ANGKATAN :V
KELOMPOK :1
Dalam perwujudan visi dan misi Indonesia sebagai bangsa yang berdaulat, mandiri
dan berkpribadian berlandaskan gotong royong sebagaimana dicanangkan Presiden Jokowi
pada pembentukan kabinet kerja 2 tahun belakangan ini mengalami tantangan yang sangat
besar. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2020, Ekonomi Indonesia
mengalami kontraksi (penurunan) pertumbuhan sebesar 2,07 persen (c-to-c) dibandingkan
tahun 2019. Dari sisi produksi, kontraksi pertumbuhan terdalam terjadi pada Lapangan
Usaha Transportasi dan Pergudangan sebesar 15,04 persen. Sementara itu, dari sisi
pengeluaran hampir semua komponen terkontraksi, Komponen Ekspor Barang dan Jasa
menjadi komponen dengan kontraksi terdalam sebesar 7,70 persen. Sementara, Impor
Barang dan Jasa yang merupakan faktor pengurang terkontraksi sebesar 14,71 persen.
Isu strategis merupakan permasalahan yang berkaitan dengan fenomena atau yang
belum dapat diselesaikan pada periode sebelumnya dan memiliki dampak jangka panjang
bagi keberlanjutan pelaksanaan pembinaan dan pengawasan sehingga perlu diatasi secara
bertahap. Adapun isu strategis terkait munculnya fenomena permasalahan diatas yaitu :
1. Masih tingginya penyebaran virus COVID-19 di Indonesia.
2. Pengelolaan Utang Luar Negeri yang tidak tepat sasaran dan semakin bertambah.
3. Masih maraknya pungli yang dilakukan oleh aparat pemerintah.
4. Pelemahan KPK dan penindakan korupsi yang tidak transparan.
5. Masih maraknya kasus Money Laundring yang menggunakan dana Anggaran
Pemerintah.
Masih
kurangnya Masih
Mahalnya rendahnya
harga Tes Belum
seimbangnya Masih
tingginya
Keterbatasan penyebara
Belum
alokasi n covid 19
seimbangnya
Masih Tidak tepatnya
terbatasnya penggunaan
Sara
Dari diagram fishbone di atas dapat kita ketahui penyebab munculnya isu terkait masalah
tersebut antara lain :
1. Faktor Manusia
a. Masih kurangnya bidang kompetensi tenaga ahli dalam penyediaan vaksin
mandiri.
b. Belum seimbangnya pemenuhan rasio antara tenaga kesehatan dan pasien
penderita COVID-19.
c. Masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk melakukan Protokol
Kesehatan.
2. Faktor Management
a. Keterbatasan alokasi anggaran yang disediakan Pemerintah dalam
penanganan wabah COVID-19
b. Tidak tepatnya penggunaan alokasi anggaran yang disediakan Pemerintah
dalam penanganan wabah COVID-19
3. Faktor Sarana/Prasaran
a. Belum seimbangnya pemenuhan ratio antara Rumah Sakit dan pasien
penderita COVID-19.
b. Masih terbatasnya ketersediaan vaksin COVID-19 akibat ketergantungan
import.
4. Faktor Metode
a. Masih mahalnya harga Tes Screening COVID-19 sehingga belum menjangkau
seluruh lapisan masyarakat.
Gagasan/solusi yang ditawarkan dalam penyelesaian faktor penyebab tersebut antara lain :
1. Pemenuhan rasio tenaga kesehatan dengan merekrut relawan yang memiliki standar
kompetensi yang dipersyaratkan dan diprioritaskan pada zona kuning dan merah.
2. Menjalankan prosedur PPKM dan melakukan kontrol terhadap pencapaiannya.
3. Meminta pendampingan dan alih teknologi farmasi kepada negara-negara sahabat
yang terbukti berhasil dalam penciptaan vaksin corona.
4. Melakukan uji klinis BPOM terkait penggunaan obat ivermectin
5. Optimalisasi penggunaan vaksin lokal seperti vaksin Nusantara dan vaksin Merah
Putih yang tentunya sudah melalui prosedur uji klinis tanpa intervensi dari
kepentingan pihak tertentu.
6. Sosialisasi vaksinasi melalui media social seperti instagram, FB, twitter dll.
7. Optimalisasi aset daerah (Gedung Serbaguna, Aula, Balai) sebagai substitusi apabila
terjadi kontraksi dalam pemenuhan tempat di Rumah Sakit akibat lonjakan penderita
COVID-19.
Teknik Tepisan dan AnaIisis Isu-Isu Aktual
Digunakan pendekatan teknik APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan dan
Kelayakan) pada isu-isu aktual yang telah diidentifikasi melalui tabel matrik penilaian
kualitas isu di bawah ini.
Matrik Penilaian Kualitas Isu dengan Teknik Tepisan Isu APKL
ISU A K P L JML PRIORITAS
Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) 5 4 5 4 18 I
Pengarsipan Dokumen 3 5 4 3 15 III
Adaptasi PJJ Siswa 4 5 4 4 17 II
Orientasi sekolah pada masa PJJ 5 3 4 3 15 IV
Keaktifan guru memeberikan PJJ 3 3 4 2 12 V
Bahwa berdasarkan Tabel Matrik Penilaian Kualitas isu di atas maka dapat di
tentukan isu yang dapat dibahas oleh penyusun yaitu “Kurangnya Efektifitas Pembelajaran
Jarak Jauh di Dunia Pendidikan”.
Sebab Akibat Isu
Penyebab Akibat
Surrounding System
Berdasarkan analisis isu melalui Fishbone diagram diatas dapat ditentukan pengambilan isu
global adalah Kurangnya Efektifitas Pembelajaran Jarak Jauh di Dunia Pendidikan.
LAPORAN
Hasil Kerja berikut merupakan hasil dari diskusi dan kerja kelompok 1 angkatan V
dengan membagi kembali menjadi 2 kelompok kecil, dari kegiatan tersebut
dihasilkan hasil diskusi tentang isu Masih tingginya penyebaran virus COVID-19 di
Indonesia dan Kurangnya Efektifitas Pembelajaran Jarak Jauh di Dunia Pendidikan.
Dan alternatif solusi yang dihasilkan adalah Pemenuhan rasio tenaga kesehatan
dengan merekrut relawan yang memiliki standar kompetensi yang dipersyaratkan
dan diprioritaskan pada zona kuning dan merah. Menjalankan prosedur PPKM dan
melakukan kontrol terhadap pencapaiannya. Meminta pendampingan dan alih
teknologi farmasi kepada negara-negara sahabat yang terbukti berhasil dalam
penciptaan vaksin corona. Melakukan uji klinis BPOM terkait penggunaan obat
ivermectin. Optimalisasi penggunaan vaksin lokal seperti vaksin Nusantara dan
vaksin Merah Putih yang tentunya sudah melalui prosedur uji klinis tanpa intervensi
dari kepentingan pihak tertentu. Sosialisasi vaksinasi melalui media social seperti
instagram, FB, twitter dll. Optimalisasi aset daerah (Gedung Serbaguna, Aula, Balai)
sebagai substitusi apabila terjadi kontraksi dalam pemenuhan tempat di Rumah Sakit
akibat lonjakan penderita COVID-19. Memberikan Pemahaman Pentingnya
Pendidikan. Pengadaan penguat sinyal disekolah. Dilaksanakannya pembelajaran
tatap muka.
Demikian hasil kerja ini kami sampaikan untuk bisa memenuhi tugas kelompok,
semoga dapat memberikan hasil sesuai yang diharapkan.