672-Article Text-1776-2-10-20200830
672-Article Text-1776-2-10-20200830
ABSTRAK
Kanker payudara merupakan kanker invasif paling sering pada wanita di seluruh dunia dan penyebab
kematian kanker tertinggi kedua setelah kanker paru-paru. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mereview berbagai penatalaksanaan keperawatan pada pasien kanker payudara. Metode penelitian :
pencarian terbatas dilakukan di tiga data base yaitu PUBMED, EBSCO, COCHRANE dan
PROQUEST. Keempat database dipilih dengan pertimbangan bahwa ketiganya merupakan database
yang kredibel di bidang kesehatan dan kedokteran. Kriteria artikel yaitu studi diterbitkan dalam
Bahasa Inggis, terbit tahun 2015-2019, dan menggunakan studi Randomized Control Trial. Peneliti
menemukan 22 studi yang masuk dalam kriteria penelitian yaitu intervensi untuk penatalaksanaan
keperawatan pada pasien kanker payudara. Hasil penelitian : penatalaksanaan keperawatan untuk
pasien kanker payudara terdiri dari intervensi, program, dan skrining. Intervensi yang dapat
diaplikasikan pada pasien kanker payudara terdiri dari intervensi yang dapat menurunkan kecemasan,
nyeri, kelelahan, gejala menoupouse, meningkatkan kualitas hidup, hasil pemeriksaan fisik, aktivitas
fisik, mengatasi mual. Program untuk pasien kanker payudara terdiri dari : program untuk pemenuhan
nutrisi, aktivititas fisik untuk menurunkan mucositis dan limpadema, PIE (untuk meningkatkan
pengetahuan, teknik perawatan dan meningkatkan ketidaknyamanan). Skrining untuk mengetahui
masalah-masalah pasien dengan kanker payudara. Kesimpulan: semua intervensi, program, dan
skrining efektif dalam penatalaksanaan keperawatan untuk pasien kanker payudara.
ABSTRACT
Breast cancer is the most common invasive cancer in women throughout the world and the second
highest cause of cancer death after lung cancer. The purpose of this study was to review a variety of
nursing management in breast cancer patients. Research methods: searching strategy was carried out
in four data bases namely PUBMED, EBSCO, COCHRANE, and PROQUEST. All databases were
chosen with the consideration that all databases were credible in the health and medical fields. The
article criteria were a study published in English, published in 2015-2019, and used a Randomized
Control Trial study. Researchers found 22 studies that it included the research criteria, namely
interventions for nursing management in breast cancer patients. Results: Nursing management for
breast cancer patients consisted of interventions, programs and screening. Interventions that can be
applied to breast cancer patients consisted of interventions that can reduce anxiety, pain, fatigue,
menoupouse symptoms, improve quality of life, physical examination results, physical activity, and
cope with nausea. Programs for breast cancer patients consisted of: programs for fulfilling nutrition,
physical activity to reduce mucositis and lymphoma, PIE (to increase knowledge, treatment
techniques, and increase discomfort). Screening to find out the problems of patients with breast
cancer. Conclusion: all interventions, programs, and screening are effective in nursing management
for breast cancer patients.
71
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Volume 10 No 1, Hal 71 - 82, Januari 2020
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
72
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Volume 10 No 1, Hal 71 - 82, Januari 2020
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
Data Bases
Searching
Pubmed : 197.269
Ebsco : 953
Proquet : 734.440
Cochrane : 425
n = 933.087
Duplicated article
n=3
Pubmed : 734.449
Ebsco : 953
Proquet : 734.440
Cochrane : 422
n = 933.084
Pubmed : 88 Records after the
Ebsco : 228 variable screening
Proquet : 405 Filter : ten yearst,
Cochrane : 277 Bilingual : English,
n = 998 document types : open
access
JBI analysis : aim,
methods, resuls
Pubmed : 9
Ebsco : 3
Proquet : 0
Cochrane : 9
n = 21 21 Final article
73
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Volume 10 No 1, Hal 71 - 82, Januari 2020
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
baduanjin dilakukan 3 hari / minggu di RS dan dengan menerima Cognitive Analytic Therapy
4 hari / minggu di rumah selama 6 bulan. (CAT) dan perawatan rutin selama 12 minggu
Menurut penelitian Ying et al (2019) menunjukkan peningkatan secara signifikan
Baduanjin adalah intervensi yang efektif untuk ketahanan psikologis, menurunkan kecemasan,
meningkatkan kesehatan fisik dan psikologis dan skor depresi (F = 19,53, P <0,001; F =
pada pasien kanker payudara. Setelah 6 bulan 31,85, P <0,001; F = 26,32, P <0,001),
intervensi, variabilitas denyut jantung dan dibandingkan dengan kelompok kontrol
rentang bahu meningkat secara signifikan pada
kelompok Baduanjin dibandingkan dengan Perawatan suportif dan Complementary
kelompok kontrol (P<0,05). Ada juga Integrative Medicine (CIM): manajemen
peningkatan yang signifikan dalam depresi, gejala, serta materi informasi CIM. Menurut
QOL, dan empat skor dimensi QOL Klafke et al (2019) Pada kelompok CIM emosi
(kesejahteraan fisik, sosial, fungsional, dan yang lebih baik dan signifikan (P=0,007) dan
subskala kanker payudara) (P <0,05). lebih sedikit mengalami kelelahan (P = 0,027).
Mindfulness Based Stress Reduction (MBSR)
Self-care toolkit (SCT) berisi pemutar MP3 peserta diberikan manual yang berisi CD dari
dengan file audio teknik pikiran tubuh latihan mindfulness yang dipanduan buku
terbimbing (pernapasan, otot progresif harian setiap hari untuk mencatat waktu
relaksasi, meditasi terbimbing dan self- praktik formal dan informal selama periode
hypnosis) dan gelang antinausea akupresur. intervensi 6 minggu. Peserta melakukan
Menurut penelitian Stoerkel et al (2018) meditasi secara formal selama 15–45 minit/
Penurunan kecemasan secara signifikan pada per hari selama 6 minggu dan menggunakan
kelompok SCT selama periode intervensi, praktik informal (kesadaran dan
Kelompok SCT mengalami nyeri lebih sedikit memperhatikan menjadi sadar akan kegiatan
setelah operasi (p=0,008) dan pasca oprasi dan acara sehari-hari).
ESR (dari pada kelompok (p = 0.0197) dari
pada kelompok TAU. Penurunan signifikan Intervensi – intervensi untuk menurunkan
secara klinis dalam terjadi kecemasan. nyeri pada pasien kanker payudara terdiri dari :
latihan yoga, pijat klasik, self-care toolkit :
Mind Body Skills Groups (MBSGs) dilakukan terapi music (Eyigor et al, 2018; Izgu et al,
2 jam selama 9 minggu oleh terapis yang 2019; Stoerkel et al , 2018). Intervensi untuk
terlatih. Menurut Arem et al (2019) MBSGs menurunkan nyeri pada pasien kanker
efektif dalam mengurangi hyperarousal, dan payudara yaitu menggunakan latihan yoga.
stress. Intervensi delivered mind body ini layak Latihan yoga dilakukan 1 jam selama 10
diterima untuk terapi BCS (breast cancer minggu. Dimulai dengan periode check-in
survivors) berdasarkan qualitative feedback. untuk membahas pertanyaan atau masalah,
Sedangkan menurut penelitian Lengacher et al diskusi dan diikuti dengan meditasi duduk
(2018) bahwa terapi MBSR dapat menurunkan selama 5 menit dan kemudian 10 menit
stres, kecemasan, dan kelelahan karena terapi shavasana yang merupakan pose restoratif
MBSR dapat mengurangi kadar hormone berbaring.
kortisol (hormone stress) dan sitokin IL-6 level
setelah 6 minggu pada penderita kanker Menurut Eyigor et al (2018) Yoga efektif dan
payudara aman untuk mengurangi rasa sakit (baik bahu
dan lengan) dan dapat meningkatkan kualitas
Intervensi selanjutnya untuk menurunkan hidup pada pasien dengan kanker payudara
gejala psikologis (kecemasan, depresi) pada dengan skor QOL fungsional dan gejala dari
pasien kanker payudara yaitu terapi music pasien dalam kelompok yoga menunjukkan
dengan mendengarkan musik melalui MP3 peningkatan yang signifikan pada bulan 5
player dengan earphone selama terapi radiasi dibandingkan dengan baseline (p:0,01, dan
lima kali seminggu selama 5 minggu. Menurut p:0,03) serta pengobatan menunjukkan
Karadag, Ugur, & Cetinayak, 2019 bahwa signifikansi dalam skor gejala (p: 0,03).
MP3 selama terapi radiasi efektif dalam Sedangkan menurut Cramer et al (2015) Yoga
tingkat kenyamanan dan menurunkan yang dikombinasikan dengan meditasi sebagai
kecemasan pasien, ada perbedaan antara intervensi komplementer yang aman dan
kelompok signifikan secara statistik dalam efektif untuk menurunkan gejala menopause
mendukung kelompok intervensi (p <0,001). pada penderita kanker payudara dan efeknya
Sedangkan menurut Zhou, Li, & Li (2019) tampaknya bertahan selama 3 bulan. Pada
74
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Volume 10 No 1, Hal 71 - 82, Januari 2020
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
minggu, pendidikan Physical activity (PA) dan eksperimental yang mengalami mucositis oral
sesi diskusi selama 8 minggu. Menurut dinilai lebih tinggi dari G1 selama siklus
Lengacher et al., 2019 ada peningkatan pertama. Pada kelompok kontrol, OM lebih
signifikan pada kedua kelompok intervensi tinggi dari G1 selama siklus pertama 5 pasien
untuk PA yang kuat, tekan dada, dan kaki. (p = 0,02). Insiden OM yang dinilai G1-G3
Peningkatan QOL dan PA total hanya adalah 43,3% dan OM parah (G3) adalah 3,3%
signifikan pada kelompok intervensi latihan pada kelompok kontrol.
berbasis dinamika kelompok. Higher-Intensity
Exercise (moderate-to-high:HIG) yaitu latihan Program - program untuk penatalaksanaan
berlangsung sekitar 1jam, 3 hari/ minggu keperawatan untuk pasien kanker payudara
selama 8 minggu, dan dicatat dalam latihan yaitu pemberian nutrisi, aktivitas fisik (PAP
log. Latihan terdiri dari 25 menit aerobik, dan SLD) menurunkan limpadema,
ketahanan 25 menit, dan10 menit peregangan psychoeducational interventions (Valle et al,
statis. Menurut penelitian Martin et al (2015) 2018; Deomes, 2017; Wu, 2018). Program
latihan dengan intensitas yang lebih tinggi untuk penatalaksanaan keperawatan untuk
memberikan lebih banyak manfaat pasien kanker menurut penelitian Valle et al,
kardiorespirasi berkelanjutan daripada 2018, yaitu dengan memberikan buklet yang
intensitas olahraga yang rendah dengan HIG berisi saran diet dengan kombinasi intervensi
meningkatkan VO2peak mereka dibandingkan telepon khusus oleh perawat agar efektif dalam
dengan kelompok control low-to- mempromosikan kepatuhan terhadap
moderate(LIG) p <0,001. rekomendasi diet dan setelah 1 tahun
intervensi, kedua kelompok intervensi lebih
Perawatan pasca operasi standar dan latihan cenderung untuk mematuhi pengurangan
yoga menggunakan DVD : menggerakan konsumsi lemak hewani, probabilitas
lengan dan bahu dilakukan 1 jam selama 10 penyesuaian makan jumlah buah dan sayuran
minggu dan 6 bulan pasca operasi. Skor nyeri yang direkomendasikan lebih tinggi pada
dikedua kelompok menurun secara pada 10 kelompok intervensi kedua. PAP (efektivitas
minggu pasca oprasi dan pada 6 bulan pasca program aktivitas fisik) dan SLD (drainase
oprasi skor nyeri lebih tinggi pada kelompok limfatik sederhana) melalui kunjungan rumah
control. Menurut Harder et al (2015) Latihan 2x seminggu selama 6 minggu.
yoga pasca operasi dapat meningkatkan
morbiditas lengan dan bahu serta Berdasarkan penelitian Deonmez, Kapucu,
meningkatkan kualitas hidup pada 6 bulan. (2017) mengatakan bahwa PAP dan SLD yaitu
sebagai program tindak lanjut untuk pasien
Intervensi untuk meningkatkan kualitas yang berencana menjalani operasi kanker
pengasuhan anak menggunakan perawatan payudara, dilakukan sebelum dan setelah
rutin dan diberikan edukasi (Gabriel, 2018). opearsi untuk mencegah lymphedema kanker
Edukasi diberikan selama pendidikan 90 menit payudara dengan lingkar ekstremitas atas
dilakukan setiap minggu. Topik tentang : meningkat 2x dari baseline di kelompok
kanker payudara, aspek emosional dari kontrol pada minggu 6 (p<0,05), skor
kepedulian, penyesuaian peran pengasuh dan keparahan gejala terkait limfedema menurun
strategi komunikasi. secara signifikan pada kelompok intervensi,
dibandingkan dengan pre intervensi (p <0,05).
Intervensi untuk mencegah mucositis yaitu
dengan pemberian propolis (Piredda, 2018). Psychoeducational interventions (PEI) yaitu
Pemberian propolis selama siklus kemoterapi program singkat dan terstruktur terdiri dari
pertama, dimulai pada hari setelah menerima dua bagian: (a) manual pendidikan yang
kemoterapi, dan berlangsung selama 15 hari. membahas depresi, kecemasan, pengetahuan
Pasien menerima pembilasan mulut dengan perawatan penyakit tertentu, efikasi diri, dan
natrium bikarbonat 3x sehari plus tablet dari ketahanan dan (b) penilaian diri belajar.
ekstrak propolis kering yang dibagi menjadi 2- Menurut penelitian Wu et al (2018) bahwa PEI
3 kali / hari di antara waktu makan. Menurut dengan face-to-face untuk pasien dengan
penelitian Piredda, 2018 bahwa Propolis plus kanker payudara efektif dalam meningkatkan
bikarbonat efektif dalam pencegahan mucositis pengetahuan, ketahanan, dan kualitas hidup
oral pada pasien kanker payudara yang diobati selama dan setelah kemoterapi. PEI secara
dengan doxorubicin dan cyclophosphamid, signifikan meningkatkan teknik perawatan
Tidak ada pasien dalam kelompok penyakit, mengurangi ketidaknyamanan terkait
76
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Volume 10 No 1, Hal 71 - 82, Januari 2020
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
group (CMG). Intervensi ini dilakukan oleh Intervensi untuk mengatasi mual dengan aroma
petugas terlatih. Pijat klasik dilakukan selama terapi minyak atsiri jahe. Aroma terapi minyak
30 menit, setiap sesi 20 mnt, dilakukan pada atsiri jahe. Aroma terapi dihirup dalam-dalam
daerah kaki dan tangan. Self-care toolkit (SCT) 3x sehari selama 3 periode durasi 2 menit.
berisi pemutar MP3 sebanyak 7 file audio Intervensi ini efektif dalam menurunkan mual
setidaknya 1x, tetapi didorong untuk setealh kemoterapi. Intervensi untuk
menggunakannya sebanyak yang diinginkan meningkatkan kualitas hidup dapat dilakukan
selama 2 minggu dan menggunakan teknik dengan perawatan suportif dan hidroterapi
pikiran tubuh terbimbing (pernapasan, otot dilakukan selama 3 minggu. Perawatan harian
progresif relaksasi, meditasi terbimbing dan bergantian diantaranya: mandi selama
self-hypnosis) serta menggunakan gelang maksimal 20 menit pada suhu 34 ° C, mandi
antinausea akupresur. Periode pra operasi dan dengan showers selama sekitar 5 menit di ikuti
pasca operasi. Ketiga intervensi diatas efektif dengan spraying with thermal spring water
dalam menurukan nyeri pada pasien kanker mist, oral intake of thermal spring water,
payudara, intervensi yang mudah dilakukan wrapping with a thick layer of emollient and
untuk menurunkan nyeri yaitu dengan occlusive film. Intervensi ini dilakukan oleh
mendengarkan music dan pijat klasik petugas terlatih. Latihan yoga dilakukan 1 jam
selama 10 minggu. Dimulai dengan periode
Intervensi untuk menurunkan kelelahan yaitu check-in untuk membahas pertanyaan atau
menggunakan Mind Body Skills Groups. Mind masalah, diskusi dan diikuti dengan meditasi
Body Skills Groups (MBSGs) dilakukan 2 jam duduk elama 5 menit dan kemudian 10 menit
selama 9 minggu Intervensi ini dilakukan oleh shavasana yang merupakan pose restoratif
terapis yang terlatih. Intervensi untuk berbaring. Intervensi ini dilakukan oleh
menurunkan gejala menopause yaitu diberikan perugas terlatih.
propolis. Propolis diberikan selama siklus
kemoterapi pertama, dimulai pada hari setelah Intervensi selanjutnya untuk meningatkan
menerima kemoterapi, dan berlangsung selama kualitas hidup pasien kanker payudara yaitu
15 hari. Pasien menerima pembilasan mulut dengan memberikan perawatan rutin dan
dengan natrium bikarbonat 3x sehari plus diberikan edukasi. Edukasi diberikan selama
tablet dari ekstrak propolis kering yang dibagi pendidikan 90 menit dilakukan setiap minggu.
menjadi 2-3 kali / hari di antara waktu makan. Topik tentang : kanker payudara, aspek
Profolis efektif untuk menurunkan gejala emosional dari kepedulian, penyesuaian peran
menipous pada kanker payudara pengasuh dan strategi komunikasi. Intervensi
ini dilakukan oleh petugas terlatih. Physical
Intervensi untuk meningkatkan hasil activity (PA) dan sesi diskusi, pasien
pemeriksaan dengan diberikan latihan menerima latihan 2x per minggu, pendidikan
baduanjin. Latihan baduanjin dilakukan 3 hari / Physical activity (PA) dan sesi diskusi selama
minggu di RS dan 4 hari / minggu di rumah 8 minggu. Perawatan pasca operasi standar dan
selama 6 bulan. Intervensi ini dilakukan oleh latihan yoga menggunakan DVD :
petugas terlatih. Self-care toolkit (SCT) berisi menggerakan lengan dan bahu dilakukan 1 jam
pemutar MP3 sebanyak 7 file audio setidaknya selama 10 minggu dan 6 bulan pasca operasi.
1x, tetapi didorong untuk menggunakannya Intervensi ini dilakukan oleh petugas terlatih.
sebanyak yang diinginkan selama 2 minggu
dan menggunakan teknik pikiran tubuh Intervensi diatas sebagain besar harus
terbimbing (pernapasan, otot progresif dialkukan oleh petugas terlatih, tetapi
relaksasi, meditasi terbimbing dan self- intervensi yang dapat dilakukan oleh pasien
hypnosis) serta menggunakan gelang secara mandiri yaitu dengan melakukan
antinausea akupresur. periode pra operasi dan aktifitas fisik sesuai kemampuan pasien.
pasca operasi. Intervensi selanjutnya untuk Intervensi untuk meningkatkan aktivitas fisik
meningkatkan hasil pemeriksaan yaitu menggunakan Physical activity (PA) dan sesi
melakukan Mind Body Skills Groups diskusi, pasien menerima latihan 2x per
(MBSGs) dilakukan 2 jam selama 9 minggu. minggu, pendidikan Physical activity (PA) dan
Intervensi ini dilakukan oleh terapis yang sesi diskusi selama 8 minggu. Perawatan pasca
terlatih. Intervensi yang mudah dilakukan operasi standar dan latihan yoga menggunakan
untuk meningkatkan hasil pemeriksaan yaitu DVD : menggerakan lengan dan bahu
pasien hanya mendengarkan music 1x sehari dilakukan 1 jam selama 10 minggu dan 6 bulan
dalam seminggu atau sesering mungkin.
78
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Volume 10 No 1, Hal 71 - 82, Januari 2020
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
80
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Volume 10 No 1, Hal 71 - 82, Januari 2020
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
81
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Volume 10 No 1, Hal 71 - 82, Januari 2020
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
82