Anda di halaman 1dari 16

DAFTAR PUSTAKA

Detty dkk. (2020). Karakteristik UlkusDiabetikum pada penderita diabetes


mellitus, volume 11, No, 259. Diakses pada tanggal 03 Desember 2021, dari
Jurnal Ilmiah Kesehatan Husada.

Flora dkk. (2012). pelatihan senam kaki pada penderita diabetes melitus dalam
upaya pencegahan komplikasi diabetes pada kaki, 9-11. Diakses pada tanggal
03 Desember 2021, dari Jurnal Pengabdian Sriwijaya.

Khoir, K. &Clara, C. (2020). Asuhan Keperawatan Pada Pasien Diabetes


Mellitus Tipe II, 1-15. Diakses pada tanggal 20 Desember 2021, dari Jurnal
Akademi Keperawatan Pasar Rebo.

Nurarif, N. (2015). Aplikasi asuhan keperawatan berdasarkan diagnosa medis &


NANDA (North America Nursing Diagnosis Association) NIC-NOC (Jilid 1).
Jakarta : Mediaction.

Nuraeni, N. &Arjita, A. (2019). Pengaruh Senam Kaki Diabet Terhadap


Penurunan Kadar Gula Darah Pada Penderita Diabetes MellitusType II,
618-620. Diakses pada tanggal 20 Desember 2021, dari Jurnal Universitas
Islam Al-Azhar.

Nasrudin, N. (2019). Etika Penelitian, 1-11. Diakses pada tanggal 24 Desember


2021, dari jurnal Penelitian Kedokteran - Kesehatan.

Prasetya, P. (2019). Penerapan senam kaki untuk memperlancar aliran darah


pada pasien diabetes mellitus di keluarga, 1-2. Diakses pada tanggal 20
Desember 2021, dari Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan.

Trisna, T. &Musiana, M. (2018). Pengaruh Senam kaki terhadap kadar gula


glukosa darah dan nilai ABI penderita DM, volume 9, nomor 3, 443. diakses
pada tanggal 20 Desember 2021, dari jurnal politeknik kesehatan
tanjungkarang.
Wijayanti dkk. (2018). Modul Senam Kaki Pelatihan Edukator, 5-10. Diakses
pada tanggal 03 Desember 2021, dari Departemen Keperawatan Universitas
Diponegoro.

Wibisana, W. & Yani, Y. (2014). Pengaruh Senam Kaki Terhadap Kadar Gula
Darah Pasien Diabetes Mellitus, volume 2, 108-109. Diakses pada tanggal 20
Desember 2021, dari Universitas Muhammadiyah Tangerang.

Widagdo, W. (2016). KeperawatanKeluarga Dan Komunitas. Jakarta


Selatan :Pusdik SDM Kesehatan. Diaksespadatanggal 3 desember 2021.
LAMPIRAN

Lampiran1 :Standar Operasional Prosedur (SOP) Terapi Senam Kaki

1. Pengertian
Senam kaki merupakanlatihan yang dilakukanbagipenderita Diabetes
Mellitus
ataubukanpenderitauntukmencegahterjadinyalukadanmembantumelancark
anperedarandarahbagian kaki. Senam kaki dapat membantu memperkuat
otot-otot kecil kaki dan mencegah adanya kelainan bentuk kaki, dapat
meningkatkan kekuatan otot paha dan mengatasi keterbatasan pergerakan
sendi.
Gerakan-gerakan senam kaki ini dapat memperlancar peredaran darah di
kaki, memperbaiki sirkulasi darah, memperkuat otot kaki dan
mempermudah gerakan sendi kaki. Dengan demikian diharapkan kaki
penderita diabetes dapat terawat baik dan dapat meningkatkan kualitas
hidup penderita diabetes.

2. Tujuan
a. Memperbaikisirkulasidarah, memperkuatotot-ototkecil kaki
b. Meningkatkankekuatanototbetisdanototpaha
c. Mengatasiketerbatasanpergerakansendi
d. Mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki
e. Mengurangiresikoterjadinyalukapada kaki

3. Manfaat
Senam kaki dapat memperbaiki sirkulasi darah dan memperkuat otot-otot
kecil kaki serta mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki, selain itu
senam kaki juga dapat meningkatkan kekuatan pada otot betis, otot paha
dan juga mengatasi keterbatasan dalam pergerakan sendi.
4. IndikasidanKontraindikasiSenam Kaki
a. Indikasi
 Senam kaki ini dapat diberikan kepada seluruh penderita Diabetes
mellitus dengan tipe 1 maupun 2
 Sebaiknya diberikan sejak pasien didiagnosa menderita Diabetes
Mellitus sebagai tindakan pencegahan dini.
b. Kontraindikasi
Pasien mengalami perubahan fungsi fisiologis seperti dispnea (sesak
napas) atau nyeri dada, depresi, khawatir atau cemas.

5. MetodePelaksanaanKegiatan
a. Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital sebelum melakukan
tindakan, cek status respiratori (dispnea atau nyeri dada), serta
mengkaji status emosi responden (suasana hati/mood, motivasi)
b. Mengukur sirkulasi darah sebelum melakukan senam kaki diabetes
(pretest) dengan menggunakan tensimeter di lengan hingga diperoleh
tekanan sistolikdandiastolik
c. Memberikan penyuluhan tentang :
a) Pengertian senam kaki
b) Tujuan senam kaki
c) Manfaat senam kaki
d) Indikasi dan kontraindikasi senam kaki
e) Langkah-langkah pelaksanaan senam kaki
d. Pelatihan dan pelaksanaan senam kaki :
a) Mengajarkan senam kaki sesuai dengan standar operasional
prosedur
b) Senam kaki dilakukan dengan menggunakan alat berupa kursi
untuk tempat dudukresponden dan koran bekas
c) Senam kaki dilaksanakan selama 30-45 menit
e. Mengukur kembali sirkulasi darah sesudah melakukan senam kaki
(posttest) dengan menggunakan tensimeter di lengan hingga diperoleh
tekanan sistolikdandiastolik.
6. Langkah – LangkahPelaksanaanSenam Kaki
1. Pasien duduk tegak diatas bangku dengan kaki menyentuh lantai
2. Dengan tumit yang diletakkan dilantai, jari-jari kedua belah kaki
diluruskan keatas lalu dibengkokkan kembali kebawah seperti cakar
ayam sebanyak 10 kali
3. Dengan meletakkan tumit salah satu kaki dilantai, angkat telapak kaki
ke atas. Kemudian sebaliknya pada kaki yang lainnya, jari-jari kaki
diletakkan di lantai dan tumit kaki diangkatkan ke atas. Gerakan ini
dilakukan secara bersamaan pada kaki kanan dan kiri bergantian dan
diulangi sebanyak 10 kali. Tumit kaki di lantai sedangkan telapak kaki
diangkat
4. Tumit kaki diletakkan di lantai. Kemudian bagian ujung jari kaki
diangkat ke atas dan buat gerakan memutar pada pergelangan kaki
sebanyak 10 kali. Ujung kaki diangkat ke atas
5. Jari-jari kaki diletakkan dilantai. Kemudian tumit diangkat dan buat
gerakan memutar dengan pergerakkan pada pergelangan kaki sebanyak
10 kali. Jari-jari kaki di lantai
6. Kemudian angkat salah satu lutut kaki, dan luruskan. Lalu gerakan
jari-jari kaki kedepan kemudian turunkan kembali secara bergantian
kekiri dan ke kanan. Ulangi gerakan ini sebanyak 10 kali
7. Selanjutnya luruskan salah satu kaki diatas lantai kemudian angkat
kaki tersebut dan gerakkan ujung jari-jari kaki kearah wajah lalu
turunkan kembali kelantai
8. Angkat kedua kaki lalu luruskan. Ulangi sama seperti pada langkah ke-
8, namun gunakan kedua kaki kanan dan kiri secara bersamaan. Ulangi
gerakan tersebut sebanyak 10 kali
9. Angkat kedua kaki dan luruskan,pertahankan posisi tersebut.
Kemudian gerakan pergelangan kaki kedepan dan ke belakang
10. Selanjutnya luruskan salah satu kaki dan angkat, lalu putar kaki pada
pergelangan kaki, lakukan gerakan seperti menulis di udara dengan
kaki dari angka 0 hingga 10 lakukan secara bergantian. Kaki
diluruskan dan diangkat
11. Letakkan selembar koran dilantai. Kemudian bentuk kertas koran
tersebut menjadi seperti bola dengan kedua belah kaki. Lalu buka
kembali bola tersebut menjadi lembaran seperti semula menggunakan
kedua belah kaki. Gerakan ini dilakukan hanya sekali saja
12. Kemudian robek koran menjadi 2 bagian, lalu pisahkan kedua bagian
koran tersebut
13. Sebagian koran di sobek-sobek menjadi kecil-kecil dengan kedua kaki
14. Kemudian pindahkan kumpulan sobekan-sobekan tersebut dengan
kedua kaki lalu letakkan sobekkan kertas pada bagian kertas yang utuh
tadi
15. Lalu bungkus semua sobekan-sobekan tadi dengan kedua kaki kanan
dan kiri menjadi bentuk bola. Kaki merobek kertas koran kecil-kecil
dengan menggunakan jari-jari kaki lalu bungkus menjadi bentuk bola

7. Evaluasi
Evaluasi dilakukan untuk mengetahui apakah kegiatan yang dilaksanakan
sesuai dan dapat dicapai dengan baik sesuai tujuan kegiatan.
a. Untuk mengukur aspek kognitif :
 Penderita DM mengetahui tujuan dilakukannya senam kaki
 Penderita DM mengetahui manfaat senam kaki
 Penderita DM mengetahui indikasi dan kontraindikasi senam kaki
 Penderita DM mengetahui cara melaksanakan senam kaki
b. Untuk mengukur aspek afektif :
 Penderita DM menyatakan senang mendapatkan pelatihan tentang
senam kaki
 Penderita DM menyatakan mau dan tertarik untuk mempelajari
senam kaki
 Penderita DM menyatakan mau dan akan melaksanakan senam
kaki 3 kali dalam seminggu
 Penderita DM menyadari pentingnya melaksanakan senam kaki
untuk mencegah komplikasi DM pada kaki.
c. Untuk mengukur aspek psikomotor/tindakan :
 Penderita DM mampu berdiskusi perihal pelaksanaan senam kaki
 Penderita DM antusias, perhatian dan aktif selama kegiatan
pelatihan senam kaki
 Penderita DM mampu melakukan senam kaki secara mandiri.
Lampiran2 :Lembar Observasi

LEMBAR OBSERVASI

PEMBERIAN TERAPI SENAM KAKI

Code GDS sebelum GDS setelah Selisih Keterangan


No Responden TerapiSenam Kaki TerapiSenam Kaki
Tanggal : Tanggal :
1.
2.
3.
4.
5.
Lampiran3 : Data Responden

DATA RESPONDEN

ImplementasiTerapiSenam Kaki TerhadapPenurunan Kadar


GulaDarahPadaPasien Diabetes Mellitus Tipe II

1) Data Umum
Petunjuk pengisian, sebagai berikut :
1. Semua pertanyaan harus dijawab
2. Untuk penyataan nomor 1 dan 2 akan diisi oleh peneliti
3. Untuk pernyataan selanjutnya dijawab dengan memberikan tanda
lingkaran pada tempat yang telah disediakan.
4. Setiap pernyataan dijawab hanya dengan satu jawaban yang sesuai
menurut anda.
1) Nama : ……………

2) Jenis kelamin : laki- laki/ perempuan

3) Umur : ....................

4) Pendidikan : SD/SMP/SMA/DIII/S1/TIDAK SEKOLAH

5) Pekerjaan :......................

6) Diabetes Melitus dengan penyakit penyerta : Ada / Tidak ada

7) Lama Menderita Diabetes Melitus Tipe 2 : < 1 Tahun Terakhir

>1 Tahun Terakhir

>2 Tahun Terakhir

>5 Tahun Terakhir


Lampiran4 : Informed Consent

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

IMPLEMENTASI TERAPI SENAM KAKI

TERHADAP

PENURUNAN KADAR GULA DARAH PADA PENDERITA DIABETES


MELLITUS TIPE 2

(Studi Di Wilayah KerjaPuskesmasLeuwimunding)

Oleh : Rita Rosita

Saya merupakan mahasiswi program D-IIIKeperawatan AKPER YPIB


Majalengka bermaksud mengadakan penelitian tentang Implementasi Terapi
Senam Kaki terhadap Kadar Gula Darah pada penderita Diabetes Mellitus Tipe II
di Desa Leuwimunding Kecamatan LeuwimundingWilayah Kerja Puskesmas
Leuwimunding Kabupaten Majalengka Maka bersama ini saya jelaskan hal- hal
sebagai berikut :

1. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi penatalaksanaan Terapi Senam


Kaki terhadap kadar gula darah acak pada penderita diabetes melitus tipe 2 di
Desa Leuwimunding Kecamatan Leuwimunding Wilayah Kerja Puskesmas
Leuwimunding Kabupaten Majalengka
2. Semua catatan yang berhubungan dengan penelitian ini akan dijaga akan
kerahasiannya.
3. Responden berhak mengajukan keberatan kepada peneliti, jika terdapat hal-
hal yang tidak berkenan bagi responden dan selanjutnya akan dicarikan
penyelesaian bersama.
Demi memenuhi etika dalam penelitian ini responden dibebaskan untuk
berpartisipasi dalam penelitian ini .
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama :

Alamat :

Code Responden :

Menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa telah mendapatkan penjelasan dari


peneliti dan memahami informasi yang telah di berikan oleh peneliti, serta
mengetahui tujuan dan manfaat dari penelitian, maka dengan ini saya secara
sukarela (bersedia/tidak bersedia) menjadi responden dalam penelitian ini.

Majalengka , .....Januari 2022

Peneliti Responden

( Rita Rosita ) ( Nama Responden )


LEMBAR PERSETUJUAN

JUDUL : IMPLEMENTASI TERAPI SENAM KAKI TERHADAP


PENURUNAN KADAR GULA DARAH PADA PASIEN
DIABETES MELLITUS TIPE II DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS LEUWIMUNDING

PENYUSUN : RITA ROSITA

NIM : 19.030

Majalengka, Januari 2022

Pembimbing

AwaludinJahid Abdilah, S.Kp., M.Kep

Menyetujui,

Wadir I

Dian Hadinata, S.kp., M.Kep.


IMPLEMENTASI TERAPI SENAM KAKI TERHADAP PENURUNAN
KADAR GULA DARAH PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE II
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LEUWIMUNDING

PROPOSAL

RITA ROSITA

NIM. 19030

AKADEMI KEPERAWATAN

YAYASAN PENDIDIKAN IMAM BONJOL (YPIB) MAJALENGKA

TAHUN AKADEMIK 2022

JalanKasokandelTimurNomor 63 Kec. KasokandelKab. Majalengka 45453

Telp/Fax : (0233) 3666624


digunakan sebagai dasar untuk mengelola penderita DiabetesMellitus Tipe
II dalam mengendalikan kadar gula darahnya.
Perawat sebagai salah satu dari tim kesehatan, selain berperan
dalam memberikan edukasi kesehatan juga dapat berperan dalam
membimbing penderita Diabetes Mellitus untuk melakukan senam kaki
sampai dengan penderita dapat melakukan senam kaki secara mandiri.
Berdasarkan dari uraian diatas peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian tentang “ImplementasiTerapiSenam Kaki
TerhadapPenurunan Kadar GulaDarahPadaPasien Diabetes Mellitus
Tipe II Di Wilayah KerjaPuskesmasLeuwimunding”.

1.2 RumusanMasalah
Bagaimana Implementasi Terapi Senam Kaki Terhadap Penurunan Kadar
Gula Darah Pada Pasien Diabetes MellitusTipe II Di Wilayah Kerja
Puskesmas Leuwimunding ?

1.3 TujuanPenulisan
1.3.1 TujuanUmum
Penelitan ini bertujuan untukmengetahuiImplementasiTerapiSenam
Kaki TerhadapPenurunan Kadar GulaDarahPadaPasien Diabetes
MellitusTipe II Di Wilayah KerjaPuskesmasLeuwimunding
1.3.2 TujuanKhusus
1. Untuk mengetahui kadarguladarahsebelum diberikan Terapi
TerhadapPenurunan Kadar GulaDarahPadaPasien Diabetes
Mellitus Tipe II Di Wilayah KerjaPuskesmasLeuwimunding
2. Untuk mengetahui kadarguladarahsetelah diberikan Terapi
TerhadapPenurunan Kadar GulaDarahPadaPasien Diabetes
Mellitus Tipe II Di Wilayah KerjaPuskesmasLeuwimunding
3. Untuk mengetahui
perbedaankadarguladarahsebelumdansesudahdilakukanterapise
nam kaki padapasien Diabetes Mellitus tipe II Di Wilayah
KerjaPuskesmasLeuwimunding
1.4 ManfaatPenulisan
1.4.1 ManfaatTeoritis
Sebagai dasar informasi ilmiah tentang pengaruhterapisenam kaki
padapenderita Diabetes Mellitus Tipe II di Wilayah
KerjaPuskesmasLeuwimunding
1.4.2 Manfaat Praktis
1) Bagi penderita Diabetes Mellitus
Supaya responden rutin menerapkan senam kaki dirumah
2) Bagi puskesmas
Memberikan rujukan referensi dan pengembangan pelayanan
kesehatan khususnya pada penerapan senam kaki dalam
meningkatkan kualitas hidup mereka
3) Bagi institusi pendidikan
Memperluas literatur dan data dasar yang dapat digunakan
sebagai bahan untuk penelitian selanjutnya
4) Bagi peneliti
Menambah wawasan dan dapat digunakan sebagai bahan
pembelajaran peneliti dalam melakukan penelitian serta mampu
menerapkan senam kaki diabetik pada penderita Diabetes
Mellitus.
6. Usia diatas 30 tahun
3.2.1 Kriteria Eksklusi
Kriteria eksklusi merupakan kriteria dimana subjek penelitian tidak
dapat mewakili sampel karena tidak memenuhi syarat sebagai
sampel penelitian. Kriteria eksklusi penelitian ini adalah :
1. Laki-lakiatauperempuanberusia kurang dari 30 tahun
2. Penderita diabetes melitus disertai kompliksi jantung dan ginjal
3. Penderita diabetes yang memiliki luka/gangren
4. Penderita diabetes yang tidak ingin menjadi responden

3.3 LokasidanWaktu
Penelitian ini akan dilaksanakan pada tanggal 24 Januari sampai dengan 5
Februari Tahun 2022 Di Wilayah KerjaPuskesmasLeuwimunding.

3.4 Instrumen Penelitian


Instrumen merupakan alat ukur yang digunakan oleh peneliti dalam
pengumpulan data, agar kegiatan menjadi sistematis dan mempermudah
peneliti. Pembuatan instrumen harus mengacu pada variabel penelitian,
definisi oprasional dan skala pengukurannya (Sujarweni, 2014). Dalam
penelitian ini peneliti menggunakan instrument atau alat ukur berupa alat
cek GDS dan lembar observasi. Dengan klasifikasi kadar gula darah
sewaktu yang normal : dibawah nilai 200 mg/dl dan di atas nilai 60mg/dl.

3.5 EtikaPenelitian
3.5.1 PrinsipEtikaPenelitian
Setiap penelitian kesehatan yang mengikut sertakan relawan
manusia sebagai subjek penelitian wajib didasarkan pada tiga
prinsip etik (kaidah dasar moral), yaitu :
1. Respect for persons (others)
Secara mendasar bertujuan menghormati otonomi untuk
mengambil keputusan mandiri (selfdetermination) dan

Anda mungkin juga menyukai