Anda di halaman 1dari 17

ARSITEKTUR DAN PERILAKU

“BEHAVIOR MAPPING”

NAMA : KATHARINA NATASHA NUE


NIM : 1906090051
KELAS :B

UNIVERSITAS NUSA CENDANA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK
JURUSAN ARSITEKTUR
SEMESTER 4
2021

1
KATA PENGANTAR

Pertama-tama saya mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa
yang telah memberkati saya sehingga laporan ini dapat diselesaikan. Saya juga ingin
mengucapkan terima kasih bagi seluruh pihak yang telah membantu saya dalam pembuatan
laporan ini dan berbagai sumber yang telah saya pakai sebagai data dan fakta pada laporan
ini.

Saya mengakui bahwa saya adalah manusia yang mempunyai keterbatasan dalam
berbagai hal. Oleh karena itu tidak ada hal yang dapat diselesaikan dengan sangat
sempurna. Begitu pula dengan laporan ini yang telah saya selesaikan. Tidak semua hal dapat
saya deskripsikan dengan sempurna dalam laporan ini. Saya melakukannya semaksimal
mungkin dengan kemampuan yang saya miliki.

Maka dari itu, saya bersedia menerima kritik dan saran dari pembaca yang budiman.
Saya akan menerima semua kritik dan saran tersebut sebagai batu loncatan yang dapat
memperbaiki laporan saya di masa datang.

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................2

DAFTAR ISI...........................................................................................................................3

DAFTAR GAMBAR................................................................................................................4

DAFTAR TABEL ...................................................................................................................5

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang.............................................................................................................6

1.2. Rumusan Masalah.......................................................................................................6

1.3. Tujuan Pengamatan ...................................................................................................6

1.4. Manfaat......................................................................................................................6

BAB II KAJIAN TEORI.............................................................................................................7

BAB III HASIL PENGAMATAN................................................................................................9

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpuan dan Saran………………………………………………………………………………………………..16

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................................17

3
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Sketsa Pemetaan Perilaku Pengunjung menurut Tempat 10

Gambar 3.2. Sketsa Pemetaan Perilaku Pengunjung menurut Pelaku 11

Gambar 3.3. Aktifitas pengunjung sedang bermain 12

Gambar 3.4. Aktifitas pengunjung sedang duduk 12

Gambar 3.5. Aktifitas pengunjung sedang berfoto 12

Gambar 3.6. aktivitas pengunjung sedang makan 13

Gambar 3.7. Sketsa Pemetaan Perilaku Pengunjung menurut Tempat 14

Gambar 3.8. Sketsa Pemetaan Perilaku Pengunjung menurut Pelaku 15

4
DAFTAR TABEL

Table 3.1. Data aktivitas pengunjung menurut tempat 9

Table 3.2. Data aktivitas pengunjung menurut pelaku 10

Table 3.3. Data aktivitas pengunjung menurut tempat 13

Table 3.4. Data aktivitas pengunjung menurut pelaku 14

5
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam setiap lingkungan buatan manusia, kemungkinan perbedaan maksud


atau tujuan dari desain dengan bagaimana desain benar-benar digunakan sangatlah
mungkin timbul. Pemetaan Perilaku memungkinkan peneliti untuk menentukan
bagaimana peserta menggunakan ruang yang dirancang dengan merekam perilaku
peserta dan /atau melacak pergerakan partisipan di dalam ruang itu sendiri.

Pemetaan perilaku dapat berguna untuk membantu mengidentifikasi pola


pergerakan dan perilaku manusia di lingkungan tertentu. Pemetaan perilaku ini
digunakan saat merencanakan perbaikan pada ruang yang ada, memperbaiki
keseluruhan desain ruang atau mengkonfirmasikan bahwa ruang yang baru
dirancang atau didesain ulang mendukung perilaku yang dituju.

Manusia dan lingkungan merupakan dua hal yang saling mempengaruhi.


Dalam menjalani aspek kehidupan, manusia selalu berada dalam lingkungan
tertentu. Dalam menjalani aspek kehidupan, manusia selalu berada dalam
lingkungan tertentu sehingga apabila terjadi perubahan perilaku aktivitas tentu akan
mempengaruhi lingkungan sebagai wadah aktivitas tersebut.

1.2. Rumusan Masalah

1.2.1. Apa itu Behavioral Mapping ?

1.2.2. Bagaimana perilaku pengunjung dalam peta ?

1.2.3. Bagaimana kaitan antara pengunjung dengan wujud perancangan yang spesifik ?

1.3. Tujuan Pengamatan

1.3.1. Memahami pengertian pemetaan perilaku (Behavioral Mapping).

1.3.2. Menggambarkan perilaku pengunjung dalam peta.

1.3.3. Mengetahui kaitan antara pengunjung dengan wujud perancangan yang spesifik.

1.4. Manfaat

Melalui laporan ini, yang dibuat berdasarkan hasil pengamatan penulis, diharapkan dapat
memperluas wawasan dan pemahaman mahasiswa dan pembaca mengenai bagaimana
setting perilaku menjadi salah satu program yang perlu diperhatikan dalam mendesain.

6
BAB II
KAJIAN TEORI

2.1. PENGERTIAN PEMETAAN PERILAKU (BEHAVIORAL MAPPING)

Pengamatan menggunakan metode Pemetaan Perilaku (Behavioral Mapping) yaitu


suatu teknik survei yang dikembangkan oleh Ittelson sejak tahun 1970-an merupakan
teknik yang sangat popular dan banyak dipakai. Menurut Ittelson, pemetaan perilaku,
secara umum akan mengikuti prosedur yang terdiri dari lima unsur dasar, yaitu:

 Sketsa dasar area atau seting yang akan diobservasi.


 Definisi yang jelas tentang bentuk–bentuk perilaku yang akan diamati, dihitung,
dideskripsikan dan didiagramkan.
 Infomasikan satu rencana waktu yang jelas pada saat kapan pengamatan akan
dilakukan.
 Prosedur sistematis yang jelas harus diikuti selama observasi.
 Sistem coding/penandaan yang efisien untuk lebih mengefisienkan pekerjaan
obsevasi.

Pemetaan Perilaku meliputi suatu peta kenyataan atau rencana dari suatu area pada
lokasi manusia dan area menunjukan aktivitas manusia, pengamatan terhadap perilaku
pengguna ruang/bangunan berdasarkan person center maps dan place centered map
serta phisycal trace yaitu :

a. Person-Centered Maps
Teknik survei perilaku ini menekankan pada pergerakan manusia pada suatu periode
waktu tertentu. Dengan demikian teknik ini akan berkaitan tidak hanya satu tempat
atau lokasi akan tetapi dengan beberapa tempat atau lokasi. Teknik ini pun hanya
berhadapan dengan seseorang yang khusus diamati. Tujuannya yaitu untuk
mendapatkan pemetaan terhadap pengguna Taman Kota, Larantuka dan
menggambarkan pola perilaku pengguna beserta aktivitasnya.

b. Place-Centered Map
Dalam penelitian ini digunakan metode place centered map untuk melihat
bagaimana manusia mengatur dirinya dalam suatu lokasi tertentu (Sommer dkk,
1980). Teknik survei ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana manusia atau
sekelompok manusia memanfaatkan, menggunakan atau mengakomodasikan
perilakunya dalam suatu situasi waktu dan tempat tertentu. Dalam teknik ini,
langkah pertama yang harus dilakukan adalah membuat sketsa suatu tempat atau
setting, meliputi suatu unsur fisik yang diperkirakan mempengaruhi perikalu
pengguna ruang tersebut. Pengamat dapat menggunakan peta dasar yang telah
dibuat sebelumnya. Akan tetapi, yang perlu diingat adalah bahwa peneliti harus
akrab dengan situasi tempat atau area yang akan diamati serta menentukan simbol

7
atau tanda sketsa atas setiap perilaku. Kemudian dalam satu kurun waktu tertentu,
peneliti mencatat berbagai perilaku yang terjadi dalam tempat tersebut dengan
menggambarkan simbol-simbol pada peta dasar yang telah disiapkan.

c. Physical Trace
Pengamatan ini bertujuan untuk mendapatkan tanda-tanda yang ditinggalkan
pengguna setelah melakukan aktifitas. Tanda-tanda ini sebagai alat bantu dalam
menganalisis hasil pengamatan tersebut.

8
BAB III
HASIL PENGAMATAN

TABEL KATEGORI PERILAKU MENURUT TEMPAT

KETERANGAN
Lokasi : Taman Kota, Larantuka, Kab. Flores Timur.
Waktu : Sabtu, 24 April 2021 (17.11 s/d 18.00).
Cuaca : Cerah

CATATAN

1. Anak-anak : (< 12 thn)


2. Remaja : (12 – 19 thn)
3. Dewasa : (20 – 59 thn)
4. Lansia : (> 60 thn)

LAKI-LAKI PEREMPUAN
PERILAKU CATATAN
1 2 3 4 1 2 3 4
Duduk di bangku taman,
Duduk 1 - 8 1 5 6 5 - lapangan, dan di sekitar
warung makan.

Jogging di sekitar
Jogging - - 1 - - - - -
lapangan.

Makan di warung dan


Makan 1 2 5 - 3 - 5 -
stand makanan.

Berfoto di sekitar Taman


Berfoto - - - - - 8 1 -
Kota.
Bermain di lapangan,
Bermain 6 2 - - 3 - - -
dan taman.

Table 3.1. Data aktivitas pengunjung menurut tempat

9
Gambar 3.1. Sketsa Pemetaan Perilaku Pengunjung menurut Tempat.

TABEL KATEGORI PERILAKU MENURUT PELAKU

KETERANGAN
Lokasi : Taman Kota, Larantuka, Kab. Flores Timur.
Waktu : Sabtu, 24 April 2021 (17.11 s/d 18.00).
Cuaca : Cerah

PELAKU PERILAKU CATATAN SIMBOL


Datang-Jalan-berfoto-Duduk- Kegiatan berlansung
Dewasa (P / 23 thn) q
Pulang selama 15 menit.
Kegiatan berlansung
Remaja (P / 17 thn) Datang-Makan-Duduk-Pulang x
selama 25 menit.

Datang-Bermain-Duduk- Kegiatan berlansung


Anak-anak (L / 15 thn) y
Pulang selama 30 menit.
Datang-Makan-Berfoto-
Kegiatan berlansung
Dewasa (P / 25 thn) Duduk- z
selama 1 jam.
Pulang
Kegiatan berlansung
Lansia (L / 55 thn) Datang-Duduk-Pulang c
selama 30 menit.

10
Datang-Jogging-Duduk- Kegiatan berlansung
Dewasa (L / 26 thn) v
Pulang selama 1,5 jam.

Datang-Bermain-Makan- Kegiatan berlansung


Anak-anak (L / 6 thn) w
Pulang selama 30 menit.
Datang-berfoto-Duduk- Kegiatan berlansung
Remaja (P / 18 thn) l
Pulang selama 15 menit.

Table 3.2. Data aktivitas pengunjung menurut pelaku

Gambar 3.2. Sketsa Pemetaan Perilaku Pengunjung menurut Pelaku.

11
Gambar di samping
menunjukkan kegiatan
anak-anak yang sedang
bermain di taman
sebelah barat dari
Taman Kota.

Anak-anak sedang
bermain di taman

Gambar 3.3. Aktifitas pengunjung yang sedang bermain

Gambar di samping
menunjukkan kegiatan
remaja yang sedang
duduk bersantai di
bangku taman sambil
menikmati
pemandangan laut di
bagian selatan Taman
Kota.
Beberapa remaja sedang
duduk menghadap ke laut

Gambar 3.4. Aktifitas pengunjung yang sedang duduk

Gambar di samping
menunjukan kegiatan
pengunjung yang sedang
duduk bersantai bersama
keluarga dan ada juga
orang yang sedang
berfoto di bagian
panggung Taman Kota
Orang berfoto dengan view yang langsung
panggung dan pantai menghadap gerbang
masuk taman.
Gambar 3.5. Aktifitas pengunjung yang sedang berfoto

12
Gambar di samping
menunjukkan pengunjung
yang sedang duduk dan
makan di warung sambil
menikmati pemandangan
pantai.

Beberapa pengunjung sedang


duduk dan makan di warung

Gambar 3.6. Aktifitas pengunjung yang sedang makan

TABEL KATEGORI PERILAKU MENURUT TEMPAT

KETERANGAN
Lokasi : Taman Kota, Larantuka, Kab. Flores Timur.
Waktu : Minggu, 25 April 2021 (18.00 s/d 18.30).
Cuaca : Cerah

CATATAN

5. Anak-anak : (< 12 thn)


6. Remaja : (12 – 19 thn)
7. Dewasa : (20 – 59 thn)
8. Lansia : (> 60 thn)

LAKI-LAKI PEREMPUAN
PERILAKU CATATAN
1 2 3 4 1 2 3 4
Duduk di bangku taman,
Duduk 2 - 14 - - 7 5 - lapangan, dan di sekitar
warung makan.

Makan di warung dan


Makan - - 2 - - 3 3 -
stand makanan.

Berfoto di sekitar Taman


Berfoto - - - - - 2 5 -
Kota.

Bermain di sekitar
Bermain 7 - - - 2 - - -
taman.

Table 3.3. Data aktivitas pengunjung menurut tempat

13
Gambar 3.7. Sketsa Pemetaan Perilaku Pengunjung menurut Tempat.

TABEL KATEGORI PERILAKU MENURUT PELAKU

KETERANGAN
Lokasi : Taman Kota, Larantuka, Kab. Flores Timur.
Waktu : Minggu, 25 April 2021 (18.00 s/d 18.30).
Cuaca : Cerah

PELAKU PERILAKU CATATAN SIMBOL


Kegiatan berlansung
Dewasa (P / 22 thn) Datang-Jalan-berfoto-Pulang q
selama 30 menit.
Kegiatan berlansung
Dewasa (P / 20 thn) Datang-Duduk-Pulang x
selama 25 menit.

Kegiatan berlansung
Remaja (L / 19 thn) Datang-Duduk-Duduk-Pulang y
selama 30 menit.

Datang-Makan-Berfoto- Kegiatan berlansung


Dewasa (P / 25 thn) z
Duduk-Pulang selama 1 jam.

14
Kegiatan berlansung
Dewasa (L / 26 thn) Datang- -Duduk-Pulang v
selama 1 jam.

Kegiatan berlansung
Anak-anak (P / 8 thn) Datang-Bermain-Pulang w
selama 15 menit.
Datang-berfoto-Duduk- Kegiatan berlansung
Remaja (P / 16 thn) l
Pulang selama 25 menit.

Table 3.4. Data aktivitas pengunjung menurut pelaku

Gambar 3.8. Sketsa Pemetaan Perilaku Pengunjung menurut Pelaku.

15
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan dan Saran

Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan selama 2 hari berturut-turut pada Taman
Kota, Larantuka mengenai pemetaan perilaku (Behavioral Mapping), dapat dikesimpulan
bahwa pemetaan dan penganturan pola pada Taman Kota memberikan pengaruh kepada
pola pergerakan dan perilaku setiap pengunjung yang datang di taman.

Dapat kita lihat dari gambar sketsa pergerakan pengunjung pada taman, bahwa
setiap pengunjung yang datang baik individu maupun kelompok memiliki kegiatan dan
aktifitas yang dilakukan sesuai kebutuhan dan mengikuti pola tata letak pada taman
tersebut. Para pengunjung cenderung memilih untuk duduk, makan, berfoto dan menikmati
suasana di sore hari menjelang malam hari.

Namun pada pola perancangan taman sendiri memiliki beberapa kekurangan seperti
kurangnya pohon-pohon peneduh di dalam taman sehingga sedikit mengganggu
kenyamanan pengunjung. Selain itu, penerangan pada Taman kota juga belum memadai
sehingga menjelang sore dan malam, taman dalam keadaan gelap. Maka untuk itu
disarankan untuk pada penataan taman ini bisa dibuat dengan lebih baik lagi demi
mendukung dan menunjang kenyamanan para pengunjung dan bisa dilakukan perbaikan
yang lebih baik agar bisa lebih banyak menarik pengunjung yang datang.

16
DAFTAR PUSTAKA

(PDF) BEHAVIOR MAPPING-PEMETAAN PERILAKU DALAM PENELITIAN DAN PERANCANGAN


ARSITEKTUR | Muhamad Ratodi - Academia.edu

(PDF) BEHAVIOR MAPPING-PEMETAAN PERILAKU DALAM PENELITIAN DAN PERANCANGAN


ARSITEKTUR | Muhamad Ratodi - Academia.edu

https://www.bing.com/search?q=tentang+BEHAVIOR+MAPPING”&qs=n&form=QBRE&sp=-
1&pq=tentang+behavior+mapping”&sc=0-25&sk=&cvid=3CBA2CAFBB544116B9AE4FCB13C0045B

17

Anda mungkin juga menyukai