Proses selanjutnya adalah proses mixing, yang dalam hal ini kita lakukan secara
satu-persatu mulai dengan instrument :
Drum, tujuannya adalah untuk memperhalus suara ride-cymbals, cymbals dan hats,
serta membalancing semua part mulai dari snare-drum sampai dengan kick-drum,
dan juga menambah punch kick-drum. Cara yang kita lakukan adalah dengan
menambahkan plugin-plugin pada track drum ini. Adapun plugin yang kita
pergunakan adalah Analog Compresor CP-2S (by Nomad), EQ Studiochannel SC-
226 (by Nomad) dan terakhir menggunakan BlueVerb (by Nomad). Semuanya dapat
dilihat pada gambar di samping kanan ini.
Bass, tujuannya adalah untuk menambah gain pada bass gitar agar seimbang
dengan kick-drum, serta menambah punch-bass. Untuk itu kita mempergunakan
plugin Analog Compressor CP-2S (by Nomad) yang dalam hal ini telah dirancang
sedemikian rupa sehingga memiliki karakter tube (tabung). Semuanya dapat dilihat
pada gambar di samping kanan ini.
Elektrik Gitar, tujuannya adalah untuk memberikan efek flanger, delay, phaser dan
sedikit wah-wah agar suara gitar tidak kering-kerontang. Dalam hal ini kita
mempergunakan plugin EQ Studiochannel SC-226 (by Nomad) yang telah
berkarakter tabung ditambah dengan Steinberg VG Eletric FX. Kesemuanya dapat
dilihat pada gambar di samping kanan ini.
Piano, dengan tujuan untuk memberikan nusansa stereo yang lebar, tajam, serta
tebal tetapi tidak terlalu menghentak, agar tidak bertabrakan dengan suara bass,
drum maupun gitar. Untuk itu kita mempergunakan plugin EQ Studiochannel SC-226
(by Nomad) sebagai yang telah dipergunakan di atas dan berkarakter tabung
ditambah dengan Blueverb-DRV 2080 (by Nomad) untuk memberikan efek
ruangnya. Gambarnya dapat diperhatikan di samping kanan ini.
Organ, dengan tujuan sama yaitu memberikan efek stereo yang lebar, namun tidak
terlalu tajam, tebal namun tidak menghentak, sehingga tidak menutup instrument-
instrument yang lainnya. Untuk itu kita pergunakan plugin BT Compressor FA-770
(by Nomad) yang juga berkarakter tabung ditambah dengan Blueverb-DRV 2080 (by
Nomad). Gambarnya, dapat dilihat di samping kanan ini.
Proses selanjutnya adalah proses mixing (pre-mastering), yang dalam hal ini
bertujuan untuk membanlancing keseluruhan instrument, agar masing-masing dapat
terdengar jernih tanpa menutup satu sama lain. Disamping itu proses ini juga
bertujuan untuk membuat audio/musik kita lebih warm, clean dan tidak tenggelam
(mendhem).Dan untuk kepentingan ini maka di bagian stereo-out kita pasang plugin
PSP Vintagewarmer-2 dan EMI TG-12412. Dan hasilnya dapat kita dengarkan
seperti ini. Suaranya telah balance, efek stereonya telah jelas, dan terasa visualisasi
sumbu X,Y dan Z telah terreproduksi dengan baik. Tetapi satu hal yang menjadi
kendala yaitu suaranya masih lemah atau kurang keras. Untuk itu diperlukan suatu
proses akhir yang terkenal dengan sebutan proses mastering.
Akhirnya, sampai juga kita pada proses akhir pembuatan musik-digital (dari
analog) ini. Setelah proses recording, tracking dan mixing kita lalui, maka sampailah
kita pada tahap akhir, yaitu proses mastering. Untuk proses mastering itu sendiri,
kita mempergunakan software Steinberg Wave-Lab5 dan pada bagian effects-nya
kita masukkan plugin-plugin resampler 192 kHz, brainworx BX-Solo, Vst Dynamics,
TLS Pocket Limiter, PSP Vintagemeter, EMI TG-12413 Limiter dan terakhir
Steinberg Magneto 1-5. Gambar bisa dilihat di samping kanan, dan hasil akhirnya
adalah seperti ini HIDUP HANYA SATU KALI SAJA
Nah, sekarang kita tinggal menjalankan proses take-vocal atau record-vocal atau
merekam suara penyanyinya. Selesai sudah proses kita, dan untuk proses take-
vocalnya akan diuraikan pada tulisan mendatang. Sekedar tambahan bahwa proses
tracking, mixing maupun mastering ini kita menggunakan sound-card M-Audio fast-
track MKII (usb).
Semoga tulisan ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca sekalian.