Anda di halaman 1dari 12

KEPALA DESA CIREA KECAMATAN MANDIRANCAN

KABUPATEN KUNINGAN

PERATURAN DESA CIREA KECAMATAN MANDIRANCAN

KABUPATEN KUNINGAN

NOMOR 04 TAHUN 2019

TENTANG
TATA KELOLA AIR PERTANIAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA DESA CIREA

Menimbang : a Bahwa sumber air sebagai unsur lingkungan yang

vital merupakan sumber daya alam yang dapat

menjamin berlanjutnya kehidupan;

b Bahwa dalam rangka pemenuhan Air Bersih dan

penyehatan Lingkungan adalah kebutuhan dasar

dan merupakan Hak Asasi manusia, maka

pengelolaannya diperlukan untuk kemakmuran

rakyat;

c Bahwa Pemerintah Desa Cirea wajib menjalankan

pembangunan di segala bidang yang didalamnya

termasuk pembangunan bidang pertanian;

d Bahwa dalam rangka memajukan pertanian

Pemerintah Desa perlu membentuk kelompok


usaha tani yang mengatur tentang tata laksana

pertanian terutama hal yang mengenai pengairan

pertanian;

e. Bahwa sehubungan dengan hal tersebut diatas,

perlu menetapkan Peraturan Desa tentang Tata

kelola air pertanian;

Mengingat : 1 Pasal 18 ayat 6 Undang-undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945;

2 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang

Konservasi Sumber Daya Alam hayati dan

ekosistemnya;

3 Undang-undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang

Sumber Daya Air (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2004 nomor 32, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

3477);

4 Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang

pelayanan public (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan

Lembaran Negara Nomor 5038);

5 Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang

Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;

6 Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang

Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5495);

7 Undang-undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang

Pembentukan Peraturan Perundang-undangan


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011

Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4587);

8 Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014

tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-undang

nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor

123, Tambahan Lembaran Negara Repubik

Indonesia Nomor 5539);

9 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 111 Tahun

2015 tentang Pedoman Teknis Peraturan di Desa

(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014

Nomor 2093);

10 Peraturan Menteri Desa Pembangunan Daerah

Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 1 Tahun 2015

tentang Pedoman Kewenangan Berdasarkan Hak

Asal Usul dan kewenangan Lokal Berskala Desa

(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015

Nomor 158);

11 Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005

tentang pengembangan Sistem Penyediaan Air

Minum;

12 Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2008

tentang Sumber Daya Air (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor

82,Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4858);


13 Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001

tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian

Pencemaran Air.

14 Peraturan Desa Nomor 01 Tahun 2017 tentang

Perlndungan dan Pemanfaatan Sumber Air;

15 Peraturan Desa Nomor 03 Tahun 2017 tentang

pengelolaan air bersih berbasis masyarakat.

Dengan Persetujuan Bersama


BADAN PERMUSYAWARATAN DESA (BPD)
DAN
KEPALA DESA CIREA
MEMUTUSKAN

Menetapkan : PERATURAN DESA TENTANG TATA KELOLA AIR

PERTANIAN.

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1

Dalam Peraturan Desa ini yang dimaksud dengan :

1 Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut

dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa

adalah kesatuan masyarakat hukum yang

memiliki batas wilayah yang berwenang untuk

mengatur dan mengurus urusan pemerintahan,

kepentingan masyarakat setempat berdasarkan

prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau

hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam

sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik


Indonesia

2 Pemerintah Desa adalah penyelenggara urusan

pemerintahan dan kepentingan masyarakat

setempat dalam sistem pemerintahan Negara

Kesatuan Republik Indonesia

3 Pemerintah Desa adalah Kepala Desa atau yang

disebut dengan nama lain dibantu perangkat desa

sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa.

4 Peraturan Desa adalah Peraturan perundang-

undangan yang ditetapkan oleh Kepala Desa

setelah dibahas dan disepakati bersama Badan

Permusyawaratan Desa.

5 Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya

disingkat dengan BPD adalah BPD Desa yang

bersangkutan

6 Air adalah semua air yang terdapat pada, diatas,

ataupun dibawah permukaan tanah,termasuk

dalam pengertian ini air permukaan, air tanah dan

air hujan;

7 Air Minum adalah air minum rumah tangga yang

melalui proses pengolahan atau tanpa proses

pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan

dapat langsung diminum;

8 Sumber Air adalah tempat atau wadah air alami

dan/atau buatan yang terdapat diatas atau di

permukaan tanah;

9 Petani adalah warga baik warga desa maupun luar

desa yang menggarap areal persawahan di Desa


Cirea;

10 Masyarakat adalah komunitas manusia yang tinggi

bersama-sama di suatu wilayah Pemerintahan

dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia;

11 Masyarakat sasaran adalah masyarakat yang

menjadi target sasaran intervensi program dan

kegiatan air bersih berbasis masyarakat;

12 Kelompok Tani adalah kelompok masyarakat

sebagai penggarap areal persawahan di Desa

Cirea.

13 Pengendalian adalah kegiatan yang mencakup

pemberian, pengarahan, pengaturan, penelitian

dan pemantauan pengambilan air bersih untuk

menjamin pemanfaatan nya secara bijaksana demi

menjaga kesinambungan dan ketersediaan

mutunya;

14 Peraturan Desa adalah Peraturan Perundang-

undangan yang dibuat oleh Badan

Permusyawaratan Desa dan Kepala Desa.

BAB II
ASAS, MAKSUD,TUJUAN DAN FUNGSI
Bagian Kesatu
Pasal 2
Penyelenggaraan Pengendalian Pengairan Pertanian

dilaksanakan berdasarkan asas keterpaduan,

keberlanjutan, keberdayagunaan dan partisipatif.


Bagian Kedua

Maksud dan Tujuan

Pasal 3

1. Penyelenggaraan Pengendalian Air Pertanian

dimaksudkan sebagai pengaturan dalam

pengembangan dan pengelolaan irigasi dan

penggunaan air baku untuk pertanian secara

sebagian;

2. Pengelolaan Irigasi sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) bertujuan untuk mewujudkan

keterpaduan pengelolaan system irigasi guna

mendukung pemanfaatan air irigasi dan jaringan

irigasi dalam bidang pertanian dan kepentingan

lainnya;

3. Penggunaan air baku secara sebagian dimaksud

pada ayat (1) bertujuan untuk mendukung

penambahan debit air irigasi untuk pertanian.

Bagian Ketiga
Fungsi
Pasal 4
Irigasi berfungsi mendukung produktivitas usaha tani

guna meningkatkan produksi pertanian dalam rangka

ketahanan pangan serta meningkatkan kesejahteraan

masyarakat khusus nya petani;

BAB III
PENGEMBANGAN,PENGELOLAAN SISTEM IRIGASI
DAN PENGGUNAAN AIR BAKU
Pasal 5
1. Pengembangan dan pengelolaan system irigasi

bertujuan untuk mewujudkan kemanfaatan air


dalam bidang pertanian;

2. Pengembangan dan pengelolaan system irigasi

sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

dilaksanakan seluruh daerah irigasi secara

terpadu;

3. Pengelolaan Sistem irigasi sebagaimana dimaksud

ayat (1) dilakukan dengan cara pengaturan jadwal

penggunaan saluran air irigasi untuk pertanian;

4. Pengaturan jadwal sebagaimana dimaksud ayat (3)

dilakukan oleh hasil pengaturan jadwal

penggunaan oleh P3AMitra Cai Desa Cirea dan

Kelompok Tani.

5. Pengelolaan Air Baku masyarakat sebagaimana

dimaksud ayat (1) dilakukan dengan cara sebagian

dengan pengaturan jadwal dengan mempehatikan

kondisi dan ketersediaan air baku masyarakat.

BAB IV

PARTISIPASI MASYARAKAT PETANI

DALAM PENGEMBANGAN PENGELOLAAN IRIGASI

Pasal 6

1. Partisipasi masyarakat petani dalam

pengembangan dan pengelolaan system irigasi

diwujudkan mulai dari pemikiran awal,

pengambilan keputusan dan pelaksanaan kegiatan

dalam pembangunan , peningkatan, operasi,

pemeliharaan dan rehabilitasi;

2. Partisipasi masyarakat petani sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) dapat diwujudkan dalam


bentuk sumbangan, pemikiran, gagasan, waktu,

tenaga, material dan dana;

3. Partisipasi masyarakat petani sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) dilakukan secara

perseorangan atau melalui perkumpulan petani

pemakai air.

BAB V

PENGELOLAAN AIR IRIGASI

Bagian kesatu

Hak guna untuk irigasi

Pasal 7

1. Hak guna air untuk irigasi pertanian berupa hak

guna pakai air untuk irigasi dan hak guna usaha

untuk irigasi.

2. Hak Guna Pakai air untuk irigasi diberikan untuk

pertanian rakyat;

3. Hak Guna usaha air untuk irigasi diberikan untuk

keperluan pengusahaan di bidang pertanian;

Pasal 8

1. Hak guna pakai air untuk irigasi diberikan kepada

masyarakat petani melalui P3A mitra Cai;

2. Hak guna pakai sebagaimana dimaksud ayat (1)

adalah pengelolaan air yang sumber nya berasal

dari :

a. Embung Air;

b. Saluran Irigasi

c. Air Baku

3. Hak Guna sumber air sebagaimana dimaksud ayat


(2) dengan memperhatikan kondisi debit air dan

pengendalian air yang dilakukan oleh P3A Mitra

Cai.

Bagian Kedua

Penyediaan Air Irigasi

Pasal 9

1. Penyediaan air irigasi ditujukan untuk

mendukung produktivitas lahan dalam rangka

meningkatkan produksi pertanian yang maksimal;

2. Dalam hal tertentu, penyediaan air irigasi

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat

diberikan dalam batas tertentu untuk pemenuhan

kebutuhan lainnya;

3. Penyediaan air irigasi sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) direncanakan berdasarkan pada prakiraan

ketersediaan air pada sumbernya.

BAB VI

SANKSI

Pasal 10

1. Sanksi terhadap pelanggaran pengelolaan jadwal

oleh P3A Mitra Cai yang dilakukan oleh kelompok

tani diberlakukan pemutusan tarif air kepada area

kelompok tani terjadwal di jadwal berikutnya;

2.

BAB VI
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 11

Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Desa

ini sepanjang mengenai teknis pelaksanaanya

akan diatur lebih lanjut dalam Keputusan Kepala

Desa.

Pasal 12

Peraturan Desa ini mulai berlaku sejak tanggal

ditetapkan agar setiap orang mengetahuinya.

Disahkan di Desa Cirea


Pada tanggal 17 Desember 2019

KEPALA DESA CIREA


Diundangkan di Kuningan

Pada tanggal … Desember 2019


ENO SUHARNO
SEKRETARIS DESA CIREA

DIAN SUTENDAR,ST

Anda mungkin juga menyukai