Analisis yang mempertimbangan tata ruang daerah dan rasio ketersediaan pelayanan kesehatan dan jumlah penduduk dituangkan dalam rencana stra
Telu
Elemen Penilaian Sasaran
1. Dilakukan analisis terhadap pendirian Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer yang mempertimbangkan tata ruang Pimpinan Klinik
daerah dan rasio jumlah penduduk dan ketersediaan pelayanan kesehatan
2. Pendirian Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer mempertimbangkan tata ruang daera Pimpinan Klinik
3. Pendirian Klinik mempertimbangkan rasio jumlah penduduk dan ketersediaan pelayanan kesehatan Pimpinan Klinik
Telu
Elemen Penilaian Sasaran
2. Klinik tidak bergabung dengan tempat tinggal atau unit kerja yang lain. Observasi bangunan
Kriteria :
1.1.3. Bangunan Klinik memperhatikan fungsi, keamanan, kenyamanan, dan kemudahan dalam pelayanan kesehatan, dengan ketersediaan ruangan
Telu
Elemen Penilaian Sasaran
1.Ketersediaan ruangan memenuhi persyaratan minimal dan kebutuhan pelayanan Observasi bangunan
2. Tata ruang memperhatikan akses, keamanan, dan kenyamanan Pimpinan Klinik dan
observasi
3. Pengaturan ruang mengakomodasi kepentingan penyandang cacat, anak-anak, dan orang usia lanjut Pimpinan Klinik dan
observasi
Telu
Elemen Penilaian Sasaran
3. Dilakukan monitoring terhadap pemeliharaan prasarana klinik Pimpinan Klinik dan
observasi
4. Dilakukan monitoring terhadap fungsi prasana klinik yang ada Kepala Klinik dan
Petugas pelaksana
pemeliharaan
5. Dilakukan tindak lanjut terhadap hasil monitoring Kepala Klinik dan
Petugas pelaksana
pemeliharaan
Telu
Elemen Penilaian Sasaran
1. Tersedia peralatan medis dan non medis sesuai jenis pelayanan yang disediakan Observasi peralatan
medis dan non medis
2. Dilakukan pemeliharaan yang terjadual terhadap peralatan medis dan non medis Petugas pemeliharran
3. Dilakukan monitoring terhadap pemeliharaan peralatan medis dan non medis Kepala Klinik dan
Petugas pelaksana
pemeliharaan
4. Dilakukan monitoring terhadap fungsi peralatan medis dan non medis. Petugas pemeliharran
7. Peralatan medis dan non medis yang memerlukan ijin memiliki ijin yang berlaku Kepala Klinik dan
Petugas pemeliharran
Ketenagaan Klinik
Standar :
Klinik harus memenuhi persyaratan ketenagaan yang dipersyaratan dalam peraturan perundangan sesuai dengan jenis pelayanan yang disediakan.
Telu
Elemen Penilaian Sasaran
1. Klinik dipimpin oleh dokter atau dokter gigi Kepala Klinik
3. Ada kejelasan uraian tugas penanggung jawab Klinik Kepala Klinik
4. Terdapat bukti pemenuhan persyaratan penanggung jawab sesuai dengan yang ditetapkan. Observasi kesesuaian
persyaratan dengan
dokumen
Telu
Elemen Penilaian Sasaran
1. Dilakukan analisis kebutuhan tenaga sesuai dengan kebutuhan dan pelayanan yang disediakan Kepala Klinik
2. Ditetapkan persyaratan kompetensi untuk tiap-tiap jenis tenaga yang dibutuhkan Kepala Klinik
3. Dilakukan upaya untuk pemenuhan kebutuhan tenaga sesuai dengan yang dipersyaratkan Kepala Klinik
4. Ada kejelasan uraian tugas untuk setiap tenaga yang bekerja pada Klinik
≥ 80% terpenuhi
20% - 79% terpenuhi
LEMEN PENILAIAN sebagian
< 20% tidak terpenuhi
kerjasama, dan keterkaitan antar pengelola. Lokasi pendirian klinik harus sesuai dengan tata ruang daerah
m rencana strategik Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer atau rencana pembangunan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer
Telusur Dokumen
Materi Telusur Dokumen di Fasilitas Dokumen Eksternal Skor
Kesehatan sebagai acuan
Persiapan Pendirian Dokumen hasil analisis 0
terhadap pendirian fasilitas 5
10
Pertimbangan dalam pendirian Dokumen hasil analisis
terhadap pendirian fasilitas
0
5
10
10
Perijinan Klinik 0
5
10
≥ 80% terpenuhi
20% - 79% terpenuhi
LEMEN PENILAIAN sebagian
< 20% tidak terpenuhi
Telusur Dokumen
Materi Telusur Dokumen di Fasilitas Dokumen Eksternal Skor
Kesehatan sebagai acuan
Kondisi bangunan 0
5
10
Apakah klinik bergabung dengan 0
tempat tinggal atau unit kerja yang 5
tidak ada kaitan dengan klinis
10
Kesesuaian bangunan dengan 0
persyaratan bangunan klinik dan 5
lingkungan sehat
10
≥ 80% terpenuhi
20% - 79% terpenuhi
LEMEN PENILAIAN sebagian
< 20% tidak terpenuhi
Telusur Dokumen
Materi Telusur Dokumen di Fasilitas Dokumen Eksternal Skor
Kesehatan sebagai acuan
Ketersediaan ruangan minimal seperti 0
pada maksud dan tujuan 5
10
tata ruang klinik , kesesuaian dengan Hasil evaluasi akses,
kebutuhan, dan memenuhi persyaratan kenyamanan dan keamanan
keamanan 0
5
10
10
≥ 80% terpenuhi
LEMEN PENILAIAN
20% - 79% terpenuhi
LEMEN PENILAIAN sebagian
< 20% tidak terpenuhi
Telusur Dokumen
Materi Telusur Dokumen di Fasilitas Dokumen Eksternal Skor
Kesehatan sebagai acuan
Ketersediaan prasarana klinik Hasil analisis kebutuhan 0
sebagaiamana dimaksud dalam 5
maksud dan tujuan
10
Penjadualan dan pelaksanaan 0
5
10
Pelaksanaan monitoirng Bukti pelaksanaan monitoring
Monitoring pemeliharaan
10
≥ 80% terpenuhi
20% - 79% terpenuhi
LEMEN PENILAIAN sebagian
< 20% tidak terpenuhi
1.1.5.Peralatan medis dan non medis tersedia, terpelihara, dan berfungsi dengan baik untuk
dilengkapi dengan peralatan medis dan non medis klinis sesuai dengan jenis pelayanan yang disediakan
k, dan dikalibrasi untuk alat-alat ukur yang digunakan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku
Telusur Dokumen
Materi Telusur Dokumen di Fasilitas Dokumen Eksternal Skor
Kesehatan sebagai acuan
Ketersediaan peralatan medis dan non Daftar inventaris peralatan Standar peralatan 0
medis sesuai jenis pelayanan medis dan non medis pelayanan klinik 5
10
Penjadualan dan pelaksanaan Jadual dan rekaman 0
pemeliharaan peralatan medis dan non pelaksanaan pemeliharaan 5
medis peralatan medis dan non medis
10
Pelaksanaan monitoring terhadap Bukti pelaksanaan monitoring
pemeliharaan peralatan medis dan non
medis
Monitoring fungsi peralatan medis dan Bukti pelaksanaan monitoring
non medis
Tindak lanjut hasil monitoring
10
≥ 80% terpenuhi
20% - 79% terpenuhi
LEMEN PENILAIAN sebagian
< 20% tidak terpenuhi
Telusur Dokumen
Materi Telusur Dokumen di Fasilitas Dokumen Eksternal Skor
Kesehatan sebagai acuan
Kesesuaian persyaratan sebagai SK Sebagai Penanggung 0
pimpinan Jawab/Pimpinan Klinik, Ijazah 5
10
Persyaratan Pimpinan Klinik Peraturan Perundangan 0
tentang Klinik 5
10
Pemahaman terhadap uraian tugas Uraian Tugas Penanggung
Jawab/Pimpinan Klinik
Pemenuhan persyaratan penanggung SK Pemilik ttg Penunjukan 0
jawab/kepala sebagai Penanggung 5
Jawab/Kepala Klinik, Ijazah,
Sertifikat Pelatihan. 10
≥ 80% terpenuhi
20% - 79% terpenuhi
LEMEN PENILAIAN sebagian
< 20% tidak terpenuhi
1.2.2. Tersedia tenaga medis, tenaga kesehatan lain, dan tenaga non kesehatan sesuai dengan
kebutuhan tenaga dan diupayakan untuk memenuhi ketersedian tenaga baik jenis dan jumlah dan memenuhi persyaratan
ng dipersyaratkan
Telusur Dokumen
Materi Telusur Dokumen di Fasilitas Dokumen Eksternal Skor
Kesehatan sebagai acuan
Analisis kebutuhan tenga sesuai Bukti analisis kebutuhan tenaga 0
dengan jenis pelayanan 5
10
Persyaratan kompetensi untuk tiap Persyaratan kompetensi tenaga
jenis tenaga yang dibutuhkan
Upaya memenuhi kebutuhan tenaga Bukti-bukti upaya yang
dilakukan
Uraian Tugas setiap tenaga
yang bekerja di Klinik
Surat Ijin Tenaga Medis dan 0
Tenaga Keperawatan 5
10
Bab I. Kepemimpinan dan Manajemen Fasilitas Kese
Telusur
Elemen Penilaian Sasaran
Kriteria : 1.3.2.
penanggung jawab pada tiap jabatan dan karyawan.
v Dengan adanya uraian tugas, tangggung jawab, dan kewenangan, pimpinan fasilitas kesehatan, penanggung jawab pada tiap jabatan dan pelaksana
Telusur
Elemen Penilaian Sasaran
2. Pimpinan fasilitas kesehatan, Pemangku jabatan, dan Kepala Fasyankes dan pemangku
karyawan memahami tugas, tanggung jawab dan peran dalam jabatan pada struktur
penyelenggaraan kegiatan pelayanan di fasilitas kesehatan.
3. Dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan uraian tugas. Kepala Fasyankes dan pemangku
jabatan pada struktur
Kriteria :
perubahan
Telusur
Elemen Penilaian Sasaran
1. Dilakukan kajian terhadap struktur organisasi fasilitas Kepala Fasyankes dan pemangku
kesehatan secara periodik jabatan pada struktur
Kriteria :
dipersyaratkan dan ada rencana pengembangan sesuai dengan standar yang telah ditentukan.
Telusur
Elemen Penilaian
Sasaran
2. Ada rencana pengembangan pengelola dan karyawan sesuai Kepala Fasyankes dan pemangku
dengan standar kompetensi. jabatan pada struktur
6. Ada evaluasi penerapan hasil pelatihan terhadap pengelola Kepala Fasyankes dan pemangku
dan pelaksana pelayanan. jabatan pada struktur
Kriteria :
memahami tugas pokok dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Karyawan wajib mengikuti kegiatan pendidikan dan pelatihan yang dipersya
Agar memahami tugas, peran, dan tanggung jawab, karyawan baru baik yang diposisikan sebagai Pimpinan Fasilitas kesehatan, Pemangku jabatan
Telusur
Elemen Penilaian
Sasaran
1. Ada ketetapan persyaratan bagi Pimpinan Fasilitas Kesehatan,
Pemangku jabatan dan pelaksana yang baru untuk mengikuti
orientasi dan pelatihan.
2. Ada kegiatan orientasi atau pelatihan bagi karyawan baru baik Kepala Fasyankes dan pemangku
Pimpinan Fasilitas kesehatan, Pemangku jabatan, maupun jabatan pada struktur dan
pelaksana pelayanan dan tersedia kurikulum sesuai program. pelaksana
3. Ada kesempatan bagi Pimpinan Fasilitas kesehatan, Pemangku Kepala Fasyankes, pemangku
jabatan, maupun pelaksana kegiatan untuk mengikuti seminar jabatan, dan pelaksana
atau kesempatan untuk meninjau pelaksanaan di tempat lain.
v Setiap karyawan diharapkan memahami visi, misi, tujuan dan tata nilai, dan diterapkan dalam kegiatan pelayanan.
Telusur
Elemen Penilaian Sasaran
1. Ada kejelasan visi, misi, tujuan, dan tata nilai yang menjadi Kepala Fasyankes
acuan penyelenggara pelayanan
Pelaksana
3. Ada mekanisme untuk meninjau ulang tata nilai dan tujuan , Kepala Fasyankes, pemangku
serta menjamin bahwa tata nilai dan tujuan relevan dengan jabatan, dan pelaksana
kebutuhan dan harapan pengguna pelayanan
4. Ada mekanisme untuk menilai apakah kinerja fasilitas Kepala Fasyankes, pemangku
kesehatan sejalan dengan visi, misi, tujuan dan tata nilai fasilitas jabatan, dan pelaksana, dan
kesehatan pelanggan
Kriteria : 1.3.7.Pimpinan F
terhadap pencapaian tujuan, kualitas kinerja, dan penggunaan sumber daya.
Telusur
Elemen Penilaian Sasaran
1. Ada mekanisme yang jelas bahwa Pimpinan mengarahkan Pelaksana
dan mendukung pemangku jabatan dan pelaksana dalam
menjalankan tugas dan tanggung jawab mereka.
2. Ada mekanisme penelusuran kinerja pelayanan untuk Pelaksana
mencapai tujuan yang ditetapkan.
Kriteria :
berdasarkan visi, misi, dan tujuan yang ditetapkan
Telusur
Elemen Penilaian
Sasaran
1. Rencana operasional fasilitas kesehatan yang disusun sesuai Kepala fasyankes, pemangku
dengan visi, misi, dan tujuan fasilitas kesehatan jabatan
Kriteria :
koordinasi internal dan membina tata hubungan kerja dengan pihak terkait untuk mencapai keberhasilan pelayanan.
Mekanisme komunikasi dan koordinasi perlu ditetapkan dengan prosedur yang jelas, misalnya melalui pertemuan
Telusur
Elemen Penilaian
Sasaran
1. Pihak-pihak yang terkait dalam penyelenggaraan pelayanan Kepala fasyankes
fasilitas kesehatan diidentifikasi
4. Dilakukan evaluasi terhadap peran serta pihak terkait dalam Kepala fasyankes, pemangku
penyelenggaraan pelayanan klinis fasilitas kesehatan jabatan
Kriteria :
penyelenggaraan kegiatan pelayanan fasilitas kesehatan disusun, didokumentasikan, dan dikendalikan. Semua rekaman hasil pelaksanaan kegiatan Fas
Telusur
Elemen Penilaian
Elemen Penilaian
Sasaran
Kriteria :
pimpinan fasilitas kesehatan, pemangku jabatan dan pelaksana kegiatan pelayann, dilakukan agar program dan kegiatan fasilitas kesehatan dilaksanak
Telusur
Elemen Penilaian
Elemen Penilaian Sasaran
3. Komunikasi internal dilakukan untuk koordinasi dan Kepala fasyankes, pemangku
membahas pelaksanaan dan permasalahan dalam pelaksanaan jabatan, pelaksana
program kegiatan fasilitas kesehatan
Kriteria :
pelayanan dan karyawan.
Maksud dan Tujuan :
v Dalam pelaksanaan program dan kegiatan diupayakan agar tidak berdampak negatif terhadap lingkungan. Kajian perlu dilakukan untuk menilai seja
v Lingkungan kerja meliputi kondisi-kondisi pekerjaan termasuk kondisi fisik, lingkungan dan faktor-faktor lain seperti kebisingan, temperatur, kelem
Telusur
Elemen Penilaian Sasaran
2. Ada ketentuan tertulis tentang pengelolaan risiko akibat Kepala fasyankes, pemangku
program dan kegiatan fasilitas kesehatan. jabatan, pelaksana
3. Ada evaluasi dan tindak lanjut terhadap gangguan/dampak Kepala fasyankes, pemangku
negatif terhadap lingkungan, untuk mencegah terjadinya dampak jabatan, pelaksana
tersebut.
Kriteria :
memonitor pelaksanaan dan pencapaian pelaksanaan kegiatan fasilitas kesehatan dan mengambil langkah tindak lanjut untuk revisi/perbaikan rencana
Maksud dan Tujuan :
v Perubahan rencana operasional dimungkinkan apabila terjadi perubahan kebijakan pemerintah, kebijakan pemilik, maupun dari hasil monitoring da
upaya pencapaian yang optimal dari kinerja fasilitas kesehatan.
Telusur
Elemen Penilaian Sasaran
1. Ada mekanisme monitoring yang dilakukan oleh Pimpinan Kepala fasyankes, pemangku
dan Pemangku jabatan untuk menjamin bahwa pelaksana akan jabatan, pelaksana
melaksanakan kegiatan sesuai dengan perencanaan operasional.
2. Ada indikator yang digunakan untuk monitoring dan menilai Kepala fasyankes, pemangku
proses pelaksanaan dan pencapaian hasil pelayanan. jabatan, pelaksana
Kriteria :
melakukan penilaian kinerja pengelolaan dan pelaksanaan program dan kegiatan fasilitas kesehatan.
Telusur
Elemen Penilaian
Elemen Penilaian Sasaran
2. Penilaian kinerja difokuskan untuk meningkatkan kinerja Kepala fasyankes, dan pemangku
pelaksanaan program dan kegiatan pelayanan jabatan
Pengelolaan keuangan
Kriteria :
jabatanmenunjukkan profesionalisme dalam mengelola keuangan pelayanan.
Maksud dan Tujuan :
v Anggaran yang tersedia di fasilitas kesehatan perlu dikelola dengan baik untuk akuntabilitas dan efisiensi dalam penggunaan anggaran.
Telusur
Elemen Penilaian Sasaran
1. Pimpinan fasilitas kesehatan mengikutsertakan pemangku Kepala Fasyankes, pemangku
jabatan dan pelaksana dalam pengelolaan anggaran fasilitas jabatan
kesehatan mulai dari perencanaan anggaran, penggunaan
anggaran maupun monitoring penggunaan anggaran
2. Ada kejelasan tanggung-jawab pengelola keuangan fasilitas
kesehatan
Kriteria :
sesuai dengan peraturan yang berlaku
Maksud dan Tujuan :
v Untuk menegakkan akuntabilitas keuangan, maka pengelolaan keuangan perlu dilakukan secara transparan, sesuai dengan peraturan perundangan y
Telusur
Elemen Penilaian Sasaran
1. Ditetapkan Petugas Pengelola Keuangan
3. Pengelolaan keuangan sesuai dengan standar, peraturan yang Pengelola keuangan
berlaku dan rencana anggaran yang disusun sesuai dengan
rencana operasional
4. Laporan dan Pertanggung jawaban keuangan dilaksanakan
sesuai ketentuan yang berlaku
5. Dilakukan audit terhadap pengelolaan keuangan dan hasilnya Kepala Fasyankes, pengelola
ditindak lanjuti keuangan
v Data dan informasi tersebut meliputi minimal: data wilayah kerja yang menjadi tanggung jawab, demografi, budaya dan kebiasaan masyarakat, pola
pencapaian kinerja program, dan data dan informasi lain yang ditetapkan oleh regulator.
Telusur
Elemen Penilaian Sasaran
3. Tersedia prosedur analisis data untuk diproses menjadi Kepala Fasyankes, penanggung
informasi jawab data
4. Tersedia prosedur pelaporan dan distribusi informasi kepada Kepala fasyankes, pemangku
pihak-pihak yang membutuhkan dan berhak memperoleh jabatan, pelaksana
informasi
5. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut terhadap pengelolaan
data dan informasi
Standar :
Adanya kejelasan hak dan kewajiban pengguna pelayanan
Kriteria :
masyarakat dan semua pihak yang terkait, dan tercermin dalam kebijakan dan prosedur fasilitas kesehatan.
Telusur
Elemen Penilaian Sasaran
2. Ada sosialisasi kepada masyarakat dan pihak-pihak yang Pengguna pelayanan
terkait tentang hak dan kewajiban pengguna pelayanan
Kriteria : 1
Pemangku jabatan dan pelaksana dalam proses penyelenggaraan pelayanan klinis fasilitas kesehatan. Aturan tersebut mencerminkan tata nilai, visi, m
Telusur
Elemen Penilaian Sasaran
1. Ada aturan yang disepakati bersama oleh pimpinan, Kepala fasyankes, pemangku
pemangku jabatan, dan pelaksana kegiatan pelayanan klinis jabatan, pelaksana
dalam melaksanakan kegiatan pelayanan.
2. Aturan tersebut sesuai dengan visi, misi, tata nilai, dan
tujuan fasilitas kesehatan.
Kriteria :
oleh pihak ketiga dan pengelola dengan spesifikasi pekerjaan yang jelas dan memenuhi standar yang berlaku.
Telusur
Elemen Penilaian Sasaran
2. Ada dokumen kontrak dan perjanjian kerja sama yang jelas
dan sesuai dengan peraturan yang berlaku
3. Dalam dokumen kontrak/perjanjian kerja sama ada
kejelasan, kegiatan yang harus dilakukan, peran dan tanggung
jawab masing-masing pihak, personil yang melaksanakan
kegiatan, kualifikasi, indikator dan standar kinerja, masa
berlakunya kontrak/perjanjian kerja sama, proses kalau terjadi
perbedaan pendapat, termasuk bila terjadi pemutusan hubungan
kerja
Kriteria : 1.5
yang telah ditetapkan dan ditindak-lanjuti.
Telusur
Elemen Penilaian Sasaran
2. Dilakukan monitoring dan evaluasi oleh pengelola Kepala Fasyankes, pemangku
pelayanan terhadap pihak ketiga berdasarkan indikator dan jabatan
standar kinerja,
3. Ada tindak lanjut terhadap hasil monitoring dan evaluasi
Kriteria :
didokumentasikan secara jelas dan akurat.
silitas Kesehatan, sehingga setiap karyawan yang memegang posisi baik pimpinan, penanggung jawab dan pelaksana akan melakukan tugas sesuai dengan
Telusur Dokumen
Materi Telusur Dokumen di Fasilitas Kesehatan Dokumen Eksternal sebagai
acuan
SK Pemilik ttg struktur organisasi
Fasyankes
SK Kepala Fasyankes
Alur komunikasi dan koordinasi SPO komunikasi dan koordinasi
1.3.2. Kejelasan tugas, peran, dan tanggung jawab pimpinan fasilitas kesehatan,
an, penanggung jawab pada tiap jabatan dan pelaksana kegiatan pelayanan akan dapat melakukan pekerjaan dengan tepat, efektif dan efisien.
Telusur Dokumen
Materi Telusur Dokumen di Fasilitas Kesehatan Dokumen Eksternal sebagai
acuan
Uraian tugas Kepala dan masing-masing
pemangku jabatan
1.3.3. Struktur organisasi pengelola dikaji ulang secara reguler dan kalau perlu dilakukan
Telusur Dokumen
Materi Telusur Dokumen di Fasilitas Kesehatan
Dokumen Eksternal sebagai
acuan
Pelaksanaan kajian Bukti kajian
1.3.4. Pengelola dan pelaksana fasilitas kesehatan memenuhi standar kompetensi yang
g kompeten baik pengelola, penanggung jawab program maupun pelaksana kegiatan. Pola Ketenagaan perlu disusun berdasarkan kebutuhan dan/atau beban kerja.
Telusur Dokumen
bagai Pimpinan Fasilitas kesehatan, Pemangku jabatan maupun pelaksana kegiatan harus mengikuti orientasi dan pelatihan yang dipersyaratkan.
1.3.6.Pimpinan Fasilitas Kesehatan menetapkan visi, misi, tujuan, dan tata nilai dalam
da pengguna pelayanan dan masyarakat.
ta Nilai yang ditetapkan oleh Pimpinan agar mampu memenuhi kebutuhan pengguna pelayanan.
m kegiatan pelayanan.
Telusur Dokumen
Materi Telusur Dokumen di Fasilitas Kesehatan Dokumen Eksternal sebagai
acuan
Proses penyusunan visi, misi, tujuan, tata nilai SK Kepala Fasyankes ttg visi, misi, tata
nilai, tujuan
Komunikasi visi, misi, tata nilai, tujuan SPO komunikasi visi, misi, tata nilai,
tujuan
Peninjauan ulang visi, misi, tata nilai, tujuan SPO peninjauan ulang visi, misi, tata
nilai, tujuan
1.3.7.Pimpinan Fasilitas Kesehatan menunjukkan arah strategi dalam pelaksanaan pelayanan, dan bertanggung jawab
alam melaksanakan tugas dan tanggung jawab. Arahan dan dukungan dapat diberikan dalam bentuk kebijakan lokal, pertemuan-pertemuan, maupun konsultasi dan
Telusur Dokumen
Materi Telusur Dokumen di Fasilitas Kesehatan Dokumen Eksternal sebagai
acuan
Pengarahan dan dukungan pimpinan SPO pengarahan, bukti pelaksanaan
pengarahan oleh atasan
Efektifitas struktur yang ada dalam pelaksanaan tugas Struktur organisasi, hasil evaluasi
efektivitas struktur yang ada dan tata
hubungan kerja
SPO pencatatan dan pelaporan. Dokumen
pencatatan dan pelaporan
memandu fasilitas kesehatan dalam menyediakan pelayanan kesehatan dasar yang dibutuhkan oleh masyarakat/pengguna layanan.
Telusur Dokumen
Apakah penyusunan rencana operasional berdasar hasil Rencana operasional dan hasil penilaian
penilaian kinerja kinerja
ya melalui pertemuan
Telusur Dokumen
n pedoman kerja dan prosedur kerja. Pedoman kerja dan prosedur disusun tidak hanya untuk penyelenggaraan pelayanan tetapi juga pedoman kerja untuk
an sebagai bentuk pelaksanaan prosedur juga harus dikendalikan sebagai bukti pelaksanaan kegiatan.
Telusur Dokumen
Materi Telusur Dokumen di Fasilitas Kesehatan Dokumen Eksternal sebagai
acuan
Panduan mutu fasyankes
u melakukan komunikasi internal dengan pemangku jabatan, pelaksana kegiatan. Komunikasi internal dapat dilakukan dalam bentuk pertemuan-pertemuan yang
ologi komunikasi yang tersedia.
Telusur Dokumen
Materi Telusur Dokumen di Fasilitas Kesehatan Dokumen Eksternal sebagai
acuan
SK Kepala Fasyankes ttg komunikasi
internal
p lingkungan. Kajian perlu dilakukan untuk menilai sejauh mana dampak negatif mungkin terjadi sehingga dapat dilakukan upaya perbaikan dan pencegahan.
n faktor-faktor lain seperti kebisingan, temperatur, kelembaban, pencahayaan atau cuaca terhadap keamanan gangguan lingkungan
Telusur Dokumen
Materi Telusur Dokumen di Fasilitas Kesehatan Dokumen Eksternal sebagai
acuan
SK dan SPO ttg kajian dampak kegiatan
pelayanan thd lingkungan
Pelaksanaan tindak lanjut hasil kajian dampak negatif Hasil kajian dan bukti tindak lanjut
pelayanan thd lingkungan
Telusur Dokumen
Materi Telusur Dokumen di Fasilitas Kesehatan Dokumen Eksternal sebagai
acuan
Pelaksanaan monitoring kegiatan fasyankes SPO monitoring kegiatan fasyankes
enilaian terhadap pencapaian kinerja agar program kegiatan dilaksanakan sesuai dengan rencana yang disusun.
Telusur Dokumen
Materi Telusur Dokumen di Fasilitas Kesehatan Dokumen Eksternal sebagai
acuan
SK dan SPO tentang penilaian kinerja
Tindak lanjut monitoring dan penilaian kinerja Bukti tindak lanjut penilaian kinerja
Telusur Dokumen
Materi Telusur Dokumen di Fasilitas Kesehatan Dokumen Eksternal sebagai
acuan
SK dan uraian tugas pengelola keuangan
Proses audit keuangan dan tindak lanjutnya Bukti pelaksanaan dan tindak lanjut audit
keuangan
iaan data dan informasi. Data dan informasi tersebut digunakan baik untuk pengambilan keputusan di fasilitas kesehatan dalam peningkatan pelayanan maupun
wab, demografi, budaya dan kebiasaan masyarakat, pola penyakit terbanyak, surveilans epidemiologi, evaluasi dan pencapaian kinerja pelayanan, evaluasi dan
Telusur Dokumen
Materi Telusur Dokumen di Fasilitas Kesehatan Dokumen Eksternal sebagai
acuan
SK Kepala Fasyankes tentang data dan
informasi yang harus tersedia di
fasyankes
1.4.1. Hak dan kewajiban pengguna layanan ditetapkan dan disosialisasikan kepada
s kesehatan.
s dasar harus berfokus pada pelanggan. Pengelola dan Pelaksana perlu memahami dan memperhatikan hak dan kewajiban pengguna pelayanan dalam
Telusur Dokumen
Materi Telusur Dokumen di Fasilitas Kesehatan Dokumen Eksternal sebagai
acuan
SK Kepala fasyankes ttg hak dan
kewajiban pengguna pelayanan
Hak dan kewajiban pengguna pelayanan Brosur, leaflet, poster ttg hak dan
kewajiban sasaran program dan
pasien/pengguna pelayanan
Sikap dan perilaku dalam pelayanan SK Kepala Fasyankes dan SPO untuk
memenuhi hak dan kewajiban pengguna
pelayanan
1.4.2. Adanya aturan (code of conduct) yang jelas untuk mengatur perilaku pimpinan Fasilitas kesehatan,
ehatan. Aturan tersebut mencerminkan tata nilai, visi, misi, dan tujuan fasilitas kesehatan.
pemangku jabatan dan pelaksana kegiatan pelayananklinis yang sesuai dengan tata nilai, visi, misi, dan tujuan fasilitas kesehatan.
Telusur Dokumen
Materi Telusur Dokumen di Fasilitas Kesehatan Dokumen Eksternal sebagai
acuan
Pelaksanaan aturan ttg perilaku dalam pelayanana SK Kepala Fasyankes dan kesepakatan
ttg aturan perilaku dalam pemberian
pelayanan
SK Kepala Fasyankes ttg aturan perilaku
dalam pemberian pelayanan dan
kesesuaian dg visi, misi, tata nilai dan
tujuan
1.5.1. Adanya dokumen kontrak yang jelas dengan pihak ketiga yang ditanda-tangani
yang berlaku.
kuti peraturan perundangan yang berlaku, dan menjamin bahwa kegiatan yang dikontrakkan pada pihak ketiga tersebut dilaksanakan sesuai dengan perjanjian
Telusur Dokumen
Materi Telusur Dokumen di Fasilitas Kesehatan Dokumen Eksternal sebagai
acuan
SK Kepala Fasyankes ttg
penyelenggaraan kontrak pihak ketiga.
SPO kontrak pihak ketiga
Dokumen Kontrak (MOU)
Dokumen Kontrak (MOU)
1.5.2. Kinerja pihak ketiga dalam penyelenggaraan pelayanan dimonitor dan dievaluasi berdasarkan kriteria
n rencana kegiatan yang ditetapkan dengan menggunakan indikator penilaian yang jelas. Hasil penilaian harus ditindaklanjuti untuk menjamin tujuan program
Telusur Dokumen
Materi Telusur Dokumen di Fasilitas Kesehatan Dokumen Eksternal sebagai
acuan
Indikator dan standar kinerja pada
dokumen kontrak
Monitoring kinerja pihak ketiga SK dan SPO ttg monitoring dan evaluasi
kinerja pihak ketiga. Instrumen dan bukti
monitoring
Bukti tindak lanjut hasil monitoring dan
evaluasi kinerja pihak ketiga
u didukung oleh ketersediaan sarana dan peralatan yang siap pakai dan terpelihara dengan baik.
disi memenuhi syarat dan jumlah serta jenis sesuai dengan standar sarana dan peralatan fasilitas kesehatan.
agar pelayanan dan penyelenggaraan program kegiatan fasilitas kesehatan berjalan dengan lancar dan tidak terjadi hambatan akibat ketidak sediaan sarana dan
Telusur Dokumen
Materi Telusur Dokumen di Fasilitas Kesehatan Dokumen Eksternal sebagai
acuan
SK dan uraia tugas pengelola barang
Daftar inventaris
Skor
0
5
10
0
5
10
0
5
10
dan efisien.
Skor
0
5
10
0
5
10
0
5
10
Skor
0
5
10
0
5
≥ 80% terpenuhi
10
Skor
0
5
10
0
5
10
0
5
10
0
5
10
0
5
10
0
5
10
20% - 79% terpenuhi sebagian
dipersyaratkan.
Skor
0
5
10
0
5
10
0
5
10
≥ 80% terpenuhi
Skor
0
5
10
0
5
10
0
5
10
0
5
≥ 80% terpenuhi
10
20% - 79% terpenuhi sebagian
Skor
0
5
10
0
5
10
0
5
10
0
5
≥ 80% terpenuhi
10
20% - 79% terpenuhi sebagian
Skor
0
5
10
0
5
10
0
5
10
Skor
0
5
10
0
5
10
0
5
10
0
5
10
≥ 80% terpenuhi
Skor
Skor
0
5
10
0
5
10
0
5
10
0
5
10
0
5
≥ 80% terpenuhi 10
Skor
Skor
0
5
10
0
5
10
0
5
10
0
5
10
0
5
10
≥ 80% terpenuhi
Skor
0
5
10
0
5
10
0
5
10
Skor
0
5
10
0
5
10
0
5
10
0
5
10
Skor
Skor
0
5
10
0
5
10
0
5
10
0
5
10
0
5
10
Skor
0
5
10
0
5
10
0
5
10
0
5
10
0
5
10
0
5
10
20% - 79% terpenuhi sebagian
Skor
0
5
10
0
5
10
0
5
10
0
5
10
0
5
10
20% - 79% terpenuhi sebagian
0
5
10
0
5
10
0
5
10
0
5
10
0
5
10
Skor
0
5
10
0
5
10
0
5
10
20% - 79% terpenuhi sebagian
n.
Skor
0
5
10
0
5
10
Skor
0
5
10
0
5
10
0
5
10
Skor
0
5
10
0
5
10
0
5
10
20% - 79% terpenuhi sebagian
Skor
0
5
10
0
5
10
0
5
10
0
5
10
0
5
10
0
5
10
0
5
10
0
5
10
0
5
10
0
5
10
Bab II. Layanan Klinis yang Berorientasi Pasien (
Standar :
Proses pendaftaran pasien memenuhi kebutuhan pelanggan dan didukung oleh sarana dan lingkungan yang memadai.
Kriteria :
memperhatikan kebutuhan pelanggan
Maksud dan Tujuan :
v Fasilitas kesehatan perlu memperhatikan kebutuhan pasien dan menyesuaikannya dengan misi dan sumber daya yang tersedia di fasilitas kesehatan
fasilitas kesehatan tidak dapat memenuhi kebutuhan pasien, maka dapat merujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih tinggi. Keselamatan pasien dan pet
demikian prosedur pendaftaran sudah mencerminkan penerapan upaya keselamatan pasien, terutama dalam hal identifikasi pasien.
Telusur
Elemen Penilaian
Sasaran Materi Telusur
3. Petugas mengetahui dan mengikuti prosedur Petugas pendaftaran Pemahaman prosedur, pelaksanaan prosedur
tersebut
4. Pelanggan mengetahui dan mengikuti alur Pasien Pemahaman alur pendaftaran
yang ditetapkan
5. Terdapat cara mengetahui bahwa pelanggan Petugas pendaftaran Pelaksanaan survei pelanggan atau mekanisme
puas terhadap proses pendaftaran lain (misalnya kotak saran, sms, dsb) untuk
mengetahui kepuasan pelanggan, hasil survei
pelanggan
7. Keselamatan pelanggan terjamin di tempat Petugas pendaftaran Pelaksanaan pendaftaran yang menunjukkan
pendaftaran upaya menjamin keselamatan/mencegah terjadinya
kesalahan
Kriteria :
informasi tersebut di tempat . pendaftaran
Telusur
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur
1. Tersedia media informasi tentang pendaftaran
di tempat pendaftaran
2. Semua pihak yang membutuhkan informasi Pasien, petugas proses pemberian informasi di tempat pendaftaran
pendaftaran memperoleh informasi sesuai dengan pendaftaran
yang dibutuhkan
3. Pelanggan dapat memperoleh informasi lain Pasien, petugas proses pemberian informasi di tempat pendaftaran
tentang sarana pelayanan, antara lain: tarif, jenis pendaftaran
pelayanan, rujukan, ketersediaan tempat tidur
untuk fasilitas kesehatan perawatan/rawat inap
dan informasi lain yang dibutuhkan
4. Pelanggan mendapat tanggapan sesuai yang Pasien, petugas Proses pemberian informasi di tempat pendaftaran
dibutuhkan ketika meminta informasi kepada pendaftaran
petugas
5. Tersedia informasi tentang kerjasama dengan Pasien, petugas proses pemberian informasi di tempat pendaftaran
fasilitas rujukan lain pendaftaran
6. Tersedia informasi tentang bentuk kerjasama
dengan fasilitas rujukan lain
Kriteria :
diinformasikan pada saat pendaftaran.
Maksud dan Tujuan :
v Pimpinan fasilitas kesehatan bertanggung jawab atas kebijakan pemberian pelayanan kepada pasien. Pimpinan fasilitas kesehatan harus mengetahu
kesehatan sesuai dengan undang-undang dan peraturan yang berlaku. Kemudian pimpinan wajib mengarahkan untuk memastikan agar seluruh petug
mengedepankan hak pasien, pimpinan bekerja sama dan berusaha memahami tanggungjawab mereka dalam hubungannya dengan komunitas yang di
kewajibannya sebagaimana ditetapkan.
v Hak pasien dan keluarga merupakan salah satu elemen dasar dari proses pelayanan di fasilitas kesehatan, yang melibatkan petugas, fasilitas keseha
untuk menjamin bahwa petugas fasilitas kesehatan yang terkait dalam pelayanan pasien memberi respon terhadap hak pasien dan keluarga, ketika me
memberikan pelayanan, oleh karena itu pasien perlu mendapatkan informasi tentang hak dan kewajiban pasien sejak proses pendaftaran.
Telusur
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur
1. Hak dan kewajiban pasien/keluarga Pasien Pemahaman thd hak-hak dan kewajiban pasien
diinformasikan selama proses pendaftaran dengan
cara dan bahasa yang dipahami oleh pasien
dan/keluarga
2. Hak dan kewajiban pasien/keluarga Petugas pendaftaran Proses pendaftaran pasien, apakah memerhatikan
diperhatikan oleh petugas selama proses hak-hak pasien
pendaftaran
3. Terdapat upaya agar pasien/keluarga dan Pasien dan petugas Pelaksanaan penyampaian informasi ttg hak dan
petugas memahami hak dan kewajiban masing- pendaftaran kewajiban pasien
masing
7. Terdapat mekanisme koordinasi petugas di Petugas pendaftaran dan Proses koordinasi dan komunikasi, pelaksanaan
ruang pendaftaran dengan unit lain/ unit terkait petugas terkait komunikasi dan koordinasi antar unit termasuk
agar pasien/keluarga pasien memperoleh transfer pasien
pelayanan
8. Terdapat upaya Puskemas memenuhi hak dan Pasien, petugas Proses pendaftaran yang memerhatikan hak dan
kewajiban pasien/keluarga, dan petugas dalam pendaftaran kewajiban pasien/keluarga
proses pemberian pelayanan di fasilitas kesehatan
Kriteria :
kesinambungan pelayanan.
Maksud dan Tujuan :
Pasien mempunyai hak untuk memperoleh informasi tentang tahapan pelayanan klinis yang akan dilalui mulai dari proses kajian sampai pemulangan
pasien untuk menjamin kesinambungan pelayanan. Informasi tersebut termasuk apabila pasien perlu dirujuk ke fasilitas yang lebih tinggi dalam upay
mendaftar, diperiksa sampai dengan meninggalkan tempat pelayanan dan tindak lanjut di rumah jika diperlukan
Telusur
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur
2. Sejak awal pasien/keluarga memperoleh Pasien dan petugas Pemberian informasi ttg alur pelayanan klinis
informasi dan paham terhadap tahapan dan pendaftaran
prosedur pelayanan klinis
4. Terdapat kerjasama dengan sarana kesehatan Pasien dan petugas klinis Proses rujukan ke sarana kesehatan lain
lain untuk menjamin kelangsungan pelayanan
klinis (rujukan klinis, rujukan diagnostik, dan
rujuakn konsultatif)
Kriteria :
pelayanan diusahakan dikurangi
Maksud dan Tujuan :
v Fasilitas kesehatan sering melayani berbagai populasi masyarakat yang diantaranya mempunyai keterbatasan, antara lain: lanjut usia, cacat fisik, b
membuat proses asesmen dan penerimaan asuhan sangat sulit. Kesulitan atau hambatan tersebut perlu diantisipasi dan dilakukan upaya untuk mengu
rintangan tersebut perlu diminimalkan dalam memberikan pelayanan.
Telusur
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur
1. Pimpinan dan staf fasilitas kesehatan Kepala Fasyankes, Proses identifikasi hambatan
mengidentifikasi hambatan bahasa, budaya, petugas
kebiasaan, dan penghalang yang paling sering
terjadi pada masyarakat yang dilayani
2. Ada tindak lanjut untuk mengatasi atau Petugas pendaftaran dan Pelaksanaan prosedur untuk mengatasi hambatan
membatasi hambatan pada waktu pasien pemberi pelayanan
membutuhkan pelayanan di fasilitas kesehatan.
3. Tindak lanjut tersebut telah dilaksanakan Petugas pendaftaran dan Pelaksanaan upaya untuk mengatasi hambatan
pemberi pelayanan dalam pelayanan
Pengkajian
Standar :
Kajian awal dilakukan secara paripurna untuk mendukung rencana dan pelaksanaan pelayanan.
Kriteria :
harapan pasien/keluarga.
Maksud dan Tujuan :
v Ketika pasien diterima di fasilitas kesehatan untuk memperoleh pelayanan perlu dilakukan kajian awal yang lengkap dalam menetapkan alasan ken
membutuhkan informasi khusus dan prosedur untuk mendapat informasi, tergantung pada kebutuhan pasien dan jenis pelayanan yang harus diberika
yang harus dikumpulkan dan didokumentasikan.
v Agar kajian kebutuhan pasien konsisten, fasilitas kesehatan menetapkan dalam kebijakan, isi minimal dari kajian yang harus dilaksanakan oleh do
perizinan, undang-undang dan peraturan terkait atau sertifikasi. Hanya mereka yang kompeten dan berwenang yang melaksanakan kajian. Setiap form
Telusur
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur
1. Terdapat prosedur pengkajian awal yang
paripurna (meliputi anamesis/alloanamnesis,
pemeriksan fisik dan pemeriksaan penunjang serta
kajian sosial) untuk mengidentifikasi berbagai
kebutuhan dan harapan pasien dan keluarga pasien
mencakup pelayanan medis, penunjang medis dan
keperawatan
2. Proses kajian dilakukan oleh tenaga yang Petugas pemberi Proses kajian awal medis dan kajian awal
kompeten untuk melakukan kajian pelayanan klinis:dokter keperawatan
dan perawat
3. Pemeriksaan dan diagnosis mengacu pada Dokter, perawat, rekam Observasi proses penegakan diagnosis dan
standar profesi dan standar asuhan medis pemberian asuhan, mencocokkan proses
penegakan diagnosis
4. Prosedur pengkajian yang ada menjamin tidak Rekam medis Ada tidaknya pengulangan yang tidak perlu
terjadi pengulangan yang tidak perlu
Kriteria :
bertanggung-jawab terhadap pelayanan pasien
v Temuan pada kajian awal dapat digunakan untuk menegakkan diagnosis dan menetapkan pelayanan/tindakan sesuai kebutuhan serta rencana tinda
v Temuan dan kejian awal juga dapat digunakan untuk membuat keputusan perlunya review/kajian ulang pada situasi yang meragunaknOleh karena
berarti, didokumentasikan dengan baik. Hasil kajian ini harus dapat dengan cepat dan mudah ditemukan kembali dalam rekam medis atau dari lokasi
Telusur
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur
1. Dilakukan identifikasi informasi apa saja yang Petugas pelayanan klinis, Pelaksanaan SPO, kelengkapan catatan dalam
dibutuhkan dalam pengkajian dan harus dicatat rekam medis rekam medis pasien
dalam rekam medis
2. Informasi tersebut meliputi informasi yang Petugas pelayanan klinis, Pelaksanaan SPO
dibutuhkan untuk kajian medis, kajian rekam medis
keperawatan, dan kajian lain yang diperlukan
3. Dilakukan koordinasi dengan petugas Petugas pelayanan klinis, Pelaksanaan koordinasi dan komunikasi ttg
kesehatan yang lain untuk menjamin perolehan rekam medis informasi kajian kepada petugas/unit terkait
dan pemanfaatan informasi tersebut secara tepat
waktu untuk melayani pasien
Kriteria :
untuk asesmen dan pengobatan.
Maksud dan Tujuan :
v Pasien dengan dengan kebutuhan darurat, mendesak, atau segera emergensi, diidentifikasi dengan proses triase. Bila telah diidentifikasi sebagai ke
ini sesegera mungkin diperiksa dan mendapat asuhan. Pasien-pasien tersebut didahulukan diperiksa dokter sebelum pasien yang lain, mendapat pelay
v Pasien harus distabilkan terlebih dahulu sebelum dirujuk yaitu bila fasilitas kesehatan tidak dapat menyediakan kebutuhan pasien dengan kondisi e
Telusur
Elemen Penilaian
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur
1. Petugas Gawat Darurat fasilitas kesehatan Pasien dan Petugas gawat Proses pelaksanaan triase di unit gawat darurat
melaksanakan proses triase untuk darurat
memprioritaskan pasien dengan kebutuhan
emergensi.
2. Petugas tersebut dilatih menggunakan kriteria Petugas unit gawat darurat Pelaksanaan pelatihan
ini.
3. Pasien diprioritaskan atas dasar urgensi Pasien dan Petugas gawat Proses pelaksanaan triase di unit gawat darurat dan
kebutuhan. darurat pemilahan pasien berdasar triase
4. Pasien emergensi diperiksa dan dibuat stabil Pasien dan Petugas gawat Proses stabilisasi pasien sebelum dirujuk. Proses
terlebih dahulu sesuai kemampuan fasilitas darurat komunikasi ke fasilitas rujukan yang menjadi
kesehatan sebelum dirujuk ke pelayanan yang tujuan rujukan
mempunyai kemampuan lebih tinggi
Kriteria :
melakukan kajian awal untuk menetapkan diagnosis medis dan diagnosis keperawatan
Telusur
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur
1. Kajian dilakukan oleh tenaga kesehatan yang Pasien Proses pelaksanaan kajian oleh tenaga profesional
profesional dan kompeten sesuai persyaratan
2. Tersedia tim kesehatan antar profesi yang Pasien, keluarga pasien, Pelaksanaan kajian dan penanganan pasien secara
profesional untuk melakukan kajian jika petugas tim bila diperlukan
diperlukan penanganan secara tim
3. Terdapat kejelasan proses pendelegasian Petugas pemberi Proses pelaksanaan pelayanan klinis sesuai
wewenang secara tertulis kepada petugas yang pelayanan klinis:dokter pendelegasian wewenang
diberi kewenangan, apabila pelayanan tidak dan perawat
dilakukan oleh tenaga kesehatan profesional yang
memenuhi persyaratan
Kriteria :
pasien
Maksud dan Tujuan :
v Keputusan diagnosis dan rencana lanyanan/tindakan klinis tergantung pada hasil kajian. Pada pelaksanaan kajian juga harus memperhatikan privas
untuk melakukan kajian, menggunakan peralatan yang sesuai dengan standar fasilitas kesehatan, berfungsi dengan baik, mudah dioperasikan, dan me
v Jaminan kualitas dilakukan dengan pemeliharaan yang teratur, proses sterilisasi yang benar terhadap alat-alat klinis yang digunakan.
Telusur
Elemen Penilaian
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur
2. Ada jaminan kualitas terhadap peralatan di Petugas pemeliharaan, pelaksanaan pemeliharaan sesuai SPO dan jadual
tempat pelayanan Petugas sterilisasi
3. Peralatan dan sarana pelayanan yang Petugas pemeliharaan Pelaksanaan pemeliharaan sarana. Pelaksanaan
digunakan menjamin keamanan pasien dan sarana Petugas sterilisasi sterilisasi sesuai dengan SPO
petugas.
Kriteria :
maupun layanan terpadu jika pasien membutuhkan penanganan oleh tim kesehatan yang terkoordinasi.
Telusur
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur
2. Setiap petugas yang terkait dalam pelayanan Petugas pemberi Pemahaman tentang kebijakan dan prosedur
klinis mengetahui kebijakan dan prosedur tersebut pelayanan klinis:dokter penyusunan rencana layanan medis, dan layanan
serta menerapkan dalam penyusunan rencana dan perawat terpadu
terapi dan/atau rencana layanan terpadu
3. Dilakukan evaluasi kesesuaian pelaksanaan Petugas pemberi Pelaksanaan evaluasi layanan klinis
rencana terapi dan/atau rencana asuhan dengan pelayanan klinis:dokter
kebijakan dan prosedur dan perawat
4. Dilakukan tindak lanjut jika terjadi Petugas pemberi Pelaksanaan tindak lanjut hasil evaluasi
ketidaksesuaian antara rencana layanan dengan pelayanan klinis:dokter
kebijakan dan prosedur dan perawat
5. Dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan dan
hasil tindak lanjut.
Kriteria :
kebutuhan biologis, psikologis, sosial, spiritual dan tata nilai budaya pasien.
Telusur
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur
1. Petugas kesehatan dan/atau tim kesehatan Pasien, petugas pemberi Proses penyusunan rencana layanan: apakah
melibatkan pasien dalam menyusun rencana layanan klinis melibatkan pasien, menjelaskan, menerima reaksi
layanan pasien, memutuskan bersama pasien
2. Rencana layanan disusun untuk setiap pasien Rekam medis Rencana layanan
dengan kejelasan tujuan yang ingin dicapai
3. Penyusunan rencana layanan tersebut Rekam medis, Pasien, Rencana layanan, proses penyusunan rencana
mempertimbangkan kebutuhan biologis, petugas pemberi layanan
psikologis, sosial, spiritual dan tata nilai budaya pelayanan
pasien
4. Bila memungkinkan dan tersedia, Pasien, petugas pemberi Proses pemberian layanan
pasien/keluarga pasien diperbolehkan untuk layanan klinis
memilih tenaga/ profesi kesehatan
Kriteria :
profesi dengan kejelasan tanggung jawab dari masing-masing anggotanya.
Telusur
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur
1. Layanan dilakukan secara paripurna untuk Pasien, petugas pemberi Pelaksanaan layanan terpadu
mencapai hasil yang diinginkan oleh tenaga layanan klinis, rekam
kesehatan dan pasien/keluarga pasien medis
2. Rencana layanan tersebut disusun dengan Pasien, petugas pemberi Pelaksanaan layanan terpadu
tahapan waktu yang jelas layanan klinis, rekam
medis
3. Rencana layanan tersebut dilaksanakan dengan Pasien, petugas pemberi Pelaksanaan layanan terpadu
mempertimbangkan efisiensi pemanfaatan sumber layanan klinis, rekam
daya manusia medis
4. Risiko yang mungkin terjadi pada pasien Pasien, petugas pemberi Pelaksanaan identifikasi risiko
dipertimbangkan sejak awal dalam menyusun layanan klinis, rekam
rencana layanan medis
5. Efek samping dan risiko pengobatan Pasien, petugas pemberi informasi tentang efek samping dan risiko
diinformasikan layanan klinis, rekam pengobatan
medis
6. Rencana layanan tersebut didokumentasikan rekam medis Pendokumentasian rencana layanan terpadu
dalam rekam medis
7. Rencana layanan yang disusun juga memuat Pasien, petugas pemberi Pendidikan pasien
pendidikan/penyuluhan pasien. layanan klinis, rekam
medis
Kriteria :
membutuhkan persetujuan tindakan medik.
Telusur
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur
1. Pasien/keluarga pasien memperoleh informasi Pasien/Keluarga pasien Pemberian informasi ttg tindakan
mengenai tindakan medis/pengobatan tertentu yang ditunjuk medis/pengobatan yang berisiko
yang berisiko yang akan dilakukan
Rencana rujukan
Standar :
Rujukan sesuai kebutuhan pasien ke sarana pelayanan lain diatur dengan prosedur yang jelas.
Kriteria :
Telusur
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur
2. Proses rujukan dilakukan berdasarkan Pasien, petugas pemberi Proses rujukan ke sarana kesehatan lain
kebutuhan pasien untuk menjamin kelangsungan layanan
layanan
3. Tersedia prosedur mempersiapkan pasien/ pasein, petugas pemberi Pelaksanaan prosedur persiapan paisen rujukan
keluarga pasien untuk dirujuk layanan
4. Dilakukan komunikasi dengan fasilitas petugas pemberi layanan komunikasi dengan fasilitas kesehatan sasaran
kesehatan yang menjadi tujuan rujukan untuk rujukan
memastikan kesiapan fasilitas tersebut untuk
menerima rujukan.
Kriteria :
dan pasien/keluarga pasien
Telusur
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur
1. Informasi tentang rujukan disampaikan dengan pasien, petugas pemberi Pelaksanaan pemberian informasi ttg rujukan pada
cara yang mudah dipahami oleh pasien/keluarga layanan pasien
pasien
2. Informasi tersebut mencakup alasan rujukan, pasien, petugas pemberi isi informasi rujukan
sarana tujuan rujukan, dan kapan rujukan harus layanan
dilakukan
3. Dilakukan kerjasama dengan fasilitas
kesehatan lain untuk menjamin kelangsungan
asuhan
Kriteria :
dan tindakan yang telah dilakukan oleh fasilitas kesehatan pada saat mengirim pasien
Telusur
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur
1. Informasi klinis pasien atau resume klinis Pasien, Petugas kesehatan Resume klinis pasien yang dirujuk
pasien dikirim ke fasilitas kesehatan penerima
rujukan bersama pasien.
2. Resume klinis memuat kondisi pasien. Pasien, petugas kesehatan Isi resume klinis
3. Resume klinis memuat prosedur dan tindakan- Pasien, petugas kesehatan Isi resume klinis
tindakan lain yang telah dilakukan
4. Resume klinis memuat kebutuhan pasien akan Pasien, petugas kesehatan Isi resume klinis
pelayanan lebih lanjut
Kriteria :
memonitor kondisi pasien.
Maksud dan Tujuan :
v Merujuk pasien secara langsung ke fasilitas kesehatan lain dapat merupakan proses yang singkat dengan pasien yang sadar dan dapat berbicara, ata
Pada kedua kasus tersebut pasien perlu dimonitor, namun kompetensi staf yang melakukan tugas berbeda. Kompetensi staf yang mendampingi selam
Telusur
Elemen Penilaian
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur
1. Selama proses rujukan secara langsung semua Pasien, petugas pemberi Monitoring pasien selama proses rujukan
pasien selalu dimonitor oleh staf yang kompeten. pelayanan
Pelaksanaan Layanan
Standar :
Pelaksanaan layanan dipandu oleh kebijakan, prosedur, dan peraturan yang berlaku.
Kriteria :
v Sebelum layanan dilaksanakan, pasien/keluarga perlu memperoleh informasi yang jelas tentang rencana layanan, dan memberikan persetujuan tent
consent/informed choice. Pelaksanaan layanan harus dipandu dengan standard pelayanan yang berlaku di fasilitas kesehatan, sesuai dengan kemamp
yang tersedia untuk memperoleh outcome klinis yang optimal. Untuk menjamin kesinambungan pelayanan, pelaksanaannya harus dicatat dalam reka
v Pelaksanaan pelayanan klinis dilakukan sesuai rencana asuhan dengan menggunakan pedoman atau standard yang berlaku, algoritme, contoh: tatal
Telusur
Elemen Penilaian
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur
2. Penyusunan dan penerapan rencana layanan Pasien, petugas pemberi Proses penyusunan dan penerapan rencana layanan
mengacu pada pedoman dan prosedur yang layanan
berlaku
3. Layanan dilaksanakan sesuai dengan pedoman Pasien, petugas pemberi Proses pelaksanaan layanan
dan prosedur yang berlaku layanan
4. Layanan diberikan sesuai dengan rencana Pasien, petugas pemberi Proses pelaksanaan layanan
layanan layanan
Kriteria :
oleh kebijakan dan prosedur yang berlaku
v Penanganan kasus-kasus berisiko tinggi yang memungkinkan terjadinya penularan baik bagi petugas maupun pasien yang lain perlu diperhatikan s
Telusur
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur
2. Tersedia kebijakan dan prosedur penanganan Pasien, Petugas pemberi Pelaksanaan prosedur
pasien gawat darurat (emergensi) layanan
3. Tersedia kebijakan dan prosedur penanganan Pasien, Petugas pemberi Pelaksanaan prosedur
pasien berisiko tinggi layanan
4. Terdapat kerjasama dengan sarana kesehatan Pasien, petugas pemberi Pelaksanaan rujukan
yang lain, apabila tidak tersedia pelayanan gawat layanan
darurat 24 jam
5. Tersedia prosedur pencegahan (kewaspadaan Petugas pemberi layanan Pelaksanaan kewaspadaan universal
universal) terhadap terjadinya infeksi yang
mungkin diperoleh akibat pelayanan yang
diberikan baik bagi petugas maupun pasien dalam
penanganan pasien berisiko tinggi.
Kriteria :
dengan kebijakan dan prosedur yang jelas.
Maksud dan Tujuan :
v Penggunaan dan pemberian darah atau produk darah merupakan kegiatan yang berisiko tinggi, oleh karena itu perlu dipandu dengan kebijakan dan
Telusur
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur
Kriteria :
layanan.
Maksud dan Tujuan :
Untuk mengetahui mutu layanan yang diberikan perlu dilakukan penilaian. Penilaian tersebut dilakukan dengan pengukuran dan analisis terhadap
ditindaklanjuti sebagai upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan klinis. Penilaian hasil layanan secara kuantitatif antara lain adalah: indikator klin
pasien/keluarga pasien, pendapat, dan persepsi pasien terhadap pelayanan.
Telusur
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur
2. Pemantauan dan penilaian terhadap layanan Petugas pemberi layanan Pelaksanaan pemantauan dan penilaian dengan
klinis dilakukan secara kuantitatif maupun menggunakan indikator yang ditetapkan
kualitatif
Kriteria :
pasien selama pelaksanaan layanan
Maksud dan Tujuan :
Selama proses pelaksanaan layanan pasien, petugas kesehatan harus memperhatikan dan menghargasi kebutuhan dan hak pasien. Kebutuhan dan
kebijakan dan prosedur untuk mengidentifikasi kebutuhan dan keluhan pasien/keluarga pasien, menindaklanjuti, dan menggunakan informasi tersebu
Telusur
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur
3. Keluhan pasien/keluarga pasien ditindak lanjuti Pasien, Petugas pemberi Tindak lanjut keluhan pasein/keluarga
layanan
Telusur
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur
3. Layanan klinis dan pelayanan penunjang yang Pasien, Petugas pemberi Pelaksanaan layanan yang menjamin
dibutuhkan dipadukan dengan baik, sehingga layanan kesinambungan
tidak terjadi pengulangan yang tidak perlu
Kriteria :
jawab mereka berhubungan dengan penolakan atau tidak melanjutkan pengobatan, termasuk penolakan untuk dirujuk ke fasilitas kesehatan yang lebi
v Pemberi pelayanan wajib memberitahukan pasien dan keluarganya tentang hak mereka untuk membuat keputusan, potensi hasil dari keputusan ters
diberitahu tentang alternatif pelayanan dan pengobatan.
Telusur
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur
1. Petugas pemberi pelayanan memberitahukan Pasien, petugas pemberi Pelaksanaan pemberian informasi ttg hak menolak
pasien dan keluarganya tentang hak mereka untuk pelayanan dan tidak melanjutkan pengobatan
menolak atau tidak melanjutkan pengobatan.
2. Petugas pemberi pelayanan memberitahukan Pasien, petugas pemberi Pelaksanaan pemberian informasi ttg konsekuensi
pasien dan keluarganya tentang konsekuensi dari layanan keputusan untuk menolak dan tidak melanjutkan
keputusan mereka. pengobatan
3. Petugas pemberi pelayanan memberitahukan Pasien, petuas pemberi Pelaksanaan pemberian informasi ttg tanggung
pasien dan keluarganya tentang tanggung jawab layanan jawab berkaitan dengan keputusan menolak atau
mereka berkaitan dengan keputusan tersebut. tidak melanjutkan pengobatan
4. Petugas pemberi pelayanan memberitahukan Pasien, petugas pemberi Pelaksanaan pemberian informasi tentang
pasien dan keluarganya tentang tersedianya layanan tersedianya alternatif pelayanan dan pengobatan
alternatif pelayanan dan pengobatan.
Kriteria :
standar di fasilitas kesehatan, standar nasional, undang-undang, dan peraturan serta standar profesi sesuai dengan kebutuhan pasien
Telusur
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur
3. Pelaksanaan anestesi lokal dan sedasi dipandu Petugas pemberi layanan Pemberian anestesi lokal dan sedasi
dengan kebijakan dan prosedur yang jelas
4. Selama pemberian anestesi lokal dan sedasi Petugas pemberi layanan Monitoring pasien selama pemberian anestesi
petugas melakukan monitoring status fisiologi lokal dan sedasi
pasien
5. Anestesi lokal, sedasi dan tehnik anestesi lokal Rekam medis Pencatatan pemberdian anestesi lokal dan sedasi
dan sedasi ditulis dalam rekam medis pasien dan tehnik pemberian anestesi lokal dan sedasi
dalam rekam medis
Kriteria :
standar di fasilitas kesehatan, standar nasional, undang-undang, dan peraturan serta standar profesi sesuai dengan kebutuhan pasien
Telusur
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur
1. Dokter atau dokter gigi yang akan melakukan Pasien, petugas pemberi Ketersediaan pemberian nutrisi secara reguler
pembedahan minor melakukan kajian sebelum nutrisi
melaksanakan pembedahan
2. Dokter atau dokter gigi yang akan melakukan Petugas pemberi nutrisi Pemesanan makanan untuk pasien rawat inap
pembedahan minor merencanakan asuhan
pembedahan berdasar hasil kajian
3. Dokter atau dokter gigi yang akan melakukan Petugas gizi Penyusunan rencana asuhan gizi pasien rawat inap
pembedahan minor menjelaskan risiko, manfaat,
komplikasi potensial, dan alternatif kepada
pasien/keluarga pasien
4. Sebelum melakukan tindakan harus Pasien, petugas pemberi Variasi pilihan makanan
mendapatkan persetujuan dari pasien/keluarga nutrisi
pasien
5. Pembedahan dilakukan berdasarkan prosedur Pasien, keluarga, petugas Edukasi pada keluarga tentang pembatasan diit
yang ditetapkan pemberi nutrisi pasien
Kriteria :
komunikatif dan bahasa yang mudah dipahami
Maksud dan Tujuan :
Untuk meningkatkan outcome klinis yang optimal perlu ada kerjasama antara petugas kesehatan dan pasien/keluarga. Pasien/keluarga perlu menda
oleh karena itu penyuluhan dan pendidikan pasien/keluarga perlu dipadukan dalam pelayanan klinis. Pendidikan dan penyuluhan kepada pasien term
dilaksanakan dengan efektif maka dilakukan dengan pendekatan komunikasi interpersonal antara pasien dan petugas kesehatan, dan menggunakan ba
Telusur
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur
1. Penyusunan dan pelaksanaan layanan Pasien, petugas pemberi Pendidikan/penyuluhan pada pasien, Catatan
mencakup aspek pendidikan/penyuluhan layanan, rekam medis pendidikan/penyuluhan pada pasien pada rekam
kesehatan pasien/keluarga pasien medis
3. Tersedia metode dan media Pasien, petugas pemberi Metoda pendidikan/penyuluhan pada pasien,
pendidikan/penyuluhan kesehatan bagi pasien dan layanan, rekam medis Catatan pendidikan/penyuluhan pada pasien pada
keluarga dengan memperhatikan kondisi rekam medis
sasaran/penerima informasi (misal bagi yang tidak
bisa membaca)
4. Dilakukan penilaian terhadap efektivitas Pasien, petugas pemberi Penilaian efektivitas pendidikan/penyuluhan pada
penyampaian informasi kepada pasien/keluarga layanan, rekam medis pasien, Catatan pendidikan/penyuluhan pada
pasien agar mereka dapat berperan aktif dalam pasien pada rekam medis
proses layanan dan memahami konsekuensi
layanan yang diberikan
Kriteria :
dengan asuhan klinisnya tersedia secara reguler.
Maksud dan Tujuan :
Makanan dan nutrisi yang memadai penting bagi kondisi kesehatan dan proses pemulihan pasien. Makanan yang sesuai dengan umur pasien, buda
dalam perencanaan dan seleksi makanan, dan keluarga pasien dapat, bila sesuai, berpartisipasi dalam menyediakan makanan, konsisten dengan buday
Dokter atau pemberi pelayanan lainnya yang kompeten memesan makanan atau nutrien lain yang sesuai bagi pasien. Bila keluarga pasien atau pihak
indikasi dengan kebutuhan dan rencana pelayanan, termasuk informasi tentang interaksi obat dengan makanan. Bila mungkin, pasien ditawarkan ber
Telusur
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur
1. Makanan atau nutrisi yang sesuai untuk Pasien, petugas pemberi Ketersediaan pemberian nutrisi secara reguler
pasien, tersedia secara reguler nutrisi
2. Sebelum memberi makan pasien, telah Petugas pemberi nutrisi Pemesanan makanan untuk pasien rawat inap
dipesan makanan untuk semua pasien rawat inap
dan dicatat.
3. Pesanan didasarkan atas status gizi dan Petugas gizi Penyusunan rencana asuhan gizi pasien rawat inap
kebutuhan pasien
4. Ada bermacam variasi pilihan makanan bagi Pasien, petugas pemberi Variasi pilihan makanan
pasien konsisten dengan kondisi dan kebutuhan nutrisi
5. Bila keluarga menyediakan makanan, Pasien, keluarga, petugas Edukasi pada keluarga tentang pembatasan diit
mereka diberikan edukasi tentang pembatasan diet pemberi nutrisi pasien
pasien
Kriteria :
aman dan memenuhi undang-undang, peraturan yang berlaku.
Telusur
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur
1. Makanan disiapkan dengan cara mengurangi Petugas pemberi nutrisi Proses penyiapan dan distribusi makanan
risiko kontaminasi dan pembusukan
2. Makanan disimpan dengan cara mengurangi Petugas pemberi nutrisi Proses penyimpanan makanan dan bahan makanan
risiko kontaminasi dan pembusukan
3. Distribusi makanan secara tepat waktu, dan Pasien, petugas pemberi Distribusi makanan
memenuhi permintaan khusus nutrisi
Kriteria :
Telusur
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur
1. Pasien yang pada asesmen berada pada risiko Pasien, petugas pemberi Pelaksanaan asuhan gizi pada pasien dengan risiko
nutrisi, mendapat terapi gizi. nutrisi, ahli gizi nutrisi
2. Suatu proses kerjasama dipakai untuk Pasien, dokter, perawat, Komunikasi dan koordinasi dalam pemberian
merencanakan, memberikan dan memonitor terapi ahli gizi, petugas pemberi nutrisi pada pasien dengan risiko nutrisi
gizi nutrisi
3. Respon pasien terhadap terapi gizi dimonitor Dokter, perawat, ahli gizi Monitoring respon pasien terhadap terapi gizi
4. Respon pasien terhadap terapi gizi dicatat Rekam medis Pencatatan respon pasien terhadap terapi gizi
dalam rekam medisnya
**) kriteria ini juga berlaku untuk fasilitas kesehatan yang menjalankan home-care pada pasien yang memerlukan terapi gizi.
Telusur
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur
1. Tersedia prosedur pemulangan dan/tindak Pasien, Dokter, perawat Pelaksanaan pemulangan pasien dan tindak lanjut
lanjut pasien
2. Ada penanggungjawab dalam pelaksanaan Dokter, perawat Penanggung jawab pemulangan pasien
proses pemulangan dan/tindak lanjut tersebut
3. Tersedia kriteria yang digunakan untuk Dokter, perawat Pelaksanaan pemulangan pasien dan tindak lanjut
menetapkan saat pemulangan dan/tindak lanjut sesuai dengan kriteria
pasien
Kriteria :
lanjut layanan saat pemulangan atau saat dirujuk ke sarana kesehatan yang lain.
Telusur
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur
1. Informasi yang dibutuhkan mengenai tindak Pasien, dokter, perawat Pemberian informasi tentang tindak lanjut layanan
lanjut layanan diberikan oleh petugas kepada pada saat pemulangan atau rujukan
pasien/keluarga pasien pada saat pemulangan atau
jika dilakukan rujukan ke sarana kesehatan yang
lain
2. Petugas mengetahui bahwa informasi yang Dokter, perawat Cara mengetahui bahwa informasi yang diberikan
disampaikan dipahami oleh pasien/keluarga dipahami
pasien
3. Dilakukan evaluasi periodik terhadap prosedur Dokter, perawat Evaluasi terhadap prosedur penyampaian
pelaksanaan penyampaian informasi tersebut informasi
Kriteria :
Telusur
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur
1. Dilakukan identifikasi kebutuhan dan pilihan Pasien, petugas pemberi Proses transportasi rujukan
pasien (misalnya kebutuhan transportasi, petugas layanan
kompeten yang mendampingi, sarana medis dan
keluarga yang menemani) selama proses rujukan
2. Apabila tersedia lebih dari satu sarana yang Pasien, petugas pemberi Pemberian informasi tentang alternatif sarana
dapat menyediakan pelayanan rujukan tersebut, layanan tujuan rujukan, peluang bagi pasien dan keluarga
pasien/keluarga pasien diberi informasi yang untuk memilih tujuan rujukan
memadai dan diberi kesempatan untuk memilih
sarana pelayanan yang diinginkan
3. Kriteria rujukan dilakukan sesuai dengan SPO Pasien, dokter, perawat Pelaksanaan rujukan sesuai kriteria rujukan
rujukan,
4. Dilakukan persetujuan rujukan dari Pasien, pemberi layanan, Pelaksanaan persetujuan rujukan
pasien/keluarga pasien rekam medis
ng Berorientasi Pasien (LKBP)
edia di fasilitas kesehatan. Keterangan yang didapat tentang kebutuhan pasien dapat diperoleh pada saat pendaftaran. Jika
eselamatan pasien dan petugas sudah harus diperhatikan sejak pertama pasien kontak dengan fasilitas kesehatan, dengan
pasien.
Dokumen
Skor
Dokumen di fasilitas kesehatan Dokumen Eksternal sebagai
acuan
SPO pendaftaran 0
5
10
Bagan alur pendaftaran 0
5
10
SPO pendaftaran
0
5
10
0
5
10
SPO untuk menilai kepuasan pelanggan, form survei pasien
0
5
10
Hasil survei dan tindak lanjut survei 0
5
10
SPO identifikasi pasien 0
5
≥ 80% terpenuhi
10
ngan jelas yang dapat dengan mudah diakses dan dipahami oleh pasien. Penyediaan informasi kepada pasien memperhatikan
Dokumen
Dokumen di fasilitas kesehatan Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
Media informasi di tempat pendaftaran 0
5
10
Hasil evaluasi thd penyampaian informasi di tempat
pendaftaran 0
5
10
0
5
10
0
5
10
10
MOU dengan tempat rujukan
0
5
≥ 80% terpenuhi 10
esehatan harus mengetahui dan mengerti hak dan kewajiban petugas, pasien dan keluarganya, serta tanggung jawab fasilitas
stikan agar seluruh petugas bertanggungjawab melindungi hak dan kewajiban tersebut. Untuk melindungi secara efektif dan
dengan komunitas yang dilayani, sedangkan petugas yang melayani dijamin akan memperoleh hak dan melaksanakan
n petugas, fasilitas kesehatan, pasien dan keluarga. Oleh karena itu, kebijakan dan prosedur harus ditetapkan dan dilaksanakan
n dan keluarga, ketika mereka melayani pasien. Hak pasien tersebut perlu dipahami baik oleh pasien maupun oleh petugas yang
pendaftaran.
Dokumen
Dokumen di fasilitas kesehatan Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
Informasi tentang hak dan kewajiban pasien/keluarga UU No 36/2009 tentang
kesehatan, UU No 44/2009
tentang rumah sakit
0
5
10
0
5
10
10
10
10
SPO pendaftaran
0
5
10
10
10
≥ 80% terpenuhi
ajian sampai pemulangan. Informasi tentang tahapan pelayanan yang ada di fasilitas kesehatan perlu diinformasikan kepada
g lebih tinggi dalam upaya menjamin kesinambungan pelayanan. Tahapan pelayanan klinis adalah tahapan pelayanan sejak
Dokumen
Dokumen di fasilitas kesehatan Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
SPO alur pelayanan pasien
0
5
10
SPO alur pelayanan pasien
0
5
10
10
MOU dengan sarana kesehatan untuk rujukan klinis, rujukan
diganostik, dan rujukan konsultatif, bukti pelaksanaan
rujukan 0
5
10
Dokumen
Dokumen di fasilitas kesehatan Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
SK Kepala Fasyankes tentang kewajiban mengidentifikasi
hambatan budaya, bahasa, kebiasaan dan hambatan lain
dalam pelayanan. SPO untuk mengidentifikasi hambatan
(misal SPO untuk memberikan angket untuk 0
mengidentifikasi hambatan, SPO rapat untuk 5
mengidentifkasi hambatan) Hasil-hasil identifikasi
hambatan dalam pelayanan yang dikeluhkan oleh pasien dan 10
petugas
10
0
5
≥ 80% terpenuhi
10
20% - 79% terpenuhi sebagian
N, ELEMEN PENILAIAN
< 20% tidak terpenuhi
2.2. Pengkajian
2.2.1. Proses kajian awal dilakukan secara paripurna, mencakup berbagai kebutuhan dan
m menetapkan alasan kenapa pasien perlu mendapat pelayanan klinis di fasilitas kesehatan. Pada tahap ini, fasilitas kesehatan
anan yang harus diberikan. Kebijakan dan prosedur harus ditetapkan tentang bagaimana proses ini dilaksanakan, informasi apa
rus dilaksanakan oleh dokter, bidan dan perawat. Kajian dilaksanakan oleh setiap disiplin dalam lingkup praktek, profesi,
anakan kajian. Setiap formulir kajian yang digunakan mencerminkan kebijakan ini.
Dokumen
Dokumen di fasilitas kesehatan Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
SPO pengkajian awal klinis
0
5
10
10
0
5
10
SPO pelayanan medis
0
5
≥ 80% terpenuhi 10
da dalam rekam medis harus mudah diakses oleh petugas yang bertanggung jawab dalam memberikan pelayanan kepada pasien,
am medis pasien adalah cataran tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan pelayanan medis, penunjang medis dan
meragunaknOleh karena itu sangat perlu bahwa kajian medis, kajian penunjang medis, kajian keperawatan dan kajian lain yang
am medis atau dari lokasi lain yang ditentukan standar dan digunakan oleh petugas yang melayani pasien.
Dokumen
Dokumen di fasilitas kesehatan Skor
Dokumen Eksternal sebagai
acuan
SPO kajian awal yang memuat informasi apa saja yang
harus diperoleh selama proses pengkajian (tim pelayanan 0
klinis perlu menetapkan informasi apa saja yang perlu 5
dicantumkan dalam rekam medis pasien)
10
10
0
5
10
≥ 80% terpenuhi
h diidentifikasi sebagai keadaan dengan kebutuhan darurat, mendesak, atau segera (seperti infeksi melalui udara/ airborne), pasien
yang lain, mendapat pelayanan diagnostik sesegera mungkin dan diberikan pengobatan sesuai dengan kebutuhan.
n pasien dengan kondisi emergensi dan pasien memerlukan rujukan ke pelayanan yang mempunyai kemampuan lebih tinggi.
Dokumen
Skor
Dokumen di fasilitas kesehatan Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
SPO Triase
0
5
10
10
0
5
10
SPO rujukan pasien emergensi (yang memuat proses
stabilisasi, dan memastikan kesiapan tempat rujukan untuk
menerima rujukan)
0
5
10
2.3.1. Tenaga kesehatan dan/atau tim kesehatan (tim interprofesi) yang profesional
dividual atau jika diperlukan oleh tim kesehatan antar profesi yang terdiri dari dokter, dokter gigi, perawat, bidan, dan tenaga
at didelegasikan kepada petugas kesehatan yang diberi kewenangan khusus sesuai persyaratan pelatihan yang ditetapkan oleh
Dokumen
Dokumen di fasilitas kesehatan Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
Persyaratan kompetensi, pola ketenagaan, dan kondisi 0
ketenagaan yang memberikan pelayanan klinis 5
10
SPO pembentukan tim interprofesi bila dibutuhkan
(termasuk pelaksanaan perawatan kesehatan
masyarakat/home care 0
5
10
0
5
10
us memperhatikan privasi dari pasien. Oleh karena itu, proses kajian harus dilakukan pada tempat yang memenuhi persyaratan
dah dioperasikan, dan memberikan hasil yang akurat.
digunakan.
Dokumen
Skor
Dokumen di fasilitas kesehatan Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
Persyaratan peralatan klinis di fasilitas kesehatan, Daftar Standar peralatan klinis di
inventaris peralatan klinis di fasilitas kesehatan fasilitas kesehatan
0
5
10
10
SPO pemeliharaan sarana (gedung), jadual pelaksanaan SPO
sterilisasi peralatan yang perlu disterilkan 0
5
10
2.4.1. Terdapat prosedur yang efektif untuk menyusun rencana layanan baik layanan medis
layanan perlu dipandu oleh kebijakan dan prosedur yang jelas sesuai dengan kebutuhan pasien dan sesuai dengan standar
an kondisi pasien dan standar pelayanan klinis.
Dokumen
Dokumen di fasilitas kesehatan Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
Kebijakan dan SPO penyusunan rencana layanan medis.
SPO penyusunan rencana layanan terpadu jika diperlukan
penanganan secara tim
0
5
10
0
5
10
10
Hasil evaluasi. Bukti tindak lanjut terhadap hasil evaluasi 0
5
10
Bukti evaluasi terhadap pelaksanaan tindak lanjut 0
5
10
20% - 79% terpenuhi sebagian
EMEN PENILAIAN
< 20% tidak terpenuhi
2.4.2. Rencana layanan klinis disusun bersama pasien dengan memperhatikan
ng untuk bekerjasama dalam menyusun rencana layanan klinis yang akan dilakukan. Dalam menyusun rencana layanan tersebut
leh pasien.
Dokumen
Dokumen di fasilitas kesehatan Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
SK Kepala tentang ketetapan untuk melibatkan pasien dalam
menyusun rencana layanan, dan SPO melibatkan pasien 0
dalam penyusunan rencana layanan 5
10
0
5
10
0
5
10
SK Kepala tentang hak pasien untuk memilih tenaga
kesehatan
0
5
10
ujuan layanan yang akan diberikan, pendidikan kesehatan pada pasien dan/atau keluarga pasien, jadual kegiatan, sumber daya
Dokumen
Dokumen di fasilitas kesehatan Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
SPO layanan terpadu 0
5
10
SPO layanan terpadu
0
5
10
10
SPO penyusunan layanan terpadu 0
5
10
SPO pemberian informasi ttg efek samping dan risiko 0
pengobatan 5
10
Rekam medis 0
5
10
SPO pendidikan/penyuluhan pasien 0
5
10
20% - 79% terpenuhi sebagian
EMEN PENILAIAN
< 20% tidak terpenuhi
2.4.4. Persetujuan tindakan medik diminta sebelum pelaksanaan tindakan bagi yang
memberikan informed consent/informed choice. Untuk menyetujui/memilih tindakan, pasien harus diberi penjelasan/konseling
h ketika pasien masuk rawat inap dan sebelum suatu tindakan atau pengobatan tertentu yang berisiko. Proses persetujuan
eraturan yang berlaku.
agaimana mereka dapat memberikan persetujuan (misalnya, diberikan secara lisan, dengan menandatangani formulir persetujuan,
aksana Tindakan yang diberi kewenangan telah terlatih untuk memberikan penjelasan kepada pasien dan mendokumentasikan
Dokumen
Dokumen di fasilitas kesehatan Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
SPO informed consent
0
5
10
10
SPO informed consent 0
5
10
Dokumen bukti pelaksanaan informed consent pada rekam 0
medis 5
10
SPO evaluasi informed consent, hasil evaluasi, tindak lanjut 0
5
10
20% - 79% terpenuhi sebagian
N, ELEMEN PENILAIAN
< 20% tidak terpenuhi
mampu menyediakan pelayanan yang dibutuhkan oleh pasien. Proses rujukan harus diatur dengan kebijakan dan prosedur yang
Dokumen
Dokumen di fasilitas kesehatan Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
SPO rujukan 0
5
10
SPO rujukan 0
5
10
SPO persiapan pasien rujukan 0
5
10
SPO rujukan 0
5
10
EMEN PENILAIAN
20% - 79% terpenuhi sebagian
EMEN PENILAIAN
< 20% tidak terpenuhi
2.5.2. Rencana rujukan dan kewajiban masing-masing dipahami oleh tenaga kesehatan
ujukan harus disampaikan dengan cara yang mudah dipahami oleh pasien/keluarga pasien. Informasi tentang rencana rujukan
pada pasien meliputi: alasan rujukan, fasilitas kesehatan yang dituju, termasuk pilihan fasilitas kesehatan lainnya, jika ada,
Dokumen
Dokumen di fasilitas kesehatan Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
SPO rujukan 0
5
10
SPO rujukan 0
5
10
MOU dengan fasilitas kesehatan rujukan 0
5
10
20% - 79% terpenuhi sebagian
EMEN PENILAIAN
< 20% tidak terpenuhi
2.5.3. Fasilitas rujukan penerima diberi resume tertulis mengenai kondisi klinis pasien
sien tersebut diberikan kepada fasilitas kesehatan penerima rujukan bersama dengan pasien. Resume tersebut memuat kondisi
Dokumen
Dokumen di fasilitas kesehatan Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
SPO rujukan, sample resume klinis pasien yang dirujuk 0
5
10
0
5
10
0
5
10
0
5
10
20% - 79% terpenuhi sebagian
EMEN PENILAIAN
< 20% tidak terpenuhi
2.5.4. Selama proses rujukan pasien secara langsung, staf yang kompeten terus
ar dan dapat berbicara, atau merujuk pasien koma yang membutuhkan pengawasan keperawatan atau medis yang terus menerus.
yang mendampingi selama transfer ditentukan oleh kondisi pasien.
Dokumen
Skor
Dokumen di fasilitas kesehatan Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
SPO rujukan
0
5
10
10
2.6.1. Pedoman pelayanan dipakai sebagai dasar untuk melaksanakan layanan klinis
mberikan persetujuan tentang rencana layanan yang akan diberikan, dan jika diperlukan dituangkan dalam dokumen informed
an, sesuai dengan kemampuan fasilitas kesehatan dengan referensi yang jelas, dan bila memungkinkan berbasis evidens terkini
a harus dicatat dalam rekam medis pasien.
10
0
5
10
0
5
10
0
5
10
Rekam medis 0
5
10
Rekam medis
0
5
10
Rekam medis 0
5
10
Rekam medis
0
5
10
Dokumen
Dokumen di fasilitas kesehatan Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
Daftar kasus-kasus gawat darurat/berisiko tinggi yang biasa 0
ditangani 5
10
Kebijakan dan SPO penanganan pasien gawat darurat 0
5
10
Kebijakan dan SPO penanganan pasien berisiko tinggi 0
5
10
MOU kerjasama 0
5
10
Panduan, SPO kewaspadaan universal Panduan Kewaspadaan
Universal 0
5
10
Dokumen
Dokumen di fasilitas kesehatan Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
SK Kepala dan SPO penanganan, penggunaan dan 0
pemberian darah dan produk darah 5
10
Rekam medis pasien yang mendapat transfusi atau produk 0
darah 5
10
≥ 80% terpenuhi
ran dan analisis terhadap indikator-indikator klinis yang ditetapkan. Hasil dan rekomendasi dari penilaian tersebut harus
ain adalah: indikator klinik, survei kepuasan pasien; sedangkan penilaian secara kualitatif adalah deskripsi pengalaman
Dokumen
Dokumen di fasilitas kesehatan Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
Daftar indikator klinis yang digunakan untuk pemantauan 0
dan evaluasi layanan klinis 5
10
0
5
10
10
Data hasil analisis hasil monitoring dan evaluasi 0
5
10
Data tindak lanjut 0
5
10
20% - 79 % terpenuhi
EMEN PENILAIAN sebagian
< 20% tidak terpenuhi
2.6.5. Seluruh petugas kesehatan memperhatikan dan menghargai kebutuhan dan hak
pasien. Kebutuhan dan keluhan pasien diidentifikasi selama proses pelaksanaan layanan. Fasilitas kesehatan menetapkan
gunakan informasi tersebut untuk perbaikan.
Dokumen
Dokumen di fasilitas kesehatan Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
SPO identifikasi dan penanganan keluhan 0
5
10
SPO identifikasi dan penanganan keluhan 0
5
10
Hasil identifikasi keluhan, analisis dan tindak lanjut 0
5
10
Dokumentasi hasil identifikasi, analisis, dan tindak lanjut 0
keluhan 5
10
20% - 79 % terpenuhi
EMEN PENILAIAN sebagian
< 20% tidak terpenuhi
2.6.6. Pelaksanaan layanan dilakukan untuk menjamin kelangsungan dan menghindari
s menghindari pengulangan yang tidak perlu. Untuk itu diperlukan upaya pendukung yang sesuai dengan kemampuan fasilitas
Dokumen
Dokumen di fasilitas kesehatan Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
SK Kepala dan SPO untuk menghindari pengulangan yang
tidak perlu 0
5
10
10
0
5
10
20% - 79 % terpenuhi
EMEN PENILAIAN sebagian
< 20% tidak terpenuhi
2.6.7. Pasien dan keluarga pasien memperoleh penjelasan tentang hak dan tanggung
ilitas kesehatan yang lebih memadai.
au pengobatan yang direncanakan atau meneruskan pelayanan atau pengobatan setelah kegiatan dimulai, termasuk menolak
i hasil dari keputusan tersebut dan tanggung jawab mereka berkenaan dengan keputusan tersebut. Pasien dan keluarganya
Dokumen
Dokumen di fasilitas kesehatan Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
SK Kepala dan SPO tentang hak menolak atau tidak
melanjutkan pengobatan
0
5
10
0
5
10
0
5
10
0
5
10
20% - 79 % terpenuhi
N, ELEMEN PENILAIAN sebagian
< 20% tidak terpenuhi
2.7.1. Pelayanan anestesi lokal dan sedasi di fasilitas kesehatan dilaksanakan memenuhi
n pasien
dan keluarga berencana kadang-kadang memerlukan tindakan bedah minor yang membutuhkan lokal anestesi dan sedasi.
osedur yang berlaku di fasilitas kesehatan.
Dokumen
Dokumen di fasilitas kesehatan Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
SK tentang jenis-jenis sedasi yang dapat dilakukan. 0
5
10
SK tentang tenaga kesehatan yang mempunyai kewenangan
melakukan sedasi 0
5
10
SPO pemberian anestesi lokal dan sedasi 0
5
10
SK dan SPO monitoring status fisiologi pasien selama
pemberian anestesi lokal dan sedasi 0
5
10
0
5
10
EMEN PENILAIAN
20% - 79 % terpenuhi
EMEN PENILAIAN sebagian
< 20% tidak terpenuhi
2.7.2. Pelayanan bedah di fasilitas kesehatan direncanakan dan dilaksanakan memenuhi
n pasien
dan keluarga berencana kadang-kadang memerlukan tindakan bedah minor yang membutuhkan anestesi. Pelaksanaan bedah
esehatan.
Dokumen
Dokumen di fasilitas kesehatan Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
SPO pemberian nutrisi pada pasien rawat inap
0
5
10
10
10
SPO pemberian nutrisi pada pasien rawat inap: memberi 0
pilihan makanan pada pasien. Daftar menu 5
10
SPO pemberian edukasi bila keluarga menyediakan 0
makanan 5
10
0
5
10
0
5
10
20% - 79 % terpenuhi
N, ELEMEN PENILAIAN sebagian
< 20% tidak terpenuhi
sien/keluarga perlu mendapatkan penyuluhan kesehatan dan edukasi yang terkait dengan penyakit dan kebutuhan klinis pasien,
luhan kepada pasien termasuk perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Agar penyuluhan dan pendidikan pasien/keluarga
atan, dan menggunakan bahasan yang mudah dipahami oleh pasien/keluarga.
Dokumen
Dokumen di fasilitas kesehatan Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
SK dan SPO pendidikan/penyuluhan pada pasien
0
5
10
10
10
0
5
10
20% - 79 % terpenuhi
N, ELEMEN PENILAIAN sebagian
< 20% tidak terpenuhi
2.9.1. Pilihan berbagai variasi makanan yang sesuai dengan status gizi pasien dan konsisten
dengan umur pasien, budaya pasien dan preferensi diet, rencana pelayanan, harus tersedia secara rutin. Pasien berpartisipasi
n, konsisten dengan budaya, agama, dan tradisi dan praktek lain. Berdasarkan asesmen kebutuhan pasien dan rencana asuhan,
eluarga pasien atau pihak lain menyediakan makanan pasien, mereka diberikan edukasi tentang makanan yang dilarang / kontra
in, pasien ditawarkan berbagai macam makanan yang konsisten dengan status gizinya.
Dokumen
Dokumen di fasilitas kesehatan Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
SPO pemberian nutrisi pada pasien rawat inap
0
5
10
SPO pemberian nutrisi pada pasien rawat inap
0
5
10
10
SPO pemberian nutrisi pada pasien rawat inap: memberi 0
pilihan makanan pada pasien. Daftar menu 5
10
SPO pemberian edukasi bila keluarga menyediakan 0
makanan 5
10
20% - 79 % terpenuhi
EMEN PENILAIAN sebagian
EMEN PENILAIAN
< 20% tidak terpenuhi
2.9.2. Penyiapan, penanganan, penyimpanan dan distribusi makanan dilakukan dengan
g-undang, peraturan dan praktek terkini yang dapat diterima. Penyiapan makanan dan penyimpanan mengurangi risiko
duk nutrisi termasuk produk nutrisi enteral, harus tersedia untuk memenuhi kebutuhan khusus pasien.
Dokumen
Dokumen di fasilitas kesehatan Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
SPO penyiapan makanan dan distribusi makanan yang aman 0
5
10
SPO penyimpanan makanan dan bahan makanan 0
5
10
SPO distribusi makanan 0
5
10
20% - 79 % terpenuhi
EMEN PENILAIAN sebagian
< 20% tidak terpenuhi
2.9.3. Pasien yang berisiko nutrisi mendapat terapi gizi.**)
nutrisionis untuk kajian lebih lanjut. Bila ternyata ada risiko nutrisi, dibuat rencana terapi gizi. Tingkat kemajuan pasien
ncanakan dan memberikan terapi gizi.
Dokumen
Dokumen di fasilitas kesehatan Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
SPO asuhan gizi 0
5
10
SPO asuhan gizi
0
5
10
0
5
10
0
5
10
i.
20% - 79 % terpenuhi
N, ELEMEN PENILAIAN sebagian
< 20% tidak terpenuhi
k lanjut maupun rujukan yang perlu dilakukan pada saat pemulangan. Jika pasien dirujuk dari/ke fasilitas kesehatan yang lain,
anakan, fasilitas kesehatan menetapkan kebijakan dan prosedur untuk memberikan alternative dalam mengatasi hal tersebut.
sien/keluarga
Dokumen
Dokumen di fasilitas kesehatan Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
SPO pemulangan pasien dan tindak lanjut pasien 0
5
10
SK tentang penetapan penanggung jawab dalam
pemulangan pasien 0
5
10
10
10
SPO alternatif penanganan pasien yang memerlukan rujukan
tetapi tidak mungkin dilakukan
0
5
10
20% - 79 % terpenuhi
EMEN PENILAIAN sebagian
< 20% tidak terpenuhi
2.10.2. Pasien/ keluarga pasien memperoleh penjelasan yang memadai tentang tindak
erlukan agar pasien/keluarga memahami tindak lanjut yang perlu dilakukan untuk mencapai hasil pelayanan yang optimal.
Dokumen
Dokumen di fasilitas kesehatan Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
SPO pemulangan pasien dan tindak lanjut pasien, SPO
rujukan 0
5
10
0
5
10
SPO evaluasi terhadap prosedur penyampaian informasi, 0
bukti evaluasi dan tindak lanjut 5
10
EMEN PENILAIAN
20% - 79 % terpenuhi
EMEN PENILAIAN sebagian
< 20% tidak terpenuhi
2.10.3. Pelaksanaan rujukan dilakukan atas dasar kebutuhan dan pilihan pasien
esuai dengan kebutuhan dan pilihan pasien agar pasien memperoleh kepastian mendapat pelayanan sesuai dengan kebutuhan dan
n rujukan.
Dokumen
Dokumen di fasilitas kesehatan Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
SPO tranportasi rujukan
0
5
10
SPO rujukan
0
5
10
10
SPO rujukan, form persetujuan rujukan 0
5
10
Bab III. Manajemen Penunjang Layanan Klinis (MPLK
Pelayanan Laboratorium.
Standar :
kebutuhan pengkajian pasien, serta mematuhi standar, hukum dan peraturan yang berlaku
Kriteria :
berpengalaman untuk melakukan dan/atau menginterpretasikan hasil pemeriksaan
Telusur
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur
2. Tersedia jenis dan jumlah petugas kesehatan yang kompeten Pasien, petugas laboratorium Jam buka pelayanan,
sesuai kebutuhan dan jam buka pelayanan ketersediaan pelayanan,
pelayanan laboratorium oleh
petugas yang kompeten
3. Pemeriksaan laboratorium dilakukan oleh analis/petugas Petugas lab Pemenuhan persyaratan
yang terlatih dan berpengalaman kompetensi
4. Interpertasi hasil pemeriksaan laboratorium dilakukan oleh Petugas lab Pelaksanaan interpertasi hasil
petugas yang terlatih dan berpengalaman. pemeriksaan lab
Kriteria :
pemeriksaan laboratorium
Telusur
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur
1. Tersedia kebijakan dan prosedur untuk permintaan Petugas lab pelaksanaan prosedur
pemeriksaan, penerimaan spesimen, pengambilan dan
penyimpan spesimen
2. Tersedia prosedur pemeriksaan laboratorium Petugas lab pelaksanaan prosedur
3. Dilakukan pemantauan secara berkala terhadap pelaksanaan Kepala fasyankes, penanggung Pemantauan berkala
prosedur tersebut jawab/koordinator layanan pelaksanaan prosedur
klinis
4. Dilakukan evaluasi terhadap ketepatan waktu penyerahan Kepala fasyankes, penanggung Evaluasi dan tindak lanjut
hasil pemeriksaan laboratorium jawab/koordinator layanan pemantauan ketepatan waktu
klinis penyerahan hasil lab
5. Tersedia kebijakan dan prosedur pemeriksaan di luar jam Pasien, dokter, perawat, Petugas Pemeriksaan di luar jam kerja
kerja (pada fasilitas kesehatan dengan rawat inap atau pada lab
fasilitas kesehatan yang menyediakan pelayanan di luar jam
kerja)
6. Ada kebijakan dan prosedur untuk pemeriksaan yang Dokter, perawat, petugas lab Pelaksanaan prosedur
berisiko tinggi (misalnya spesimen sputum, darah dan yang
lain)
7. Tersedia prosedur kesehatan dan keselamatan kerja, dan alat Petugas lab Pelaksanaan prosedur
pelindung diri bagi petugas laboratorium
8. Dilakukan pemantauan terhadap penggunaan alat pelindung Petugas lab Pelaksanaan prosedur,
diri dan pelaksanaan prosedur kesehatan dan keselamatan kerja pemantauan terhadap
pelaksanaan prosedur
9. Tersedia prosedur pengelolaan bahan berbahaya dan Petugas lab Pelaksanaan prosedur
beracun, dan limbah medis hasil pemeriksaan laboratorium
10. Tersedia prosedur pengelolaan reagen di laboratorium Petugas lab Pelaksanaan prosedur
11. Dilakukan pemantauan dan tindak lanjut terhadap Petugas lab Pelaksanaan prosedur
pengelolaan limbah medis apakah sesuai dengan prosedur.
Kriteria :
sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan
Maksud dan Tujuan :
v Pimpinan fasilitas kesehatan perlu menetapkan jangka waktu yang dibutuhkan untuk melaporkan hasil tes laboratoriumHasil dilaporkan dalam keran
petugas pemberi pelayanan klinis. Pemeriksaan pada gawat darurat dan diluar jam kerja serta pada akhir minggu termasuk dalam ketentuan ini. Hasil p
tambahan, bila pelayanan laboratorium dilakukan bekerja sama dengan pihak luar, laporan hasil pemeriksaan juga harus tepat waktu sesuai dengan ke
Telusur
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur
1. Pimpinan Fasilitas kesehatan menetapkan waktu yang Pasien, dokter, perawat, Petugas Ketepatan waktu penyampaian
diharapkan untuk laporan hasil pemeriksaan. lab hasil pemeriksaan lab
2. Ketepatan waktu melaporkan hasil pemeriksaan yang Pasien, dokter, perawat, Petugas Pemantauan pelaksanaan
urgen/gawat darurat diukur. lab pelaporan hasil pemeriksaan lab
untuk pasien urgen/gawat
darurat
3. Hasil laboratorium dilaporkan dalam kerangka waktu Pasien, dokter, perawat, Petugas Ketepatan waktu penyampaian
guna memenuhi kebutuhan pasien lab hasil pemeriksaan lab
v Proses ini dikembangkan untuk pengelolaan hasil kritis dari tes diagnostik untuk menyediakan pedoman bagi para praktisi untuk meminta dan mene
dan ambang nilai kritis bagi setiap tipe tes, oleh siapa dan kepada siapa hasil tes kritis harus dilaporkan, dan menetapkan metode monitoring yang mem
Telusur
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur
1. Metode kolaboratif digunakan untuk mengembangkan Dokter, perawat, petugas lab Kolaborasi dalam penyampaian
prosedur untuk pelaporan hasil yang kritis dan pemeriksaan hasil lab yang kritis
diagnostik
4. Prosedur tersebut menetapkan apa yang dicatat didalam Rekam medis Pencatatan hasil lab yang kritis
rekam medis pasien
5. Proses dimonitor untuk memenuhi ketentuan dan Kepala fasyankes, penanggung Monitoring pelaksanaan
dimodifikasi berdasarkan hasil monitoring jawab/koordinator layanan prosedur penyampaian hasil lab
klinis yang kritis
Kriteria :
tersedia dan dievaluasi untuk memastikan akurasi dan presisi hasil.
Telusur
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur
1. Ditetapkan reagensia esensial dan bahan lain yang harus
tersedia
2. Reagensia esensial dan bahan lain tersedia, dan ada proses Petugas lab Ketersediaan reagensia, buffer
untuk menyatakan jika reagen tidak tersedia. stock reagen di lab
3. Semua reagensia disimpan dan didistribusi sesuai Petugas lab Penyimpanan dan distribusi
pedoman dari produsen atau instruksi penyimpanan dan reagensia
distribusi yang ada pada kemasan
4. Tersedia pedoman tertulis yang dilaksanakan untuk Petugas lab Pelaksanaan panduan
mengevaluasi semua reagensia agar memberikan hasil yang
akurat dan presisi
5. Semua reagensia dan larutan diberi label secara lengkap Petugas lab Pelaksanaan SPO pelabelan
dan akurat.
Telusur
Elemen Penilaian
Sasaran Materi Telusur
2. Rentang-nilai rujukan ini harus disertakan dalam catatan Dokter, perawat, petugas lab Laporan hasil pemeriksaan lab
klinis pada waktu hasil pemeriksaan dilaporkan.
3. Pemeriksaan yang dilakukan oleh laboratorium luar Dokter, perawat, petugas lab Laporan hasil pemeriksaan lab
harus mencantumkan rentang-nilai. luar
4. Rentang-nilai dievaluasi dan direvisi berkala seperlunya. Dokter, Petugas lab Pelaksanaan evaluasi terhadap
rentang nilai
Kriteria :
setiap pemeriksaan laboratorium
Telusur
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur
1. Tersedia kebijakan dan prosedur pengendalian mutu Petugas lab pelaksanaan SPO pengendalian
pelayanan laboratorium mutu
2. Dilakukan kalibrasi atau validasi instrumen/alat ukur Petugas lab Pelaksanaan kalibrasi dan
tepat waktu dan oleh pihak yang kompeten sesuai prosedur validasi
4. Apabila ditemukan penyimpangan dilakukan tindakan Petugas lab Pelaksanaan perbaikan
perbaikan
5. Dilakukan pemantapan mutu eksternal terhadap
pelayanan laboratorium oleh pihak yang kompeten.
6. Terdapat mekanisme rujukan spesimen dan pasien bila Petugas lab Pelaksanaan rujukan
pemeriksaan laboratorium tidak dilakukan di fasilitas
kesehatan, dan fasilitas kesehatan memastikan bahwa
pelayanan tersebut diberikan sesuai dengan kebutuhan pasien.
7. Terdapat bukti dokumentasi dilakukannya pemantapan Petugas lab Pelaksanaan PMI dan PME
mutu internal dan eksternal
Kriteria :
didokumentasikan
Maksud dan Tujuan :
v Ada program keamanan yang aktif di laboratorium dengan tingkatan sesuai dengan risiko dan kemungkinan bahaya dalam laboratorium. Program in
lain dan pasien apabila berada di laboratorium. Program laboratorium ini merupakan program yang terintegrasi dengan program keselamatan di fasilita
v Program keselamatan di laboratorium termasuk :
peraturan.
• Kebijakan dan prosedur tertulis untuk penanganan dan pembuangan bahan infeksius dan berbahaya.
• Tersedianya peralatan keamanan sesuai praktek di laboratorium dan untuk bahaya yang dihadapi.
• Orientasi bagi semua staf laboratorium untuk prosedur dan praktek keamanan kerja.
• Pendidikan (in service education) untuk prosedur-prosedur baru dan pengenalan bahan berbahaya yang baru dikenali/diperoleh, maupun peralatan ya
Telusur
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur
4. Terdapat kebijakan dan prosedur tertulis tentang Kepala fasyankes Petugas Proses Penanganan dan
penanganan dan pembuangan bahan berbahaya laboratorium pembuangan bahan berbahaya
5. Dilakukan identifikasi, analisis dan tindak lanjut risiko Petugas lab Pelaksanaan manajemen risiko
keselamatan di laboratorium di laboratorium
6. Staf laboratorium diberikan orientasi untuk prosedur Petugas lab Pelaksanaan orientasi
dan praktek keselamatan/keamanan kerja
7. Staf laboratorium mendapat pelatihan/pendidikan untuk Petugas lab PelaKsanaan pendidikan dan
prosedur baru dan penggunaan bahan berbahaya yang baru, pelatihan
maupun peralatan yang baru.
Pelayanan obat
Standar :
pasien.
Kriteria :
jumlah yang memadai
Maksud dan Tujuan :
v Fasilitas kesehatan harus menetapkan obat mana yang harus tersedia untuk diresepkan dan dipesan oleh praktisi pelayanan kesehatan. Keputusan ini
disiapkan. fasilitas kesehatan mengembangkan suatu daftar (formularium) dari semua obat yang ada di stok atau sudah tersedia, dari sumber luar. Dala
sumber obat tersebut. Pemilihan obat adalah suatu proses kerja sama/kolaboratif yang mempertimbangkan baik kebutuhan dan keselamatan pasien ma
pengiriman, kurangnya stok nasional atau sebab lain yang tidak diantisipasi dalam pengendalian inventaris yang normal. Ada suatu proses untuk meng
penggantinya.
Telusur
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur
1. Terdapat metode yang digunakan untuk menilai dan Petugas farmasi Metoda penilaian,
mengendalikan penyediaan dan penggunaan obat pengendalian, penyediaan dan
penggunaan obat
2. Terdapat kejelasan prosedur penyediaan dan penggunaan Petugas farmasi Pelaksanaan prosedur
obat
5. Tersedia pelayanan obat-obatan selama tujuh hari dalam Petugas farmasi Pelaksanaan kebijakan
seminggu dan 24 jam pada fasilitas kesehatan yang pelayanan obat 24 jam
memberikan pelayanan gawat darurat
8. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut kesesuaian peresepan Petugas farmasi Pelaksanaan evaluasi
dengan formularium. kesesuaian peresepan dengan
formularium
Kriteria :
prosedur yang efektif
Maksud dan Tujuan :
v Pemberian obat untuk mengobati seorang pasien membutuhkan pengetahuan dan pengalaman yang spesifik. fasilitas kesehatan bertanggung jawab u
yang juga diijinkan berdasarkan lisensi, sertifikasi, undang-undang atau peraturan untuk pemberian obat. Dalam situasi emergensi, fasilitas kesehatan
menjamin agar obat tersedia dengan cukup dan dalam kondisi baik, tidak rusak, dan tidak kedaluwarsa, maka fasilitas kesehatan perlu menetapkan dan
pengadaan, pendistribusian, pelayanan peresepan, pencatatan dan pelaporan.
v Untuk fasilitas kesehatan rawat inap penggunaan obat oleh pasien / pengobatan sendiri, baik yang dibawa ke fasilitas kesehatan atau yang diresepkan
kesehatan harus melaksanakan pengawasan penggunaan obat, terutama obat-obat psikotropika sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
Telusur
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur
1. Terdapat ketentuan petugas yang berhak memberikan resep Petugas farmasi pelaksanaan kebijakan
2. Terdapat ketentuan petugas yang menyediakan obat dengan Petugas farmasi pelaksanaan kebijakan
persyaratan yang jelas
3. Apabila persyaratan petugas yang diberi kewenangan dalam Petugas farmasi pelaksanaan kebijakan
penyediaan obat tidak dapat dipenuhi, petugas tersebut
mendapat pelatihan khusus.
4. Tersedia kebijakan dan proses peresepan, pemesanan, dan Petugas farmasi Pelaksanaan SPO
pengelolaan obat
5. Terdapat prosedur untuk menjaga tidak terjadinya Petugas farmasi pelaksanaan prosedur
pemberian obat yang kedaluwarsa kepada pasien
6. Dilakukan monitoring terhadap penggunaan dan pengelolaan Petugas farmasi Pelaksanaan pengawasan oleh
obat secara teratur Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota
7. Terdapat ketentuan siapa yang berhak menuliskan resep Petugas farmasi Pelaksanaan kebijakan dan SPO
untuk obat-obat tertentu (misal psikotropika dan narkotika)
8. Ada kebijakan dan prosedur penggunaan obat-obatan pasien Dokter, Petugas farmasi Pelaksanaan kebijakan dan SPO
rawat inap yang dibawa sendiri oleh pasien/ keluarga pasien
untuk fasilitas kesehatan yang menyediakan pelayanan rawat
inap
9. Penggunaan obat-obatan psikotropika/narkotika dan obat- Petugas farmasi Pelaksanaan kebijakan dan SPO
obatan lain yang berbahaya diawasi dan dikendalikan secara
ketat
Kriteria :
dan penyampaian obat kepada pasien serta penatalaksanaan obat kedaluwarsa/rusak
Telusur
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur
2. Penyimpanan dilakukan sesuai dengan persyaratan Petugas farmasi Pelaksanaan SPO penyimpanan
obat
3. Pemberian obat kepada pasien disertai dengan label obat Petugas farmasi Pelaksanaan SPO
yang jelas (mencakup nama, dosis, cara pemakaian obat dan
frekuensi penggunaannya)
4. Pemberian obat disertai dengan informasi penggunaan obat Pasien, petugas farmasi Pelaksanaan SPO
yang memadai dengan bahasa yang dapat dimengerti oleh
pasien/keluarga pasien
5. Petugas memberikan penjelasan tentang kemungkinan Pasien, petugas farmasi Pelaksanaan SPO
terjadi efek samping obat atau efek yang tidak diharapkan (lakukan juga observasi dalam
pemberian informasi)
6. Petugas menjelaskan petunjuk tentang penyimpanan obat di Pasien, petugas farmasi Pelaksanaan SPO
rumah (lakukan juga observasi dalam
pemberian informasi)
8. Obat kedaluwarsa/rusak dikelola sesuai kebijakan dan Petugas farmasi Pelaksanaan SPO
prosedur.
Kriteria :
atau riwayat alergi terhadap obat-obatan tertentu harus didokumentasikan dalam rekam medis pasien
v Fasilitas kesehatan mempunyai kebijakan yang mengidentifikasi semua KTD yang harus dicatat dan yang harus dilaporkan, misalnya sindroma Step
dari KTD
Telusur
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur
1. Tersedia prosedur pelaporan efek samping obat Pasien, petugas farmasi Pelaksanaan SPO
2. Efek samping obat didokumentasikan dalam rekam medis Rekam medis pendokumentasian efek
samping obat
3. Tersedia kebijakan dan prosedur untuk mencatat, memantau, Petugas farmasi Pelaksanaan SPO
dan melaporkan bila terjadi efek samping penggunaan obat dan
KTD, termasuk kesalahan pemberian obat
4. Kejadian efek samping obat dan KTD ditindaklanjuti dan Petugas farmasi, rekam medis Pelaksanaan tindak lanjut,
didokumentasikan pencatatan kejadian efek
samping obat, KTD dan
tindaklanjut
Kriteria :
kerangka waktu yang ditetapkan oleh fasilitas kesehatan
Maksud dan Tujuan :
v Fasilitas kesehatan mempunyai proses untuk mengidentifikasi dan melaporkan kesalahan obat dan near miss Kejadian Nyaris Cedera (KNC). Proses
yang ditentukan serta mengedukasi staf tentang proses dan pentingnya pelaporan. Definisi-definisi dan proses-proses dikembangkan melalui proses ke
obat. Proses pelaporan adalah bagian dari program mutu dan program keselamatan pasien di fasilitas kesehatan. Perbaikan dalam proses pengobatan d
Telusur
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur
2. Kesalahan pemberian obat dan KNC dilaporkan tepat waktu Petugas farmasi Pelaksanaan pelaporan
menggunakan prosedur baku kesalahan pemberian obat dan
KNC sesuai waktu yang
ditentukan
3. Ditetapkan petugas kesehatan yang bertanggungjawab Penanggung jawab farmasi, Penanggung jawab untuk
mengambil tindakan untuk pelaporan diidentifikasi petugas farmasi mengambil tindak lanjut
terhadap pelaporan
4. Informasi pelaporan kesalahan pemberian obat dan KNC Penanggung jawab farmasi, Pemanfaatan pelaporan untuk
digunakan untuk memperbaiki proses pengelolaan dan petugas farmasi perbaikan
pelayanan obat.
Kriteria :
luar farmasi.
Maksud dan Tujuan :
v Bila terjadi kegawatdaruratan pasien, akses cepat terhadap obat emergensi yang tepat adalah sangat penting. Setiap fasilitas kesehatan merencanakan
akses ke obat emergensi bilamana diperlukan, perlu tersedia prosedur untuk mencegah penyalahgunaan, pencurian atau kehilangan terhadap obat dim
kadaluwarsa. Jadi fasilitas kesehatan memahami keseimbangan antara akses kesiapan dan keamanan dari tempat penyimpanan obat emergensi.
Telusur
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur
1. Obat emergensi tersedia pada unit-unit dimana akan Dokter, perawat, petugas Penyediaan obat emergensi di
diperlukan atau dapat terakses segera untuk memenuhi farmasi unit pelayanan
kebutuhan yang bersifat emergensi
2. Ada kebijakan yang menetapkan bagaimana obat Dokter, perawat, petugas Pelaksanaan penyimpanan obat
emergensi disimpan, dijaga dan dilindungi dari kehilangan atau farmasi emergensi di unit pelayanan
pencurian
3. Obat emergensi dimonitor dan diganti secara tepat waktu Dokter, perawat, petugas Pelaksanaan monitoring
sesuai kebijakan fasilitas kesehatan setelah digunakan atau bila farmasi penyediaan obat emergensi di
kadaluwarsa atau rusak unit kerja
Kriteria :
pasien, dan memenuhi standar nasional, perundang-undangan dan peraturan yang berlaku.
Telusur
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur
1. Pelayanan radiodiagnostik memenuhi standar nasional, Petugas radiodiagnostik Pelaksanaan kebijakan dan SPO
undang-undang dan peraturan yang berlaku.
2. Pelayanan radiodiagnostik dilakukan secara adekuat, Petugas radiodiagnostik, Pelaksanaan kebijakan dan SPO
teratur, dan nyaman untuk memenuhi kebutuhan pasien. (lakukan observasi pelaksanaan
pelayanan)
Kriteria :
Telusur
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur
1. Terdapat program keamanan radiasi yang mengatur risiko Petugas radiodiagnostik Pelaksanaan program dan SPO
keamanan dan antisipasi bahaya yang bisa terjadi di dalam atau
di luar unit kerja
3. Kebijakan dan prosedur tertulis yang mengatur dan Kepala fasyankes, penanggung Pelaksanaan kebijakan dan SPO
memenuhi standar terkait, undang-undang dan peraturan yang jawab pelayanan
berlaku. radiodiagnostik
4. Kebijakan dan prosedur tertulis yang mengatur penanganan Kepala fasyankes, penanggung Pelaksanaan kebijakan dan SPO
dan pembuangan bahan infeksius dan berbahaya. jawab pelayanan
radiodiagnostik
5. Risiko keamanan radiasi yang diidentifikasi diimbangi Petugas radiodiagnostik Pelaksanaan manajemen risiko,
dengan prosedur atau peralatan khusus untuk mengurangi dan penggunaan peralatan
risiko (seperti apron timah, badge radiasi dan yang sejenis) khusus untuk mengurangi risiko
6. Petugas pemberi pelayanan radiodiagnostik diberi orientasi Petugas radiodiagnostik Pelaksanaan program evaluasi
tentang prosedur dan praktek keselamatan
7. Petugas pemberi pelayanan radiodiagnostik mendapat Petugas radiodiagnostik Pelaksanaan program
pendidikan untuk prosedur baru dan bahan berbahaya pendidikan jika ada prosedur
baru atau[pun bahan berbahaya
v Petugas tersebut mendapat latihan yang baik dan memadai, berpengalaman, dan ketrampilan yang memadai.
Telusur
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur
2. Tersedia petugas yang kompeten dan pengalaman yang Penanggung jawab farmasi, Kesesuaian dengan persyaratan
memadai melaksanakan pemeriksaan radiodiagnostik. petugas radiodiagnostik
3. Petugas yang kompeten dan pengalaman yang memadai Petugas radiodiagnostik Pelaksanaan kebijakan
menginterpretasi hasil pemeriksaan.
4. Petugas yang kompeten yang memadai, memverifikasi dan Petugas radiodiagnostik Pelaksanaan kebijakan
membuat laporan hasil pemeriksaan
5. Tersedia staf dalam jumlah yang adekuat untuk memenuhi Penanggung jawab Pemenuhan pola ketenagaan
kebutuhan pasien radiodiagnostik dan tindak lanjut
Kriteria :
ditetapkan.
Maksud dan Tujuan :
v Jangka waktu pelaporan hasil pemeriksaan radiologi diagnostic perlu ditetapkan. Hasil yang dilaporkan dalam kerangka waktu didasarkan pada keb
Kebutuhan tes untuk pelayanan gawat darurat, pemeriksaan diluar jam kerja serta akhir minggu termasuk dalam ketentuan ini.
v Hasil pemeriksaan radiologi yang cito untuk pasien gawat darurat harus diberi perhatian khusus dalam proses pengukuran mutu. Hasil pemeriksaan
kesehatan dilaporkan sesuai dengan kebijakan fasilitas kesehatan atau ketentuan dalam kontrak.
Telusur
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur
3. Hasil pemeriksaan radiologi dilaporkan dalam kerangka Petugas radiodiagnostik Ketepatan waktu penyampaian
waktu untuk memenuhi kebutuhan pasien laporan hasil pemeriksaan
radiodiagnostik
Kriteria :
imajing diperiksa, dirawat dan di kalibrasi secara teratur, dan disertai catatan memadai yang dipelihara dengan baik.
v Frekuensi testing, perawatan, dan kalibrasi berhubungan dengan pemakaian peralatan dan riwayat pelayanannya didokumentasi /dicatat.
Telusur
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur
1. Ada program pemeliharaan peralatan radiologi dan Penanggung jawab, Petugas Pelaksanaan program
dilaksanakan radiodiagnostik pemeliharaan
2. Program termasuk inventarisasi peralatan Penanggung jawab, Petugas Pelaksanaan program
radiodiagnostik pemeliharaan
3. Program termasuk inspeksi dan testing peralatan Penanggung jawab, Petugas Pelaksanaan program
radiodiagnostik pemeliharaan
4. Program termasuk kalibrasi dan perawatan peralatan Penanggung jawab, Petugas Pelaksanaan program
radiodiagnostik pemeliharaan
5. Program termasuk monitoring dan tindak lanjut Penanggung jawab, Petugas Pelaksanaan program
radiodiagnostik pemeliharaan
Kriteria :
tersedia secara teratur.
Maksud dan Tujuan :
v Kebutuhan akan film, reagensia, media digital untuk menyampaikan hasil pencitraan, dan perbekalan lain ditetapkan secara teratur untuk menjamin
menjamin tersedianya film, reagensia dan perbekalan penting lain perlu dilaksanakan secara efektif.
v Semua perbekalan disimpan dan distribusi sesuai prosedur yang ditetapkan yang memasukkan juga rekomendasi perusahaan pembuat. Evaluasi per
pemeriksaan.
Telusur
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur
2. X-ray film, reagensia, dan/atau media digital untuk Petugas radiodiagnostik Ketersediaan film, reagensia,
menyampaikan hasil pencitraan, serta perbekalan penting lain media untuk menyampaikan
tersedia. hasil pencitraan dan perbekalan
3. Semua perbekalan di simpan dan didistribusi sesuai Petugas radiodiagnostik Pelaksanaan SPO
dengan pedoman
4. Semua perbekalan dievaluasi secara periodik untuk Penanggung jawab Monitoring ketersediaan
akurasi dan hasilnya. radiodiagnostik perbekalan
Kriteria :
kompeten
Maksud dan Tujuan :
v Pelayanan radiodiagnostik yang berada di fasilitas kesehatan dipimpin oleh seorang yang kompeten sesuai dengan pelatihan yang terdokumentasi, k
secara profesional bertanggung jawab atas fasilitas dan pelayanan radiologi.
v Bila individu ini memberikan konsultasi klinis atau pendapat medis maka dia harus seorang dokter, sedapat mungkin seorang spesialis radiologi. P
Telusur
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur
1. Pelayanan radiologi dibawah pimpinan seorang yang Kepala fasyankes, penanggung Kesesuai thd persyaratan
kompeten jawab
2. Pelayanan radiologi dilaksanakan oleh petugas yang Penanggung jawab, Petugas Kesesuaian thd persyaratan
kompeten radiodiagnostik
6. Penanggung jawab pelayanan memantau dan mereview Penanggung jawab, Petugas Pelaksanaan pemantauan dan
pelayanan radiologi yang disediakan radiodiagnostik review serta tindak lanjut
Kriteria :
Telusur
Elemen Penilaian
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur
1. Ada program kontrol mutu untuk pelayanan radiodiagnostik, Penanggung jawab dan petugas Pelaksanaan program
dan dilaksanakan. radiodiagnostik pengendalian mutu
2. Program kontrol mutu termasuk validasi metode tes. Penanggung jawab dan petugas Pelaksanaan program
radiodiagnostik pengendalian mutu
3. Program kontrol mutu termasuk pengawasan harian hasil Penanggung jawab dan petugas Pelaksanaan program
pemeriksaan. radiodiagnostik pengendalian mutu
4. Program kontrol mutu termasuk perbaikan cepat bila Penanggung jawab dan petugas Pelaksanaan program
ditemukan kekurangan. radiodiagnostik pengendalian mutu
5. Program kontrol mutu termasuk pendokumentasian hasil dan Penanggung jawab dan petugas Pelaksanaan program
langkah-langkah perbaikan. radiodiagnostik pengendalian mutu
Kriteria :
istilah yang dipakai
Maksud dan Tujuan :
v Standarisasi terminologi, definisi, kosa kata dan penamaan memfasilitasi pembandingan data dan informasi di dalam maupun di luar fasilitas keseha
prosedur/tindakan mendukung pengumpulan dan analisis data. Singkatan dan simbol juga distandarisasi dan termasuk daftar “yang tidak boleh diguna
Telusur
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur
Kriteria :
pekerjaan
v Catatan medis keperawatan dan catatan pelayanan pasien lainnya tersedia untuk semua praktisi kesehatan pasien tersebut.Kebijakan fasilitas kesehat
medis pasien untuk menjamin kerahasiaan informasi pasien.
Telusur
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur
2. Akses petugas terhadap informasi yang dibutuhkan Petugas rekam medis Pelaksanaan akses thd rekam
dilaksanakan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab, medis
3. Akses petugas terhadap informasi dilaksanakan sesuai Petugas rekam medis Pelaksanaan akses thd rekam
dengan kebijakan dan prosedur medis
4. Hak untuk mengakses informasi tersebut Kepala fasyankes, penanggung Pertimbangan pemberian hak
mempertimbangkan tingkat kerahasiaan dan keamanan jawab akses
informasi
Kriteria :
Telusur
Elemen Penilaian
Sasaran Materi Telusur
1. fasilitas kesehatan mempunyai rekam medis bagi setiap Rekam medis Pelaksanaan kebijakan
pasien dengan metoda identifikasi yang baku
2. Sistem pengkodean, penyimpanan, dan dokumentasi Petugas rekam medis Pelaksanaan Kebijakan
memudahkan petugas untuk menemukan rekam pasien tepat
waktu maupun untuk mencatat pelayanan yang diberikan
kepada pasien
3. Ada kebijakan dan prosedur penyimpanan berkas rekam Petugas rekam medis Pelaksanaan penyimpanan
medis dengan kejelasan masa retensi sesuai peraturan rekam medis
perundangan yang berlaku.
Kriteria :
identifikasi pasien, dokumentasi prosedur kajian, masalah, kemajuan pasien dan hasil asuhan
v Fasilitas kesehatan wajib menjaga privasi dan kerahasiaan data serta informasi dan secara khusus dalam menjaga data dan informasi yang sensitif. K
menetapkan tingkat privasi dan kerahasiaan yang dijaga untuk kategori beragam informasi (misalnya : rekam medis pasien, data riset dan lainnya)
Telusur
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur
1. Isi rekam medis mencakup diagnosis, pengobatan, hasil Rekam medis Isi rekam medis
pengobatan, dan kontinuitas asuhan yang diberikan
2. Dilakukan penilaian dan tindak lanjut kelengkapan dan Penanggung jawab dan Petugas Penilaian kelengkapan dan
ketepatan isi rekam medis rekam medis ketepatan isis rekam medis
3. Tersedia prosedur menjaga kerahasiaan rekam medis Petugas rekam medis Pelaksanaan SPO
Kriteria :
dan sistim lain yang dipersyaratkan diperiksa secara rutin, dipelihara, dan diperbaiki bila perlu
Telusur
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur
1. Kondisi fisik lingkungan fasilitas kesehatan dipantau petugas pemeliharaan pelaksanaan kebijakan, SPO
secara rutin. lingkungan dan pemantauan lingkungan
2. Instalasi listrik, kualitas air, ventilasi, gas dan sistem lain petugas pemeliharaan pelaksanaan SPO
yang digunakan dipantau secara periodic oleh petugas yang lingkungan
diberi tanggung jawab
3. Tersedia sarana untuk menangani masalah listrik/api petugas pemeliharaan Pelaksanaan pelatihan
apabila terjadi kebakaran lingkungan penggunaan APAR, simulasi
jika terjadi kebakaran
5. Inspeksi, pemantauan, pemeliharaan, dan perbaikan alat petugas pemeliharaan Pelaksanaan SPO
dilakukan sesuai dengan prosedur dan jadual yang ditetapkan lingkungan
Kriteria :
pengendalian dan pembuangan limbah berbahaya dilakukan berdasarkan perencanaan yang memadai
Maksud dan Tujuan :
v Fasilitas kesehatan mengidentifikasi dan mengendalikan secara aman bahan dan limbah berbahaya . Bahan berbahaya dan limbahnya tersebut melip
ketentuan. fasilitas kesehatan harus menyusun rencana pengendalian bahan dan limbah berbahaya dan menetapkan proses untuk :
bahan dan limbah berbahaya;
• penanganan, penyimpanan dan penggunaan bahan berbahaya;
• pelaporan dan investigasi dari tumpahan, paparan (exposure) dan insiden lainnya;
• pembuangan limbah berbahaya yang benar;
• peralatan dan prosedur perlindungan yang benar pada saat penggunaan, ada tumpahan (spill) atau paparan (exposure);
• pendokumentasian, meliputi setiap izin dan perizinan/lisensi atau ketentuan persyaratan lainnya;
• pemasangan label yang benar pada bahan dan limbah berbahaya.
Telusur
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur
1. Ditetapkan kebijakan dan prosedur inventarisasi, Petugas farmasi, petugas Pelaksanaan SPO
pengelolaan, penyimpanan dan penggunaan bahan berbahaya radiodiagnostik, petugas
pemeliharaan
2. Ditetapkan kebijakan dan prosedur pengendalian dan petugas pemeliharaan Pelaksanaan SPO
pembuangan limbah berbahaya lingkungan
3. Dilakukan pemantauan, evaluasi dan tindak lanjut Penanggung jawab farmasi, Pelaksanaan pemantauan
terhadap pelaksanaan kebijakan dan prosedur penanganan penanggung jawab
bahan berbahaya radiodiagnostik, penganggung
jawab pemeliharaan lingkungan
4. Dilakukan pemantauan, evaluasi dan tindak lanjut Penanggung jawab farmasi, Pelaksanaan pemantauan
terhadap pelaksanaan kebijakan dan prosedur penanganan penanggung jawab
limbah berbahaya. radiodiagnostik, penanggung
jawab pelayanan klinis
penganggung jawab
pemeliharaan lingkungan
Kriteria :
untuk menjamin keamanan lingkungan fisik dikelola oleh petugas yang kompeten
Maksud dan Tujuan :
v Untuk mengelola risiko di lingkungan dimana pasien dirawat dan staf bekerja memerlukan perencanaan. fasilitas kesehatan menyusunrencana tahun
a).
halaman/ground dan peralatan tidak menimbulkan bahaya atau risiko bagi pasien, staf dan pengunjung. Keamanan adalah proteksi dari kehilangan, pe
b). Bahan berbahaya, yang meliputi: penanganan, penyimpanan dan penggunaan bahan berbahaya lainnya harus dikendalikan dan limbah bahan berba
c). Manajemen emergensi, yaitu tanggapan terhadap wabah, bencana dan keadaan emergensi direncanakan dan efektif
d). Pengamanan kebakaran: fasilitas kesehatan wajib melindung properti dan penghuninya dari kebakaran dan asap.
e). Peralatan medis: untuk mengurangi risiko, peralatan dipilih, dipelihara dan digunakan sesuai dengan ketentuan.
f). Sistem utilitas, meliputi listrik, air dan sistem pendukung lainnya dipelihara untuk meminimalkan risiko kegagalan pengoperasian
v Rencana tersebut didokumentasikan dan di up-date yang merefleksikan keadaan keadaan terkini dalam lingkungan fasilitas kesehatan. Ada proses un
Telusur
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur
d. Dilakukan monitoring, evaluasi dan tindak lanjut terhadap Penanggung jawab program Pelaksanaan monitoring,
pelaksanaan program tersebut. evaluasi dan tindaklanjut
pelaksanaan program
Manajemen Peralatan
Standar :
Kriteria :
Telusur
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur
1. Ditetapkan kebijakan dan prosedur untuk memisahkan Petugas pengelola instrumen Pelaksanaan SPO
alat yang bersih dan alat yang kotor, alat yang memerlukan
sterilisasi, alat yang membutuhkan perawatan lebih lanjut
(tidak siap pakai), serta alat-alat yang membutuhkan
persyaratan khusus untuk peletakannya
2. Tersedia prosedur sterilisasi alat-alat yang perlu Petugas pengelola instrumen Pelaksanaan SPO
disterilkan
3. Dilakukan pemantauan terhadap pelaksanaan prosedur Kepala fasyankes, Petugas Pelaksanaan pemantauan
secara berkala pemantau pengelola instrumen
4. Apabila memperoleh bantuan peralatan, persyaratan- Kepala fasyankes, Pelaksanaan SPO
persyaratan fisik, tehnis, maupun petugas yang berkaitan bendaharawan barang, petugas
dengan operasionalisasi alat tersebut dapat dipenuhi. pengelola instumen
KRITERIA, MAKSUD DAN TUJUAN, ELEMEN PENILAIAN
Kriteria :
v Pemeliharaan alat dilakukan oleh petugas yang kompeten yang ditetapkan oleh Kepala fasilitas kesehatan.Peralatan diperiksa dan diuji coba sejak m
instruksi pabrik.Pemeriksaan, hasil uji coba dan setiap kali pemeliharaan, dan kalibrasi didokumentasikan.
Telusur
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur
4. Hasil pemantauan tersebut didokumentasikan. Penanggung jawab pengelolaan Pelaksanaan pemantauan
peralatan
5. Ditetapkan kebijakan dan prosedur penggantian dan Penanggung jawab pengelolaan Pelaksanaan penggantian dan
perbaikan alat yang rusak agar tidak mengganggu pelayanan. peralatan perbaikan alat yang rusak
Kriteria :
kredensial tenaga yang efektif
Maksud dan Tujuan :
v Untuk menjamin pelayanan klinis dilakukan oleh tenaga yang kompeten, maka fasilitas kesehatan perlu menetapkan kebijakan dan prosedur kredens
lisensi dari petugas klinis tersebut, dan upaya untuk peningkatan kompetensi, untuk memenuhi kecukupan kebutuhan tenaga klinis.
Telusur
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur
1. Ada penghitungan kebutuhan tenaga klinis di fasilitas Kepala fasyankes, penanggung Penghitungan pola ketenagaan
kesehatan dengan persyaratan kompetensi dan kualifikasi. jawab pelayanan klinis
2. Ada cara menilai kualifikasi tenaga untuk memberikan Kepala fasyankes, penanggung Penilaian kualifikasi tenaga
pelayanan yang sesuai dengan kewenangan jawab pelayanan klinis
3. Dilakukan proses kredensial yang mencakup sertifikasi Kepala fasyankes, penanggung Pelaksanaan kredensial
dan lisensi jawab pelayanan klinis
4. Ada upaya untuk meningkatkan kompetensi tenaga klinis Kepala fasyankes, penanggung Peningkatan kompetensi
agar sesuai persyaratan dan kualifikasi jawab pelayanan klinis petugas pemberi pelayanan
klinis
Kriteria :
pengetahuan dan keterampilan tenaga dengan kebutuhan pasien
Maksud dan Tujuan :
v Agar pasien memperoleh asuhan klinis sesuai dengan kebutuhan dan dilaksanakan dengan optimal, perlu dilayani oleh tenaga klinis yang kompeten
melakukan penilaian kinerja tenaga klinis dan menyusun dan menerapkan rencana untuk peningkatkan kompetensi tenaga klinis dalam memberikan as
meningkatkan kinerja tenaga kesehatan dan mutu pelayanan klinis.
Telusur
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur
1. Dilakukan evaluasi kinerja tenaga kesehatan yang Kepala fasyankes, penanggung Pelaksanaan evaluasi kinerja
memberikan pelayanan klinis secara berkala jawab pelayanan klinis
2. Dilakukan analisis dan tindak lanjut terhadap hasil Kepala fasyankes, penanggung Pelaksanaan analisi kinerja dan
evaluasi jawab pelayanan klinis tindak lanjut
3. Tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan klinis Petugas pemberi pelayanan Keterlibatan dalam peningkatan
berperan aktif dalam meningkatkan mutu pelayanan klinis klinis mutu pelayanan klinis
Kriteria :
ilmu dan ketrampilan yang diperlukan untuk meningkatkan mutu pelayanan bagi pasien
2. Ada dukungan dari manajemen fasilitas kesehatan bagi Petugas pemberi pelayanan dukungan pendidikan dan
tenaga kesehatan untuk memanfaatkan peluang tersebut klinis pelatihan
3. Jika ada tenaga kesehatan yang mengikuti pendidikan kepala fasyankes, penanggung
atau pelatihan, dilakukan evaluasi penerapan hasil pelatihan di jawab pelayanan klinis
tempat kerja.
4. Dilakukan pendokumentasian pelaksanaan kegiatan
pendidikan dan pelatihan yang dilakukan oleh tenaga
kesehatan.
Kriteria :
dilaksanakan secara profesional dan legal dalam pelaksanaan asuhan
Maksud dan Tujuan :
v Untuk menjamin bahwa asuhan dilakukan oleh tenaga kesehatan yang tepat dan kompeten, maka harus ada kejelasan tugas dan wewenang untuk tia
tertentu, jika tenaga kesehatan yang memenuhi persyaratan tidak tersedia, maka dapat ditetapkan tenaga kesehatan dengan pemberian kewenangan unt
Telusur
Elemen Penilaian
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur
3. Apabila tenaga kesehatan tersebut diberi kewenangan Kepala fasyankes, penanggung Penilaian kompetensi petugas
khusus, dilakukan penilaian terhadap pengetahuan dan jawab pelayanan klinis yang diberi kewenangan khusus
keterampilan yang terkait dengan kewenangan khusus yang
diberikan
4. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut terhadap Kepala fasyankes, penanggung Evaluasi dan tindak lanjut thd
pelaksanaan uraian tugas dan wewenang bagi setiap tenaga jawab pelayanan klinis uraian tugas dan kewenangan
kesehatan
g Layanan Klinis (MPLK)
eterampilan dan diorientasikan pada pekerjaannya. Petugas analis laboratorium/penunjang diagnostik diberikan tugas,
a selama jam pelayanan dan untuk gawat darurat. Fasilitas kesehatan perlu menetapkan jenis pelayanan
Dokumen
Dokumen di fasilitas kesehatan Skor
Dokumen Eksternal sebagai
acuan
SK tentang jenis-jenis pemeriksaan laboratorium Panduan pemeriksaan 0
yang tersedia, SPO pemeriksaan laboratorium, laboratorium 5
brosur pelayanan lab
10
Pola ketenagaan , persyaratan kompetensi, 0
ketentuan jam buka pelayanan 5
10
Persyaratan kompetensi analis/petugas lab 0
5
10
Persyaratan kompetensi petugas yang melakukan 0
interpertasi hasil pemeriksaan lab 5
≥ 80% terpenuhi
10
n dan prosedur pelayanan laboratorium mulai dari permintaan, penerimaaan, pengambilan dan penyimpanan
kan, serta pengelolaan limbah medis dan bahan berbahaya dan beracun (B3)
Dokumen
Dokumen di fasilitas kesehatan Skor
Dokumen Eksternal sebagai
acuan
SPO permintaan pemeriksaan, penerimaan 0
spesiamen, pengambilan dan penyimpanan 5
spesimen
0 10
SPO pemeriksaan lab 5
10
SPO pelayanan di luar jam kerja 0
5
10
SPO pemeriksaan lab yang berisiko tinggi 0
5
10
SPO kesehatan dan keselamatan kerja bagi petugas 0
5
10
SPO penggunaan alat pelindung diri, SPO 0
pemantauan terhadap penggunaan alat pelindung 5
diri
10
SPO pengelolaan bahan berbahaya dan beracun, 0
SPO pengelolaan limbah hasil pemeriksaan lab 5
10
SPO pengelolaan reagen 0
5
10
SPO pengelolaan limbah 0
5
≥ 80% terpenuhi
10
Dokumen
Dokumen di fasilitas kesehatan Skor
Dokumen Eksternal sebagai
acuan
SK tentang waktu penyampaian laporan hasil
pemeriksaan lab, SK tentang waktu penyampaian
0
laporan hasil pem lab untuk pasien urgen (cito)
5
10
10
10
≥ 80% terpenuhi
gnifikan diluar batas nilai normal dapat memberi indikasi risiko tinggi atau kondisi yang mengancam kehidupan
agaimana praktisi kesehatan mewaspadai hasil kritis dari tes diagnostik dan bagaimana staf mendokumentasikan
untuk meminta dan menerima hasil tes pada keadaan gawat darurat. Prosedur ini meliputi juga penetapan tes kritis
ode monitoring yang memenuhi ketentuan.
Dokumen
Dokumen di fasilitas kesehatan Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
SPO pelaporan hasil pemeriksaan lab yang kritis,
Rekam medis
0
5
10
10
SPO pelaporan hasil pemeriksaan lab yang kritis,
Rekam medis
0
5
10
0
5
10
SPO monitoring, hasil montiroing, tindak lanjut
monitoring, rapat-rapat mengenai monitoring 0
pelaksanaan pelayanan lab 5
≥ 80% terpenuhi 10
ditetapkan. Suatu proses yang efektif untuk pemesanan atau menjamin ketersediaan reagensia esensial dan bahan lain
eagensia untuk memastikan akurasi dan presisi hasil pemeriksaan. Pedoman tertulis memastikan pemberian label yang
Dokumen
Dokumen di fasilitas kesehatan Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
SK tentang jenis reagensia esensial dan bahan lain 0
yang harus tersedia 5
10
SK tentang menyatakan kapan reagensia tidak
tersedia (batas buffer stock untuk melakukan 0
order) 5
10
0
5
10
10
SPO pelabelan 0
5
≥ 80% terpenuhi
10
al untuk setiap tes yang dilaksanakan. Rentang nilai harus tercantum dalam catatan klinis, sebagai bagian dari laporan
us dilengkapi bila pemeriksaan dilaksanakan laboratorium luar. Rujukan nilai ini disesuaikan harus dievaluasi dan
Dokumen
Skor
Dokumen di fasilitas kesehatan Dokumen Eksternal sebagai
acuan
SK rentang nilai yang menjadi rujukan hasil
pemeriksaan lab 0
5
10
10
10
PENILAIAN
20% - 79% terpenuhi sebagian
PENILAIAN
< 20% tidak terpenuhi
3.1.7. Pengendalian mutu dilakukan, ditindaklanjuti dan didokumentasi untuk
di fasilitas kesehatan. Pengendalian mutu dilakukan sesuai dengan jenis dan ketersediaan peralatan laboratorium yang
Dokumen
Dokumen di fasilitas kesehatan Skor
Dokumen Eksternal sebagai
acuan
SK dan SPO pengendalian mutu laboratorium 0
5
10
SPO kalibrasi dan validasi instrumen
0
5
10
10
SPO perbaikan, bukti pelaksanaan perbaikan 0
5
10
SK tentang PME, Hasil PME
0
5
10
0
5
10
laboratorium. Program ini mengatur praktek keamanan dan langkah-langkah pencegahan bagi staf laboratorium, staf
am keselamatan di fasilitas kesehatan
• Kebijakan dan prosedur tertulis yang mendukung pemenuhan standar dan
Dokumen
Dokumen di fasilitas kesehatan Skor
Dokumen Eksternal sebagai
acuan
Kerangka acuan program keselamatan/keamanan
laboratorium, Bukti pelaksanaan program
0
5
10
10
SPO pelaporan program keselamatan dan
pelaporan insidens, Bukti laporan
0
5
10
10
10
10
SPO pelatihan dan pendidikan untuk prosedur
baru, bahan berbahaya, peralatan b aru, bukti
pelaksanaan pendidikan dan pelatihan
0
5
10
≥ 80% terpenuhi
3.2. Obat yang tersedia dikelola secara efisien untuk memenuhi kebutuhan
8.2.1. Berbagai jenis obat yang sesuai dengan kebutuhan tersedia dalam
kesehatan. Keputusan ini didasarkan pada misi fasilitas kesehatan, kebutuhan pasien, dan jenis pelayanan yang
dia, dari sumber luar. Dalam beberapa kasus, undang-undang atau peraturan bisa menentukan obat dalam daftar atau
an keselamatan pasien maupun kondisi ekonomisnya. Kadang-kadang terjadi kehabisan obat karena terlambatnya
a suatu proses untuk mengingatkan para dokter/dokter gigi tentang kekurangan obat tersebut dan saran untuk
Dokumen
Dokumen di fasilitas kesehatan Skor
Dokumen Eksternal sebagai
acuan
SPO penilaian, pengendalian, penyediaan dan
penggunaan obat
0
5
10
0 10
SK Penanggung jawab pelayanan obat 5
10
0
5
10
Formularium obat 0
5
10
SPO evaluasi ketersediaan obat terhadap
formularium, hasil evaluasi dan tindak lanjut 0
5
10
10
20% - 79% terpenuhi sebagian
PENILAIAN
< 20% tidak terpenuhi
3.2.2. Peresepan, pemesanan dan pengelolaan obat dipandu kebijakan dan
atan bertanggung jawab untuk mengidentifikasi petugas dengan pengetahuan dan pengalaman sesuai persyaratan dan
gensi, fasilitas kesehatan perlu mengidentifikasi petugas tambahan yang diijinkan untuk memberikan obat. Untuk
tan perlu menetapkan dan menerapkan kebijakan pengelolaan obat mulai dari proses analisis kebutuhan, pemesanan,
hatan atau yang diresepkan atau dipesan di fasilitas kesehatan, diketahui dan dicatat dalam status pasien. fasilitas
ndangan yang berlaku.
Dokumen
Dokumen di fasilitas kesehatan Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
SK tentang persyaratan petugas yang berhak 0
memberi resep 5
10
SK tentang persyaratan petugas yang berhak 0
menyediakan obat 5
10
SK tentang pelatihan bagi petugas yang diberi
kewenangan menyediakan obat tetapi belum sesuai
persyaratan 0
5
10
10
10
0
5
10
SK dan SPO peresepan psikotropika dan narkotika
0
5
10
10
10
ai dari proses pengadaan, penyimpanan, pendistribusian, dan penyampaian obat kepada pasien serta penatalaksanaan
pasien memahami indikasi, dosis, cara penggunaan obat, dan efek samping yang mungkin terjadi.
an dalam pengambilan dan pemberian obat.
Dokumen
Dokumen di fasilitas kesehatan Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
SPO penyimpanan obat
0
5
10
0
5
10
SPO pemberian obat kepada pasien dan pelabelan
0
5
10
0
5
10
SPO pemberian informasi ttg efek samping obat
atau efek yang tidak diharapkan
0
5
10
10
10
SK dan SPO penanganan obat kedaluwarsa/rusak 0
5
10
20% - 79% terpenuhi sebagian
PENILAIAN
< 20% tidak terpenuhi
3.2.4. Efek samping yang terjadi akibat pemberian obat-obat yang diresepkan
Tujuan pemantauan adalah untuk mengevaluasi efek pengobatan terhadap gejala pasien atau penyakitnyadan untuk
ra ketat respons pasien terhadap dosis pertama obat yang baru diberikan kepada pasien. Pemantauan dimaksudkan
k mencegah risiko bagi pasien. Memantau efek obat termasuk mengobservasi dan mendokumentasikan setiap KTD.
n, misalnya sindroma Stephen Johnson, KIPI dan lainnya. fasilitas kesehatan membangun suatu mekanisme pelaporan
Dokumen
Dokumen di fasilitas kesehatan Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
SPO pelaporan efek samping obat 0
5
10
0
5
10
SPO pencatatan, pemantauan, pelaporan efek
samping obat, KTD,
0
5
10
10
PENILAIAN
PENILAIAN 20% - 79% terpenuhi sebagian
ris Cedera (KNC). Proses termasuk mendefinisikan suatu kesalahan obat dan KNC, menggunakan format pelaporan
bangkan melalui proses kerjasama yang mengikut sertakan semua yang terlibat di berbagai langkah dalam manajemen
alam proses pengobatan dan pelatihan staf digunakan untuk mencegah kesalahan di kemudian hari.
Dokumen
Dokumen di fasilitas kesehatan Skor
Dokumen Eksternal sebagai
acuan
SPO identifikasi dan pelaporan kesalahan
0
pemberian obat dan KNC
5
10
Laporan kesalahan pemberian obat dan KNC
0
5
10
SK Penanggung jawab tindak lanjut pelaporan
0
5
10
10
s kesehatan merencanakan lokasi obat emergensi dan obat yang harus disuplai ke lokasi tersebut. Untuk memastikan
langan terhadap obat dimaksud. Prosedur ini memastikan bahwa obat diganti bilamana digunakan, rusak atau
an obat emergensi.
Dokumen
Dokumen di fasilitas kesehatan Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
SK dan SPO penyediaan obat-obat emergensi di
unit kerja. Daftar obat emergensi di unit pelayanan
0
5
10
10
10
Dokumen
Dokumen di fasilitas kesehatan Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
SK dan SPO tentang jenis dan pelaksanaan Peraturan perundangan ttg
pelayanan radiodiagnostik pelayanan radiodiagnostik 0
5
10
10
≥ 80% terpenuhi
diagnostik Program keamanan radiologi mencerminkan antisipasi risiko dan bahaya yang dihadapi. Program
ni dikoordinasi dengan program keselamatan fasilitas kesehatan.
•
Dokumen
Dokumen di fasilitas kesehatan Skor
Dokumen Eksternal sebagai
acuan
Kerangka acuan program dan SPO pengamanan
radiasi
0
5
10
10
Kebijakan dan SPO ttg pemenuhan standar dan Peraturan perundangan ttg
peraturan perundangan penggunaan peralatan pelayanan radiodiagnostik
radiodiagnostik 0
5
10
SK dan SPO penangan dan pembuangan bahan
infeksius dan berbahaya
0
5
10
10
10
10
≥ 80% terpenuhi
gnostik, siapa yang kompeten menginterpretasi hasil atau memverifikasi dan membuat laporan hasil.
Dokumen
Dokumen di fasilitas kesehatan Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
SK penanggung jawab dan petugas pemeriksaan 0
radiodiagnostik 5
10
SK tentang persyaratan penanggung jawab dan
petugas pemeriksaan radiodiagnostik, Pola
ketenagaan, profil pegawai dan kesesuaian dengan 0
persyaratan 5
10
10
10
Pola ketenagaan, pemenuhan thd pola ketenagaan, 0
tindak lanjut jika tidak sesuai 5
≥ 80% terpenuhi 10
aktu didasarkan pada kebutuhan pasien, pelayanan yang ditawarkan, dan kebutuhan pemberi pelayanan klinis.
i.
mutu. Hasil pemeriksaan radiodiagnostik yang dilaksanakan dengan kontrak pelayanan oleh pihak diluar fasilitas
Dokumen
Dokumen di fasilitas kesehatan Skor
Dokumen Eksternal sebagai
acuan
SK tentang waktu pelaporan hasil pemeriksaan
0
5
10
SPO monitoring ketepatan waktu, hasil
monitoring, dan tindak lanjut monitoring 0
5
10
0
5
10
ma dan aman bagi para operator. Program pengelolaan peralatan radiologi meliputi :
ah dan kegagalan.
entasi /dicatat.
Dokumen
Dokumen di fasilitas kesehatan Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
Kerangka acuan atau panduan program 0
pemeliharan peralatan radiologi 5
10
Panduan program, Daftar inventaris 0
5
10
Panduan program, jadual inspeksi dan testing, 0
bukti inspeksi dan testing 5
10
Panduan kalibrasi dan perawatan peralatan, bukti 0
kalibrasi dan perawatan 5
10
Panduan monitoring dan tindak lanjut, bukti 0
monitoring, bukti tindak lanjut 5
10
Dokumen hasil testing, perawatan, dan kalibrasi 0
peralatan 5
10
ra teratur untuk menjamin pelayanan dapat diberikan sesuai kebutuhan dan tepat waktu. Proses untuk memesan atau
aan pembuat. Evaluasi periodik dari reagen sesuai rekomendasi pembuat menjamin akurasi dan presisi hasil
Dokumen
Dokumen di fasilitas kesehatan Skor
Dokumen Eksternal sebagai
acuan
SK tentang film, reagensi, media untuk 0
menyampaikan hasil pencitraan, dan perbekalan 5
yang harus disediakan
10
0
5
10
SPO penyimpanan dan distribusi perbekalan 0
5
10
SPO monitoring ketersediaan perbekalan, hasil 0
monitoring, dan tindak lanjut 5
10
Pemberian label pada semua perbekalan 0
5
10
20% - 79% terpenuhi sebagian
PENILAIAN
< 20% tidak terpenuhi
3.3.7. Pelayanan radiologi dikelola, dipimpin, dan dilaksanakan oleh petugas yang
n yang terdokumentasi, keahlian, dan pengalaman, sesuai undang-undang dan peraturan yang berlaku. Individu ini
ang spesialis radiologi. Pelaksanaan pelayanan radiologi dilakukan oleh petugas radiografer yang kompeten.
Dokumen
Dokumen di fasilitas kesehatan Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
SK tentang persyaratan penanggung jawab 0
pelayanan radiodiagnostik 5
10
SK tentang persyaratan pelaksana pelayanan 0
5
10
Bukti pengembangan kebijakan dan prosedur,
pelaksanaan monitoring, hasil monitoring dan
tindak lanjut
0
5
10
SPO monitoring administrasi radiodiagnostik
0
5
10
10
10
Dokumen
Skor
Dokumen di fasilitas kesehatan Skor
Dokumen Eksternal sebagai
acuan
Panduan program pengendalian mutu 0
5
10
Panduan program pengendalian mutu 0
5
10
Panduan program pengendalian mutu 0
5
10
Panduan program pengendalian mutu 0
5
10
Panduan program pengendalian mutu 0
5
10
20% - 79% terpenuhi sebagian
EMEN PENILAIAN
< 20% tidak terpenuhi
3.4. Kebutuhan data dan informasi asuhan bagi petugas kesehatan, pengelola
3.4.1. Ada pembakuan kode klasifikasi diagnosis, kode prosedur, simbol, dan
pun di luar fasilitas kesehatan (fasilitas kesehatan rujukan). Keseragaman penggunaan kode diagnosa dan kode
“yang tidak boleh digunakan“. Standarisasi tersebut konsisten dengan standar lokal dan nasional yang berlaku.
Dokumen
Dokumen di fasilitas kesehatan Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
SK tentang standardiasi kode klasifikasi diagnosis Klasifikasi diagnosis
0
dan terminologi yang digunakan
5
10
Standarisasi kode klasifikasi diagnosis dan Klasifikasi diagnosis
terminologi di fasyankes
0
5
10
10
Kebijakan fasilitas kesehatan mengidentifikasi praktisi kesehatan mana saja yang mempunyai akses ke berkas rekam
Dokumen
Dokumen di fasilitas kesehatan Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
10
0
5
10
0
5
10
0
5
10
PENILAIAN
20% - 79% terpenuhi sebagian
PENILAIAN
< 20% tidak terpenuhi
3.4.3. Adanya sistem yang memandu penyimpanan dan pemrosesan rekam medis
ien dan data serta informasi lainnya.Berkas rekam medis klinis pasien, serta data dan informasi lainnya disimpan
kung asuhan pasien, manajemen, dokumentasi yang sah secara hukum, riset dan pendidikan.Kebijakan tentang
n terpenuhi, maka berkas rekam medis klinis pasien dan catatan lain pasien, data serta informasi dapat dimusnahkan
Dokumen
Skor
Dokumen di fasilitas kesehatan Dokumen Eksternal sebagai
acuan
SK pelayanan rekam medis dan metoda
identifikasi 0
5
10
0
5
10
SK dan SPO penyimpanan rekam medis
0
5
10
≥ 80% terpenuhi
terhadap asuhan yang diberikan. Fasilitas kesehatan menetapkan kebijakan dan prosedur kelengkapan rekam medis.
informasi yang sensitif. Keseimbangan antara berbagi (sharing) data dan kerahasiaan data diatur. Fasilitas kesehatan
data riset dan lainnya)
Dokumen
Dokumen di fasilitas kesehatan Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
SK tentang isi rekam medis
0
5
10
SPO penilaian kelengkapan dan ketepatan isi
rekam medis, bukti pelaksanaan penilaian, hasil
0
dan tindak lanjut penilaian
5
10
3.5.1. Lingkungan fisik fasilitas kesehatan, instalasi listrik, air, ventilasi, gas
n, pemeliharaan, dan perbaikan bila terjadi kerusakan pada fisik bangunan rumah sakit termasuk di dalamnya instalasi
n dilakukan oleh petugas yang kompeten.
Dokumen
Dokumen di fasilitas kesehatan Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
SK dan SPO pemantauan lingkungan fisik
fasyankes, Jadual pelaksanaan, bukti pelaksanaan 0
5
10
SPO pemeliharaan dan pemantauan instalasi
listrik, air, ventilasi, gas dan sistem lain, bukti
pemantauan dan tindak lanjut 0
5
10
10
10
0
5
10
10
20% - 79% terpenuhi sebagian
PENILAIAN
< 20% tidak terpenuhi
3.5.2. Inventarisasi, pengelolaan, penyimpanan dan penggunaan bahan berbahaya serta
limbahnya tersebut meliputi bahan kimia, bahan gas dan uap berbahaya serta limbah medis dan infeksius lain sesuai
tuk : • inventarisasi
Dokumen
Dokumen di fasilitas kesehatan Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
SK dan SPO inventarisasi, pengelolaan,
penyimpanan dan penggunaan bahan berbahaya 0
5
10
10
SPO pemantauan pelaksanaan kebijakan dan
prosedur penanganan bahan berbahaya, bukti
pemantauan, dan tindak lanjut
0
5
10
10
perasian
Dokumen
Dokumen di fasilitas kesehatan Skor
Dokumen Eksternal sebagai
acuan
Panduan program keamanan lingkungan fisik 0
puaskesmas 5
10
SK penanggung jawab pengelolaan keamanan
lingkungan fisik fasilitas kesehatan
0
5
10
Panduan program keamanan lingkungan fisik
puaskesmas memuat: perencanaan, pelaksanaan,
pendidikan dan pelatihan petugas, pemantauan, 0
dan evaluasi 5
10
10
tapkan ketentuan dan prosedur kebersihan dan sterilisasi alat-alat yang perlu disterilkan, dan menempatkan alat yang
Dokumen
Dokumen di fasilitas kesehatan Skor
Dokumen Eksternal sebagai
acuan
SK dan SPO memisahkan alat yang bersih dan alat
yang kotor, alat yang memerlukan sterilisasi, alat
yang membutuhkan perawatan lebih lanjut (tidak
siap pakai), serta alat-alat yang membutuhkan
persyaratan khusus untuk peletakannya
0
5
10
SPO sterilisasi 0
5
10
SPO pemantauan berkala pelaksanaan prosedur
pemeliharaan dan sterilisasi instrumen, SK petugas
pemantau, bukti pelaksanaan pemantauan, hasil
pemantauan, tindak lanjut pemantauan 0
5
10
sa dan diuji coba sejak masih baru dan seterusnya, sesuai umur dan penggunaan peralatan tersebut atau sesuai
Dokumen
Dokumen di fasilitas kesehatan Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
Daftar Inventaris peralatan di fasyankes
10
SPO kontrol peralatan, testing, dan perawatan
secara rutin untuk peralatan klinis yang digunakan 0
5
10
10
SPO penggantian dan perbaikan alat yang rusak
0
5
10
3.7.1. Penilaian dan evaluasi kompetensi tenaga klinis dilakukan melalui proses
kan dan prosedur kredensial yang meliputi penilaian kompetensi petugas klinis, termasuk persyaratan sertifikasi,
klinis.
Dokumen
Dokumen di fasilitas kesehatan Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
Pola ketenagaan dan persyaratan kompetensi
tenaga yang memberi pelayanan klinis
0
5
10
10
10
SPO peningkatan kompetensi, pemetaan
kompetensi, rencana peningkatan kompetensi, 0
bukti pelaksanaan 5
10
aga klinis yang kompeten sesuai dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan.fasilitas kesehatan perlu
inis dalam memberikan asuhan pada pasien.Tenaga klinis mempunyai kewajiban untuk ikut berperan serta dalam
Dokumen
Dokumen di fasilitas kesehatan Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
SPO penilaian kinerja petugas pemberi pelayanan
klinis, proses evaluasi, hasil evaluasi dan tindk 0
lanjut 5
10
10
SK tentang keterlibatan petugas pemberi pelayanan
klinis dalam peningkatan mutu klinis 0
5
10
encanakan, dan memberi kesempatan bagi tenaga klinis untuk meningkatkan kompetensi melalui pendidikan dan/atau
Dokumen
Dokumen di fasilitas kesehatan Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
Bukti penyediaan informasi ttg peluang pendidikan
dan pelatihan
0
5
10
10
10
Dokumentasi pelaksanaan pendidikan dan 0
pelatihan 5
10
20% - 79% terpenuhi sebagian
PENILAIAN
< 20% tidak terpenuhi
3.7.4. Wewenang tenaga diuraikan dengan jelas dan
dan wewenang untuk tiap tenaga kesehatan yang memberikan asuhan klinis di fasilitas kesehatan.Dalam kondisi
emberian kewenangan untuk menjalankan asuhan klinis tertentu oleh pejabat yang berwenang.
Dokumen
Skor
Dokumen di fasilitas kesehatan Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
Uraian tugas petugas pemberi pelayanan klinis dan
kewenangan klinis
0
5
10
10
10
SPO evaluasi thd uraian tugas dan pemberian
kewenangan pada petugas pemberi pelayanan
0
klinis, bukti evaluasi dan tindak lanjut
5
10
Bab IV. Peningkatan Mutu Klinis dan Keselamatan P
Kriteria :
melaksanakan asuhan pasien) berperan aktif dalam proses peningkatan mutu layanan klinis dan upaya keselamatan pasien
Telusur
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur
1. Adanya peran aktif tenaga klinis (dokter, Pemberi pelayanan klinis Keterlibatan dalam peningkatan
perawat atau tenaga profesi kesehatan yang mutu dan keselamatan pasien
lain) dalam merencanakan dan mengevaluasi
mutu layanan klinis dan upaya peningkatan
keselamatan pasien
2. Ditetapkan indikator dan standar mutu klinis
untuk monitoring dan penilaian mutu klinis
3. Dilakukan pengumpulan data, analisis, dan Kepala fasyankes, penanggung jawab pelayanan Pengumpulan data, analisis,
pelaporan mutu klinis dilakukan secara berkala klinis, penanggung jawab manajemen mutu pelaporan pencapaian indikator
klinis fasyankes mutu klinis
4. Pimpinan fasilitas kesehatan bersama tenaga Kepala fasyankes, penanggung jawab pelayanan Evaluasi dan tindak lanjut hasil
klinis melakukan evaluasi dan tindak lanjut klinis, penanggung jawab manajemen mutu monitoring dan penilaian mutu
terhadap hasil monitoring dan penilaian mutu klinis fasyankes klinis
klinis.
5. Dilakukan identifikasi dan dokumentasi Kepala fasyankes, penanggung jawab pelayanan Pelaksanaan identifikasi,
terhadap Kejadian Tidak Diinginkan (KTD), klinis, penanggung jawab manajemen mutu dokumentasi dan pelaporan KTD,
Kejadian Potensial Cedera (KPC) maupun fasyankes KPC, KNC
Kejadian Nyaris Cedera (KNC)
6. Ditetapkan kebijakan dan prosedur
penanganan KTD, KPC, KNC, dan risiko
dalam pelayanan klinis
7. Jika terjadi KTD dan KNC dilakukan Kepala fasyankes, penanggung jawab pelayanan Analisi dan Tindak lanjut jika
analisis dan tindak lanjut. klinis, penanggung jawab manajemen mutu terjadi KTD, KPC, KNC
fasyankes
8. Risiko-risiko yang mungkin terjadi dalam Kepala fasyankes, penanggung jawab pelayanan Pelaksanaan manajemen risiko
pelayanan klinis diidentifikasi, dianalisis dan klinis, penanggung jawab manajemen mutu klinis di fasyankes
ditindaklanjuti. fasyankes
9. Dilakukan analisis risiko dan upaya-upaya Kepala fasyankes, penanggung jawab pelayanan Analisis risiko dan upaya
untuk meminimalkan risiko pelayanan klinis klinis, penanggung jawab manajemen mutu meminimalkan risiko
fasyankes
10. Berdasarkan hasil analisis risiko, adanya Kepala fasyankes, penanggung jawab pelayanan Pelaksanaan program keselamatan
kejadian KTD, KPC, dan KNC, upaya klinis, penanggung jawab manajemen mutu pasien
peningkatan keselamatan pasien direncanakan, fasyankes
dilaksanakan, dievaluasi, dan ditindaklanjuti.
Telusur
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur
1. Dilakukan evaluasi dan perbaikan perilaku Penanggung jawab pelayanan klinis, Pelaksanaan evaluasi dan perbaikan
dalam pelayanan klinis oleh tenaga klinis penanggung jawab evaluasi perilaku pelayanan perilaku pelayanan klinis
dalam pelayanan klinis yang mencerminkan
budaya keselamatan dan budaya perbaikan
yang berkelanjutan
2. Budaya mutu dan keselamatan pasien Kepala fasyankes, penanggung jawab pelayanan Budaya mutu dan keselamatan
diterapkan dalam pelayanan klinis klinis, penanggung jawab manajemen mutu pasien
klinis fasyankes pemberi pelayanan klinis
3. Ada keterlibatan tenaga klinis dalam Kepala pukesmas, penanggung jawab pelayanan keterlibatan dalam penyusunan
kegiatan peningkatan mutu yang ditunjukkan klinis, penanggung jawab peningkatan mutu indikator mutu klinis dan indikator
dalam penyusunan, pengumpulan, analisis dan klinis, dokter, perawat perilaku pemberi pelayanan klinis,
tindak lanjut terhadap pencapaian indikator serta peningkatan mutu dan
klinis dan indikator untuk menilai perilaku keselamatan pasien
dalam pemberian pelayanan klinis, dan ide-ide
perbaikan pelayanan klinis
Kriteria :
disediakan, dan upaya peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien tersebut dilaksanakan
Telusur
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur
1. Dialokasikan sumber daya yang cukup Kepala fasyankes, penanggung jawab pelayanan Alokasi dan ketersediaan sumber
untuk kegiatan perbaikan mutu layanan klinis klinis, penangung jawab peningkatan mutu daya untuk peningkatan mutu klinis
dan upaya keselamatan pasien pelayanan klinis dan keselamatan pasien
2. Ada program/kegiatan peningkatan mutu Kepala fasyankes, penanggung jawab pelayanan Perencanaan program peningkatan
layanan klinis dan keselamatan pasien yang klinis, penanggung jawab peningkatan mutu mutu klinis dan keselamatan pasien
disusun dan direncanakan oleh tenaga klinis pelayanan klinis
3. Program/kegiatan tersebut dilaksanakan Kepala fasyankes, penanggung jawab pelayanan Pelaksanaan, evaluasi, tindaklanjut
sesuai rencana, dievaluasi, dan ditindak lanjuti klinis, penanggung jawab peningkatan mutu program peningkatan mutu klinis
pelayanan klinis dan keselamatan pasien
Telusur
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur
1. Dilakukan identifikasi fungsi dan proses Kepala fasyankes, penanggung jawab Identifikasi proses prioritas,
pelayanan yang prioritas untuk diperbaiki peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien kriteria, proses identifikasi, siapa
dengan kriteria yang ditetapkan saja yang terlibat
2. Terdapat dokumentasi tentang komitmen Penanggung jawab pelayanan klinis, Penggalangan komitmen dan
dan pemahaman terhadap peningkatan mutu penanggung jawab peningkatan mutu klinis dan sosialisasi mutu klinis dan
dan keselamatan secara berkesinambungan keselamatan pasien, petugas pemberi pelayanan keselamatan pasien
ditingkatkan dalam organisasi
3. Setiap tenaga klinis dan manajemen Petugas pemberi layanan klinis Pemahaman ttg peningkatan mutu
memahami pentingnya peningkatan mutu dan klinis dan keselamatan pasien
keselamatan dalam layanan klinis ,
4. Pimpinan fasilitas kesehatan bersama Kepala fasyankes, penanggung jawab pelayanan Keterlibatan dalam menetapkan
dengan tenaga klinis menetapkan pelayanan klinis, petugas pemberi layanan klinis prioritas
prioritas yang akan diperbaiki.
5. Pimpinan fasilitas kesehatan bersama Kepala fasyankes, penanggung jawab pelayanan Keterlibatan dalam penyusunan
dengan tenaga klinis menyusun rencana klinis, petugas pemberi layanan klinis rencana perbaikan pelayanan klinis
perbaikan pelayanan prioritas yang ditetapkan yang prioritas
dengan sasaran yang jelas.
6. Pimpinan fasilitas kesehatan bersama Kepala fasyankes, penanggung jawab layanan Pelaksanaan perbaikan pelayanan
dengan tenaga klinis melaksanakan kegiatan klinis, dan petugas pemberi layanan klinis klinis
perbaikan pelayanan klinis sesuai dengan
rencana
7. Dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan Kepala fasyankes, penanggung jawab pelayanan evaluasi dan tindak lanjut
kegiatan perbaikan pelayanan klinis. klinis, penanggung jawab peningkatan mutu peningkatan mutu layanan klinis
pelayanan klinis
Kriteria :
jelas.
Telusur
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur
1. Standar/prosedur layanan klinis disusun dan Kepala fasyankes, penanggung jawab layanan Pelaksanaan penyusunan
dibakukan didasarkan atas prioritas fungsi dan klinis, pemberi layanan klinis Standar/SPO pelayanan klinis
proses pelayanan berdasarkan prioritas fungsi dan
proses pelayanan
2. Standar tersebut disusun berdasarkan acuan Kepala fasyankes, penanggung jawab layanan Adanya laporan pembahasan SPO
yang jelas klinis, pemberi layanan klinis layanan klinis di fasyankes
4. Ditetapkan prosedur penyusunan Kepala fasyankes,penanggung jawab layanan Pemahaman semua pihak yang
standar/prosedur layanan klinis klinis, pemberi layanan klinis terlibat dalam penyusunan SPO
tentang prosedur penyusunan SPO
layanan klinis
5. Penyusunan standar/prosedur layanan klinis Kepala fasyankes, penanggung jawab layanan Proses penyusunan standar dan
sesuai dengan prosedur klinis, pemberi layanan klinis SPO layanan klinis, mengacu pada
prosedur penyusunan yang
disepakati
Kriteria :
klinis dan sasaran keselamatan pasien
Maksud dan Tujuan :
Dalam upaya peningkatan mutu layanan klinis perlu ditetapkan ukuran-ukuran mutu layanan klinis yang menjadi sasaran peningkatan layanan klinis
pasien. Indikator pengukuran keselamatan pasien meliputi: tidak terjadinya kesalahan identifikasi pasien, tidak terjadinya kesalahan pemberian obat, ti
fasilitas kesehatan, dan tidak terjadinya pasien jatuh.
Telusur
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur
1. Disusun dan ditetapkan indikator mutu Kepala fasyankes, penanggung jawab layanan proses menyepakati penetapanan
layanan klinis yang telah disepakati bersama klinis, pemberi layanan klinis indikator mutu layanan klinis
2. Ditetapkan sasaran-sasaran keselamatan Kepala fasyankes, penanggung jawab layanan proses menyepakati penetapanan
pasien sebagaiman tertulis dalam maksud dan klinis, pemberi layanan klinis sasaran keselamatan pasien
tujuan.
3. Dilakukan pengukuran mutu layanan klinis Kepala fasyankes, penanggung jawab layanan Pelaksanaan pengukuran mutu
mencakup aspek penilaian pasien, pelayanan klinis, pemberi layanan klinis layanan klinis, monitoring, dan
penunjang diagnosis, penggunaan obat tindak lanjut
antibiotika, dan pengendalian infeksi
nosokomial
4. Dilakukan pengukuran terhadap indikator- Kepala fasyankes, penanggung jawab layanan Pelaksanaan pengukuran sasaran
indikator keselamatan pasien sebagaimana klinis, pemberi layanan klinis keselamatan pasien, monitoring,
tertulis dalam maksud dan tujuan dan tindak lanjut
Kriteria :
tepat
Telusur
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur
1. Ada penetapan target mutu layanan klinis Kepala fasyankes, penanggung jawab layanan Proses penetapan target yang akan
dan keselamatan pasien yang akan dicapai klinis,penanggung jawab peningkatan mutu dicapai
layanan klinis, pemberi layanan klinis
2. Target tersebut ditetapkan dengan Kepala fasyankes, penanggung jawab layanan Proses penetapan target yang akan
mempertimbangkan pencapaian mutu klinis klinis,penanggung jawab peningkatan mutu dicapai:pertimbangan dalam
sebelumnya, pencapaian optimal pada sarana layanan klinis, pemberi layanan klinis menetapkan target
kesehatan yang serupa, dan sumber daya yang
dimiliki
3. Proses penetapan target tersebut melibatkan Kepala fasyankes, penanggung jawab layanan Proses penetapan target yang akan
tenaga profesi kesehatan yang terkait klinis,penanggung jawab peningkatan mutu dicapai:keterlibatan tenaga klinis
layanan klinis, pemberi layanan klinis dalam menetapkan target
Kriteria :
dikelola secara efektif
1. Data mutu layanan klinis dan Pemberi layanan klinis, penanggung jawab Proses pengumpulan data
keselamatan pasien dikumpulkan secara peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien,
periodik dan Kepala fasyankes
2. Data mutu layanan klinis dan Pemberi layanan klinis, penanggung jawab Prosed dokumentasi data mutu
keselamatan pasien didokumentasikan peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien, layanan klinis
dan Kepala fasyankes
3. Data mutu layanan klinis dan Kepala fasyankes, penanggung jawab Pelaksanaan analisis, penetapan
keselamatan pasien dianalisis untuk peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien strategi, dan penyusunan rencana
menentukan rencana dan langkah-langkah peningkatan mutu klinis dan
perbaikan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien
keselamatan pasien
Kriteria :
berfungsi dengan baik
1. Ada kejelasan siapa yang bertanggung Kepala fasyankes, penanggung jawab Tanggung jawab dan uraian tugas,
jawab untuk peningkatan mutu layanan klinis peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien pihak-pihak terlibat dalam
dan keselamatan pasien peningkatan mutu layanan klinis
dan keselamatan pasien
2. Terdapat tim peningkatan mutu layanan Tim peningkatan mutu layanan klinis dan Pembentukan tim, penyusunan
klinis dan keselamatan pasien yang berfungsi keselamatan pasien program kerja, pelakasanaan
dengan baik program kerja
3. Ada kejelasan uraian tugas dan tanggung Tim peningkatan mutu layanan klinis dan Pemahaman terhadap uraian tugas
jawab tim keselamatan pasien tim
4. Ada rencana dan program peningkatan Tim peningkatan mutu layanan klinis dan Pelaksanaan peningkatan mutu
mutu layanan klinis dan keselamatan pasien keselamatan pasien pelayananklinis dan keselamtan
yang dilaksanakan sesuai dengan rencana yang pasien yang mengacu pada rencana
disusun. yang disusun oleh tim
Telusur
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur
2. Dilakukan analisis dan diambil Kepala fasyankes, Penanggung jawab layanan Analisis dan pembahsan berkala
kesimpulan untuk menetapkan masalah mutu klinis, Penanggung jawab mutu layanan klinis hasil monitoring dan evaluasi
layanan klinis dan masalah keselamatan pasien dan keselamatan pasien program peningkatan mutu
pelayanan klinis, kesimpulan dan
rekomendasi
3. Dilakukan analisis penyebab masalah Kepala fasyankes, Penanggung jawab layanan Pelaksanaan analisis penyebab
klinis, Penanggung jawab mutu layanan klinis masalah dan hambatan peningkatan
dan keselamatan pasien mutu layanan klinis dan
keselamatan pasien
4. Ditetapkan program-program perbaikan Kepala fasyankes, Penanggung jawab layanan Penyusunan program perbaikan
mutu yang dituangkan dalam rencana klinis, Penanggung jawab mutu layanan klinis mutu layanan klinis dan
perbaikan mutu dan keselamatan pasien keselamatan pasien
5. Rencana perbaikan mutu layanan klinis Kepala fasyankes, Penanggung jawab layanan Pertimbangan dalam menyusun
dan keselamatan pasien disusun dengan klinis, Penanggung jawab mutu layanan klinis rencana
mempertimbangkan peluang keberhasilan, dan dan keselamatan pasien
ketersediaan sumber daya
Kriteria :
didokumentasikan
Maksud dan Tujuan :
Agar terjadi perbaikan yang berkesinambungan, maka perlu dilakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan program peningkatan mutu lay
dibakukan sebagai standar dalam pemberian pelayanan.
Telusur
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur
3. Hasil perbaikan ditindak lanjuti untuk Kepala fasyankes, Penanggung jawab layanan Tindak lanjut perbaikan dan
perubahan standar/prosedur pelayanan. klinis, Penanggung jawab mutu layanan klinis perubahan SPO
dan keselamatan pasien
Kriteria :
dikomunikasikan
Telusur
Elemen Penilaian
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur
2. Proses dan hasil kegiatan peningkatan Kepala fasyankes, Penanggung jawab layanan Sosialisasi dan komunikasi hasil-
mutu layanan klinis dan keselamatan pasien klinis, Penanggung jawab mutu layanan klinis hasil peningkatan mutu layanan
disosialisasikan dan dikomunikasikan kepada dan keselamatan pasien klinis dan keselamatan pasien
semua petugas kesehatan yang memberikan
pelayanan klinis
3. Dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan Penanggung jawab peningkatan mutu layanan Pelaksanaan evaluasi sosialisasi dan
sosialisasi dan komunikasi tersebut. klinis komunikasi
4.1. Perencanaan, monitoring, dan evaluasi mutu layanan klinis dan keselamatan menjadi
4.1.1. Tenaga klinis (dokter, perawat, bidan dan tenaga kesehatan lain yang bertanggung jawab
kan asuhan pasien.Tenaga klinis wajib berperan aktif mulai dari identifikasi permasalahan mutu layanan klinis, melakukan analisis,
ya risiko dilakukan dengan menggunakan indikator-indikator pelayanan klinis yang ditetapkan oleh fasilitas kesehatan dengan
Dokumen
Dokumen di fasilitas kesehatan Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
SK tentang kewajiban tenaga klinis dalam peningkatan
mutu klinis dan keselamatan pasien.
0
5
10
Pemilihan dan penetapan prioritas indikator mutu klinis di
fasyankes menurut kriteria fasyankes berdasarkan 0
ketersediaan sumber daya yang tersedia, dan standar 5
pencapaian
10
Hasil pengumpulan data, bukti analisis, dan pelaporan
berkala indikator mutu klinis 0
5
10
0
5
10
0
5
10
SK dan SPO penanganan KTD, KPC, KNC.
0
5
10
10
SK tentang penerapan manajemen risiko klinis, Panduan
Manajemen risiko klinis, bukti identifikasi risiko, analisis, 0
dan tindak lanjut risiko pelayanan klinis (minimal 5
dilakukan FMEA untuk satu kasus)
10
10
0
5
10
≥ 80% terpenuhi
Tenaga klinis perlu melakukan evaluasi terhadap perilaku dalam pemberian pelayanan dan melakukan upaya perbaikan baik pada
ang berkelanjutan.
Dokumen
Dokumen di fasilitas kesehatan Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
SK tentang evaluasi dan perbaikan perilaku pelayanan Pedoman pelaksanaan
klinis. SK tentang penanggung jawab pelaksanaan evaluasi evaluasi mandiri dan rekan
perilaku petugas dalam pelayanan klinis, Bukti pelaksanaan (self evaluation, peer review)
evaluasi, dan tindak lanjut mutu klinis
0
5
10
0
5
10
≥ 80% terpenuhi
berikan layanan klinis kepada pasien.Pimpinan fasilitas kesehatan perlu memfasilitasi, mengalokasikan dan menyediakan sumber
ggaran dan sumber daya yang ada di fasilitas kesehatan.
Dokumen
Dokumen di fasilitas kesehatan Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
Rencana peningkatan mutu dan keselamatan pasien dengan
kejelasan alokasi dan kepastian ketersediaan sumber daya 0
5
10
Kerangka acuan, Perencanaan Program peningkatan mutu
klinis dan keselamatan pasien, Bukti Pelaksanaan, Bukti
evaluasi, dan tindak lanjut 0
5
10
10
≥ 80% terpenuhi
4.2. Mutu layanan klinis dan Keselamatan dipahami dan didefinisikan dengan baik oleh
4.2.1.Fungsi dan proses layanan klinis yang utama diidentifikasi dan diprioritaskan dalam upaya
rioritaskan. Oleh karena itu tenaga klinis bersama dengan pengelola fasilitas kesehatan menetapkan prioritas fungsi dan proses
gh cost, dan kecenderungan terjadi masalah, atau didasarkan atas penyakit, kelompok sasaran, program prioritas atau pertimbangan
Dokumen
Dokumen di fasilitas kesehatan Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
SPOuntuk memilih fungsi dan proses pelayanan yang
prioritas untuk diperbaiki, kriteria menetapkan proses 0
prioritas, bukti identfikasi proses prioritas 5
10
10
0
5
10
10
Rencana perbaikan pelayanan klinis yang prioritas, bukti
keterlibatan dalam penyusun rencanan
0
5
10
0
5
10
≥ 80% terpenuhi
Dokumen
Dokumen di fasilitas kesehatan Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
SK tentang standar dan SPO layanan klinis, bukti
monitoring pelaksanaan standar dan SPO, hasil monitoring
dan tindak lanjut 0
5
10
SK tentang penyusunan standar dan SPO klinis mengacu Acuan yang digunakan untuk 0
pada acuan yang jelas menyusun standar dan SPO 5
layanan klinis
10
SK tentang penetapan dokumen eksternal yang menjadi Acuan yang digunakan untuk
acuan dalam penyusunan standar pelayanan klinis menyusun standar dan SPO 0
layanan klinis 5
10
SPO tentang prosedur penyusunan layanan klinis
0
5
10
10
≥ 80% terpenuhi
LEMEN PENILAIAN
LEMEN PENILAIAN 20% - 79% terpenuhi sebagian
< 20% tidak terpenuhi
4.3. Mutu layanan klinis dan sasaran keselamatan pasien diukur, dikumpulkan dan dievaluasi
4.3.1. Pengukuran menggunakan instrumen-instrumen yang efektif untuk mengukur mutu layanan
gkatan layanan klinis.Untuk meningkatkan keselamatan pasien perlu dilakukan pengukuran terhadap sasaran-sasaran keselamatan
han pemberian obat, tidak terjadinya kesalahan prosedur tindakan medis dan keperawatan, pengurangan terjadinya risiko infeksi di
Dokumen
Dokumen di fasilitas kesehatan Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
SK tentang indikator mutu layanan klinis
0
5
10
SK tentang sasaran-sasaran keselamatan pasien
0
5
10
Bukti pengukuran mutu layanan klinis yang mencakup Dokumen/Panduan sebagai
aspek penilaian pasien, pelayanan penunjang diagnosis, acuan berupa: (1) Pedoman
penggunaan obat antibiotika, dan pengendalian infeksi pemeriksaan fisik diagnositik,
nosokomial, bukti monitoring dan tindak lanjut pengukuran (2) Pedoman pemeriksaan
mutu layanan klinis penunjang medik, (3) 0
Pedoman pengobatan dasar, 5
(4) Pedoman Pengobatan
rasional, (5) Pedoman PI/UP 10
10
≥ 80% terpenuhi
tasan) yang harus dicapai untuk tiap-tiap indicator yang dipilih dengan acuan yang jelas.
Dokumen
Dokumen di fasilitas kesehatan Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
Penetapan target yang akan dicapai dari tiap indikator mutu
klinis dan keselamatan pasien 0
5
10
Adanya target pencapaian mutu klinis yang rasional di
fasyankes berdasarkan berbagai pertimbangan
0
5
10
10
≥ 80% terpenuhi
telah ditetapkan secara periodik, dianalisis, untuk menentukan strategi dan rencana perbaikan mutu layanan klinis.
Dokumen
Dokumen di fasilitas kesehatan Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
Bukti pengumpulan data mutu layanan klinis dan
keselamatan pasien secara periodik 0
5
10
10
Bukti analisis, penyusunan strategi dan rencana
peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien 0
5
10
≥ 80% terpenuhi
4.4. Perbaikan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien diupayakan, dievaluasi dan
4.4.1. Upaya peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien didukung oleh tim yang
ung jawab dalam upaya tersebut. Penanggung jawab pelaksanaan dapat dilakukan dengan membentuk tim peningkatan mutu
Dokumen
Dokumen di fasilitas kesehatan Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
SK semua pihak yang terlibat dalam upaya peningkatan
mutu pelayanan klinis dan keselamatan pasien, dengan 0
uraian tugas berdasarkan peran dan fungsi masing-masing 5
dalam tim
10
10
10
Rencana dan program tim peningkatan mutu layanan klinis
dan keselamatan pasien, bukti pelaksanaan program kerja,
monitoring, dan evaluasi
0
5
10
≥ 80% terpenuhi
perlu perencanaan yang matang berdasarkan data monitoring mutu layanan klinis dan sasaran-sasaran keselamatan pasien yang
Dokumen
Dokumen di fasilitas kesehatan Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
Laporan hasil monitoring mutu layanan klinis dan
keselamatan pasien yang disusun secara periodik
0
5
10
10
0
5
10
Rencana program perbaikan mutu layanan klinis dan
keselamatan pasien 0
5
10
0
5
10
10
10
Bukti pelaksanaan, bukti monitoring, bukti analisis dan
tindak lanjut terhadap monitoring pelaksanaan perbaikan
mutu layanan klinis dan keselamatan pasien 0
5
10
≥ 80% terpenuhi
peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien.Jika dari hasil evaluasi ternyata menunjukkan perbaikan, maka perlu
Dokumen
Dokumen di fasilitas kesehatan Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
Bukti pencatatan pelaksanaan kegiatan peningkatan mutu
layanan klinis dan keselamatan pasien 0
5
10
Bukti evaluasi penilaian dengan menggunakan indikator
mutu layanan klinis dan keselamatan pasien
0
5
10
10
10
≥ 80% terpenuhi
atkan motivasi petugas dan meningkatkan keberlangsungan upaya peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien.
Dokumen
Skor
Dokumen di fasilitas kesehatan Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
SK dan SPO penyampai informasi hasil peningkatan mutu
layanan klinis dan keselamatan pasien
0
5
10
10
10
Dokumen pelaporan kegiatan peningkatan mutu layanan
klinis dan keselamatan pasien ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota 0
5
10