NIM : 19382061045
Kelas/semester : kpi B/5
Makul : Manajemen Pers Media
Kemerdekaan Pers dan Industrialisasi Media Massa
Kemerdekaan Pers
Pembukaan peringatan HPN ini, saya telah menyebutkan, secara normatif, kemerdekaan pers telah
dijamin secara expressis verbis oleh UU Pers. Sejumlah ketentuan tentang hak asasi, seperti hak atas
kebebasan berkomunikasi, hak atas kebebasan mengeluarkan pikiran dan
pendapat, memerlukan, bahkan efektif apabila ada kemerdekaan pers.
Pertama: publik atau masyarakat dalam keadaan tertentu publik dapat bermusuhan yang mencederai
kemerdekaan pers. Apresiasi publik terhadap pers sangat penting dan dapat ditingkatkan melalui
media literacy yang dilakukan baik melalui media elektronik dan cetak, maupun berbagai kegiatan
sosial pers. Kedua; kelompok kepentingan dan kelompok mapan yang merasa terganggu oleh
pers. pengungkapan oleh pers cara-cara menjalankan kegiatan ekonomi yang tidak sehat dan
merugikan masyarakat banyak dapat menjadi ancaman terhadap kemerdekaan pers. Ketiga: politisasi
pers atau pers politik. Dalam catatan ini politisasi pers atau pers politik dimaknakan pers partisan
yaitu keberpihakan kepada suatu kekuatan politik yang duduk atau bekerja untuk menduduki
kekuasaan negara.
Industrialisasi Media Massa
Catatan ini dibatasi pada industrialisasi pers. Media massa dapat meliputi pers dan bukan pers. Hingga
saat ini masih ada diskusi mengenai jurnalisme warga. perkembangan pers tidak pernah terlepas dari
perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan. Yang berbeda adalah perkembangan fungsi dan
teknologi yang dipergunakan. Pada permulaan, fungsi pers terutama sebagai media informasi. Seiring
dengan peran politik, pers berperan menyalurkan, membentuk dan mempengaruhi pendapat umum.
Industrialisasi pers sebagai suatu kemestian tidak berpengaruh pada kedudukan dan fungsi
pers. Industrialisasi pers dapat menguatkan manfaat pers sebagai instrumen penyensoran
Manajemen Produksi Media Elektronik
Pra produksi adalah fokus pada perencanaan berita elektronik atau bagaimana proses produksinya,
misalnya mau bikin berita, maka dibicarakan di pra produksi yaitu
Perencanaan: Menyusun tema, Menyusun anggaran biaya, Mengaudisi pemeran, Menentukan jadwal
pengambilan gambar dan lokasi, dan Mengurus perijinan.
Tahap Produksi : adalah implementasi dari tahap perencanaan, jadi sebisa mungkin yang dilakukan
dalam proses produksi sesuai dengan perencana karena berkaitan dengan banyak hal terutama dengan
anggaran. Implementasi perencanaan meliputi liputan dan shooting.
Tahap pasca produksi : adalah tahap menyelesaikan proses produksi atau tahap finising, biasanya
dalam berita elektronik masuk ke bagian editor yang akan menyesuaikan gambar mungkin ada
penyensoran atau penambahan.
Tahapan pemberitaan
Pemberitaan disini diawali dengan: Planing: Sebelum ke lapangan membuat rapat redaksi tentang apa
yang akan diberitakan. Gathering: kameramen, wartawan reporter turun lapangan untuk melakukan
liputan. Wraiting : penulisan naskah berita yang sudah diliput di lapangan disusun dalam sebuah
naskah, kemudian naskah tersebut di supervisi oleh produser atau atasan untuk kesesuaian naskah,
setelah disurvesi naskah tersebut dikembalikan ke reporter atau ke dubber atau voice over kemudian
di oleh di ruang editor bersama gambar yang diambil di lapangan. Editing: menyatukan antara naskah,
narasi beserta audio dan gambar yang telah diambil, setelah diedit di supervisi lagi sudah layak atau
belum tayangan tersebut untuk di publikasikan.
Produksi konten media
Internal : Diproduksi oleh karyawan tetap dan tidak tetap yang tergabung di intrenal perusahaan
Eksternal : Dikerjakan oleh pihak eksternal perusahaan (Kontributor, Koresponden, Stringer,
Jurnalisme warga, Rumah produksi). Kerja sama eksternal dengan perusahaan (Pihak internal
melelang produksi dan Pihak eksternal melelang permohonan
Manajemen produksi media cetak
Pra produksi adalah tahap yang paling penting, karena merupakan keseluruhan tahapan persiapan
sebelum memulai proses produksi. Namun pada komponen keredaksian yang mencakup hanya
kegiatan perencanaan isi.
Adapun beberapa tahapan perencanaan isi yaitu
Tahapan ini dimulai ketika seorang pemimpin redaksi menemukan ide atau gagasan dan tema apa
yang akan diangkat untuk edisi selanjutnya. Proses produksi merupakan tahapan lanjut dari pra
produksi. Pengerjaan pada tahap produksi secara keseluruhan merupakan realisasi dari pra produksi.
Di sini, wartawan dituntut untuk mematuhi asas 5 W + 1 H yang bertujuan untuk memenuhi
kelengkapan berita. Editing, yaitu proses penyuntingan naskah yang bertujuan untuk
menyempurnakan penulisan naskah.
Pasca produksi merupakan tahap akhir dari keseluruhan rangkaian produksi sebelum siap dicetak.
Layout yaitu proses mendesain majalah / koran yang dilakukan oleh layouter, dengan menyusun tata
letak elemen-elemen secara seimbang dan harmonis sehingga terlihat sebagai satu kesatuan yang
dinamis. Sequence/Urutan, juga disebut hierarki/flow/aliran, desainer membuat prioritas dan
mengurutkan dari yang harus dibaca pertama kali sampai ke yang dibaca belakangan.
Balance/Keseimbangan, merupakan pembagian berat yang merata pada suatu bidang layout.
Manajemen Organisasi Media Tugas, Peran, dan Fungsinya
Manajemen Redaksi: Struktur Organisasi
Pemimpin Redaksi (Pemred) :
Wakil Pemred (Optional) : Redaktur Pelaksana (Optional), Redaktur (Editor), Koordinator Liputan
(Optional), Reporter & Fotografer, Koresponden, dan Kontributor
Bidang Pendukung Redaksi : Sekretariat Redaksi (Administrasi, Honor Penulis, Surat-Menyurat),
Perpustakaan dan Dokumentasi, serta Penelitian dan Pengembangan.
Pemimpin Umum : bertanggung jawab atas keseluruhan jalannya penerbitan pers, baik ke
dalam maupun ke luar.
Pemimpin Redaksi : bertanggung jawab terhadap mekanisme dan aktivitas kerja keredaksian
sehari-hari.
Redaktur : Tugas utamanya adalah melakukan Editing atau penyuntingan, yakni aktivitas
penyeleksian dan perbaikan naskah yang akan dimuat atau disiarkan. Seorang redaktur
biasanya menangani satu rubrik, misalnya rubrik ekonomi, luar negeri, olahraga, dsb.
Reporter : Mencari berita lalu membuat atau menyusunnya, merupakan tugas pokoknya.
Fotografer : tugasnya mengambil gambar peristiwa atau objek tertentu yang bernilai berita
atau untuk melengkapi tulisan berita yang dibuat wartawan tulis. Koresponden :yaitu
wartawan yang ditempatkan di negara lain atau di kota lain (daerah), di luar wilayah di mana
media massanya berpusat.
Kontributor : penyumbang naskah/tulisan secara struktural tidak tercantum dalam struktur
organisasi redaksi. Ia terlibat di bagian redaksi secara fungsional. Redaktur Pracetak :
bertanggung jawab menangani Naskah Siap Cetak dari para redaktur, yaitu semua naskah
berita yang sudah diturunkan ke percetakan dan sudah diset bersih, desain cover dan
perwajahan (tata letak, lay out, artistik), dan hal-ihwal sebelum koran dicetak.
Pemimpin Usaha : Pemimpin Usaha khusus berurusan dengan masalah komersial. Bertugas
menyebarluaskan media massa, yakni melakukan pemasaran atau penjualan media massa.
Pemimpin Usaha ini membawahi Manajer Keuangan, Manajer Pemasaran, Manajer
Sirkulasi / Distribusi, dan Manajer HRD (Human Resource Development).
Manajemen Redaksional: Proses Pemberitaan
News Planning: Rapat redaksi, penentuan topik, liputan, narasumber, pembagian tugas
peliputan, penyusunan anggaran atau biaya operasional, dll.
News Gathering: Mengumpulkan berita, liputan, reportase, wawancara.
News Writing. Penulisan hasil liputan, penulisan berita atau feature.
News Editing. Penyuntingan naskah berita oleh redaktur.
News Layouting. Setting, tata letak, desain grafis oleh tim pracetak
News Printing. Proses percetakan.
News Distributing. Distribusi ke pembaca atau pelanggan. Bagian sirkulasi menyebarkan
media ke agen-agen, distributor, atau pengecer.
Konsep produksi : Konsumen akan menyukai produk yang tersedia dan selaras dengan
kemampuan dan manajemen sebaiknya memusatkan perhatian pada peningkatan efiseinsi
produk dan distribusi.
Konsep produk : Konsumen akan menyukai produk yang menawarkan mutu, kinerja dan
penampilan terbaik, dan manajeman sebaiknya mencurahkan tenaganya untuk perbaikan
produk secara berkesenambungan.
Konsep pemasaran : Konsep manajemen pemasaran yang dimaksud adalah menjadikan
konsumen sebagai pusat perhatian, lebih fokus pada kebutuhan konsumen dan berusaha untuk
memahami apa yang diinginkan pasar.
Konsep pemasaran kemasyarakatan : konsep ini mempertimbangkan filosofi kesejahteraan
sosial. Jadi selain fokus pada keuntungan juga mengimbangi kebutuhan dan kepuasan
pelanggan serta melakukan tanggung jawab sosial.
Konsep Dasar Manajemen
Dalam organisasi butuh pengelolaan : sumber daya manusia, manajemen produksi, DAN manajemen
pemasaran. Fungsi-fungsi Manajemen : Planning, Organizing, Actuiting, dan Controling.
Penggerakan merupakan mengerahkan sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan dan
pengendalian adalah untuk mengawasi dan mengevaluasi tindakan yang dilakukan dalam proses
pencapaian tujuan
Menyusun Perencanaan Lembaga Pers Media : Untuk mencapai tujuan yang ditetapkan lembaga
pers tersebut tentu akan diperlukan sumber daya manusia untuk kualifikasi tertentu, membutuhkan
wartawan yang memiliki kualifikasi berbeda dengan tenaga pemasaran atau manajer iklan, kemudian
hitung berapa jumlah tenaga dan kualifikasi apa yang diperlukan, begitu juga perlu
mengorganisasikan yang dibutuhkan tersebut kedalam tugas dan peran masing-masing dengan
kepemimpinan dalam organisasi sumber daya manusia tersebut dikerahkan untuk melakukan tindakan
guna mencapai tujuan tertentu.
Manajemen Strategis : Secara sederhana manajemen strategis ini merupakan cara pengelolaan
organisasi yang memperhatikan lingkungan internal dan eksternal, lingkungan internal merupakan
kekuatan dan kelemahan sedangkan lingkungan eksternal menyediakan peluang dan ancaman.
Lingkungan eksternal suatu organisasi pers akan sangat ditentukan oleh jenis dan ukuran lembaga
tersebut.