“ MENINGITIS “
OLEH:
KELOMPOK III
HERNAWATI
MUH. ISWAN
RITA ANRYANI
TA. 2018/2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga makalah
Kami yakin masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
Bab I Pendahuluan
C. Tujuan ......................................................................................................
Bab II Pembahasan
C. Etiologi ....................................................................................................
D. Patofisiologi .............................................................................................
F. Komplikasi ..............................................................................................
G. Pencegahan ..............................................................................................
H. Penatalaksaan ..........................................................................................
A. Kesimpulan ..............................................................................................
B. Saran ........................................................................................................
Daftar Pustaka...................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Secara anatomi meningen menyelimuti otak dan medula spenalis. Selaput otak
terdiri atas tiga lapisan dari luar kedalam yaitu durameter, arakhnoid, dan
piameter. Durameter terdiri atass lapisan yang berfungsi kecuali diladalm tulang
tengkorak, dimana lapisan terluarnya melekat pada tulang dan terdapat sinus
venosus. Falx serebri adalah lapisan vertikal durameter yang memisahkan kedua
humisfer serebri pada garis tengah. Tentorium serebri adalah ruang horizontal dari
diantaranya terdapat ruang subaraknoid dimana terdapat arteri dan vena serebri
dan dioenugi oleh cairan serebrosvinal. Sisterna magna adalah bagian terbesar
yang kaya akan pembuluh darah kecil yang menyuplai darah ke otak dalam
jumlah yang banyak. Secara ringkas pengertia dari meningitis adalah radang pada
tahun,dengan puncak insiden pada anak usia 3-5 bulan (speer, 2007)
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
PEMBAHASAN
A. Konsep Meningitis
1. Pengertian meningitis
araknoid dan piameter, disebabkan oleh bakteri, virus, rikersia atau protozoa,
yang dapat terjadi secara akut dan kronis (arif mansjoer, 2000).
oleh infeksi pernafasan, tenggorok atau tanda dan gejala flulike. Sejumlah
Penyakit ini mempunyai insiden tertingi pada anak dibawah usia 5 th, dengan
puncak insidensi pada anak usia 3-5 bulan. Bentuk meningitis yang berat,
a. Meningitis Purulenta
medula spinalis
b. Meningitis Tuberkulosa Generalisata
Adalah radang selaput otak araknoid dan piameter yang disertai cairan
1. Aepsis
2. Sepsis
influenza.
3. Tuberkulosa
setelah cedera traumatik tulang wajah. Dalam jumlah kecil ada beberapa kasus
merupakan iatrogenetik atau hasil sekumder prosedur invasif (seperti lumbal
fungsi) atau alat-alat invasif (seperti alat TIK) (arif muttaqin, 2008)
Selaput otak terdiri darei 3 lapisan dari luar kedalam yaitu Durameter,
tulang tengkorak, dimana lapisan terluarnya melekat pada tulang dan terdapat
sinus venosis. Falx serebri adalah lapisan vertikal durameter yang memisahkan
kedua hemisfer serebri pada garis tengah. Tentorium serebri adalah ruang
parameter, diantaranya terdapat ruang subarnoid dimana terdapat arteri dan vena
serebral dan dipenuhi oleh cairan serebrospinal. Sisterna magna adalah bagian
terbesar dari ruang subaranoid disebelah belakang otak belakang, memenuhi celah
kaya akan pembuluh darah kecil yang mensuplai darah ke otak dalam jumlah
yang banyak.
C. Etiologi
Bakteri ini paling umum menyebabkan meningitis pada bayi ataupun anak-
anak. Jenis bakteri ini juga yang bisa menyebabkan infeksi pneumonia, telinga
3. Haemophilus influinzae
Jenis virus ini sebagai penyebabnya infeksi pernafasan bagian atas, telinga
Ini merupakan salah satu jenis bakteri yang juga bisa menyebabkanmeningitis.
Bakteri ini dapat ditemukan dibanyak tempat, dalam debu dan dalam makanan
aureus dan Mycobacterium tubercolosis.
D. Patofisiology
Efek peradangan akan menyebabkan peningkatan cairan cerebro spinalis yang
peningkatan tekanan intra kranial. Efek patologi dan peradangan tersebut adalah :
Hiperemi pada meningen. Edema dan eksudasi yang menyebabkan peningkatan
Organisme masuk melalui sel darah merah pada blood brain barrier.
abses serebral atau kelainan sistem saraf pusat. Otorrhea atau rhinorrea akibat
saraf pusat melalui ruang sub arachnoid dan menimbulkan respon peradangan
Dari reaksi radang muncul eksudat dan perkembangan infeksi pada ventrikel,
edema dan skar jaringan sekeliling ventrikel menyebabkan obstruksi pada CSF
yang lainnya merupakan sel respon radang. Eksudat terdiri dari bakteri fibrin dan
otak dan medula spinalis. Terjadi vasodilatasi yang cepat dari pembuluh darah
dapat menimbulkan ruptur atau trombosis dinding pembuluh darah dan jaringan
Meningitis virus sebagai akibat dari penyakit virus seperti meales, mump,
herpes simplek dan herpes zoster. Pembentukan eksudat pada umumnya tidak
kondisi medis darurat. Meningitis bisa menyebabkan septikema dan ini bisa
secepatnya. Ada tanda-tanda awal yang mungkin Anda lihat sebelum gejala-
gejala yang lain muncul. Meningitis bakterialis memiliki gejala yang muncul
Jika terjadi demam tinggi disertai dengan pertanda awal di bawah ini,
awalnya adalah:
a. Nyeri pada otot dan persendian, misalnya pada tangan dan kaki
Gejala awal dari meningitis bakterialis sangat umum dan mirip dengan
penyakit lain, di antaranya demam, sakit kepala parah, badan merasa tidak
Celcius atau lebih, hal ini bisa terjadi pada orang dewasa dan anak-anak.
Tanda demam lainnya adalah wajah akan terasa panas saat disentuh dan kulit
a. Bernapas cepat
b. Bingung
c. Mengantuk
d. Leher kaku, meski hal ini jarang terjadi pada anak kecil
e. Ruam merah terang yang tidak memudar atau berubah warna saat gelas
ditekan di atas ruam itu. Tapi gejala ini tidak selalu ada pada setiap orang
f. Sensitif terhadap cahaya (fotofobia), hal ini jarang terjadi pada anak kecil
g. Kejang-kejang
atas.
terjadi di antaranya:
d. Muntah-muntah
h. Tatapan kosong
mengidap meningitis virus seperti demam, sakit kepala, dan badan merasa
a. Diare
c. Leher kaku
F. Komplikasi
Penyakit meningokokus adalah kondisi dimana meningitis dan infeksi darah
terjadi bersamaan. Dari seluruh kasus meningitis, diperkirakan 25% orang dengan
memberi tekanan yang berat pada tubuh dan otak. Tingkat keparahan komplikasi
bisa bersifat sementara atau permanen, serta berbeda-beda pada berbagai orang.
Komplikasi ini lebih sering terjadi pada kasus meningitis bakterialis daripada
kasus meningitis virus. Berikut ini adalah beberapa komplikasi yang bisa terjadi:
7. Epilepsi
G. Pencegahan
Meningitis adalah hasil dari infeksi yang menjalar. Bakteri atau virus yang
menyebabkan meningitis bisa tersebar melalui batuk, bersin, ciuman, atau berbagi
1. Mencuci tangan
Banyak kasus meningitis virus dan bakteri bisa dicegah dengan berbagai
macam vaksin. Bicarakan dengan dokter jika Anda tidak yakin apakah vaksinasi
Anda yang terbaru atau tidak. Vaksin yang sudah tersedia antara lain:
H. Penatalaksanaan
1. Pemberian antibiotic
penyebabnya dalam dosis yang cukup tinggi. Sambil menunggu hasil biakan
2. Manajemen Terapi
a. Isolasi
edema serebral)
e. Mengontrol kejang
f. Mempertahankan ventrilasi
ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
1. Anamnesa
a. Identitas pasien.
c. Riwayat penyakit
Harus ditanya dengan jelas tetang gejala yang timbul seperti sakit
Riwayat sakit TB paru, infeksi jalan napas bagian atas, otitis media,
antibiotic).
Riwayat psikososial
2. Pemeriksaan Fisik
D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Analisa Data
infeksi sistemik
DS : demam
DS:-
DO: pasien mengalami kejang, gangguan motorik, ataksia. Difusi ion K
dan Na.
DS : merasa lemah
peningkatan TIK.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
penurunan kesadaran.
vertigo
C. RENCANA KEPERAWATAN
KEPERAWATAN
shg memudahkan
pemberian intervensi.
nyeri
Rasional : menghindari
yang efektif.
analgetik,kortikosteroid
spasme otot yg
menimbulkan
kaku kuduk
2 Risiko terhadap Cedera Cedera tidak terjadi Beri posisi tidur yang aman
melakukan pendampingan
Rasional : melakukan
anak gelisah
benda2
kejang
Rasional : meminimalkan
kemungkinan cedera
3 Risiko Perubahan Perubahan nutrisi Hindari makanan yang
meminimalkan risiko
muntah
terpasang NGT
Rasional : memenuhi
kesulitan asupan
lewat oral
terjadi kejang
terjatuh/trauma ketika
ataksia
diaepam, venobarbital.
penanganan dan
pencegahan kejang.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
dan spinal column yang menyebabkan proses infeksi pada sistem saraf pusat
araknoid dan piameter, disebabkan oleh bakteri, virus, rikersia atau protozoa,
yang dapat terjadi secara akut dan kronis (arif mansjoer, 2000). Penyakit
Klasifikasi Meningitis:
1. Meningitis Purulenta
Radang bernanah araknoid dan piameter yang meliputi otak dan medula
spinalis
2. Meningitis Tuberkulosa Generalisata
Adalah radang selaput otak araknoid dan piameter yang disertai cairan otak
B. Saran
beberapa sumber buku lagi, untuk menambah dan melengkapi makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2007. Apa Itu Meningitis. URL:http://www.bluefame.com/lofiversion/
Japardi, Iskandar. 2002. Meningitis Meningococcus. USU digital library URL
http://library.usu.ac.id/download/fk/bedah-iskandar%20japardi23.pdf (Diakses pada
New England Journal of Medicine. 336 : 708