Anda di halaman 1dari 9

Laporan pendahuluan

Asuhan Keperawatan

Disusun dalam rangka memenuhi tugas

Stase KEPERAWATAN DASAR

Disusun oleh :
MUH ISWAN
14420211010

CI INSTITUSI CI LAHAN

( ) ( )

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

2021
A. Konsep Asuhan Klien dengan Gangguan Kebutuhan Rasa Aman dan
Nyaman
1. Pengkajian
a. Riwayat keperawatan
1) Riwayat penyakit sekarang
Lingkungan, kebisingan mempengaruhi rasa aman dan
nyaman. Lingkungan klien mencakup semua faktor fisik dan
psikososial yang mempengaruhi atau berakibat terhadap kehidupan
dan kelangsungan hidup klien. Keamanan yang ada dalam
lingkungan ini akan mengurangi insiden terjadinya penyakit dan
cedera yang akan mempengaruhi rasa aman dan nyaman klien.
2) Riwayat penyakit dahulu
Trauma pada jaringan tubuh, misalnya ada luka bekas operasi/
bedah menyebabkan terjadinya kerusakan jaringan dan iritasi
secara langsung pada reseptor sehingga mengganggu rasa nyaman
klien
3) Riwayat penyakit keluarga
Riwayat kesehatan keluarga juga dapat menyebabkan
gangguan rasa aman dan nyaman. Karena dengan adanya riwayat
penyakit maka klien akan beresiko terkena penyakit sehingga
menimbulkan rasa tidak nyaman seperti nyeri.
b. Pemeriksaan fisik: data focus
1) Ekspresi wajah
a) Menutup mata rapat-rapat
b) Membuka mata lebar-lebar
c) Menggigit bibir bawah
2) Verbal
a) Menangis
b) Berteriak
3) Tanda- tanda vital
a) Tekanan darah
b) Nadi
c) Pernapasan
4) Ekstremitas
Amati gerak tubuh pasien untuk mealokasikan tempat atau rasa
yang tidak nyaman
c. Pemeriksaan Penunjang
1) USG
USG digunakan untuk data penunjang apabila ada rasa tidak
nyaman pada bagian perut
2) Rontgen
Rontgen untuk mengetahui tulang/organ yang abnormal yang
dapat mengganggu rasa nyaman klien.

2. Diagnosa
Diagnosa 1: Ansietas
a. Definisi
Perasaan tidak nyaman atau kekhawatiran yang samar disertai
respon autonom, perasaan takut yang disebabkan oleh antisipasi
terhadap bahaya. Perasaan ini merupakan isyarat kewaspadaan yang
memperingatkan bahaya yang akan terjadi dan memampukan
individu melakukan tindakan untuk menghadapi ancaman.
b. Batasan karakteristik
1) Perilaku
a) Penurunan produktivitas
b) Mengekspresikan kehawatiran akibat perubahan dalam
peristiwa hidup
c) Gerakan yang tidak relevan
d) Gelisah
e) Memandang sekilas
f) Insomnia
2) Afektif
a) Gelisah
b) Kesedihan yang mendalam
c) Distres
d) Ketakutan
e) Perasaan tidak adekuat
3) Fisiologis
a) Wajah tegang
b) Insomnia
c) Peningkatan keringat
d) Peningkatan ketegangan
e) Terguncang
c. Faktor yang berhubungan
1) Terpajan toksin
2) Hubungan keluarga/hereditas
3) Transmisi dan penularan interpersonal
4) Krisis situasi dan maturase
5) Stres
6) Penyalahgunaan zat
7) Ancaman kematia

Diagnosa 2: Nyeri akut

a. Definisi
Pengalaman sensori dan emosi yang tidak menyenangkan akibat
adanya kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, awitan yang
tiba-tiba atau perlahan dengan intensitas ringan sampai berat
b. Batasan karakteristik
1) Subjektif
Mengungkapkan secara verbal atau melaporkan nyeri dengan
isyarat
2) Objektif
a) Posisi untuk menghindari nyeri
b) Perubahan tonus otot
c) Perubahan selera makan
c. Faktor yang berhubungan
Agen-agen penyebab cedera (misalnya, biologis, kimia, fisik dan
psikologis)

Diagnosa 3: Gangguan rasa nyaman


a. Definisi
Merasa kurang senang, lega dan sempurna dalam dimensi fisik,
psikospiritual, ligkungan dan social.
b. Batasan karakteristik
1) Menangis
2) Gangguan pola tidur
3) Takut
4) Ketidakmampuan untuk rileks
5) Melaporkan perasaan tidak nyaman
6) Melaporkan distress
7) Melaporkan kurang puas dengan keadaan
c. Faktor yang berhubungan
1) Gejala terkait penyakit
2) Sumber yang tidak adekuat
3) Kurang pengendalian lingkungan
4) Kurang privasi
5) Kurang control situasi

1. Interveni keperawatan

No Diagnosa Tujuan dan kiteria Interveni keperawatan Rasional


. keperawatan hasil
(NIC)
(NOC)
1. Lakukan bimbingan 1. Agar pasien mampu
1. Ansietas Setelah dilakukan
antisipasi menghadapi
asuhan keperawatan
2. Ajarkan teknik kemungkinan krisis
selama … x24 di
menenangkan diri perkembangan dan
harapkan pasien tidak
3. Ajarkan cara situasional
mengalami ansietas
peningkatan koping 2. Untuk meredakan
dengan kriteria hasil :
kecemasan pada

1. Ansietas pasien yang

berkurang, mengalami distres

dibuktikan oleh akut

tingkat ansietas 3. Membantu pasien

hanya ringan untuk beradaptasi

sampai sedang dan dengan persepsi

selalu stressor, perubahan

menunjukkan atau ancaman yang

pengendalian diri menghambat

terhadap ansietas, pemenuhan tuntutan

konsentrasi dan dan peran hidup


koping.
2. Ansietas
berkurang,
dibuktikan oleh
tingkat ansietas
hanya ringan
sampai sedang dan
selalu
menunjukkan
pengendalian diri
terhadap ansietas,
konsentrasi dan
koping
1. Untuk
2. Nyeri akut Setelah dilakukan 1. Ajarkan manajemen
menghilangkan
asuhan keperawatan nyeri
nyeri atau
selama … x24 di 2. Ajarkan manajemen
menurunkan nyeri
harapkan pasien tidak alam perasaan
ketingkat yang lebih
mengalami nyeri akut
nyaman yang dapat
dengan kriteria hasil :
ditoleransi oleh
1. Memperlihatkan pasien
pengendalian nyeri, 2. Untuk memberikan
yang dibuktikan oleh keamanan,
indicator sebagai stabilisasi,
berikut (sebutkan 1-5: pemulihan dan
tidak pernah, jarang, pemeliharaan pada
kadang-kadang, sering pasien yang
atau selalu) mengalami
2. Mengenali awitan disfungsi alam
nyeri perasaan baik
3. Melaporkan nyeri depresi maupun
dapat dikendalikan peningkatan alam
perasaan

3. Gangguan rasa Setelah dilakukan 1. Gunakan pendekatan 1. Untuk menjalin


nyaman asuhan keperawatan yang menenangkan hubungan saling
selama … x24 di 2. Ajarkan teknik percaya
harapkan pasien tidak menenangkan diri 2. Untuk meredakan
mengalami gangguan 3. Ajarkan cara kecemasan pada
rasa nyaman dengan peningkatan koping pasien yang
kriteria hasil : mengalami distres
akut
1. Mampu
3. Membantu pasien
menongtrol
untuk beradaptasi
kecemasan.
dengan persepsi
2. Status lingkungan
stressor, perubahan
yang nyaman.
atau ancaman yang
3. Kontrol gejala
menghambat
4. Status kesehatan
pemenuhan tuntutan
meningkat
dan peran hidup

2. Implementasi
implementasi merupakan suatu proses keperawatan yang dilakukan setelah
perencanaan keperawatan. Implementasi keperawatan adalah langkah
keempat dari proses keperawatan yang telah direncanakan oleh perawat
untuk membantu pasien yang bertujuan mencegah, mengurangi, dan
menghilangkan dampak ataupun respon yang dapat ditimbulkan oleh
adanya masalah keperawatan serta kesehatan. Implementasi keperawatan
membutuhkan fleksibilitas dan kreativitas perawat.

3. Evaluasi
Evaluasi keperawatan merupakan tahap kelima atau proses keperawatan
terakhir yang berupaya untuk membandingkan tindakan yang sudah
dilakukan dengan kriteria hasil yang sudah ditentukan. Evaluasi
keperawatan bertujuan menentukan apakah seluruh proses keperawatan
sudah berjalan dengan baik dan tindakan berhasil dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai