pertimbangan,
pendapat dan saran-saran secara sistematis.
53. Nota Dinas adalah naskah dinas yang bersifat internal yang
berisi komunikasi kedinasan atar pejabat atau dari atasan
kepada bawahan dan dari bawahan kepada atasan.
54. Piagam adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang
berisi penghargaan atas prestasiyang telah dicapai atau
keteladanan yang telah diwujudkan.
55. Perubahan adalah merubah atau menyisipkan suatu
naskah dinas.
56. Pencabutan adalah suatu pernyataan tidak berlakunya
suatu naskah dinas sejak ditetapkan pencabutan tersebut.
57. Pembatalan adalah pernyataan bahwa suatu naskah dinas
dianggap tidak pernah dikeluarkan.
7

BAB II
TATA NASKAH DINAS
Pasal 2
Asas tata naskah dinas terdiri atas:
a. Asas efisien dan efektif;
b. Asas pembakuan;
c. Asas akuntabilitas;
d. Asas keterkaitan;
e. Asas kecepatan dan ketepatan; dan
f. Asas keamanan.

Pasal 3
(1) Asas efisien dan efektif sebagaimana dimaksud dalam Pasal
2 huruf a, dilakukan melalui penyederhanaan dalam
penulisan, penggunaan ruang atau lembar naskah dinas,
spesifikasi informasi, serta dalam penggunaan bahasa
Indonesia yang baik, benar dan lugas.
(2) Asas pembakuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
huruf b, dilakukan melalui tata cara dan bentuk yang
telah dibakukan.
(3) Asas akuntabilitas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
huruf c, yaitu penyelenggaraan tata naskah dinas harus
dapat dipertanggungjawabkan dari segi isi, format,
prosedur, kewenangan, keabsahan dan dokumentasi.
(4) Asas keterkaitan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
huruf d, yaitu tata naskah dinas diselenggarakan dalam
satu kesatuan sistem.
(5) Asas kecepatan dan ketepatan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 2 huruf e, yaitu tata naskah dinas
diselenggarakan tepat waktu dan tepat sasaran.
(6) Asas keamanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
huruf f, yaitu penyelenggaraan tata naskah dinas harus
aman secara fisik dan substansi.

Pasal 4
Prinsip-prinsip penyelenggaraan naskah dinas terdiri atas:
a. Ketelitian;
b. Kejelasan;
c. Singkat dan padat; dan
d. Logis dan meyakinkan.

Pasal 5
(1) Prinsip ketelitian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4
huruf a, diselenggarakan secara teliti dan cermat dari
bentuk, susunan pengetikan, isi, struktur, kaidah bahasa
dan penerapan kaidah ejaan didalam pengetikan.
(2) Prinsip kejelasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4
huruf b, diselenggarakan dengan memperhatikan kejelasan
aspek fisik dan materi dengan mengutamakan metode
yang cepat dan tepat.
8

(3) Prinsip singkat dan padat sebagaimana dimaksud dalam


Pasal 4 huruf c, diselenggarakan dengan menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar.
(4) Prinsip logis dan meyakinkan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 4 huruf d, diselenggarakan secara runtut dan
logis dan meyakinkan serta struktur kalimat harus lengkap
dan efektif.

Pasal 6
Penyelenggaraan naskah dinas dilaksanakan sebagai berikut:
a. Pengelolaan surat masuk;
b. Pengelolaan surat keluar;
c. Tingkat keamanan;
d. Kecepatan proses;
e. Penggunaan kertas surat;
f. Pengetikan sarana administrasi dan komunikasi
perkantoran (persuratan) dan naskah dinas produk hukum;
g. Warna dan kualitas kertas; dan
h. Penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Pasal 7
Pengelolaan surat masuk sebagaimana dimaksud dalam Pasal
6 huruf a, dilakukan melalui:
a. Penerima menindaklanjuti surat yang diterima melalui
tahapan:
1. Diagenda dan diklasifikasi sesuai sifat surat serta
didistribusikan ke unit pengelola;
2. Unit pengelola menindaklanjuti sesuai dengan klasifikasi
surat dan arahan pimpinan; dan
3. Surat masuk diarsipkan pada sekretariat.
b. Copy surat jawaban yang mempunyai tembusan
disampaikan kepada yang berhak.
c. Alur surat menyurat diselenggarakan melalui mekanisme
dari tingkat pimpinan hingga ke bawahan yang harus
melaksanakan.

Pasal 8
Pengelolaan surat keluar sebagaimana dimaksud dalam Pasal
6 huruf b, dilakukan melalui tahapan:
a. Konsep surat keluar diparaf secara berjenjang oleh pejabat
yang berwenang dan diagendakan oleh sekretariat;
b. Surat keluar yang telah ditandatangani oleh pejabat yang
berwenang diberi nomor, tanggal dan stempel oleh
sekretariat;
c. Surat keluar sebagaimana dimaksud pada huruf b wajib
segera dikirim; dan
d. Surat keluar diarsipkan pada sekretariat.
9

Pasal 9
Tingkat keamanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6
huruf c, dilakukan dengan mencantumkan kode pada sampul
naskah dinas sebagai berikut:
a. Surat Rahasia disingkat R, merupakan surat yang materi
dan sifatnya memiliki tingkat keamanan tinggi yang
berdampak kepada kerugian negara, disintegrasi bangsa
atau hal lain yang karena sifatnya harus dirahasiakan;
b. Surat Penting disingkat P, merupakan surat yang tingkat
keamanan isi surat perlu mendapat perhatian penerima
surat;
c. Surat Biasa disingkat B, merupakan surat yang materi dan
sifatnya biasa namun tidak dapat disampaikan kepada
yang tidak berhak.

Pasal 10
Kecepatan proses sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf
d, sebagai berikut:
a. Amat segera/kilat, dengan batas waktu 24 jam setelah
surat diterima;
b. Segera, dengan batas waktu 2 x 24 jam setelah surat
diterima;
c. Penting, dengan batas waktu 3 x 24 jam setelah surat
diterima; dan
d. Biasa, dengan batas waktu maksimum 5 (lima) hari kerja
setelah surat diterima.

Pasal 11
Penggunaan kertas surat sebagaimana dimaksud dalam Pasal
6 huruf e, sebagai berikut:
a. Kertas yang digunakan untuk naskah dinas adalah HVS 80
gram;
b. Penggunaan kertas HVS diatas 80 gram atau jenis lain,
hanya terbatas untuk jenis naskah dinas yang mempunyai
nilai keasaman tertentu dan nilai kegunaan dalam waktu
lama;
c. Ukuran kertas yang digunakan untuk surat-menyurat
adalah Folio/F4 (215 x 330 mm);
d. Ukuran kertas yang digunakan untuk makalah, piper dan
laporan adalah A4 (210 x 297 mm); dan
e. Ukuran kertas yang digunakan untuk pidato adalah A5
(165 x 215 mm).

Pasal 12
(1) Pengetikan sarana administrasi dan komunikasi
perkantoran sebagaimana sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 6 huruf f, sebagai berikut:
a. Penggunaan jenis huruf pica;
b. Arial 12 atau disesuaikan dengan kebutuhan; dan
c. Spasi 1 atau 1,15 dan 1,5 sesuai kebutuhan.
10

(2) Pengetikan naskah dinas produk hukum desa dimaksud


dalam Pasal 6 huruf f, sebagai berikut:
a. Penggunaan jenis huruf pica;
b. Bookman Old Style 12 atau disesuaikan dengan
kebutuhan; dan
c. Spasi 1 atau 1,15 dan 1,5 sesuai kebutuhan.

Pasal 13
Warna dan kualitas kertas sebagaimana dimaksud dalam Pasal
6 huruf g, berwarna putih dengan kualitas baik.

Pasal 14
Penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar
sebagaimana dimaksud dalam pasal 6 huruf h, penulisan
Naskah Dinas harus memperhatikan Pedoman Umum Ejaan
Bahasa Indonesia sebagaimana tercantum dalam Lampiran I
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Bupati ini.

BAB III
BENTUK DAN SUSUNAN NASKAH DINAS
Pasal 15
Bentuk dan susunan naskah dinas produk hukum Pemerintah
Desa, terdiri atas:
a. Peraturan Desa;
b. Peraturan Kepala Desa;
c. Peraturan Bersama Kepala Desa; dan
d. Keputusan Kepala Desa;

Pasal 16
(1) Bentuk dan susunan naskah dinas surat Pemerintah Desa
terdiri atas:
a. Surat Biasa;
b. Surat Undangan;
c. Surat Keterangan;
d. Surat Perintah;
e. Surat Perintah Tugas;
f. Surat Izin;
g. Surat Perintah Perjalanan Dinas;
h. Surat Keterangan Perjalanan Dinas;
i. Surat Kuasa;
j. Surat Keterangan Melaksanakan Tugas;
k. Surat Panggilan;
l. Surat Pengantar;
m. Rekomendasi;
n. Pengumuman;
o. Laporan;
p. Lembar Disposisi;
q. Memo;
r. Surat Perjanjian;
11

s. Berita Acara;
t. Notulen Rapat;
u. Nota Dinas;
v. Telaahan Staf;
w. Piagam; dan
x. Daftar Hadir.
(2) Kepala Desa menandatangani naskah dinas produk hukum
sebagaimana dimaksud pada Pasal 15 dan naskah dinas
surat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari:
a. Surat Biasa;
b. Surat Undangan;
c. Surat Keterangan;
d. Surat Perintah;
e. Surat Perintah Tugas;
f. Surat Izin;
g. Surat Perintah Perjalanan Dinas;
h. Surat Kuasa;
i. Surat Keterangan Melaksanakan Tugas;
j. Surat Panggilan;
k. Surat Pengantar;
l. Rekomendasi;
m. Pengumuman;
n. Laporan;
o. Lembar Disposisi;
p. Memo;
q. Surat Perjanjian;
r. Berita Acara;
s. Nota Dinas;
t. Piagam;
u. Notulen Rapat (mengetahui); dan
v. Daftar Hadir (mengetahui).
(3) Sekretaris Desa menandatangani naskah dinas surat
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari:
a. Surat Pengantar;
b. Surat Perintah Tugas;
c. Surat Keterangan Perjalanan Dinas;
d. Laporan;
e. Notulen Rapat;
f. Lembar Disposisi;
g. Telaahaan Staf;
h. Memo;
i. Nota dinas; dan
j. Daftar Hadir;

(4) Sekretaris Desa atas nama Kepala Desa menandatangani


naskah dinas surat sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
terdiri dari:
a. Surat Biasa;
b. Surat Undangan;
c. Surat Keterangan;
d. Surat Rekomendasi;
e. Surat Panggilan;
f. Surat Pengantar;
g. Surat Izin;
h. Surat Keterangan Melaksanakan Tugas;
12

i. Surat Perintah Perjalanan Dinas;


j. Pengumuman; dan
k. Laporan;

(5) Bentuk dan susunan naskah dinas BPD, terdiri atas :


a. Surat Biasa;
b. Surat Undangan;
c. Surat Izin;
d. Surat Pengantar;
e. Laporan;
f. Berita Acara;
g. Notulen Rapat; dan
h. Daftar Hadir.

BAB IV
ADMINISTRASI PEMERINTAHAN DESA
DAN ADMINISTRASI PEMBUKUAN BPD

Bagian Kesatu
Administrasi Pemerintahan Desa
Paragraf 1
Ruang Lingkup
Pasal 17
Ruang lingkup Administrasi Pemerintahan Desa, meliputi:
a. Administrasi Umum;
b. Administrasi Penduduk;
c. Administrasi Keuangan;
d. Administrasi Pembangunan; dan
e. Administrasi Lainnya.

Paragraf 2
Kewenangan
Pasal 18
(1) Kepala desa berwenang menyelenggarakan administrasi
pemerintahan Desa.
(2) Penyelenggaraan administrasi pemerintahan Desa
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dalam rangka:
a. Penyelenggaraan pemerintahan Desa
b. Pelaksanaan pembangunan Desa;
c. Pembinaan kemasyarakatan; dan
d. Pemberdayaan masyarakat.
(3) Dalam penyelenggaraan administrasi pemerintahan Desa
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Kepala Desa
didukung oleh Aparatur Pelaksana/Perangkat Desa
13

Paragraf 3
Kewenangan
Pasal 19
(1) Penyelenggaraan administrasi pemerintahan Desa
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui:
a. Tertib pencatatan data dan informasi dalam buku-buku
register desa; dan
b. Pengembangan buku register desa yang diperlukan serta
menyelenggarakan pelaporan sesuai ketentuan
perundang-undangan.
(2) Penyelenggaraan dan pengembangan Administrasi
Pemerintahan Desa melalui tertib pencatatan data dan
pengembangan buku register Desa sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) disesuaikan dengan kebutuhan, tingkat
perkembangan pemerintahan Desa, dan kompleksitas
permasalahan yang dihadapi didalam pencatatan data dan
informasi berbagai kegiatan.

Paragraf 4
Adminsitrasi Umum
Pasal 20
(1) Kegiatan pencatatan data dan informasi mengenai
kegiatan-kegiatan Pemerintahan Desa dimuat dalam
Administrasi Umum.
(2) Administrasi Umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
meliputi:
a. Buku Peraturan Di Desa;
b. Buku Keputusan Kepala Desa;
c. Buku Inventaris dan Kekayaan Desa;
d. Buku Aparat Pemerintah Desa;
e. Buku Tanah Kas Desa;
f. Buku Tanah di Desa;
g. Buku Agenda;
h. Buku Ekspedisi; dan
i. Buku Lembaran Desa dan Buku Berita Desa.
(3) Bentuk dan tata cara pengisian Buku Administrasi Umum
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tercantum dalam
Lampiran III yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Peraturan Bupati ini.

Paragraf 5
Administrasi Penduduk
Pasal 21
(1) Kegiatan pencatatan data dan informasi mengenai
kependudukan di Desa baik mengenai penduduk
sementara, penambahan dan pengurangan penduduk
14

maupun perkembangan penduduk dimuat dalam


administrasi penduduk.
(2) Administrasi Penduduk sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) meliputi:
a. Buku Induk Penduduk;
b. Buku Mutasi Penduduk Desa;
c. Buku Rekapitulasi Jumlah Penduduk;
d. Buku Penduduk Sementara; dan
e. Buku Kartu Tanda Penduduk dan Buku Kartu
Keluarga.
(3) Buku rekapitulasi jumlah penduduk sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) huruf c wajib dilaporkan oleh
Kepala Desa kepada Bupati/Walikota melalui camat
setiap akhir bulan dalam bentuk formulir rekapitulasi
jumlah penduduk.
(4) Bentuk dan tata cara pengisian Buku Administrasi
Penduduk sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
tercantum dalam Lampiran III yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

Paragraf 6
Administrasi Keuangan Desa
Pasal 22
(1) Kegiatan pencatatan data dan informasi mengenai
pengelolaan keuangan Desa dimuat dalam Administrasi
Keuangan Desa.
(2) Administrasi Keuangan Desa sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) meliputi:
a. Buku APB Desa;
b. Buku Rencana Anggaran Biaya;
c. Buku Kas Pembantu Kegiatan;
d. Buku Kas Umum;
e. Buku Kas Pembantu; dan
f. Buku Bank Desa.
(3) Bentuk dan tata cara pengisian Buku Administrasi
Keuangan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
tercantum dalam Lampiran III yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

Paragraf 7
Administrasi Pembangunan
Pasal 23
(1) Kegiatan pencatatan data dan informasi mengenai
pelaksanaan pembangunan dan pemberdayaan
masyarakat dimuat dalam Administrasi Pembangunan.
15

(2) Administrasi Pembangunan sebagaimana dimaksud pada


ayat (1) meliputi:
a. Buku Rencana Kerja Pembangunan Desa;
b. Buku Kegiatan Pembangunan;
c. Buku Inventarisasi Hasil-hasil Pembangunan; dan
d. Buku Kader Pendampingan dan Pemberdayaan
Masyarakat.
(3) Bentuk dan tata cara pengisian Buku Administrasi
Pembangunan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
tercantum dalam Lampiran III yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

Paragraf 8
Administrasi Lainnya
Pasal 24
(1) Kegiatan pencatatan data dan informasi mengenai
penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan
pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan
pemberdayaan masyarakat selain sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 5, Pasal 6, Pasal 7 dan Pasal 8 dimuat dalam
Buku Administrasi Lainnya sesuai dengan kebutuhan.
(2) Administrasi Lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) antara lain meliputi:
a. Kegiatan Badan Permusyawaratan Desa dalam buku
administrasi Badan Permusyawaratan Desa;
b. Kegiatan musyawarah Desa dalam buku musyawarah
Desa; dan
c. Kegiatan Lembaga Kemasyarakatan Desa/Lembaga
Adat dalam buku Lembaga Kemasyarakatan
Desa/Lembaga Adat.

Bagian Kedua
Administrasi Pembukuan BPD
Pasal 25
(1) Administrasi Pembukuan BPD meliputi:
a. buku administrasi BPD; dan
b. laporan kinerja BPD.
(2). Jenis buku administrasi BPD sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), meliputi:
a. buku agenda surat keluar;
b. buku agenda surat masuk;
c. buku ekspedisi surat;
d. buku data inventaris BPD;
e. buku laporan keuangan BPD;
f. buku tamu BPD;
g. buku data kegiatan BPD;
16

h. buku data anggota BPD;


i. buku data aspirasi masyarakat;
j. buku daftar hadir rapat BPD;
k. buku notulen rapat BPD;
(3) Format jenis buku administrasi BPD dan laporan kinerja
BPD tercantum dalam Lampiran III yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

BAB V
PENGGUNAAN DAN KEWENANGAN
ATAS NAMA, PELAKSANA HARIAN
DAN PENJABAT KEPALA DESA

Pasal 26
(1) Atas nama yang disingkat a.n. merupakan jenis
pelimpahan wewenang dalam hubungan internal antara
atasan kepada pejabat setingkat dibawahnya.
(2) Tanggung jawab terhadap pelimpahan wewenang
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tetap berada pada
pejabat yang melimpahkan wewenang dan pejabat yang
menerima pelimpahan wewenang harus
mempertanggungjawabkan kepada pejabat yang
melimpahkan wewenang.

Pasal 27
(1) Pelaksana tugas harian yang disingkat Plh merupakan
pejabat sementara pada jabatan tertentu yang mendapat
pelimpahan wewenang penandatanganan naskah dinas,
karena pejabat definitif berhalangan sementara.
(2) Plh sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diangkat dengan
Keputusan Camat dan berlaku paling lama 3 (tiga) bulan.
(3) Plh sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
mempertanggungjawabkan pelaksanaan atas naskah dinas
yang dilakukannya kepada Kepala Desa.

Pasal 28
(1) Penjabat Kepala Desa yang disingkat Pj. Kepala Desa
adalah seorang pejabat yang ditetapkan oleh Bupati untuk
melaksanakan tugas, fungsi, wewenang dan kewajiban
Kepala Desa dalam kurun waktu tertentu sampai dengan
dilantiknya pejabat definitif.
(2) Pj sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan
Keputusan Bupati atas usul Camat setelah mendapat
pertimbangan dari BPD.
(3) Pj sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertanggungjawab
atas penerbitan naskah dinas yang dilakukannya.
17

BAB VI
PARAF, PENULISAN NAMA, PENANDATANGANAN,
DAN PENGGUNAAN TINTA UNTUK NASKAH DINAS
Bagian Kesatu
Paraf
Pasal 29
(1) Setiap naskah dinas sebelum ditandatangani terlebih
dahulu diparaf.
(2) Naskah dinas dalam bentuk dan susunan produk hukum
sebelum ditandatangani terlebih dahulu diparaf pada setiap
lembar.
(3) Paraf sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dan ayat (2)
merupakan tanda tangan singkat sebagai bentuk
pertanggungjawaban atas muatan materi, substansi,
redaksi dan pengetikan naskah dinas.
(4) Paraf sebagaimana dimaksud pada ayat (3) adalah paraf
sesuai arah jarum jam (hierarki);

Bagian Kedua
Penulisan Nama
Pasal 30
Penulisan nama Kepala Desa pada naskah dinas:
a. Dalam bentuk dan susunan produk hukum tidak
menggunakan gelar; dan
b. Dalam bentuk dan susunan surat menggunakan gelar.

Bagian Ketiga
Penandatanganan Naskah Dinas
di Lingkungan Pemerintah Desa
Pasal 31
(1) Kepala Desa menandatangani naskah dinas dalam bentuk
dan susunan produk hukum sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 15 terdiri atas:
a. Peraturan Desa;
b. Peraturan Kepala Desa;
c. Peraturan Bersama Kepala Desa; dan
d. Keputusan Kepala Desa.
(2) Kepala Desa menandatangani naskah dinas dalam bentuk
dan susunan surat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16
terdiri atas:
a. Surat Biasa;
b. Surat Keterangan;
c. Surat Perintah;
d. Surat Izin;
e. Surat Perjanjian;
f. Surat Perintah Tugas;
g. Surat Perintah Perjalanan Dinas;
h. Surat Kuasa;
i. Surat Undangan;
j. Surat Keterangan Melaksanakan Tugas;
k. Surat Panggilan;
18

l. Lembar Disposisi;
m. Pengumuman;
n. Laporan;
o. Rekomendasi;
p. Surat Pengantar;
q. Berita Acara;
r. Notulen; dan
s. Daftar hadir

Pasal 32
(1) Penandatanganan naskah dinas dapat didelegasikan
kepada Sekretaris Desa sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
(2) Kepala Desa dapat mendelegasikan penandatanganan
naskah dinas tertentu kepada Sekretaris Desa yang
ditunjuk secara tertulis oleh Kepala Desa.

Bagian Keempat
Penggunaan Tinta untuk Naskah Dinas

Pasal 33
(1) Tinta yang digunakan untuk naskah dinas berwarna hitam.
(2) Tinta yang digunakan untuk penandatanganan dan paraf
naskah dinas berwarna biru tua.
(3) Tinta yang dipergunakan untuk keperluan keamanan
naskah dinas berwarna merah.

BAB VII
STEMPEL
Bagian Kesatu
Jenis

Pasal 34
Jenis stempel untuk naskah dinas di lingkungan Pemerintahan
Desa terdiri atas
a. Stempel Jabatan Kepala Desa;
b. Stempel Jabatan Ketua BPD; dan
c. Stempel Sekretriat Pemerintah Desa.

Bagian Kedua
Bentuk, Ukuran dan Isi

Pasal 35
Stempel sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 berbentuk
lingkaran.
19

Pasal 36
Ukuran stempel sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34
meliputi:
a. Ukuran garis tengah lingkaran luar stempel adalah 4 cm;
b. Ukuran garis tengah lingkaran tengah stempel adalah 3,8
cm;
c. Ukuran garis tengah lingkaran dalam stempel adalah 2,7
cm; dan
d. Jarak antara 2 (dua) garis yang terdapat dalam lingkaran
dalam maksimal 1 cm.

Pasal 37
(1) Stempel Jabatan Kepala Desa sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 34 huruf a, berisi nama Kabupaten Kuningan,
nama Kecamatan yang bersangkutan dan nama jabatan
Kepala Desa yang bersangkutan dengan pembatas tanda
bintang serta tidak menggunakan lambang Negara atau
lambang Daerah.
(2) Stempel Jabatan Ketua BPD sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 34 huruf b, berisi nama Pemerintah Kabupaten
Kuningan, nama Kecamatan yang bersangkutan, nama
jabatan Ketua BPD yang bersangkutan dengan pembatas
tanda bintang serta tidak menggunakan lambang Negara
atau lambang Daerah.
(3) Stempel Sekretariat Desa sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 34 huruf c, berisi nama Pemerintah Kabupaten
Kuningan, nama Kecamatan yang bersangkutan , nama
Sekretariat Desa yang bersangkutan dengan pembatas
tanda bintang serta tidak menggunakan lambang Negara
atau lambang Daerah.

Bagian Ketiga
Penggunaan
Pasal 38
Pejabat yang berhak menggunakan stempel desa sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 35 meliputi:
a. Kepala Desa;
b. Ketua BPD; dan
c. Pejabat yang diberi wewenang.

Pasal 39
Stempel untuk naskah dinas menggunakan tinta berwarna
ungu dan dibubuhkan pada bagian kiri tandatangan pejabat
yang menandatangani naskah dinas.
20

Bagian Keempat
Kewenangan Pemegang dan Penyimpan Stempel
Pasal 40
(1) Kewenangan pemegang dan penyimpan stempel desa untuk
naskah dinas pada sekretariat desa dan sekretariat BPD.
(2) Sekretariat Desa dan Sekretariat BPD sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) bertanggungjawab atas
penggunaan stempel.

Bagian Kelima
Pengamanan

Pasal 41
(1) Untuk pengamanan stempel naskah dinas di lingkungan
Pemerintahan Desa, menggunakan kode.
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai standarisasi kode
pengamanan stempel sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diatur tersendiri oleh Keputusan Kepala Desa.

BAB VIII
KOP NASKAH DINAS
Bagian Kesatu
Jenis
Pasal 42
Jenis kop naskah dinas di lingkungan Pemerintahan Desa
terdiri atas:
a. Kop Naskah Dinas Jabatan Kepala Desa;
b. Kop Naskah Dinas Sekretariat Desa; dan
c. Kop Naskah Dinas BPD.

Bagian Kedua
Bentuk dan Isi
Pasal 43
(1) Kop naskah dinas jabatan Kepala Desa sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 42 huruf a, memuat sebutan Kepala
Desa yang bersangkutan, nama Kecamatan yang
bersangkutan, Kabupaten Kuningan tanpa alamat untuk
naskah dinas produk hukum dan memuat alamat, nomor
telepon, nomor faksimile, website, e-mail dan kode pos
untuk naskah dinas surat biasa dan diletakan di tengah
bagian bawah lembaran surat.
(2) Kop naskah dinas Sekretariat Desa sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 42 huruf b, memuat sebutan Pemerintah
Kabupaten Kuningan, nama Kecamatan yang
bersangkutan, nama Sekretariat Desa dan memuat alamat,
nomor telepon, nomor faksimile, website, e-mail dan kode
pos.
21

(3) Kop naskah dinas BPD sebagaimana dimaksud dalam Pasal


42 huruf c, memuat sebutan Pemerintah Kabupaten
Kuningan, nama Kecamatan yang bersangkutan, nama
Badan Permusyawaratan Desa yang bersangkutan dan
memuat alamat, nomor telepon, nomor faksimile, website,
e-mail dan kode pos.

Bagian Ketiga
Penggunaan
Pasal 44
(1) Kop naskah dinas jabatan Kepala Desa sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 34 huruf a, digunakan untuk
naskah dinas yang ditandatangani oleh Kepala Desa.
(2) Kop naskah dinas Sekretariat Desa sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 34 huruf b, digunakan untuk naskah dinas
yang ditandatangani oleh Sekretaris Desa.
(3) Kop naskah dinas BPD sebagaimana dimaksud dalam Pasal
34 huruf c, digunakan untuk naskah dinas yang
ditandatangani oleh Ketua BPD atau Pimpinan BPD yang
ditunjuk.

BAB IX
SAMPUL NASKAH DINAS
Bagian Kesatu
Jenis
Pasal 45
Jenis sampul naskah dinas di lingkungan Pemerintahan Desa
terdiri atas:
a. Sampul naskah dinas jabatan Kepala Desa;
b. Sampul naskah dinas Sekretariat Desa; dan
c. Sampul naskah dinas BPD.

Bagian Kedua
Bentuk, Ukuran dan Isi

Pasal 46
Sampul naskah dinas desa sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 45 berbentuk empat persegi panjang.

Pasal 47
(1) Ukuran sampul naskah dinas sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 45 meliputi:
a. Sampul kantong dengan ukuran panjang 41 cm dan
lebar 30 cm;
b. Sampul folio/map dengan ukuran panjang 35 cm dan
lebar 25 cm;
c. Sampul setengah folio dengan ukuran panjang 28 cm
dan lebar 18 cm; dan
22

d. Sampul seperempat folio dengan ukuran panjang 28 cm


dan lebar 14 cm.
(2) Jenis kertas sampul naskah dinas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) menggunakan kertas casing dengan warna
coklat.

Pasal 48
(1) Sampul naskah dinas jabatan Kepala Desa sebagaimana
dimaksud pada Pasal 45 huruf a, berisi lambang Negara,
nama Kepala Desa yang bersangkutan Kecamatan yang
bersangkutan Kabupaten Kuningan tanpa memuat alamat,
nomor telepon, faksimile, e-mail, website dan kode pos
dibagian tengah atas.
(2) Sampul naskah dinas Sekretariat Desa sebagaimana
dimaksud pada Pasal 45 huruf b, berisi lambang Daerah
Kabupaten Kuningan, nama Pemerintah Kabupaten
Kuningan, nama Kecamatan yang bersangkutan, nama
Desa yang bersangkutan serta memuat alamat, nomor
telepon, faksimile, e-mail, website dan kode pos dibagian
tengah atas.
(3) Sampul naskah dinas BPD sebagaimana dimaksud pada
Pasal 45 huruf c, lambang Daerah Kabupaten Kuningan,
nama Pemerintah Kabupaten Kuningan, nama Kecamatan
yang bersangkutan, nama BPD, nama desa yang
bersangkutan serta memuat alamat, nomor telepon,
faksimile, e-mail, website dan kode pos dibagian tengah
atas.

BAB X
PAPAN NAMA
Bagian Kesatu
Jenis
Pasal 49
Jenis papan nama di lingkungan Pemerintahan Desa terdiri
atas:
a. Papan nama Pemerintah Desa; dan
b. Papan nama BPD.

Bagian Kedua
Bentuk, Ukuran, Isi
Pasal 50
Papan nama di lingkungan Pemerintahan Desa sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 49 berbentuk empat persegi panjang.

Pasal 51
Ukuran papan nama di lingkungan Pemerintahan Desa
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 50 disesuaikan dengan
besar bangunan.
23

Pasal 52
(1) Papan nama Pemerintah Desa sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 50 berisi tulisan Pemerintah Kabupaten
Kuningan, nama Kecamatan yang bersangkutan, nama
Desa yang bersangkutan, alamat, nomor telepon serta
kode pos.
(2) Papan nama BPD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 50
berisi tulisan Pemerintah Kabupaten Kuningan, nama
Kecamatan yang bersangkutan, nama Badan
Permusyawaratan Desa yang bersangkutan, alamat, nomor
telepon serta kode pos.
(3) Jenis bahan dasar, warna, besar huruf, papan nama
Pemerintah Desa dan BPD sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dan (2)diatur oleh Kepala Desa dan disesuaikan
dengan kebutuhan.

Bagian Ketiga
Penempatan

Pasal 53
Papan nama di lingkungan Pemerintahan Desa ditempatkan
pada tempat yang strategis, mudah dilihat dan serasi dengan
letak dan bentuk bangunannya.

BAB XI
PERUBAHAN DAN PENCABUTAN

Pasal 54
(1) Perubahan dan pencabutan naskah dinas sebagaimana
dimaksud dalam peraturan ini dilakukan dengan bentuk
dan susunan naskah dinas yang sejenis.
(2) Pejabat yang menandatangani naskah dinas sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh pejabat yang
menetapkan, mengeluarkan atau pejabat diatasnya.

BAB XII
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

Pasal 55
(1) Bupati melakukan pembinaan dan pengawasan atas
penyelenggaraan naskah dinas desa di lingkungan
Pemerintah Kabupaten Kuningan.
(2) Kepala Desa melakukan pembinaan dan pengawasan
penyelenggaraan naskah dinas di lingkungan desa masing-
masing.
24

BAB XIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 56
Dengan berlakunya Peraturan ini, Peraturan Bupati Kuningan
Nomor 39 Tahun 2014 tentang Tata Naskah Dinas Desa di
Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kuningan, dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 57
Bentuk dan susunan naskah dinas, penempatan a.n, Plh dan
Pj, paraf,bentuk, ukuran dan isi stempel, kop naskah dinas,
sampul naskah dinas dan papan nama sebagaimana dimaksud
dalam BAB III, BAB IV, BAB V, BAB VI, BAB VII, BAB VIII, BAB
IX dan BAB X tercantum dalam lampiran II Peraturan Bupati
ini.

Pasal 58
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan ini dengan penempatannya dalam
Berita Daerah Kabupaten Kuningan.

Ditetapkan di Kuningan
Pada tanggal 30 Mei 2018

Plt. BUPATI KUNINGAN,

Diundangkan di Kuningan
Pada tanggal 30 Mei 2018

Pj. SEKRETARIS DAERAH


KABUPATEN KUNINGAN,

DADANG SUPARDAN

BERITA DAERAH KABUPATEN KUNINGAN TAHUN 2018 NOMOR 23


1

LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI KUNINGAN


NOMOR : 23 TAHUN 2018
TANGGAL : 30 MEI 2018
TENTANG : KETENTUAN TATA NASKAH DINAS DESA DAN
ADMINISTRASI PEMERINTAHAN DESA DI
LINGKUNGAN PEMERINTAHAN KABUPATEN
KUNINGAN

PEDOMAN UMUM EJAAN BAHASA INDONESIA YANG BAIK DAN BENAR

I. PEMAKAIAN HURUF

A. Huruf Abjad

Abjad yang digunakan dalam ejaan Bahasa Indonesia terdiri atas huruf
berikut. Nama tiap huruf disertakan di sebelahnya.

Huruf Pengucapan Huruf Pengucapan Huruf Pengucapan


Aa a Jj je Ss es
Bb be Kk ka Tt te
Cc ce Ll el Uu u
Dd de Mm em Vv ve
Ee e Nn en Ww we
Ff ef Oo o Xx eks
Gg ge Pp pe Yy ye
Hh ha Qq ki Zz zet
Ii i Rr er

B. Huruf Vokal

Huruf vokal yang melambangkan vokal dalam Bahasa Indonesia terdiri


atas huruf a, e, i,o dan u.

Huruf Contoh Pemakaian dalam kata


Vokal Di awal Di tengah Di akhir
a Api Padi Lusa
e* enak Petak Sore
emas Kena Tipe
i itu Simpan Murni
o oleh Kota Radio
u ulang Bumi Ibu

*Dalam pengajaran lafal kata, dapat digunakan tanda aksen jika ejaan
kata menimbulkan keraguan.
Misalnya :
Anak-anak bermain di teras (téras)
Upacara itu dihadiri pejabat teras pemerintah
Kami menonton film seri (séri)
Pertandingan itu berakhir seri.
2

C. Huruf Konsonan

Huruf yang melambangkan konsonan dalam bahasa Indonesia terdiri


atas 21 huruf, yaitu b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, dan z

Contoh Pemakaian dalam kata


Huruf Vokal
Di awal Di tengah Di akhir
b bahasa Sebut adab
c cakap kaca -
d dua ada abad
f fakir kafan maaf
g guna tiga gudeg
h hari saham tuah
j jalan manja mikraj
k kami paksa politik
l lekas alas kesal
m maka kami diam
n nama anak daun
p pasang apa siap
q* quran furqon -
r raih bara putar
s sampai asli lemas
t tali mata rapat
v varia lawa molotov
w wanita hawa takraw
x* xenon - -
y yakin payung -
z zeni lazim juz

Keterangan:
* Huruf q dan x khusus digunakan untuk nama diri dan keperluan ilmu.
Huruf x pada posisi awal kata diucapkan [s].

D. Huruf Diftong

Di dalam bahasa Indonesia terdapat diftong yang dilambangkan dengan


ai, au, dan oi.
Contoh Pemakaian dalam kata
Huruf Diftong
Di awal Di tengah Di akhir
ai aileron balairung pandai
au autodidak taufik harimau
ei eigendong geiser survei
oi - boikot amboi

E. Gabungan Huruf Konsonan

Gabungan huruf konsonan kh, ng, ny dan sy masing-masing


melambangkan satu bunyi konsonan.
3

Gabungan Contoh Pemakaian dalam kata


Huruf Posisi Posisi Posisi
Diftong Awal Tengah Akhir
kh khusus akhir tarikh
ng ngarai bangun senang
ny nyata banyak -
sy syarat musyawarah arasy

F. Huruf Kapital

1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama awal kalimat.


Misalnya:
Apa maksudnya?
Dia membaca buku.
Kita harus bekerja keras.
Pekerjaan itu akan selesai dalam satu jam.

2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang,


termasuk julukan.
Misalnya:
Amir Hamzah
Dewi Sartika
Halim Perdanakusumah
Wage Rudolf Supratman

Jenderal Kancil
Dewa Pedang

Alessandro Volta
André-Marie Ampère
Mujair
Rudolf Diesel

Catatan:
(1) Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama orang
yang merupakan nama jenis atau satuan ukuran.
Misalnya:
ikan mujair
mesin diesel
5 ampere
10 volt

(2) Huruf kapital tidak dipakai untuk menuliskan huruf pertama


kata yang bermakna „anak dari‟, seperti bin, binti, boru, dan
van, atau huruf pertama kata tugas.
Misalnya:
Abdul Rahman bin Zaini
Siti Fatimah binti Salim
Indani boru Sitanggang
Charles Adriaan van Ophuijsen
Ayam Jantan dari Timur
Mutiara dari Selatan
4

3. Huruf kapital dipakai pada awal kalimat dalam petikan langsung.


Misalnya:
Adik bertanya, “Kapan kita pulang?”
Orang itu menasihati anaknya, “Berhati-hatilah, Nak!”
“Mereka berhasil meraih medali emas,” katanya.
“Besok pagi,” kata dia, “mereka akan berangkat.”

4. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata nama agama,
kitab suci, dan Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti untuk
Tuhan.
Misalnya:
Islam Alquran
Kristen Alkitab
Hindu Weda

Allah
Tuhan

Allah akan menunjukkan jalan kepada hamba-Nya.


Ya, Tuhan, bimbinglah hamba-Mu ke jalan yang Engkau beri
rahmat.
5. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar
kehormatan, keturunan, keagamaan, atau akademik yang diikuti
nama orang, termasuk gelar akademik yang mengikuti nama
orang.
Misalnya:
Sultan Hasanuddin
Mahaputra Yamin
Haji Agus Salim
Imam Hambali
Nabi Ibrahim
Raden Ajeng Kartini
Doktor Mohammad Hatta
Agung Permana, Sarjana Hukum
Irwansyah, Magister Humaniora

b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar


kehormatan, keturunan, keagamaan, profesi, serta nama jabatan
dan kepangkatan yang dipakai sebagai sapaan.
Misalnya:
Selamat datang, Yang Mulia.
Semoga berbahagia, Sultan.
Terima kasih, Kiai.
Selamat pagi, Dokter.
Silakan duduk, Prof.
Mohon izin, Jenderal.

6. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan
pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti
nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat.
5

Misalnya:
Wakil Presiden Adam Malik
Perdana Menteri Nehru
Profesor Supomo
Laksamana Muda Udara Husein Sastranegara
Proklamator Republik Indonesia (Soekarno-Hatta)
Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Gubernur Papua Barat

7. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku


bangsa, dan bahasa.
Misalnya:
bangsa Indonesia
suku Dani
bahasa Bali
Catatan:
Nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa yang dipakai sebagai
bentuk dasar kata turunan tidak ditulis dengan huruf awal
kapital.
Misalnya:
pengindonesiaan kata asing
keinggris-inggrisan
kejawa-jawaan

8. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan,


hari, dan hari besar atau hari raya.
Misalnya:
tahun Hijriah tarikh Masehi
bulan Agustus bulan Maulid
hari Jumat hari Galungan
hari Lebaran hari Natal

b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama


peristiwa sejarah.
Misalnya:
Konferensi Asia Afrika
Perang Dunia II
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Catatan:
Huruf pertama peristiwa sejarah yang tidak dipakai sebagai
nama tidak ditulis dengan huruf kapital.
Misalnya:
Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan
bangsa Indonesia.
Perlombaan senjata membawa risiko pecahnya perang
dunia.
6

9. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi.


Misalnya:
Jakarta Asia Tenggara
Pulau Miangas Amerika Serikat
Bukit Barisan Jawa Barat
Dataran Tinggi Dieng Danau Toba
Jalan Sulawesi Gunung Semeru
Ngarai Sianok Jazirah Arab
Selat Lombok Lembah Baliem
Sungai Musi Pegunungan Himalaya
Teluk Benggala Tanjung Harapan
Terusan Suez Kecamatan Cicadas
Gang Kelinci Kelurahan Rawamangun
Catatan:
(1) Huruf pertama nama geografi yang bukan nama diri tidak ditulis
dengan huruf kapital.
Misalnya:
berlayar ke teluk mandi di sungai
menyeberangi selat berenang di danau

(2) Huruf pertama nama diri geografi yang dipakai sebagai nama jenis
tidak ditulis dengan huruf kapital.
Misalnya:
jeruk bali (Citrus maxima)
kacang bogor (Voandzeia subterranea)
nangka belanda (Anona muricata)
petai cina (Leucaena glauca)

Nama yang disertai nama geografi dan merupakan nama jenis


dapat dikontraskan atau disejajarkan dengan nama jenis lain
dalam kelompoknya.
Misalnya:
Kita mengenal berbagai macam gula, seperti gula jawa, gula
pasir, gula tebu, gula aren, dan gula anggur.
Kunci inggris, kunci tolak, dan kunci ring mempunyai fungsi
yang berbeda.
Contoh berikut bukan nama jenis.

Dia mengoleksi batik Cirebon, batik Pekalongan, batik Solo,


batik Yogyakarta, dan batik Madura.
Selain film Hongkong, juga akan diputar film India, film Korea,
dan film Jepang.
Murid-murid sekolah dasar itu menampilkan tarian Sumatra
Selatan, tarian Kalimantan Timur, dan tarian Sulawesi
Selatan.
10. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk
semua unsur bentuk ulang sempurna) dalam nama negara, lembaga,
badan, organisasi, atau dokumen, kecuali kata tugas, seperti di, ke,
dari, dan, yang, dan untuk.
7

Misalnya:
Republik Indonesia
Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia
Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2010
tentang Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Pidato Presiden
dan/atau Wakil Presiden serta Pejabat Lainnya
Perserikatan Bangsa-Bangsa
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana

11. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata (termasuk
unsur kata ulang sempurna) di dalam judul buku, karangan, artikel,
dan makalah serta nama majalah dan surat kabar, kecuali kata
tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk, yang tidak terletak
pada posisi awal.
Misalnya:
Saya telah membaca buku Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma.
Tulisan itu dimuat dalam majalah Bahasa dan Sastra.
Dia agen surat kabar Sinar Pembangunan.
Ia menyajikan makalah “Penerapan Asas-Asas Hukum Perdata”.

12. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama
gelar, pangkat, atau sapaan.
Misalnya:
S.H. sarjana hukum
S.K.M. sarjana kesehatan masyarakat
S.S. sarjana sastra
M.A. master of arts
M.Hum. magister humaniora
M.Si. magister sains
K.H. kiai haji
Hj. hajah
Mgr. monseigneur
Pdt. pendeta

Dg. daeng
Dt. datuk
R.A. raden ayu
St. sutan
Tb. tubagus

Dr. doktor
Prof. profesor
Tn. tuan
Ny. nyonya
Sdr. Saudara
8

13. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk


hubungan kekerabatan, seperti bapak, ibu, kakak, adik, dan paman,
serta kata atau ungkapan lain yang dipakai dalam penyapaan atau
pengacuan.
Misalnya:
“Kapan Bapak berangkat?” tanya Hasan.
Dendi bertanya, “Itu apa, Bu?”
“Silakan duduk, Dik!” kata orang itu.
Surat Saudara telah kami terima dengan baik.
“Hai, Kutu Buku, sedang membaca apa?”
“Bu, saya sudah melaporkan hal ini kepada Bapak.”
Catatan:
(1) Istilah kekerabatan berikut bukan merupakan penyapaan atau
pengacuan.
Misalnya:
Kita harus menghormati bapak dan ibu kita.
Semua kakak dan adik saya sudah berkeluarga.

(2) Kata ganti Anda ditulis dengan huruf awal kapital.


Misalnya:
Sudahkah Anda tahu?
Siapa nama Anda?

G. Huruf Miring

1. Huruf miring dipakai untuk menuliskan judul buku, nama majalah,


atau nama surat kabar yang dikutip dalam tulisan, termasuk dalam
daftar pustaka.
Misalnya:
Saya sudah membaca buku Salah Asuhan karangan Abdoel Moeis.
Majalah Poedjangga Baroe menggelorakan semangat kebangsaan.
Berita itu muncul dalam surat kabar Cakrawala.
Pusat Bahasa. 2011. Kamus Besar Bahasa Indonesia
Pusat Bahasa. Edisi Keempat (Cetakan Kedua). Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.

2. Huruf miring dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf,


bagian kata, kata, atau kelompok kata dalam kalimat.
Misalnya:
Huruf terakhir kata abad adalah d.
Dia tidak diantar, tetapi mengantar.
Dalam bab ini tidak dibahas pemakaian tanda baca.
Buatlah kalimat dengan menggunakan ungkapan lepas tangan.

3. Huruf miring dipakai untuk menuliskan kata atau ungkapan dalam


bahasa daerah atau bahasa asing.
9

Misalnya:
Upacara peusijuek (tepung tawar) menarik perhatian wisatawan
asing yang berkunjung ke Aceh.
Nama ilmiah buah manggis ialah Garcinia mangostana.
Weltanschauung bermakna „pandangan dunia‟.
Ungkapan bhinneka tunggal ika dijadikan semboyan negara
Indonesia.
Catatan:
(1) Nama diri, seperti nama orang, lembaga, atau organisasi,
dalam bahasa asing atau bahasa daerah tidak ditulis dengan
huruf miring.
(2) Dalam naskah tulisan tangan atau mesin tik (bukan
komputer), bagian yang akan dicetak miring ditandai dengan
garis bawah.
(3) Kalimat atau teks berbahasa asing atau berbahasa daerah
yang dikutip secara langsung dalam teks berbahasa Indonesia
ditulis dengan huruf miring.

H. Huruf Tebal

1. Huruf tebal dipakai untuk menegaskan bagian tulisan yang sudah


ditulis miring.
Misalnya:
Huruf dh, seperti pada kata Ramadhan, tidak terdapat dalam
Ejaan Bahasa Indonesia.
Kata et dalam ungkapan ora et labora berarti „dan‟.

2. Huruf tebal dapat dipakai untuk menegaskan bagian-bagian


karangan, seperti judul buku, bab, atau subbab.
Misalnya:
1.1 Latar Belakang dan Masalah
Kondisi kebahasaan di Indonesia yang diwarnai oleh bahasa
standar dan nonstandar, ratusan bahasa daerah, dan ditambah
beberapa bahasa asing, membutuhkan penanganan yang tepat
dalam perencanaan bahasa. Agar lebih jelas, latar belakang dan
masalah akan diuraikan secara terpisah seperti tampak pada
paparan berikut.

1.1.1 Latar Belakang


Masyarakat Indonesia yang heterogen menyebabkan munculnya
sikap yang beragam terhadap penggunaan bahasa yang ada di
Indonesia, yaitu (1) sangat bangga terhadap bahasa asing, (2)
sangat bangga terhadap bahasa daerah, dan (3) sangat bangga
terhadap bahasa Indonesia.

1.1.2 Masalah
Penelitian ini hanya membatasi masalah pada sikap bahasa
masyarakat Kalimantan terhadap bahasa-bahasa yang ada di
Indonesia. Sikap masyarakat tersebut akan digunakan sebagai
formulasi kebijakan perencanaan bahasa yang diambil.
10

1.2 Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengukur sikap
bahasa masyarakat Kalimantan, khususnya yang tinggal di kota
besar terhadap bahasa-bahasa yang ada di Indonesia.

II. PENULISAN KATA

A. Kata Dasar

Kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan.


Misalnya:
Kantor pajak penuh sesak.
Saya pergi ke sekolah.
Buku itu sangat tebal.

B. Kata Berimbuhan

1. Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran, serta gabungan awalan dan


akhiran) ditulis serangkai dengan bentuk dasarnya.
Misalnya:
berjalan
berkelanjutan
mempermudah
gemetar
lukisan
kemauan
perbaikan

Catatan:
Imbuhan yang diserap dari unsur asing, seperti -isme, -man, -
wan, atau -wi, ditulis serangkai dengan bentuk dasarnya.
Misalnya:
sukuisme
seniman
kamerawan
gerejawi

2. Bentuk terikat ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya.


Misalnya:
adibusana infrastruktur proaktif
aerodinamika inkonvensional purnawirawan
antarkota kontraindikasi saptakrida
antibiotik kosponsor semiprofesional
awahama mancanegara subbagian
bikarbonat multilateral swadaya
biokimia narapidana telewicara
dekameter nonkolaborasi transmigrasi
demoralisasi paripurna tunakarya
dwiwarna pascasarjana tritunggal
ekabahasa pramusaji tansuara
ekstrakurikuler prasejarah ultramodern
11

Catatan:
(1) Bentuk terikat yang diikuti oleh kata yang berhuruf awal
kapital atau singkatan yang berupa huruf kapital dirangkaikan
dengan tanda hubung (-).
Misalnya:
non-Indonesia
pan-Afrikanisme
pro-Barat
non-ASEAN
anti-PKI

(2) Bentuk maha yang diikuti kata turunan yang mengacu pada
nama atau sifat Tuhan ditulis terpisah dengan huruf awal
kapital.
Misalnya:
Marilah kita bersyukur kepada Tuhan Yang Maha
Pengasih.
Kita berdoa kepada Tuhan Yang Maha Pengampun.

(3) Bentuk maha yang diikuti kata dasar yang mengacu kepada
nama atau sifat Tuhan, kecuali kata esa, ditulis serangkai.
Misalnya:
Tuhan Yang Mahakuasa menentukan arah hidup kita.
Mudah-mudahan Tuhan Yang Maha Esa melindungi kita.

C. Bentuk Ulang

Bentuk ulang ditulis dengan menggunakan tanda hubung (-) di antara


unsur-unsurnya.
Misalnya:
anak-anak biri-biri
buku-buku cumi-cumi
hati-hati kupu-kupu
kuda-kuda kura-kura
lauk-pauk berjalan-jalan
mondar-mandir mencari-cari
ramah-tamah terus-menerus
sayur-mayur porak-poranda
serba-serbi tunggang-langgang
Catatan:
Bentuk ulang gabungan kata ditulis dengan mengulang unsur
pertama.
Misalnya:
surat kabar → surat-surat kabar
kapal barang → kapal-kapal barang
rak buku → rak-rak buku
kereta api cepat → kereta-kereta api cepat

D. Gabungan Kata

1. Unsur gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk, termasuk


istilah khusus, ditulis terpisah.
12

Misalnya:
duta besar model linear
kambing hitam persegi panjang
orang tua rumah sakit jiwa
simpang empat meja tulis
mata acara cendera mata

2. Gabungan kata yang dapat menimbulkan salah pengertian ditulis


dengan membubuhkan tanda hubung (-) di antara unsur-unsurnya.
Misalnya:
anak-istri pejabat anak istri-pejabat
ibu-bapak kami ibu bapak-kami
buku-sejarah baru buku sejarah-baru

3. Gabungan kata yang penulisannya terpisah tetap ditulis terpisah jika


mendapat awalan atau akhiran.
Misalnya:
bertepuk tangan
menganak sungai
garis bawahi
sebar luaskan

4. Gabungan kata yang mendapat awalan dan akhiran sekaligus ditulis


serangkai.
Misalnya:
dilipatgandakan
menggarisbawahi
menyebarluaskan
penghancurleburan
pertanggungjawaban

5. Gabungan kata yang sudah padu ditulis serangkai.


Misalnya:
acapkali hulubalang radioaktif
adakalanya kacamata saptamarga
apalagi kasatmata saputangan
bagaimana kilometer saripati
barangkali manasuka sediakala
beasiswa matahari segitiga
belasungkawa olahraga sukacita
bilamana padahal sukarela
bumiputra peribahasa syahbandar
darmabakti perilaku wiraswasta
dukacita puspawarna

E. Pemenggalan Kata

1. Pemenggalan kata pada kata dasar dilakukan sebagai berikut.


a. Jika di tengah kata terdapat huruf vokal yang berurutan,
pemenggalannya dilakukan di antara kedua huruf vokal itu.
Misalnya:
bu-ah
13

ma-in
ni-at
sa-at

b. Huruf diftong ai, au, ei, dan oi tidak dipenggal.


Misalnya:
pan-dai
au-la
sau-da-ra
sur-vei
am-boi

c. Jika di tengah kata dasar terdapat huruf konsonan (termasuk


gabungan huruf konsonan) di antara dua huruf vokal,
pemenggalannya dilakukan sebelum huruf konsonan itu.
Misalnya:
ba-pak
la-wan
de-ngan
ke-nyang
mu-ta-khir
mu-sya-wa-rah

d. Jika di tengah kata dasar terdapat dua huruf konsonan yang


berurutan, pemenggalannya dilakukan di antara kedua huruf
konsonan itu.
Misalnya:
Ap-ril
cap-lok
makh-luk
man-di
sang-gup
som-bong
swas-ta

e. Jika di tengah kata dasar terdapat tiga huruf konsonan atau lebih
yang masing-masing melambangkan satu bunyi, pemenggalannya
dilakukan di antara huruf konsonan yang pertama dan huruf
konsonan yang kedua.
Misalnya:
ul-tra
in-fra
ben-trok
in-stru-men
14

Catatan:
Gabungan huruf konsonan yang melambangkan satu bunyi
tidak dipenggal.
Misalnya:
bang-krut
bang-sa
ba-nyak
ikh-las
kong-res
makh-luk
masy-hur
sang-gup

2. Pemenggalan kata turunan sedapat-dapatnya dilakukan di antara


bentuk dasar dan unsur pembentuknya.
Misalnya:
ber-jalan mem-pertanggungjawabkan
mem-bantu memper-tanggungjawabkan
di-ambil mempertanggung-jawabkan
ter-bawa mempertanggungjawab-kan
per-buat me-rasakan
makan-an merasa-kan
letak-kan per-buatan
pergi-lah perbuat-an
apa-kah ke-kuatan
kekuat-an

Catatan:
(1) Pemenggalan kata berimbuhan yang bentuk dasar-nya
mengalami perubahan dilakukan seperti pada kata dasar.
Misalnya:
me-nu-tup
me-ma-kai
me-nya-pu
me-nge-cat
pe-mi-kir
pe-no-long
pe-nga-rang
pe-nge-tik
pe-nye-but

(2) Pemenggalan kata bersisipan dilakukan seperti pada kata


dasar.

Misalnya:
ge-lem-bung
ge-mu-ruh
ge-ri-gi
si-nam-bung
te-lun-juk

(3) Pemenggalan kata yang menyebabkan munculnya satu huruf


di awal atau akhir baris tidak dilakukan.
15

Misalnya:
Beberapa pendapat mengenai masalah itu
telah disampaikan ….
Walaupun cuma-cuma, mereka tidak mau
mengambil makanan itu.

3. Jika sebuah kata terdiri atas dua unsur atau lebih dan salah satu
unsurnya itu dapat bergabung dengan unsur lain, pemenggalannya
dilakukan di antara unsur-unsur itu. Tiap unsur gabungan itu
dipenggal seperti pada kata dasar.
Misalnya:
biografi bio-grafi bi-o-gra-fi
biodata bio-data bi-o-da-ta
fotografi foto-grafi fo-to-gra-fi
fotokopi foto-kopi fo-to-ko-pi
introspeksi intro-speksi in-tro-spek-si
introjeksi intro-jeksi in-tro-jek-si
kilogram kilo-gram ki-lo-gram
kilometer kilo-meter ki-lo-me-ter
pascapanen pasca-panen pas-ca-pa-nen

4. Nama orang yang terdiri atas dua unsur atau lebih pada akhir baris
dipenggal di antara unsur-unsurnya.
Misalnya:
Lagu “Indonesia Raya” digubah oleh Wage Rudolf Supratman.
Buku Layar Terkembang dikarang oleh Sutan Takdir Alisjahbana.

5. Singkatan nama diri dan gelar yang terdiri atas dua huruf atau lebih
tidak dipenggal.
Misalnya:
Ia bekerja di DLLAJR.
Pujangga terakhir Keraton Surakarta bergelar R.Ng. Rangga
Warsita.
Catatan:
Penulisan berikut dihindari.
Ia bekerja di DLL-
AJR.
Pujangga terakhir Keraton Surakarta bergelar R.
Ng. Rangga Warsita.

F. Kata Depan

Kata depan, seperti di, ke, dan dari, ditulis terpisah dari kata yang
mengikutinya.
Misalnya:
Di mana dia sekarang?
16

Kain itu disimpan di dalam lemari.


Dia ikut terjun ke tengah kancah perjuangan.
Mari kita berangkat ke kantor.
Saya pergi ke sana mencarinya.
Ia berasal dari Pulau Penyengat.
Cincin itu terbuat dari emas.

G. Partikel

1. Partikel -lah, -kah, dan -tah ditulis serangkai dengan kata yang
mendahuluinya.
Misalnya:
Bacalah buku itu baik-baik!
Apakah yang tersirat dalam surat itu?
Siapakah gerangan dia?
Apatah gunanya bersedih hati?

2. Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya.


Misalnya:
Apa pun permasalahan yang muncul, dia dapat mengatasinya
dengan bijaksana.
Jika kita hendak pulang tengah malam pun, kendaraan masih
tersedia.
Jangankan dua kali, satu kali pun engkau belum pernah
berkunjung ke rumahku.
Catatan:
Partikel pun yang merupakan unsur kata penghubung ditulis
serangkai.
Misalnya:
Meskipun sibuk, dia dapat menyelesaikan tugas tepat pada
waktunya.
Dia tetap bersemangat walaupun lelah.
Adapun penyebab kemacetan itu belum diketahui.
Bagaimanapun pekerjaan itu harus selesai minggu depan.

3. Partikel per yang berarti „demi‟, „tiap‟, atau „mulai‟ ditulis terpisah
dari kata yang mengikutinya.
Misalnya:
Mereka masuk ke dalam ruang rapat satu per satu.
Harga kain itu Rp50.000,00 per meter.
Karyawan itu mendapat kenaikan gaji per 1 Januari.
17

H. Singkatan dan Akronim

1. Singkatan nama orang, gelar, sapaan, jabatan, atau pangkat diikuti


dengan tanda titik pada setiap unsur singkatan itu.
Misalnya:
A.H. Nasution Abdul Haris Nasution
H. Hamid Haji Hamid
Suman Hs. Suman Hasibuan
W.R. Supratman Wage Rudolf Supratman
M.B.A. master of business administration
M.Hum. magister humaniora
M.Si. magister sains
S.E. sarjana ekonomi
S.Sos. sarjana sosial
S.Kom. sarjana komunikasi
S.K.M. sarjana kesehatan masyarakat
Sdr. saudara
Kol. Darmawati Kolonel Darmawati

2. a. Singkatan yang terdiri atas huruf awal setiap kata nama


lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, lembaga pen¬didikan,
badan atau organisasi, serta nama dokumen resmi ditulis
dengan huruf kapital tanpa tanda titik.
Misalnya:
NKRI Negara Kesatuan Republik Indonesia
UI Universitas Indonesia
PBB Perserikatan Bangsa-Bangsa
WHO World Health Organization
PGRI Persatuan Guru Republik Indonesia
KUHP Kitab Undang-Undang Hukum Pidana

b. Singkatan yang terdiri atas huruf awal setiap kata yang bukan
nama diri ditulis dengan huruf kapital tanpa tanda titik.
Misalnya:
PT perseroan terbatas
MAN madrasah aliah negeri
SD sekolah dasar
KTP kartu tanda penduduk
SIM surat izin mengemudi
NIP nomor induk pegawai

3. Singkatan yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti dengan tanda
titik.
Misalnya:
hlm. halaman
dll. dan lain-lain
dsb. dan sebagainya
dst. dan seterusnya
sda. sama dengan di atas
ybs. yang bersangkutan
yth. yang terhormat
ttd. tertanda
dkk. dan kawan-kawan
18

4. Singkatan yang terdiri atas dua huruf yang lazim dipakai dalam
surat-menyurat masing-masing diikuti oleh tanda titik.
Misalnya:
a.n. atas nama
d.a. dengan alamat
u.b. untuk beliau
u.p. untuk perhatian
s.d. sampai dengan

5. Lambang kimia, singkatan satuan ukuran, takaran, tim-bangan, dan


mata uang tidak diikuti tanda titik.
Misalnya:
Cu kuprum
cm sentimeter
kVA kilovolt-ampere
l liter
kg kilogram
Rp rupiah

6. Akronim nama diri yang terdiri atas huruf awal setiap kata ditulis
dengan huruf kapital tanpa tanda titik.
Misalnya:
BIG Badan Informasi Geospasial
BIN Badan Intelijen Negara
LIPI Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
LAN Lembaga Administrasi Negara
PASI Persatuan Atletik Seluruh Indonesia

7. Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan
huruf dan suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf awal
kapital.
Misalnya:
Bulog Badan Urusan Logistik
Bappenas Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
Kowani ongres Wanita Indonesia
Kalteng Kalimantan Tengah
Mabbim Majelis Bahasa Brunei Darussalam-
Indonesia-Malaysia
Suramadu Surabaya-Madura

8. Akronim bukan nama diri yang berupa gabungan huruf awal dan
suku kata atau gabungan suku kata ditulis dengan huruf kecil.
Misalnya:
iptek ilmu pengetahuan dan teknologi
pemilu pemilihan umum
puskesmas pusat kesehatan masyarakat
rapim rapat pimpinan
rudal peluru kendali
tilang bukti pelanggaran
19

I. Angka dan Bilangan


Angka Arab atau angka Romawi lazim dipakai sebagai lambang bilangan
atau nomor.
Angka Arab : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9
Angka Romawi : I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, L (50), C (100),
D (500), M (1.000), _V(5.000), _M(1.000.000)
1. Bilangan dalam teks yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua
kata ditulis dengan huruf, kecuali jika dipakai se-cara berurutan
seperti dalam perincian.
Misalnya:
Mereka menonton drama itu sampai tiga kali.
Koleksi perpustakaan itu lebih dari satu juta buku.
Di antara 72 anggota yang hadir, 52 orang setuju, 15 orang tidak
setuju, dan 5 orang abstain.
Kendaraan yang dipesan untuk angkutan umum terdiri atas 50
bus, 100 minibus, dan 250 sedan.

2. a. Bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf.


Misalnya:
Lima puluh siswa teladan mendapat beasiswa dari pemerintah
daerah.
Tiga pemenang sayembara itu diundang ke Jakarta.
Catatan:
Penulisan berikut dihindari.
50 siswa teladan mendapat beasiswa dari pemerintah
daerah.
3 pemenang sayembara itu diundang ke Jakarta.
b. Apabila bilangan pada awal kalimat tidak dapat dinyatakan
dengan satu atau dua kata, susunan kalimatnya diubah.
Misalnya:
Panitia mengundang 250 orang peserta.
Di lemari itu tersimpan 25 naskah kuno.
Catatan:
Penulisan berikut dihindari.
250 orang peserta diundang panitia.
25 naskah kuno tersimpan di lemari itu.
3. Angka yang menunjukkan bilangan besar dapat ditulis se-bagian
dengan huruf supaya lebih mudah dibaca.
Misalnya:
Dia mendapatkan bantuan 250 juta rupiah untuk
mengembangkan usahanya.
Perusahaan itu baru saja mendapat pinjaman 550 miliar rupiah.
20

Proyek pemberdayaan ekonomi rakyat itu memerlukan biaya 10


triliun rupiah.

4. Angka dipakai untuk menyatakan (a) ukuran panjang, be-rat, luas,


isi, dan waktu serta (b) nilai uang.
Misalnya:
0,5 sentimeter
5 kilogram
4 hektare
10 liter
2tahun 6 bulan 5 hari
1jam 20 menit

Rp5.000,00
US$3,50
£5,10
¥100

5. Angka dipakai untuk menomori alamat, seperti jalan, rumah,


apartemen, atau kamar.
Misalnya:
Jalan Tanah Abang I No. 15 atau
Jalan Tanah Abang I/15
Jalan Wijaya No. 14
Hotel Mahameru, Kamar 169
Gedung Samudra, Lantai II, Ruang 201

6. Angka dipakai untuk menomori bagian karangan atau ayat kitab suci.
Misalnya:
Bab X, Pasal 5, halaman 252
Surah Yasin: 9
Markus 16: 15—16

7. Penulisan bilangan dengan huruf dilakukan sebagai berikut.


a. Bilangan Utuh
Misalnya:
dua belas (12)
tiga puluh (30)
lima ribu (5.000)

b. Bilangan Pecahan
Misalnya:
setengah atau seperdua (½)
seperenam belas (⅟16)
tiga perempat (¾)
dua persepuluh (²∕₁₀)
tiga dua-pertiga (3⅔)
satu persen (1%)
satu permil (1‰)
21

8. Penulisan bilangan tingkat dapat dilakukan dengan cara berikut.


Misalnya:
abad XX
abad ke-20
abad kedua puluh

Perang Dunia II
Perang Dunia Ke-2
Perang Dunia Kedua

9. Penulisan angka yang mendapat akhiran -an dilakukan dengan cara


berikut.
Misalnya:
lima lembar uang 1.000-an (lima lembar uang seribuan)
tahun 1950-an (tahun seribu sembilan ratus
lima puluhan)
uang 5.000-an (uang lima ribuan)

10. Penulisan bilangan dengan angka dan huruf sekaligus dilakukan


dalam peraturan perundang-undangan, akta, dan kuitansi.
Misalnya:
Setiap orang yang menyebarkan atau mengedar-kan rupiah
tiruan, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat (2), dipidana
dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun dan pidana
denda paling banyak Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).
Telah diterima uang sebanyak Rp2.950.000,00 (dua juta sembilan
ratus lima puluh ribu rupiah) untuk pembayaran satu unit televisi.

11. Penulisan bilangan yang dilambangkan dengan angka dan diikuti


huruf dilakukan seperti berikut.
Misalnya:
Saya lampirkan tanda terima uang sebesar Rp900.500,50
(sembilan ratus ribu lima ratus rupiah lima puluh sen).
Bukti pembelian barang seharga Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah)
ke atas harus dilampirkan pada laporan per-tanggungjawaban.

12. Bilangan yang digunakan sebagai unsur nama geografi ditulis dengan
huruf.
Misalnya:
Kelapadua
Kotonanampek
Rajaampat
Simpanglima
Tigaraksa
22

J. Kata Ganti ku-, kau-, -ku, -mu, dan –nya


Kata ganti ku- dan kau- ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya,
sedangkan -ku, -mu, dan -nya ditulis serangkai dengan kata yang
mendahuluinya.
Misalnya:
Rumah itu telah kujual.
Majalah ini boleh kaubaca.
Bukuku, bukumu, dan bukunya tersimpan di perpustakaan.
Rumahnya sedang diperbaiki.

K. Kata Sandang si dan sang

Kata si dan sang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.


Misalnya:
Surat itu dikembalikan kepada si pengirim.
Toko itu memberikan hadiah kepada si pembeli.
Ibu itu menghadiahi sang suami kemeja batik.
Sang adik mematuhi nasihat sang kakak.
Harimau itu marah sekali kepada sang Kancil.
Dalam cerita itu si Buta berhasil menolong kekasihnya.
Catatan:
Huruf awal sang ditulis dengan huruf kapital jika sang me-rupakan
unsur nama Tuhan.
Misalnya:
Kita harus berserah diri kepada Sang Pencipta.
Pura dibangun oleh umat Hindu untuk memuja Sang Hyang Widhi
Wasa.

III. PEMAKAIAN TANDA BACA

A. Tanda Titik (.)

1. Tanda titik dipakai pada akhir kalimat pernyataan.


Misalnya:
Mereka duduk di sana.
Dia akan datang pada pertemuan itu.

2. Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan,
ikhtisar, atau daftar.
Misalnya:
a. I. Kondisi Kebahasaan di Indonesia
A. Bahasa Indonesia
1. Kedudukan
2. Fungsi
23

B. Bahasa Daerah
1. Kedudukan
2. Fungsi
C. Bahasa Asing
1. Kedudukan
2. Fungsi

b. 1. Patokan Umum
1.1 Isi Karangan
1.2 Ilustrasi
1.2.1 Gambar Tangan
1.2.2 Tabel
1.2.3 Grafik
2. Patokan Khusus

...
Catatan:
(1) Tanda titik tidak dipakai pada angka atau huruf yang sudah
bertanda kurung dalam suatu perincian.
Misalnya:
Bahasa Indonesia berkedudukan sebagai
1) bahasa nasional yang berfungsi, antara lain,
a) lambang kebanggaan nasional,
b) identitas nasional, danalat pemersatu bangsa;
2) bahasa negara ….
(2) Tanda titik tidak dipakai pada akhir penomoran digi-tal yang
lebih dari satu angka (seperti pada 2b).
(3) Tanda titik tidak dipakai di belakang angka atau ang-ka
terakhir dalam penomoran deret digital yang lebih dari satu
angka dalam judul tabel, bagan, grafik, atau gambar.
Misalnya:
Tabel 1 Kondisi Kebahasaan di Indonesia
Tabel 1.1 Kondisi Bahasa Daerah di Indonesia
Bagan 2 Struktur Organisasi
Bagan 2.1 Bagian Umum
Grafik 4 Sikap Masyarakat Perkotaan terhadap Bahasa
Indonesia
Grafik 4.1 Sikap Masyarakat Berdasarkan Usia
Gambar 1 Gedung Cakrawala
Gambar 1.1 Ruang Rapat

3. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik
yang menunjukkan waktu atau jangka waktu.
Misalnya:
pukul 01.35.20 (pukul 1 lewat 35 menit 20 detik atau
pukul 1, 35 menit, 20 detik)
24

01.35.20 jam (1 jam, 35 menit, 20 detik)


00.20.30 jam (20 menit, 30 detik)
00.00.30 jam (30 detik)

4. Tanda titik dipakai dalam daftar pustaka di antara nama penulis,


tahun, judul tulisan (yang tidak berakhir dengan tanda tanya atau
tanda seru), dan tempat terbit.
Misalnya:
Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Peta
Bahasa di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Jakarta.
Moeliono, Anton M. 1989. Kembara Bahasa. Jakarta: Gramedia.

5. Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau


kelipatannya yang menunjukkan jumlah.
Misalnya:
Indonesia memiliki lebih dari 13.000 pulau.
Penduduk kota itu lebih dari 7.000.000 orang.
Anggaran lembaga itu mencapai Rp 225.000.000.000,00.
Catatan:
(1) Tanda titik tidak dipakai untuk memisahkan bi-langan ribuan
atau kelipatannya yang tidak menunjukkan jumlah.
Misalnya:
Dia lahir pada tahun 1956 di Bandung.
Kata sila terdapat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
Pusat Bahasa halaman 1305.
Nomor rekening panitia seminar adalah 0015645678.
(2) Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul yang me-rupakan
kepala karangan, ilustrasi, atau tabel.
Misalnya:
Acara Kunjungan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Bentuk dan Kedaulatan (Bab I UUD 1945)
Gambar 3 Alat Ucap Manusia
Tabel 5 Sikap Bahasa Generasi Muda Berdasarkan
Pendidikan
(3) Tanda titik tidak dipakai di belakang (a) alamat penerima dan
pengirim surat serta (b) tanggal surat.
Misalnya:
Yth. Direktur Taman Ismail Marzuki
Jalan Cikini Raya No. 73
Menteng
Jakarta 10330

Yth. Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa


Jalan Daksinapati Barat IV
Rawamangun
Jakarta Timur
25

Indrawati, M.Hum.
Jalan Cempaka II No. 9
Jakarta Timur

21 April 2013

Jakarta, 15 Mei 2013 (tanpa kop surat)

B. Tanda Koma (,)


1. Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu pemerincian
atau pembilangan.
Misalnya:
Telepon seluler, komputer, atau internet bukan barang asing lagi.
Buku, majalah, dan jurnal termasuk sumber kepus-takaan.
Satu, dua, ... tiga!

2. Tanda koma dipakai sebelum kata penghubung, seperti tetapi,


melainkan, dan sedangkan, dalam kalimat majemuk (setara).
Misalnya:
Saya ingin membeli kamera, tetapi uang saya belum cukup.
Ini bukan milik saya, melainkan milik ayah saya.
Dia membaca cerita pendek, sedangkan adiknya melukis
panorama.

3. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat yang


mendahului induk kalimatnya.
Misalnya:
Kalau diundang, saya akan datang.
Karena baik hati, dia mempunyai banyak teman.
Agar memiliki wawasan yang luas, kita harus banyak membaca
buku.
Catatan:
Tanda koma tidak dipakai jika induk kalimat mendahului anak
kalimat.
Misalnya:
Saya akan datang kalau diundang.
Dia mempunyai banyak teman karena baik hati.
Kita harus banyak membaca buku agar memiliki wawasan
yang luas.

4. Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung


antarkalimat, seperti oleh karena itu, jadi, dengan demikian,
sehubungan dengan itu, dan meskipun demikian.
26

Misalnya:
Mahasiswa itu rajin dan pandai. Oleh karena itu, dia memperoleh
beasiswa belajar di luar negeri.
Anak itu memang rajin membaca sejak kecil. Jadi, wajar kalau dia
menjadi bintang pelajar
Orang tuanya kurang mampu. Meskipun demikian, anak-anaknya
berhasil menjadi sarjana.

5. Tanda koma dipakai sebelum dan/atau sesudah kata seru, seperti o,


ya, wah, aduh, atau hai, dan kata yang dipakai sebagai sapaan,
seperti Bu, Dik, atau Nak.
Misalnya:
O, begitu?
Wah, bukan main!
Hati-hati, ya, jalannya licin!
Nak, kapan selesai kuliahmu?
Siapa namamu, Dik?
Dia baik sekali, Bu.

6. Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian


lain dalam kalimat.
Misalnya:
Kata nenek saya, “Kita harus berbagi dalam hidup ini.”
“Kita harus berbagi dalam hidup ini,” kata nenek saya, “karena
manusia adalah makhluk sosial.”
Catatan:
Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung
yang berupa kalimat tanya, kalimat perintah, atau kalimat seru
dari bagian lain yang mengikutinya.
Misalnya:
“Di mana Saudara tinggal?” tanya Pak Lurah.
“Masuk ke dalam kelas sekarang!” perintahnya.
“Wow, indahnya pantai ini!” seru wisatawan itu.

7. Tanda koma dipakai di antara (a) nama dan alamat, (b) ba-gian-
bagian alamat, (c) tempat dan tanggal, serta (d) nama tempat dan
wilayah atau negeri yang ditulis berurutan.
Misalnya:
Sdr. Abdullah, Jalan Kayumanis III/18, Kelurahan Kayu-manis,
Kecamatan Matraman, Jakarta 13130
Dekan Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, Jalan Salemba
Raya 6, Jakarta
Surabaya, 10 Mei 1960
Tokyo, Jepang
27

8. Tanda koma dipakai untuk memisahkan bagian nama yang dibalik


susunannya dalam daftar pustaka.
Misalnya:
Gunawan, Ilham. 1984. Kamus Politik Internasional. Jakarta:
Restu Agung.
Halim, Amran (Ed.) 1976. Politik Bahasa Nasional. Jilid 1. Jakarta:
Pusat Bahasa.
Tulalessy, D. dkk. 2005. Pengembangan Potensi Wisata Bahari di
Wilayah Indonesia Timur. Ambon: Mutiara Beta.

9. Tanda koma dipakai di antara bagian-bagian dalam catatan kaki atau


catatan akhir.
Misalnya:
Sutan Takdir Alisjahbana, Tata Bahasa Baru Bahasa Indonesia,
Jilid 2 (Jakarta: Pustaka Rakyat, 1950), hlm. 25.
Hadikusuma Hilman, Ensiklopedi Hukum Adat dan Adat Budaya
Indonesia (Bandung: Alumni, 1977), hlm. 12.
W.J.S. Poerwadarminta, Bahasa Indonesia untuk Karang-
mengarang (Jogjakarta: UP Indonesia, 1967), hlm. 4.

10. Tanda koma dipakai di antara nama orang dan singkatan gelar
akademis yang mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan
nama diri, keluarga, atau marga.
Misalnya:
B. Ratulangi, S.E.
Ny. Khadijah, M.A.
Bambang Irawan, M.Hum.
Siti Aminah, S.H., M.H.
Catatan:
Bandingkan Siti Khadijah, M.A. dengan Siti Khadijah M.A. (Siti
Khadijah Mas Agung).

11. Tanda koma dipakai sebelum angka desimal atau di antara rupiah
dan sen yang dinyatakan dengan angka.
Misalnya:
12,5 m
27,3 kg
Rp500,50
Rp750,00

12. Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan atau


keterangan aposisi.
Misalnya:
Di daerah kami, misalnya, masih banyak bahan tambang yang
belum diolah.
Semua siswa, baik laki-laki maupun perempuan, harus mengikuti
latihan paduan suara.
28

Soekarno, Presiden I RI, merupakan salah seorang pendiri


Gerakan Nonblok.
Pejabat yang bertanggung jawab, sebagaimana dimaksud pada
ayat (3), wajib menindaklanjuti laporan dalam waktu paling lama
tujuh hari.
Bandingkan dengan keterangan pewatas yang pemakaiannya tidak
diapit tanda koma!
Siswa yang lulus dengan nilai tinggi akan diterima di perguruan
tinggi itu tanpa melalui tes.

13. Tanda koma dapat dipakai di belakang keterangan yang terdapat pada
awal kalimat untuk menghindari salah baca/salah pengertian.
Misalnya:
Dalam pengembangan bahasa, kita dapat memanfaatkan bahasa
daerah.
Atas perhatian Saudara, kami ucapkan terima kasih.
Bandingkan dengan:
Dalam pengembangan bahasa kita dapat memanfaatkan bahasa
daerah.
Atas perhatian Saudara kami ucapkan terima kasih.

C. Tanda Titik Koma (;)


1. Tanda titik koma dapat dipakai sebagai pengganti kata penghubung
untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara yang
lain di dalam kalimat majemuk.
Misalnya:
Hari sudah malam; anak-anak masih membaca buku.
Ayah menyelesaikan pekerjaan; Ibu menulis makalah; Adik
membaca cerita pendek.

2. Tanda titik koma dipakai pada akhir perincian yang berupa klausa.
Misalnya:
Syarat penerimaan pegawai di lembaga ini adalah
(1) berkewarganegaraan Indonesia;
(2) berijazah sarjana S-1;
(3) berbadan sehat; dan
(4) bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia.

3. Tanda titik koma dipakai untuk memisahkan bagian-ba-gian


pemerincian dalam kalimat yang sudah menggunakan tanda koma.
Misalnya:
Ibu membeli buku, pensil, dan tinta; baju, celana, dan kaus;
pisang, apel, dan jeruk.
Agenda rapat ini meliputi
a. pemilihan ketua, sekretaris, dan bendahara;
29

b. penyusunan anggaran dasar, anggaran rumah tangga, dan


program kerja; dan
c. pendataan anggota, dokumentasi, dan aset organisasi.

D. Tanda Titik Dua (:)

1. Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap yang
diikuti pemerincian atau penjelasan.
Misalnya:
Mereka memerlukan perabot rumah tangga: kursi, meja, dan
lemari.
Hanya ada dua pilihan bagi para pejuang kemerdekaan: hidup
atau mati.
2. Tanda titik dua tidak dipakai jika perincian atau penjelasan itu
merupakan pelengkap yang mengakhiri pernyataan.
Misalnya:
Kita memerlukan kursi, meja, dan lemari.
Tahap penelitian yang harus dilakukan meliputi
a. persiapan,
b. pengumpulan data,
c. pengolahan data, dan
d. pelaporan.

3. Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang


memerlukan pemerian.
Misalnya:
a. Ketua : Ahmad Wijaya
Sekretaris : Siti Aryani
Bendahara : Aulia Arimbi

b. Narasumber : Prof. Dr. Rahmat Effendi


Pemandu : Abdul Gani, M.Hum.
Pencatat : Sri Astuti Amelia, S.Pd.

4. Tanda titik dua dipakai dalam naskah drama sesudah kata yang
menunjukkan pelaku dalam percakapan.
Misalnya:
Ibu : “Bawa koper ini, Nak!”
Amir : “Baik, Bu.”
Ibu : “Jangan lupa, letakkan baik-baik!”

5. Tanda titik dua dipakai di antara (a) jilid atau nomor dan halaman, (b)
surah dan ayat dalam kitab suci, (c) judul dan anak judul suatu
karangan, serta (d) nama kota dan penerbit dalam daftar pustaka.
Misalnya:
Horison, XLIII, No. 8/2008: 8
Surah Albaqarah: 2—5
Matius 2: 1—3
30

Dari Pemburu ke Terapeutik: Antologi Cerpen Nusantara


Pedoman Umum Pembentukan Istilah. Jakarta: Pusat Bahasa.

E. Tanda Hubung (-)

1. Tanda hubung dipakai untuk menandai bagian kata yang terpenggal


oleh pergantian baris.
Misalnya:
Di samping cara lama, diterapkan juga ca-
ra baru ….

Nelayan pesisir itu berhasil membudidayakan rum-


put laut.

Kini ada cara yang baru untuk meng-


ukur panas.

Parut jenis ini memudahkan kita me-


ngukur kelapa.

2. Tanda hubung dipakai untuk menyambung unsur kata ulang.


Misalnya:
anak-anak
berulang-ulang
kemerah-merahan
mengorek-ngorek

3. Tanda hubung dipakai untuk menyambung tanggal, bulan, dan tahun


yang dinyatakan dengan angka atau menyam-bung huruf dalam kata
yang dieja satu-satu.
Misalnya:
11-11-2013
p-a-n-i-t-i-a

4. Tanda hubung dapat dipakai untuk memperjelas hubungan bagian


kata atau ungkapan.
Misalnya:
ber-evolusi
meng-ukur
dua-puluh-lima ribuan (25 x 1.000)
²³∕₂₅ (dua-puluh-tiga perdua-puluh-lima)
mesin hitung-tangan

Bandingkan dengan

be-revolusi
me-ngukur
dua-puluh lima-ribuan (20 x 5.000)
20 ³∕₂₅ (dua-puluh tiga perdua-puluh-lima)
mesin-hitung tangan
31

5. Tanda hubung dipakai untuk merangkai


a. se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital (se-
Indonesia, se-Jawa Barat);
b. ke- dengan angka (peringkat ke-2);
c. angka dengan –an (tahun 1950-an);
d. kata atau imbuhan dengan singkatan yang berupa huruf kapital
(hari-H, sinar-X, ber-KTP, di-SK-kan);
e. kata dengan kata ganti Tuhan (ciptaan-Nya, atas rahmat-Mu);
f. huruf dan angka (D-3, S-1, S-2); dan
g. kata ganti -ku, -mu, dan -nya dengan singkatan yang berupa huruf
kapital (KTP-mu, SIM-nya, STNK-ku).
Catatan:
Tanda hubung tidak dipakai di antara huruf dan angka jika angka
tersebut melambangkan jumlah huruf.
Misalnya:
BNP2TKI (Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga
Kerja Indonesia)
LP3I (Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Profesi Indonesia)
P3K (pertolongan pertama pada kecelakaan)

6. Tanda hubung dipakai untuk merangkai unsur bahasa Indonesia


dengan unsur bahasa daerah atau bahasa asing.
Misalnya:
di-sowan-i (bahasa Jawa, „didatangi‟)
ber-pariban (bahasa Batak, „bersaudara sepupu‟)

di-back up
me-recall
pen-tackle-an

7. Tanda hubung digunakan untuk menandai bentuk terikat yang


menjadi objek bahasan.
Misalnya:
Kata pasca- berasal dari bahasa Sanskerta.
Akhiran -isasi pada kata betonisasi sebaiknya diubah menjadi
pembetonan.

F. Tanda Pisah (—)

1. Tanda pisah dapat dipakai untuk membatasi penyisipan kata atau


kalimat yang memberi penjelasan di luar bangun kalimat.
Misalnya:
Kemerdekaan bangsa itu—saya yakin akan tercapai—
diperjuangkan oleh bangsa itu sendiri.
Keberhasilan itu—kita sependapat—dapat dicapai jika kita mau
berusaha keras.

2. Tanda pisah dapat dipakai juga untuk menegaskan adanya


keterangan aposisi atau keterangan yang lain.
32

Misalnya:
Soekarno-Hatta—Proklamator Kemerdekaan RI—diabadikan
menjadi nama bandar udara internasional.
Rangkaian temuan ini—evolusi, teori kenisbian, dan
pembelahan atom—telah mengubah konsepsi kita tentang alam
semesta.
Gerakan Pengutamaan Bahasa Indonesia—amanat Sumpah
Pemuda—harus terus digelorakan.

3. Tanda pisah dipakai di antara dua bilangan, tanggal, atau tempat


yang berarti „sampai dengan‟ atau „sampai ke‟.
Misalnya:
Tahun 2010—2013
Tanggal 5—10 April 2013
Jakarta—Bandung

G. Tanda Tanya (?)

1. Tanda tanya dipakai pada akhir kalimat tanya.


Misalnya:
Kapan Hari Pendidikan Nasional diperingati?
Siapa pencipta lagu “Indonesia Raya”?

2. Tanda tanya dipakai di dalam tanda kurung untuk menyatakan


bagian kalimat yang disangsikan atau yang kurang dapat dibuktikan
kebenarannya.
Misalnya:
Monumen Nasional mulai dibangun pada tahun 1961 (?).
Di Indonesia terdapat 740 (?) bahasa daerah.

H. Tanda Seru (!)

Tanda seru dipakai untuk mengakhiri ungkapan atau pernyata-an yang


berupa seruan atau perintah yang menggambarkan ke-sungguhan,
ketidakpercayaan, atau emosi yang kuat.
Misalnya:
Alangkah indahnya taman laut di Bunaken!
Mari kita dukung Gerakan Cinta Bahasa Indonesia!
Bayarlah pajak tepat pada waktunya!
Masa! Dia bersikap seperti itu?
Merdeka!

I. Tanda Elipsis (...)

1. Tanda elipsis dipakai untuk menunjukkan bahwa dalam suatu


kalimat atau kutipan ada bagian yang dihilangkan.
Misalnya:
Penyebab kemerosotan ... akan diteliti lebih lanjut.
Dalam Undang-Undang Dasar 1945 disebutkan bahwa bahasa
negara ialah ….
..., lain lubuk lain ikannya.
33

Catatan:

(1) Tanda elipsis itu didahului dan diikuti dengan spasi.


(2) Tanda elipsis pada akhir kalimat diikuti oleh tanda titik
(jumlah titik empat buah).

2. Tanda elipsis dipakai untuk menulis ujaran yang tidak selesai dalam
dialog.
Misalnya:
“Menurut saya … seperti … bagaimana, Bu?”
“Jadi, simpulannya … oh, sudah saatnya istirahat.”
Catatan:
(1) Tanda elipsis itu didahului dan diikuti dengan spasi.
(2) Tanda elipsis pada akhir kalimat diikuti oleh tanda titik
(jumlah titik empat buah).

J. Tanda Petik (“…”)


1. Tanda petik dipakai untuk mengapit petikan langsung yang berasal
dari pembicaraan, naskah, atau bahan tertulis lain.
Misalnya:
“Merdeka atau mati!” seru Bung Tomo dalam pidatonya.
“Kerjakan tugas ini sekarang!” perintah atasannya. “Besok akan
dibahas dalam rapat.”
Menurut Pasal 31 Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, “Setiap warga negara berhak memperoleh
pendidikan.”

2. Tanda petik dipakai untuk mengapit judul sajak, lagu, film, sinetron,
artikel, naskah, atau bab buku yang dipakai dalam kalimat.
Misalnya:
Sajak “Pahlawanku” terdapat pada halaman 125 buku itu.
Marilah kita menyanyikan lagu “Maju Tak Gentar”!
Film “Ainun dan Habibie” merupakan kisah nyata yang diangkat
dari sebuah novel.
Saya sedang membaca “Peningkatan Mutu Daya Ungkap Bahasa
Indonesia” dalam buku Bahasa Indonesia Menuju Masyarakat
Madani.
Makalah “Pembentukan Insan Cerdas Kompetitif” menarik
perhatian peserta seminar.
Perhatikan “Pemakaian Tanda Baca” dalam buku Pedoman Umum
Ejaan Bahasa Indonesia.

3. Tanda petik dipakai untuk mengapit istilah ilmiah yang kurang


dikenal atau kata yang mempunyai arti khusus.
34

Misalnya:
“Tetikus” komputer ini sudah tidak berfungsi. Dilarang
memberikan “amplop” kepada petugas!

K. Tanda Petik Tunggal („…‟)


1. Tanda petik tunggal dipakai untuk mengapit petikan yang terdapat
dalam petikan lain.
Misalnya:
Tanya dia, “Kaudengar bunyi „kring-kring‟ tadi?”
“Kudengar teriak anakku, „Ibu, Bapak pulang!‟, dan rasa letihku
lenyap seketika,” ujar Pak Hamdan.
“Kita bangga karena lagu „Indonesia Raya‟ berkumandang di arena
olimpiade itu,” kata Ketua KONI.

2. Tanda petik tunggal dipakai untuk mengapit makna, terjemahan,


atau penjelasan kata atau ungkapan.
Misalnya:
tergugat „yang digugat‟
retina „dinding mata sebelah dalam‟
noken „tas khas Papua‟
tadulako „panglima‟
marsiadap ari „saling bantu‟
tuah sakato „sepakat demi manfaat bersama‟
policy „kebijakan‟
wisdom „kebijaksanaan‟
money politics „politik uang‟

L. Tanda Kurung ((…))


1. Tanda kurung dipakai untuk mengapit tambahan keterangan atau
penjelasan.
Misalnya:
Dia memperpanjang surat izin mengemudi (SIM).
Warga baru itu belum memiliki KTP (kartu tanda penduduk).
Lokakarya (workshop) itu diadakan di Manado.

2. Tanda kurung dipakai untuk mengapit keterangan atau penjelasan


yang bukan bagian utama kalimat.
Misalnya:
Sajak Tranggono yang berjudul “Ubud” (nama tempat yang
terkenal di Bali) ditulis pada tahun 1962.
Keterangan itu (lihat Tabel 10) menunjukkan arus perkembangan
baru pasar dalam negeri.
35

3. Tanda kurung dipakai untuk mengapit huruf atau kata yang


keberadaannya di dalam teks dapat dimunculkan atau dihilangkan.
Misalnya:
Dia berangkat ke kantor selalu menaiki (bus) Transjakarta.
Pesepak bola kenamaan itu berasal dari (Kota) Padang.

4. Tanda kurung dipakai untuk mengapit huruf atau angka yang


digunakan sebagai penanda pemerincian.
Misalnya:
Faktor produksi menyangkut (a) bahan baku, (b) biaya produksi,
dan (c) tenaga kerja.
Dia harus melengkapi berkas lamarannya dengan melampirkan
(1) akta kelahiran,
(2) ijazah terakhir, dan
(3) surat keterangan kesehatan.

M. Tanda Kurung Siku ([…])


1. Tanda kurung siku dipakai untuk mengapit huruf, kata, atau
kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan atas kesalahan atau
kekurangan di dalam naskah asli yang di-tulis orang lain.
Misalnya:
Sang Sapurba men[d]engar bunyi gemerisik.
Penggunaan bahasa dalam karya ilmiah harus sesuai [dengan]
kaidah bahasa Indonesia.
Ulang tahun [Proklamasi Kemerdekaan] Republik Indonesia
dirayakan secara khidmat.

2. Tanda kurung siku dipakai untuk mengapit keterangan dalam


kalimat penjelas yang terdapat dalam tanda kurung.
Misalnya:
Persamaan kedua proses itu (perbedaannya dibicarakan di dalam
Bab II [lihat halaman 35─38]) perlu dibentangkan di sini.

N. Tanda Garis Miring (/)


1. Tanda garis miring dipakai dalam nomor surat, nomor pada alamat,
dan penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun
takwim.
Misalnya:
Nomor: 7/PK/II/2013
Jalan Kramat III/10
tahun ajaran 2012/2013

2. Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata dan, atau, serta
setiap.
Misalnya:
mahasiswa/mahasiswi „mahasiswa dan mahasiswi‟
36

dikirimkan lewat darat/laut „dikirimkan lewat darat atau


lewat laut‟
buku dan/atau majalah „buku dan majalah atau buku
atau majalah‟
harganya Rp1.500,00/lembar „harganya Rp1.500,00 setiap
lembar‟

3. Tanda garis miring dipakai untuk mengapit huruf, kata, atau


kelompok kata sebagai koreksi atau pengurangan atas kesalahan atau
kelebihan di dalam naskah asli yang ditulis orang lain.
Misalnya:
Buku Pengantar Ling/g/uistik karya Verhaar dicetak beberapa
kali.
Asmara/n/ dana merupakan salah satu tembang macapat budaya
Jawa.
Dia sedang menyelesaikan /h/utangnya di bank.

O. Tanda Penyingkat atau Apostrof („)


Tanda penyingkat dipakai untuk menunjukkan penghilangan bagian kata
atau bagian angka tahun dalam konteks tertentu.
Misalnya:
Dia „kan kusurati. („kan = akan)
Mereka sudah datang, „kan? („kan = bukan)
Malam „lah tiba. („lah = telah)
5-2-„13 (‟13 = 2013)

Plt. BUPATI KUNINGAN,

DEDE SEMBADA
1

LAMPIRAN II : PERATURAN BUPATI KUNINGAN


NOMOR : 23 TAHUN 2018
TANGGAL : 30 MEI 2018
TENTANG: KETENTUAN TATA NASKAH DINAS DESA DAN
ADMINISTRASI PEMERINTAHAN DESA DI
LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KUNINGAN

I. BENTUK DAN SUSUNAN PRODUK HUKUM DESA


(JENIS HURUF PICA BOOKMAN OLD STYLE 12)

A.PERATURAN DESA

Lambang
Negara
GARUDA
PANCASILA
berwarna
kuning emas

KEPALA DESA ….. (Nama Desa) Penomoran


KECAMATAN ........... KABUPATEN KUNINGAN berurutan
dalam satu
tahun takwin
PERATURAN DESA… (Nama Desa)
NOMOR … TAHUN …

TENTANG

(Nama Peraturan Desa)


Memuat
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA alasan tentang
perlunya
KEPALA DESA (Nama Desa), ditetapkan
peraturan
Menimbang: a. bahwa …;
b. bahwa …;
c. dan seterusnya …;

Mengingat: 1. …; Memuat
2. …; peraturan
3. dan seterusnya …; yang menjadi
dasar
ditetapkan
peraturan
Dengan Kesepakatan Bersama

BADAN PERMUSYAWARATAN DESA … (Nama Desa) Memuat


substansi
dan kebijkan yang
KEPALA DESA … (Nama Desa) ditetapkan,
diuraikan
BAB I dalam bentuk
BAB dan
KETENTUAN UMUM
Pasal
Pasal 1

BAB II

Pasal …
2

BAB …
(dan seterusnya)
Pasal . . .

Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan


Desa ini dengan penempatannya dalam Lembaran Desa … (Nama Desa).
Desa sesuai
Ditetapkan di … alamat dan
Pada tanggal … tanggal
KEPALA DESA…(Nama Desa), penanda
tanganan

tanda tangan

NAMA (tanpa gelar dan pangkat)

Diundangkan di …(Nama Desa)


Pada tanggal …
SEKRETARIS DESA … (Nama Desa),

tanda tangan

NAMA (tanpa gelar dan pangkat)

LEMBARAN DESA … (Nama Desa) TAHUN … NOMOR …


3

B. PERATURAN BERSAMA KEPALA DESA

KEPALA DESA ........ KECAMATAN ............


KEPALA DESA ........ KECAMATAN .............
KABUPATEN KUNINGAN

PERATURAN BERSAMA KEPALA DESA... (Nama Desa)


DAN KEPALA DESA... (Nama Desa)
NOMOR ... TAHUN ...
NOMOR ... TAHUN ...
TENTANG
(Judul Peraturan Bersama)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


KEPALA DESA ... (Nama Desa) DAN
KEPALA DESA ..., (Nama Desa)

Menimbang : a. bahwa.................................................................;
b. bahwa.................................................................;
c. dan seterusnya....................................................;
Mengingat : 1. ...........................................................................;
2. ...........................................................................;
3. dan seterusnya...................................................;

MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN BERSAMA KEPALA DESA... (Nama Desa) DAN
KEPALA DESA... (Nama Desa) TENTANG ... (Judul
Peraturan Bersama).
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Bersama ini yang dimaksud dengan:
BAB II
Bagian Pertama
............................................
Paragraf 1
Pasal ..

BAB ...
Pasal ...
4

BAB ...
KETENTUAN PERALIHAN (jika diperlukan)

BAB ..
KETENTUAN PENUTUP
Pasal ...

Peraturan Bersama ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan


Bersama ini dengan penempatannya dalam Berita Desa... (Nama Desa) dan
Berita Desa... (Nama Desa)

Ditetapkan di ...
Pada tanggal

KEPALA DESA..., (Nama Desa) KEPALA DESA..., (Nama Desa)

ttd ttd

(Nama Tanpa Gelar dan Pangkat) (Nama Tanpa Gelar dan Pangkat)

Diundangkan di ... Diundangkan di ...


Pada tanggal ... Pada tanggal ...
SEKRETARIS DESA ..., (Nama Desa) SEKRETARIS DESA ...., (Nama Desa)

(Nama tanpa gelar dan pangkat) (Nama tanpa ge;ar dan pangkat)

BERITA DESA... (Nama Desa) TAHUN ... NOMOR ...


BERITA DESA... (Nama Desa) TAHUN ... NOMOR ...
5

C. PERATURAN KEPALA DESA

KEPALA DESA … (Nama Desa)


KECAMATAN ..... KABUPATEN KUNINGAN

PERATURAN KEPALA DESA... (Nama Desa)


NOMOR ... TAHUN ...

TENTANG

(Judul Peraturan Kepala Desa)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA DESA ..., (Nama Desa)

Menimbang : a. bahwa................................................;
b. bahwa................................................;
c. dan seterusnya..................................;
Mengingat : 1. ..........................................................;
2............................................................;
3. dan seterusnya..................................;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN KEPALA DESA TENTANG... (Judul Peraturan
Kepala Desa).

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Kepala Desa ini yang dimaksud dengan:
BAB II
Bagian Pertama
............................................
Paragraf 1
Pasal ..

BAB ...
Pasal ...

BAB ...
KETENTUAN PERALIHAN (jika diperlukan)
6

BAB ..
KETENTUAN PENUTUP
Pasal ...

Peraturan Kepala Desa ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan


Kepala Desa ini dengan penempatannya dalam Berita Desa... (Nama Desa).

Ditetapkan di ... (Nama Desa)


Pada tanggal
KEPALA DESA..., (Nama Desa)

ttd

(Nama tanpa gelar dan pangkat)

Diundangkan di ... (Nama Desa)


Pada tanggal ...
SEKRETARIS DESA..., (Nama Desa)

ttd

(Nama tanpa gelar dan pangkat)

BERITA DESA... (Nama Desa) TAHUN ... NOMOR ...


7

D. KEPUTUSAN KEPALA DESA

KEPUTUSAN KEPALA DESA ... (Nama Desa)


KECAMATAN ....... KABUPATEN KUNINGAN

NOMOR ... TAHUN ...

TENTANG
(Judul Keputusan Kepala Desa)

KEPALA DESA..., (Nama Desa)

Menimbang : a. bahwa...................................................................;
b. bahwa...................................................................;
c. dan seterusnya.....................................................;
Mengingat : 1. ............................................................................;
2. ............................................................................;
3. dan seterusnya.....................................................;
Memperhatikan : 1. .....................................................................;
2. .....................................................................;
3. dan seterusnya.............................................;
(jika diperlukan)

MEMUTUSKAN:
Menetapkan :
KESATU :
KEDUA :
KETIGA :
KEEMPAT :
KELIMA : Keputusan Kepala Desa ini mulai berlaku pada tanggal
ditetapkan.

Ditetapkan di ............... (Nama Desa)


Pada tanggal ...................

KEPALA DESA..., (Nama Desa)

(Nama Tanpa Gelar dan Pangkat)


8

II. BENTUK DAN SUSUNAN NASKAH DINAS SURAT BAGI KEPALA DESA
(JENIS HURUF PICA ARIAL 12)

A. SURAT BIASA KEPALA DESA

KEPALA DESA .............


KECAMATAN ................ KABUPATEN KUNINGAN
Tempat dan
tanggal
pembuatan
Tempat, Tanggal, Bulan dan Tahun Surat

Kepada
Nomor : Yth. …………………........
Sifat : ……………………… Alamat tujuan
Lampiran : ditulis
Hal : …………………………. di - disebelah
………………….. kanan

………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
………………………………………………………………………… Isi surat
ringkas dan
………….………………………………………………….. tegas,
memuat
………………………………………………………………………… minimal 3
………………………………………………………………………… alinea,
Pambuka, isi
………….…………………………………………………… dan penutup
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………

KEPALA DESA ......... Nama jabatan


dan nama
lengkap ditulis
dengan huruf
kapital.
NAMA DENGAN GELAR

Tembusan:
1. .............................;
2. ...............................

Jalan ...............Nomor ............. Telpon (0232) ............. Fax (0232) ...............


Website ...............e-mail .....................
KUNINGAN 455...... (kode pos)
9

B. SURAT UNDANGAN KEPALA DESA

KEPALA DESA........................
KECAMATAN ............. KABUPATEN KUNINGAN

Tempat, Tanggal, Bulan dan Tahun

Kepada

Nomor : ....................... Yth. .................................


Sifat : ....................... ................................
Lampiran : .......................
Hal :UNDANGAN di -
......................

.............................................................................................................
.............................................................................................

Hari : ................................................

Tanggal : ................................................

Pukul : ................................................

Tempat : ................................................

Acara : ................................................

.............................................................................................................
...................................................................................

KEPALA DESA ...............

NAMA DENGAN GELAR

Catatan : ..............................

Jalan ...............Nomor ............. Telpon (0232) ............. Fax (0232) ...............


Website ...............e-mail .....................
KUNINGAN 455...... (kode pos)
10

C . SURAT KETERANGAN KEPALA DESA

KEPALA DESA........................
KECAMATAN ............. KABUPATEN KUNINGAN

SURAT KETERANGAN

NOMOR ……………………..

Yang bertandatangan dibawah ini:

a. Nama : ...................................................................

b. Jabatan : Kepala Desa ...............................................

dengan ini menerangkan bahwa:

a. Nama : ...............................................................
b. Pekerjaan : ...............................................................
c. Alamat : ...............................................................
d. Maksud : ...............................................................
...............................................................

Demikian Surat Keterangan ini dibuat untuk dipergunakan seperlunya.

Tempat, Tanggal, Bulan dan Tahun

KEPALA DESA .............,

TTD

NAMA DENGAN GELAR

Jalan ...............Nomor ............. Telpon (0232) ............. Fax (0232) ...............


Website ...............e-mail .....................
KUNINGAN 455...... (kode pos)
11

D. SURAT PERINTAH KEPALA DESA

KEPALA DESA........................
KECAMATAN ............. KABUPATEN KUNINGAN

SURAT PERINTAH

NOMOR ……………………..

Nama : .............................................................
Jabatan : .............................................................

MEMERINTAHKAN :

Kepada :

a. Nama : ...................................................
b. Jabatan : ...................................................

Untuk :

........................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
............................................................................................................

Tempat, Tanggal, Bulan dan Tahun

KEPALA DESA ...............

NAMA DENGAN GELAR

Jalan ...............Nomor ............. Telpon (0232) ............. Fax (0232) ...............


Website ...............e-mail .....................
KUNINGAN 455...... (kode pos)
12

E. SURAT PERINTAH TUGAS KEPALA DESA

KEPALA DESA........................
KECAMATAN ............. KABUPATEN KUNINGAN

SURAT PERINTAH TUGAS

NOMOR ……………………..

Dasar : ............................................................................................
...........................................................................................

MEMERINTAHKAN :

Kepada : 1. Nama : .......................................................

Jabatan : .......................................................

2.Nama : .............................................................

Jabatan : .......................................................

Untuk : 1. .......................................................................
2. .......................................................................
3. .......................................................................

Tempat, Tanggal, Bulan dan Tahun

KEPALA DESA .............

NAMA DENGAN GELAR

Jalan ...............Nomor ............. Telpon (0232) ............. Fax (0232) ...............


Website ...............e-mail .....................
KUNINGAN 455...... (kode pos)
13

F. SURAT IZIN KEPALA DESA

KEPALA DESA........................
KECAMATAN ............. KABUPATEN KUNINGAN

SURAT IZIN

NOMOR ……………………..

TENTANG
............................................................
............................................................

Dasar : a. ............................................................................
............................................................................

b. ............................................................................
............................................................................

MEMBERI IZIN:

Kepada :

Nama : ....................................................................

Jabatan : ...................................................................

Alamat : ....................................................................
.
Untuk : ....................................................................

Tempat, Tanggal, Bulan dan Tahun

KEPALA DESA ................

NAMA DENGAN GELAR

Jalan ...............Nomor ............. Telpon (0232) ............. Fax (0232) ...............


Website ...............e-mail .....................
KUNINGAN 455...... (kode pos)
14

G. SURAT KUASA KEPALA DESA

KEPALA DESA........................
KECAMATAN ............. KABUPATEN KUNINGAN

SURAT KUASA

NOMOR. ………………………….

Yang bertandatangan dibawah ini :

a. Nama : ........................................................
b. Jabatan : Kepala Desa ..................................

MEMBERI KUASA

Kepada :

a. Nama : .............................................................
b. Jabatan : .............................................................

Untuk :

..................................................................................................................
.............................................................................................................................

Demikian Surat Kuasa ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Tempat, Tanggal, Bulan dan Tahun

Yang diberi kuasa Yang memberi kuasa

NAMA JABATAN KEPALA DESA .........

NAMA JELAS NAMA DENGAN GELAR

Jalan ...............Nomor ............. Telpon (0232) ............. Fax (0232) ...............


Website ...............e-mail .....................
KUNINGAN 455...... (kode pos)
15

H. SURAT KETERANGAN MELAKSANAKAN TUGAS KEPALA DESA

KEPALA DESA........................
KECAMATAN ............. KABUPATEN KUNINGAN

SURAT KETERANGAN MELAKSANAKAN TUGAS Penomoran


berurutan
dalan satu
NOMOR ………………………… tahun takwin

Memuat
Yang bertanda tangan dibawah ini : identitas
pejabat yang
Nama : .................................................... memberikan
pernyataan
Jabatan : ....................................................

Dengan ini menerangkan dengan sesungguhnya bahwa :

Nama : .................................................... Memuat


informasi
Jabatan : .................................................... pejabat yang
diberikan
pernyataan

Yang diangkat berdasarkan Peraturan/Keputusan .......................Nomor ..................


terhitung ..........................................................telah nyata menjalankan tugas sebagai
.....................................................di................
......................................................................................................................

Demikian surat keterangan melaksanakan tugas ini saya buat dengan sesungguhnya
dengan mengingat sumpah jabatan dan apabila dikemudian hari isi surat pernyataan ini
ternyata tidak benar yang berakibat kerugian bagi negara, maka saya bersedia
menanggung kerugian tersebut.
Alamat dan
tanggal
Tempat, Tanggal, Bulan dan Tahun penanda
KEPALA DESA ........... tanganan

NAMA DENGAN GELAR

Jalan ...............Nomor ............. Telpon (0232) ............. Fax (0232) ...............


Website ...............e-mail .....................
KUNINGAN 455...... (kode pos)
16

I. SURAT REKOMENDASI KEPALA DESA

KEPALA DESA........................
KECAMATAN ............. KABUPATEN KUNINGAN

SURAT REKOMENDASI

NOMOR …………………………

.................................................................................................................
............................................................................................................................ Memuat
............................................................................................................................ keterangan,
penyelesaian
atau catatan
a. ………………………………………………………………………………… pejabat
……………………………………………………………………...…………. berwenang
sebagai bahan
b. ………………………………………………………………………………… pertimbangan
…………………………………………………………………………………

................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................

Tempat, Tanggal, Bulan dan Tahun

KEPALA DESA........,

NAMA DENGAN GELAR

Jalan ...............Nomor ............. Telpon (0232) ............. Fax (0232) ...............


Website ...............e-mail .....................
KUNINGAN 455...... (kode pos)
17

J. SURAT PENGUMUMAN KEPALA DESA

KEPALA DESA ........................


KECAMATAN ............. KABUPATEN KUNINGAN

PENGUMUMAN Penomoran
berurutan
NOMOR ………………………… dalam satu
tahun takwin
TENTANG
....................................................................
................................................................

.................................................................................................................Judul
Pengumuman
............................................................................................................................ ditulis dengan
............................................................................................................................ huruf kapital

.................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
Memuat alasan,
................................................................................................................. peraturan yang
menjadi dasar,
............................................................................................................................ dan
............................................................................................................................ pemberitahuan
tentang hal
tertentu yang
dianggap
mendesak

Tempat, Tanggal, Bulan dan Tahun

KEPALA DESA .........,

NAMA DENGAN GELAR

Jalan ...............Nomor ............. Telpon (0232) ............. Fax (0232) ...............


Website ...............e-mail .....................
KUNINGAN 455...... (kode pos)
18

K. SURAT LAPORAN KEPALA DESA

KEPALA DESA ........................


KECAMATAN ............. KABUPATEN KUNINGAN

LAPORAN Penomoran
berurutan
NOMOR ………………………… dalam satu
tahun takwin
TENTANG
...........................................

I. Pendahuluan. Judul Laporan


ditulis dengan
huruf kapital
A. Umum/latar belakang

B. Landasan Hukum

C. Maksud dan Tujuan Memuat


laporan
tentang
pelaksanaan
tugas
II. Kegiatan yang dilaksanakan, kedinasan

III. Hasil yang dicapai,

IV. Kesimpulan dan Saran

V. Penutup.
Nama Desa
dan tanggal
Dibuat di ....................
penanda
Pada tanggal : ........... tanganan

KEPALA DESA ..................

NAMA DENGAN GELAR

Jalan ...............Nomor ............. Telpon (0232) ............. Fax (0232) ...............


Website ...............e-mail .....................
KUNINGAN 455...... (kode pos)
19

L. SURAT PENGANTAR

KEPALA DESA ........................


KECAMATAN ............. KABUPATEN KUNINGAN

Tempat, Tanggal, Bulan dan Tahun

Kepada,
Alamat tujuan
Yth. .................................... ditulis sebelah
................................... kanan

di –
......................
Penomoran
berurutan dari
satu tahun
SURAT PENGANTAR takwin

NOMOR : ……………

No. Jenis yang dikirim Banyaknya Keterangan

Memuat daftar
yang dikirim

Diterima tanggal …………….

Penerima Pengirim
Nama Jabatan, Nama Jabatan,

NAMA DENGAN GELAR NAMA DENGAN GELAR

Jalan ...............Nomor ............. Telpon (0232) ............. Fax (0232) ...............


Website ...............e-mail .....................
KUNINGAN 455...... (kode pos)
20

M. MEMO KEPALA DESA

KEPALA DESA ........................


KECAMATAN ............. KABUPATEN KUNINGAN

Memuat
MEMO alamat
pemberi dan
penerima
Dari : ............................................................................... memo

Kepada : ...............................................................................

Memuat
I S I : ............................................................................ pemberitahuan
atas ungkapan
permasalahan
.................................................................................................
materi

.................................................................................................

.................................................................................................
.
.................................................................................................

................................................................................................

................................................................................................

Tempat, Tanggal, Bulan dan Tahun

KEPALA DESA ..........,


desa dan
tanggal ,
bulan dan
tahun
pembuatan
NAMA DENGAN GELAR memo

Jalan ...............Nomor ............. Telpon (0232) ............. Fax (0232) ...............


Website ...............e-mail .....................
KUNINGAN 455...... (kode pos)
21

N. DISPOSISI KEPALA DESA

KEPALA DESA ........................


KECAMATAN ............. KABUPATEN KUNINGAN

LEMBAR DISPOSISI
Memuat
identitas surat
yang masuk
Surat dari : Diterima Tgl :
No. Agenda :
No. Surat : Sifat :
Tgl. Surat : Sangat segera Segera
Rahasia

Perihal :

Diteruskan kepada Sdr.: Dengan hormat harap: Memuat isi


disposisi yang
Tanggapan dan Saran diurai secara
........................................... P Proses lebih lanjut ringkas
Koordinasi/konfirmasikan
........................................... ……………………………
……………………………….
...........................................
Dan seterusnya ……….

Catatan :

NAMA JABATAN
Paraf dan tanggal
Paraf dan
tanggal
disposisi
NAMA DENGAN GELAR
22

O. SURAT PERJANJIAN KEPALA DESA

SURAT PERJANJIAN Penomoran


berurutan
NOMOR ………………………… dalam satu
tahun takwin

TENTANG
...................................................................................................
....................................................................................................
Perihal
perjanjian
Pada hari .............., Tanggal ................., Bulan ..................dan Tahun ................,ditulis dengan
bertempat
di ....................., kami yang bertanda tangan dibawah ini: huruf kapital

1. Nama : .................................... (nama tanpa gelar)


Jabatan : Kepala Desa .................bertindak atas nama Pemerintah Desa ...........
Kecamatan .......... Kabupaten Kuningan dan selanjutnya disebut sebagai
PIHAK KESATU Memuat
2. Nama : .................................... (nama tanpa gelar) identitas pihak
Jabatan : Kepala Desa .................bertindak atas nama ............................. ........... yang
.......................... dan selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA. mengadakan
dan
Memuat
menandatanga
identitas pihak
Pasal ..... ni perjanjian
yang
.......................................................................................................................................................................
mengadakan
.......................................................................................................................................................................
dan
....................... (isi perjanjian) menandatanga
ni perjanjian
Pasal .....
.............................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
..................................................... Memuat materi
perjanjian
Penutup

Surat perjanjian ini ditandatangani oleh kedua belah pihak, pada hari dan tanggal tersebut diatas.

PIHAK KEDUA PIHAK KESATU

KEPALA DESA........,
Ruang
METERAI tandatangan
masing-
masing pihak.
NAMA DENGAN GELAR NAMA DENGAN GELAR

Saksi-saksi:
1. .......................... (tandatangan)
2. .......................... (tandatangan)
3. Dst.
23

P. BERITA ACARA KEPALA DESA

BERITA ACARA

NOMOR : ………

Penomoran
Pada hari ini tanggal ............................................................................ berurutan
................................................................................ kami masing-masing: dalam satu
tahun takwin

1. (Nama dan Jabatan) Kepala Desa ...... Kecamatan Kabupaten...... yang selanjutnya
disebut PIHAK KESATU.
Memuat
identitas pejabat
2. ....................................................................................... yang selanjutnya yang terlibat
disebut PIHAK KEDUA. dalam berita
..................................................................................................................
acara
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
Memuat
pernyataan
Berita Acara ini dibuat dengan sesungguhnya dalam rangkap….. untuk dipergunakan
yang bersifat
sebagaimana mestinya. pengesahan
atas suatu
kejadian
Dibuat di .....................
Pada tanggal .............

PIHAK KEDUA PIHAK KEDUA


KEPALA DESA ........,
Alamat dan
tanggal
penandatangan
an berita acara
NAMA DENGAN GELAR NAMA DENGAN GELAR

Pejabat yang
menyaksikan
berita acara
Mengetahui/Mengesahkan

NAMA DENGAN GELAR


24

Q. SURAT PERINTAH PERJALANAN DINAS (SPPD)

KEPALA DESA ........................


KECAMATAN ............. KABUPATEN KUNINGAN

Lembar ke : ………………
Kode No : ........................
Nomor : ........................

SURAT PERINTAH PERJALANAN DINAS


(S P P D) Memuat
identitas
pejabat yang
melaksanakan
1. Pejabat yang memberi perintah Kepala Desa perjalanan
dinas
2. Nama Pegawai yang diperintah
3. a. Nama
b. Jabatan Memuat
c. Tingkat menurut peraturanperjalanan maksud dari
4. Maksud Perjalanan Dinas perjalanan
dinas. Diurai
5. Alat angkut yang dipergunakan singkat
6. a. Tempat berangkat
Alamat tujuan
b. Tempat tujuan dan sarana
transportasi
7. a. Lamanya Perjalanan Dinas yang digunakan
b. Tanggal berangkat
c. Tanggal harus kembali
Lamanya
8. Pengikut perjalanan dinas
9. Pembebanan Anggaran yang dilakukan
a. Instansi
b. Mata Anggaran Jumlah dan
identitas
10. Keterangan lain-lain pengikut.
1.Nama/NIP
2.Nama/NIP

Dikeluarkan di ....................
Pada tanggal ......................
Fasilitas yang
diberikan

KEPALA DESA ..................,

NAMA DENGAN GELAR


25

SPPD No. : .........................


Berangkat dari
(tempat kedudukan) : .........................
Pada tanggal : .........................
Ke : .........................

Selaku pelaksana Teknis kegiatan

II. Tiba di : ....................................... Berangkat dari : .................


Pada tanggal : ....................................... Ke : .................
Kepala Pada tanggal : .................
Kepala

III. Tiba di : ....................................... Berangkat dari : .................


Pada tanggal : ....................................... Ke : .................
Kepala Pada tanggal : .................
Kepala

IV. Tiba di : ....................................... Berangkat dari : ................


Pada tanggal : ....................................... Ke : .................
Kepala Pada tanggal : .................
Kepala

V. Tiba kembali di :
Pada tanggal : ........................................

Telah diperiksa, dengan keterangan bahwa perjalanan


tersebut diatas benar dilakukan atas perintahnya dan semata-
mata untuk kepentingan jabatan dalam waktu yang sesingkat-
singkatnya.

KEPALA DESA .....................

(NAMA DENGAN GELAR)


______________________________________________________________
VI. CATATAN LAIN-LAIN
______________________________________________________________

VII. PERHATIAN

Pejabat yang berwenang menerbitkan SPPD, pegawai yang melakukan perjalanan dinas,
para pejabat yang mengesahkan tanggal berangkat/tiba serta Bendaharawan bertanggung
jawab berdasarkan peraturan-peraturan Keuangan Negara apabila Negara mendapat rugi
akibat kesalahan, kealpaannya.
26

R. SURAT PANGGILAN

KEPALA DESA ........................


KECAMATAN ............. KABUPATEN KUNINGAN

Tempat, Tanggal, Bulan dan Tahun

Kepada

Nomor : ............................ Yth. ........................................


Sifat : ............................ ......................................... Alamat pejabat
Lampiran : ............................ yang dipanggil.
Hal : Panggilan di -
.........................

Dengan ini diminta kedatangan Saudara di Kantor .... Memuat


ketentuan
...........................................................................................,pada: pelaksanaan
penggilan
Hari : ....................................................................

Tanggal : ....................................................................

Pukul : ....................................................................

Tempat : ....................................................................

Menghadap
Pajabat dan
alamat yang
Kepada : .................................................................... dituju

` Alamat : ....................................................................

Untuk : ....................................................................

....................................................................

Demikian untuk dilaksanakan dan menjadi perhatian sepenuhnya.


Nama
jabatan
Tempat, Tanggal, Bulan dan Tahun dan nama
jelas huruf
KEPALA DESA ........., kapital

NAMA DENGAN GELAR

Jalan ...............Nomor ............. Telpon (0232) ............. Fax (0232) ...............


Website ...............e-mail .....................
KUNINGAN 455...... (kode pos)
27

S. NOTA DINAS

KEPALA DESA ........................


KECAMATAN ............. KABUPATEN KUNINGAN

NOTA – DINAS

Kepada : .....................................................................
Tanggal : .....................................................................
Nomor : .....................................................................
Sifat : .....................................................................
Lampiran : .....................................................................
Hal : .....................................................................
______________________________________________________________

.................................................................................................................. Memuat petunjuk


............................................................................................................................. pemberitahuan,
............................................................................................................................. pernyataan atau
permintaan bersifat
rutin berupa catatan
ringkas
..................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................

..................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................

Nama jabatan
KEPALA DESA ............. dan nama jelas
huruf kapital

NAMA DENGAN GELAR

Jalan ...............Nomor ............. Telpon (0232) ............. Fax (0232) ...............


Website ...............e-mail .....................
KUNINGAN 455...... (kode pos)
28

T. PIAGAM KEPALA DESA

KEPALA DESA ........................


KECAMATAN ............. KABUPATEN KUNINGAN

PIAGAM PENGHARGAAN
NOMOR:

KEPALA DESA................................, dengan ini memberikan penghargaan kepada:

.........................................................
........................................................

Atas prestasi dan partisipasi sebagai ....................................................


dalam kegiatan ........................ Tahun ..........

KEPALA DESA .............,

NAMA DENGAN GELAR


29

III. BENTUK DAN SUSUNAN NASKAH DINAS SURAT SEKRETARIS DESA


ATAS NAMA KEPALA DESA
(JENIS HURUF PICA ARIAL 12)

A. SURAT BIASA SEKRETARIS DESA ATAS NAMA KEPALA DESA

PEMERINTAH KABUPATEN KUNINGAN Lambang


Daerah dan
KECAMATAN .............................. tulisan
SEKRETARIAT DESA .................... Pemerintah
Kab. Kuningan,
Jalan……………No…. Telp…………
Kec. dan Desa
KUNINGAN
serta alamat
Kode Pos…….

Memuat kode
klasifikasi nomor Tempat dan
Tempat, Tanggal, Bulan dan Tahun tanggal
urut serta kode
komponen unit pembuatan
pengolah Kepada Surat

Nomor : Yth. ……………………………….


Sifat : ……………………………….
Lampiran : Alamat tujuan
ditulis
Hal : …………………………. di - disebelah
…………………………. kanan
…………………..

.............................................................................................. Isi surat


......................................................................................................... ringkas dan
tegas,
......................................................................................................... memuat
minimal 3
............................................................................................. alinea:
......................................................................................................... Pambuka, isi
......................................................................................................... dan penutup

.............................................................................................
.........................................................................................................
.........................................................................................................

a.n. KEPALA DESA .....................


SEKRETARIS DESA ............ Nama
jabatan dan
nama
lengkap
ditulis dengan
NAMA DENGAN GELAR huruf kapital.

Tembusan* :
1. ...........................
2. ...........................

*Apabila diperlukan
30

B. SURAT UNDANGAN SEKRETARIS DESA ATAS NAMA KEPALA DESA

PEMERINTAH KABUPATEN KUNINGAN Lambang


Daerah dan
KECAMATAN .............................. tulisan
DESA ............................... Pemerintah
Kab. Kuningan,
Jalan……………No…. Telp…………
Keca. Dan Desa
KUNINGAN
serta alamat
Kode Pos…….

Tempat, Tanggal, Bulan dan Tahun


Tempat dan
tanggal
pembuatan
Kepada surat

Nomor : ....................... Yth. .................................


Sifat : ....................... ..................................
Lampiran : .......................
Hal :UNDANGAN di -
.....................
Alamat tujuan
ditulis sebelah
kanan, apabila
........................................................................................................................
jumlahnya
...................................................................... banyak dapat
dibuat dalam
Hari : ................................................ daftar
lampiran

Tanggal : ................................................

Pukul : ................................................

Tempat : ................................................

Acara : ................................................

........................................................................................................................
......................................................................

Nama
a.n. KEPALA DESA ........... jabatan dan
SEKRETARIS DESA, nama jelas
huruf kapital

NAMA DENGAN GELAR

Catatan :

1. .............................
2. .............................
31

C. SURAT KETERANGAN SEKRETARIS DESA ATAS NAMA KEPALA DESA

PEMERINTAH KABUPATEN KUNINGAN Lambang


Daerah dan
KECAMATAN .............................. tulisan
SEKRETARIAT DESA .................... Pemerintah
Kab. Kuningan,
Jalan……………No…. Telp…………
Keca. Dan72Desa
KUNINGAN
serta alamat
Kode Pos…….

Penomoran
SURAT KETERANGAN berurutan
NOMOR …………………….. dalan satu
tahun takwin

Yang bertandatangan dibawah ini :


Memuat
a. Nama : ......................................................... identitas yang
memberikan
b. Jabatan : Kepala Desa ................. keterangan

dengan ini menerangkan bahwa :


Memuat
a. Nama : ................................/........................ informasi
mengenai
b. Alamat : ........................................................ suatu hal atau
seseorang
c. Maksud : ......................................................... untuk
kepentingan
......................................................... kedinasan.

Demikian Surat Keterangan ini dibuat untuk dipergunakan seperlunya.

Kota sesuai
Tempat, Tanggal, Bulan dan Tahun alamat

a.n. KEPALA DESA ...........


SEKRETARIS DESA,

Nama jabatan
dan nama
lengkap ditulis
NAMA DENGAN GELAR dengan huruf
kapital
32

D. SURAT REKOMENDASI SEKRETARIS DESA ATAS NAMA KEPALA

PEMERINTAH KABUPATEN KUNINGAN Lambang


Daerah dan
KECAMATAN .............................. tulisan
SEKRETARIAT DESA .................... Pemerintah
Kab. Kuningan,
Jalan……………No…. Telp…………
Keca. Dan Desa
KUNINGAN
serta alamat
Kode Pos…….

REKOMENDASI

NOMOR ……………

Memuat
................................................................................................................. keterangan,
penyelesaian
............................................................................................................................ atau catatan
............................................................................................................................ pejabat
berwenang
a. ………………………………………………………………………………… sebagai bahan
……………………………………………………………………...…………. pertimbangan

c. …………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………

................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................

Tempat, Tanggal, Bulan dan Tahun

a.n. KEPALA DESA........


SEKRETARIS DESA,

NAMA DENGAN GELAR


33

E. SURAT PANGGILAN SEKRETARIS DESA ATAS NAMA KEPALA

PEMERINTAH KABUPATEN KUNINGAN Lambang


Daerah dan
KECAMATAN .............................. tulisan
SEKRETARIAT DESA .................... Pemerintah
Kab. Kuningan,
Jalan……………No…. Telp…………
Keca. Dan Desa
KUNINGAN
serta alamat
Kode Pos…….

Tempat, Tanggal, Bulan dan Tahun Tempat dan


tanggal
pembuatan
Kepada surat

Nomor : ............................ Yth. ........................................


Sifat : ............................ ......................................... Alamat pejabat
Lampiran : ............................ yang dipanggil.
Hal : Panggilan di -
.........................

Dengan ini diminta kedatangan Saudara di Kantor .... Memuat


ketentuan
...........................................................................................,pada: pelaksanaan
penggilan
Hari : ....................................................................

Tanggal : ....................................................................

Pukul : ....................................................................

Tempat : ....................................................................

Menghadap
Pajabat dan
alamat yang
Kepada : .................................................................... dituju

` Alamat : ....................................................................

Untuk : ....................................................................

....................................................................

Demikian untuk dilaksanakan dan menjadi perhatian sepenuhnya.

a.n. KEPALA DESA .........


SEKRETARIS DESA,

Nama
jabatan dan
nama jelas
NAMA DENGAN GELAR huruf kapital
34

F. SURAT PENGANTAR SEKRETARIS DESA ATAS NAMA KEPALA

PEMERINTAH KABUPATEN KUNINGAN Lambang


Daerah dan
KECAMATAN .............................. tulisan
SEKRETARIAT DESA ..................... Pemerintah
Kab. Kuningan,
Jalan……………No…. Telp…………
Kec, Desa serta
KUNINGAN
alamat
Kode Pos…….

Tempat dan
tanggal
Tempat, Tanggal, Bulan dan Tahun
pembuatan
surat
Kepada,
Alamat tujuan
Yth. .................................... ditulis sebelah
................................... kanan

di –
......................
Penomoran
berurutan dari
satu tahun
takwin
SURAT PENGANTAR

NOMOR : ……………

No. Jenis yang dikirim Banyaknya Keterangan

Memuat daftar
yang dikirim

Diterima tanggal …………….

Penerima Pengirim
Nama Jabatan, a.n. KEPALA DESA ..............
SEKRETARIS DESA,

NAMA DENGAN GELAR NAMA DENGAN GELAR

Nomor telepon . . . . . . . . . .
35

G. SURAT IZIN SEKRETARIS DESA ATAS NAMA KEPALA

PEMERINTAH KABUPATEN KUNINGAN Lambang


Daerah dan
KECAMATAN .............................. tulisan
SEKRETARIAT DESA ....................... Pemerintah
Kab. Kuningan,
Jalan……………No…. Telp…………
Keca. Dan Desa
KUNINGAN
serta alamat
Kode Pos…….

Penomoran
SURAT IZIN berurutan
dalan satu
NOMOR ………………………….. tahun takwin

TENTANG
Judul surat
izin ditulis
................................................................. dengan huruf
................................................................. kapital

Dasar : a. ............................................................................ Memuat


............................................................................ peraturan
maupun
anjuran yang
b. ............................................................................ menjadi dasar
............................................................................ ditetapkannya
surat izin

MEMBERI IZIN:

Kepada :

Nama : ....................................................................
Memuat
Jabatan : ................................................................... substansi
yang diberi
Alamat : .................................................................... izin
.
Untuk : ....................................................................
Kota sesuai
alamat dan
Ditetapkan di ...................... tanda
penandata
Pada tanggal ……………… nganan

a.n. KEPALA DESA .............


SEKRETARIS DESA,

Nama jabatan
dan nama
NAMA DENGAN GELAR lengkap ditulis
dengan huruf
kapital
36

H. SURAT KETERANGAN MELAKSANAKAN TUGAS SEKRETARIS DESA


ATAS NAMA KEPALA

PEMERINTAH KABUPATEN KUNINGAN Lambang


Daerah dan
KECAMATAN .............................. tulisan
SEKRETARIAT DESA .................... Pemerintah
Kab. Kuningan,
Jalan……………No…. Telp…………
Kec, Desa serta
KUNINGAN
alamat
Kode Pos…….

Penomoran
berurutan
SURAT KETERANGAN MELAKSANAKAN TUGAS dalam satu
tahun takwin
NOMOR …………………………

Memuat
Yang bertanda tangan dibawah ini : identitas
pejabat yang
Nama : .................................................... memberikan
pernyataan
Jabatan : ....................................................

Dengan ini menerangkan dengan sesungguhnya bahwa :

Nama : ....................................................

Jabatan : ....................................................

Yang diangkat berdasarkan Peraturan/Keputusan .......................Nomor ..................


terhitung ..........................................................telah nyata menjalankan tugasMemuat sebagai
informasi
.....................................................di................ pejabat yang
...................................................................................................................... diberikan
pernyataan

Demikian surat keterangan melaksanakan tugas ini saya buat dengan sesungguhnya
dengan mengingat sumpah jabatan dan apabila dikemudian hari isi surat pernyataan ini
ternyata tidak benar yang berakibat kerugian bagi negara, maka saya bersedia
menanggung kerugian tersebut.
Alamat dan
tanggal
Tempat, Tanggal, Bulan dan Tahun penandata
nganan
a.n. KEPALA DESA ...........
SEKRETARIS DESA,

NAMA DENGAN GELAR


37

I. SPPD SEKRETARIS DESA ATAS NAMA KEPALA

PEMERINTAH KABUPATEN KUNINGAN Lambang


Daerah dan
KECAMATAN .............................. tulisan
SEKRETARIAT DESA .................... Pemerintah
Kab. Kuningan,
Jalan……………No…. Telp…………
Keca. Dan Desa
KUNINGAN
serta alamat
Kode Pos…….

Lembar ke : ………………
Kode No : ........................ Jabatan
Pemberi
Nomor : ........................ Perintah

SURAT PERINTAH PERJALANAN DINAS


(S P P D) Memuat
identitas
pejabat yang
melaksanakan
1. Pejabat yang memberi perintah Sekretaris Desa perjalanan
dinas
2. Nama Pegawai yang diperintah
3. a. Jabatan Memuat
b. Tingkat menurut peraturanperjalanan maksud dari
perjalanan
4. Maksud Perjalanan Dinas dinas. Diurai
5. Alat angkut yang dipergunakan singkat
6. a. Tempat berangkat
Alamat tujuan
b. Tempat tujuan dan sarana
transportasi
7. a. Lamanya Perjalanan Dinas yang digunakan
b. Tanggal berangkat
c. Tanggal harus kembali
Lamanya
8. Pengikut perjalanan dinas
9. Pembebanan Anggaran yang dilakukan
a. Instansi
b. Mata Anggaran Jumlah dan
identitas
10. Keterangan lain-lain pengikut.
1.Nama/NIP
2.Nama/NIP

Dikeluarkan di ....................
Pada tanggal ......................
Fasilitas yang
diberikan

a.n. KEPALA DESA ..................


SEKRETARIS DESA,

NAMA DENGAN GELAR


38

SPPD No. : .........................


Berangkat dari
(tempat kedudukan) : .........................
Pada tanggal : .........................
Ke : .........................

Selaku pelaksana Teknis kegiatan

II. Tiba di : ....................................... Berangkat dari : .................


Pada tanggal : ....................................... Ke : .................
Kepala Pada tanggal : .................
Kepala

III. Tiba di : ....................................... Berangkat dari : .................


Pada tanggal : ....................................... Ke : .................
Kepala Pada tanggal : .................
Kepala

IV. Tiba di : ....................................... Berangkat dari : ................


Pada tanggal : ....................................... Ke : .................
Kepala Pada tanggal : .................
Kepala

V. Tiba kembali di :
Pada tanggal : ........................................

Telah diperiksa, dengan keterangan bahwa perjalanan


tersebut diatas benar dilakukan atas perintahnya dan semata-
mata untuk kepentingan jabatan dalam waktu yang sesingkat-
singkatnya.

a.n. KEPALA DESA .....................


SEKRETARIS DESA,

NAMA DENGAN GELAR


______________________________________________________________
VI. CATATAN LAIN-LAIN
______________________________________________________________

VII. PERHATIAN

Pejabat yang berwenang menerbitkan SPPD, pegawai yang melakukan perjalanan dinas,
para pejabat yang mengesahkan tanggal berangkat/tiba serta Bendaharawan bertanggung
jawab berdasarkan peraturan-peraturan Keuangan Negara apabila Negara mendapat rugi
akibat kesalahan, kealpaannya.
39

J. PENGUMUMAN SEKRETARIS DESA ATAS NAMA KEPALA

PEMERINTAH KABUPATEN KUNINGAN Lambang


Daerah dan
KECAMATAN .............................. tulisan
SEKRETARIAT DESA ................... Pemerintah
Kab. Kuningan,
Jalan……………No…. Telp…………
Kec, Desa serta
KUNINGAN
alamat
Kode Pos…….

PENGUMUMAN Penomoran
berurutan
dalam satu
NOMOR : …………… tahun takwin

TENTANG

..........................................................................
..........................................................................

Judul
Pengumuman
ditulis dengan
................................................................................................................. huruf kapital
............................................................................................................................
............................................................................................................................

.................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................

................................................................................................................. Memuat alasan,


............................................................................................................................ peraturan yang
............................................................................................................................ menjadi dasar,
dan
pemberitahuan
tentang hal
tertentu yang
dianggap
Ditetapkan di ................ mendesak
Pada tanggal ………….

a.n. KEPALA DESA .........


SEKRETARIS DESA,

NAMA DENGAN GELAR


40

K. LAPORAN SEKRETARIS DESA ATAS NAMA KEPALA DESA

PEMERINTAH KABUPATEN KUNINGAN Lambang


Daerah dan
KECAMATAN .............................. tulisan
SEKRETARIAT DESA .................... Pemerintah
Kab. Kuningan,
Jalan……………No…. Telp…………
Kec, Desa serta
KUNINGAN
alamat
Kode Pos…….

Judul laporan
LAPORAN ditulis dengan
huruf kapital
TENTANG
.............................................................................

I. Pendahuluan.

A. Umum/latar belakang

B. Landasan Hukum

C. Maksud dan Tujuan Memuat


laporan
tentang
pelaksanaan
tugas
II. Kegiatan yang dilaksanakan, kedinasan

III. Hasil yang dicapai,

IV. Kesimpulan dan Saran

V. Penutup.

Kota sesuai
alamat dan
Dibuat di .................... tanggal
Pada tanggal : ........... penandata
nganan
a.n. KEPALA DESA ..................
SEKRETARIS DESA,

NAMA DENGAN GELAR


41

IV. BENTUK NASKAH DINAS SURAT SEKRETARIS DESA

A. SURAT PERINTAH TUGAS SEKRETARIS DESA


(Kepada Kepala Urusan dan Staf Pelaksana Lingkup Sekretariat Desa)

PEMERINTAH KABUPATEN KUNINGAN Lambang


Daerah dan
KECAMATAN .............................. tulisan
SEKRETRIAT DESA .................... Pemerintah
Kab. Kuningan,
Jalan……………No…. Telp…………
Keca. Dan Desa
KUNINGAN
serta alamat
Kode Pos…….

Penomoran
SURAT PERINTAH TUGAS berurutan
dalan satu
NOMOR. …………………………. tahun takwin

Memuat nama
Nama (yang memberikan perintah) : ............................................... dan jabatan
Jabatan : Sekretaris Desa .................... pemberi
perintah

MEMERINTAHKAN :

Kepada :
Daftar pejabat
a. Nama : ................................................... yang diberi
b. Jabatan : ................................................... perintah

Untuk :

........................................................................................................
............................................................................................................
........................................................................................................ Memuat
............................................................................................................ substansi
arahan yang
diperintahkan
Kota sesuai
alamat dan
Ditetapkan di ........................... tanggal
penandata
Pada tanggal …………………. nganan

SEKRETARIS DESA .......... ,

Nama jabatan
dan nama
NAMA DENGAN GELAR lengkap ditulis
dengan huruf
kapital.

*Apabila diperlukan
42

B. SURAT KETERANGAN PERJALANAN DINAS

PEMERINTAH KABUPATEN KUNINGAN Lambang


Daerah dan
KECAMATAN .............................. tulisan
SEKRETARIAT DESA .................... Pemerintah
Kab. Kuningan,
Jalan……………No…. Telp…………
Keca. Dan Desa
KUNINGAN
serta alamat
Kode Pos…….

Lembar ke : ……………… Jabatan


Pemberi
Kode No : ........................ Perintah
Nomor : ........................

SURAT KETERANGAN PERJALANAN DINAS


(S K P D) Memuat
identitas
pejabat yang
melaksanakan
1. Pejabat yang memberi keterangan Sekretaris Desa perjalanan
dinas
2. Nama Pejabat yang melaksanakan (Nama Kepala Desa)
perjalanan
3. a. Jabatan Kepala Desa Memuat
b. Tingkat menurut peraturan perjalanan - maksud dari
perjalanan
4. Maksud Perjalanan Dinas dinas. Diurai
5. Alat angkut yang dipergunakan singkat
6. a. Tempat berangkat
Alamat tujuan
b. Tempat tujuan dan sarana
transportasi
7. a. Lamanya Perjalanan Dinas yang digunakan
b. Tanggal berangkat
c. Tanggal harus kembali
9. Pembebanan Anggaran Lamanya
perjalanan dinas
a. Instansi yang dilakukan
b. Mata Anggaran Jumlah dan
identitas
10. Keterangan lain-lain pengikut.
1.Nama/NIP
2.Nama/NIP

Dikeluarkan di ....................
Pada tanggal ......................
Fasilitas yang
diberikan

SEKRETARIS DESA,

NAMA DENGAN GELAR


43

SKPD No. : .........................


Berangkat dari
(tempat kedudukan) : .........................
Pada tanggal : .........................
Ke : .........................

Selaku pelaksana Teknis kegiatan

II. Tiba di : ....................................... Berangkat dari : .................


Pada tanggal : ....................................... Ke : .................
Kepala Pada tanggal : .................
Kepala

III. Tiba di : ....................................... Berangkat dari : .................


Pada tanggal : ....................................... Ke : .................
Kepala Pada tanggal : .................
Kepala

IV. Tiba di : ....................................... Berangkat dari : ................


Pada tanggal : ....................................... Ke : .................
Kepala Pada tanggal : .................
Kepala

V. Tiba kembali di :
Pada tanggal : ........................................

Telah diperiksa, dengan keterangan bahwa perjalanan


tersebut diatas benar dilakukan atas perintahnya dan semata-
mata untuk kepentingan jabatan dalam waktu yang sesingkat-
singkatnya.

SEKRETARIS DESA,

NAMA DENGAN GELAR


______________________________________________________________
VI. CATATAN LAIN-LAIN
______________________________________________________________

VII. PERHATIAN

Pejabat yang berwenang menerbitkan SPPD, pegawai yang melakukan perjalanan dinas,
para pejabat yang mengesahkan tanggal berangkat/tiba serta Bendaharawan bertanggung
jawab berdasarkan peraturan-peraturan Keuangan Negara apabila Negara mendapat rugi
akibat kesalahan, kealpaannya.
44

C. LEMBAR DISPOSISI

PEMERINTAH KABUPATEN KUNINGAN Lambang


Daerah dan
KECAMATAN .............................. tulisan
SEKRETARIAT DESA .................. Pemerintah
Kab. Kuningan,
Jalan……………No…. Telp…………
Kec, Desa serta
KUNINGAN
alamat
Kode Pos…….

LEMBAR DISPOSISI
Memuat
identitas surat
yang masuk
Surat dari : Diterima Tgl :
No. Agenda :
No. Surat : Sifat :
Tgl. Surat : Sangat segera Segera
Rahasia

Perihal :

Diteruskan kepada Sdr.: Dengan hormat harap: Memuat isi


disposisi yang
Tanggapan dan Saran diurai secara
........................................... P Proses lebih lanjut ringkas
Koordinasi/konfirmasikan
........................................... ……………………………
……………………………….
...........................................
Dan seterusnya ……….

Catatan :

SEKRETARIS DESA,

Paraf dan tanggal

NAMA DENGAN GELAR Paraf dan


tanggal
disposisi
45

D. NOTULEN

PEMERINTAH KABUPATEN KUNINGAN Lambang


Daerah dan
KECAMATAN .............................. tulisan
SEKRETARIAT DESA ........................ Pemerintah
Kab. Kuningan,
Jalan……………No…. Telp…………
Kec, Desa serta
KUNINGAN
alamat
Kode Pos…….

NOTULEN PERTEMUAN/RAPAT

Sidang/Rapat : .................................................................... Memuat


Hari/Tanggal : .................................................................... tentang
Waktu Panggilan : .................................................................... ketentuan
Waktu sidang/rapat : .................................................................... sidang dan
acaranya
Acara : 1. ................................................................
2. dan seterusnya
3. Penutup. Memuat
pelaksana
Pimpinan Sidang/Rapat yang
berperan
Ketua : .................................................................... dalam acara
Sekretaris : ....................................................................
Pencatat : ....................................................................

Peserta sidang/rapat : 1. ................................................................


2. dan seterusnya.

Memuat isi
Kegiatan Sidang/Rapat : 1. ................................................................ dan hasil
2. dan seterusnya. sidang

1. Kata Pembukaan : ………………………………………………...


2. Pembahasan : ………………………………………………...
3. Peraturan : ………………………………………………...
Alamat dan
tanggal
Tempat, Tanggal, Bulan dan Tahun pembuatan
notulen

MENGETAHUI NOTULIS
PIMPINAN SIDANG/RAPAT SEKRETARIS DESA,
KEPALA DESA,

NAMA DENGAN GELAR NAMA DENGAN GELAR


46

E. MEMO

PEMERINTAH KABUPATEN KUNINGAN Lambang


Daerah dan
KECAMATAN .............................. tulisan
SEKREATRIAT DESA.......................... Pemerintah
Kab. Kuningan,
Jalan……………No…. Telp…………
Kec, Desa serta
KUNINGAN
alamat
Kode Pos…….

Memuat
MEMO alamat
pemberi dan
penerima
Dari : SEKRETARIS DESA memo

Kepada : ...............................................................................

Memuat
I S I : ............................................................................ pemberitahuan
atas ungkapan
permasalahan
.................................................................................................
materi

.................................................................................................

.................................................................................................
.
.................................................................................................

................................................................................................

................................................................................................

Tempat, Tanggal, Bulan dan Tahun

Alamat dan
SEKRETARIS DESA, tanggal
pembuatan
memo

NAMA DENGAN GELAR


47

F. DAFTAR HADIR PERTEMUAN/RAPAT DAN ABSENSI PEGAWAI

PEMERINTAH KABUPATEN KUNINGAN Lambang


Daerah dan
KECAMATAN .............................. tulisan
SEKRETARIAT DESA ........................ Pemerintah
Kab. Kuningan,
Jalan……………No…. Telp…………
Kec, Desa serta
KUNINGAN
alamat
Kode Pos…….

DAFTAR HADIR PERTEMUAN / RAPAT


Memuat
tentang
ketentuan
Hari : .................................................................. sidang atau
rapat di
Tanggal : .................................................................. acaranya

Waktu : ..................................................................

Tempat : ..................................................................

Acara : ..................................................................

Identitas
peserta yang
JABATAN/ TANDA
NO. NAMA KET hadir
PANGKAT TANGAN

1.
2.
3.
dan
seterusnya.

Tempat, Tanggal, Bulan dan Tahun

Mengetahui, SEKRETARIS DESA ..........,


KEPALA DESA,

NAMA DENGAN GELAR NAMA DENGAN GELAR


48

PEMERINTAH KABUPATEN KUNINGAN Lambang


Daerah dan
KECAMATAN .............................. tulisan
SEKRETARIAT DESA ...................... Pemerintah
Kab. Kuningan,
Jalan……………No…. Telp…………
Kec, Desa serta
KUNINGAN
alamat
Kode Pos…….

DAFTAR HADIR ABSENSI PEGAWAI

BULAN DAN TAHUN : ...........................


MINGGU KE : …………………

TANGGAL
NO. NAMA JABATAN KET
1 2 3 4 5 6 7 Dst

Tempat, Tanggal, Bulan dan Tahun

Mengetahui,
KEPALA DESA, SEKRETARIS DESA,

NAMA DENGAN GELAR NAMA DENGAN GELAR


49

G. NOTA DINAS
(Dari Sekdes dan Kasi)

NOTA – DINAS

Kepada : Kepala Desa .......................


Dari : .....................................................................
Tanggal : .....................................................................
Nomor : .....................................................................
Sifat : .....................................................................
Lampiran : .....................................................................
Memuat
Hal : ..................................................................... petunjuk
______________________________________________________________ pemberitahuan,
pernyataan atau
.................................................................................................................. permintaan
............................................................................................................................. bersifat rutin
berupa catatan
............................................................................................................................. ringkas

..................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................

..................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................

Nama jabatan
SEKRETARIS DESA ......,/ dan nama jelas
KEPALA SEKSI ..... DESA ...., huruf kapital

NAMA DENGAN GELAR


50

H. TELAAHAN STAF
(DARI SEKRETARIS DESA, PARA KASI DAN KAUR)

TELAAHAN STAF

Kepada :Kepala Desa ...............................................................


Dari : ..................................................................................................................
Tanggal : ..................................................................................................................
Nomor : ..................................................................................................................
Sifat : ..................................................................................................................
Lampiran : ..................................................................................................................
Hal : ..................................................................................................................

I. Persoalan : .................................................................

II. Praanggapan : .................................................................

III. Fakta-fakta yang mempengaruhi : .................................................................

IV. Analisis : .................................................................

V. Kesimpulan : .................................................................

VI. Saran : .................................................................

SEKRETARIS DESA,/
KASI ...........................,/
KAUR ..........................,

NAMA DENGAN GELAR


51

V. PENEMPATAN a.n, Plt, dan Pj

1. Penggunaan “a.n.”:

a.n. KEPALA DESA ......


SEKRETARIS DESA.....,

NAMA DENGAN GELAR

2. Penggunaan “Plt”:

Plt. KEPALA DESA......


SEKRETARIS DESA.........,

NAMA DENGAN GELAR

3. Penggunaan “Pj” :

Pj. KEPALA DESA .......,

NAMA DENGAN GELAR

VI. PARAF DAN PENULISAN NAMA PADA NASKAH DINAS

A. PARAF
1. Pembubuhan Paraf Hierarkhis:
a. naskah dinas sebelum ditandatangani oleh Kepala Desa dan atau
Sekretaris Desa harus diparaf terlebih dahulu oleh maksimal dua
orang pejabat pemerinatah desa secara berjenjang untuk
bertanggung jawab terhadap substansi, redaksi dan penulisan
naskah dinas tersebut sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya,
penempatan paraf tersebut pada lembar terakhir naskah dinas
sesuai arah jarum jam dimulai dari sebelah kiri nama pejabat
yang akan menandatangani;
b. naskah dinas yang konsepnya dibuat oleh pejabat yang akan
menandatangani naskah dinas tersebut tidak memerlukan paraf;
c. paraf untuk surat perintah perjalanan dinas, dibubuhkan pada
lembar pertama;
52

d. untuk keamanan isi naskah dinas yang jumlahnya lebih dari satu
halaman, sebelum naskah dinas tersebut ditandatangani oleh
pejabat yang berwenang maka harus dibubuhkan paraf pejabat
pengolah pada sudut kanan bawah setiap halaman;
e. naskah dinas dalam bentuk dan susunan produk hukum/surat
yang lebih dari satu lembar, setiap lembarnya di paraf pada pojok
kiri kertas bagian bawah;
f. naskah dinas dalam bentuk dan susunan surat yang mempunyai
lampiran, pada lembar lampiran dipojok sebelah kanan atas
ditulis lampiran:surat, nomor dan tanggal serta pada bagian akhir
sebelah kanan bawah ditandatangani oleh pejabat yang
berwenang.
2. Pembubuhan paraf koordinasi:
a. naskah dinas dalam bentuk dan susunan produk hukum yang
materinya menyangkut kepentingan unit lain sebelum
ditandatangani oleh pejabat yang berwenang harus diparaf
terlebih dahulu oleh unit pengolah, unit lain yang terkait dan
bagian hukum pada setiap lembar naskah;
b. naskah dinas dalam bentuk dan susunan surat yang materinya
menyangkut kepentingan unit lain sebelum ditandatangani oleh
pejabat yang berwenang harus diparaf terlebih dahulu oleh unit
pengolah, unit lain yang terkait pada lembar terakhir naskah;
c. Bak Paraf Koordinasi dibuat dalam bentuk stempel persegi empat.
Contoh paraf hierarkhis dalam bentuk searah jarum jam:

(1) KEPALA DESA, (2) Ket: (1) paraf kasi


(2) paraf seklur

NAMA

(1) SEKRETARIS DESA, (2) Ket: (1) paraf kaur


(2) paraf kasi

NAMA

Contoh paraf hierarkhis dalam bentuk matrik:

Sekretraiat Desa : ........................


Pejabat Paraf Tanggal Ket.
Kaur/Kasi
Sekdes
53

B. NAMA

Penulisan nama pejabat yang berwenang menandatangani naskah dinas


adalah sebagai berikut:
1. penulisan nama Bupati dan nama Wakil Bupati pada naskah dinas
dalam bentuk produk hukum tidak menggunakan gelar;
2. penulisan nama Bupati dan Wakil Bupati pada naskah dinas dalam
bentuk surat dapat menggunakan gelar;
3. nama pejabat yang menduduki jabatan struktural dan fungsional
menggunakan gelar, NIP dan pangkat.

VII. STEMPEL

Stempel Jabatan Kepala Desa, Jabatan Ketua BPD, Sekretariat Desa dan Ketua
Lembaga Desa tidak menggunakan Lambang, dengan ukuran sebagai berikut :

1 cm 2,7 cm 3,8 cm 4 cm

 Contoh Stempel Kepala Desa

PEMERINTAH KABUPATEN KUNINGAN


KECAMATAN KRAMATMULYA
KEPALA DESA CIKASO

 Contoh Stempel Ketua BPD

PEMERINTAH KABUPATEN KUNINGAN


KECAMATAN KRAMATMULYA
KETUA BPD DESA CIKASO

 Contoh Stempel Sekretariat Desa

PEMERINTAH KABUPATEN KUNINGAN


KECAMATAN KRAMATMULYA
DESA CIKASO
SEKRETARIAT
DESA CIKASO
54

PEMERINTAH KABUPATEN KUNINGAN


KECAMATAN KUNINGAN
SEKRETARIAT DESA CIBINUANG
DESA
CIBINUANG

 Contoh Stempel LPM Desa

PEMERINTAH KABUPATEN KUNINGAN


KECAMATAN KRAMATMULYA
LPM DESA CIKASO

 Contoh Stempel LPM Desa

PEMERINTAH KABUPATEN KUNINGAN


KECAMATAN KRAMATMULYA
TP PKK DESA CIKASO

VIII. BENTUK, UKURAN DAN ISI KOP NASKAH DINAS DESA DI LINGKUNGAN
PEMERINTAH KABUPATEN KUNINGAN

1. Kop Surat Kepala Desa adalah lambang Negara Garuda Pancasila


berwarna dengan ukuran 2 cm x 2 cm;
2. Kop Surat Sekretariat Desa adalah Logo Daerah Kabupaten Kuningan
berwarna dengan ukuran 2 cm x 2,5 cm;
3. Ukuran Huruf pada Kop Surat Kepala Desa baik Naskah Surat Biasa
maupun Naskah Produk Hukum adalah 14 dengan ditebalkan (bold)
4. Perbandingan huruf pada kop naskah dinas Sekretariat Desa adalah 2 :
3, yaitu :
a. Ukuran Huruf “2” untuk tulisan nama Pemerintah Kabupaten
Kuningan dan Kecamatan.
b. Ukuran Hurufi “3” untuk tulisan nama Desa;
4. Jenis Huruf Arial untuk Naskah Surat Biasa dan Huruf Bookman Old
Style untuk Naskah Surat Produk Hukum;
55

Contoh 1 : Kop Naskah Dinas Kepala Desa untuk Naskah Dinas Produk Hukum
(tanpa garis bawah dan di bawah halaman kerta TANPA alamat
Kantor Kepala Desa)

KEPUTUSAN KEPALA DESA ............


KECAMATAN ................. KABUPATEN KUNINGAN

Contoh 2 : Kop Naskah Dinas Kepala Desa untuk Naskah Dinas Surat Biasa
(tanpa garis bawah dan di bawah halaman kerta DITULIS alamat
Kantor Kepala Desa)

KEPALA DESA CIPONDOK


KECAMATAN CIBINGBIN KABUPATEN KUNINGAN
SURAT KETERANGAN
NOMOR :

Jalan ...............Nomor ............. Telpon (0232) ............. Fax (0232) ...............


Website ...............e-mail .....................
KUNINGAN 455...... (kode pos)
56

Contoh 1 : Kop Naskah Dinas Sekretariat Desa

PEMERINTAH KABUPATEN KUNINGAN


KECAMATAN ..............................
SEKRETRAIAT DESA ..................
Jalan……………No…. Telp…………

Contoh 2 : Kop Naskah Dinas untuk BPD Kode Pos…….

PEMERINTAH KABUPATEN KUNINGAN


KECAMATAN KRAMATMULYA
BPD CIKASO
Jalan……………No…. Telp…………

Kode Pos…….

IX. BENTUK, UKURAN DAN ISI SAMPUL NASKAH DINAS.

BENTUK.

Sampul Surat berbentuk empat persegi panjang.

Sampul Surat berwarna coklat muda jenis kertas cassing dengan ukuran
masing-masing :

UKURAN PANJANG LEBAR

KANTONG 41 CM 30 CM
FOLIO/MAP 35 CM 25 CM
½ FOLIO 28 CM 18 CM
¼ FOLIO 28 CM 12 M
57

1. CONTOH.

KEPALA DESA CIBINUANG


KECAMATAN KUNINGAN KABUPATEN KUNINGAN

Nomor : ….…../….…../………/……

Kepada
Yth. ……………………………..

di –
……………………….
Kode Pos...

PEMERINTAH KABUPATEN KUNINGAN


KECAMATAN ................
DESA ........................
Jalan .................. No. ..... Telp. ...................... Fax. ...................

Kode Pos ..............

Nomor : ….…../….…../………/
Kepada
Yth. ……………………………..

STEMPEL di –
……………………….

Kode Pos........

PEMERINTAH KABUPATEN KUNINGAN


KECAMATAN KUNINGAN
BADAN PERMUSYAWARTAN DESA
CIBINUANG
Jalan .................. No. ..... Telp. ...................... Fax. ...................

Kode Pos ..............

Nomor : ….…../….…../………/……

Kepada
STEMPEL Yth. ……………………………..

di –
……………………….
Kode Pos...
58

X. MODEL, UKURAN, BAHAN DAN ISI PAPAN NAMA DESA DAN LEMBAGA DESA DI
LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KUNINGAN

1. BENTUK

Papan Nama Desa berbentuk empat persegi panjang dengan dua buah
tiang yang berbentuk segi empat.

Contoh :

2. UKURAN.

 Ukuran Papan Kantor Kepala Desa, BPD

 Ukuran 75 x 150 cm

3. BAHAN

Bahan Papan Nama Desa disesuaikan dengan kebutuhan daerah,


misalnya dari bahan kayu, beton dan lain sebagainya.

 Ukuran Huruf.

Perbandingan ukuran huruf 1 : 2.

a. ukuran huruf “ 1 “ untuk tulisan Pemerintah Kabupaten dan


Kecamatan.
b. ukuranhuruf “ 2 “ untuk tulisan nama Desa.
59

4. ISI PAPAN NAMA

Contoh 1

PEMERINTAH KABUPATEN KUNINGAN


KECAMATAN KRAMATMULYA

DESA CIKASO
Jalan......................No..........Telp...........Fax..........
Kode Pos...........

Contoh 2

PEMERINTAH KABUPATEN KUNINGAN


KECAMATAN KRAMATMULYA
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA
CIKASO
Jalan......................No..........Telp...........Fax..........
Kode Pos...........

Plt. BUPATI KUNINGAN,

DEDE SEMBADA
1

LAMPIRAN III : PERATURAN BUPATI KUNINGAN


NOMOR : 23 TAHUN 2018
TANGGAL : 30 MEI 2018
TENTANG : KETENTUAN TATA NASKAH DINAS DESA
DAN ADMINISTRASI PEMERINTAHAN DESA
DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN
KUNINGAN

BENTUK BUKU ADMINISTRASI PEMERINTAHAN DESA


I. ADMINISTRASI PEMERINTAHAN DESA

A. ADMINISTRASI UMUM

1. BUKU PERATURAN DI DESA

NOMOR DAN NOMOR DAN


NOMOR DAN Tanggal NOMOR DAN TANGGAL TANGGAL
JENIS
NOMOR TANGGAL URAIAN Kesepakatan TANGGAL DIUNDANGKAN DIUNDANGKAN
PERATURAN TENTANG KET.
URUT DITETAPKAN SINGKAT Peraturan DILAPORKAN DALAM DALAM BERITA
DI DESA Desa LEMBARAN DESA DESA

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

MENGETAHUI ……., ……, ………


KEPALA DESA SEKRETARIS DESA ………..

………………………… ………………………………….

Cara Pengisian:
Kolom 1: Diisi dengan nomor secara berurut sesuai dengan banyaknya
Peraturan Desa, Peraturan Bersama atau Peraturan Kepala Desa
yang dicatat.
Kolom 2: Diisi dengan jenis peraturan di Desa yaitu Peraturan Desa,
Peraturan Bersama atau Peraturan Kepala Desa
Kolom 3: Diisi dengan nomor dan tanggal, bulan, tahun ditetapkannya
Peraturan Desa, Peraturan Bersama Kepala Desa atau Peraturan
Kepala Desa.
Kolom 4: Diisi dengan judul/penamaan Peraturan Desa, Peraturan Bersama
Kepala Desa atau Peraturan Kepala Desa.
Kolom 5: Diisi secara jelas dan singkat tentang materi pokok pada Peraturan
Desa, Peraturan Bersama Kepala Desa atau Peraturan Kepala Desa
yang telah ditetapkan
Kolom 6: Diisi Tanggal, Bulan, dan Tahun dari kesepakatan pemerintah desa
dan BPD (khusus untuk peraturan Desa)
Kolom 7: Diisi dengan nomor surat pengantar dan tanggal, bulan dan tahun
pelaporan kepada Bupati/Walikota.
Kolom 8: Diisi dengan tanggal dan nomor sesuai dengan diundangkannya
dalam lembaran desa.
Kolom 9 Diisi dengan tanggal dan nomor sesuai dengan diundangkannya
dalam Berita Desa
Kolom 10: Diisi dengan catatan-catatan lain yang dianggap perlu.
2

2. BUKU KEPUTUSAN KEPALA DESA

NOMOR DAN NOMOR


NOMOR TANGGAL URAIAN KET.
TENTANG SINGKAT DAN TANGGAL
URUT KEPUTUSAN DILAPORKAN
KEPALA DESA
1 2 3 4 5 6

MENGETAHUI ……., ……, ………


KEPALA DESA SEKRETARIS DESA ………..

………………………… ………………………………….

Cara Pengisian:
Kolom 1: Diisi dengan nomor secara berurut sesuai dengan banyaknya
Keputusan Kepala Desa yang dicatat.
Kolom 2: Diisi dengan nomor dan tanggal, bulan, tahun dari Keputusan
Kepala Desa.
Kolom 3: Diisi dengan judul/penamaan keputusan Kepala Desa.
Kolom 4: Diisi secara jelas dan singkat tentang materi pokok pada
Keputusan Kepala Desa yang dicatat
Kolom 5: Diisi dengan nomor surat pengantar dan tanggal, bulan dan tahun
pelaporan kepada Bupati/Walikota.
Kolom 6: Diisi dengan catatan-catatan lain yang dianggap perlu.
3

3. BUKU INVENTARIS DAN KEKAYAAN DESA

KEADAAN
BARANG/ KEADAAN
ASAL BARANG/BANGUNAN BANGUNAN PENGHAPUSAN BARANG DAN BANGUNAN BARANG/BANGUNAN
JENIS
NOMOR AWAL AKHIR TAHUN
BARANG/ KET
URUT TAHUN
BANGUNAN BANTUAN TGL
DIBELI
KAB/ SUMBANGAN BAIK RUSAK RUSAK DIJUAL DISUMBANGKAN PENG BAIK RUSAK
SENDIRI PEMERINTAH PROVINSI KOTA HAPUSAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

MENGETAHUI ……., ……, ………


KEPALA DESA SEKRETARIS DESA ………..

………………………… ………………………………….

Cara Pengisian:
Kolom 1: Diisi dengan nomor secara berurut sesuai dengan jumlah/jenis
inventaris dan kekayaan milik Pemerintah Desa
Kolom 2: Diisi dengan jenis barang/bangunan yang merupakan inventaris
dan kekayaan milik Pemerintah Desa
Kolom 3: Diisi dengan jumlah barang/bangunan yang dibeli atau dibiayai
sendiri oleh Pemerintah Desa
Kolom 4: Diisi dengan jumlah barang/bangunan yang diperoleh dari bantuan
Pemerintah
Kolom 5: Diisi dengan jumlah barang/bangunan yang diperoleh dari bantuan
Pemerintah Provinsi
Kolom 6: Diisi dengan jumlah barang/bangunan yang diperoleh dari bantuan
Pemerintah Kab./Kota
Kolom 7: Diisi dengan jumlah barang/bangunan yang diperoleh dari
Sumbangan
Kolom 8: Diisi dengan jumlah barang/bangunan berdasarkan keadaan pada
awal tahun dalam keadaan baik
Kolom 9: Diisi dengan jumlah barang/bangunan berdasarkan keadaan pada
awal tahun dalam keadaan rusak
Kolom 10: Diisi dengan jumlah barang/bangunan yang dihapus karena rusak
Kolom 11: Diisi dengan jumlah barang / bangunan yang dihapus karena dijual
Kolom 12: Diisi dengan jumlah barang / bangunan yang dihapus karena
Disumbangkan
Kolom 13: Diisi dengan tanggal, bulan, dan tahun penghapusan
Kolom 14: Diisi dengan jumlah barang/bangunan berdasarkan keadaan pada
akhir tahun dalam keadaan baik
Kolom 15: Diisi dengan jumlah barang/bangunan berdasarkan keadaan pada
akhir tahun dalam keadaan rusak
Kolom 16: Diisi dengan catatan-catatan lain yang dianggap perlu
4

4. BUKU APARAT PEMERINTAH DESA

TEMPAT NOMOR DAN NOMOR DAN


NOMOR JENIS DAN PANGKAT PENDIDIKAN TANGGAL TANGGAL
NAMA NIAP NIP AGAMA JABATAN KET
URUT KELAMIN TGL GOLONGAN TERAKHIR KEPUTUSAN KEPUTUSAN
LAHIR PENGANGKATAN PEMBERHENTIAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

MENGETAHUI ……., ……, ………


KEPALA DESA SEKRETARIS DESA ………..

………………………… ………………………………….

Cara Pengisian:
Kolom 1: Diisi dengan nomor secara berurut sesuai dengan jumlah Aparat
Pemerintahan Desa termasuk anggota BPD.
Kolom 2: Diisi dengan nama lengkap.
Kolom 3: Diisi dengan Nomor Induk Aparat Pemerintah Desa bagi perangkat
desa yang bukan berasal dari Pegawai Negeri Sipil.
Kolom 4: Diisi dengan Nomor Induk Pegawai (NIP) bagi aparat Pemerintahan
Desa yang berasal dari Pegawai Negeri Sipil.
Kolom 5: Diisi dengan jenis kelamin, L (untuk Laki-Laki), dan P (untuk
Perempuan).
Kolom 6: Diisi dengan tempat lahir, tanggal, bulan, dan tahun kelahiran.
Kolom 7: Diisi sesuai dengan Agama dan Kepercayaan.
Kolom 8: Diisi dengan pangkat/golongan aparat desa bagi Pegawai Negeri
Sipil.
Kolom 9: Diisi dengan nama jabatan masing-masing Perangkat Desa dan
anggota BPD.
Kolom 10: Diisi dengan pendidikan formal terakhir.
Kolom 11: Diisi dengan nomor, tanggal, bulan dan tahun keputusan
pengangkatan perangkat desa dan anggota BPD.
Kolom 12: Diisi dengan nomor, tanggal, bulan dan tahun keputusan
pemberhentian.
Kolom 13: Diisi dengan catatan-catatan lain yang dianggap perlu.
5

5. BUKU TANAH KAS DESA


NOMOR PATOK
PAPAN
SERTI- PEROLEHAN TKD JENIS TKD TANDA LOKASI PERUNTUKKAN KET
ASAL NAMA MUTASI
FIKAT BATAS
NMOR TANAH LUAS
BUKU KELAS BANTUAN
URUT KAS (m) ASLI TANAH
LETTER PEME PROV KAB/ LAIN- TGL SA TE KE TAMBAK/ TDK TDK
DESA MILIK KERING/ ADA ADA
C/ RINTAH KOTA LAIN PEROLEHAN WAH GAL BUN KOLAM ADA ADA
DESA DARAT
PERSIL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

MENGETAHUI ……., ……, ………


KEPALA DESA SEKRETARIS DESA ………..

………………………… ………………………………….

Cara Pengisian:
Kolom 1: Diisi dengan nomor secara berurut sesuai dengan jumlah tanah kas
Desa
Kolom 2: Diisi dengan asal tanah kas Desa.
Kolom 3: Diisi dengan nomor sertifikat, atau buku Letter C, atau Persil.
Kolom 4: Diisi dengan luas tanah kas Desa dalam meter persegi (M2).
Kolom 5: Diisi dengan kelas tanah kas Desa (SI, DI, dan sebagainya).
Kolom 6: Diisi dengan luas tanah kas Desa yang perolehannya dibeli atas
biaya Pemerintah Desa.
Kolom 7: Diisi dengan luas tanah kas Desa yang diperoleh dari bantuan
Pemerintah.
Kolom 8: Diisi dengan luas tanah kas Desa yang diperoleh dari bantuan
Pemerintah Provinsi.
Kolom 9: Diisi dengan luas tanah kas Desa yang diperoleh dari bantuan
Pemerintah Kabupaten/Kota.
Kolom 10: Diisi dengan luas tanah kas Desa yang diperoleh dari bantuan
lainnya.
Kolom 11: Diisi dengan tanggal, bulan, dan tahun perolehan tanah kas Desa.
Kolom 12: Diisi dengan luas tanah kas Desa untuk jenis sawah.
Kolom 13: Diisi dengan luas tanah kas Desa untuk jenis tegalan.
Kolom 14: Diisi dengan luas tanah kas Desa untuk jenis kebun.
Kolom 15: Diisi dengan luas tanah kas Desa untuk jenis tambak/kolam.
Kolom 16: Diisi dengan luas tanah kas Desa untuk jenis tanah kering/darat.
Kolom 17: Diisi dengan luas tanah kas Desa yang sudah ada patok tanda
batas.
Kolom 18: Diisi dengan luas tanah kas Desa yang belum ada patok tanda
batas.
Kolom 19: Diisi dengan luas tanah kas Desa yang sudah ada papan nama.
Kolom 20: Diisi dengan luas tanah kas Desa yang belum ada papan nama.
Kolom 21: Diisi dengan nama lokasi tanah kas Desa.
Kolom 22: Diisi sesuai peruntukan/pemanfaatan tanah kas Desa.
Kolom 23 Diisi setiap terjadi mutasi tanah kas Desa.
Kolom 24: Diisi dengan catatan-catatan lain yang dianggap perlu
6

6. BUKU TANAH DI DESA

STATUS HAK TANAH (M2) PENGGUNAAN TANAH (M2)


NAMA SUDAH BELUM
NON PERTANIAN PERTANIAN
PER- BERSERTIFIKAT BERSERTIFIKAT
NOMOR JML MUTASI
ORANGAN KET
URUT (M2) PETERNAKAN HUTAN TANAH LAIN-
/ BADAN PERDAGANGAN FASILITAS HUTAN TANAH
HUKUM HM HGB HP HGU HPL MA VI TN PERUMAHAN PERKANTORAN INDUSTRI SAWAH TEGALAN PERKEBUNAN / LEBAT/ DI LAIN
DAN JASA UMUM BELUKAR KOSONG
PERIKANAN LINDUNG DESA

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

MENGETAHUI ……., ……, ………


KEPALA DESA SEKRETARIS DESA ………..

………………………… ………………………………….

Cara Pengisian:

Kolom 1: Diisi dengan nomor secara berurut sesuai dengan jumlah tanah di Desa
Kolom 2: Diisi dengan nama pemilik/pemegang hak atas tanah
Kolom 3: Diisi dengan luas tanah dalam meter persegi (m2)
Kolom 4: Diisi dengan luas tanah yang bersertifikat dengan status sebagai Hak Milik
Kolom 5: Diisi dengan luas tanah yang bersertifikat dengan status sebagai Hak Guna Bangunan
Kolom 6: Diisi dengan luas tanah yang bersertifikat dengan status sebagai Hak Pakai
Kolom 7: Diisi dengan luas tanah yang bersertifikat dengan status sebagai Hak Guna Usaha
Kolom 8: Diisi dengan luas tanah yang bersertifikat dengan status sebagai Hak Pengelolaan
Kolom 9: Diisi dengan luas tanah yang bersertifikat dengan status sebagai Hak Milik Adat
Kolom 10: Diisi dengan luas tanah yang bersertifikat dengan status sebagai Hak Verponding Indonesia (milik pribumi)
Kolom 11: Diisi dengan luas tanah yang bersertifikat dengan status sebagai Tanah Negara
Kolom 12: Diisi dengan luas tanah non pertanian yang penggunaannya untuk perumahan
Kolom 13: Diisi dengan luas tanah non pertanian yang penggunaannya untuk perdagangan dan jasa
Kolom 14: Diisi dengan luas tanah non pertanian yang penggunaannya untuk perkantoran
Kolom 15: Diisi dengan luas tanah non pertanian yang penggunaannya untuk usaha industry
Kolom 16: Diisi dengan luas tanah non pertanian yang penggunaannya untuk fasilitas umum
Kolom 17: Diisi dengan luas tanah pertanian yang penggunaannya untuk sawah baik yang beririgasi maupun non irigasi
7

Kolom 18: Diisi dengan luas tanah pertanian yang penggunaannya untuk tegalan
Kolom 19: Diisi dengan luas tanah pertanian yang penggunaannya untuk perkebunan
Kolom 20: Diisi dengan luas tanah pertanian yang penggunaannya untuk peternakan/perikanan
Kolom 21: Diisi dengan luas tanah pertanian yang penggunaannya untuk hutan belukar yang dapat dibuka usaha pertanian
Kolom 22: Diisi dengan luas tanah pertanian yang penggunaannya untuk hutan lebat/lindung sebagai sumber air dan
kelestarian alam
Kolom 23: Diisi setiap terjadi mutasi tanah di desa
Kolom 24: Diisi dengan luas tanah pertanian yang penggunaannya untuk tanah kosong yang ditelantarkan
Kolom 25: Diisi dengan luas tanah pertanian yang penggunaannya untuk lain-lain
Kolom 26: Diisi dengan catatan-catatan lain yang dianggap perlu
8

7. BUKU AGENDA

TANGGAL SURAT MASUK SURAT KELUAR


NOMOR PENERIMAAN/
ISI DITUJUKAN ISI KET
URUT PENGIRIMAN NOMOR TANGGAL PENGIRIM NOMOR TANGGAL
SURAT SINGKAT KEPADA SURAT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

MENGETAHUI ……., ……, ………


KEPALA DESA SEKRETARIS DESA ……….

………………………… ………………………………….

Cara Pengisian:
Kolom 1: Diisi dengan nomor secara berurut sesuai dengan urutan surat masuk
dan keluar
Kolom 2: Diisi dengan tanggal diterimanya surat atau tanggal pengiriman surat
Kolom 3: Diisi dengan nomor surat masuk
Kolom 4: Diisi dengan tanggal, bulan dan tahun surat masuk
Kolom 5: Diisi dengan nama instansi pengirim surat masuk
Kolom 6: Diisi dengan perihal surat masuk
Kolom 7: Diisi dengan nomor surat keluar
Kolom 8: Diisi dengan tanggal, bulan dan tahun surat keluar
Kolom 9: Diisi dengan nama instansi yang dituju
Kolom 10: Diisi dengan perihal surat keluar
Kolam 11: Diisi dengan catatan-catatan lain yang dianggap perlu
9

8. BUKU EKSPEDISI

NOMOR TANGGAL TANGGAL DAN ISI SINGKAT SURAT DITUJUKAN


KETERANGAN
URUT PENGIRIMAN NOMOR SURAT YANG DIKIRIM KEPADA
1 2 3 4 5 6

MENGETAHUI ……., ……, ………


KEPALA DESA SEKRETARIS DESA ………..

………………………… ………………………………….

Cara Pengisian:
Kolom 1: Diisi dengan nomor secara berurut sesuai dengan surat yang dikirim
Kolom 2: Diisi dengan tanggal, bulan dan tahun surat dikirim
Kolom 3: Diisi dengan tanggal, bulan, tahun dan nomor surat dikirim
Kolom 4: Diisi dengan perihal surat yang dikirim
Kolom 5: Diisi dengan nama pihak yang dituju
Kolom 6: Diisi dengan catatan-catatan lain yang dianggap perlu
10

9. BUKU LEMBARAN DESA DAN BERITA DESA

JENIS NOMOR DAN


NOMOR PERATURAN DI DIUNDANGKAN
TANGGAL TENTANG KET
URUT DESA DITETAPKAN
TANGGAL NOMOR
1 2 3 4 5 6 7

MENGETAHUI ……., ……, ………


KEPALA DESA SEKRETARIS DESA ………..

………………………… ………………………………….

Cara Pengisian:
Kolom 1: Diisi dengan nomor urut pencatatan lembaran Desa dan Berita Desa
Kolom 2 Diisi dengan jenis peraturan di Desa (Peraturan Desa, Peraturan
Bersama atau Peraturan Kepala Desa
Kolom 3: Diisi dengan nomor, tanggal, bulan dan tahun di tetapkannya Peraturan
Desa, Peraturan Bersama atau Peraturan Kepala Desa
Kolom 4: Diisi dengan materi Peraturan Desa, Peraturan Bersama atau Peraturan
Kepala Desa
Kolom 5: Diisi dengan tanggal, bulan dan tahun, diundangkannya Peraturan
Desa, Peraturan Bersama atau Peraturan Kepala Desa
Kolom 6: Diisi dengan nomor, diundangkannya Peraturan Desa, Peraturan
Bersama atau Peraturan Kepala Desa
Kolom 7: Diisi dengan catatan-catatan lain yang dianggap perlu
11

B. ADMINISTRASI PENDUDUK

1. BUKU INDUK PENDUDUK

TEMPAT & KEDU


DAPAT
NAMA STATUS TANGGAL ALAMAT DUKAN
NOMOR JENIS LAHIR PENDIDIKAN MEM KE NOMOR
LENGKAP/ PERKA AGAMA PEKERJAAN LENG DLM NIK KET
URUT KELAMIN TERAKHIR BACA WARGANEGARAAN KK
PANGGILAN WINAN TEMPAT KAP KELU
TGL HURUF
LAHIR ARGA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

MENGETAHUI ……., ……, ………


KEPALA DESA SEKRETARIS DESA ………..

………………………… ………………………………….

Cara Pengisian:

Kolom 1: Diisi dengan nomor secara berurutan dari nomor 1 (satu), dan
seterusnya sesuai dengan jumlah kartu keluarga setiap kepala
keluarga disediakan satu halaman dan diiisi secara berurut
berdasarkan kartu keluarga yang sudah diisi oleh kepala keluarga
Kolom 2: Diisi dengan nama lengkap dan atau kalau ada disebutkan nama
panggilan.
Kolom 3: Diisi dengan huruf L (untuk Laki-Laki), dan P (untuk Perempuan)
Kolom 4: Diisi dengan Status Perkawinan yaitu K yang sudah Kawin, BK yang
Belum Kawin, JD Janda, DD Duda
Kolom 5: Diisi dengan tempat lahir yakni nama Desa, Kecamatan,
Kabupaten/Kota, dimana yang bersangkutan dilahirkan
Kolom 6: Diisi dengan tanggal, bulan dan tahun kelahiran yang bersangkutan
Kolom 7: Diisi sesuai dengan Agama dan Kepercayaan
Kolom 8: Diisi dengan Pendidikan terakhir baik formal maupun informal
Kolom 9: Diisi dengan jenis pekerjaan
Kolom10: Diisi dengan huruf L (bagi yang dapat membaca huruf latin), D
(Daerah), A (Arab), AL (Arab dan Latin), AD (Arab dan Daerah), dan ALD
(Arab, Latin, Daerah)
Kolom 11: Diisi dengan Kewarganegaraan (WNI atau WNA)
Kolom 12: Diisi dengan alamat lengkap
Kolom 13: Diisi dengan KK (Kepala Keluarga), Ist (Istri), AK (Anak Kandung), AA
(Anak Angkat), Pemb (Pembantu).
Kolom 14: Diisi dengan Nomor Induk Kependudukan
Kolom 15: Diisi dengan nomor Kartu Keluarga
Kolom 16: Diisi dengan catatan-catatan lain yang dianggap perlu.
12

2. BUKU MUTASI PENDUDUK DESA

BUKU MUTASI PENDUDUK DESA BULAN … TAHUN …


TEMPAT &
NAMA PENAMBAHAN PENGURANGAN KET
NOMOR TANGGAL LAHIR JENIS KEWARGA
LENGKAP/
URUT KELAMIN NEGARAAN DATANG PINDAH
PANGGILAN TEMPAT TANGGAL TANGGAL TANGGAL MENINGGAL TANGGAL
DARI KE
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

MENGETAHUI ……., ……, ………


KEPALA DESA SEKRETARIS DESA ………..

………………………… ………………………………….

Cara Pengisian:
Kolom 1: Diisi dengan nomor secara berurutan dari nomor 1 (satu), dan
seterusnya sesuai dengan urutan mutasi/perubahan penduduk
Kolom 2: Diisi dengan nama lengkap dan kalau ada disebutkan nama panggilan
yang bersangkutan
Kolom 3: Diisi dengan tempat lahir yakni nama Desa, Kecamatan,
Kabupaten/Kota, dimana yang bersangkutan dilahirkan
Kolom 4: Diisi dengan tanggal, bulan dan tahun kelahiran yang bersangkutan
Kolom 5: Diisi dengan huruf L (untuk Laki-Laki), dan P (untuk Perempuan)
Kolom 6: Diisi dengan Kewarganegaraan (WNI atau WNA)
Kolom 7: Diisi dengan asal tempat dan alamat semula dari penduduk yang baru
Dating
Kolom 8: Diisi dengan tanggal, bulan, dan tahun kedatangan dari penduduk
yang baru ke Desa dimaksud
Kolom 9: Diisikan dengan lokasi tujuan pindah
Kolom10: Diisikan dengan tanggal, bulan, dan tahun kepindahan sesuai dengan
surat keterangan pindah
Kolom 11: Diisikan dengan tempat meninggal dari orang tersebut
Kolom 12: Diisikan dengan tanggal, bulan, dan tahun atas meninggalnya orang
Tersebut
Kolom 13: Diisi dengan catatan-catatan lain yang dianggap perlu.
13

3. BUKU REKAPITULASI JUMLAH PENDUDUK

BUKU REKAPITULASI JUMLAH PENDUDUK BULAN … TAHUN …


JUMLAH PENDUD UK AWAL BULAN TAMBAHAN BULAN INI PENGURANGAN BULAN INI
JML PENDUDUK AKHIR BULAN
WNA WNI LAHIR DATANG MENINGGAL PINDAH
NOMOR NAMA DUSUN/ JML JML
WNA WNI WNA WNI WNA WNI WNA WNI WNA WNI JML JML KET
URUT LINGKUNGAN JLH KK ANGGOTA JIWA JML
L P L P ANGGOTA JIWA
KELUARGA (7+8) L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P KK
KELUARGA (31+32)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33

MENGETAHUI ……., ……, ………


KEPALA DESA SEKRETARIS DESA ………..

………………………… ………………………………….
Cara pengisian Buku Rekapitulasi Jumlah Penduduk:
Kolom 1: Diisi dengan nomor secara berurutan dari nomor 1, dan seterusnya sesuai dengan jumlah dusun/lingkungan di Desa yang
bersangkutan
Kolom 2: Diisi dengan nama dusun atau wilayah bagian Desa dari Desa yang bersangkutan.
Kolom 3 – 9: Kolom (3) diisi dengan jumlah laki-laki dari Warga Negara Asing. Kolom (4) diisi dengan jumlah perempuan dari Warga
Negara Asing. Kolom (5) diisi dengan jumlah laki-laki dari Warga Negara Indonesia. Kolom (6) diisi dengan jumlah
perempuan Warga Negara Indonesia. Kolom (7) diisi dengan jumlah kepala keluarga. Kolom (8) diisi dengan jumlah anggota
keluarga. Kolom 9 diisi jumlah jiwa/penduduk dengan cara menambahkan jumlah pada kolom (7) dan kolom (8)
Kolom 10 – 17: Kolom (10) diisi dengan jumlah tambahan laki-laki karena lahir dari Warga Negara Asing. Kolom (11) diisi dengan jumlah
tambahan perempuan karena lahir dari Warga Negara Asing. Kolom (12) diisi dengan jumlah tambahan laki-laki karena
lahir dari Warga Negara Indonesia. Kolom (13) diisi dengan jumlah tambahan perempuan karena lahir dari Warga Negara
Indonesia. Kolom (14) diisi dengan jumlah tambahan laki-laki dari Warga Negara Asing yang datang/pindah ke desa
tersebut. Kolom (15) diisi jumlah tambahan perempuan bagi Warga Negara Asing yang datang/pindah ke desa tersebut.
Kolom (16) diisi dengan jumlah tambahan laki-laki dari warga Negara Indonesia yang datang/pindah ke desa tersebut.
Kolom (17) diisi dengan jumlah tambahan perempuan dari Warga Negara Indonesia yang datang/pindah ke desa tersebut.
14

Kolom 18 – 21: (Kolom 18) diisi dengan jumlah laki-laki yang kurang karena meninggal dari Warga Negara Asing. kolom (19) diisi dengan
jumlah perempuan yang kurang karena meninggal dari Warga Negara Asing, Kolom (20) diisi dengan jumlah laki-laki yang
kurang karena meninggal dari Warga Negara Indonesia, Kolom (21) diisi dengan jumlah perempuan yang kurang karena
meninggal dari Warga Negara Indonesia.
Kolom 22: Diisi dengan jumlah laki-laki yang pindah dari Warga Negara Asing
Kolom 23: Diisi dengan jumlah perempuan yang pindah dari Warga Negara Asing
Kolom 24: Diisi dengan jumlah laki-laki yang pindah dari Warga Negara Indonesia
Kolom 25: Diisi dengan jumlah perempuan yang pindah dari Warga Negara Indonesia
Kolom 26 - 31: Kolom (26) diisi dengan jumlah laki-laki dari Warga Negara Asing. Kolom (27) diisi dengan jumlah perempuan dari Warga
Negara Asing, Kolom (28) diisi dengan jumlah laki-laki dari Warga Negara Indonesia, Kolom (29) diisi dengan jumlah
perempuan dari Warga Negara Indonesia. Kolom (30) diisi dengan jumlah kepala keluarga. Kolom (31) diisi dengan jumlah
anggota keluarga. Kolom (32) diisi dengan jumlah jiwa dengan cara menambahkan jumlah pada kolom (30) dan kolom (31)
Kolom 32: Diisi dengan catatan-catatan lain yang dianggap perlu.
15

4. BUKU PENDUDUK SEMENTARA

BUKU PENDUDUK SEMENTARA TAHUN ……..

JENIS NOMOR TEMPAT DAN NAMA DAN


NOMOR NAMA KELAMIN PEKER KEWARGANEGARAAN MAKSUD DAN TUJUAN DATANG
IDENTITAS/ TANGGAL DATANG DARI ALAMAT YG PERGI TANGGAL KET
URUT LENGKAP JAAN KEDATANGAN TANGGAL
L P TANDA PENGENAL LAHIR/ UMUR KEBANGSAAN KETURUNAN DIDATANGI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

MENGETAHUI ……., ……, ………


KEPALA DESA SEKRETARIS DESA ………..

………………………… ………………………………….

Buku ini diisi apabila setiap orang baik warga negara indonesi ataupun asing yang melakukan kunjungan singkat ke suatu desa (tamu).
Buku ini terdiri dari 15 kolom dengan cara pengisian sebagai berikut :
Kolom 1: Diisi dengan nomor secara berurutan dari nomor 1, dan seterusnya sesuai dengan jumlah penduduk sementara
Kolom 2: Diisi dengan nama lengkap tamu yang bersangkutan
Kolom 3: Diisi dengan huruf L (untuk Laki-Laki)
Kolom 4: Diisi dengan huruf P (untuk Perempuan)
Kolom 5: Diisi dengan nomor identitas atau tanda pengenal dari tamu yang bersangkutan
Kolom 6: Diisi dengan nama desa dan kecamatan serta Kabupaten/Kota tempat yang bersangkutan dilahirkan dan tanggal, bulan dan
tahun kelahiran yang bersangkutan
Kolom 7: Diisi sesuai dengan pekerjaan yang bersangkutan. Misalnya PNS (Pegawai Negeri Sipil), TNI/POLRI, karyawan, buruh, nelayan,
mahasiswa dan lain sebagainya, kalau belum mempunyai pekerjaan diberi tanda strip (-)
Kolom 8 Diisi dengan WNl bagi penduduk asli Warga Negara Indonesia
Kolom 9: Diisi dengan nama negara asalnya, WNA bagi penduduk Warga Negara Asing
Kolom10: Diisi dengan lokasi/tempat kedatangan/asal tamu yang bersangkutan
Kolom 11: Diisi dengan maksud dan tujuan kedatangan tamu yang bersangkutan
16

Kolom 12: Diisi dengan nama dan alamat yang dikunjungi di desa yang bersangkutan
Kolom 13: Diisi dengan tanggal kedatangan di desa yang bersangkutan
Kolom 14: Diisi dengan tanggal kepergian/kepulangan tamu yang bersangkutan
Kolom 15: Diisi dengan catatan-catatan lain yang dianggap perlu.
17

5. BUKU KARTU TANDA PENDUDUK DAN BUKU KARTU KELUARGA

BUKU KARTU TANDA PENDUDUK TAHUN……… DAN BUKU KARTU KELUARGA

TGL
TEMPAT/ TEMPAT DAN STATUS
NOMOR NO. NAMA JENIS Gol. STATUS ORANG TUA MULAI
NIK TANGGAL AGAMA PENDIDIKAN PEKERJAAN ALAMAT TANGGAL HUB. KEWARGANEGARAAN KET
URUT KK LENGKAP KELAMIN
LAHIR
Darah PERKAWINAN
DIKELUARKAN KELUARGA
TINGGAL
DI DESA
AYAH IBU
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

MENGETAHUI ……., ……, ………


KEPALA DESA SEKRETARIS DESA ………

………………………… ………………………………….

Cara Pengisian:
Kolom 1: Diisi dengan nomor secara berurut sesuai dengan banyaknya kartu keluarga yang dicatat.
Kolom 2: Diisi dengan nomor Kartu Keluarga
Kolom 3: Diisi dengan Nama Lengkap sesuai dengan Kartu Tanda Penduduk
Kolom 4: Diisi dengan Nomor Induk Kependudukan
Kolom 5: Diisi dengan huruf L (untuk Laki-Laki), dan P (untuk Perempuan)
Kolom 6: Diisi dengan tempat lahir, tanggal, bulan, dan tahun kelahiran
Kolom 7: Diisi dengan golongan darah
Kolom 8: Diisi sesuai dengan Agama dan Kepercayaan
Kolom 9: Diisi dengan Pendidikan terakhir
Kolom10: Diisi dengan Pekerjaan
Kolom 11: Diisi dengan Alamat Tempat Tinggal lengkap dengan RT/RW
Kolom 12: Diisi dengan Status Perkawinan
Kolom 13: Diisi dengan tempat dan tanggal dikeluarkan E-KTP
18

Kolom 14: Diisi dengan Status Hubungan Keluarga (Bapak, Ibu, Anak, atau Hubungan lainnya)
Kolom 15: Diisi dengan Kewarganegaraan (WNI atau WNA)
Kolom 16 dan Diisi dengan nama orang tua
Kolom 17:
Kolom 18: Diisi dengan tanggal mulai tinggal di desa
Kolom 19: Diisi dengan catatan-catatan lain yang dianggap perlu
19

C. ADMINISTRASI KEUANGAN DESA

1. BUKU ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA

BUKU ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA


PEMERINTAH DESA………
TAHUN ANGGARAN…….

KODE URAIAN JUMLAH JUMLAH LEBIH/ KET.


REKENING ANGGARAN REALISASI KURANG
(Rp.) (Rp.) (Rp.)
1 2 3 4 5 6
PINDAHAN SALDO (SEMESTER PERTAMA)
1 PENDAPATAN
1.1 Pendapatan Asli Desa
1.1.1 Hasil Usaha
1.1.1.1 Hasil usaha BUMDES
Hasil tanah kas desa (yang tidak digunakan
1.1.1.2 untuk mendukung pelaksanaan tugas
pemerintahan desa)
1 . 1 . 2 Hasil Aset
1 . 1 . 2 . 1 Tambatan perahu
1 . 1 . 2 . 2 Pasar desa
1 . 1 . 2 . 3 Tempat pemandian umum
1 . 1 . 2 . 4 Jaringan irigasi
Lain-lain kekayaan milik desa (bangunan
1.1.2.5 desa, dll)
1.1. 3 Hasil Swadaya, Partisipasi dan Gotong Royong
1.1. 3.1 Swadaya dalam bentuk uang
1.1. 4 lain-lain Pendapatan Asli Desa yang Sah
1.1. 4.1 Pungutan desa
1.1. 4.2 Bunga Bank
1.2 Pendapatan Transfer
1.2. 1 Dana Desa
1.2.2 Bagian Dari Hasil Pajak Daerah Dan Retribusi
Daerah Kabupaten
1 . 2 . 2 .1 Bagian Dari Hasil Pajak Daerah Kabupaten
1 . 2 . 2 .1 Bagian Dari Hasil Retribusi Daerah Kabupaten
1 . 2 . 3 Alokasi Dana Desa (ADD)
1 . 2 . 4 Bantuan Keuangan
1 . 2 . 4 . 1 Bantuan Propinsi
1 . 2 . 4 . 1 .1 Bantuan keuangan .........
1 . 2 . 4 . 1 .2 Bantuan keuangan ...............
1 . 2 . 4 . 2 Bantuan Kabupaten
1 . 2 . 4 . 2 .1 Bantuan keuangan .........
1 . 2 . 4 . 2 .2 Bantuan keuangan ............
1 . 3 Pendapatan Lain-Lain
Hibah Dan Sumbangan Pihak Ketiga Yang
1.3.1 Tidak Mengikat
1.3.2 Lain-lain pendapatan desa yang sah
1.3.2.1 Hasil kerja sama dengan pihak ketiga
1.3.2.2 Bantuan perusahaan
2 BELANJA
2.1 Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
Penghasilan tetap dan tunjangan Kades dan
2.1.1 Perangkat Desa
2.1.2 Operasional Pemerintah Desa
2.1.3 Tunjangan BPD
2.1.4 Insentif RT dan RW
2.2 Bidang Pembangunan Desa
2.2.1 Kegiatan .................
2.2.1.2 Belanja Barang dan Jasa
2.2.1.3 Belanja Modal
dst Dst
20

1 2 3 4 5 6
2.3 Belanja Bidang Pembinaan Kemasyarakatan
2.3.1 Kegiatan …………………………………………..
2.3.1.2 Belanja barang dan jasa
2.3.1.3 Belanja modal
Dst……… Dst………………………………………………….
2.4 Belanja Bidang Pemberdayaan Masyarakat
2.4.1 Kegiatan …………………………………………..
2.4.1.2 Belanja barang dan jasa
2.4.1.3 Belanja modal
Dst……… Dst………………………………………………….
2.5 Belanja Tak Terduga
2.5.1 Belanja Kejadian Luar Biasa
SURPLUS / DEFISIT (Rp)
3 PEMBIAYAAN
3.1 Penerimaan Pembiayaan
3.1.1 Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA)
3.1.2 Pencairan Dana Cadangan
3.1.3 Hasil Kekayaan Desa yang dipisahkan
JUMLAH (Rp)
3.2 Pengeluaran Pembiayaan Desa
3.2.1 Pembentukan Dana Cadangan
3.2.1.1 Pembentukan Dana Cadangan Pilkades
Dst.... Dst.....
3.2.2 Penyertaan Modal Desa
3.2.2.1 Penyertaaan Modal kepada Bumdes
JUMLAH (Rp)

…….., ……… 20xx

Kepala Desa ………

........................
21

2. BUKU RENCANA ANGGARAN BIAYA

RENCANA ANGGARAN BIAYA

DESA …………………… KECAMATAN …………………………….


TAHUN ANGGARAN ................

1. Bidang : ..............................
2. Kegiatan : ..............................
3. Waktu Pelaksanaan : ………………………..

Rincian Pendanaan:

Nomor urut URAIAN VOLUME HARGA JUMLAH


SATUAN (Rp.)
(Rp.)
1 2 3 4 5

JUMLAH (Rp.)

................., tanggal ………………….

Disetujui/mengesahkan Pelaksana Kegiatan


Kepala Desa

…………………………………… …………………………………….

Cara Pengisian:
Bidang diisi dengan kode rekening berdasarkan klasifikasi kelompok belanja
Desa.
Kegiatan diisi dengan kode rekening sesuai dengan urutan kegiatan dalam
APBDesa.

Kolom Diisi dengan nomor urut


1:
Kolom 2:
Diisi dengan uraian berupa rincian kebutuhan dalam kegiatan
Kolom 3:
Diisi dengan volume dapat berupa jumlah orang/barang
Kolom 4:
Diisi dengan harga satuan yang merupakan besaran untuk
membayar orang/barang
Kolom 5: Diisi dengan jumlah perkalian antara kolom 3 dengan kolom 4
22

3. BUKU KAS PEMBANTU KEGIATAN

BUKU KAS PEMBANTU KEGIATAN


DESA……………….. KECAMATAN…………………..
TAHUN ANGGARAN…………………………………….

1. Bidang :
2. Kegiatan :
Penerimaan (Rp.) Pengeluaran(Rp.)
Jumlah
Nomor Nomor Belanja Saldo Kas
Tanggal Uraian Dari Swadaya Belanja Pengembalian ke
urut Bukti Barang dan (Rp.)
Bendahara Masyarakat Modal Bendahara
Jasa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Pindahan Jumlah dari halaman
sebelumnya
Jumlah
Total Penerimaan Total Pengeluaran
Total Pengeluaran + Saldo Kas

……………., tanggal …………………

MENGETAHUI BENDAHARA DESA,


KEPALA DESA,

………………………………….. ………………………….

Cara Pengisian:
Bidang diisi berdasarkan klasifikasi kelompok.
Kegiatan diisi sesuai dengan yang ditetapkan dalam APBDesa.
Kolom 1: Diisi dengan nomor urut
Kolom 2: Diisi dengan tanggal transaksi
Kolom 3: Diisi dengan uraian transaksi
23

Kolom 4: Diisi dengan jumlah rupiah yang diterima bendahara


Kolom 5: Diisi dengan jumlah rupiah yang diterima dari masyarakat.
Kolom 6: Diisi dengan nomor bukti transaksi
Kolom 7: Diisi dengan jenis pengeluaran belanja barang dan jasa
Kolom 8: Diisi dengan jenis pengeluaran belanja modal
Kolom 9: Diisi dengan jumlah rupiah yang dikembalikan kepada bendahara
Kolom 10: Diisi dengan jumlah saldo kas dalam rupiah
24

4. BUKU KAS UMUM

BUKU KAS UMUM


DESA …………………… KECAMATAN …………………………….
TAHUN ANGGARAN .......................

JUMLAH SALDO
No. Tgl. KODE REKENING URAIAN PENERIMAAN PENGELUARAN NO BUKTI PENGELUARAN
(Rp.) (Rp.) KOMULATIF
1 2 3 4 5 6 7 8 9

JUMLAH Rp. Rp.

……………., tanggal …………………

MENGETAHUI BENDAHARA DESA,


KEPALA DESA,

………………………………….. ………………………….
Cara Pengisian:
Kolom 1: Diisi dengan nomor urut penerima kas atau pengeluaran kas
Kolom 2: Diisi dengan tanggal penerimaan kas atau pengeluaran kas
Kolom 3: Diisi dengan kode rekening penerimaan kas atau pengeluaran kas
Kolom 4: Diisi dengan uraian transaksi penerimaan kas atau pengeluaran kas
Kolom 5: Diisi dengan jumlah rupiah penerimaan kas.
Kolom 6: Diisi dengan jumlah rupiah pengeluaran kas
Kolom 7: Diisi dengan nomor bukti transaksi
Kolom 8: Diisi dengan penjumlahan komulatif pengeluaran kas
Kolom 9: Diisi dengan saldo kas
Catatan :
Sebelum ditandatangani Kepala Desa wajib diperiksa dan diparaf oleh Sekretaris Desa.
25

5. BUKU KAS PEMBANTU

BUKU KAS PEMBANTU PAJAK, RETRIBUSI, DAN PENERIMAAN LAINNYA


DESA …………………… KECAMATAN …………………………….
TAHUN ANGGARAN ........

URAIAN PENYETORAN
PEMOTONGAN SALDO
No. TANGGAL PAJA RE (Rp.)
PL (Rp.) (Rp.)
K T
1 2 3 4 5 6 7 8

JUMLAH

……………., tanggal …………………

MENGETAHUI BENDAHARA DESA,


KEPALA DESA,

…………………… ………………………….

Cara Pengisian:
Kolom 1: Diisi dengan nomor urut penerimaan atau pengeluaran kas pengeluaran
Kolom 2: Diisi dengan tanggal penerimaan atau pengeluaran kas pengeluaran
Kolom 3 s.d 5: Diisi dengan uraian penerimaan pajak, retribusi, dan penerimaan lainnya
Kolom 6: Diisi dengan jumlah rupiah penerimaan kas
Kolom 7: Diisi dengan jumlah rupiah pengeluaran kas
Kolom 8: Diisi dengan saldo buku kas bendahara
26

6. BUKU BANK DESA

BUKU BANK DESA


DESA …………………… KECAMATAN …………………………….
TAHUN ANGGARAN .........

BULAN :
BANK CABANG :
REK. NO. :

PEMASUKAN PENGELUARAN
TANGGAL
URAIAN BUKTI BUNGA PENARIKA BIAYA
No. TRANSAKS SETORAN PAJAK SALDO
TRANSAKSI TRANSAKSI BANK N ADMINISTRAS
I (Rp.) (Rp.)
(Rp.) (Rp.) I (Rp.)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

TOTAL TRANSAKSI BULAN INI


TOTAL TRANSAKSI KUMULATIF
…………., tanggal …………………
MENGETAHUI BENDAHARA DESA,
KEPALA DESA,

………………………………….. ………………………….

Cara Pengisian:
Kolom 1: Diisi dengan nomor urut pemasukan dan pengeluaran dengan Bank
Kolom 2: Diisi dengan tanggal transaksi Bank
Kolom 3: Diisi dengan uraian transaksi pemasukan dan pengeluaran
Kolom 4: Diisi dengan bukti transaksi
Kolom 5: Diisi dengan pemasukan jumlah setoran
Kolom 6: Diisi dengan pemasukan jumlah bunga bank
27

Kolom 7: Diisi dengan pengeluaran jumlah penarikan


Kolom 8: Diisi dengan pengeluaran jumlah pajak
Kolom 9: Diisi dengan pengeluaran biaya administrasi
Kolom 10: Diisi dengan saldo Bank
28

D. ADMINISTRASI PEMBANGUNAN

1. BUKU RENCANA KERJA PEMBANGUNAN


BUKU RENCANA KERJA PEMBANGUNAN
TAHUN …………

NAMA
Nomor SUMBER BIAYA
PROYEK/ LOKASI JUMLAH PELAKSANA MANFAAT KET
urut KEGIATAN PEMERINTAH PROVINSI KAB/KOTA SWADAYA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

MENGETAHUI ……., ……, ………


KEPALA DESA SEKRETARIS DESA ………..

………………………… ………………………………….

Cara Pengisian:
Kolom 1: Diisi dengan nomor secara berurut sesuai dengan banyaknya
jumlah proyek/kegiatan yang akan dilaksanakan
Kolom 2: Diisi dengan uraian nama proyek/kegiatan yang direncanakan
akan dibangun di Desa
Kolom 3: Diisi dengan lokasi proyek/kegiatan yang dibangun
Kolom 4: Diisi dengan sumber biaya yang diperoleh dari Pemerintah untuk
mendukung proyek/kegiatan dimaksud
Kolom 5: Diisi dengan sumber biaya yang diperoleh dari Pemerintah Provinsi
untuk mendukung proyek/kegiatan dimaksud
Kolom 6: Diisi dengan sumber biaya yang diperoleh dari Pemerintah
Kabupaten/Kota untuk mendukung proyek/kegiatan dimaksud
Kolom 7: Diisi dengan sumber biaya yang diperoleh dari swadaya
masyarakat dan lembaga untuk mendukung proyek/kegiatan
dimaksud
Kolom 8: Diisi dengan besarnya jumlah keseluruhan biaya yang mendukung
untuk kegiatan dimaksud baik dari sumber Pemerintah hingga
swadaya masyarakat
Kolom 9: Diisi dengan pelaksana proyek/kegiatan dimaksud
Kolom10: Diisi dengan manfaat dari proyek/kegiatan yang akan dibangun
Kolom 11: Diisi dengan catatan-catatan lain yang dianggap perlu
29

2. BUKU KEGIATAN PEMBANGUNAN

BUKU KEGIATAN PEMBANGUNAN


TAHUN ……………

NAMA SUMBER DANA/BESARAN BIAYA SIFAT PROYEK


NOMOR
PROYEK/ VOLUME KAB/ JLH WAKTU PELAKSANA KET
URUT PEMERINTAH PROV SWADAYA BARU LANJUTAN
KEGIATAN KOTA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

MENGETAHUI ……., ……, ………


KEPALA DESA SEKRETARIS DESA ………..

………………………… ………………………………….

Cara Pengisian:
Kolom 1: Diisi dengan nomor urut nama proyek/kegiatan yang akan
dilaksanakan.
Kolom 2: Diisi dengan uraian nama proyek/kegiatan yang direncanakan akan
dibangun di desa
Kolom 3: Diisi dengan besaran proyek/kegiatan dimaksud
Kolom 4: Diisi dengan sumber biaya yang diperoleh dari Pemerintah
Kolom 5: Diisi dengan sumber biaya yang diperoleh dari Pemerintah Provinsi
Kolom 6: Diisi dengan sumber biaya yang diperoleh dari Pemerintah
Kabupaten/Kota
Kolom 7: Diisi dengan sumber biaya yang diperoleh dari swadaya masyakarat
Kolom 8: Diisi dengan besarnya jumlah keseluruhan biaya yang mendukung
yang diperoleh dari sumber Pemerintah hingga swadaya masyarakat
Kolom 9: Diisi dengan waktu lamanya proyek/kegiatan akan dilaksanakan
Kolom10: Diisi dengan sifat proyek/kegiatan yang akan dibangun merupakan
proyek baru
Kolom 11: Diisi dengan sifat proyek/kegiatan yang akan dibangun merupakan
proyek lanjutan
Kolom 12: Diisi dengan pelaksana proyek/kegiatan dimaksud
Kolom 13: Diisi dengan catatan-catatan lain yang dianggap perlu
30

3. BUKU INVENTARIS HASIL-HASIL PEMBANGUNAN

Nomor JENIS/NAMA HASIL


VOLUME BIAYA LOKASI KETERANGAN
urut PEMBANGUNAN
1 2 3 4 5 6

MENGETAHUI ……., ……, ………


KEPALA DESA SEKRETARIS DESA ………..

………………………… ………………………………….

Cara Pengisian:
Kolom 1: Diisi dengan nomor urut nama jenis/hasil pembangunan yang telah
dilaksanakan.
Kolom 2: Diisi dengan uraian atau nama proyek/kegiatan yang dibangun di
Desa
Kolom 3: Diisi dengan besaran proyek/kegiatan
Kolom 4: Diisi dengan besaran dukungan biaya atas proyek/kegiatan dimakud
Kolom 5: Diisi dengan lokasi proyek/kegiatan yang dibangun
Kolom 6: Diisi dengan catatan-catatan lain yang dianggap perlu
31

4. BUKU KADER PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Nomor JENIS PENDIDIKAN/


NAMA UMUR BIDANG ALAMAT KETERANGAN
urut KELAMIN KURSUS
1 2 3 4 5 6 7 8

MENGETAHUI ……., ……, ………


KEPALA DESA SEKRETARIS DESA ………..

………………………… ………………………………….

Cara Pengisian:
Kolom 1: Diisi dengan nomor urut nama kader pemberdayaan masyarakat
Kolom 2: Diisi dengan nama kader yang ada di Desa
Kolom 3: Diisi dengan umur kader tersebut
Kolom 4: Diisi dengan huruf L (untuk Laki-Laki), dan P (untuk Perempuan)
Kolom 5: Diisi dengan pendidikan formal dan informal kader pemberdayaan
masyarakat
Kolom 6: Diisi dengan bidang keahlian yang ditekuni
Kolom 7: Diisi dengan alamat lengkap
Kolom 8: Diisi dengan catatan-catatan lain yang dianggap perlu.
32

II. FORMAT ADMINISTRASI DAN PEMBUKUAN


BADAN PERMUSYAWARATAN DESA (BPD)

A. FORMAT BUKU ADMINISTRASI BPD

1. Buku Agenda Surat Keluar

SURAT KELUAR
NO TANGGAL HAL KET
NOMOR TANGGAL & ISI TUJUAN
SINGKAT
1 2 3 4 5 6 7

Mengetahui .....,Tgl Bulan Tahun


Ketua BPD..... Sekretaris BPD.....

Cara Pengisian :
Kolom 1 diisi dengan nomor secara berurut sesuai dengan urutan surat
masuk yang diterima
Kolom 2 diisi dengan tanggal surat keluar
Kolom 3 diisi dengan nomor surat keluar
Kolom 4 diisi dengan tanggal, bulan, tahun surat keluar
Kolom 5 diisi dengan hal dan isi singkat surat keluar
Kolom 6 diisi dengan nama instansi yang dituju
Kolom 7 diisi dengan keterangan lain jika diperlukan
33

2. Buku Agenda Surat Masuk

SURAT MASUK

NO TANGGAL NAMA KET


HAL
NOMOR TANGGAL INSTANSI
& ISI SINGKAT
PENGIRIM

1 2 3 4 5 6 7

Cara Pengisian :

Kolom 1 diisi dengan nomor secara berurut sesuai dengan urutan surat
masuk yang diterima
Kolom 2 diisi dengan tanggal surat masuk
Kolom 3 diisi dengan nomor surat masuk
Kolom 4 diisi dengan tanggal, bulan, tahun surat masuk
Kolom 5 diisi dengan nama instansi yang mengirikan surat
Kolom 6 diisi dengan hal dan isi singkat surat masuk
Kolom 7 diisi dengan keterangan lain jika diperlukan

3. Buku Ekspedisi Surat

TANGGAL
NO. TANGGAL DAN HAL & ISI SINGKAT TUJUAN
KET
URUT PENGIRIMAN NOMOR SURAT SURAT
SURAT
1 2 3 4 5 6

Mengetahui .....,Tgl Bulan Tahun


Ketua BPD..... Sekretaris BPD.....

Cara Pengisian :
Kolom 1 diisi dengan nomor secara berurut sesuai dengan surat yang dikirim
Kolom 2 diisi dengan tanggal pengiriman surat
Kolom 3 diisi dengan tanggal dan nomor surat yang dikirim
Kolom 4 diisi dengan hal dan isi singkat surat yang dikirim
Kolom 5 diisi dengan instansi yang dituju
Kolom 6 diisi dengan penjelasan atau catatan lain jika ada
34

4. Buku Data Inventaris BPD


KEADAAN
ASAL BARANG/BANGUNAN KEADAAN BARANG/ KET
BARANG
BANGUNAN AWAL TANGGAL PENGHAPUSAN
/BANGUNAN
JENIS TAHUN
AKHIR TAHUN
NO BARANG/
BANTUAN
BANGUNAN
TGL
APBDesa SUMBANGAN BAIK RUSAK RUSAK DIJUAL DISUMBANGKAN BAIK RUSAK
KAB/ PENGHAPUSAN
PEMERINTAH PROV
KOTA

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

Mengetahui .....,Tgl Bulan Tahun


Ketua BPD..... Sekretaris BPD.....

Cara Pengisian :
Kolom 1 diisi dengan nomor secara berurut
Kolom 2 diisi dengan jenis barang/bangunan inventaris
Kolom 3 s.d. 7 diisi dengan pilihan asal barang/bangunan
Kolom 8 s.d.9 diisi dengan pilihan keadaan barang/bangunan pada awal
tahun
Kolom 10 s.d.13 diisi dengan pilihan dan tanggal penghapusan
Kolom 14 s.d.15 diisi dengan pilihan keadaan barang/bangunan pada akhir
tahun
Kolom 16 diisi dengan penjelasan atau catatan lain jika ada
35

5. Buku Laporan Keuangan BPD

PENERIMAAN PENGELUARAN
NO TGL URAIAN
(Rp.) (Rp.)

1 2 3 4 5

JUMLAH

Mengetahui .....,Tgl Bulan Tahun


Ketua BPD..... Sekretaris BPD.....

Cara Pengisian :
Kolom 1 diisi dengan nomor secara berurut
Kolom 2 diisi dengan tanggal penerimaan atau pengeluaran uang
Kolom 3 diisi dengan uraian penerimaan atau pengeluaran uang
Kolom 4 diisi dengan angka rupiah dari jumlah penerimaan
Kolom 5 diisi dengan angka rupiah dari jumlah pengeluaran
36

6. Buku Tamu BPD

NO TGL NAMA JABATAN ALAMAT KEPERLUAN TTD

1 2 3 4 5 6 7

Mengetahui .....,Tgl Bulan Tahun


Ketua BPD..... Sekretaris BPD.....

Cara Pengisian :

Kolom 1 diisi dengan nomor urutan sesuai kedatangan tamu


Kolom 2 diisi dengan tanggal kedatangan tamu
Kolom 3 diisi dengan nama tamu
Kolom 4 diisi dengan jabatan tamu
Kolom 5 diisi dengan alamat tamu/alamat instansi tamu
Kolom 6 diisi dengan keperluan/tujuan tamu
Kolom 7 diisi dengan tanda tangan tamu
37

7. Buku Data Anggota BPD


NOMOR DAN NOMOR DAN
TEMPAT,
NAMA NIP JENIS PENDIDIKAN TANGGAL TANGGAL
NO TANGGAL AGAMA JABATAN KET
LENGKAP KELAMIN TERAKHIR KEPUTUSAN KEPUTUSAN
LAHIR
PENGANGKATAN PEMBERHENTIAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Mengetahui .....,Tgl Bulan Tahun


Ketua BPD..... Sekretaris BPD.....

Cara Pengisian :

Kolom 1 diisi dengan nomor secara berurut sesuai dengan jabatan pada Badan Permusyawaratan Desa
Kolom 2 diisi dengan nama lengkap anggota
Kolom 3 diisi dengan nomor induk anggota
Kolom 4 diisi dengan jenis kelamin anggota
Kolom 5 diisi dengan tempat/kota kelahiran dan tanggal, bulan serta tahun kelahiran anggota
Kolom 6 diisi dengan agama yang dianut
Kolom 7 diisi dengan jabatan
Kolom 8 diisi dengan pendidikan formal terakhir
Kolom 9 diisi dengan nomor serta tanggal, bulan dan tahun keputusan pengangkatan
Kolom 10 diisi dengan nomor serta tanggal, bulan dan tahun keputusan pemberhentian
Kolom 11 diisi dengan penjelasan atau catatan lain jika diperlukan
39

8. Buku Data Kegiatan BPD

HARI AGENDA DAN HASIL


NO. JENIS KEGIATAN PELAKSANA KET
/TANGGAL KEGIATAN
1 2 3 4 5 6

Mengetahui .....,Tgl Bulan Tahun


Ketua BPD..... Sekretaris BPD.....

Cara Pengisian :
Kolom 1 diisi berurutan sesuai dengan kegiatan BPD yang dilaksanakan
Kolom 2 diisi hari dan tanggal, bulan, tahun kegiatan
Kolom 3 diisi dengan jenis kegiatan
Kolom 4 diisi dengan personil/anggota BPD yang melaksanakan kegiatan
dimaksud
Kolom 5 diisi dengan agenda yang dilaksanakan dan apa yang dihasilkan
dari pelaksanaan kegiatan
Kolom 6 diisi dengan keterangan/informasi lain jika diperlukan.

9. Buku Data Aspirasi Masyarakat


HARI/ NAMA/LEMBAGA PIHAK ASPIRASI YANG
NO TINDAK LANJUT
TANGGAL PENYAMPAI ASPIRASI DISAMPAIKAN
1 2 3 4 5

Mengetahui .....,Tgl Bulan Tahun


Ketua BPD..... Sekretaris BPD.....

Cara Pengisian :
Kolom 1 disi nomor urut sesuai waktu penyampaian aspirasi
Kolom 2 diisi dengan hari/tanggal aspirasi disampaikan
Kolom 3 diisi dengan nama individu/lembaga yang menyampaikan aspirasi
Kolom 4 diisi dengan aspirasi yang disampaikan
Kolom 5 diisi dengan langkah tindak lanjut serta pihak yang diminta
menindaklanjuti aspirasi.
39

10. Buku Daftar Hadir Rapat BPD

NO NAMA JABATAN TANDA TANGAN KET


1 2 3 4 5

Mengetahui .....,Tgl Bulan Tahun


Ketua BPD..... Sekretaris BPD.....

Cara Pengisian :

Kolom 1 diisi dengan nomor urut sesuai urutan


Kolom 2 diisi dengan nama peserta rapat
Kolom 3 diisi dengan jabatan peserta rapat
Kolom 4 diisi dengan tanda tangan
Kolom 5 diisi dengan keterangan/informasi lain jika diperlukan.

11. Buku Notulen Rapat BPD

RINGKASAN
NO HARI/TANGGAL MATERI RAPAT PESERTA
PEMBAHASAN
1 2 3 4 5

Mengetahui .....,Tgl Bulan Tahun


Ketua BPD..... Sekretaris BPD.....

Cara Pengisian :

Kolom 1 dIisi dengan nomor sesuai urutan


Kolom 2 diisi dengan hari, tanggal, bulan dan tahun rapat dilaksanakan
Kolom 3 diisi dengan materi rapat
Kolom 4 diisi dengan unsur dan jumlah peserta rapat
Kolom 5 diisi dengan ringkasan pembahasan materi rapat.
40

12. Buku Data Peraturan/Keputusan BPD

NOMOR, TANGGAL
NO. TENTANG URAIAN SINGKAT KET
PERATURAN/KEPUTUSAN BPD
1 2 3 4 5

Mengetahui .....,Tgl Bulan Tahun


Ketua BPD..... Sekretaris BPD.....

Cara Pengisian :
Kolom 1 diisi secara berurutan sesuai dengan nomor Peraturan/Keputusan
BPD yang ditetapkan
Kolom 2 diisi dengan nomor, tanggal, bulan dan tahun Peraturan/
Keputusan BPD
Kolom 3 diisi dengan judul/penamaan Peraturan/Keputusan BPD
Kolom 4 diisi secara singkat dengan materi pokok yang telah ditetapkan
dengan Peraturan/Keputusan BPD
Kolom 5 diisi dengan catatan atau penjelasan lain jika diperlukan
41

13. Buku Data Peraturan Desa

NOMOR DAN URAIAN NOMOR DAN


NO TGL PERATURAN TENTANG SINGKAT TGL KET
DESA KESEPAKATAN
1 2 3 4 5 6

Mengetahui .....,Tgl Bulan Tahun


Ketua BPD..... Sekretaris BPD.....

Cara Pengisian :
Kolom 1 diisi secara berurutan sesuai dengan nomor urut.
Kolom 2 diisi diisi dengan nomor ,tanggal, bulan dan tahun peraturan desa
ditetapkan.
Kolom 3 diisi dengan judul/penamaan peraturan desa.
Kolom 4 diisi secara singkat dengan materi pokok yang telah ditetapkan
dengan Keputusan BPD.
Kolom 5 diisi dengan nomor dan tanggal keputusan BPD tentang
kesepakatan atas rancangan peraturan desa.
Kolom 6 diisi dengan catatan atau penjelasan lain jika diperlukan.
42

14. Buku Keputusan Musyawarah Desa

TENTANG/HAL
NO HARI/TANGGAL POKOK-POKOK KEPUTUSAN KETERANGAN
STRATEGIS
1 2 3 4 5

Mengetahui .....,Tgl Bulan Tahun


Ketua BPD..... Sekretaris BPD.....

Cara Pengisian :
Kolom 1 diisi secara berurutan sesuai pelaksanaan musyawarah desa
Kolom 2 diisi dengan hari, tanggal, bulan dan tahun pelaksanaan
musyawarah desa
Kolom 3 diisi dengan judul/penamaan/hal strategis yang
dimusyawarahkan
Kolom 4 diisi secara singkat dengan pokok-pokok keputusan musyawarah
desa
Kolom 5 diisi dengan catatan atau penjelasan lain jika diperlukan.
43

15. Buku Keputusan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa

NO HARI/TANGGAL POKOK-POKOK USULAN/KEGIATAN KETERANGAN


1 2 3 4

Mengetahui .....,Tgl Bulan Tahun


Ketua BPD..... Sekretaris BPD.....

Cara Pengisian :
Kolom 1 diisi secara berurutan sesuai dengan pelaksanaan musyawarah
perencanaan pembangunan desa
Kolom 2 diisi dengan hari, tanggal, bulan dan tahun pelaksanaan
musyawarah perencanaan pembangunan desa
Kolom 3 diisi dengan pokok-pokok usulan dan atau kegiatan keputusan
musyawarah perencanaan pembangunan desa
Kolom 4 diisi secara singkat dengan materi pokok yang telah ditetapkan
dengan keputusan musyawarah perencanaan pembangunan desa
Kolom 5 diisi dengan catatan atau penjelasan lain jika diperlukan
44

B. FORMAT LAPORAN KINERJA BPD

BADAN PERMUSYAWARATAN DESA …….


KECAMATAN ………………………
KABUPATEN …………........
Alamat:
……………………………………………………..…………………………………

LAPORAN KINERJA BPD


Tahun Anggaran …….

a. Dasar Hukum
i. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor …Tahun … tentang Badan
Permusyawaratan Desa.
ii. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota Nomor … Tahun
…. tentang Desa / Badan Permusyawaratan Desa
iii. Surat Keputusan Bupati Kuningan tentang peresmian
anggota BPD periode ….. sampai ……
iv. Keputusan BPD Nomor …….Tahun …. tentang
Penetapan kinerja BPD tahun anggaran ……..

b. Pelaksanaan tugas BPD


i. Pengelolaan aspirasi masyarakat desa;
ii. Penyusunan dan atau pembahasan peraturan desa;
iii. Penciptaan keadaan kondusif dalam penyelenggaraan
pemerintahan desa;
iv. Pelaksanaan tugas lain;
1. pemilihan kepala desa
2. pelaksanaan musyawarah desa
3. pelaksanaan musyawarah perencanaan
pembangunan desa
4. pelaksanaan kerjasama antar desa
5. ……………. dll.
v. Pelaksanaan pengawasan kinerja kepala desa.
vi. Pelaksanaan Evaluasi laporan keterangan penyelenggaraan
pemerintahan desa;

Plt. BUPATI KUNINGAN,

DEDE SEMBADA

Anda mungkin juga menyukai