THERMODINAMIKA
Disusun Oleh:
Gilang Prasojo
NIPD:21.09.03.012
KELAS:SKK 1 A
2022
4
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat rahmat
dan hidayah Allah swt kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam
bentuk maupun isinya. Makalah ini berisikan tentang Ruang Lingkup
Termodinamika.
Selawat serta salam semoga senantiasa tercurah untuk junjungan kita Nabi
besar Muhammad saw, beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman,
dengan diiringi upaya meneladani akhlaknya yang mulia.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
kami miliki masih sangat kurang. Oleh karena itu, kami harapkan kepada para
pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.
4
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................2
BAB I.................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.............................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.................................................................................................4
Rumusan Masalah..........................................................................................................5
BAB II...............................................................................................................................6
PEMBAHASAN...............................................................................................................6
2.1.Definisi Termodinamika...........................................................................................6
2.2 Pandangan Dan Hubungan Makroskopik Dengan Mikroskopik.................6
2.2.1.Pandangan Makroskopik...................................................................................6
2.2.2. Pandangan Mikroskopik...................................................................................7
2.2.3. Hubungan Makroskopik terhadap Mikroskopik.........................................8
2.3. Kesetimbangan Termal....................................................................................8
2.4. Skala Temperatur Celsius................................................................................9
BAB III...........................................................................................................................11
PENUTUP.......................................................................................................................11
3.1 KESIMPULAN...............................................................................................11
3.2 SARAN............................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................12
4
BAB I
PENDAHULUAN
4
pabrik dapat memperoduksi berbagai jenis barang, digerakkan oleh mesin
pembangkit energy listrik yang menggunakan prinsip konversi energy panas dan
kerja. Untuk kenyamanan hidup, kita memanfaatkan mesin air conditioning,
mesin pemanas, dan refrigerators yang menggunakan prinsip dasar
termodinamika.1
Rumusan Masalah
4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.Definisi Termodinamika
2.2.1.Pandangan Makroskopik
Uraian suatu system dengan menggunakan beberapa sifat yang dapat diukur
sebagai koordinat makroskopik, misalnya :
4
- Komposisi
- Volume system
- Tekanan gas
- Temperature
4
Ciri khas mikroskopik :
a. Terdapat pengandaian secara struktur materi, yaitu molekul dianggap
ada.
b. Banyak kuantitas yang harus diperinci.
c. Kuantitas yang diperincitidak berdasarkan penerimaan indera kita
d. Kuantitas ini tidak bisa diukur.
Keadaan system yang memiliki harga Y dan X tertentu yang tetap selama
kondisi eksternal tidak berubah disebut keadaan setimbang. Kesetimbangan
termal adalah keadaan yang dicapai oleh dua (atau lebih) system yang dicirikan
oleh keterbatasan harga koordinat system itu setelah system salaing berantaraksi
melalui dinding diaterm.
4
Gambar 1.3 Sifat dinding adiabat dan diaterm3
Meskipun pada dasarnya ditentukan dari titik beku air (dan nanti titik didih es),
skala Celsius resmi menjadi sebuah skala yang diperoleh, ditetapkan dalam
kaitannya dengan skala temperatur Kelvin.
Nol dalam skala Celsius sama dengan 273.15 K, dengan perbedaan suhu 1 derajat
Celsius sama dengan perbedaan dari 1 K, yang artinya satuan dari setiap ukuran
itu sama. Berarti 100 °C, sebelumnya ditetapkan sebagai titik didih dari air, dan
sama dengan 373.15 K.
Skala Celsius adalah sistem selang tetapi bukan sistem rasio, berarti ia mengikuti
skala relatif tetapi bukan skala pasti. Ini dapat jelas terlihat karena selang suhu
antara 20 °C dan 30 °C sama dengan selang suhu antara 30 °C and 40 °C, tetapi
40 °C tidak mempunyai dua kali energi panas dari 20 °C.
Perbedaan suhu dari 1 derajat C sama dengan perbedaan suhu 1.8 °F.
rmometer digunakan untuk mengukur suhu menurut skala pengukuran yang telah
ditentukan menggunakan titik referensi yang telah ditentukan sebelumnya untuk
membantu membandingkan kuantitas. Tiga skala suhu yang paling umum adalah
skala Fahrenheit, Celcius, dan Kelvin. Skala suhu dapat dibuat dengan
mengidentifikasi dua titik suhu yang mudah kenali. Suhu pada titik beku dan suhu
didih air pada tekanan atmosfer standar biasanya digunakan.
4
Skala Celsius, memiliki titik beku air pada 0ºC dan titik didih pada 100ºC .
Satuannya adalah derajat Celcius (ºC). Pada skala Fahrenheit, titik beku air adalah
pada 32ºF dan titik didih pada 212ºF . Satuan suhu pada skala ini adalah derajat
Fahrenheit (ºF). Perhatikan bahwa perbedaan suhu satu derajat Celcius lebih besar
dari perbedaan suhu satu derajat Fahrenheit. Hanya 100 derajat Celcius yang
memiliki rentang yang sama dengan 180 derajat Fahrenheit, sehingga satu derajat
pada skala Celcius adalah 1,8 kali lebih besar dari satu derajat pada skala
Fahrenheit 180/100=9/5.
Skala Kelvin adalah skala suhu yang umum digunakan dalam ilmu pengetahuan.
Ini adalah skala suhu mutlak yang didefinisikan memiliki 0 K pada suhu serendah
mungkin, yang disebut nol mutlak. Satuan suhu resmi pada skala ini adalah
kelvin, yang disingkat K, dan tidak disertai dengan tanda derajat. Titik beku dan
titik didih air berturut-turut adalah 273,15 K dan 373,15 K. Jadi, besarnya
perbedaan suhu adalah sama dalam satuan kelvin dan derajat Celcius. Tidak
seperti skala suhu lainnya, skala Kelvin adalah skala absolut. Ini digunakan secara
luas dalam karya ilmiah karena sejumlah besaran fisik, seperti volume gas ideal,
berhubungan langsung dengan suhu absolut. Kelvin adalah satuan SI yang
digunakan dalam karya ilmiah.
4
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Kata termodinamika berasal dari bahasa Yunani therme berarti kalor dan
dymanics berarti kakas. Jadi termodinamika berarti kemampuan benda panas
menghasilkan usaha/kerja. Namun sekarang ini pengertian termodinamika telah
berkembang, termodinamika diartikan sebagai ilmu yang mempelajari energy
beserta perubahannya dan hubungan antara sifat-sifat (properties) fisis materi.
Hubungan antara kedua pandangan itu terletak pada kenyataan bahwa
beberapa sifat yang terukur langsung, yang perinciannya meliputi pemerian
makroskopik, sebenarnya rata-rata terhadap selang waktu tertentu dari sejumlah
besar ciri khas mikroskopik.
Hukum yang memiliki dua konsep dimunculkan sejak era mekanika klasik
yang pertama kali dirumuskan oleh alkemis. teolog, ahli fisika dan matematika
Isaac Newton berkaitan dengan hukum gerak tubuh makroskopik kecepatan
cahaya c.
Hukum termodinamika kedua terdapat dua pernyataan yang sering
dipergunakan dalam termodinamika teknik adalah pernyataan Clausius dan
Kelvin-Planck. Pernyataan Clausius dipilih sebagai titik tolak dalam pembelajaran
hukum kedua beserta konsekuensinya karena sesuai dengan pengalaman sehingga
mudah diterima.
3.2 SARAN
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi
pokok pembahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau
referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Kami berharap para pembaca bisa memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah.
4
DAFTAR PUSTAKA