Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTIKUM

SIMULASI PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK I


(TEK 202012)
SEMESTER GENAP 2020/2021

DISUSUN OLEH:

Surya Bima Putra NIM.2005541161 Kelas E

Dolfince Hendrika Yawan NIM.2005541162 kelas E

Ida Bagus Krisna Putra NIM.2005541163 Kelas E

Ardya Ajeng Pramesti E. W NIM.2005541164 Kelas E

LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO


PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA
2020/2021
PERCOBAAN II

HUKUM HUKUM RANGKAIN LISTRIK

1 Teori Dasar

1.1 Rangkain Listrik

Listrik merupakan kebutuhan yang sangat penting dan tidak dapat


terhindarkan dalam kebidupan sehari-hari. Bahkan, hampir setiap peralatan dan
barang yang ada dirumah memakai listrik seperti lampu, televisi, maupun kulkas
ketika kabelnya dihubungkan ke dalam stop kontak maka akan menyala dan
berfungsi. Hal ini lantaran adanya energi dalam bentuk aliran arus listrik, dimana
aliran listrik dapat dihubungkan melalui beberapa macam bentuk rangkaian.
Rangkaian listrik sendiri sangat berpengaruh terhadap kuatnya arus.

Rangkaian listrik (Inggris: electrical circuit) merupakan sambungan dari


bermacam-macam elemen listrik pasif seperti resistor, kapasitor, induktor,
transformator, sumber tegangan, sumber arus, dan saklar (switch). Sehingga
memiliki fungsi tertentu. Terdapat tiga jenis rangkaian listrik diantaranya yaitu
rangkaian seri, rangkaian parallel, dan rangkaian jembatan wheatstone.

Rangkain listrik ini sering dibahas dan dianalisis dalam tiga macam respons
(tanggap waktu): respons-nya terhadap arus atau tegangan DC (Direct Current, atau
arus baterai misalnya), respons-nya terhadap arus atau tegangan AC (Alternating
Current, seperti arus PLN misalnya), dan respons nya terhadap waktu transien.
Beberapa teorema dan analisis yang biasa dipakai dalam analisis rangkain listrik
yaitu:

• Hukum Kirchoff
• Hukum Ohm
1.2 Hukum Kirchoff

Hukum Kirchhoff merupakan salah satu hukum dalam ilmu Elektronika yang
berfungsi untuk menganalisis arus dan tegangan dalam rangkaian. Hukum Kirchoff
pertama kali diperkenalkan oleh seorang ahli fisika Jerman yang bernama Gustav
Robert Kirchhoff (1824-1887) pada tahun 1845. Hukum Kirchhoff terdiri dari 2
bagian yaitu Hukum Kirchhoff 1 dan Hukum Kirchhoft 2.

Hukum Kirchoff I / Kirchoff’s Current Law (KCL)

Hukum Kirchhoff 1 dikenal sebagai hukum percabangan (junction rule),


karena hukum ini memenuhi kekekalan muatan. Hukum ini diperlukan untuk
rangkaian yang multisimpal yang mengandung titik-titik percabangan ketika arus
mulai terbagi. Pada keadaan tunak, tidak ada akumulasi muatan listrik pada setiap
titik dalam rangkaian. Dengan demikian, jumlah muatan yang masuk di dalam
setiap titik akan meninggalkan titik tersebut dengan jumlah yang sama. Rumus
hukum kirchoff 1 :
∑ 𝐈 𝐦𝐚𝐬𝐮𝐤 = ∑ 𝐈 𝐤𝐞𝐥𝐮𝐚𝐫

Hukum Kirchhoff 1 menyatakan bahwa:

“Jumlah arus listrik yang masuk melalui titik percabangan dalam suatu rangkaian
listrik sama dengan jumlah arus yang keluar melalui titik percabangan tersebut”

Gambar 1.2.1 Penerapan Kirchoff Current Law (KCL)


Hukum Kirchoff II / Kirchoff’s Voltage Law (KvL)

Hukum Kirchhoff 2 juga sering disebut sebagai hukum simpal (loop rule),
karena pada kenyataannya beda potensial diantara dua titik percabangan dalam satu
rangkaian pada keadaan tunak adalah konstan. Hukum ini merupakan bukti dari
adanya hukum konservasi energi. Jika kita memiliki suatu muatan Q pada
sembarang titik dengan potensial V, dengan demikian energi yang dimiliki oleh
muatan tersebut adalah QV. Selanjutnya, jika muatan mulai bergerak melintasi
simpal tersebut, maka muatan yang kita miliki akan mendapatkan tambahan energi
atau kehilangan sebagian energinya saat melalu resistor baterai atau elemen lainnya.
Namun saat kebali ke titik awalnya, energinya akan kembali menjadi QV. Rumus
secara umum :

∑ 𝑬 + ∑ 𝑰. 𝑹 = 0

Bunyi hukum Kirchhoff 2 adalah sebagai berikut:

“Pada setiap rangkaian tertutup, jumlah beda potensialnya harus sama dengan
nol”

Gambar 1.2.2 Penerapan Kirchoff Voltage Law (KVL)

1.3 Hukum Ohm

Jika sebuah penghantar atau resistansi atau hantaran dilewati oleh sebuah
arus maka pada kedua ujung penghantar tersebut akan muncul beda potensial, atau
Hukum Ohm menyatakan bahwa tegangan melintasi berbagai jenis bahan pengantar
adalah berbanding lurus dengan arus yang mengalir melalui bahan tersebut.
Secara matematis :

• V = I.R

Dimana :

• V = Tegangan Listrik dengan Satuan Volt (V)


• I = Arus Listrik dengan satuan Ampere (A)
• R = Hambatan dengan satuan Ohm (Ω)

Gambar 1.3.1 Penerapan Hukum Ohm


2. Data Hasil Simulasi

2.1 Gambar Hasil Percobaan

2.1.1 Gambar Soal Rangkaian 2.2

2.1.2 Gambar Soal Rangkaian 2.4

2.1.3 Gambar Simulasi Rangkain 2.2 pada Multisim


2.1.4 Gambar Simulasi Rangkain 2.4 pada Multisim

2.1.5 Gambar Hasil Pengukuran Rangkain 2.2 pada Multisim


2.1.6 Gambar Hasil Pengukuran Rangkain 2.4 pada Multisim

2. 2 Tabel Hasil Percobaan

Berikut tabel hasil pengukuran rangkain 2.2 dan 2.4 dengan menggunakan
aplikasi multisim.

Element Hasil Simulasi (mA) Hasil Simulasi (A)


Resistor R3 (30 Ohm) 500mA 0.5A
Tabel 2.2.1 Hasil Pengukuran Rangkaian 2.2

Element Hasil Simulasi (mA) Hasil Simulasi (A)


Resistor R3 (4Ohm) 749.999mA (750mA) 0.749A (0.750A)
Tabel 2.2.2 Hasil Pengukuran Rangkaian 2.4
3. Analisa Data

3.1 Analisa soal rangkain 2.2

Gambar 3.1.1 Soal rangkain nomer 2.2

Pada praktikum percobaan kedua ini kami menggunakan aplikasi multisim


dan perhitungan rumus untuk menjawab soal nomer 2.2 yang terdapat pada gambar
3.1.1, didalam soal tersebut terdapat sumber tegangan 24V, R1=48Ω, R2=48 Ω,
R3=30 Ω, R4=16 Ω, R5=6 Ω, R6=40 Ω, R7=40 Ω (R merupakan hambatan dengan
satuan ohm ( Ω ) dan ditanya arus yang mengalir pada rangkain tersebut. Kami
menggunakan rumus hukum ohm dan current division untuk menyelesaikan soal
nomer 2.2, rumus hukum ohm dan current division yang digunakan yaitu:V = I x R
𝑅1
(Hukum ohm) dan i = 𝑅 𝑖𝑡 (Current Division).
1 + 𝑅2

dari rumus diatas dan menyederhanakan rakaian seri dan parallel maka, arus
yang mengalir pada rangkain tersebut adalah 500mA atau 0,5A. Hasil simulasi pada
aplikasi multisim dan perhitrungan rumus hukum ohm dan current division
mendapatkan hasil yang sama yaitu 0,5A. Berikut tabel hasil simulasi
menggunakan aplikasi multisim dan gambar hasil perhitungan menggunakan rumus
hukum ohm dan current division.

Element Hasil Simulasi (mA) Hasil Simulasi (A)


Resistor R3 (30 Ohm) 500mA 0.5A
Tabel 3.1.1 Hasil Pengukuran Rangkaian 2.2
Gambar 3.1.2 Perhitungan Rumus

3.2 Analisa soal rangkain 2.4

3.2.1 Gambar Soal Rangkaian 2.4


Pada praktikum percobaan kedua ini kami menggunakan aplikasi multisim
dan untuk menjawab soal nomer 2.4 yang terdapat pada gambar 3.2.1, didalam soal
tersebut terdapat sumber tegangan 6V, empat buah resistor yang bermilai 2 Ω, 2 Ω,
4Ω dan 4 Ω, dua buah kapasitor yang bernilai 8𝜇𝐹 dan 2 𝜇𝐹, dua buah inductor
yang bernilai 1mH dan 4mH, ditanya arus yang mengalir pada rangkain tersebut.
Kami menggunakan aplikasi multisim dan perhitungan rumus untuk menyelesaikan
soal nomer 2.4, sehingga kami mendapatkan nilai arus yang mengalir pada rangkain
2.4 adalah 749.999mA (750mA) atau 0.749A (0.750A). Berikut gambar hasil
simulasi, tabel hasil percobaan dan perhitungan rumus pada soal rangkain 2.4

Gambar 3.2.2 Hasil Pengukuran Rangkain 2.4 pada Multisim

Element Hasil Simulasi (mA) Hasil Simulasi (A)


Resistor R3 (4Ohm) 749.999mA (750mA) 0.749A (0.750A)
Tabel 3.2.1 Hasil Pengukuran Rangkaian 2.4
Tentukan nilai arus (i) yang mengalir pada rangkain tersebut

Jawaban

Rek = 2 Ω + 2 Ω + 4 Ω = 8 Ω

Rek = 8 Ω

𝑉 6𝑉
I = 𝑅 𝑡 = 8Ω = 0.75A
𝑒𝑘
4. Kesimpulan

Berdasarkan soal untuk NIM genap, yaitu 2.2 dan 2.4 dimana bertujuan untuk
menemukan pembuktian arus yang mengalir pada rangkaian yang telah ditentukan
menggunakan aplikasi multisim dan menggunakan perhitungan rumus, rumus yang
digunakan yaitu Hukum Ohm, Hukum Kirchoff Current Law (KCL) dan Current
Division. Pada setiap elemen pada kedua rangkaian atau soal 2.2 dan 2.4 maka
mendapatkan pembuktiann arus menggunakan aplikasi multisim dan perhitungan
rumus pada soal 2.2 yaitu sebesar 0,5 A dan pada soal 2.4 sebesar 0,75 A (749,999
mA). Jadi pembuktian arus menggunakan aplikasi multisim dan perhitungan rumus
mendapatkan hasil yang sama sehingga, bisa disimpulkan bahwa kedua percobaan
sudah benar.
5. Daftar Pustaka

• Dr. Nelly Safitri, M.Eng Sc, dkk. 2021. Analisa Rangkain Listrik. Politeknik
Negeri Lhokseumawe. Aceh
• Ramdhani Mohamad, ST. 2005. Rangkain Listrik. Sekolah Tinggi
Teknologi Telkom. Bandung
• WILIAM H. HAYT, JR., KEMMERLY, JACK E., dan DURBIN, STEVEN
M., Rangkaian Listrik, Erlangga, Jakarta, 2005.
• AMIRUDDIN, ARHAM. 2008. Pengetahuan dasar Listrik. Jakarta:
Erlangga.
• SANTOSO, DJOKO, dan H. HERU SETIANTO, RAHMADI. (2009).
Teori Dasar Rangkaian Listrik. Yogyakarta : LaksBang Mediatama.
6. Lampiran

1) Teori Dasar

1.1 Rangkain Listrik

1.2 Hukum Ohm

1.3 Hukum Kirchoff

• Hukum Kirchoff I/ (KCL) dan Hukum Kirchoff II/ (KVL)


2) Data Hasil Simulasi

2.1 Gambar Rangkaian Listrik Hasil Percobaan

2.2 Tabel Hasil Percobaan Rangkaian Listrik

3) Analisa Data

3.1 Analisa Data Soal 2.2

3.2 Analisa Data Soal 2.4

4) Kesimpulan
5) Daftar Pustaka
6) Lampiran

Anda mungkin juga menyukai