Anda di halaman 1dari 10

TUMBUH KEMBANG ANAK

A. Pengertian

Pertumbuhan adalah bertambahnya jumlah dan besarnya sel di seluruh bagian tubuh yang
secara kuantitatif dapat diukur.
Perkembangan adalah bertambah sempurnanya fungsi alat tubuh yang dapat dicapai
melalui tumbuh, kematangan dan belajar.
Pertumbuhan dan perkembangan berjalan menurut norma-norma tertentu. Banyak faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan, diantaranya adlah faktor lingkungan. Bila
lingkungan karena suatu hal menjadi buruk, maka keadaan tersebut hendaknya diubah
(dimodifikasi) sehingga pertumbuhan dan perkembangan anak dapat berjalan dengan sebaik-
baiknya.

B. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak


1. faktor keturunan (herediter)
a. seks
kecepatan pertumbuhan dan perkembangan pada seorang anak wanita berbeda dengan
anak laki-laki
b. ras
keturunan bangsa Eropa lebih tinggi dan besar dibandingkan dengan anak keturunan
bangsa Asia.

2. faktor lingkungan
a. lingkungan eksternal
1. Kebudayaan
kebudayaan suatu daerah akan mempengaruhi kepercayaan adat kebiasaan dan
tingkah laku dalam merawat dan mendidik anak.
2. status sosial ekonomi keluarga
keadaan sosial ekonomi keluarga dapat mempengaruhi pola asuhan terhadap
anak. Misalnya orang tua yang mempunyai pendidikan cukup mudah menerima
dan menerapkan ide-ide utuk pemberian asuhan terhadap anak
3. nutrisi
untuk tumbuh kembang, anak memerlukan nutrisi yang adekuat yang didapat dari
makan yang bergizi. Kekurangan nutrisi dapat diakibatkan karena pemasukan
nutrisi yang kurang baik kualitas maupun kuantitas, aktivitas fisik yang terlalu
aktif, penyakit-penyakit fisik yang menyebabkan nafsu makan berkurang,
gangguan absorpsi usus serata keadaan emosi yang menyebabkan berkurangnya
nafsu makan.
4. penyimpangan dari keadaan normal
disebabkan karena adanya penyakit atau kecelakaan yang dapat menggangu
proses pertumbuhan dan perkembangan anak.
5. olahraga
olahraga dapat meningkatkan sirkulasi, aktivitas fisiologi, dan menstimulasi
terhadap perkembangan otot-otot.
6. urutan anak dalam keluarganya
kelahiran anak pertama menjadi pusat perhatian keluarga, sehingga semua
kebutuhan terpenuhi baik fisik, ekonomi, maupun sosial.

b. lingkungan internal
1. Intelegensi
pada umumnya anak yang mempunyai intelegensi tinggi, perkembangannya akan
lebih baik jika dibandingkan dengan yang mempunyai intelegensi kurang.
2. hormon
ada tiga hormon yang mempengaruhi pertumbuhan anak yaitu:
somatotropin, hormon yang mempengaruhi jumlah sel untuk merangsang sel otak
pada masa pertumbuhan, berkuragnya hormon ini dapat menyebabkan gigantisme;
hormon tiroid, mempengaruhi pertumbuhan, kurangnya hormon ini apat
menyebabkan kreatinisme; hormon gonadotropin, merangsang testosteron dan
merangsang perkembangan seks laki-laki dan memproduksi spermatozoa.
Sedangkan estrogen merangsang perkembangan seks sekunder wanitadan
produksi sel telur.kekurangan hormon gonadotropin ini dapat menyebabkan
terhambatnya perkembangan seks.
3. emosi
hubungan yang hangat dengan ornag lain seperti ayah, ibu, saudara, teman sebaya
serta guru akan memberi pengaruh pada perkembangan emosi, sosial dan
intelektual anak.
4. Pelayanan Kesehatan Yang ada di sekitar Lingkungan
Dengan adanya pelayanan kesehatan disekitar lingkungan anak dapat
mempengaruhi tunbuh kembang anak, karena dengan anak diharapkan dapat
terkontrol perkembangannya dan jika ada masalah dapat segera diketahui sedini
mungkin serta dapat dipecahkan / dicari jalan keluarnya dengan cepat.

C. TEORI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN :

A. SIGMEUN FREUD (PERKEMBANGAN PSYCHOSEXUAL)


1. Fase oral (0 – 1 tahun)
Pusat aktivitas yang menyenagka di dalam mulutnya, anak mendapat kepuasaan saat
mendapat ASI, kepuasan bertambah dengan aktifitas mengisap jari dan tangannya atau benda
– benda sekitarnya.

2. Fase anal (2 – 3 tahun)


Meliputi retensi dan pengeluaran feces. Pusat kenikmatanya pada anus saat BAB, waktu yang
tepat untuk mengajarkan disiplin dan bertanggung jawab.

3. Fase Urogenital atau faliks (usia 3 – 4 tahun)


Tertarik pada perbedaan antomis laki dan perempuan, ibu menjadi tokoh sentral bila
menghadapi persoalan. Kedekatan ank laki – laki pada ibunya menimbulkan gairah sexual
dan perasaan cinta yang disebut oedipus compleks.

4. fase latent (4 – 5 tahun sampai masa pubertas )


Masa tenang tetapi anak mengalami perkembangan pesat aspek motorik dan kognitifnya.
Disebut juga fase homosexual alamiah karena anak – nak mencari teman sesuai jenis
kelaminnya, serta mencari figur (role model) sesuai jenis kelaminnya dari orang dewasa.

5. Fase Genitalia
Alat reproduksi sudah mulai matang, heteroseksual dan mulai menjalin hubungan rasa cinta
dengan berbeda jenis kelamin.
B. PIAGET (PERKEMBANGAN KOGNITIF)
a. Tahap sensori – motor ( 0 – 2 tahun)
Prilaku anak banyak melibatkan motorik, belum terjadi kegiatan mental yang bersifat
simbolis (berfikir). Sekitar usia 18 – 24 bulan anak mulai bisa melakukan operations, awal
kemampuan berfikir.

b. Tahap pra operasional ( 2 – 7 tahun)


Tahap pra konseptual (2 – 4 tahun) anak melihat dunia hanya dalam hubungan dengan
dirinya, pola pikir egosentris.
Pola berfikir ada dua yaitu : transduktif ; anak mendasarkan kesimpulannya pada suatu
peristiwa tertentu (ayam bertelur jadi semua binatang bertelur) atau karena ciri – ciri objek
tertentu (truk dan mobil sama karena punya roda empat). Pola penalaran sinkretik terjadi bila
anak mulai selalu mengubah – ubah kriteria klasifikasinya. Misal mula – mula ia
mengelompokan truk, sedan dan bus sendiri – sendiri, tapi kemudia mengelompokan mereka
berdasarkan warnanya, lalu berdasarkan besar – kecilnya dst.
Tahap intuitif ( 4 – 7 tahun)
Pola fikir berdasar intuitif, penalaran masih kaku, terpusat pada bagian bagian terentu dari
objek dan semata –mata didasarkan atas penampakan objek

c. Tahap operasional konkrit ( 7 – 12 tahun)


Konversi menunjukan anak mampu menawar satu objek yang diubah bagaimanapun
bentuknya, bila tidak ditambah atau dikurangi maka volumenya tetap.
Seriasi menunjukan anak mampu mengklasifikasikan objek menurut berbagai macam cirinya
seperti : tinggi, besar, kecil, warna, bentuk dst.

d. Tahap operasional – formal (mulai usia 12 tahun)


Anak dapat melakukan representasi simbolis tanpa menghadapi objek – objek yang ia
fikirkan. Pola fikir menjadi lebih fleksibel melihat persoalan dari berbagai sudut yang
berbeda.

C. ERIKSON (PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL)


Proses perkembangan psikososial tergantung pada bagaimana individu menyelesaikan tugas
perkembangannya pada tahap itu, yang paling penting adalah bagaimana memfokuskan diri
individu pada penyelesaian konflik yang baik itu berlawanan atau tidak dengan tugas
perkembangannya.
Perkembangan psikososial :

1. Trust vs. missstrust ( 0 – 1 tahun)


Kebutuhan rasa aman dan ketidakberdayaannya menyebabkan konflik basic trust dan
mistrust, bila anak mendapatkan rasa amannya maka anak akan mengembangkan
kepercayaan diri terhadap lingkungannya, ibu sangat berperan penting.

2. Autonomy vs shame and doubt ( 2 – 3 tahun)


Organ tubuh lebih matang dan terkoordinasi dengan baik sehingga terjadi peningkatan
keterampilan motorik, anak perlu dukungan, pujian, pengakuan, perhatian serta dorongan
sehingga menimbulkan kepercayaan terhadap dirinya, sebaliknya celaan hanya akan
membuat anak bertindak dan berfikir ragu – ragu. Kedua orang tua objek sosial terdekat
dengan anak.
3. Initiatif vs Guilty (3 – 6 tahun)
Bila tahap sebelumnya anak mengembangkan rasa percaya diri dan mandiri, anak akan
mengembnagkan kemampuan berinisiatif yaitu perasaan bebas untuk melalukan sesuatu atas
kehendak sendiri. Bila tahap sebelumnya yang dikembangkan adalah sikap ragu-ragu, maka
ia kan selalu merasa bersalah dan tidak berani mengambil tindakan atas kehendak sendiri.

4. Industry vs inferiority (6 – 11 tahun)


Logika anak sudah mulai tumbuh dan anak sudah mulai sekolah, tuntutan peran dirinya dan
bagi orang lain semakin luas sehingga konflik anak masa ini adalah rasa mampu dan rendah
diri. Bila lingkungan ekstern lebih banyak menghargainya maka akan muncul rasa percaya
diri tetapi bila sebaliknya, anak akan rendah diri.

5. Identity vs Role confusion ( mulai 12 tahun)


Anak mulai dihadapkan pada harapan – harapan kelompoknya dan dorongan yang makin kuat
untuk mengenal dirinya sendiri. Ia mulai berfikir bagaimana masa depannya, anak mulai
mencari identitas dirinya serta perannya, jiak ia berhasil melewati tahap ini maka ia tidak
akan bingung menghadapi perannya

6. Intimacy vs Isolation ( dewasa awal )


Individu sudah mulai mencari pasangan
hidup. Kesiapan membina hubungan dengan
orang lain, perasaan kasih sayang dan
keintiman, sedang yang tidak mampu
melakukannya akan mempunyai perasaan
terkucil atau tersaing.

7. Generativy vs self absorbtion (dewasa tengah)


Adanya tuntutan untuk membantu orang lain di luar keluarganya, pengabdian masyarakat dan
manusia pada umumnya. Pengalaman di masa lalu menyebabkan individu mampu berbuat
banyak untuk kemanusiaan, khususnya generasi mendatang tetapi bila tahap – tahap silam, ia
memperoleh banyak pengalaman negatif maka mungkin ia terkurung dalam kebutuhan dan
persoalannya sendiri.

8. Ego integrity vs Despair (dewasa lanjut)


Memasuki masa ini, individu akan menengok masa lalu. Kepuasan akan prestasi, dan
tindakan-tindakan dimasa lalu akan menimbbulkan perasaan puas. Bila ia merasa semuanya
belum siap atau gagal akan timbul kekecewaan yang mendalam.

D. KOHLBERG (PERKEMBANGAN MORAL)


1. Pra-konvensional
Mulanya ditandai dengan besarnya pengaruh wawasan kepatuhan dan hukuman terhadap
prilaku anak. Penilaian terhadap prilaku didasarkan atas akibat sikap yang ditimbulkan oleh
prilaku. Dalam tahap selanjutnya anak mulai menyesuaikan diri dengan harapan – harapan
lingkungan untuk memperoleh hadiah, yaitu senyum, pujian atau benda.

2. Konvensional
Anak terpaksa menyesuaikan diri dengan harapan lingkungan atau ketertiban sosial agar
disebut anak baik atau anak manis
3. Purna konvensional
Anak mulai mengambil keputusan baik dan buruk secara mandiri. Prinsip pribadi mempunyai
peranan penting. Penyesuaian diri terhadap segala aturan di sekitarnya lebih didasarkan atas
penghargaannya serta rasa hormatnya terhadap orang lain.

E. HUROLCK (PERKEMBANGAN EMOSI)

Menurut Hurlock, masa bayi mempunyai emosi


yang berupa kegairahan umum, sebelum bayi
bicara ia sudah mengembangkan emosi heran,
malu, gembira, marah dan takut.
Perkembangan emosi sangat dipengaruhi oleh
faktor kematangan dan belajar. Pengalaman emosional sangat tergantung dari seberapa jauh
individu dapat mengerti rangsangan yang diterimanya. Otak yang matang dan pengalaman
belajar memberikan sumbangan yang besar terhadap perkembangan emosi, selanjutnya
perkembngan emosi dipengaruhi oleh harapan orang tua dan lingkungan.

menangkap bahwa lingkungannya akan memenuhinya segera. Kemampuan intelektual lain


yang ia capai pada usia 1 tahun adalah bahwa ia dapat mengantisipasi kegiatan rutin dari
lingkungannya. Misalnya bunyi-bunyi yang ia tangkap sewaktu menyiapkan makanannya.
Berarti dengan bunyi ini sebentar lagi ia akan diberi makan, ia akan dengan sabar dan tidak
menangis.
Menurut penelitian Pulaski (1971), selain faktor keturunan, lingkungan sangat mempengaruhi
perkembangan intelegensia. Perkembangan intelektual tidak dapat berkembang sebelum pola
pikir terbentuk, stimuli sensoris dan motoris diperlukan sebelum untuk memberikan
“pengetahuan”. Pengetahuan ini didapat dari pengalaman bergerak, meraba, suara,
penglihatan dan rasa. Dari hal-hal ini berkembang imajinasi. Imajinasi ini tidak akan terjadi
apabila anak tidak dikenalkan dengan semua hal baru, memperhatikan benda nyata. Lebih
lanjut Pulaski menjelaskan teorinya dengan membagi tahapan perkembangan intelektual
menjadi :

Tahap I : Sensorimotorik (lahir – 2 tahun)


Pada tahap ini anak menggunakan sistem penginderaan, sistem motorik dan benda-benda
untuk mengenal lingkungannya. Bayi tidak hanya menerima rangsangan berupa pasif tetapi
juga memberi jawaban terhadap rangsangan . tersebut. Jawaban ini berupa refleks-refleks.
Refleks ini diperlukan unutk mempertahankan hidupnya. Misalnya refleks untuk makan,
bersin. Dengan refleks dalam bentuk gerak motorik memungkinkan bayi untuk
berkomunikasi dengan lingkungannya.

Tahap II : Pre Operasional ( 2 – 7 tahun)


Perubahan fungsi kognitif pada tahap ini adalah dari sensori motorik menjadi pre operasional.
Pada pre operasional anak mampu menggunakan simbol-simbol, yaitu menggunakan kata-
kata, mengingat masa lalu, sekarang dan yang akan terjadi segera. Tingkah laku anak berubah
menjadi egosentrik.

Tahap III : Konkrit Operasional (7 -11 tahun)


Pada tahap ini anak telah dapat berpikir secara logis dan terarah, mengelompokkan fakta-
fakta serta anak telah mampu berpikir dari sudut pandang orang lain. Ia dapat berpikir secara
abstarak, dan mengatasi persoalan secara nyata dan sistematis. Contoh : anak dapat
menghitung walaupun susunan benda diubah serta mengatahui jumlahnya tetap sama.
Tahap IV : Format Operation (11 – dewasa)
Masa dimana anak mengembangkan kemampuan kognitif untuk berpikir abstrak dan
hipotesis. Pada masa ini anak bias mamikirkan hal-hal apa yang akan atau mungkin terjadi.
Perkembangan lain pada masa remaja ialah kemampuan untuk berpikir sistematis dan
memecahkan suatu persoalan.

Selain tahapan-tahapan yang telah dijelaskan terdahulu,perkembangan intelektual juga dapat


diukur dengan kemampuan anak menggunakan kata-kata. Interaksi orang tua, anak dan
dengan lingkungannya akan menentukan perkembangan bahasa anaka. Dengan kata lain
apabila interaksi ini maksimal akan menyebabkan anak dapat bicara lebih cepat sedangkan
apabila interaksi kurang maka akan memakan waktu untuk mulai bicara.

Perkembangan Emosi dan Sosial


Kepribadian seorang anak merupakan integrasi perasaan dan sikap yang dicerminkan dalam
tingkah laku. Seorang dewasa dikatakan mempunyai kepribadian yang sehat apabila ia
mampu untuk memberi kasih sayang, mencapai sesuatu yang ia inginkan dan menjadi
interdependent pada fungsinya. Hal ini dicapai melalui proses dalam kehidupan.
Sejak ia lahir, masing-masing tingkat usia mempunyai tugas yang mesti ia selesaikan
sebelum ia melangkah ke tugas pada tingkat usia berikutnya.

4. PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL

Teori perkembangan ini dikemukakan oleh Sigmund Freud. Beliau mengemukakan bahwa :
Di dalam jiwa individu terdapat tiga komponen yaitu :
Id : nangis, minta minum,makan, dll.
Ego : lebih rasional, tetapi masa bodoh terhadap lingkungan.
Super Ego : lebih memikirkan lingkungan.
Perkembangan berhubungan dengan bagian-bagian fungsi tubuh dan dipandang sebagai
aktifitas yang menyenangkan.
Insting seksual memainkan peranan penting dalam perkemabngan kepribadian.

Menurut Freud perkembangan manusia terjadi dalam beberapa fase dimana setiap fasenya
mempunyai waktu dan ciri-ciri tertentu dan fase ini berjalan secara kontinyu.

TEORI PERKEMBANGAN OLEH SIGMUND FREUD


Fase Oral ( 0 – 8 ½ tahun)
(+) yang memberikan kepuasan / kebahagiaan → mulut→ menghisap
menelan
memainkan bibir
makan, kenyang, tidur

(-) menggigit, mengeluarkan air liur, marah / menangis → jika tidak terpenuhi.
Tugas Ibu → penuhi fase oral dengan sabar.

Fase Anal ( 1 – 3 tahun )


Fungsi tubuh yang memberi kepuasan berkisar sekitar anus.
(+) BAB / BAK → senang melakukannya sendiri.
( – ) Jika tidak dapat melalui dengan baik → akan menahan dan melakukannya dengan
mempermainkan.
→ Belajar mengontrol pengeluaran.
Konsep bersih / kebersihan, ketepatan waktu, kontrol diri, belajar sendiri.

Fase Phallic ( 3 – 6 tahun)


Memegang-megang genitalia
Dekat dengan orang tua lawan jenis
· Oedipus Complex → mencintai ibu
· Electra Complex → cemburu karena tidak punya penis

Bersaing dengan orang tua yang sama jenis seksnya


(+) egosentris, sosial interaksi
( – ) mempertahankan keinginan

Fase Laten
Orientasi sosial keluar rumah → senang bermain
Pertumbuhan intelektual dan sosial
Banyak teman → gang
Impuls agresivitas lebih terkontrol.

Fase Genital
Fase ini tinggal melengkapi fase sebelumnya
Pemusatan seksual pada genital
Penentuan identitas
Belajar tidak tergantung pada orang lain
Bertanggung jawab pada diri sendiri
Intim dengan lawan jenis
(-) konflik diri, ambivalen
(+) peer group

Tanggung jawab perawat → membantu anak menyelesaikan tahap-tahap perkembangan dan


antisipasi terhadap orang taua tentang fase-fase yang akan dilaluinya.

Tahap-tahap Tumbuh Kembang Anak dan Remaja

Tumbuh kembang anak berlangsung secara teratur, saling berkaitan dan berkesinambungan
dimulai sejak konsepsi sampai dewasa. Walaupun terdapat variasi akan tetapi setiap anak
akan melewati suatu pola tertentu yang merupakan tahap-tahap pertumbuhan dan
perkembangan sebagai berikut :

1.    Masa prenatal atau masa intrauterin ( masa janin dalam kandungan )

a.      masa mudigah/embrio ialah sejak konsepsi sampai umur kehamilan 8 minggu. Ovum
yang telah dibuahi dengan cepat menjadi suatu organisme, terjadi diferensiasi yang
berlangsung cepat, terbentuk suatu sistem oragan dalam tubuh.

b.     masa janin/fetus ialah sejak umur 9 minggu sampai kelahiran. Masa ini terdiri dari 2
periode yaitu :

a.      masa fetus dini, sejak usia 9 minggu sampai dengan TM II kehidupan intrauterin, terjadi
percepatan pertumbuhan, pembentukan jasad manusia sempurna dan alat tubuh telah
terbentuk dan mulai berfungsi.

b.     Masa fetus lanjut, pada akhir TM pertumbuhan berlangsung pesat dan adanya
perkembangan fungsi. Pada masa ini terjadi transferimunoglobin G(IgG) dari ibu melalui
plasenta. Akumulasi asam lemak esesnsial seri omega 3(Docosa Hexanicc Acid) omega
6(Arachidonic Acid) pada otak dari retina.

2.   Masa bayi                             : usia 0 – 1 tahun

a.      masa neonatal (0-28 hari), terjadi adaptasi lingkungan dan terjadi perubahan sirkulasi
darah, serta mulainya berfungsi orgaan-oragan tubuh lainnya.

1.    masa neonatal dini         : 0-7 hari

2.   masa neonatal lanjut      : 8-28 hari

b.     masa pasca neonatal , proses yang pesat dan proses pematangan berlangsung secara
kontinu terutama meningkatnya fungsi sistem saraf (29 hari – 1 tahun).

3.   masa prasekolah

Pada saat ini pertumbuhan berlangsung dengan stabil, terjadi perkembangaan dengan aktifitas
jasmani yang bertambah dan meningkaatnya keterampilan dan proses berpikir.

4.   masa sekolah, pertumbuhan lebih cepat dibandingkan dengan masa prasekolah,
keterampilan, dan intelektual makin berkembang, senang bermain berkelompok dengan jenis
kelamin yang sama ( usia 6 – 18/20 tahun).

a.         masa pra remaja               : usia 6-10 tahun

b.        masa remaja :

1.    masa remaja dini

a.    wanita        : usia 8-13 tahun

b.   pria           : usia 10-15 tahun

2.   masa remaja lanjut

a.    wanita        : usia 13 –18 tahun

b.   pria           : usia 15-20 tahun

Masa-masa tersebut diatas ternyata memiliki ciri-ciri khas yang masing-masing masa
mempunyai perbedaan dalam annatomi, fisiologi, biokimia dan karakternya.

Tumbuh Kembang Neonatus

1.  Penampilan Fisis


Perbandingan berbagai bagian tubuh bayi baru lahir sangat berlainan dengan proporsi janin,
balita, anak besar atau dewasa; ukuran kepalanya relatif besar, muka berbentuk bundar,
mandibula kecil, dada lebih bundar, dan batas antrieor posterior kurang mendatar, abdomen
lebih membuncit, ekstrimitas relatif lebih pendek.

Berat badan bayi baru lahir adalah kira-kira 3000 g, biasanya anak laki-laki lebih berat dari
anak perempuan. Lebih kurang 95% bayi cukup bulan mempunyai berat badan antara 2500 –
4500 g.

Panjang badan rata-rata waaktu lahir adalah 50 cm, lebih kurang 95% diantaranya
menunjukkan panjang badan sekitar 45 –55 cm.

Pertumbuhan fisik adalah hasil dari perubahan bentuk dan fungsi dari organisme.

1.    Pertumbuhan janin intrauterin

Pertumbuhan pada masa janin merupakan pertumbuhan yang paling pesat yang dialami
seseorang dalam hidupnya. Dinamika pertumbuhan  antenatal  ini sangat menakjubkan yaitu
sejak konsepsi sampai lahir. Pada masa embrio yaitu 8 minggu pertama kehamilan, sel telur
yang telah dibuahi berdiferensiasi secara tepat menjadi organisme yang mempunyai bentuk
anatomis seperti manusia. Pada sistem-sistem tertentu organogenesis diteruskan sampai lebih
dari 8 minggu.

2.   Pertumbuhan setelah lahir

a.    Berat badan

Pada bayi yang lahir cukup bulan, berat badan waktu lahir akan kembali pada hari ke 10.
Berat badan menjadi 2 kali berat badan waktu lahir pada bayi umur 5 bulan, mejadi 3 kali
berat badan lahir pada umur 1 tahun, dan menjadi 4 kali berat badan lahir pada umur 2 tahun.
Pada masa prasekolah kenaikan berat badan rata-rata 2 kg/tahun. Kemudian pertumbuhan
konstan mulai berakhir dan dimulai

“ pre adolescent growth spurt” ( pacu tumbuh pra adolesen ) dengan rata-rata kenaikan berat
nadan adalah 3-3,5 kg/tahun, yang kemudian dilanjutkan dengan “ adolescent growth spurt” (
pacu tumbuh adolesen ). Dibandingkan dengan anak laki-laki , “growth spurt” ( pacu
tumbuh ) anak perempuan dimulai lebih cepat yaitu sekitar umur 8 tahun, sedangkan anak
laki-laki baru pada umur sekitar 10 tahun. Tetapi pertumbuhan anak perempuan lebih cepat
berhenti adripada anak laki-laki. Anak perempuan umur 18 tahun sudah tidak tumbuh lagi,
sedsangkan anak laki-laki baru berhenti tumbuh pada umur 20 tahun. Kenaikan berat badan
anak pada tahun pertama kehidupan, kalau anak mendapat gizi yang baik, adalah berkisar
anatara :

700 – 1000 gram/bulan pada triwulan I

500 – 600 gram/bulan pada triwulan II

350 – 450 gram/bulan pada triwulan III


250 – 350 gram/bulan pada triwulan IV

Dapat pula digunakan rumus yang dikutip dari Behrman,1992 untuk memperkirakan berat
badan adalah sebagai berikut :

Anda mungkin juga menyukai