Anda di halaman 1dari 2

Nama : Sugianto

Nim : 1420121131
Kelas B Alih Jenjang Rs Vincentiu
Implementasi Chronic Care Model Dengan Menganalisa “Pengorganisasian Chronic
Care Model Dalam Pengelolaan Kontrol Pasien Pasca Stroke Rsud Sultan Syarif
Mohammad Alkadrie Kota Pontianak”

1. Apakah salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi pencegahan


kejadian stroke berulang?
Jawaban :
Salah satu factor penting mencegah kejadian stroke berulang adalah dibutuhkannya
kepatuhan dari pasien serta keluarga pasien untuk melakukan control ke layanan
Kesehatan. Untuk mendukung pencegahan kejadian stroke berulang, maka diperlukan
konsep pelayanan yang memobilisasi berbagai elemen termasuk sumber daya
komunitas, menjamin kualitas pelayanan yang tinggi, serta mampu memberikan
kesempatan atau kemungkinan bagi pasien untuk mendapatkan layanan Kesehatan
yang dibutuhkannya.
2. Apakah landasan penggunaan chronic care model dalam upaya pencegahan
kejadian stroke berulang?
Jawaban :
landasan penggunaan chronic care model ada berbagai elemen termasuk sumber daya
komuitas, menjamin kualitas pelayanan yang tinggi, serta mampu memberikan
kesempatan atau kemungkinan bagi pasien untuk mendapatkan layanan kesehatan
yang dibutuhkan
3. Apakah tujuan penelitian dari artikel tersebut ?
Jawaban :
tujuan penelitaian ini bertujuan mengeksplorasi pengorganisasian chronic care model
dalam pengelolan keteraturan control pasien pasca stroke.
4. Sebutkan 4 variabel penelitian dalam artikel tersebut?
Jawaban :
1. Pengelolaan keteraturan kontrol
2. Desain Sistem Layanan
3. Sistem Informasi Klinis
4. Implikasi Kebijakan
5. Jelaskan implementasi pelaksanaan pelayanan dan pengelolaan kontrol pasien
pasca stroke ditinjau dari:
Jawaban :
a. dukungan keputusan pengembangan panduan praktik klinis dan aktor dalam
memberikan dukungan keputusan, rumah sakit memiliki pedoman dalam layanan
pasien stroke. Penanggung jawab medis sebagai aktor yang berperan dalam
pelaksanaannya. Dokter spesialis syaraf bertanggung jawab termasuk dalam
memberikan instruksi pelaksanan program pengobatan. Shared informasi dalam
dukungan keputusan untuk pengelolaan keteraturan control pasien dilakukan
melalui koordinasi serta komunikasi antar pelaksana, maupun antar pelaksana
medis dengan pasien.
b. desain sistem layanan dalam kebijakan layanan pelaksanaan Tindakan
berdasarkan pada standar pelayanan dan diterapkannya layanan tanpa kelas yang
bertujuan untuk tidak memebdakan pasien sehingga layanan yang diberikan sesuai
dengan kebutuhan. Dalam pengelolaan keteratruran alur balik mengacu pada
mekanisme dan standar pelayanan yang menggunakan tiga kali pertemuan dalam
setiap hari dengan menggunakan evidence untuk menyesuaikan kondisi dan
lingkungan.
c. sistem informasi klinis layanan pada RS dalam hal koordinasi dilakukan dalam
kegiatannya dilakukan secara berjenjang, mekanisme komunikasi berbasis
computer dan konvensional. Dalam pelaksanaan layanan kronis penggunaan
teknologi informasi sangat mendukung dalam mencegah terjadinya medical eror,
mendukung layanan kesehatan spesialis, meningkatkan efisensi layanan dan
menjamin keselamatan serta kualitas layanan terhadap pasien.
6. Apakah kekurangan dari 3 implementasi elemen tersebut?
Jawaban :
1. Integrasi layanan masih pasif dan lebih menekankan pada kuratif atau upaya
penyembuhan dan rehabilitatif pemulihan
2. Minimnya SDM kesehatan serta sarana dalam dan prasarana pada model
layanan kronis.
3. Tidak Tersedianya support group dan koordinasi berbasis teknologi informasi
untuk menunjang layanan kesehatan yang berbasis tinggi

Anda mungkin juga menyukai