Anda di halaman 1dari 10

Pengembangan Materi Pembelajaran PAI

ATTHULAB:
Islamic Religion Teaching & Learning Journal
Volume ... Nomor ... Tahun ...
http://journal.uinsgd.ac.id./index.php/atthulab/

Pengembangan Materi Pembelajaran PAI

Ayi Sasmita (2190040039)


Akhmad Husna A. M. (2190040036)

Program Studi Pendidikan Agama Islam


Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung
Email:
tbayi.sasmita@gmail.com
husna.akhmad@gmail.com

Abstract: Instructional materials are knowledge, skills, and attitudes that students must
master in order to meet established competency standards. Learning materials occupy a
very important position in the entire curriculum, which must be prepared so that the
implementation of learning can achieve the goals. In the discussion of this scientific
paper, the author would like to inform related to the understanding of PAI material
development, types of learning materials, principles of learning materials, learning
material sources, packaging of learning materials and development of Islamic
Education materials. All of the information that the authors have obtained is presented
using a qualitative approach and content analysis methods.

Keywords:
Development, Materials, IE

Abstrak: Materi pembelajaran (instructional materials) adalah pengetahuan,


keterampilan, dan sikap yang harus dikuasai peserta didik dalam rangka memenuhi
standar kompetensi yang ditetapkan. Materi pembelajaran menempati posisi yang
sangat penting dari keseluruhan kurikulum, yang harus dipersiapkan agar pelaksanaan
pembelajaran dapat mencapai sasaran. Dalam pembahasan karya ilmiah ini, penulis
hendak menginformasikan terkait pengertian pengembangan materi PAI, , jenis materi
pembelajaran, prinsip-prinsip materi pembelajaran, sumber materi pembelajaran,
pengemasan materi pembelajaran dan pengembangan materi PAI. Semua informasi

1
Atthulab: Islamic Religion Teaching & Learning Journal ... (...) ...
Pengembangan Materi Pembelajaran PAI

yang penulis peroleh ini tersaji dengan mengunakan pendekatan kualitatif dan metode
analisis isi (content analysis)

Kata Kunci:
Pengembangan, Materi, PAI

DOI: http://dx.doi.org/10.15575/ath.xxx.xxx
Received: mm, yyyy. Accepted: mm, yyyy. Published: mm,yyyy

PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan aspek utama dalam pengembangan diri manusia dan sebagai
jembatan untuk meningkatkan ilmu pengetahuan. Di era yang semakin modern dengan
berbagai fasilitas yang memudahkan untuk mengakses pengetahuan, maka pendidikan
perlu kiranya diformulasikan untuk menyesuaikan tuntutan perkembangan zaman,
sehingga sesuai dengan kebutuhannya.
Berhasil atau tidaknya pendidikan dalam suatu negara salah satunya adalah
karena pendidik. Pendidik mempunyai peranan yang sangat penting dalam
perkembangan dan kemajuan anak didiknya. Dari sinilah pendidik dituntut untuk
dapat menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya. Untuk dapat mencapai tujuan
pengajaran yang diharapkan. Pendidik harus pandai memilih metode serta media yang
tepat yang sesuai dengan kebutuhan anak didik. Supaya anak didik merespon positif
dan senang dalam proses pembelajaran. (Abdul Hadis, 2006: 38-39)
Secara umum problem yang mendasar yang dialami oleh dunia pendidikan saat
ini adalah lemahnya proses pembelajaran sebagai akibat dari minimnya penguasaan
pendidik dalam pengguanaan berbagai strategi, metode pembelajaran, bahan ajar, dan
sumber belajar mutakhir. (Wina Sanjaya, 2007: 13)
Selain hal diatas, faktor lain yang menjadi penghambat adalah juga disebabkan
kurangnya ragam bentuk bahan ajar yang digunakan pendidikan dan peserta didik
dalam kegiatan belajar mengajar (KBM), yang mana pada umumnya masih
mengandalkan satu jenis bahan ajar berupa buku paket yang direkomendasikan oleh
sekolah. Sementara itu masih banyak jenis atau bentuk bahan ajar lain yang bisa
menjadi pegangan dan sumber belajar dalam (KBM), diantaranya adalah bahan cetak,
audio, visual, audio-visual, dan multimedia.
Dewasa ini peserta didik dituntut untuk lebih aktif dalam pembelajaran. Sistem
pembelajaran lama seperti teacher centered sudah tidak relevan lagi untuk diterapkan
dalam pembelajaran masa kini. Hal tersebut menjadi pengaruh tersendiri bagi peserta
didik, khususnya dalam hal alat atau sumber belajar, karena sumber belajar merupakan
salah satu komponen yang bisa digunakan untuk meningkatkan kemandirian.

2
Atthulab: Islamic Religion Teaching & Learning Journal ... (...) ...
Pengembangan Materi Pembelajaran PAI

Di dalam UU No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional,


diungkapkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, tujuannya adalah untuk mengembangkan potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mencapai tujuan tersebut,
salah satu bidang studi yang harus dipelajari oleh peserta didik untuk menjadi manusia
beriman dan bertakwa adalah pendidikan agama Islam.
Dapat dilihat bahwa materi pendidikan agama Islam termasuk ke dalam
pendidikan yang teoritis dan praktis karena ajaran Islam berisi tentang ajaran sikap dan
tingkah laku pribadi masyarakat menuju kesejahteraan hidup perorangan dan bersama,
maka pendidikan Iislam adalah pendidikan individu dan pendidikan masyarakat.
Untuk itu dibutuhkan materi yang cukup baik yang sesuai dengan ajaran Islam serta
bervariasi seperti menggunakan metode dan pendekatan dalam mempelajari
pembelajaran pendidikan agama Islam ini.
Dalam PP nomor 19 tahun 2005 pasal 20, diisyaratkan bahwa pendidikan
diharapkan mengembangkan materi pembelajaran, yang kemudian dipertegas melalui
Peraturan Pendidikan Nasional nomor 41 tahun 2007 tentang Standar proses, yang
antara lain mengatur tentang perencanaan proses pembelajaran yang mensyaratkan
bagi pendidik pada satuan pendidikan untuk mengembangkan rencana pelaksana
pembelajran (RPP). Salah satu elemen dalam RPP adalah sumber belajar. Dengan
demikian, pendidik diharapkan untuk mengembangkan bahan ajar sebagai salah satu
sumber belajar.
Dengan pengembangan bahan ajar pendidikan agama Islam diharapkan
pembelajaran pendidikan agama Islam lebih praktis, variatif, kreatif, dan dapat
menarik peserta didik untuk aktif dalam mengikuti pembelajaran pendidikan agama
Islam baik secara kelompok maupun mandiri. Diharapkan bahan ajar yang
dikembangkan dapat dijadikan salah satu alternatif rujukan dalam menyajikan materi
pembelajaran Pendidikan agama Islam, yang pada akhirnya dapat meningkatkan hasil
belajar peserta didik sehingga efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran yang sudah
ditetapkan.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Saryono
(2010), Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang digunakan untuk menyelidiki,
menemukan, menggambarkan, dan menjelaskan kualitas atau keistimewaan dari

3
Atthulab: Islamic Religion Teaching & Learning Journal ... (...) ...
Pengembangan Materi Pembelajaran PAI

pengaruh social yang tidak dapat dijelaskan, diukur atau digambarkan


melalui pendekatan kuantitatif.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode content analysis
(kajian isi). X Weber yang menyatakan bahwa kajian isi adalah metodologi penelitian
yang memanfaatkan seperangkat prosedur untuk menarik kesimpulan yang sahih dari
sebuah buku atau dokumen. (Lexy J. Moleong, 2017: 157) Penelitian ini dilakukan
dengan mengkaji isi buku-buku atau jurnal-jurnal yang berkaitan dengan
pengembangan materi pembelajaran PAI.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif.
Sebagaimana pernyataan Lofland, data kualitatif berbentuk data lunak, berupa kata-
kata, tindakan, sumber data tertulis, foto, dan statistik. (Lexy J. Moleong, 2017: 157)
Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis data tertulis, yaitu data tentang
pengembangan materi pembelajaran PAI.
Teknik yang digunakan dalam pengumpulkan data yaitu studi kepustakaan. Studi
kepustakaan ini merupakan penelaahan terhadap pemikiran para tokoh tentang
pengembangan materi pembelajaran PAI. Data yang telah terkumpul akan dilakukan
penganalisisan melalui proses satuan (unityzing), kategorisasi, penafsiran dan
penarikan simpulan (Lexy J. Moleong: 2017).

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Pengertian Materi Pembelajaran PAI
Materi pembelajaran (instructional materials) adalah pengetahuan, keterampilan, dan
sikap yang harus dikuasai peserta didik dalam rangka memenuhi standar kompetensi
yang ditetapkan. Materi pembelajaran menempati posisi yang sangat penting dari
keseluruhan kurikulum, yangharus dipersiapkan agar pelaksanaan pembelajaran dapat
mencapai sasaran.
Sasaran tersebut harus sesuai dengan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
yang harus dicapai oleh peserta didik. Ini mengisyaratkan bahwa, materi yang
ditentukan untuk kegiatan pembelajaran hendaknya materi yang benar-benar
menunjang tercapainya Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar, serta tercapainya
indikator kompetensi yang diharapkan (Kurniasih dan Sani, 2014: 10).
Secara garis besar dapat dikemukakan bahwa materi pembelajaran (instructional
material) adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dikuasai oleh
peserta didik dalam rangka memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan. Menurut
National Center for Vocational Education Research Ltd ada tiga pengertian materi
pembelajaran yaitu: 1) merupakan informasi, alat dan teks yang diperlukan pendidik/
instruktur untuk perencanaan dan penelaah inplementasi pembelajaran; 2) segala

4
Atthulab: Islamic Religion Teaching & Learning Journal ... (...) ...
Pengembangan Materi Pembelajaran PAI

bentuk bahan yang digunakan untuk membantu pendidik/ instruktur dalam kegiatan
belajar mengajar di kelas; 3) seperangkat substansi pembelajaran yang disusun secara
sistematis, menampilkan sosok yang utuh dari kompetensi yang akan dikuasai peserta
didik dalam proses pembelajaran. Materi pembelajaran menempati posisi yang sangat
penting dari keseluruhan kurikulum, yang harus dipersiapkan agar pelaksanaan
pembelajaran dapat mencapai sasaran yang sesuai dengan standar Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar. Artinya materi yang ditentukan untuk kegiatan pembelajaran
hendaknya materi yang benar-benar menunjang tercapainya standar standar
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar serta indikatornya.
Sedangkan Pendidikan Agama Islam (PAI) merupakan sebutan yang diberikan
kepada salah satu subyek pelajaran yang harus dipelajari oleh peserta didik muslim
dan menjelaskannya pada tingkat tertentu. (Chabib Thoha, 1999: 4) Menurut Ahmad
Tafsir, Pendidikan Agama Islam (PAI) berarti bidang studi Agama Islam. (Ahmad
Tafsir, 1995: 8) Pendidikan Agama Islam (PAI) juga berarti usaha yang lebih khusus
ditekankan untuk mengembangkan fitrah keberagaman subyek peserta didik agar lebih
mampu memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Selain itu PAI
bukanlah sekedar proses usaha mentransfer ilmu pengetahuan atau norma agama
melainkan juga berusaha mewujudkan perwujudan jasmani dan rohani dalam peserta
didik agar kelak menjadi generasi yang memiliki watak, budi pekerti, dan kepribadian
yang luhur serta kepribadian muslim yang utuh. (Muntholi’ah, 2002: 18)
Sebagai salah satu mata pelajaran yang mengandung muatan ajaran Islam dan
tatanan nilai kehidupan Islami, pembelajaran PAI perlu diupayakan melalui
perencanaan yang baik agar dapat mempengaruhi pilihan, putusan dan pengembangan
kehidupan peserta didik. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
pembelajaran PAI yaitu (Muhaimin. 2002: 76):
1. Pendidikan Agama Islam sebagai usaha sadar, yakni suatu kegiatan bimbingan,
pengajaran dan atau latihan yang dilakukan secara berencana dan sadar atas
tujuan yang hendak dicapai
2. Peserta didik disiapkan untuk mencapai tujuan, dalam arti dibimbing, diajari
atau dilatih dalam meningkatkan keyakinan, pemahaman, penghayatan dan
pengamalan terhadap ajaran agama Islam
3. Pendidik melakukan kegiatan bimbingan dan latihan secara sadar terhadap
peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan agama Islam.
4. Kegiatan (pembelajaran) PAI diarahkan untuk meningkatkan keyakinan,
pemahaman, penghayatan dan pengamalan ajaran Islam peserta didik.
Jenis Materi Pembelajaran
Jenis-jenis materi pembelajaran dapat diklasifikasi sebagai berikut.

5
Atthulab: Islamic Religion Teaching & Learning Journal ... (...) ...
Pengembangan Materi Pembelajaran PAI

1. Fakta yaitu segala hal yang bewujud kenyataan dan kebenaran, meliputi nama-
nama objek, peristiwa sejarah, lambang, nama tempat, nama orang, nama
bagian atau komponen suatu benda, dan sebagainya. Contoh dalam mata
pelajaran Sejarah: Peristiwa sekitar Proklamasi 17 Agustus 1945 dan
pembentukan Pemerintahan Indonesia.
2. Konsep yaitu segala yang berwujud pengertian-pengertian baru yang bisa
timbul sebagai hasil pemikiran, meliputi definisi, pengertian, ciri khusus,
hakikat, inti /isi dan sebagainya. Contoh, dalam mata pelajaran Biologi: Hutan
hujan tropis di Indonesia sebagai sumber plasma nutfah, Usaha-usaha
pelestarian keanekargaman hayati Indonesia secara in-situ dan ex-situ, dsb.
3. Prinsip yaitu berupa hal-hal utama, pokok, dan memiliki posisi terpenting,
meliputi dalil, rumus, adagium, postulat, paradigma, teorema, serta hubungan
antarkonsep yang menggambarkan implikasi sebab akibat. Contoh, dalam mata
pelajaran Fisika: Hukum Newton tentang gerak, Hukum 1 Newton, Hukum 2
Newton, Hukum 3 Newton, Gesekan Statis dan Gesekan Kinetis, dsb.
4. Prosedur merupakan langkah-langkah sistematis atau berurutan dalam
mengerjakan suatu aktivitas dan kronologi suatu sistem. Contoh, dalam mata
pelajaran TIK: Langkah-langkah mengakses internet, trik dan strategi
penggunaan Web Browser dan Search Engine, dsb.
5. Sikap atau Nilai merupakan hasil belajar aspek sikap, misalnya nilai kejujuran,
kasih sayang, tolong-menolong, semangat dan minat belajar dan bekerja, dsb.
Contoh, dalam mata pelajaran Geografi: Pemanfaatan lingkungan hidup dan
pembangunan berkelanjutan, yaitu pengertian lingkungan, komponen
ekosistem, lingkungan hidup sebagai sumberdaya, pembangunan
berkelanjutan.
Selain dari segi kognitif, pengembangan materi pelajaran juga dari segi
Afektif/sikap yakni berhubungan dengan sikap/nilai atau keadaan dari dalam diri
seseorang. Materi afektif termasuk pemberian respon, penerimaan nilai, internalisasi,
dll. Contohya nilai-nilai kejujuran, kasih sayang, minat, kebangsaan, rasa sosial, dll.
Dari segi psikomotor yakni materi yang mengarah pada gerak/keterampilan.
Keterampilan adalah pola kegiatan yang memiliki tujuan tertentu yang memerlukan
manipulasi dan koordinasi informasi. Kompetensi yang ingin dicapai dari
gerak/keterampilan, misalnya lari, pencak silat, berenang, dll. Keterampilan dapat
dibedakan dalam dua bentuk yaitu:
1. Keterampilan intelektual yaitu keterampilan berpikir melalui usaha menggali,
menyusun dan menggunakan berbagai informasi, baik berupa data, fakta,
konsep, ataupun prinsip, dan teori.
2. Keterampilan fisik yaitu keterampilan motorik seperti keterampilan
mengoperasikan computer, keterampilan mengemudi, keterampilan
memperbaiki suatu alat, dan lain sebagainya.

6
Atthulab: Islamic Religion Teaching & Learning Journal ... (...) ...
Pengembangan Materi Pembelajaran PAI

Prinsip-prinsip Pengembangan Materi Pembelajaran


Prinsip-prinsip yang harus dijadikan dasar dalam mengembangkan materi
pembelajaran, menurut Ghafur adalah kesesuaian (relevansi), keajegan (konsistensi), dan
kecukupan (adequacy): (Abdul Gafur, 2005: 17)
1. Prinsip Relevansi. Yaitu materi pembelajaran hendaknya sesuai dengan standar
kompetensi dan kompetensi dasar yang ditetapkan. Karena, standar
kompetensi dan kompetensi dasar merupakan bentuk penyederhanaan dari
tujuan pembelajaran. Jadi, ketika materi tersebut sesuai dengan standar
kompetensi dan kompetensi dasar, maka sama artinya materi itu telah sesuai
dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan
2. Prinsip Konsistensi. Yaitu keajegan hasil. Artinya, materi pembelajaran yang
diberikan pada waktu tertentu harus dapat dibuktikan kebenarannya. Lebih
pada pelaksanaan pembelajaran, materi pembelajaran harus sebanding dengan
banyaknya kompetensi dasar yang ditetapkan.
3. Prinsip Adequacy. Yaitu kecukupan. Materi pembelajaran harus dapat
memenuhi kebutuhan para peserta didik, agar mereka terbekali untuk
mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar yang ditetapkan.
Kemudian, untuk mempermudah mereka dalam menguasai materi, maka
kapasitasnya harus diperhatikan. Materi pembelajaran hendaknya tidak terlalu
banyak, dan tidak pula terlalu sedikit.
Adapun dalam pengembangan materi pembelajaran pendidik harus mampu
mengidentifikasi Materi Pembelajaran dengan mempertimbangkan hal-hal di bawah
ini:
1. Potensi peserta didik;
2. Relevansi dengan karakteristik daerah;
3. Tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spritual peserta
didik;
4. Kebermanfaatan bagi peserta didik;
5. Struktur keilmuan;
6. Aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran;
7. Relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan; dan
8. Alokasi waktu.
Sumber Materi Pembelajaran
Sumber belajar merupakan informasi/materi pelajaran yang disajikan dan disimpan
dalam berbagai bentuk media, yang dapat membantu peserta didik belajar sebagai
perwujudan kurikulum. Sumber belajar dapat berupa cetakan, video, perangkat
lunak/kombinasi dari berbagai format yang dapat digunakan pendidik atau peserta
didik. Sumber belajar juga diartikan sebagai tempat/lingkungan sekitar, benda dan
orang yang mengandung informasi dapat digunakan sebagai wahana bagi peserta

7
Atthulab: Islamic Religion Teaching & Learning Journal ... (...) ...
Pengembangan Materi Pembelajaran PAI

didik untuk melakukan proses perubahan tingkah laku (Abdul Majid, 2006: 170). Dari
pengertian tersebut, sumber belajar dapat dikategorikan sebagai berikut:
1. Tempat/lingkungan alam sekitar, yaitu dimana saja yang memungkinkan
seseorang dapat belajar, misalnya museum, sungai, pasar dan lain-lain.
2. Benda, yaitu segala benda yang memungkinkan orang belajar/terjadinya
perubahan tingkah laku bagi peserta didik, misalnya situs candi, menhir, dll.
3. Orang, yaitu siapa saja yang memiliki keahlian tertentu, dimana peserta didik
dapat belajar, misalnya pendidik, polisi, para ahli, dll.
4. Buku, yaitu segala buku yang dapat dibaca secara mandiri oleh peserta didik,
misalnya buku pelajaran, kamus, ensiklopedi, dll.
5. Peristiwa dan fakta yang terjadi, misalnya peristiwa kerusuhan, demo,
peristiwa bencana, dll.
Sumber belajar akan bermakna bagi peserta didik/pendidik jika diorganisir
melalui suatu rancangan yang memungkinkan seseorang dapat memanfaat sumber
belajarnya. Ada beberapa tahapan dalam mengelola sumber belajar :
1. Membuat daftar kebutuhan melalui identifikasi sumber dan sarana
pembelajaran yang diperlukan untuk kegiatan pembelajaran.
2. Menggolongkan/mengelompokan ketersediaan alat, bahan atau sumber
belajar.
3. Memikirkan penggunaan sumber belajar yang sudah tersedia, atau modifikasi.
Pengemasan Materi Pembelajaran
Materi pelajaran pada hakikatnya adalah pesan-pesan yang ingin kita sampaikan pada
peserta didik untuk dapat dikuasai. Pesan adalah informasi yang akan disampaikan
baik itu berupa ide, data/fakta, konsep dan lain sebagainya, yang dapat berupa
kalimat, tulisan, gambar, peta, ataupun tanda. Pesan bisa disampaikan secara verbal
ataupun nonverbal.
Penerimaan pesan bisa dipengaruhi oleh keadaan individu yang menerima pesan
itu sendiri. Wina Sanjaya (2011) mengemukakan agar pesan yang ingin disampaikan
bermakna sebagai bahan pelajaran, maka ada sejumlah kriteria yang harus
diperhatikan, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Novelty, artinya suatu pesan akan bermakna apabila bersifat baru atau
mutakhir,
2. Proximity, artinya pesan yang disampaikan harus sesuai dengan pengalaman
peserta didik.
3. Conflict, artinya pesan yang disajikan sebaiknya dikemas sedemikian rupa
sehingga menggugah emosi.

8
Atthulab: Islamic Religion Teaching & Learning Journal ... (...) ...
Pengembangan Materi Pembelajaran PAI

4. Humor, artinya pesan yang disampaikan sebaiknya dikemas sehingga


menampilkan kesan lucu. Pesan yang dikemas dengan lucu cenderung akan
lebih menarik perhatian.

Pengembangan Materi Pembelajaran PAI


Dalam hal kelayakan isi ada tiga indikator yaitu:
1. Kesesuaian uraian materi dengan standar kompetensi yang terdapat dalam
kurikulum mata pelajaran yang bersangkutan.
2. Keakuratan materi.
3. Materi pendukung pembelajaran.
Berdasarkan ulasan diatas pengembangan materi PAI harus disesuaikan antara
materi dengan KI dan KD yang berkaitan dengan kelengkapan materi, keluasan materi,
dan kedalaman materi. Keakuratan materi berkaitan dengan keakuratan konsep dan
definisi. Materi pendukung pembelajaran berkaitan dengan kesesuaian perkembangan
ilmu dan teknologi serta memiliki kemenarikan materi. (Muslich Mansur, 2010: 292)
Dalam hal kelayakan penyajian, ada tiga indikator yang dinilai, yaitu:
1. Teknik penyajian.
2. Penyajian pembelajaran.
3. Kelengkapanpenyajian. (Muslich Mansur, 2010: 297)
Dalam teknik penyajian harus dikaitkan dengan sitematika penyajian, keruntutan
penyajian, dan keseimbangan antar bab. Dalam hal kelayakan kebahasaan ada tiga
indikator yang dinilai, yaitu:
1. Kesesuaian pemakaian bahasa dengan tingkat perkembangan peserta didik.
2. Pemakaian bahasa yang komunikatif.
3. Pemakaian bahasa yang memenuhi syarat keruntutan dan keterpaduan alur
pikir. (Muslich Mansur, 2010: 303)

SIMPULAN
Secara garis besar dapat dikemukakan bahwa materi pembelajaran (instructional
material) adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dikuasai oleh
peserta didik dalam rangka memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan. Menurut
National Center for Vocational Education Research Ltd ada tiga pengertian materi
pembelajaran yaitu: 1) merupakan informasi, alat dan teks yang diperlukan pendidik/
instruktur untuk perencanaan dan penelaah inplementasi pembelajaran; 2) segala
bentuk bahan yang digunakan untuk membantu pendidik/ instruktur dalam kegiatan
belajar mengajar di kelas; 3) seperangkat substansi pembelajaran yang disusun secara
sistematis, menampilkan sosok yang utuh dari kompetensi yang akan dikuasai peserta
didik dalam proses pembelajaran.

9
Atthulab: Islamic Religion Teaching & Learning Journal ... (...) ...
Pengembangan Materi Pembelajaran PAI

REFERENSI
Abdul Hadis. 2006. Psikologi Dalam Pendidikan. Yogyakarta: Diva
Ahmad Tafsir. 1995. Metodologi Pengajaran Agama Islam. Bandung: PT. Rosdakarya
Gafur, Abdul. 2005. Desain intruksional: langkah sitematis penyusunan pola dasar kegiatan
belajar mengajar. Solo : Tingah Serangkai
H. M. Chabib Thoha. 1999. Metodologi Pengajaran Agama. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Muntholi’ah. 2002. Konsep Diri Positif Penunjang Prestasi PAI. Semarang: Gunungjati
Moleong, Lexy J. 2017. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Rosdakarya
Muhaimin. 2002. Paradigma Pendidikan Islam Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama
Islam di Sekolah. Bandung: Rosdakarya
Muslich Mansur. 2010. Text Book Writing (Dasar-Dasar Pemahaman Penulisan, dan
Pemakaian Buku Teks). Yogyakarta: Ar Rauza Media
Nazarudin. 2007. Manajemen Pembelajaran: Implementasi Konsep,Karakteristik dan
Metodologi Pendidikan Agama Islam di SekolahUmum. Yogyakarta: Teras
Wina S.. 2007. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta:
Kencana

10
Atthulab: Islamic Religion Teaching & Learning Journal ... (...) ...

Anda mungkin juga menyukai